TEORI EVOLUSI KELOMPOK 14 INDRIANI (1717021031) ESSY DUMAYANTI (1717021032)
BAB 7 EVOLUSI
APA ITU EVOLUSI Evolusi berarti perubahan (pertumbuhan, perkembangan) secara berangsur-angsur dan perlahan-lahan (sedikit demi sedikit)
Bab 7 Evolusi FENOMENA EVOLUSI Evolusi mempelajari sejarah asal usul makhluk hidup dan keterkaitan genetik antara makhluk hidup satu dengan yang lain
VARIASI BUKTI EVOLUSI MAHLUK HIDUP Adanya variasi mahluk hidup dalam satu keturunan Misalnya ada perubahan warna, berat, ukuran, kerja faal, dan kebiasaan kebiasaan Pengarah penyebaran geografi Adanya susunan fauna dan flora yang berbeda beda yang secara tempat geografisnya juga berbeda Penemuan fosil diberbagai belahan bumi Fosil adalah sisa sisa mahluk hidup yang sudah membatu dengan ditemukannya fosil maka bukti terhadapa evolusi semakin kuat Adanya homologi organ pada berbagai mahluk hidup Kekerabatan terhadap mahluk hidup yang bersangkutan Adanya perbandingan embrio pada hewan
Bab 7 Evolusi
Bab 7 Evolusi Teori Teori Asal - Usul Kehidupan Teori Abiogenesis Teori Biogenesis Teori Abioginesis Modern Percobaan Redi Percobaan Spallanzani Percobaan Pasteur Evolusi Kimia Evolusi Biologi
ABIOGENESIS GENERATIO SPONTANIA Makhluk hidup berasal dari benda tak hidup atau dengan kata lain makhluk hidup itu ada dengan sendirinya, maka teori ini dikenal juga dengan teori Generatio Spontanea Dipelopori oleh : 1. Aristoteles Makhluk hidup terbentuk dengan sendirinya 2. John Needham Kehidupan baru dapat timbul dari barang mati 3. Antony van Leuwenhoek Makhluk hidup terjadinya begitu saja
TEORI BIOGENESIS Menyatakan bahwa mahluk hidup berasal dari mahluk hidup sebelumnya BIO GENESIS Hidup pembentukan
Bab 7 Evolusi Percobaan Redi Tujuan : membuktikan bahwa belatung yang ada didaging berasal dari induk lalat yang bertelur didaging tersebut Prosedur : Digunakan tiga toples A, B, dan C. Toples A streil dari kuman, diisi sepotong daging dan ditutup dengan kain rapat. Toples b streil dari kuman diisi sepotong daging dan dibiarkan terbuka. Toples C steril dari kuman, diisi sepotong daging dan ditutup dengan kain kasa. Ketiga toples dibiarkan selama beberapa hari. Hasil : pada toplestidak ada belatung sama sekali. Pada toples B terdapat banyak belatung didaging. Ditoples c terdapat belatung diatas kain kasa Kesimpulan : Bahwa belatung berasal dari lalat yang hinggap didaging untuk bertelur
Percobaan Spallanzani Tujuan : Membuktikan bahwa mikroorganisme tidak tumbuh dari air sediaan yang steril Prosedur : Digunakan dua buah labu. Labu pertama diisi air sediaan dari sari kacang hijau yang dipanaskan. Setelah dingin, labu tersbeut dibiarkan terbuka selama beberapa hari. Labu dua berisi sediaan dari sari kacang hijau yang dipanaskan. Selan jutnya ditutup rapat rapat dan didinginkan serta dibiarkan beberapa hari. Hasil : Pada labuh yang dibiarkan terbuka air sediaan berubah keruh. Pada labu yang ditutup rapat air sediaan tampak jernih Kesimpulan : air sediaan keruh menunjukan bahwa terdapat kuman yang masuk kedalam air sediaan tersebut. Kuman tersebut terbawa oleh udara
Percobaan Pasteur Tujuan : Untuk membuktikan bahwa mikroorganisme tidak tumbuh dari air sediaan steril yang ditempatkan dilabu leher angsa Prosedur : Digunakan dua buah labu leher angsa. Labu pertama berisi air sediaan yang terdiri dari larutan gula dan ragi yang dipanaskan. Selanjutnya, labu dibiarkan selama beberapa hari dengan posisi tegak. Lalu labu kedua berisi air sediaan yang terdiri dari larutan gula dan ragi yang dipanaskan. Selanjutnya labu dimiringkan sampai labu sediaan keluar dari ujung pipa. Lalu labu tersebut diletakaan kembali dalam dalam posisi tegak selama beberapa hari Hasil : Pada labu yang ditegakkan pada posisi tegak, air sediaan tampak jernih. Pada labu yang tadinya diletakkan dengan posisi miring air sediaannya tampak keruh Kesimpulan : air sediaan keruh menunjukan bahwa kuman dari udara dapat masuk ke air sediaan saat posisi labu dimiringkan
Teori Evolusi Kimia Teori ini menyatakan bahwa asal-usul kehidupan diawali oleh terbentuknya senyawa-senyawa organik di atmosfer. Dengan adanya gas-gas, seperti metana (CH4), hidrogen (H2), uap air (H2O), dan amonia (NH3) di atmosfer serta bantuan energi dari sinar kosmis dan kilatan halilintar, dapat terbentuk senyawa organik seperti asam amino. Senyawa organik tersebut terkumpul dalam sup primordial (sup purba). Melalui sup purba inilah kemungkinan kehidupan paling sederhana muncul.
