JURNAL PRAKTIKUM SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK 12 Mei 2014

dokumen-dokumen yang mirip
Praktikum Kimia Dasar 2

JURNAL PRAKTIKUM. KIMIA ANALITIK II Titrasi Permanganometri. Selasa, 10 Mei Disusun Oleh : YASA ESA YASINTA

I. Tujuan Percobaan Memahami identifikasi beberapa zat dan ion secara kualitatif

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2. Titrasi Permanganometri. Selasa, 6 Mei Disusun Oleh: Yeni Setiartini. Kelompok 3: Fahmi Herdiansyah

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

Titik Leleh dan Titik Didih

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK FARMASI PERCOBAAN I PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK

LAPORAN PRAKTIKUM UJI KUALITATIF SENYAWA ORGANIK dan SENYAWA ANORGANIK

I. Judul : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit.

Bab 1 Pendahuluan. I. Landasan Teori

SOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 KEREAKTIFAN LOGAM ALKALI DAN ALKALI TANAH 7 Oktober 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PERCOBAAN II SIFAT-SIFAT KELARUTAN SENYAWA OGANIK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN III SIFAT-SIFAT KIMIA HIDROKARBON

TITIK LELEH DAN TITIK DIDIH. I. TUJUAN PERCOBAAN : Menentukan titik leleh beberapa zat Menentukan titik didih beberapa zat II.

C. ( Rata-rata titik lelehnya lebih rendah 5 o C dan range temperaturnya berubah menjadi 4 o C dari 0,3 o C )

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I

LABORATORIUM SATUAN PROSES LAPORAN PRAKTIKUM ORGANIK REAKSI SENYAWA HIDROKARBON

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN 11 NOVEMBER 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK

LAMPIRAN C CCT pada Materi Ikatan Ion

BAB I PENDAHULUAN A. Judul percobaan B. Tujuan praktikum

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK. Disusun Oleh :

BAB IV. HASIL PENGAMATAN dan PERHITUNGAN

Kata Kunci : Alkohol, Ester, Eter, Asam Karboksilat, Keton, Oksidasi, Esterifikasi

REAKSI KIMIA. 17 Oktober Muhammad Rusdil Fikri UIN JAKARTA. Abstrak

1. Ciri-Ciri Reaksi Kimia

PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN SENYAWA ANORGANIK

KIMIA. Sesi POLIMER. A. LOGAM ALKALI a. Keberadaan dan Kelimpahan Logam Alkali. b. Sifat-Sifat Umum Logam Alkali. c. Sifat Keperiodikan Logam Alkali

Soal dan jawaban tentang Kimia Unsur

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

Senyawa Polar dan Non Polar

LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS KIMIA ORGANIK

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

PENENTUAN KADAR CuSO 4. Dengan Titrasi Iodometri

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS FISIKOKIMIA II (Alkohol, Fenol, dan Asam Karboksilat) A. DATA PENGAMATAN No. Perlakuan Hasil

MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL

KELOMPOK 5 BILANGAN OKSIDASI NITROGEN

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion

PERCOBAAN VII PEMBUATAN KALIUM NITRAT

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK I PERCOBAAN VI TITRASI REDOKS

REAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK

Reaksi Dehidrasi: Pembuatan Sikloheksena. Oleh : Kelompok 3

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB VI IKATAN KIMIA

PEMBUANTAN NIKEL DMG KIMIA ANORGANIK II KAMIS, 10 APRIL 2014

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KUALITATIF ANION

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 PENENTUAN KADAR KLORIDA. Senin, 21 April Disusun Oleh: MA WAH SHOFWAH KELOMPOK 1

BAB II ZAT DAN WUJUDNYA

Penentuan Kadar Klorida Menggunakan Metode Gravimetri

KIMIA DASAR TEKNIK INDUSTRI UPNVYK C H R I S N A O C V A T I K A ( ) R I N I T H E R E S I A ( )

MATERI DAN PERUBAHANNYA. Kimia Kesehatan Kelas X semester 1

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK : Identifikasi Gugus Fungsional Senyawa Organik

LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH

BAB I PENDAHULUAN A. Judul Percobaan B. Tujuan Percobaan

PEMBUATAN TAWAS DARI ALUMINIUM (Aluminium Foil)

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I STOIKIOMETRI REAKSI

Kelarutan & Gejala Distribusi

HALAMAN PENGESAHAN. Pembuatan Kalium Nitrat dan NatriumKlorida yang disusun oleh: : Arsiaty Ada

PEMBUATAN ETIL ASETAT MELALUI REAKSI ESTERIFIKASI

Laboratorium Kimia SMA... Praktikum II Kelas XI IPA Semester I Tahun Pelajaran.../...

