30 Rosa, Firlya; Perhitungan Diameter Poros Penunjang Hub Pada Mobil Listrik Tarsius X3 Berdasarkan Analisa Tegangan Geser Dan Faktor Keamanan

dokumen-dokumen yang mirip
11 Firlya Rosa, dkk;perhitungan Diameter Minimum Dan Maksimum Poros Mobil Listrik Tarsius X3 Berdasarkan Analisa Tegangan Geser Dan Faktor Keamanan

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

ANALISA KEGAGALAN POROS DENGAN PENDEKATAN METODE ELEMEN HINGGA

PERANCANGAN DAN ANALISIS PEMBEBANAN GERGAJI RADIAL 4 ARAH

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

ANALISIS KEKUATAN STRUKTUR RANGKA TURBIN HELIKS TIPE L C500 DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI COSMOSWORKS 2007

PERANCANGAN MESIN PENEKUK PLAT MINI. Dalmasius Ganjar Subagio*)

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

TUGAS AKHIR DESAINDAN ANALISIS MESIN PENCUCI CACAHAN BOTOL PLASTIK UNTUK INDUSTRI KECIL DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN TEGANGAN DAN SIMULASI SOFTWARE

PERANCANGAN KONSTRUKSI PADA SEGWAY

BAB IV ANALISA DESAIN MEKANIK CRUISE CONTROL

Perancangan Belt Conveyor Pengangkut Bubuk Detergent Dengan Kapasitas 25 Ton/Jam BAB III PERHITUNGAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA CONVEYOR

ANALISA DONGKRAK ULIR DENGAN BEBAN 4000 KG

Gambar 1. Skema pembagian elemen pada BEM [1]

PERANCANGAN SEMI GANTRY CRANE KAPASITAS 10 TON DENGAN BANTUAN SOFTWARE

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CONNECTING ROD DAN CRANKSHAFT MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65 CC. Widiajaya

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

DESAIN DAN ANALISA MESIN CRUSHING BOTOL PLASTIK BEKAS UNTUK INDUSTRI KECIL DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI

RANCANG BANGUN ALAT BANTU 3D SCANNER

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Berikut adalah data data awal dari Upper Hinge Pass yang menjadi dasar dalam

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

ANALISA POROS ALAT UJI KEAUSAN UNTUK SISTEM KONTAK TWO-DISC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

Redesain Gearbox Rotary Parkir Menggunakan Software Berbasis Elemen Hingga

PERANCANGAN SISTEM KEMUDI GOKAR LISTRIK

BAB 5 POROS (SHAFT) Pembagian Poros. 1. Berdasarkan Pembebanannya

LAPORAN PROYEK AKHIR DESAIN DAN ANALISIS RANGKA LENGAN CNC SUMBU Z PADA PC BASED CNC MILLING MACHINE

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CYLINDER BLOCK DAN CRANKCASE MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65CC

PERANCANGAN SISTEM ANGKAT FORKLIFT DENGAN KAPASITAS ANGKAT 7 TON

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III ANALISA PERHITUNGAN

ANALISIS DIMENSI LENGAN PADA MODEL RANCANGAN RENOGRAF THYROID UPTAKE TERPADU

KEKUATAN MATERIAL. Hal kedua Penyebab Kegagalan Elemen Mesin adalah KEKUATAN MATERIAL

Tujuan Pembelajaran:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI RODA GIGI DAN PERHITUNGAN. penelitian lapangan, dimana tujuan dari penelitian ini adalah :

Analisa Kekuatan Material ASTM A36 Pada Konstruksi Ragum Terhadap Variasi Gaya Cekam Dengan Menggunakan Software SolidWorks 2013

Rancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam

RANCANG BANGUN MESIN PENIRIS MINYAK (SISTEM TRANSMISI )

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

RANCANGAN ALAT BANTU PENANGANAN MUR KAPSUL FASILITAS IRADIASI PRTF

RANCANG BANGUN ALAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT SISTEM BANDUL GANDA (PLTGL-SBG) SKALA LABORATORIUM

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Motor

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Mesin CNC turning

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TEORI DASAR. unloading. Berdasarkan sistem penggeraknya, excavator dibedakan menjadi. efisien dalam operasionalnya.

