PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN TES OBJEKTIF PILIHAN GANDA UNTUK MENGUKUR PENGUASAAN MATERI AJAR GERAK LURUS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN BUTIR SOAL TES UNTUK MENGUKUR KETERCAPAIAN SCIENCE PROCESS SKILL PESERTA DIDIK SMP KELAS VII POKOK BAHASAN KALOR DAN PERPINDAHANNYA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES LITERASI SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMA/MA

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PEMBELAJARAN PADA MATERI GERAK MELINGKAR BERATURAN BERBASIS MEDIA AUDIO VISUAL DI MAN YOGYAKARTA I

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES KALKULUS LANJUT 2 BERBASIS PEMECAHAN MASALAH. Fitrianto Eko Subekti dan Reny Amalia Widiyanti

Oleh: Yustin Hasna Nur Izzah dan Yusman Wiyatmo

Oleh : Ayu Rizqiana Ulfah, Yusman Wiyatmo

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN UNTUK MENGUKUR KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA

Kata Kunci: mobile learning berbasis android, hasil belajar ranah kognitif, minat belajar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa

Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Proses Sains Berbentuk Tes Esai untuk Mata Pelajaran Fisika SMA Kelas X

BAB III METODE PENELITIAN. Tibawa Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo. Waktu penelitian, sejak

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU TESIS

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta 2)

Pengembangan Instrumen Tes Program Aplikasi Berorientasi Performance Assessment

PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK LISTRIK PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA

Oleh : Indri Frastiyanti dan Sukardiyono ABSTRAK ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. Peserta Didik (LKPD) IPA pada siswa kelas VIII SMP Negeri 15

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengemabangan LKPD (Bayu Setiaji) 46

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif. Artinya data yang dikumpulkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut, maka desain dari penelitian ini adalah penelitian pengembangan

Khoirun Nisa Retno Ning Tiyas * Muhardjito ** Kadim Masjkur *** Jalan Semarang 5 Malang 65145

Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir Kreatif pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Materi Atom, Ion, dan Molekul SMP Islam Al Falah

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP KELAS X BIOLOGI TAHUN AJARAN 2015/2016

E-journal Prodi Edisi 1

Profesionalisme Guru/ Dosen Sains PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development. Model Research and Development yang digunakan

INSTRUMEN PENILAIAN TWO-TIER TEST ASPEK PENGETAHUAN UNTUK MENGUKUR KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) PADA PEMBELAJARAN KIMIA UNTUK SISWA SMA/MA KELAS X

PENGEMBANGAN INSTRUMEN AUTHENTIC ASSESSMENT PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK SISWA SMP KELAS VIII

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. QUAL results. quan results

Oleh: Asri Setyaningrum dan Yusman Wiyatmo, Prodi Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta,

Kata Kunci: perangkat pembelajaran, webbed, kemampuan kognitif, sikap peduli lingkungan, keterampilan generik

BAB III METODE PENELITIAN

Abstrak. : Desi Hartinah, Dr. Insih Wilujeng, dan Purwanti Widhy H, M. Pd, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

PENYUSUNAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK FISIKA SMA PADA POKOK BAHASAN TERMODINAMIKA. Skripsi Oleh : Siti Nurrohmah K

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA SISWA UNTUK MENGASES KETERAMPILAN PROSES DALAM PRAKTIKUM SENYAWA POLAR DAN NON POLAR KELAS X SMA

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS BERBASIS KELAS PADA PEMBELAJARAN KIMIA

PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN ULANGAN HARIAN ONLINE UNTUK MENGUKUR PENGUASAAN MATERI FISIKA DAN MENGETAHUI RESPON BELAJAR PESERTA DIDIK SMA

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012:

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA GUIDED DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

BAB III METODE PENELITIAN

Instrumen Penilaian Keterampilan Kerja Ilmiah pada Pembelajaran Fisika Berbasis Inquiry

PENGEMBANGAN MEDIA WORKSHEET

THE QUALITY OF TRYOUTS ITEM ANALYSIS FOR EVERY SENIOR HIGH SCHOOL CLASS XII IN PEKANBARU BY USING ITEM ANALYSIS PROGRAM

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

Sabar Nurohman Pujianto

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS KELAS PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM RESPIRASI KELAS XI IPA E JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O (Sugiyono, 2013)

Karakteristik Butir Tes dan Analisisnya. Oleh: Heri Retnawati

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU

Kata-kata kunci: LKPD berbasis visual, metode demonstrasi, minat membaca, hasil belajar peserta didik.