BAB VI REAKSI KIMIA. Reaksi Kimia. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas IX 67

Sintesis Asam Salisilat Dari Minyak Gandapura Dan Kenaikan Titik Leleh

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

MODUL I Pembuatan Larutan

Jurnal Praktikum. Kimia Fisika II. Difusi Gas. Tanggal Percobaan: Senin, 08-April Disusun Oleh: Aida Nadia ( ) Kelompok 3 Kloter I:

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PERUBAHAN KIMIA. Disusun Oleh. Ari Wahyuni PROGRAM D3 FARMASI LABORATORIUM KIMIA DASAR

ANION TIOSULFAT (S 2 O 3

LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS SENYAWA ORGANIK : Reaksi Pembuatan Alkena dengan Dehidrasi Alkohol

TITRASI IODIMETRI PENENTUAN KADAR VITAMIN C. Siti Masitoh. M. Ikhwan Fillah, Indah Desi Permana, Ira Nurpialawati PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN

PERMANGANOMETRI. A. HARI, TANGGAL PRAKTIKUM Hari, tanggal : Maret 2011 Tempat : Laboratorium Kimia Analitik

BAB I IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSI ALKOHOL

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Materi 2.2 Sifat-sifat Materi

BAB III ZAT DAN WUJUDNYA

kimia Kelas X LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT K-13 A. Pengertian Larutan dan Daya Hantar Listrik

Metodologi Penelitian

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051)

IDENTIFIKASI SENYAWA HIROKARBON DAN SENYAWA ORGANIK JENUH DAN TIDAK JENUH

Menguasai pengetahuan dan menerapkan teknik, ketrampilan dan tools dalam bidang industri. Memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang

Dalam 1 golongan dari atas ke bawah energi ionisasi bertambah kecil ionisasi K < ionisasi Na.

Beberapa Alat dalam Laboratorium Beserta Fungsinya

Materi Penunjang Media Pembelajaran Kimia Organik SMA ALKANA

Stoikiometri. OLEH Lie Miah

TITRASI IODOMETRI. Siti Masitoh. M. Ikhwan Fillah, Indah Desi Permana, Ira Nurpialawati PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

Waktu (t) Gambar 3.1 Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap waktu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Permanganometri merupakan metode titrasi dengan menggunakan kalium

Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia Kelas X Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal no 1 dan 2. Ditentukan 5 unsur dengan konfigurasi

berupa ikatan tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga. o Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk rantai (ikatan yang panjang).

Peranan elektron dalam pembentukan ikatan kimia

KIMIA TERAPAN LARUTAN

GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO)

SIFAT KIMIA DAN FISIK SENYAWA HIDROKARBON

Macam-macam Titrasi Redoks dan Aplikasinya

TEORI ATOM. Ramadoni Syahputra

KIMIA ELEKTROLISIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA. relevan dan dapat dijadikan bahan telaah oleh peneliti, yaitu :

Transkripsi:

JURNAL PRAKTIKUM SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK 12 Mei 2014 Oleh KIKI NELLASARI (1113016200043) BINA PUTRI PARISTU (1113016200045) RIZQULLAH ALHAQ F (1113016200047) LOLA MUSTAFALOKA (1113016200049) ISNY MEILANY (1113016200053) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK Abstrak Natrium klorida juga dikenal sebagai garam dapur, atau halit, adalah senyawa kimia dengan rumus molekul NaCl. Sebagai komponen utama pada garam dapur, Natrium klorida sering digunakan sebagai bumbu dan pengawet makanan. Urea adalah senyawa organik yang tersusun dari unsure karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO. Pada percobaan kali ini, perbedaan senyawa organik dan anorganik dapat diamati pada analisis titik leleh, uji nyala, dan uji reaktivitas. Kata kunci : NaCl, Urea, KMnO4, senyawa organik, senyawa anorganik. I. Pendahuluan Semua senyawa organik merupakan turunan dari golongan senyawa yang dikenal sebagai hidrokarbon (hydrocarbon) sebab senyawa tersebut terbuat hanya dari hidrogen dan karbon. Berdasarkan strukturnya, hidrokarbon dibagi menjadi dua golongan utama, yaitu alifatik dan aromatik. Hidrogen alifatik (aliphatic hydrocarbon) tidak mengandung gugus benzena, atau cincin benzena, sedangkan hidrokarbon aromatik (aromathic hydrocarbon) mengandung satu atau lebih cincin benzena. (Chang, 2005 : 332) Perbandingan sifat sifat senyawa organik dan anorganik dapat dilihat pada table berikut : (Fadhilah, 2010) Perbedaan Stabilitas terhadap panas Titik cair dan titik didih Kelarutan Senyawa organik Senyawa anorganik Kurang stabil Stabil Relative rendah Relative tinggi Mudah larut dalam pelarut non Mudah polar seperti kloroform Kereaktifan Lebih lambat larut dalam pelarut polar seperti air Cenderung cepat

