BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan dan proses persalinan pada ibu primipara membutuhkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu yang didambakan oleh setiap wanita.

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis seorang

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DEPRESI PASCA MELAHIRKAN PADA KELAHIRAN ANAK PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pada bayi merupakan suatu proses yang hakiki, unik, dinamik,

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. kecemasan yang tidak terjamin atas prosedur perawatan. 2 Menurut penelitian, 1

BAB I PENDAHULUAN. fisiologis maupun patologis (Molika, 2015). dimulai pada saat terjadi proses nidasi, oleh beberapa tubuh wanita direspon

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan dan kelahiran anak adalah proses fisiologis, namun wanita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kondisi alam dan masyarakat yang sangat kompleks, menyebabkan

2015 GAMBARAN KEJADIAN POSTPARTUM BLUES PADA IBU NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI RUMAH SAKIT UMUM TINGKAT IV SARININGSIH KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

BAB I PENDAHULUAN. dengan masa nifas (Sulistyawati, 2009). Periode masa nifas meliputi masa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Perawatan merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender terhadap Nyeri Persalinan Kala I

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan merupakan hal yang diharapkan dari setiap pasangan suami istri.

BAB I PENDAHULUAN. terjadi bila sel telur (ovum) dibuahi dan berkembang sampai menjadi janin (fetus)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GAMBARAN KEJADIAN POST PARTUM BLUES BERDASARKAN GEJALA DAN FAKTOR PENYEBAB PADA IBU NIFAS DI KELURAHAN MARGADANA DAN SUMUR PANGGANG

ANALISIS HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA. Skripsi

EFEKTIVITAS AROMATERAPI DALAM MENURUNKAN KECEMASAN MENGHADAPI KELAHIRAN ANAK PERTAMA. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak yang berkualitas agar dapat melanjutkan cita-cita bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh energi panas, bahan kimia,

BAB I PENDAHULUAN. dan diakhiri dengan proses persalinan (Patriasari, 2009). Ibu hamil mengalami

PENGARUH PIJAT TERHADAP LAMA TIDUR BAYI USIA 0-3 BULAN DI KLINIK FISIOTERAPI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pencabutan gigi. Berdasarkan penelitian Nair MA, ditemukan prevalensi

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

AKADEMI KEBIDANAN ADILA BANDAR LAMPUNG T.A 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. sebagai gangguan postpartum depression. Depresi postpartum keadaan emosi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan yang pesat selama golden period. Pemberian nutrisi yang baik perlu

BAB 1 PENDAHULUAN. Persalinan merupakan proses fisiologis yang dialami oleh hampir setiap

BAB II LANDASAN TEORI. tangan, jari tangan atau alat-alat manual/elektrik untuk memperbaiki kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu

Terapi Komplementer Massage Punggung untuk Menurunkan Tingkat Kecemasan

tingkat emosional. Tekanan psikologis setelah melahirkan merupakan gejala

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.

WIJI LESTARI J

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres,

BAB I PENDAHULUAN. Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 2011, pada tahun UHH adalah 66,4

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. kronik yang sering ditemukan (Kurniati, 2003). Biasanya terjadi di daerah yang

BAB I PENDAHULUAN. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa jumlah. jiwa dengan usia rata-rata 60 tahun (Bandiyah, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. psikologik, dan sosial-ekonomi, serta spiritual (Nugroho, 2000).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perjalanan kehidupan manusia berada dalam rentang toleransi dan keseimbangan yang dinamis terhadap

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya (Padila, 2013). Pada tahun 2012, UHH penduduk dunia rata rata

BAB I PENDAHULUAN. kurang dari 24 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun bagi janin (Prawirohardjo,

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan di berbagai bidang khususnya di bidang

PENGARUH CYTRUS (ORANGE) AROMATHERAPY TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DI RSUD KOTA MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi

KETENANGAN IBU MEMPENGARUHI RASA NYAMAN BAGI BAYI

PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Insiden kecelakaan merupakan penyebab utama orang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. pengobatan farmakologis dan psikoterapeutik sudah sedemikian maju. Gejalagejala