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan

Pengembangan Instrumen Penilaian. (Lia Septianana) 174

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS SCIENTIFIC

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah eksperimen semu. Penelitian ini bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran. Model ini dikembangkan oleh S. Thiagarajan,

Available online at: Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains, V (1), 2017, 1-3

PENGEMBANGAN SISTEM ASSESSMENT PEMBELAJARAN MATERI DINAMIKA PARTIKEL BERBASIS MEDIA AUDIO VISUAL DI SMA N 1 PAKEM

PENGEMBANGAN RUBRIK BERPIKIR KREATIF SISWA MENENGAH ATAS DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau research &

BAB III METODE PENELITIAN

PERWUJUDAN KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENGEMBANGKAN KNOWLEDGE, SKILL, DAN ATTITUDE PESERTA DIDIK SMA

PENGEMBANGAN TES UNTUK MENGANALISIS KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA SMA KELAS XI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PEMBELAJARAN MELAYANI MAKAN DAN MINUM KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN JASA BOGA

PENGEMBANGAN E-MODULE IPA BERBASIS SERVICE LEARNING DENGAN TEMA PENCEMARAN UDARA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP KELAS VII

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) IPA MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP KELAS VII JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana.

IPA TEMA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR BERBASIS PEDAGOGY FOR SUSTAINABILITY

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16 KERINCI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS MASALAH DIPADUKAN BUDAYA LOKAL PAPUA

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu siswa kelas VII SMPN 2 Bandar Lampung. pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL 3D (SKETCH UP ) GAMBAR KONSTRUKSI ATAP DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN

Key Words: Developmental Research, Characteristics of deaf students, 4-D model.

VALIDITAS DAN RELIABILITAS

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional ini menekankan analisisnya pada data-data numerikal

Kata-kata kunci: perangkat pembelajaran, outbound, mata pelajaran fisika SMA/MA, penguasaan materi, kreativitas

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI PEMANASAN GLOBAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA/MA KELAS XI

Kemampuan Guru dalam Menyusun Instrumen Penilaian Berbasis Kompetensi di SMA. By: Adnan Abstract

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang

PENGEMBANGAN LKS DENGAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all.,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN HARIAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KD 3.1 PENDAPATAN NASIONAL KELAS XI IPS 1 DI SMA NEGERI 1 GRESIK.

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA POKOK BAHASAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI UNTUK SISWA SMK KELAS X

Transkripsi:

Pengembangan Instrumen Penilaian (Siti Zainab) 106 PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN TES OBJEKTIF PILIHAN GANDA UNTUK MENGUKUR PENGUASAAN MATERI AJAR GERAK LURUS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA DEVELOPING OFOBJECTIVEASSESSMENT INSTRUMENT MULTIPLE-CHOISE TEST TO MEASURE COMPREHENSION IN RECTILINEAR MOTION AND SCIENCE PROCESS SKILLS FOR SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS Oleh: Siti Zainab, Dr. Insih Wilujeng Jurusan Pendidikan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta Syizae30@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk instrumen penilaian tes objektif pilihan ganda yang layak untuk mengukur penguasaan materi ajar gerak lurus dan keterampilan proses sains siswa SMA serta mengetahui validitas dan reliabilitas produk tersebut.penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model 4-D (Four D Models) yang terdiriatastahapdefine,design, develop, dandisseminate. Subjek penelitian pada uji coba terbatas adalah kelas X MAN Yogyakarta 1 sebanyak 34 siswa. Sedangkan pada uji coba lapangan dilaksanakan di kelas X MAN Yogyakarta 1, SMA N 1 Pakem, dan SMA N 1 Sewon sebanyak 90 siswa. Hasil penelitian ini adalah instrumen penilaian tes objektif yang layak, valid, dan reliabel untuk mengukur penguasaan materi ajar gerak lurus dan keterampilan proses sains siswa SMA yang terdiri atas kisi-kisi penyusunan soal, 39 butir soal pilihan ganda beralasan, dan kunci jawaban yang disertai rubrik penilaiannya. Kata kunci: tes objektif, penguasaan materi, keterampilan proses sains Abstract The goal of theresearch is to produce an objective assessment instrument multiple-choice test that deserves to measure comprehension in rectilinear motion and science process skills for senior high school studentsand determine the validity and reliability of the product. This research is the development of the model 4-D ( Four D Models ) which consists of step define, design, develop, and disseminate. Research subjects in limited testing is a class X MAN Yogyakarta 1with 34 students. Whereas in broad testing conducted in class X MAN Yogyakarta 1, SMA N 1 Pakem, and SMA N 1 Sewonwith 90 students. Results of this research is the assessment instrument objective test proper, valid, and reliable to measure comprehension in rectilinear motion and science process skills for senior high school students consisting of blue print, 39 item multiple choice grounded, and arubric assessment. Keywords: objective test, comprehension, science process skills PENDAHULUAN Salah satu faktor keberhasilan pendidikan adalah bagaimana kemampuan seorang guru menyampaikan materi dan melakukan proses evaluasi kepada para peserta didiknya.evaluasi dilakukan untuk mengetahui keberhasilan materi yang disampaikan dengan cara mengukur seberapa tingkat penguasaan materi yang dikuasai oleh peserta didik. Padahal penguasaan materi ajar menurut Prasetyo (2011: 3) sangat ditentukan oleh kemampuan dan kreativitas peserta didik dalam menguasai keterampilan proses sains. peserta didik yang keterampilan proses sainsnya bagus maka prestasi akademiknya juga bagus. Hal ini menunjukkan bahwa penguasaan materi ajar dan keterampilan proses sains saling berkaitan. Menurut Supriyono (2003: 2) fisika merupakan pelajaran yang dianggap tidak menarik bahkan dibenci oleh sebagian besar

107 Jurnal Pendidikan Fisika Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016 peserta didik. Apalagi proses evaluasi yang subjek penelitian telah melakukan pembelajaran dilakukan secara kurang benar dan tepat justru akan menurunkan semangat belajar peserta didik. Begitu pula sebaliknya jika evaluasi dilakukan secara baik dan benar diharapkan dapat meningkatkan mutu dan hasil belajar (Purwanto, 2013: 8). Kenyataan dilapangan menurut Suwandi (2011: 2) kemampuan guru dalam melakukan proses evaluasi masih kurang. Jika pengetahuan guru terhadap proses evaluasi masih kurang, bagaimana penguasaan materi ajar yang tidak lepas dari keterampilan proses sains dapat terukur dengan baik?. Dalam melakukan penilaian, seorang guru seharusnya tidak hanya mengukur sejauh mana penguasaan materi tetapi juga terhadap keterampilan proses sains. Namun kenyatannya, kedua aspek ini memiliki alat ukur yang berbeda yaitu berupa tes tulis untuk penguasaan materi dan lembar observasi untuk keterampilan proses sains. Hal ini justru akan memberatkan guru jika harus mengamati setiap gerak siswanya dalam waktu secara bersamaan. Sebelumnya penilaian yang digunakan oleh guru Berupa pilihan ganda atau esay yang hanya sebatas mengukur ranah kognitif sehingga jawaban siswa lebih besar kemungkinannya untuk mengandalkan intuisi. Karena indikator yang akan diukur sangat banyak, maka dikembangkan instrument penilaian berupa tes pilihan ganda beralasan yang bisa mengukur kognitif produk dan proses secarabersamauntukmengetahuikemampuansisw asecarautuh. Oleh karena itu dengan dikembangkannya instrument penilaian tes objektif pilihan ganda beralasan diharapkan dapat mengukur secara utuh kemampuan yang dimiliki siswa dengan asumsi bahwa semua teoritis dan praktikums ehinggak keterampilan proses sains yang sesuai dengan karakteristik materi gerak lurus jika diukur dengan tes objektif dapat diukur menggunakan instrumen yang dikembangkan. Penelitian yang relevan dengan masalah penelitian ini adalah penelitian yang pernah dilakukan oleh Nahadi pada tahun 2012 dengan judul Pengembangan Penilaian Keterampilan Proses Sains Berbasis KelasPada Pembelajaran Kimia. Hasil penelitian menyatakan bahwa instrumen penilaian yang dikembangkan berupa tes objektif pilihan ganda ternyata dapat mengukur keterampilan proses sains. selain itu, penelitian relevan yang lain dilakukan oleh Atut Reni Septiana pada tahun 2013 yang berjudul Pengembangan Integrated Assessment Untuk Mengukur Penguasaan Materi Ajar Listrik Magnet dan Keterampilan Proses SainsSiswa SMA. Berdasarkan kedua hasil penelitian tersebut menghasilkan tes pilihan ganda. Namun pada tes pilihan ganda memiliki keterbatasan yaitu peneliti belum bisa mengetahui faktor guessing ada jawaban siswa. Olehkarenaitu, dikembangkan instrument penilaian tes objektif pili han ganda beralasan untuk meminimalisir factor gu essing sehingga dapat mengukur kemampuan siswa secara utuh. METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan denganmodel 4-D (Four D Models) menurut Thiagarajan &Sammel(1974: 5)yang terdiri atastahapdefine, tahapdesign, tahapdevelopdantahapdisseminate.

