PERTEMUAN #4 SENSOR, AKTUATOR & KOMPONEN KENDALI 6623 TAUFIQUR RACHMAN TKT312 OTOMASI SISTEM PRODUKSI

dokumen-dokumen yang mirip
TIN310 - Otomasi Sistem Produksi. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d

SISTEM KONTROL INDUSTRI PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN TKT312 OTOMASI SISTEM PRODUKSI

PERTEMUAN #3 TEORI DASAR OTOMASI 6623 TAUFIQUR RACHMAN TKT312 OTOMASI SISTEM PRODUKSI

Kategori Dasar Industri

Elemen Dasar Sistem Otomasi

PERTEMUAN #7 SISTEM KONTROL CONTINUE & DISKRIT 6623 TAUFIQUR RACHMAN TKT312 OTOMASI SISTEM PRODUKSI

PERTEMUAN #8 ROBOT INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN TKT312 OTOMASI SISTEM PRODUKSI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Control II ( ADC DAC)

PENGANTAR SISTEM PENGUKURAN

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

SILABUS MATA KULIAH. Pengalaman Pembelajaran. 1. Mengkaji dan menelaah

DAC - ADC Digital to Analog Converter Analog to Digital Converter

SISTEM KENDALI DIGITAL

PENGANTAR OTOMASI PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN TKT312 OTOMASI SISTEM PRODUKSI

TIN310 - Otomasi Sistem Produksi Materi #1 PENGANTAR OTOMASI TIN310 OTOMASI SISTEM PRODUKSI

TIN310 - Otomasi Sistem Produksi Materi #1 Ganjil 2016/2017 TIN310 OTOMASI SISTEM PRODUKSI

Gambar 1.6. Diagram Blok Sistem Pengaturan Digital

BAB 2 LANDASAN TEORI. robotika. Salah satu alasannya adalah arah putaran motor DC, baik searah jarum jam

DAFTAR ISTILAH. : perangkat keras sistem : perangkat lunak sistem. xiii

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia industri diperhadapkan pada suatu persaingan (kompetisi). Kompetisi dapat

SISTEM KONTROL KONTINU DAN DISKRIT

Elektronika Lanjut. Sensor Digital. Elektronika Lanjut Missa Lamsani Hal 1

Bab 1 Pendahuluan Otomasi Sistem

AKTUATOR. Aktuator C(s) Sensor / Tranduser

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG

Pertemuan ke-5 Sensor : Bagian 1. Afif Rakhman, S.Si., M.T. Drs. Suparwoto, M.Si. Geofisika - UGM

SISTEM KONTROL PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN TKT312 OTOMASI SISTEM PRODUKSI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL

SINYAL & RANGKAIAN DIGITAL

BAB I PENDULUAN 1.1 Pengertian Digital

AKTUATOR AKTUATOR 02/10/2016. Rian Rahmanda Putra Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indo Global Mandiri

PENGENALAN ROBOTIKA. Keuntungan robot ini adalah pengontrolan posisi yang mudah dan mempunyai struktur yang lebih kokoh.

Toggle Switch. 2. Saklar Manual. Saklar ini menggunakan aksi posisi untuk menghasilkan suatu hubungan

Materi-2 SENSOR DAN TRANSDUSER (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB III KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

TEKNIK MESIN STT-MANDALA BANDUNG PENGENALAN MEKATRONIKA

Penggerak Robot. Nuryono S.W. UAD TH22452 ROBOTIKA

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 14 (DAC 0808)

Universitas Medan Area

Bab 5 Kesalahan Posisi dari Perangkat Gerak

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan

DASAR-DASAR AKUISISI DATA

PENDETEKSI OTOMATIS ARAH SUMBER CAHAYA MATAHARI PADA SEL SURYA. Ahmad Sholihuddin Universitas Islam Balitar Blitar Jl. Majapahit no 4 Blitar.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN ALAT

III. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data

MOTOR DC BRUSHLESS TIGA FASA-SATU KUTUB

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TEORI. 2.1 Pengertian Sistem Pengaturan

