BAB III METODE PENELITIAN. Inggris Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif. Hasil penelitian yang untuk mendapatkan gambaran secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitative research) adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Wetan Kabupaten Karawang. SDN Cilamaya I merupakan sekolah tempat penulis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kayu Batu Kecamatan Bunut Kabupaten Pelalawan. 2013/2014 yang berjumlah 14 siswa. Sedangkan Obyek penelitian ini adalah

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang. dikembangkan oleh Kemmis & Taggart 1988, menurutnya Perencanaan

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 85 Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru tahun ajaran dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan baik dan benar (Kunandar, 2011: 41). Adlan (2011: 4) menjelaskan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Penelitian ini dilakukan di kelas II SD Negeri 6 Sindurejo, Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi di mana praktekprektek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (PTK) atau disebut classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan

METODE PENELITIAN. Daryanto ( 2012: 1). Bagi mahasiswa terutama mereka yang mengambil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak melalui teknik discovery ini

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. ganjil tahun pelajaran 2012/2013, yaitu sekitar bulan Juli sampai dengan bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. (Trianto 2011:30), berpendapat bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

Kemmis & Mc. Taggart (Basrowi, 2008: 26) memandang PTK sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di kelas agar terjadi peningkatkan kualitas pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. disarankan adalah penelitian tindakan. Dari namanya itu sendiri sudah. bukanlah kepentingan guru) (Arikunto, 2012:2).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan, observasi (sekaligus penilaian), dan refleksi. Siklus ini akan dilanjutkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaannya, serta memahami

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research yang dilakukan peneliti secara

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berasal dari bahasa Inggris Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu subyek penelitian dikelas tersebut (Trianto, 2011:13). Sedangkan menurut Sanjaya (2013:26), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat diartikan sebagai pengkajian masalah dalam pembelajaran dikelas melalui refleksi diri untuk memecahkan masalah dngan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana secara nyata terhadap tindakan tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Untuk melengkapi data kualitatif, digunakan juga data kuantitatif untuk mengukur aktivitas siswa dan hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil tes yang dilakukan oleh siswa. Menurut Mulyasa (2013:68) data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka tentang hasil belajar siswa, sedangkan data kualitatif adalah ungkapan yang menunjukkan tentang proses dan hasil belajar yang diperoleh siswa dalam bentuk kalimat. 35

36 3.1.2 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model yang dikemukakan oleh Kemmis & Mc. Taggart (Arikunto, 2011:30). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini terdiri dari empat tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi yang diwujudkan dalam siklus-siklus. Tahapan-tahapan penelitian yaitu sebagai berikut: S I K L U S I PERENCANAAN PELAKSANAAN DAN PENGAMATAN REFLEKSI S I K L U S II REFLEKSI Dst PERENCANAAN PELAKSANAAN DAN PENGAMATAN Gambar 3.1 Bagan Model Penelitian Tindakan menurut Kemmis & Mc. Taggart Berdasarkan bagan diatas, penelitian dilakukan secara bersiklus. Penelitian tindakan dilakukan secara dua siklus, akan tetapi jika dalam dua siklus msih belum mencapai target yang diinginkan oleh sekolah 70 dari KKM yang telah ditentukan, maka siklus akan dilanjutkan. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan di SDN Temas 02 Batu. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil pada tanggal 21-22 Desember Tahun Ajaran 2017/2018. Penelitian ini dilakukan secara bertahap hingga memperoleh peningkatan pada aktivitas dan hasil pelajar siswa.