Pengembangan Instrumen Penilaian (Siti Zainab) 108 Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan data penelitian dilaksanaan di MAN Yogyakarta 1, SMAN 1 Pakem, dan (content-validity coefficient) Aiken s V yang dirumuskanoleh Aiken (1985) menurutazwar (2015: 134). Kemudian menganalisis kriteria baik SMAN 1 Sewon pada bulan September sampai buruknya soal dengan analisis butir soal November 2015. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa SMA/MA yang telah menerima materi gerak lurus. Pada Uji coba terbatas, subjek penelitian adalah siswa yang sudah menerima materi gerak lurus yaitu siswa kelas X MAN Yogyakarta 1 sebanyak 34 siswa.uji coba Lapangan adalahsiswakelas X MAN Yokyakarta 1, SMA N 1 Pakem, dan SMA N 1 Sewon sebanyak 90 siswa. Teknik Pengumpulan Data dan Intrumen Penelitian Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data terdiri atas kisi-kisi penyususnan soal, soal objektif pilihan ganda beralasan, kunci jawaban dan rubrik penilaian serta lembar validasi penilaian instrumen yang dikembangkan. Data empiris penelitian ini dikumpulkan melalui hasil jawaban siswa. Teknik Analisis Data Analisis data menggunakan analisis kuantitatif untuk menentukan validitas isi produk yang dikembangkan berdasarkan penilaian lebih dari satu validator yaitu menggunakan perhitungan koefisienvaliditasisi menggunakan program QUEST. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian yang dlaksanakan di di tigasekolahberbedayaitu MAN Yogyakarta 1, SMA N 1 Pakem, dan SMA N I Sewon memberikan hasil secara rinci sebagai berikut. 1. Tahap Define Telah diputuskan untuk mengembangkan instrument penilaian tes pilihan ganda beralasan untuk mengukur penguasaan materi dan keterampilan proses sains. keterampilan proses sains yang diukur adalah keterampilan proses sains yang sesuai jika diukur dengan bentuk tes tertulis selain itu juga dengan mempertimbangkan karakteristik materi fisika yang akan diukur dalam hal ini adalah materi gerak lurus. Adapun keterampilan proses sains yang akan diukur meliputi keterampilan mengklasifikasikan, menerapkan konsep, mengkomunikasikan, menginterpretasi grafik, mengajukan hipotesis, memprediksi, menginferensi, dan menginterpretasi data. 2. Tahap Design Telah dipilih kompetensi dasar dan materi yang dikembangkan berupa materi gerak lurus. Kemudian menyusun kisi-kisi penyusunan soal yang dijabarkan ke dalam indikator penguasaan materi dan indikator keterampilan proses sains. Soal objektif