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH PENGUKURAN BESARAN LISTRIK KODE / SKS : KD / 2 SKS. Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar

Materi-1 SENSOR DAN TRANSDUSER (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu

Gambar 3.1 Susunan perangkat keras sistem steel ball magnetic levitation

Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan

BAB II LANDASAN TEORI

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu

LVDT (Linear Variable Differensial Transformer)

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

Mekatronika Modul 10 Sensor / Transducer

BAB III PERANCANGAN ALAT

KISI UJI KOMPETENSI 2014 PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK INSTRUMENTASI INDUSTRI

KISI UJI KOMPETENSI 2013 PROGRAM STUDI KEAHLIAN INSTRUMENTASI INDUSTRI

digunakan sebuah solenoid valve. Solenoid valve digunakan untuk pembuangan air

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENGATURAN PENYIMPANAN DAN PENGIRIMAN BARANG DENGAN PENGGERAK PNEUMATIK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

BAB I PENDAHULUAN. ditinjau sebagai industri yang memiliki prospek yang tinggi. Hal ini

BAB II LANDASAN TEORI

PENGENALAN TEKNIK PENGENDALI ALAT LISTRIK INDUSTRI

SINYAL DISKRIT. DUM 1 September 2014

BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : PERANCANGAN KONTROL OTOMATIS TEMPERATUR RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK

Input ADC Output ADC IN

BAB II LANDASAN TEORI

Pengukuran Teknik STT Mandala 2014

Gambar 3. 1 Diagram blok system digital

BAB VI INSTRUMEN PENGKONDISI SINYAL

ELEKTRO-PNEUMATIK (smkn I Bangil)

SISTEM KENDALI SEKUENSIAL PERAJANG KETELA POHON

PENGANTAR ELEKTRONIKA DAYA

Elektronika Kontrol. Sensor dan Tranduser. Teknik Elektro Universitas Brawijaya

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1

Desain Tracker Antena Parabola Berbasis Mikrokontroler

BAB II DASAR TEORI 2.1. Mesin CNC 2.2. Artsoft Mach3

TOPIK 5 PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

Sistem Transmisi Modulasi & Multiplexing

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah.

MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI

BAB I PENGENALAN KONSEP DIGITAL

BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC. Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri

DESAIN MESIN PRESS PENUTUP BOTOL OTOMATIS MENGGUNAKAN INVENTOR 2015

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA

Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik

Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan

HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi Masalah

BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

Transkripsi:

SENSOR, AKTUATOR & KOMPONEN KENDALI Sumber: Mikell P Groover, Automation, Production Systems, and Computer-Integrated Manufacturing, Second Edition, New Jersey, Prentice Hall Inc., 2001, Chapter 5 PERTEMUAN #4 TKT312 OTOMASI SISTEM PRODUKSI 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mampu mengidentifikasi kebutuhan otomasi dalam suatu sistem manufaktur/jasa dan mampu menganalisa aspek teknis dan non teknis perancangan sistem otomasi dalam suatu sistem manufaktur/jasa. INDIKATOR PENILAIAN Ketepatan dalam mengidentifikasi kebutuhan otomasi dalam suatu sistem manufaktur/jasa dan menganalisa aspek teknis dan non teknis perancangan sistem otomasi dalam suatu sistem manufaktur/jasa terkait dengan sensor, aktuator, dan komponen sistem kendali. Materi #4 TKT 312 - Otomasi Sistem Produksi 6623 - Taufiqur Rachman 2

PERALATAN UKUR Terdapat berbagai peralatan ukur yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data proses dalam penggunaannya sebagai kendali umpan balik. Secara umum peralatan ukur tersebut dibagi dalam dua komponen, yaitu sensor dan transduser. Sensor, mendeteksi variabel fisik yang diinginkan (seperti temperatur, gaya, atau tekanan); Transduser, mengkonversikan variabel fisik ke suatu besaran alternatif (biasanya tegangan listrik) yang dapat diinterpretasikan sebagai nilai variabel yang terukur. Dalam berbagai hal, sensor dan transduser merupakan peralatan yang sama. Contoh: suatu saklar batas (limit switch) yang mengkonversikan pergerakan mekanik suatu tuas (lever) kehubungan tertutup kontak listrik. Materi #4 TKT 312 - Otomasi Sistem Produksi 6623 - Taufiqur Rachman 3