Besar atau kecilnya titik lebur, titik didih, atau titik sublim zat bergantung pada besarnya daya ikat antara partikelnya. Kekuatan ikatan itu dipengaruhi oleh jenis ikatannya. Ikatan logam dan ikatan ion sangat kuat, sehingga logam dan senyawa ion berwujud padat. Molekul kovalen nonpolar terikat dengan gaya London yang relative lemah, sehingga umumnya zat itu berwujud gas, tetapi dapat berupa cair atau padat bila mempunyai Mr yang besar. Antara atom atom gas mulia terdapat gaya London yang lemah, maka unsur ini hanya ditemukan dalam keadaan gas. (Syukri, 1999 : 255) Ketika garam padat dikenakan nyala api, elektron elektron kation menyerap energi, sehingga gerakannya makin cepat. Elektron yang untuk energi itu berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi (ingat konsep tingkat energi Niels Bohr), dikatakan elektron itu dari keadaan stasioner (ground state) mengalami eksitasi. Namun keadaan ini tidak stabil. Energi itu terpancar kembali sebagai spektrum dan elektron kembali ke keadaan awal. (Rufiati, 2011) Kalium permanganat telah banyak dipergunakan sebagai agen pengoksidasi selama lebih dari 100 tahun. Permanganat menjalani beragam reaksi kimia, karena mangan dapat hadir dalam kondisi kondisi oksidasi +2, +3, +4, +5, +6 dan +7. Permanganat bereaksi secara cepat dengan banyak agen pereduksi berdasarkan reaksi ini namun beberapa substansi membutuhkan pemanasan atau penggunaan sebuah katalis untuk mempercepat reaksi. (Day, 2001 : 290) II. Alat dan Bahan Alat Bahan Bunsen Larutan HCl(P) Gelas beaker Larutan H2SO4 Kaca arlojji Larutan KMnO4 Kawat nikrom Larutan NaCl Pembakar spirtus Larutan Urea Pipa kapiler Minyak Pipet tetes Padatan NaCl Plat tetes Padatan Urea

Statif Tabung reaksi Termometer raksa Wadah kaleng III. Cara Kerja No. Langkah Kerja Hasil Pengamatan Mengukur titik leleh senyawa organik dan anorganik 1. Masukkan padatan ke pipa kapiler Tidak terjadi reaksi 2. Ikat pipa kapiler pada termometer raksa Tidak terjadi reaksi 3. Masukkan termometer kedalam Titik leleh NaCl > 200ºC minyak dan panaskan hingga padatan Titik leleh Urea 133ºC meleleh Uji nyala 1. Celupkan kawat nikrom ke dalam HCl pekat Tidak terjadi reaksi 2. Panaskan kawat nikrom di pembakar spirtus Tidak terjadi reaksi 3. Tempelkan kawat nikrom pada padatan yang akan di uji nyala Tidak terjadi reaksi 4. Panaskan kawat nikrom di pembakar spirtus Warna nyala NaCl kuning Warna nyala urea orange Uji reaktivitas 1. Padatan NaCl diteteskan H 2 SO 4 Terjadi perubahan warna dari putih menjadi kuning 2. Setelah diteteskan H 2 SO 4, padatan Terjadi perubahan warna dari kuning NaCl di teteskan lagi dengan KMnO 4 menjadi ungu kekuningan 3. Padatan Urea diteteskan H 2 SO 4 Berwarna putih 4. Setelah diteteskan H 2 SO 4, padatan Terjadi perubahan warna dari putih

urea di teteskan lagi dengan KMnO 4 menjadi ungu 5. Larutan NaCl diteteskan H 2 SO 4 Terjadi perubahan warna menjadi putih 6. Setelah diteteskan H 2 SO 4 larutan NaCl di teteskan lagi dengan KMnO 4 1. Terjadi perubahan warna menjadi kuning 2. Reaksi berjalan cepat 7. Larutan Urea diteteskan H 2 SO 4 Terjadi perubahan warna larutan menjadi putih 8. Setelah diteteskan H 2 SO 4 larutan Urea di teteskan lagi dengan KMnO 4 1. Terjadi perubahan warna larutan menjadi ungu 2. Reaksi berjalan lambat IV. Hasil dan Pembahasan Titik leleh senyawa organik dan anorganik Senyawa Titik leleh Organik Urea 133ºC Anorganik NaCl >200ºC Uji nyala Senyawa NaCl Urea Warna nyala Kuning Orange Uji reaktivitas Bentuk Senyawa + H 2 SO 4 +KMnO 4 Reaksi Padatan NaCl Kuning Ungu kekuningan Cepat Urea Putih Ungu Lambat Larutan NaCl Putih Kuning Cepat Urea Putih Ungu lambat Dari hasil pengukuran titik leleh atau titik lebur senyawa organik dan anorganik, didapatkan data titik leleh urea sebesar 133ºC dan titik leleh NaCl >200ºC. secara teori, titik