109 Jurnal Pendidikan Fisika Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016 pilihan ganda beralasan serta kunci jawaban simpangan baku sebesar 0,09 memenuhi dan rubrik penilaian. 3. Tahap Develop Produk awal yang dihasilkan terdiri atas kisi-kisi penyusunan soal, soal pilihan ganda beralasan sebanyak 50 butir dan kunci jawaban serta rubrik penilaian. Produk awal kemudian divalidasi oleh dosen ahli. Hasil validasi kemudian di revisi berdasarkan saran dari validator lalu digunakan dalam uji coba terbatas. Setelah uji coba terbatas dilaksanakan kemudian dilakukan analisis data sebelum dilakukan uji coba lapangan untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan instrumen yang dikembangkan. Begitu pula hasil uji coba lapangan akan dilakukan analisis data sampai diperoleh produk akhir yang siap disebar luaskan. Produk akhir yang dihasilkan berupa kisi-kisi penyusunan soal, soal objektif pilihan ganda beralasan sebanyak 39 butir yang layak untuk mengukur penguasaan materi ajar gerak lurus dan keterampilan proses sains siswa SMA, dan kunci jawaban serta rubrik penilaian. Hasil analisis empiris dari 39 butir soal yang diuji cobakan lapangan berdasarkan data politomus 5 kategori menunjukkan secara keseluruhan butir soal yang disusun dalam perangkat tes yang diuji cobakan luasfit/cocok dengan model. Hal ini sesuai dengan teori menurut Subali dan Suyata (2012: 61) yaitu besarnya nilai rata-rata INFIT MNSQ sebesar 1,00 dengan persyaratan fit statistic dalam program QUEST, yakni rata-rata INFIT MNSQ 1,00 dengan simpangan baku 0,00. Dapat dilihat pula dari besarnya nilai rata-rata INFIT t 0,07 dengan simpangan baku sebesar 0,81 yang mendekati persyaratan dalam program QUEST, yakni mendekati nilai rata-rata INFIT t sebesar 0,00 dengan SD 1,00. Secara ringkas tersaji pada Tabel 1 sebagai berikut. Tabel1.HasilEstimasiButirSoaldanEstimasi Testi (N) menurutpartial Credit Model (PCM) Politomus Lima KategoriHasilUjiCobaLapangan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Keterangan baku baku yang sudah disesuaikan Indeks Separasi Estimasi Item -0,10 ± 0,39-0,10 ± 0,00 0,00 Estimasi Testi 0,48 ± 0,30 0,48 ± 0,26 0,76 Nilai alpha Cronbach 0,73 baku INFIT MNSQ baku OUTFIT MNSQ baku INFIT t 1,00 ± 0,09 1,04 ± 0,17 0,07 ± 0,81 1,03 ± 0,39 1,04 ± 0,55-0,01 ±1,21 Reliabilitas tes menurut IRT (Item Respon Theory) dapat dilihat dari indeks separasi testi/person sebesar 0,76 yang menurut Arikunto (2009: 75) soal dengan