BAB I PENDAHULUAN. sebelum dan selama menstruasi bahkan disertai sensasi mual. 1 Dalam istilah

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup umur untuk bisa menghasilkan keturunan atau hamil. Usia normal wanita

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan homeostasis tubuh yang seimbang. Hal tersebut sesuai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat terlihat dari peningkatan Umur Harapan Hidup (UHH) dan Angka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Meningkatkan derajat kesehatan yang adil dan merata seperti

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masa enam minggu sejak bayi lahir sampai saat organ-organ

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu hal yang di tunggu-tunggu oleh pasangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. istimewa dalam kehidupan seorang calon ibu. Setiap pasangan menginginkan

BAB I PENDAHULUAN. Masa menopause merupakan suatu transisidimana ditandai. perubahan siklus menstruasi yang sebelumnya regular, siklik, bisa

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. dipungkiri bahwa dengan adanya perkembangan ini, masalah yang. manusia. Menurut National Institute of Mental Health, 20% populasi

BAB I PENDAHULUAN. adalah datangnya menopause. Menopause merupakan keadaan biologis yang

BAB I PENDAHULUAN. dan kapan saja, yang dapat menimbulkan kerugian materiel dan imateriel bagi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan intrapartum merupakan asuhan yang diberikan kepada ibu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah (Supartini, 2004). Hospitalisasi

PENURUNAN KECEMASAN IBU NIFAS MENGGUNAKAN TOTOK WAJAH DI FASILITAS PELAYANAN PERSALINAN. Keywords: Full-Blooded Face, Anxiety, Mother Postpartum.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dimana terjadi penurunan hemoglobin (Hb) atau sel darah merah <11 gr/dl selama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menimbulkan rasa nyeri (Prawirohardjo, 2008). Nyeri persalinan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang

BAB I PENDAHULUAN. dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi Intravena adalah suatu

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada hakekatnya manusia dari sejak awal terbentuknya, yakni sejak terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. IGD hendaknya berdasarkan dengan sistem triage. Triage adalah cara

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan disegala bidang selama ini sudah dilaksanakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. mengalami hambatan dalam persalinan. 1. interaksi secara sinkron antara kekuatan his dan mengejan (power), jalan

BAB I PENDAHULUAN. konsep diri, pola koping dan perilaku sosial (Hidayat, 2008).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah Eksperimen Kuasi Pretest-Posttest Design.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan dan persalinan adalah suatu peristiwa yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hamil merupakan kodrat bagi wanita, khususnya kehamilan pertama yang

BAB I PENDAHULUAN. dialami oleh perempuan daripada laki-laki, khususnya pada awal melahirkan.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kehamilan dan proses persalinan pada ibu primipara membutuhkan adaptasi fisik dan psikologis yang besar bagi seorang wanita. Selain itu, perkembangan bayi dalam kandungan mulai dari embrio hingga menjadi janin juga memiliki pengaruh pada kesehatan mental dan fisik ibu sepanjang siklus kehidupan mereka. 1 Periode kehamilan dan melahirkan ini merupakan periode kehidupan yang rentan terhadap potensi stres. Selama waktu reproduksi, wanita rentan mengalami depresi dan gangguan kecemasan. Setiap tahun, hampir satu setengah juta bayi lahir dari ibu yang depresi. Sekitar 18,4% ibu menderita depresi antepartum dan kurang lebih 19,2% mengalami depresi postpartum. Depresi postpartum ini merupakan faktor risiko terjadinya bunuh diri pada ibu, yang telah menyumbang hingga 20% dari kematian postpartum. 2 Ibu postpartum harus mempunyai kemampuan dalam mengasuh bayi, mulai dari mengenali isyarat dan perilaku bayi, melibatkan sensitivitas ibu agar dapat memberikan respon yang tepat. Pada periode postpartum, seorang ibu perlu mempelajari dan memahami pola unik dari bayi ketika menangis, tidur, makan dan perilaku lainnya. Jika seorang ibu tidak mampu untuk menenangkan bayinya yang sedang menangis kemudian merasa tidak percaya 1