37 3.3 Subyek Penelitian Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas III SDN Temas 02 Batu sejumlah 27 siswa. Terdiri atas 13 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. 3.4 Data dan Sumber Data Data yang dipakai dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber data. Data dalam penelitian ini adalah: 1. Penerapan pendekatan scientific diperoleh dari pengamatan proses pembelajaran siswa yang berupa cacatan lapang. 2. Aktivitas siswa diperoleh dari hasil pengamatan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung yang berupa lembar observasi yang berisi aktivitas scientific. 3. Hasil belajar siswa diperoleh dengan cara memberikan penilaian baik secara individu maupun kelompok kepada siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung melalui lembar evaluasi siswa. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan teknik-teknik sebagai berikut: 1. Observasi Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung. Observasi ini dilakukan untuk mengamati siswa selama proses pembelajaran tematik berlangsung. Observasi ini dilakukan pada siswa kelas III SDN Temas 02 Batu oleh pengamat. Tujuan dari observasi ini adalah untuk mengetahui aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.

38 3. Dokumentasi Dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dokumentasi berisi tentang foto-foto aktivitas pembelajaran siswa. 4. Tes Tes merupakan teknik pengumpulan data hasil belajar siswa. Dalam penlitian ini, tes yang dilakukan berupa tes tulis secara individu dalam bentuk lembar evaluasi. Tes dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang diperoleh siswa setelah melakukan pembelajaran menggunakan pendekatan scientific. 3.6 Instrument Penelitian Instrument penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan pengumpulan data secara sistematis (Trianto, 2011:54). Instrumen yang digunakan harus sesuai dengan tujuan penelitian, supaya data yang dikumpulkan tepat. Terdapat beberapa instrument yang digunakan dalam penelitian ini anta lain: 1. Lembar Observasi Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran. Lembar observasi akan diisi oleh peneliti untuk mendapatkan data aktivitas yang dilakukan oleh siswa selama kegiatan belajar. Observasi ini dilaksanakan untuk mengetahui keterlaksanaan kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung menggunakan pendekatan scientific.

39 Keterlaksanaan pembelajaran pada siswa kelas III, menggunakan lembar observasi sebagai berikut: Tabel 3.1 Lembar Observasi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Pendekatan Scientific No. Jenis Indikator Taraf Keterlaksanaan Aktivitas 4 1 2 3 1. Mengamati Keaktifan siswa dalam membaca teks bacaan 2. Menanya Keaktifan siswa dalam melakukan tanya jawab 3. Mencoba Keaktifan siswa dalam mencari dan mengelompokkan cara perkembangbiakan hewan 4. Menalar Keaktifan siswa dalam diskusi daur perkembangbiakan hewan 5. Membentuk Jaringan Keaktifan siswa dalam menyampaikan hasil pekerjaannya di depan kelas Adapun lembar observasi pembelajaran dan keaktifan siswa secara individu yang digunakan oleh peneliti dari skala nilai 1-4, dengan kategori sebagai berikut: Keterangan: 4 = Terlaksana dengan sangat baik 3 = Terlaksana dengan baik 2 = Terlaksana dengan cukup baik 1 = Terlaksana dengan kurang baik 2. Cacatan Lapang Moleong (2005:208) berpendapat bahwa catatan lapangan berupa coretan seperlunya yang sangat dipersingkat dan hanya berguna sebagai alat perantara yaitu antara apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dicium dan diraba dengan catatan sebenarnya. Dengan kata lain, catatan lapangan digunakan untuk merekam seluruh kegiatan pembelajaran yang meliputi suasana kelas, aktivitas guru dan aktivitas siswa.

40 Catatan lapang digunakan untuk merekam aktivitas yang tidak bisa terekam melalui lembar observasi. Dalam penelitian ini, catatan lapangan digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan situasi kelas atau obyek selama proses pembelajaran berlangsung. 3. Dokumentasi Pengumpulan data dengan cara mendokumentaskan setiap peristiwa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dokumentasi dilakukan dengan cara mengambil gambar atau foto pada saat pembelajaran berlangsung. 4. Tes Tes yang digunakan dalam penelitian adalah tes tulis objektif dan uraian dalam bentuk lembar evaluasi, yang digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan siswa dalam memahami materi yang diberikan oleh guru. Tes diberikan pada setiap akhir siklus dan dikerjakan secara individu. Dengan adanya tes ini dapat mengetahui kemampuan siswa dlam menyelesaikan soal yang diberikan. 3.7 Teknik Analisis Data Analisis data adalah suatu proses pengolahan data yang bertujuan untuk mendeskripsikan kegiatan siswa selama proses kegiatan belajar mengajar. Data yang dikumpulkan dari instrumen penelitian merupakan data mentah yang berupa data kualitatif dan kuantitatif. Kemudian data tersebut akan diolah melalui proses analisis untuk data kualitatif dalam penelitian ini berupa lembar observasi, dokumentasi berupa gambar (foto) pada saat proses pembelajaran berlangsung.