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS BAWANG MERAH KAPASITAS 46 KG/JAM

PERENCANAAN MEKANISME PADA MESIN POWER HAMMER

Mesin atau peralatan serta komponenkomponenya pasti menerima beban operasional dan beban lingkungan dalam melakukan fungsinya.

ANALISA STRUKTUR RANGKA DUDUKAN WINCH PADA SALUTE GUN 75 mm WINCH SYSTEM

Laporan Praktikum MODUL C UJI PUNTIR

RANCANG BANGUN SOFTWARE DESAIN POROS RODA TRAKTOR TANGAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC

ANALISIS KESELAMATAN KAPSUL FASILITAS IRADIASI PRTF

BAB IV PERHITUNGAN PERANCANGAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

PEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA MESIN BALANCING RODA MOBIL

PERANCANGAN RANGKA GOKAR LISTRIK

Rancang Bangun Alat Bantu Potong Plat Bentuk Lingkaran Menggunakan Plasma Cutting

DESAIN RANGKA PURWARUPA ELECTRIC MONOWHEEL VEHICLE

POROS dengan BEBAN PUNTIR

BAB VI POROS DAN PASAK

RANCANG BANGUN ALAT PENCEKAM BENDA KERJA SEMI-OTOMATIS MESIN PILIN

PERANCANGAN MESIN R. AAM HAMDANI

SIMULASI BEBAN STATIS PADA RANGKA MOBIL GOKART LISTRIK TMUG 03 DENGAN MENGGUNAKAN SOLIDWORKS 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN MESIN ROUGH MAKER DIAMETER INTERNAL PIPA POLYPROPYLENE Ø 600

RANCANG BANGUN MESIN PEMIPIL JAGUNG DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 7KG / MENIT UNTUK USAHA KECIL MENENGAH ( RANGKA & POROS )

PERENCANAAN ALAT BANTU PENGANGKAT DAN PEMINDAH KERTAS GULUNG

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN BAGIAN BAGIAN CONVEYOR

Biltek Vol. 4, No. 013 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 1

NAMA : JOKO PAMBUDIANTO NRP : DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Ing. Ir. I Made Londen Batan, M. Eng. Tugas Akhir PERANCANGAN SEPEDA PASCA STROKE

Rancang Bangun Alat Uji Impak Metode Charpy

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

PERANCANGAN DAN ANALISIS KEKUATAN KONSTRUKSI DAN POWERTRAIN PADA PROTOTYPE HAND-CRANK CYCLE (SEPEDA ENGKOL TANGAN)

DESAIN DAN ANALISIS RANGKA LENGAN CNC SUMBU Y PADA HYBRID POWDER SPRAY CNC 2 AXIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SETYO SUWIDYANTO NRP Dosen Pembimbing Ir. Suhariyanto, MSc

BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Umum Mesin Penyaring Pasir 2.2 Prinsip Kerja Sand Filter Rotary Machine

ANALISA STATIS PADA STRUKTUR RANGKA CHASSIS KENDARAAN RODA TIGA SKRIPSI

ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5

BAB III ANALISIS PERBAIKAN SISTEM SUSUPENSI BELAKANG. menganalisa sistem suspensi belakang untuk kerja coil spring dimana data dan

TUGAS AKHIR. Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :

ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5

Resume Mekanika Struktur I

PERANCANGAN DAN ANALISA SISTEM PENAHAN BLADE DAMPER PLTGU DI PT INDONESIA POWER UP SEMARANG MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK INVENTOR PROFESSIONAL 2015

