BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman, dan Nitipuran, Yogyakarta. Sedangkan subyek dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana di Ruang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

Bab 3. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. alamat Jalan Rekso Bayan No 1 Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. kota Yogyakarta yang terdiri dari 3 cabang yaitu:

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

BAB 3 DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan

III. METODE PENELITIAN. Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah sesuatu yang menjadi

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

BAB III METODE PENELITIAN. D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. nilai pelanggan terhadap kunjugan ulang tamu hotel dan word of mouth. Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karyawan pada bagian perawat. Populasi yang masuk dalam kriteria

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dari antisipasi teknologi baru. Rancangan penelitian yang disajikan berbentuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV

BAB III METODA PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dalam mencapai maksudnya. Dalam penelitian ini, metode menjadi alat bantu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah produk Fashion muslimah merek Rabbani.

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner

BAB III METODE PENELITIAN. analisis, pengukuran dan lingkungan penelitian. merek terhadap kesedian pelanggan untuk membayar harga premium,

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian atau hal. diteliti adalah masyarakat Surakarta.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

BAB III METODE PENELITIAN. wilayah Yogyakarata. Subjek penelitian yang akan diteliti adalah para

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain survey, yaitu metode pengumpulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. contact person kepada WP yang telah diwajibkan menggunakan e-filing

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang umumnya diperoleh melalui pertanyaan terstruktur (Sekaran, 2006).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV BAB ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Kuisioner yang disebar kepada responden sebanyak 120 buah. Pada saat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk menggambarkan kondisi jawaban responden untuk masing-masing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DALAM MEMBENTUK LOYALITAS PELANGGAN PADA PENGGUNA JASA GARUDA INDONESIA DI SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. Susun Petamburan, Jakarta Pusat yang erat hubungannya terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

Analisa Persepsi Pegawai terhadap Gaya Kepemimpinan dengan Pendekatan Metode di Industri Spare Part Otomotif (Studi Kasus PT.

BAB III METODE PENELITIAN. commerce Shopee. Sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menjelaskan hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi dari variabel variabel yang akan diteliti. Pendekatan kuantitatif digunakan karena data yang akan diambil untuk menganalisis antar variabel dinyatakan dengan angka. B. Objek dan Subjek Penelitian ini dilakukan di seluruh instansi SKPD atau Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan yang berjumlah 25 instansi. Subjek penelitian ini adalah PNS di SKPD Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan. C. Data dan Teknik Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan untuk penelitian ini menggunakan data primer. Data primer dalam penelitian ini berupa data persepsi responden mengenai kepemimpinan, kompensasi, motivasi dan kinerja dengan cara membagikan daftar pernyataan kepada responden untuk mendapatkan keterangan atau jawaban dalam kuesioner. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menyebar kuesioner (daftar pernyataan). Menyebarkan kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah pernyataan tertulis yang disusun secara terstruktur kepada responden untuk dijawab. D. Populasi

Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh PNS di SKPD Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan yang berjumlah sekitar 240 pegawai yang merupakan pegawai tetap, semua golongan PNS dan tanpa minimal waktu lamanya bekerja. Dalam penelitian ini, sampel penelitian berjumlah 150 orang. E. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran 1. Variabel Dependen Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja. Gomes (2002) mendefinisikan kinerja sebagai catatan atas hasil produksi dan sebuah pekerjaan tertentu dalam periode tertentu. Dari dimensi kinerja menurut Gomes (1995) dalam Eko Nurmianto dan Nurhadi Siswanto (2006) maka kinerja dapat diukur melalui indikator indikator sebagai berikut : a. Kuantitas kerja dalam suatu periode yang ditentukan (quantity of work) b. Kualitas kerja berdasarkan syarat kesesuaian dan kesiapannya (quality of work) c. Pengetahuan tentang pekerjaan (job knowledge) d. Keaslian gagasan yang muncul dan tindakan untuk menyelesaikan permasalahan (creativeness) e. Kesetiaan bekerja sama dengan orang lain (cooperation) f. Kesadaran dan kepercayaan dalam hal kehadiran dan penyelesaian kerja (dependability) g. Semangat dalam melaksanakan tugas tugas baru dan dalam memperbesar tanggung jawab (initiative)