KATEGORI PERALATAN UKUR Peralatan ukur dapat diklasifikasikan atas dua kategori dasar: Analog dan Diskrit. Peralatan ukur analog akan menghasilkan signal analog kontinu seperti tegangan listrik. Contoh: termokopel, pengukur regangan (strain gauge), dan potensiometer. Signal output dari peralatan ukur analog harus dikonversikan ke data digital dengan suatu konverter analog ke digital. Peralatan ukur diskrit menghasilkan suatu output yang memiliki nilai tertentu. Peralatan sensor diskrit pada umumnya dibagi atas dua katagori yaitu biner atau digital. Materi #4 TKT 312 - Otomasi Sistem Produksi 6623 - Taufiqur Rachman 4

KATEGORI PERALATAN UKUR DISKRIT Peralatan ukur biner menghasilkan suatu signal on/off, contoh: Saklar batas (limit switch) dari posisi normal terbuka (off) dioperasikan menjadi kontak listrik tertutup (on). Sensor fotoelektrik dan saklar dekat (proximity switch). Peralatan ukur digital menghasilkan signal output digital, baik dalam bentuk suatu set paralel status bits (mis. berkas sinar sensor fotoelektrik), maupun dalam bentuk satu seri pulsa yang dapat dihitung (mis. suatu enkoder optik). Pemakaian transduser digital saat ini semakin meningkat karena mudah dibaca bila digunakan sebagai instrumen pengukur yang berdiri sendiri dan juga karena kompatibilitasnya dengan sistem komputer digital. Materi #4 TKT 312 - Otomasi Sistem Produksi 6623 - Taufiqur Rachman 5

PERALATAN UKUR UMUM OTOMASI...(1/2) Aselerometer (accelerometer), peralatan analog yang digunakan untuk mengukur vibrasi dan kejut (shock); Ammeter, peralatan analog yang digunakan untuk mengukur arus listrik; Saklar bimetal, saklar biner yang menggunakan kumparan bimetal untuk membuka dan menutup kontak listrik sebagai hasil dari perubahan temperatur; DC Tachometer, peralatan analog yang terdiri dari generator DC yang menghasilkan tegangan listrik yang berbanding lurus dengan kecepatan rotasi; Dinamometer, peralatan analog yang digunakan untuk mengukur gaya, daya, atau torsi, berbasis pada berbagai fenomena fisik (mis. strain gauge, efek pisoelektrik); Materi #4 TKT 312 - Otomasi Sistem Produksi 6623 - Taufiqur Rachman 6

PERALATAN UKUR UMUM OTOMASI...(2/2) Transduser pelampung (float transducer), pelampung yang diikatkan pada lengan tuas. Gerakan poros lengan tuas dapat digunakan untuk mengukur ketinggian cairan dalam bejana (peralatan analog) atau mengaktifkan saklar kontak (peralatan biner); Sensor aliran fluida (fluid flow sensor), peralatan analog untuk mengukur aliran fluida, biasanya berbasis pada perbedaan tekanan aliran fluida dalam dua pipa dengan diameter yang berbeda; Saklar aliran fluida (fluid flow switch), saklar biner sejenis dengan saklar batas tetapi diaktifkan oleh peningkatan tekanan fluida; Ohmmeter, peralatan analog untuk mengukur tahanan listrik; Enkoder optik (optical encoder), peralatan digital yang digunakan untuk mengukur posisi dan/atau kecepatan, terdiri dari piringan slot yang memisahkan sumber cahaya dari fotosel. Materi #4 TKT 312 - Otomasi Sistem Produksi 6623 - Taufiqur Rachman 7