nilai reliabilitas sekian berarti Pengembangan Instrumen Penilaian (Siti Zainab) 110 Dalam penelitian ini karena reliabel.validitas setiap butir soal yang dikembangkan dinyatakan valid menggunakan analisis program QUEST. Hal ini sesuai dengan teori menurut Subali dan Suyata (2012: 61) butir dikatakan fitdengan model jika nilai INFIT MNSQ butir mempunyai nilai antara 0,77 sampai 1,30 yang artinyabutir soal tersebut valid. Ketercapaian indikator keterampilan proses sains dapat dilihat dari jumlah sebjek yang dapat menempuh setiap kategori pada soal. Subjek yang mampu menempuh kategori tertinggi (dalam hal ini adalah penskorannya politomus, maka terdapat 5 kategori. Kategori terendah yaitu 0 sedangkan kategori tertinggi adalah 4. Kategori 0 jika tidak memilih jawaban dan tidak memberikan alasan Kategori 1 jika memilih jawaban salah dan memberikan alasan salah Kategori 2 jika memilih jawaban benar dan memberi alasan salah Kategori 3 jika memilih jawaban salah dan memberi alasan benar Kategori 4 jika memilih jawaban benar dan memberi alasan benar kategori 4) maka subjek tersebut dapat dikatakan sudah menguasai keterampilan proses sains yang diukur. Hal ini sesuai dengan teori menurut Subali (2012: 88) jumlah subjek penempuh tes yang mampu mencapai kategori tertentu hasil analisis program QUEST dapat dilihat pada jumlahcount. Misal jumlah seluruh penempuh tes ada 100 subjek kemudian pada hasil analisis QUEST menunjukkan (a) butir no.1 memberikan nilai count pada kategori 4 sebanyak 70, artinya dari 100 siswa terdapat 70 siswa yang mampu mencapai kategori tertinggi yaitu 4, sehingga dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan siswa mempunyai kemampuan tinggi pada butir tersebut. Adapun hasil ketercapaian masing- masing keterampilan proses sains hasil uji (b) coba lapangan pada setiap kategori disajikan dalam Gambar 1.

111 Jurnal Pendidikan Fisika Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016 (c) ( g) (d) (e) (f) (h) Gambar 1. Grafik Ketercapaian Keterampilan Proses Sains(a) Menerapkan Konsep, (b) Mengkomunikasikan, (c) Menginterpretasi Grafik, (d)menginferensi,(e) Mengklasifikasikan, (f) Mengajukan hipotesis,(g) Menginterpretasi Data, (h) Memprediksi Untuk Masing-masing Kategori Pada Uji Coba Lapangan Berdasarkan gambar 1 di atas, maka secara keseluruhan kemampuan siswa pada setiap keterampilan proses sains yang akan diukur masih tergolong rendah, karena rata- rata jumlah subjek yang mencapai kategori 1 masih banyak dibandingkan subjek yang mencapai kategori tertinggi. Tidak sedikit pula subjek yang sudah mencapai kategori 2 artinya subjek dapat menjawab soal dengan benar, namun belum tepat dalam memberikan alasan. Melihat sebaran kemampuan subjek penelitian dalam

Pengembangan Instrumen Penilaian (Siti Zainab) 112 mencapaisetiap kategori telah bisa mengetahui faktor guessing pada memperlihatkan bahwa setiap individu jawaban siswa. Oleh karena itu, dikembangkan instrumen penilaian tes penempuh tes ini memiliki kemampuan keterampilan proses sains yang berbedaobjektif pilihan ganda beralasan untuk meminimalisir faktor guessing sehingga dapat mengukur kemampuan siswa secara beda. Menurut Subali (2012: 88) apabila utuh. jumlah penempuh tes pada kategori Berdasarkan hasil analisis dan tertinggi lebih banyak daripada yang pembahasanmaka dapat diperoleh soal yang mencapai kategori terendah, maka dapat layak sebanyak 39 butir soal pilihan ganda dikatakan bahwa subjek penempuh tes beralasanuntuk mengukur penguasaan tersebut benar-benar telah menguasai materi materi gerak lurus dan keterampilan proses yang diujikan. Dengan demikian, instrumen sains yang dimiliki siswa. Adapun yang telah dikembangkan ini sudah mampu mengukur keterampilan proses sains siswa keterampilan proses sains pada soal yang dikembangkan meliputimenerapkan konsep, dengan baik sesuai kemampuan siswa. Jika mengkomunikasikan, mengklasifikasikan, siswa memiliki keterampilan proses sains menginterpretasi data, menginterpretasi tinggi maka akan banyak siswa yang grafik, menginferensi, memprediksi, dan mencapai kategori tinggi begitu pula mengajukan hipotesis. sebaliknya. Dengan demikian kemampuan Berdasarkan penelitian yang siswa akan benar-benar terukur secara utuh. dilakukan, dengan adanya instrumen Hasil penelitian sebelumnya oleh Nahadi penilaian yang dikembangkan ini dapat (2012: 161-121) menghasilkan mengefisienkan proses penilaian sehingga produk berupa instrumen penilaian tes objektif pilihan ganda yang dapat mengukur keterampilan proses sains. Namun, tes tidak memerlukan dua atau lebih bentuk penilaian pada dua jenis atau lebih hal yang berbeda.selaian itu instrumen penilaian ini objektif pilihan ganda memungkinkan dapat meminimalkan faktor guessing, siswa menggunakan intuisi dalam sehingga kemampuan siswa akan terukur menjawab sehingga kurang dapat mengukur kemampuan siswa secara utuh. Selain penelitian oleh Nahadi, penelitian oleh 4. secara utuh. Tahap Disseminate Pada tahap ini telah disebarkan Septiana (2013: 98) juga menghasilkan sebuah integrated assessment berupa tes objektif pilihan ganda yang dapat digunakan untuk mengukur penguasaan materi dan keterampilan proses sains siswa SMA. Namun pada penelitian ini masih terdapat keterbatasan yaitu peneliti belum produk yang dikembangkan kepada para guru fisika di sekolah yang para peserta didiknya dijadikan sebagai subjek penelitian.

