43 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel tergantung : Eksistensi diri pada cover dancer boyband dan girlband Korea 2. Variabel bebas : a. Harga Diri b. Penerimaan Sosial B. Definisi Operasional Definisi operasional dari variabel-variabel dalam penelitian ini yaitu: 1. Eksistensi Diri pada Cover Dancer Boyband dan Girlband Korea Eksistensi diri pada cover dancer boyband dan girlband Korea merupakan pencapaian cover dancer boyband dan girlband Korea yang diraih melalui pemanfaatan potensi-potensi yang dimiliki dalam aktivitas bermakna sebagai wujud keberadaan otentiknya. Eksistensi diri dalam penelitian ini diungkap menggunakan skala eksistensi diri berdasarkan aspek-aspek eksistensi diri yang dikemukakan oleh Langle dkk. (2003), yaitu perception, recognition of values, freedom, dan responsibility. Hasil dari pengukuran eksistensi diri dalam penelitian ini akan menghasilkan skor eksistensi diri, semakin tinggi skor yang dihasilkan maka semakin tinggi pula eksistensi diri yang dimiliki. Begitu pula sebaliknya, 43
44 semakin rendah skor yang dihasilkan maka akan semakin rendah eksistensi diri yang dimiliki. 2. Harga Diri Harga diri adalah keseluruhan evaluasi diri yang dinyatakan dalam sikap individu atas dirinya dan menunjukkan tingkat di mana ia meyakini dirinya sendiri sebagai individu yang berharga. Harga diri dalam penelitian ini diungkap menggunakan skala harga diri yang menggunakan aspek-aspek Coopersmith (1967), yang meliputi power, significance, virtue dan competence. Hasil dari pengukuran harga diri dalam penelitian ini akan menghasilkan skor harga diri, semakin tinggi skor yang dihasilkan maka semakin tinggi pula harga diri yang dimiliki. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah skor yang dihasilkan maka akan semakin rendah harga diri yang dimiliki. 3. Penerimaan Sosial Penerimaan sosial adalah penilaian kognitif yang spesifik dan relatif stabil terhadap keberadaan seseorang yang ditanggapi secara positif oleh orang lain dalam suatu hubungan yang dekat dan hangat. Penerimaan sosial dalam penelitian ini diungkap menggunakan skala penerimaan sosial berdasarkan aspek-aspek penerimaan sosial yang dikemukakan oleh Brock dkk. (1998), yaitu perceived acceptance of father, perceived acceptance of mother, perceived acceptance of family dan perceived acceptance of friends. Hasil dari pengukuran penerimaan sosial dalam penelitian ini akan menghasilkan skor penerimaan sosial, semakin tinggi skor yang dihasilkan maka semakin tinggi
45 pula penerimaan sosial yang dimiliki. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah skor yang dihasilkan maka akan semakin rendah penerimaan sosial yang dimiliki. C. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Cover dancer yang aktif melakukan kegiatan cover dance boyband dan girlband Korea selama minimal setahun terhitung sebelum pelaksanaan penelitian ini. b. Berada dalam rentang usia remaja yang beranjak dewasa atau remaja akhir (usia 18 hingga 25 tahun). Menurut Santrock (2012), kunci perubahan dalam identitas terjadi ketika remaja beranjak dewasa dan bukan di masa remaja. Dalam masa ini, remaja cenderung lebih stabil secara emosi dari pada masa-masa remaja yang lainnya. c. Berdomisili di Kota Malang saat penelitian ini dilaksanakan. Salah satu kota dengan perkembangan cover dance K-pop yang tinggi adalah kota Malang. Salah satu acara terbesar untuk cover dance K-pop yang terselenggara di Kota Malang adalah SBSquad Cover Dance Concert Competition 2014. Acara ini dihadiri oleh sekitar 2000 penggemar K-pop (KapanLagi.com, 2014).