h. Kepribadian, kepemimpinan, keramah tamahan dan integritas pribadi (personal qualities) Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner dari Gomes (1995) dengan 8 item pernyataan. Skala yang digunakan yaitu Likert dengan skala 1 sampai dengan 5. Skor jawaban diberi nilai sebagai berikut : 1 : sangat tidak setuju 2 : tidak setuju 3 : kurang setuju 4 : setuju 5 : sangat setuju 2. Variabel Independen Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kepemimpinan dan kompensasi. Definisi operasional dari variable tersebut yaitu : a. Kepemimpinan Dalam penelitian ini, variabel kepemimpinan yang digunakan yaitu gaya kepemimpinan situasional. Hersey dan Blanchard (1982) menyatakan gaya kepemimpinan situasional sebagai kepemimpinan yang berfokus pada kesesuaian atau efektivitas kepemimpinan situasional sesuai dengan kematangan pengikut dalam kaitannya dengan tugas tertentu. Hersey dan Blanchard (1982) menyatakan bahwa indikator gaya kepemimpinan situasional sebagai berikut :

a) Memberitahukan (telling) b) Menjajakan (selling) c) Mengikutsertakan (participating) d) Mendelegasikan (delegating) Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner dari Hersey dan Blanchard dengan 13 item pernyataan. Skala yang digunakan yaitu Likert dengan skala 1 sampai dengan 5. Skor jawaban diberi nilai sebagai berikut : 1 : sangat tidak setuju 2 : tidak setuju 3 : kurang setuju 4 : setuju 5 : sangat setuju b. Kompensasi Wibowo (2007) mendefinisikan kompensasi sebagai kontra prestasi terhadap penggunaan tenaga atau jasa yang telah diberikan oleh tenaga kerja. Dimensi dan indikator kompensasi menurut Wibowo (2011) yaitu : a) Kompensasi langsung : I. Gaji b) Kompensasi tidak langsung : I. Tunjangan

II. III. Jaminan keamanan Jaminan kesehatan Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner dari Wibowo (2011) dengan 6 item pernyataan dari 10 item pernyataan yang ada dikarenakan 4 item pernyataan tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. Skala yang digunakan yaitu Likert dengan skala 1 sampai dengan 5. Skor jawaban diberi nilai sebagai berikut : 1 : sangat tidak setuju 2 : tidak setuju 3 : kurang setuju 4 : setuju 5 : sangat setuju 3. Variabel Mediasi Variabel mediasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah motivasi. Mc Clelland mendefinisikan motivasi sebagai suatu kebutuhan yang bersifat sosial dan kebutuhan yang muncul akibat pengaruh eksternal. Dalam penelitian ini, indikator motivasi yang digunakan yaitu teori Mc Clelland dalam buku Mangkunegara (2013) yang mengajukan tiga motif kebutuhan utama, yaitu : a. Kebutuhan akan prestasi (Need for Achievement) Kebutuhan untuk berprestasi yang merupakan refleski dari dorongan akan tanggungjawab untuk pemecahan masalah.

b. Kebutuhan akan kekuasaan (Need for Power) Kebutuhan untuk kekuasaan yang merupakan refleksi dari dorongan untuk mencapai otoritas untuk memiliki pengaruh terhadap orang lain. c. Kebutuhan akan afiliasi (Need for Affiliation) Kebutuhan untuk berafiliasi yang merupakan dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain, berada bersama orang lain, tidak mau melakukan sesuatu yang merugikan orang lain. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner dari Mc Clelland dengan 20 item pernyataan. Skala yang digunakan yaitu Likert dengan skala 1 sampai dengan 5. Skor jawaban diberi nilai sebagai berikut : 1 : sangat tidak setuju 2 : tidak setuju 3 : kurang setuju 4 : setuju 5 : sangat setuju F. Uji Kualitas Instrumen a. Uji Validitas Uji validitas merupakan pengujian data yang dilakukan dengan tujuan mengetahui ketepatan dan kehandalan kuesioner yang digunakan dalam penelitian. Kehandalan kuesioner mempunyai arti bahwa kuesioner mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Hasil dari uji ini cukup mencerminkan topik yang sedang diteliti. Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan masing masing