113 Jurnal Pendidikan Fisika Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan tujuan, hasil, dan pembahasan dalam penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Telah dihasilkan instrumen penilaian yang layak untuk mengukur penguasaan materi ajar gerak lurus dan keterampilan proses sains yang terdiri atas kisi-kisi penyusunan soal, 39 butir soal pilihan ganda beralasan, dan kunci jawaban yang disertai rubrik penilaiannya. 2. Sesuai analisis secara empiris menggunakan program QUEST, instrumen yang dihasilkan dinyatakan valid dan reliabel dengan nilai reliabilitas sebesar 0,76. Keterbatasan Penelitian Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, keterbatasan dalam penelitian ini adalah belum semua keterampilan proses sains dasar maupun terintegrasi dapat diukur menggunakan instrumen penilaian tes objektif yang dikembangkan. Saran Adapun saran untuk penelitian selanjutnya yaitu Perlu dikembangkan instrument penilaian yang bisadigunakanuntu kmengukur penguasaan materi dan keterampilan proses Sains secara lebih kompleks. DAFTAR PUSTAKA Azwar, Saifuddin. (2015). PenyusunanSkalaPsikologi.Yogyakarta: PustakaPelajar. Nahadi, WiwiSiwaningsihdanEntinWatiningsih. (2 012). PengembanganPenilaianKeterampilan Proses SainsBerbasisKelasPadaPembelajaran Kimia.JurnalPengajaran MIPA.(Nomor 1 vol.17). Hlm. 116-121. Prasetyo, Zuhdan Kun, dkk. (2011). Pengembangan Perangkat PembelajaranSains Terpadu untuk Meningkatkan Kognitif, Keterampilan Proses, Kreativitas serta MenerapkanKonsepIlmiah Pesertadidik SMP.LaporanPenelitian. UNY. Purwanto,Ngalim. (2013). Prinsipprinsipdan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: RemajaRosdakarya. Septiana, Atut Reni. (2013). Pengembangan Integrated Assessment Untuk Mengukur Penguasaan Materi Ajar Listrik Magnet danketerampilan Proses SainsSiswa SMA.SKRIPSI.Yogyakarta: UNY. Supriyono,Koes H. (2003). Strategi Pembelajaran Fisika. Malang: JurusanFisika FMIPA UNM. Suwandi,Sarwiji. (2011). Model-Model AsesmenDalamPembelajaran.Surakarta: Yuma Pustaka. Subali,Bambang&Suyata,Pujiati.(2012). Pengembangan Item TesKonvergendanDivergendanPenyelidi k anvaliditasnyasecaraempiris. Yogyakarta: DiandraPustaka Indonesia. Thiagarajan, S., Sammel, D.S., &Sammel, M.I. (1974).Instruction Development for Training Teachers of Exeptional Children. Indiana: Indiana University Bloomington.