46 2. Sampel Azwar (2012) menyatakan bahwa, sampel yang baik adalah ketika sampel memiliki jumlah sampel yang banyak, karena sampel yang banyak akan mengarahkan pada data yang representatif. Bila data sudah representatif, maka sampel dapat dipercaya dan kesimpulan yang dihasilkan dapat akurat. Statistik jumlah sampel yang dihitung akan lebih baik bila jumlah sampel >30 orang. Jumlah populasi pada penelitian ini tidak dapat benar-benar ditentukan, sehingga penentuan ukuran sampel dalam penelitian ini mengikuti definisi sampel dari Sugiyono (2012), yaitu sebagian dari jumlah populasi dengan karakteristik yang sama dengan populasi tersebut. 3. Teknik Sampling Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan teknik incidental sampling. Teknik ini merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan atau incidental dijumpai oleh peneliti di tempat-tempat tertentu (Hadi, 2004). Peneliti mendatangi tempat-tempat latihan dan basecamp (tempat berkumpul) dari cover dancer boyband dan girlband Korea di Kota Malang. Cover dancer yang ditemui dan memenuhi syarat akan diminta untuk mengisi skala dari peneliti. D. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data berupa skala psikologi. Skala yang digunakan dalam penelitian ini ialah skala berbentuk likert atau
47 metode rating yang dijumlahkan. Pilihan yang disediakan telah dimodifikasi menjadi empat pilihan dengan menghilangkan pilihan jawaban ragu-ragu. Penelitian ini menggunakan tiga macam skala, yaitu skala harga diri, skala penerimaan sosial dan skala eksistensi diri. Setiap skala memiliki empat pilhan jawaban yang terdiri dari pernyataan favorable dan unfavorable. Empat pilihan jawaban tersebut adalah Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Cara penilaiannya adalah sebagai berikut: Tabel 1 Penilaian Pernyataan Favorable dan Unfavorable Pilihan Jawaban Penilaian Aitem Favorable Unfavorable Sangat sesuai (SS) 4 1 Sesuai (S) 3 2 Tidak Sesuai (TS) 2 3 Sangat tidak sesuai (STS) 1 4 1. Skala Eksistensi Diri Eksistensi diri dalam penelitian ini diungkap dengan skala eksistensi diri yang dimodifikasi oleh peneliti dari the existance scale yang telah disusun oleh Langle dkk. (2003) dengan aspek-aspek yang terdiri dari perception, recognition of values, freedom, dan responsibility. The existance scale ini telah diujikan pada 1028 orang Austria dewasa dengan gangguan depresi yang berusia 18 sampai 69 tahun, dan memiliki reliabilitas sebesar 0,93 (Langle dkk., 2003). Skala eksistensi diri ini terdiri atas 46 aitem, masing-masing terdiri atas 5 aitem favorable dan 41 aitem unfavorable.
48 Tabel 2 Blue Print Skala Eksistensi Diri No Aspek Indikator 1 Perception 2 Recognition of values 3 Freedom 4 Responsibility Mengumpulkan informasi yang relevan dan mengenal kondisi dan keadaan dari situasi. Mempersepsikan objek duniawi sebagaimana adanya (bukan secara esensi, namun dalam pengertian yang dapat dikomunikasikan). Selalu menemukan fakta dan kemungkinan-kemungkinan yang realistis. Memahami hubungan kualitatif antar objek duniawi dan antara objek duniawi dengan dirinya sendiri Mengembangkan lebih banyak prioritas tujuan yang bermakna Sadar dengan pilihan dan konsekuensi yang diambil. Kemampuan dalam menentukan sikap terhadap dirinya sendiri dan dunianya. Menempatkan sebuah keputusan ke dalam tindakan. Sebaran Aitem Fav Unfav - 19-3,5,43-21 2, 36-15,26 32, 40,42, 44 12, 14, 27, 33, 35, 41 4, 11, 13, 34, 45 9, 10, 24, 31 17, 18, 23, 28, 46 1, 6, 7, 8, 16, 20, 22, 25, 29, 30, 37, 38, 39 Jumlah 5 41 46 Persen 10,87% 89,13% 100% - Jml 8 14 11 13
49 2. Skala Harga Diri Harga diri dalam penelitian ini diungkap menggunakan skala harga diri yang disusun oleh peneliti menggunakan aspek-aspek Coopersmith (1967), yang meliputi power, significance, virtue dan competence. Skala harga diri ini terdiri atas 40 aitem, masing-masing terdiri atas 20 aitem favorable dan 20 aitem unfavorable. Tabel 3 Blue Print Skala Harga Diri No Aspek Indikator Sebaran Aitem Fav Unfav Jml Mempunyai kontrol diri yang baik 9, 31 10, 40 4 1 Power Memiliki semangat yang tinggi dalam menjalani kehidupan 8 27 2 Mampu mengambil keputusan untuk diri sendiri. 11, 32 7, 39 4 2 Significance Merasa memperoleh penerimaan 22, 28, 6, 12 5 dari orang lain. 33 Merasa puas dengan hidup yang 4, 21, 5, 34 5 dijalani 35 3 Virtue Bersikap sesuai norma yang 13, 23, 3, 14, 6 berlaku. 36 38 Merasa dapat menjadi panutan 15, 29 20, 24 4 yang baik untuk orang lain 4 Competence Memiliki perasaan bahwa dirinya 16, 25, 2, 19, 30 6 berprestasi 37 Mempunyai keyakinan untuk 1, 17 18, 26 4 sukses Jumlah 20 20 40 Persen 50% 50% 100% 3. Skala Penerimaan Sosial Penerimaan sosial dalam penelitian ini diungkap menggunakan skala penerimaan sosial yang dimodifikasi oleh peneliti dari perceived acceptance scale yang telah disusun oleh Brock dkk. (1998) dengan aspek-