pertanyaan dengan jumlah skor untuk masing masing variabel. Ghozali (2006) menyatakan bahwa uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah item item yang ada dalam kuesioner mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang akan diteliti. Dalam penelitian ini digunakan uji validitas dengan menggunakan kriteria internal yaitu membandingkan kesesuaian tiap komponen pertanyaan dengan skor keseluruhan tiap komponen pertanyaan dengan skor total keseluruhan test. Uji validitas dilakukan dengan program AMOS dengan melihat output AMOS yaitu pada estimate dengan cara membandingkan p value dengan alpha 5%. Ferdinand (2006) menyatakan jika p value lebih kecil dari 0,05 maka dinyatakan valid. b. Uji Reliabilitas Uji realibilitas merupakan uji kehandalan yang menujukkan sejauh mana alat ukur dapat diandalkan atau dapat dipercaya yang dapat memberikan hasil yang relatif sama apabila dilakukan pengukuran kembali pada objek yang sama. Apabila suatu alat ukur digunakan berulang dan hasil yang diperoleh konsisten, maka alat ukur tersebut dianggap handal atau realibilitas. Tingkat yang dapat diterima adalah 0,50. Walaupun angka itu bukanlah suatu ukuran yang pasti, Ghozali (2013) menyatakan bahwa untuk mengetahui data itu reliable atau tidak bisa dilihat dari cut off value dari Construct Reliability dengan ketentuan minimal 0,7 atau dapat dilihat dari cut off value dari Variance Extracted minimal 0,05. G. Teknik Analisis Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diimplementasikan. Metode yang dapat dipilih untuk menganalisis data

harus sesuai dengan pola penelitian dan variabel yang akan diteliti. Untuk menganalisis data digunakan SEM atau Structural Equation Modeling yang dioperasikan melalui program AMOS. SEM merupakan suatu teknik modeling statistika yang telah digunakan secara luas dalam ilmu perilaku atau behavior science yang memungkinkan pengujian suatu rangkaian hubungan yang relatif kompleks. Asumsi asumsi yang harus dipenuhi dalam prosedur pengumpulan dan pengolahan data yang hendak dianalisis dengan model persamaan SEM adalah sebagai berikut : a. Ukuran Sampel Dalam pengukuran model persamaan SEM, ukuran sampel minimal yaitu 100 sampel. Besarnya ukuran sampel dapat mempengaruhi terhadap hasil pengolahan data. Ukuran sampel memberikan dasar untuk mengestimasi sampling error. Selain itu, ukuran sampel dapat memiliki peran penting dalam interprestasi hasil SEM. Ghozali (2013) merekomendasikan bahwa ukuran sampel antara 100 200 menggunakan metode maximum likebood. b. Uji Normalitas Data Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas perlu dilakukan baik normalitas untuk data yang bersifat tunggal (univariate) maupun normalitas seluruh data (multivariate). Dalam output AMOS, uji normalitas dilakukan dengan membandingkan nilai CR (critical ratio) pada Assesment of Normality dengan kritis ± 2,58 pada level 0,01. Ferdinand (2006) menyatakan jika terdapat nilai CR yng lebih besar dari nilai kritis maka distribusi data tersebut tidak normal

secara univariate, sedangkan secara multivariate dapat dilihat pada CR baris terakhir dengan ketentuan yang sama. c. Uji Outliers Uji Outliers adalah observasi yang muncul dengan nilai-nilai ekstrim baik secara univariate maupun multivariate. Apabila terjadi outliers maka data tersebut dapat dikeluarkan dari analisis. Hair dkk (2006) dalam Ghozali (2013) menyatakan untuk mendeteksi adanya outliers univariate maka data perlu dikonversikan terlebih dahulu kedalam standar score (z-score) yang memiliki rata-rata nol dengan standar deviasi 1. Untuk sampel besar (di atas 80), nilai ambang batas dari z-score tersebut berada pada rentang 3 sampai dengan 4. Oleh karena itu jika dalam penelitian tejadi z-score 3,0 maka dikategorikan outliers. Ghozali (2013) menyatakan bahwa dalam kriteria data jika standar deviasinya sama maka dilakukan dengan kriteria jarak mahalanobis pada tingkat p > 0,001. Jarak tersebut dievaluasi dengan menggunakan pada derajat bebas sebesar jumlah variabel terukur yang digunakan dalam penelitian d. Uji Multikolinearitas dan Singularity Uji digunakan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antar variabel independen. Uji ini dilakukan dengan mengamati nilai determinan matriks kovarians. Tabachick dan Fidell (1998 ) dalam Ghozali (2013) menyatakan jika nilainya sangat kecil atau benar-benar kecil (mendekati 0) maka mengindikasikan adanya multikolinearitas dan singularitas. Uji Parsial dilakukan dengan Path Analysis. Analisis atas signifikansi koefisien jalur (path coefficients) dilakukan melalui signifikansi besaran regression weight dari model.