diri dalam memberikan perawatan, wanita akan menganggap dirinya gagal menjadi ibu. Hal ini akan akan memicu terjadinya stres postpartum. 3 Depresi pada ibu postpartum primipara juga ditemukan 10% - 20% dari jumlah ibu postpartum dan beberapa populasi yang mempunyai resiko tinggi dapat mencapai 40% - 50%. Depresi juga memiliki pengaruh tidak baik bagi ibu dan bayinya dan hal ini harus segera diidentifikasi serta diobati. 3 Sekitar 30% 80% wanita mengalami kesedihan setelah melahirkan, 20% mengalami depresi pasca melahirkan. Adapun kemurungan yang dimaksudkan adalah berupa kesedihan, menangis, sangat lelah, mudah tersinggung, dan sulit konsentrasi. 4 Menurut Evariany yang menyatakan bahwa tingginya kejadian stres ibu setelah melakukan persalinan pada umumnya terjadi terhadap ibu dengan persalinan spontan, karena persalinan ini tidak direncanakan sama sekali, sehingga kesiapan ibu baik secara fisik maupun psikologis belum siap, sehingga berdampak terhadap stabilitas emosi atau perasaan dan kecemasan yang pada akhirnya menjadi pencetus terjadinya stres. 5 Di Indonesia, dari beberapa penelitian yang telah dilakukan di Jakarta, Yogyakarta dan Surabaya, ditemukan bahwa angka kejadian stres pada ibu postpartum adalah 11 30%. Suatu jumlah yang tidak sedikit, terlebih bila mengingat berbagai dampak negatif yang menyertainya. Tingkat stress ibu yang tinggi selama periode postpartum memiliki pengaruh kuat pada adaptasi berikutnya bagi ibu yang dapat berkembang menjadi depresi postpartum dan 2

mempengaruhi kondisi psikologis dan perilaku anak. Jika stres pada ibu postpartum tidak ditangani dengan baik, maka dampak negatif pada ibu akan terjadi seperti air susu tidak lancar, hubungan ibu pada bayi dan keluarga kurang, serta depresi baby blues. 6 Pada masa postpartum juga beresiko terjadi inflamasi karena tingkat peradangan secara alami meningkat dimulai pada trimester terakhir kehamilan dan perubahan ini akan terus berlanjut terutama pada wanita yang stres karena di masa postpartum mengakibatkan tubuh gagal mencegah respon inflamasi. 7 Wanita yang mengalami depresi, memiliki kadar tingkat IL-6 dan TNF-α lebih tinggi dalam menanggapi stressor akut daripada wanita yang tidak depresi. Mereka juga kurang sensitif terhadap glukokortikoid yang biasanya mampu mengatasi sistem respon inflamasi, hal ini yang mengidentifikasi bahwa inflamasi juga sebagai faktor yang berperan dalam depresi dan sistem respon inflamasi yang dipicu oleh stres fisik serta psikologis. 7 Proses inflamasi dan neurodegeneratif juga berperan penting dalam depresi. Peningkatan kadar proinflamasi sitokin dalam situasi stres, menunjukkan bahwa stres psikologis meningkatkan sitokin, seperti IL-1β dan IL-6 dalam darah dan di berbagai daerah otak. 8 Berbagai permasalahan pada ibu postpartum yang berkaitan dengan stres psikis harus segera diatasi agar stres tidak meningkat dan menimbulkan peradangan pada sel-sel di sistem kekebalan tubuh ibu sehingga meningkatkan sitokin seperti IL-6. 3