50 aspek yang terdiri dari perceived acceptance of father, perceived acceptance of mother, perceived acceptance of family dan perceived acceptance of friends. Skala ini sebelumnya telah diujikan Brock dkk. (1998) pada 116 mahasiswa psikologi Universitas Washington dengan hasil reliabilitas sebesar 0,96. Skala penerimaan sosial ini terdiri atas 44 aitem, masing-masing terdiri atas 24 aitem favorable dan 20 aitem unfavorable. Tabel 4 Blue Print Skala Penerimaan Sosial No Aspek Indikator 1 2 3 4 Perceived Acceptance of Father Perceived Acceptance of Mother Perceived Acceptance of Family Perceived Acceptance of Merasa mendapat kepedulian dan penghargaan dari ayah Merasa mendapat kepedulian dan penghargaan dari ibu Merasa mendapat kepedulian dan penghargaan dari keluarga secara keseluruhan Merasa mendapat kepedulian dan penghargaan dari teman-teman Sebaran Aitem Fav Unfav 16,20, 4, 8,12, 24,28, 32 36,40 6, 10, 14, 22, 34, 38 7, 11, 23, 27, 31, 35 1, 9, 13,17, 25, 44 2, 18, 26, 30 3, 15, 19, 39, 41, 42 5, 21, 29, 33, Friends 37, 43 Jumlah 24 20 44 Persen 54,54% 45,45% 100% Jml 10 10 12 12 E. Teknik Analisis Data 1. Uji Validitas Instrumen Uji validitas instrumen merupakan sejauh mana sebuah instrumen mampu mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur (Suryabrata, 2011). Validitas sebuah instrumen dapat dilihat dengan menggunakan tiga landasan, yaitu: validitas yang didasarkan pada kesesuaian konstruknya (validitas konstruk), validitas yang didasarkan pada isinya (validitas isi) dan validitas yang
51 didasarkan dengan membandingkan kriteria dalam instrumen dengan kenyataan di lapangan (validitas eksternal). Dalam penelitian ini, uji validitas yang digunakan adalah berfokus pada validitas isi, yaitu validitas yang ditegakkan pada langkah telaah dan revisi butir pernyataan berdasarkan pendapat profesional (professional judgement) para penelaah. Penelaah yang melakukan pendapat profesional (professional judgement) dalam penelitian ini adalah pembimbing. Langkah selanjutnya ialah mencari korelasi antara tiap-tiap skor aitem dengan skor total aitem yang disebut dengan model uji validitas internal. Uji validitas internal dalam penelitian ini menggunakan teknik Bivariate Pearson atau yang sering disebut sebagai korelasi Product Momen Pearson (Priyatno, 2008). Perhitungan uji validitas internal ini menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 20.0 2. Uji Reliabilitas Instrumen Uji reliabilitas instrumen penelitian merupakan konsistensi atau keterpercayaan hasil pengukuran data jika instrumen digunakan dalam waktu yang berlainan (Suryabrata, 2011). Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang angkanya berada pada rentang 0 sampai dengan 1,00. Semakin mendekati angka 1,00 koefisien reliabilitas berarti semakin tinggi reliabilitasnya, sebaliknya semakin mendekati angka 0 koefisien reliabilitas berarti semakin rendah reabilitas (Azwar, 2010). Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Alpha Cronbach dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 20.0.
52 3. Teknik Analisis Data Teknik analisis data adalah teknik yang digunakan untuk menganalisis data hasil penelitian dalam rangka menguji kebenaran hipotesis hingga memberikan kesimpulan dari hasil penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda, yaitu analisis mengenai hubungan antara satu variabel tergantung dengan dua atau lebih variabel bebas. Penelitian ini terdiri dari dua varibael bebas, yaitu harga diri dan penerimaan sosial, serta satu variabel terikat, yaitu eksistensi diri sehingga menggunakan teknik regresi berganda. Teknik analisis ini mempunyai beberapa uji persyaratan, yaitu: a. Uji asumsi dasar 1) Uji normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data memiliki distribusi yang normal atau tidak dengan melihat nilai Kolmogrov-Smirnov. Data dikatakan berdistribusi normal jika signifikansinya lebih besar dari 0,05. 2) Uji linearitas Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah dua variabel memiliki hubungan linear atau tidak secara signifikan. Dua variabel dikatakan linear jika signifikansinya (linearity) kurang dari 0,05.
53 b. Uji asumsi klasik 1) Uji multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linear antarvariabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus dipenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. 2) Uji heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variansi dari residual. Prasyarat yang harus dipenuhi dalam model regresi yang baik adalah tidak adanya heteroskedastisitas. 3) Uji otokerelasi Uji otokorelasi digunakan untuk mengetahui korelasi antara anggota observasi yang disusun menurut waktu atau tempat (Priyatno, 2008). Syaratnya model regresi yang baik adalah tidak terjadinya otokorelasi. Metode pengujian yang sering digunakan adalah dengan uji Durbin- Watson (d) dengan ketentuan Jika d terletak antara du (upper bound) dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 20.0 untuk mempermudah penghitungan.