Bab 7 Evolusi Evolusi Kimia Model perangkat percobaan Miller dan Urey untuk sintesis molekul organik secara abiotik.
TEORI EVOLUSI BIOLOGI Mengemukakan bahwa tumbuhan, hewan dan manusia merupakan hasil perkembangan evolusi dari makhluk-makhluk hidup yang berbentuk sederhana, bermula dari adanya satu atau beberapa bentuk makhluk hidup sangat sederhana pada awal kehidupan di bumi yang secara perlahan-lahan berkembang menjadi berbagai spesies organisme (widodo, 1993)
Bab 7 Evolusi TEORI EVOLUSI Teori Evolusi Sebelum Darwin Teori skala alami dan teologi alam Teori Evolusi Darwin Iguana laut dan variasi burung Finch yang ditemukan Darwin di kepulauan Galapagos.
Bab 7 Evolusi Perbandingan Teori Evolusi Darwin dan Lamarck Teori evolusi Weismann vs Darwin Weismann menguatkan teori Darwin, gen untuk leher panjang jerapah bersifat dominan, gen untuk leher pendek bersifat resesif Teori evolusi Lamarck vs Weismann Teori evolusi Lamarck vs Darwin (a) Lamarck dan (b) Darwin. Weismann berpendapat bahwa perubahan sel tubuh akibat pengaruh lingkungan tidak diwariskan kepada keturunannya, sedangkan Lamarck berpendapat sebaliknya
PRA DARWIN 1. Teori Kreasionisme Teori kreasionisme merupakan teori tentang penciptaan yang terjadi dalam sekali waktu kehidupan sekaligus lengkap, kemudian selesai dan tidak ada lagi evolusi atau perubahan. Paham ini dianut berdasar pada keyakinan agama, juga berdasarkan keterangan Aristoteles. Teori kreasionisme dianggap tidak valid karena kenyataannya banyak spesies yang hidupnya tidak sekaligus ada pada satu zaman. Misalnya masa hidup dinosaurus tidak bersamaan dengan masa hidup manusia.
2. Teori Katastropisme Teori katastropisme merupakan paham tentang keanekaragaman makhluk hidup dihasilkan oleh nenek moyang yang umum, dan muncul atau punahnya makhluk hidup disebabkan oleh adanya bencana alam. Teori ini diperkenalkan oleh George Cuvier ( 1769 1832 ). Alasan Cuvier adalah karena ia mengamati setiap sedimen batuan kuno yang ia temukan mengandung beberapa jenis hewan dan tumbuhan yang berbeda. Karena itu, ia berpikir bahwa setiap sedimen mewakili tiap masa atau waktu evolusi. Tiap sedimen yang mengandung jenis-jenis organisme yang berbeda tersebut mewakili zaman dimana organisme hidup dan mati karena bencana.