41 Sedangkan data kuantitatif dalam penelitian ini diperoleh dari aktivitas belajar siswa dan tes yang dilakukan pada saat evaluasi pembelajaran berupa hasil belajar selama mengikuti pembelajaran tematik menggunakan pendekatan scientific. Oleh karena itu, pada analisis data juga akan dibagi menjadi dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. a. Data Kualitatif Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data kualitatif yaitu analisis deskriptif kualitatif. Teknik ini digunakan untuk mengolah data hasil observasi pada saat proses pembelajaran berlangsung. Tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi dari data kualitatif berupa hasil observasi pada saat proses pembelajaran berlangsung. Analisis inilah yang dijadikan acuan untuk memperbaiki atau merevisi proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan analisis data menurut Miles dan Huberman (Sugiyono, 2013:337). Proses analisis data dengan melakukan pengumpulan data terlebih dahulu, kemudian melakukan antisipasi data dilanjutkan dengan reduksi data. Setelah itu melakukan display data dan terakhir melakukan kesimpulan dari data yang sudah dikumpulkan. Komponen analisis data dapat digambarkan pada gambar dibawah ini: Pengumpulan data Penyajian data Reduksi data Kesimpulan atau verifikasi Gambar 3.2 Komponen dalam Analisis Data

42 Berdasarkan Gambar 3.2 dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Pengumpulan data digunakan untuk mengumpulkan data terkait kinerja guru yang digunakan untuk menunjang penelitian untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. 2. Reduksi data, data yang didapat dilapangan cukup banyak sehingga data yang didapat dari lapangan akan difokuskan pada data yang berhubungan dengan penerapan pendekatan scientific, selebihnya data yang tidak digunakan dalam penelitian dibuang. 3. Penyajian data, setelah data direduksi maka selanjutnya akan disajikan dalam bentuk yang lebih mudah untuk dipahami yaitu dalam bentuk tulisan. 4. Penarikan kesimpulan dan verifikasi, kesimpulan ini diharapkan dapat menjawab rumusan masalah tentang penerapan pendekatan scientific pada pembelajaran tematik tema keragaman untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas III SDN Temas 02 Batu. b. Data Kuantitatif Teknik ini digunakan karena data yang diperoleh merupakan data ordinal yang diberi skor. Data ordinal adalah data yang diperoleh dengan cara mengkategorisasi atau klasifikasi. Analisis kuantitatif digunakan untuk mengolah data aktivtas siswa dan hasil belajar siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. 1) Aktivitas Siswa Lembar aktivitas yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar aktivitas siswa dengan skala Likert. Lembar aktivitas siswa berisi aktivitas yang dilakukan siswa pada saat proses pembelajaran