Alternatif Material Hood dan Side Panel Mobil Angkutan Pedesaan Multiguna

APLIKASI METODE ELEMEN HINGGA PADA PERANCANGAN POROS BELAKANG GOKAR LISTRIK

Analisis Kekuatan dan Deformasi Piston Mesin Bensin-Bio Etanol dan Gas dengan Injeksi Langsung untuk Kendaraan Nasional dengan Simulasi Numerik

DESAIN DAN ANALISIS MESIN PENCUCI CACAHAN BOTOL PLASTIK UNTUK INDUSTRI KECIL DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI. Publikasi Ilmiah

Pengembangan Penyangga Box Mobil Pick Up Multiguna Pedesaan

BAB III ANALISA PERHITUNGAN. 3.1 Putaran yang dibutuhkan dan waktu yang diperlukan

RANCANG BANGUN ALAT UJI MEKANIK BATANG KENDALI RSG-GAS

PERENCANAAN MESIN PENGADUK, DAN PENCETAK ADONAN MIE

SIMULASI TEGANGAN DAN PERUBAHAN BENTUK PADA ALAT BANTU PENCEKAM (CLAMP) MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

JMPM: Jurnal Material dan Proses Manufaktur - Vol.1, No.2, , Desember 2017

Perbaikan. Oleh: ABDUL HARIS MARA HAKIM

Transkripsi:

PERHITUNGAN DIAMETER POROS PENUNJANG HUB PADA MOBIL LISTRIK TARSIUS X3 BERDASARKAN ANALISA TEGANGAN GESER DAN FAKTOR KEAMANAN Firlya Rosa, S.S.T., M.T. Staff Pengajar Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Bangka Belitung Kawasan Kampus Terpadu Desa Balun Ijuk Kec. Merawang Kabupaten Bangka f105a@yahoo.com Abstrak Mobil listrik yang dibuat oleh mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Universitas Bangka Belitung yang bernama Tarsius X3 merupakan mobil listrik dengan menggunakan 2 motor listrik dengan kapasitas masing-masing sebesar 1 kw yang ditransmisikan secara terpisah oleh 2 buah rantai dan sprocket ke poros penggerak roda belakang. Poros penggerak roda belakang yang digunakan berbahan ulet dengan yield strength sebesar 622,46 N/mm 2 dengan konstruksi yang terpisah antara poros penggerak roda belakang sebelah kanan dan poros penggerak roda belakang sebelah kiri sehingga beban yang diterima oleh masing-masing poros berbeda. Poros penggerak roda menerima beban normal maksimal sebesar 645,82 N dan torsi maksimal yang terjadi pada roda sebesar 68.469 Nmm dan jenis pembebanan yang terjadi merupakan beban kejut. Dari perhitungan manual dengan menggunakan teori tegangan geser maksimum (maximum shear stress theory atau Tresca atau Guest s theory), didapatkan tegangan geser sebesar 26,65 N/mm 2 dengan faktor keamanan sebesar 23,35 yang terjadi pada lubang penghubung hub roda dengan poros penggerak roda belakang. Faktor keamanan yang terjadi melebihi faktor keamanan beban kejut dengan nilai standar sebesar 12-16. Untuk mendapatkan faktor keamanan yang sesuai dengan nilai standar, maka dianalisa diameter minimum dan maksimum yang memenuhi faktor keamanan tersebut. Dengan menggunakan perhitungan teori tegangan geser maksimum secara manual, didapatkan diameter minimum 20,25 mm dan tegangan geser maksimum sebesar 51,87 N/mm 2 dengan nilai faktor keamanan sebesar 12 dan diameter maksimum sebesar 22,16 mm dan tegangan geser minimum sebesar 38,91 N/mm 2 dengan nilai faktor keamanan sebesar 16. Kata kunci: rantai dan sprocket, faktor keamanan, teori tresca Abstract Electric car called Tarsius X3 was made by students of Mechanical Engineering Dpartment University of Bangka Belitung. The car is using 2 electric motors with a capacity of each 1 kw transmitted separately by 2 chains and sprockets to the rear wheel drive shaft. The material of rear wheel drive shaft is ductile that have a yield strength of 622.46 N/mm 2. The construction of shaft is separate between the rear drive rear axle right and the left rear drive shaft. The wheel drive shaft receives a maximum normal of 645.82 N and the maximum torque that caused by wheel is 68,469 Nmm. The type of loading on shaft is shock load. Based on manually calculations using maximum shear stress theory or Tresca or Guest theory, the maximum shear stress is 26.65 N/mm 2 and safety factor of 23.35 on hub that is used to connect wheel with rear driving axles. The value of the safety factor that occurs is above the standardized value of the security factor. To satisfy the standard of safety factors, the shaft has to be recalculated to find the minimum and maximum diameters. By using manually calculation, minimum diameter of shaft is 20.25 mm and maximum shear stress is 51,87 N/mm 2 to fulfill safety factor 12. The maximum diameter of shaft is 12,16 mm and minimum shear stress is 38,91 N/mm 2 to fulfill safety factor 16. Keywords: chain and sprocket, safety factor, tresca s theory PENDAHULUAN Perkembangan teknologi memungkinkan mencari solusi dengan mengefisienkan bahan material dari sisi geometri suatu sistem mekanik. Salah satu efisiensi geometri dengan melakukan optimasi pada bentuk maupun dimensi suatu bentuk mekanik dengan mempertimbangkan beban dan bahan yang digunakan. Optimasi merupakan proses mencari nilai minimum atau maksimum suatu fungsi objektif yang banyak ditemui di kehidupan seharihari dan diperlukan dalam aktivitas perancangan untuk berbagai ilmu. Dalam dunia pemesinan, optimasi diharapkan dapat menghasilkan sesuatu yang kualitasnya baik. Dalam penelitian ini, objek 30 Rosa, Firlya; Perhitungan Diameter Poros Penunjang Hub Pada Mobil Listrik Tarsius X3