Berbagai program kini telah dirancang pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu, yaitu program pelayanan kesehatan tradisional. Cara ini harus dapat dibuktikan secara ilmiah sebelum dilakukan di masyarakat, sehingga menjadi pengobatan tradisional yang aman, bermanfaat serta dapat diterapkan di fasilitas kesehatan sebagai pengobatan alternatif dan komplementer. 9 Pendekatan non-farmakologis, yang diklasifikasikan dalam kategori terapi komplementer juga lebih aman daripada pendekatan dengan farmakologis yang memiliki lebih sedikit efek samping, salah satu cara yang sudah dikenal masyarakat adalah dengan terapi pijat. Terapi pijat merupakan salah satu yang paling efektif dan banyak digunakan sebagai terapi alternatif. Pemberian pijatan lembut efektif untuk menurunkan tingkat stres dan menjaga kadar kortisol. Pijatan juga mampu mengurangi kondisi stres seseorang dengan meningkatkan dopamin dan serotonin, hormon tersebut akan dilepaskan ketika seseorang bersosialisasi dengan sahabatnya atau sedang melakukan aktifitas yang menyenangkan. 10 Melakukan pijat dengan penggunaan aromaterapi juga efektif membantu dalam mengurangi stres seseorang. Beberapa cara penggunaan aromaterapi lainnya adalah dengan melalui inhalasi atau penggunaan topikal dimulai dari stimulasi olfactory yang menyebabkan perubahan fisiologis langsung pada tekanan darah, ketegangan otot, ukuran pupil, suhu kulit, aliran darah kulit, aktivitas electrodermal, 4

denyut jantung, pola gelombang otak, dan gairah tidur. Bau aromaterapi yang dihirup mengaktifkan pelepasan neurotransmitter seperti serotonin, endorfin, dan norepinefrin dalam sumbu hipofisis hipotalamus dan memodulasi neuroreceptors dalam sistem kekebalan tubuh, mengubah suasana hati, mengurangi kecemasan, dan memperbaiki respon stres. 11 Minyak melati merupakan salah satu jenis dari berbagai aromaterapi, minyak ini memiliki efek stimulasi fungsi sistem saraf, dengan menghirup minyak melati dapat mempengaruhi aktivitas gelombang otak, meningkatkan emosi positif termasuk perasaan bahagia, sejahtera, aktif, segar dan romantis serta memperbaiki suasana hati. 12 Pada hasil riset yang lain dijelaskan bahwa minyak aromaterapi dari Foeniculum vulgare/ Fennel/ Adas mengandung antioksidan, pemberi rasa pada makanan, substansi galactagogue yang berfungsi untuk meningkatkan pasokan susu dari ibu menyusui, sebagai aphrodisiac yang dapat meningkatkan libido, sebagai diuretic, antioksidan, anti kanker, anti-inflamasi dan anelgesik, obat untuk kolik anak dan sebagai anti spasmodic. 13-15 Pemijatan yang dikombinasikan dengan aromaterapi juga sangat bermanfaat. Pijat aromaterapi merupakan teknik relaksasi yang efektif untuk mengurangi kecemasan dan stres, dan bermanfaat bagi sistem kekebalan tubuh. 16 Berdasarkan deskripsi di atas menunjukkan bahwa pijat merupakan salah satu cara tradisional masyarakat Indonesia disertai penggunaan 5

aromaterapi yang secara medis juga memberi manfaat untuk kesehatan dalam mengurangi tingkat stres serta menurunkan kadar interleukin 6 dalam darah, maka peneliti melakukan penelitian dengan judul Pengaruh pijat aromaterapi terhadap tingkat stres dan kadar interleukin-6 ibu postpartum primipara di Kota Semarang. B. PERUMUSAN MASALAH 1. Rumusan masalah umum : Apakah pijat aromaterapi berpengaruh terhadap tingkat stres dan kadar interleukin 6 ibu post partum primipara di Kota Semarang? 2. Rumusan masalah khusus : a. Apakah pijat berpengaruh terhadap tingkat stres ibu postpartum primipara di Kota Semarang? b. Apakah aromaterapi berpengaruh terhadap tingkat stres ibu postpartum primipara di Kota Semarang? c. Apakah pijat aromaterapi berpengaruh terhadap tingkat stres ibu postpartum primipara di Kota Semarang? d. Apakah terdapat perbedaan pengaruh antara ibu yang diberi perlakuan pijat, aromaterapi, pijat aromaterapi serta pada kelompok kontrol terhadap tingkat stres ibu postpartum primipara di Kota Semarang? e. Apakah pijat berpengaruh terhadap perubahan kadar Interleukin-6 ibu postpartum primipara di Kota Semarang? 6