43 berlangsung yang harus diisi oleh peneliti dengan memilih rentangan skor 1-3. Berikut adalah lembar aktivitas yang akan dinilai pada saat proses pembelajaran berlangsung. Tabel 3.2 Lembar Penilaian Aktivitas Siswa Mata Pelajaran Bahasa Indonesia No. Aspek Penilaian Ketercapaian Penilaian Taraf Ketercapaian 4 3 2 1 1. Mengamati a. Keaktifan siswa dalam membaca teks bacaan 2. Menanya a. Keaktifan siswa dalam melakukan tanya jawab 3. Mencoba a. Keaktifan siswa dalam mencari dan mengelompokkan cara perkembangbiakan hewan 4. Menalar a. Keaktifan siswa dalam diskusi daur perkembangbiakan hewan 5. Membentuk Jaringan a. Keaktifan siswa dalam menyampaikan hasil pekerjaannya di depan kelas a. Siswa mampu membaca teks bacaan dengan baik dan benar a. Siswa melakukan tanya jawab mengenai isi teks bacaan a. Siswa mampu menemukan dan mengelompokkan cara perkembangbiakan hewan a. Siswa melakukan diskusi dengan baik a. Siswa mampu menyampaikan hasil pekerjaannya di depan kelas Setelah hasil penilaian aktivitas siswa pada pembelajaran tematik menggunakan pendekatan scientific diperoleh maka hasil tersebut akan dikelola dengan menggunakan rumus dibawah ini: Persentase Skor = 100 Kemudian barulah dilakukan analisis menggunakan kriteria penilaian seperti pada tabel dibawah ini: Tabel 3.3 Kriteria Presentase Keterlaksanaan Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Scientific No. Rentangan Presentase (%) Kategori 1. 85 100 Sangat Baik 2. 70 84 Baik 3. 55 69 Cukup 4. 40 54 Kurang 5. 0 39 Sangat Kurang Sumber: Depdiknas dalam Rasida (2009:25)

44 2) Hasil Belajar a. Ketuntasan Individu Teknik untuk mengetahui nilai ketuntasan individu dikatakan tuntas apabila siswa teah mencapai ketuntasan belajar jika mencapai 70 sesuai dengan criteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan oleh sekolah. Untuk mengetahui ketuntasan dari hasil belajar siswa menggunkan rumus sebagai berikut: Ketuntasan individu = 100 b. Ketuntasan Klasikal Sedangkan untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar secara klasikal, penilaian di lihat dari jumlah siswa yang tuntas secara individu dibagi dengan jumlah siswa yang hadir mengikuti proses pembelajaran. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila secara klasikal, siswa mampu mencapai ketuntasan 70%. Untuk mengetahui ketuntasan klasikal menggunakan rumus sebagai berikut: Ketuntasan klasikal = 100 Melihat dari nilai ketuntasan yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah mencapai 70 sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Penelitian ini dikatakan berhasil apabila siswa sudah mencapai ketuntasan yang sudah ditetapkan oleh pihak sekolah sebesar 70.

45 3.8 Jenis Tindakan Jenis tindakan pada penelitian ini meliputi identifikasi masalah dan tahap pelaksanaan tindakan yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan atau observasi dan refleksi. Adapun penjelasan dari tahapan pada penelitian sebagai berikut: 1. Identifikasi Masalah a. Melakukan observasi ke sekolah melalui wawancara dengan guru kelas III tahun ajaran 2017/2018. b. Mencari informasi awal tentang masalah hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik. c. Menentukan jadwal penitian d. Menentukan subyek penelitian. 2. Tahapan Telaksanaan Tindakan Siklus I a. Perencanaan 1. Menentukan tema yang akan dipelajari. 2. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajatan (RPP). (Lampiran 1) 3. Menyiapkan materi pembelajaran. (Lampiran 2) 4. Menyusun lembar kerja siswa (LKS) yang sesuai dengan materi pembelajaran tematik. (Lampiran 3) 5. Menyusun lembar evaluasi siswa. (Lampiran 4) 6. Menyusun kunci jawaban dari sal evaluasi. (Lampiran 5) 7. Menyusun lembar observasi proses pembelajaran. (Lampiran 6) 8. Menyusun lembar penilaian aktivitas siswa secara individu matapelajaran Bahasa Indonesia. (Lampiran 7)