yang digunakan untuk optimasi dimensi merupakan poros yang digunakan dalam mobil listrik Tarsius X3. Mobil listrik tarsius X3 merupakan mobil listrik yang dibuat oleh mahasiswa jurusan teknik mesin Universitas Bangka Belitung yang dibuat pada tahun 2014 yang digunakan untuk kompetisi mobil listrik tingkat nasional di Politeknik Negeri Bandung seperti pada Gambar 1. Dalam membuat salah satu poros penggerak roda belakang tersebut, mahasiswa melakukannya berdasarkan bahan yang tersedia tanpa mempertimbangkan perhitungan dimensi minimum dan geometri yang sesuai dengan kondisi beban yang diterima oleh poros. Joko Mardi (2014) kemudian melakukan penelitian tentang perhitungan poros yang digunakan pada mobil listrik tarsius X3 berdasarkan beban yang diterima oleh poros, material yang digunakan dan dimensi yang sudah dibuat dalam mobil listrik tersebut. Perhitungan yang dilakukan hanya sebatas mekanika kekuatan material dengan menggunakan software berdasarkan geometri dan dimensi yang ada tanpa melakukan optimasi dimensi untuk mendapatkan hasil yang optimum. Gambar 2 Gambar detail poros (Joko Mardi Utomo 2014) Gambar 1 Mobil Listrik Tarsisus X3 (Joko Mardi Utomo, 2014) Untuk mendapatkan hasil geometri dan dimensi yang optimum, perlu dilakukan perhitungan berdasarkan mekanika kekuatan material yang dibandingkan dengan meterial dari bahan poros yang digunakan. Dimensi yang menjadi variabel optimum merupakan dimensi diameter pada daerah hub pada motor listrik dengan dimensi yang sudah ada seperti pada Gambar 2 dengan posisi poros seperti pada Gambar 3. Gambar 3 Bentuk poros (Joko Mardi Utomo 2014) METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, ada beberapa tahapan yang dilaksanakan dengan penjelasan sebagai berikut: 1. Pengumpulan data dan studi literatur, yaitu mencari literatur-literatur mengenai optimasi dimensi. Untuk pengambilan data dilakukan dengann mengamati mobil listrik tarsius X3 dan hasil penelitian Joko Mardi Utomo. 2. Persiapan variabel perhitungan berdasarkan perhitungan mekanika kekuatan material dan material yang digunakan. 31 Rosa, Firlya; Perhitungan Diameter Poros Penunjang Hub Pada Mobil Listrik Tarsius X3