leleh urea adalah 132,7 ºC artinya hasil praktikum sesuai dengan teori. Dan untuk NaCl, secara teori titik lelehnya adalah 800,8 ºC. Pada praktikum kali ini, praktikan belum mendapatkan titik leleh NaCl. Hal ini dikarenakan skala termometer yang digunakan hanya sampai 250 ºC. sedangkan secara teori titik leleh NaCl sangat tinggi. Oleh karena itu, pengamatan dihentikan pada kisaran suhu >200ºC. karena pengukuran suhu yang dilakukan cukup tinggi, yaitu >100 ºC, maka termometer yang digunakan kali ini ialah termometer raksa. Hal ini dikarenakan range suhu pengukuran termometer raksa daripada termometer alcohol. Untuk memanaskan sample tersebut digunakan minyak sebagai media perantara panas. Minyak digunakan sebagai media perantara karena dengan minyak, sample di dalam pipa kapiler mendapat panas yang merata. Selain itu diketahui bahwa titik didih minyak sangat tinggi sehingga ketika mendidihkan sample, minyak dapat lebih lama bertahan sebagai media perantara. Bila media perantara yang digunakan air, maka dikhawatirkan dapat menghambat pengukuran. Karena titik didih air hanya 100 ºC, artinya lebih rendah daripada sample. Hal ini dapat menyebabkan air akan lebih cepat mendidih dan menguap daripada sample. Sehingga, tidak dapat bertahan lama sebagai media perantara. Dalam percobaan uji nyala, penggunaan HCl pekat untuk membersihkan kawat nikrom, karena HCl dapat melarutkan pengotor atau zat pengganggu yang mungkin menempel pada kawat nikrom. Sehingga pengotor tersebut akan mudah menguap dari kawat nikrom sehingga kawat benar-benar bersih. Selain itu HCl digunakan untuk membuat sample menjadi kental sehingga mudah menempel di kawat nikrom. Pembakaran HCl tidak memberikan warna, sehingga tidak mempengaruhi atau mengganggu warna nyala sample. Dari hasil praktikum didapatkan warna nyala NaCl kuning, dan warna nyala Urea orange. Dari hasil uji reaktivitas, dapat diketahui bahwa senyawa anorganik baik dalam bentuk padatan maupun larutan cenderung lebih cepat bereaksi dibandingkan senyawa organik. Secara umum, struktur kimia senyawa organic lebih rumit dibandingkan struktur senyawa anorganik. Sehingga untuk bereaksi dengan senyawa lain, senyawa organik membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memutuskan ikatan strukturnya agar dapat beraksi. Berbeda dengan senyawa anorganik yang memiliki struktur lebih sederhana, sehingga lebih mudah dan cepat memutuskan ikatannya untuk dapat bereaksi dengan senyawa lain. Penambahan KMnO 4 harus berjalan cepat dan ditempat gelap. hal ini dikarenakan KMnO 4 merupakan

senyawa yang tidak stabil. KMnO4 mudah terurai oleh cahaya, bila KMnO4 bereaksi dengan cahaya maka akan tereduksi menjadi MnO2. V. VI. Kesimpulan Titik leleh senyawa anorganik lebih besar daripada titik leleh senyawa organik. Warna nyala NaCl ialah kuning, dan warna nyala Urea ialah orange. Senyawa anorganik lebih reaktif daripada senyawa organik. Daftar Pustaka Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta: Erlangga Day, R.A dan Underwood. 2001. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga Syukri. 1999. Kimia Dasar 2. Bandung: ITB Fadhilah. 2010. Tinjauan Pustaka. http://repository.usu.ac.id. [17 Mei 2014] 16:10 Rufiati, Etna. 2011. Uji Nyala Kation IA dan IIA. http://skp.unair.ac.id [17 Mei 2014] 17:00 VII. Daftar Gambar Uji Reaktivitas Padatan NaCl dan Urea

Uji Reaktivitas Larutan NaCl dan Urea Uji Nyala