CONTOH PENGGUNAAN Contoh: penggunaan sensor/transduser sebagai pembatas ketinggian air pada tangki sebagai berikut: F W 1 W 2 M Transduser Limit atas Sensor (pelampung) Tangki air Limit bawah Kedua pelampung mendeteksi ketinggian air pada limit atas dan limit bawah berfungsi sebagai sensor; Seluruh sistem berfungsi untuk mengkonversikan daya mekanik menjadi daya listrik berfungsi sebagai transduser, dengan kondisi sebagai berikut: Tinggi air pada limit bawah F < (W1 + W2) Motor ON Tinggi air pada limit atas W1 + W2 = 0 & F > 0 Motor OFF Tinggi air diantara limit atas dan bawah F = W1 Sama dengan kondisi motor sebelumnya. Materi #4 TKT 312 - Otomasi Sistem Produksi 6623 - Taufiqur Rachman 8

AKTUATOR Dalam sistem kendali industri, aktuator adalah peralatan piranti keras yang mengkonversikan signal perintah kontroler ke dalam parameter fisik; Perubahan dalam parameter fisik biasanya mekanik, misalnya posisi atau perubahan kecepatan; Suatu aktuator adalah transduser, karena merubah satu jenis besaran fisik, seperti arus listrik ke dalam besaran fisik yang lain, misalnya kecepatan rotasi motor listrik; Signal perintah dari kontroler biasanya level rendah, sehingga suatu aktuator bisanya dilengkapi dengan penguat (amplifier) untuk memperkuat signal agar dapat digunakan untuk menjalankan aktuator. Materi #4 TKT 312 - Otomasi Sistem Produksi 6623 - Taufiqur Rachman 9

KLASIFIKASI AKTUATOR Berdasarkan jenis penguat yang digunakan, aktuator dapat diklasifikasikan dalam tiga katagori: Aktuator listrik, termasuk peralatan linear (output bergeser secara linear) dan peralatan rotasi (output bergeser secara rotasi). Aktuator hidrolik, menggunakan fluida untuk memperkuat signal perintah kontroler dengan gerakan linear atau rotasi. Aktuator hidrolik digunakan bila gaya yang dibutuhkan besar. Aktuator pneumatik, menggunakan tekanan udara sebagai daya penggerak. Sama seperti aktuator yang lain, gerakan yang dihasilkan dapat berupa gerakan linear atau rotasi. Karena tekanannya relatif rendah dibandingkan dengan aktuator hidrolik, maka aktuator ini hanya dapat digunakan secara terbatas. Materi #4 TKT 312 - Otomasi Sistem Produksi 6623 - Taufiqur Rachman 10

AKTUATOR UMUM SISTEM TEROTOMASI...(1/2) Motor DC, motor elektromagnetik putar dengan catu daya arus searah (DC), banyak digunakan sebagai servomotor dalam sistem kendali. Gerakan memutar dapat dikonversikan ke dalam gerakan linear dengan menggunakan ulir pengarah. Piston hidrolik, piston didalam silinder mendesakkan gaya dan menghasilkan gerakan linear sebagai respon dari tekanan hidrolik. Digunakan untuk gaya yang besar. Motor induksi rotari, motor elektromagnetik putar dengan catu daya arus bolak-balik (AC). Dibandingkan dengan motor DC memiliki beberapa kelebihan, yaitu: lebih murah, konstruksi lebih sederhana, dan catu daya AC lebih mudah diperoleh. Motor induksi linear, motor elektromagnetik gerakkan lurus dengan catu daya arus bolak-balik (AC). Kelebihannya: lebih cepat, akurasi penempatan lebih baik, dan kapasitas pukulan lebih panjang. Materi #4 TKT 312 - Otomasi Sistem Produksi 6623 - Taufiqur Rachman 11