d 8 Machine; Jurnal Teknik Mesin Vol. 3 No. 2, Juli 2017 P-ISSN : 2502-2040 3. Perhitungan diameter poros pada hub berdasarkan faktor keamanan dan material poros. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pengumpulan data dan studi literature. Pengumpulan data berdasarkan hasil penelitian Joko Mardi Utomo, 2014 yang menganalisa kekuatan poros dengan menggunakan software berdasarkan teori Von Mises. Dari hasil penelitian tersebut didapatkan data sebagai berikut: Material poros didapatkan yield strength sebesar 622,46 N/mm 2 dan tensile strength sebesar 649,21 N/mm 2. Dari nilai yield strength, jenis metarial poros ini termasuk bahan ulet (ductile) dengan spesifikasi. Torsi yang terjadi pada poros sebesar T= 68.469 Nmm. Beban normal (Fn) yang terjadi pada roda atau berjarak 60,75 mm pada lubang hub sebesar 645,82 N seperti pada Gambar 4. Berdasarkan jenis material, bahan poros yang digunakan merupakan bahan ulet (ductile) sehingga perhitungan poros yang digunakan berdasarkan Khurmi, 2015 menggunakan perhitungan teori tegangan geser maksimum (maximum shear stress theory atau Tresca atau Guest s theory) dengan rumus sebagai berikut: Tegangan maksimum: τ max = T yield sf... (1) yield : tegangan yield material sf : faktor keamanan dengan nilai 12-16 [1] Maksimum tegangan geser : τ maks = 1 2 σ b 2 + 4τ 2... (2) Dimana : : tegangan geser yang dikenai momen puntir b : tegangan bengkok yang dikenai momen lentur Tegangan lentur maksimum: σ b = M w b... (3) Tahanan lentur berdasarkan penampang pada Gambar 3: w b = πd3 h3...(4) 32 6 Tegangan torsi maksimum: τ = T w p... (5) Gambar 4 Diagram Benda Bebas Poros Bentuk dari permukaan poros pada titik kritis dapat dilihat pada Gambar 5. Tahanan lentur berdasarkan penampang pada Gambar 4: w p = πd3 h3...(6) 16 6 2. Variabel perhitungan Dari data-data primer, maka variable perhitungan diameter berdasarkan tegangan yang terjadi berdasarkan rumus 2-6 sebagai berikut: τ maks = 1 2 ( M πd 3 32 h3 6 2 ) 2 + 4 ( T πd 3 )...(7) 16 h3 6 Gambar 5 Geometri Penampang Hub Secara perhitungan manual dengan menggunakan metode teori tegangan geser maksimum (maximum shear stress theory atau Tresca atau Guest s theory), tegangan yang terjadi pada permukaan poros pada lubang hub sebesar 26,65 N/mm 2 dengan faktor keamanan sebesar 23,35 sehingga melampaui faktor keamanan yang diijinkan berdasarkan beban kejut atau shock load sebesar 12-16 [1]. Dimana h = 0,8 mm 3. Perhitungan diameter poros pada hub Untuk mendapatkan diameter poros, maka halhal yang dilakukan perhitungan sebagai berikut: Momen lentur yang terjadi pada titik kritis yang berjarak 60,75 mm dari roda berdasarkan diagram benda bebas pada Gambar 4 sebagai berikut: M titik kritis = F n. 41,5... (8) M titik kritis = 645,82x41,5 32 Rosa, Firlya; Perhitungan Diameter Poros Penunjang Hub Pada Mobil Listrik Tarsius X3