Ferdinand (2006) mendefinisikan analisis jalur sebagai analisis yang digunakan untuk menjelaskan hubungan kasualitas antara satu atau beberapa variabel. Model jalur ini merupakan model dasar yang digunakan untuk menganalisis jalur (path analysis) untuk mengestimasi kekuatan hubungan-hubungan kausal yang digambarkan dari model. Adapun dalam menyusun bagan alur dapat digambarkan dengan hubungan antar konstruk melalui anak panah. Anak panah yang digambarkan lurus menyatakan hubungan kausal yang langsung antara satu konstruk dengan konstruk lainnya. Sedangkan garis-garis lengkung antara konstruk dengan anak panah pada setiap ujungnya menunjukkan korelasi antar konstruk. Dalam melakukan uji masing-masing variabel dapat dilakukan dengan menentukan apakah pengaruh signifikan atau tidaknya maka dapat diketahui dari p-value. Signifikansi (alpha = α) yang digunakan yaitu 0,05. Jika p-value lebih besar dari 0,05 maka hipotesis diterima. Cara kedua adalah dengan melihat nilai CR (Critical Ratio), jika CR lebih besar dari 2,0 maka hipotesis ditolak, artinya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen yang ditunjukkan dalam table signifikan tanda (***) pada P value (Probabilitas Value) menunjukkan bahwa amgka yang sangat kecil (lebih kecil dari 0,05). Uji Simultan dilakukan dengan Goodness Of Fit Model. Uji ini dilakukan dengan melihat Goodness of Fit dari model. Kesesuaian model dievaluasi melalui telaah terhadap berbagai kriteria Goodness of Fit. Tindakan pertama adalah mengevaluasi apakah data yang digunakan dapat memenuhi asumsi - asumsi SEM yaitu ukuran sampel, normalitas dan liniearitas, outliers, multikolinierity, dan singularity. Setelah itu, peneliti melakukan uji penyesuaian dan uji statistik. Beberapa indeks kesesuaian dan cut off value yang digunakan untuk menguji apakah sebuah model diterima atau ditolak adalah :

a. X2-Chi-square statistic Model yang diuji dipandang baik atau memuaskan apabila nilai Chi-squarenya rendah. Semakin kecil X2 maka semakin baik model itu dan diterima berdasarkan probabilitas dengan cut off value sebesar p>0,005 atau p>0,010. b. RMSEA (The Root Mean Square Error Of Approximation) RMSEA merupakan suatu indeks yang dapat digunakan untuk mengkompensasi Chi-square statistic dalam sampel yang besar. Hair et all (1995) menyatakan bahwa nilai RMSEA menunjukkan nilai goodness of fit yang dapat diharapkan bila model estimasi dalam populasi. Nilai RMSEA yang kecil atau sama dengan 0,08 merupakan indeks untuk dapat diterimanya model yang menunjukkan sebuah close fit dari model tersebut berdasarkan defrees of freedom. c. GFI (Goodness Of Fit Indeks) GFI merupakan ukuran non statistikal yang merupakan rentang nilai antara 0 (poor fit) sampai dengan 1,0 (perfect fit). Nilai yang tinggi dalam indeks ini menunjukkan sebuh better fit. d. AGFI (Adjusted Goodness Of Fit Indexs) Hair et all (1995) menyatakan bahwa tingkat penerimaan yang direkomendasikan adalah bila AGFI mempunyai nilai sama dengan atau lebih besar dari 0,08. e. CMIN/DF CMIN/DF adalah the minimum sample discrepancy function yang dibagi dengan degree of freedom-nya. CMIN/DF merupakan statistic chi-square, X2, dibagi DFnya sehingga X2-relatif. Arbuckle (1997) menyatakan bahwa nilai X2-relatif kurang dari 2,0 atau 3,0 adalah indikasi dari acceptable fit antara model dan data.

f. TLI (Tucker Lewis Indexs) TLI merupakan incremental indeks yang membandingkan sebuah model yang diuji terhadap sebuah baseline model. Hair et all (1995) menyatakan bahwa nilai yang direkomendasikan sebagai acuan diterimanya sebuah model adalah 0,90 dan Arbuckle (1997) berpendapat bahwa nilai yang mendekati 1 menunjukkan α very good fit g. CFI (Comparative Fit Indexs) Arbuckle (1997) berpendapat bahwa rentang nilai sebesar 0-1, dimana semakin mendekati 1 mengidentifikasikan tingkat fit yang paling tinggi α very good fit. Tabel 3.1 Goodness Of Fit Indexs Sumber : Ferdinand (2006) dan Ghozali (2013) Goodness Of Fit indexs Cut of value Chi-square Df α 0.05 Siqnificancy probability 0.05 CMIN/DF 2.00 GFI 0.90 AGFI 0.8 TLI 0.90 NFI 0.90 CFI 0.90 RMSEA 0.08