3. Teori Gradualisme Teori gradualisme dikemukakan oleh ahli Geologi Swedia bernama James Hutton ( 1726 1797 ). Paham tersebut menyatakan bahwa perubahan geologis berlangsung pelan-pelan tetapi pasti. Tetapi teori gradualisme ini tidak mampu dijelaskan dengan mekanisme yang meyakinkan. 4. Teori Uniformitarianisme Teori uniformitarianisme dinyatakan oleh Charles Lyell ( 1797 1875 ). Paham ini menyatakan bahwa proses-proses geologis ternyata menuruti pola yang seragam, sehingga kecepatan dan pengaruh perubahan selalu seimbang dalam kurun waktu. Misalnya, terbentuknya gunung selalu diimbangi dengan erosi gunung. Teori uniformitarianisme memang menjelaskan kejadian evolusi geologis, tetapi dapat menjelaskan kejadian terbentuknya spesies.
5. Teori Lamarck Teori Lamarck juga disebut dengan teori perolehan yang terwariskan secara genetik. Awal abad ke-19, Lamarck memperkenalkan bahwa sifat fenotip perolehan lingkungan dapat diwariskan secara genetik. Bagian dari tubuh yang tidak digunakan akan mengalami retardasi atau tidak bergkembang, bagian atau alat tubuh yang digunakan akan mengalami perkembangan lebih kuat dan lebih besar. Ia menerangkan bahwa nenek moyang jerapah berleher pendek, tetapi karena terus menerus leher dijulurkan ke atas untuk menggapai makanan, leher jerapah menjadi panjang. Jadi, menurut Lamarck evolusi disebabkan oleh pewarisan sifat genetik yang diperoleh dari lingkungannya. Teori Lamarck mengandung kesalahan yang dapat dibuktikan melalui percobaan. Yang paling sederhana adalah percobaan Weissman yang menunjukkan bahwa tikus yang ekornya dipotong di laboratorium tidak mewariskan pengalaman tanpa ekornya itu pada keturunannya.
Teori seleksi alam Teori seleksi alam memiliki konsep bahwa spesies yang berhasil beradaptasi dengan baik akan terus bertahan hidup, sedangkan yang tidak dapat beradaptasi akan punah. Charles Darwin melakukan penelitian tentang tumbuhan dan hewan untuk mempelajari tentang proses evolusi. Pengamatan yang ia lakukan di kepulauan Galapagos membuatnya menyadari konsep dasar evolusi. Ia menyadari bahwa burung Finch yang mendiami pulau-pulau berbeda memiliki sedikit perbedaan. Dalam pengamatannya, Darwin mengidentifikasi beragam spesies burung Finch yang memiliki perbedaan pada bentuk dan ukuran paruh mereka. Menurut Darwin, spesies asli burung Finch datang ke kepulauan Galapagos dan kemudian tersebar pada kondisi lingkungan yang bervariasi. Seiring berjalannya waktu, anatomi burung-burung tersebut secara alami termodifikasi sebagai adaptasi terhadap kondisi lingkungan yang ada.
Teori pasca darwin Masa ini sering dikatakan sebagai neo-darwinisme. Para ahli menemukan bahwa ilmu genetika sangat perlu untuk menjelaskan proses evolusi. Secara singkat, proses evolusi oleh seleksi alam (neo-darwinian) terjadi kareana adanya : Perubahan frekuensi gen dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan da genotipe yang terakumulasi seiring berjalannya waktu. Produksi varian baru melalui pada materi genetik yang diturunkan (DNA//RNA). Kompetisi antara individu karena keberadaan besaran individu melebihi sumber daya lingkungan tidak cukup untuk menyokongnya. Generasi berikutnya mewarisi kombinasi gen yang sukses dari individu fertil (dan beruntung) yang masih dapat bertahan hidup dari kompetisi
Teori evolusi modern berpandangan bahwa sifat-sifat benda hidup berubah dengan bertambahnya waktu dan perubahan ini diarahkan oleh seleksi alam. Perubahan pada individu sepanjang hidupnya menyangkut suatu populasi dalam beberapa generasi. Suatu individu tidak dapat dikatakan mengalami evolusi, tetapi populasilah yang mengalami hal tersebut. Perubahan yang diperoleh individu adalah perubahan dalam ekspresi dari potensi pertumbuhan yang dikandung gen yang dibawa. Di dalam populasi baik komposisi maupun ekspresi dari potensi pertumbuhan dapat mengalami pertumbuhan. Perubahan komposisi genetis inilah yang disebut evolusi.