46 9. Menyusun lembar hasil aktivitas siswa matapelajaran Bahasa Indonesia. (Lampiran 8) 10. Menyusun deskriptor penilian mata pelajaran Bahasa Indonesia. (Lampiran 9) 11. Menyusun daftar nilai siswa. (Lampiran 10) 12. Menyusun daftar nilai kelompok. (Lampiran 11) b. Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan merupakan tahapan yang sudah direncanakan. Tindakan yang dimaksud yaitu pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan scientific pada pembelajaran tematik. Pra Kegiatan 1. Guru mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa. 2. Guru mengkondisikan kelas agar siap untuk belajar 3. Salah satu siswa diminta untuk memimpin doa Kegiatan Awal 1. Guru mengingatkan siswa tentang pelajaran sebelumnya dan mengaitkan dengan pelajaran yang akan disampaikan. 2. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yaitu Perkembangbiakan Hewan. 3. Guru menyampaikan apersepsi Apakah di rumah kalian mempunyai hewan peliharaan? Bagaimana perkembangbiakan hewan peliharaan kalian? 4. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

47 5. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar bersemangat dalam mengikuti pelajaran dengan membuat ice breaking yaitu menampilkan dua gambar yang salah satunya menggambarkan hidup hemat dan salah satunya lagi menggambarkan hidup boros sebelum pembelajaran dimulai. Kegiatan Inti 1. Guru mulai menerapkan pendekatan scientific dengan langkah-langkah sebagai berikut: Tahapan Tabel 3.4 Langkah Pembelajaran Scientific Tingkah Laku Siswa Mengamati Siswa membaca teks bacaan Menanya Siswa bertanya jawab isi teks yang belum dipahami Mencoba Siswa mencari contoh hewan dan mengelompokkan cara perkembangbiakannya Menalar Siswa berdiskusi proses daur perkembangbiakan hewan Membentuk jaringan Kegiatan Akhir Siswa menyampaikan hasil diskusi di depan kelas bersama kelompoknya 1. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran 2. Guru meminta siswa melakukan refleksi kegiatan hari ini. 3. Guru mengevaluasi hasil pembelajaran. 4. Siswa menyampaikan kesan-kesan selama mengikuti pembelajaran. 5. Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan salam. c. Pengamatan atau Observasi Observasi dilakukan selama kegiatan pelaksanaan kelas berlangsung. Pengamatan ini dilakukan untuk mengamati kegiatan guru dan siswa selama proses kegiatan pembelajaran. Pengamatan dilakukan oleh guru kelas III yang bertindak sebagai observer, sedangkan peneliti sebagai guru.

48 Observasi dilaksanakan pada saat porses pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan oleh guru kelas III terhadap peneliti yang bertindak sebagai guru dan tindakan siswa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung pada siklus I. hasil pengamatan yang dilakukan observer atau guru kelas terhadap peneliti yang bertindak sebagai guru digunakan sebagai acuan untuk melakukan kegiatan pembelajaran yang lebih baik. d. Refleksi Refleksi merupakan penjelasan terhadap informasi yang telah dibuat dalam pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan. Dari hasil refleksi dapat diketahui kekurangan dan kelebihan yang telah dicapai dalam pelaksanaan pembelajaran yang selanjutnya akan dikaji oleh peneliti untuk mencari dan mengurangi informasi yang sudah terkumpul, kemudian dicari kaitannya antara satu dengan yang lainnya. Selanjutnya peneliti menarik kesimpulan dari refleksi yang telah dilakukan untuk melakukan perencanaan tindakan yang selanjutnya agar proses pembelajaran berhasil sesuai dengan tujuan dan rumusan masalah penelitian. Siklus II Tahapan-tahapan pada siklus II sama dengan tahapan pada siklus I. Tindakan yang dilakukan sama dengan perencanaan pada siklus II yang memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus I. Dari refleksi-refleksi pada siklus I yang masih belum tercapai ketuntasan akan dilanjutkan pada siklus II. Peneliti melakukan siklus II apabila pada siklus I masih belum mencapai KKM yang telah ditentukan oleh sekolah.