f. Apakah aromaterapi berpengaruh terhadap kadar Interleukin-6 ibu postpartum primipara di Kota Semarang? g. Apakah pijat aromaterapi berpengaruh terhadap perubahan kadar Interleukin-6 ibu postpartum primipara di Kota Semarang? h. Apakah terdapat perbedaan pengaruh antara ibu yang diberi perlakuan pijat, aromaterapi, pijat aromaterapi serta pada kelompok kontrol terhadap perubahan kadar Interleukin-6 ibu postpartum primipara di Kota Semarang? C. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum Membuktikan pengaruh pijat aromaterapi terhadap tingkat stres dan kadar Interleukin-6 ibu postpartum primipara di Kota Semarang. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui pengaruh pijat terhadap tingkat stres ibu postpartum primipara di Kota Semarang. b. Mengetahui pengaruh aromaterapi terhadap tingkat stres ibu postpartum primipara di Kota Semarang. c. Mengetahui pengaruh pijat aromaterapi terhadap tingkat stres ibu postpartum primipara di Kota Semarang. 7

d. Mengetahui perbedaan tingkat stres ibu postpartum primipara yang mendapatkan perlakukan pijat, aromaterapi, pijat aromaterapi serta pada kelompok kontrol di Kota Semarang. e. Mengetahui pengaruh pijat terhadap kadar Interleukin-6 ibu postpartum primipara di Kota Semarang. f. Mengetahui pengaruh aromaterapi terhadap kadar Interleukin-6 ibu postpartum primipara di Kota Semarang. g. Mengetahui pengaruh pijat aromaterapi terhadap kadar Interleukin-6 ibu postpartum primipara di Kota Semarang. h. Mengetahui perbedaan kadar interleukin-6 ibu postpartum primipara yang mendapatkan perlakukan pijat, aromaterapi kombinasi pijat dengan aromaterapi serta pada kelompok kontrol di Kota Semarang. D. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Teoritis a. Penelitian ini dapat menjadi referensi tentang terapi alternatif non farmakologi untuk mencegah terjadinya stres dan terjadinya inflamasi. 2. Manfaat Praktis a. Program Studi Sebagai bahan untuk penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh pijat untuk mencegah terjadinya stres dan inflamasi pada ibu postpartum. 8

b. Masyarakat Menambah pengetahuan masyarakat mengenai pengaruh pijat untuk mencegah terjadinya stres dan inflamasi pada ibu postpartum. c. Peneliti Menambah wawasan tentang pengaruh pijat aromaterapi terhadap pencegahan stres dan terjadinya inflamasi. d. Tenaga Kesehatan Sebagai tambahan ilmu baru mengenai terapi non farmakologis sebagai asuhan kebidanan holistik yang kemudian dapat diaplikasikan kepada ibu postpartum. 9

E. KEASLIAN PENELITIAN Beberapa penelitian secara jelas dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 1.1 : Daftar Penelitian Sebelumnya No. Judul /Peneliti/ Tahun 1. The effects of jasmine oil inhalation on brain wave activities and emotions Winai et all,.2013. 8 Variabel Desain Hasil Penelitian Variabel independen: Jasmine inhalation oil Variabel dependen: Status aktivitas gelombang otak dan emosi Subjek : 10 laki-laki and 10 perempuan berusia antara18-32 tahun dengan BMI antara 18-25 kg/m2 Eksperiment Perbedaan : Pada penelitian ini menggunakan quasi eksperiment design dengan rancangan non equivalent control group design Hasil studi menjelaskan bahwa minyak melati memiliki efek stimulasi pada fungsi sistem saraf, dengan menghirup minyak melati dapat mempengaruhi aktivitas gelombang otak, meningkatkan emosi positif termasuk perasaan bahagia, sejahtera, aktif, segar dan romantis serta memperbaiki suasana hati. Perbedaan : Pada penelitian ini independennya adalah pijat, aromaterapi dan kombinasi pijat aromaterapi, dependentnya adalah tingkat stres dan kadar interleukin 6 dan subjek penelitiannya adalah ibu postpartum primipara 10