Tegangan (N/mm2) Tegangan (N/mm2) Tegangan (N/mm2) Machine; Jurnal Teknik Mesin Vol. 3 No. 2, Juli 2017 P-ISSN : 2502-2040 M titik kritis = 26801,53 Nmm Tegangan maksimum ( maks) berdasarkan rumus 1: τ maks = 622,46... (9) 12 16 Dengan memasukkan rumus 1-9 dan perhitungan secara manual, maka didapatkan hasil seperti yang ditampilkan pada Gambar 6 sampai dengan Gambar 9. akan menghasilkan tegangan geser minimum sebesar 38,91 N/mm 2. Tegangan hasil perhitungan lebih besar jika dibandingkan dengan tegangan geser yang terjadi. 20,50 21,00 21,50 22,00 22,50 Diameter (mm) 20,50 21,00 21,50 22,00 22,50 Diameter (mm) Tegangan Maksimum Gambar 7 Pengaruh diameter poros terhadap tegangan maksimum Tegangan Lentur Tegangan Puntir Gambar 6 Pengaruh diameter poros terhadap tegangan lentur dan tegangan puntir Dari Gambar 6 dapat dilihat bahwa minimum diameter yang memenuhi nilai beban kejut minimum 12 sebesar 20,25 mm dengan tegangan lentur maksimum sebesar 53,80 N/mm 2 dan nilai tegangan puntir maksimum sebesar 44,35 N/mm 2. Sedangkan maksimum diameter yang memenuhi beban kejut maksimum 16 sebesar 22,16 mm dengan tegangan lentur minimum sebesar 39,94 N/mm 2 dan nilai tegangan puntir minimum sebesar 33,40 N/mm 2. Dari perhitungan ulang tersebut, didapatkan diameter hasil perhitungan lebih kecil dibandingkan dengan diameter yang ada. Secara analisa, maka poros yang ada lebih kuat dan mampu menahan beban yang terjadi pada mobil listrik. Untuk tegangan maksimum geser yang terjadi dapat dilihat pada Gambar 7. Dari Gambar 7 terlihat bahwa diameter minimum dengan beban kejut minimum akan menghasilkan tegangan geser maksimum sebesar 51,87 N/mm 2. Sedangkan diameter maksimum dengan beban kejut maksimum 12,00 14,00 16,00 18,00 Faktor Keamanan Tegangan Maksimum Gambar 8 Pengaruh faktor keamanan terhadap tegangan maksimum Dari Gambar 8 terlihat perbandingan antara faktor keamanan dengan tegangan maksimum geser. 33 Rosa, Firlya; Perhitungan Diameter Poros Penunjang Hub Pada Mobil Listrik Tarsius X3

Semakin tinggi faktor keamanan maka tegangan geser yang terjadi akam semakin kecil. KESIMPULAN Dari hasil penelitian didapatkan bahwa: 1. Diameter minimum berdasarkan perhitungan faktor keamanan minimum sebesar 20,25 mm dengan tegangan lentur maksimum sebesar 53,80 N/mm 2, nilai tegangan puntir maksimum sebesar 44,35 N/mm 2 dan tegangan geser maksimum sebesar 51,87 N/mm 2. 2. Diameter minimum berdasarkan perhitungan faktor keamanan minimum sebesar 22,16 mm dengan tegangan lentur minimum sebesar 39,94 N/mm 2, nilai tegangan puntir minimum sebesar 33,40 N/mm 2 dan tegangan geser minimum sebesar 38,91 N/mm 2. DAFTAR PUSTAKA R.S. Khurmi., J.K. Gupta. 2015. A Textbook of Machine Design (SI Unit). New Delhi : Eurasia Publishing House (PVT.) LTD Utomo, Joko Mardi. 2014. Analisa Tegangan Dan Keamanan Poros Mobil Listrik Tarsius X3 Menggunakan Software Solidworks 2013. Pangkalpinang : Universitas Bangka Belitung 34 Rosa, Firlya; Perhitungan Diameter Poros Penunjang Hub Pada Mobil Listrik Tarsius X3