AKTUATOR UMUM SISTEM TEROTOMASI...(2/2) Silinder peneumatik, piston didalam silinder mendesakkan gaya dan menghasilkan gerakan linear sebagai respon tekanan udara. Saklar relai (relay switch), saklar on/off membuka atau menutup rangkaian listrik sebagai respon suatu gaya elektromagnetik. Solenoid, rakitan elektromagnetik dengan dua posisi, terdiri dari inti di dalam kumparan kawat. Inti pada umumnya ditahan pada satu posisi dengan menggunakan per, tetapi bila kumparan diberi catu daya, inti ditekan ke posisi yang lain. Solenoid linear lebih banyak digunakan daripada solenoid putar. Motor langkah (stepping motor), merupakan motor elektromagnetik putar. Putaran jarum output berbanding lurus dengan pulsa yang diterima. Keunggulan dari peralatan ini adalah akurasinya tinggi dan implementasinya mudah. Kelemahannya torsinya lebih rendah dibandingkan dengan motor DC, dan kecepatannya terbatas. Materi #4 TKT 312 - Otomasi Sistem Produksi 6623 - Taufiqur Rachman 12

KONVERSI ANALOG KE DIGITAL Prosedur untuk mengkonversikan signal analog ke dalam bentuk digit pada umumnya melalui suatu tahapan-tahapan piranti keras berikut ini (lihat gambar): (1)sensor dan transduser, (2)pengkondisian signal, (3)multiplekser, (4)penguat, (5)konverter analog ke digital. Process (1) Sensor and transduser (5) ADC Digital input to computer (4) Amplifier (3)Multiplexer Other signals (2) Signal conditioning Materi #4 TKT 312 - Otomasi Sistem Produksi 6623 - Taufiqur Rachman 13

PERALATAN KONVERSI ANALOG KE DIGITAL Sensor dan transduser, adalah peralatan ukur yang menghasilkan signal analog. Pengkondisian signal (signal conditioning), signal analog kontiniu yang dihasilkan transduser membutuhkan pengkondisian untuk merubahnya ke dalam bentuk yang lebih sesuai. Dengan tahapan umumnya meliputi: Penyaringan (filtering) untuk menghilangkan gangguan (noise), dan Konversi dari satu bentuk signal ke bentuk signal yang lain, mis. pengkonversian arus ke tegangan. Multiplekser adalah peralatan saklar (switching device) yang dihubungkan dalam rangkaian seri dengan setiap saluran masuk dari proses. Penguat (amplifier) digunakan untuk menselaraskan signal masuk (naik atau turun) dengan konverter analog ke digital (analog to digital converter, ADC). Konverter analog ke digital (ADC), berfungsi untuk mengkonversikan signal analog ke dalam bentuk digital sehingga kompatibel dengan komputer. Materi #4 TKT 312 - Otomasi Sistem Produksi 6623 - Taufiqur Rachman 14

FASE KONVERSI ANALOG KE DIGITAL Konversi analog ke digital terjadi dalam tiga fase: (1)sampling, (2)kuantisasi (quantization), (3)pengkodean (encoding). Variable Analog signal Discrete sampled signal Time Sampling, terdiri dari pengkonversian signal kontinu ke dalam seri signal diskrit pada interval periodik. Quantization, setiap signal analog diskrit dijadikan satu bilangan hingga yang ditentukan dari level amplitudenya. Encoding, level amplitude diskrit yang diperoleh selama kuantisasi dikonversikan kedalam kode digital. Materi #4 TKT 312 - Otomasi Sistem Produksi 6623 - Taufiqur Rachman 15

KONVERSI DIGITAL KE ANALOG Atau digital to analog converter (DAC), prosesnya merupakan kebalikan dari proses ADC. DAC mentransformasikan output digital komputer ke dalam signal kontiniu untuk menjalankan aktuator analog atau peralatan analog yang lain. Konversi digital ke analog terdiri dari dua tahapan: Decoding, output digital dari komputer dikonversikan ke dalam seri nilai analog pada saat diskrit. Data Holding, setiap nilai tersebut dirubah ke dalam signal kontinu (biasanya tegangan listrik) digunakan untuk menjalankan aktuator analog selama interval sampling. Materi #4 TKT 312 - Otomasi Sistem Produksi 6623 - Taufiqur Rachman 16

Materi #4 TKT 312 - Otomasi Sistem Produksi 6623 - Taufiqur Rachman 17