2. Immunologic al and Psychologica l Benefits of Aromatherap y Massage Hiroko K.et all.2005 12 3. Cortisol decreases and serotonin and dopamine increase following massage therapy/ Field T, Variabel Independen: Aromatherapy massage Variable Dependen: Psychological and immunological Subjek: Karyawan dan siswa dari Universitas Kyoto Prefectural Perbedaan : Pada penelitian ini independennya adalah pijat, aromaterapi dan kombinasi pijat aromaterapi, dependentnya adalah tingkat stres dan kadar interleukin 6 dan subjek penelitiannya adalah ibu postpartum primipara Variabel independen : massage therapy Variabel dependen Kadar kortisol kadar serotonin kadar dopamin Subjek : Eksperiment pre and post test Control GroupDesign Perbedaan : Pada penelitian ini menggunakan quasi eksperiment design dengan rancangan non equivalent control group design Eksperimen. Design. Pretes-Posttes Control Group Design. Perbedaan : Pada penelitian ini menggunakan Hasil ini menunjukkan bahwa pijat aromaterapi adalah teknik relaksasi yang berharga untuk mengurangi kecemasan dan stres, serta bermanfaat bagi sistem kekebalan tubuh.. Massage therapy dapat menurunkan kadar kortisol rata- rata 31 % dan meningkatkan kadar serotonim rata- rata 28% dan dopamin rata- rata 31 % pada beberapa subjek penelitian 11

hernandez/ ibu hamil yang 2005 6 mengalami depresi ibu postpartum dengan depresi bayi yang lahir dari ibu yang mengalami depresi Anak- anak dengan depresi Post trauma pada anak- anak quasi eksperiment design dengan rancangan non equivalent control group design 4. The Inflammatory & Neurodegene rative (I&ND) hypotesis of depression; leads for future researsch and new drug Perbedaan Pada penelitian ini independennya adalah pijat, aromaterapi dan kombinasi pijat aromaterapi, dependentnya adalah tingkat stres dan kadar interleukin 6 dan subjek penelitiannya adalah ibu postpartum primipara Variabel independen: inflammatory neuro degenerative & Variabel dependen: Depresi Subjek : Pasien depresi dengan Eksperimen Perbedaan : Pada penelitian ini menggunakan quasi eksperiment design dengan rancangan non equivalent control group Proses inflammatory dan neurodegeneratif (I & ND) memainkan peran penting dalam depresi. Beberapa inflammatorycytokines, kerusakan oksigen radikal, biomarker neurodegenerative dan catabolites triptofan telah dibentuk pada pasien dengan depresi. Hipotesis sitokin menganggap bahwa faktor eksternal, misalnya stresor 12

developments in depression. Maes et all. 2009 4 Perbedaan Pada penelitian ini independennya adalah pijat, aromaterapi dan kombinasi pijat aromaterapi, dependentnya adalah tingkat stres dan kadar interleukin 6 dan subjek penelitiannya adalah ibu postpartum primipara design psikososial, dan stressor internal misalnya gangguan inflamasi organik atau kondisi, seperti masa postpartum, dapat memicu depresi melalui proses inflamasi F. RUANG LINGKUP 1. Ruang lingkup waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan September- Desember 2015. 2. Ruang lingkup tempat Penelitian ini dilakukan di Kota Semarang. 3. Ruang lingkup materi Bidang kajian yang diteliti yaitu tentang manfaat pijat yang dikombinasikan dengan aromaterapi terhadap pencegahan terjadinya stres dan perubahan kadar interleukin-6 pada ibu postpartum primipara. 13