ANALISIS KLIMATOLOGIS CURAH HUJAN EKSTREM DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TANGGAL NOVEMBER 2017

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR DAN SUMBAWA TANGGAL 6-10 FEBRUARI 2017

LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI KOTA MATARAM DAN KABUPATEN LOMBOK BARAT TANGGAL JUNI 2017

LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI KABUPATEN BIMA DAN KOTA BIMA TANGGAL DESEMBER 2016

ANALISIS KLIMATOLOGI HUJAN EKSTRIM BULAN JUNI DI NEGARA-BALI (Studi Khasus 26 Juni 2017)

LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI KABUPATEN LOMBOK BARAT DAN KOTA MATARAM TANGGAL 9-14 DESEMBER 2016

LAPORAN ANALISIS KEJADIAN BANJIR DI KABUPATEN LOMBOK BARAT DAN KOTA MATARAM, 02 MEI 2015

ANALISIS CURAH HUJAN SAAT KEJADIAN BANJIR DI SEKITAR BEDUGUL BALI TANGGAL 21 DESEMBER 2016

ANALISIS CURAH HUJAN DASARIAN III MEI 2017 DI PROVINSI NTB

ANALISIS KEJADIAN BANJIR DI DESA BONAN DOLOK, KABUPATEN SAMOSIR TANGGAL 7 MARET 2018

ANALISIS KLIMATOLOGI BANJIR BANDANG BULAN NOVEMBER DI KAB. LANGKAT, SUMATERA UTARA (Studi Kasus 26 November 2017) (Sumber : Waspada.co.

KAJIAN IKLIM PADA BENCANA BANJIR BANDANG SAMBELIA DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR, 20 JANUARI 2014

PROSPEK IKLIM DASARIAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Update: 01 Februari 2016

STASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE

ANALISIS BANJIR BANDANG DAN TANAH LONGSOR DI SEKITAR BEDUGUL (BULELENG) DAN KINTAMANI (BANGLI) TANGGAL 9 FEBRUARI 2017

ANALISIS KEJADIAN BANJIR BANDANG

ANALISIS CUACA EKSTRIM NTB HUJAN LEBAT TANGGAL 31 JANUARI 2018 LOMBOK BARAT, LOMBOK UTARA, DAN LOMBOK TENGAH Oleh : Joko Raharjo, dkk

ANALISIS KLIMATOLOGI TERKAIT BANJIR DI KAB. SERDANG BEDAGAI, SUMATERA UTARA (Studi Kasus 16 dan 18 September 2017)

ANALISIS KEJADIAN BANJIR DAN LONGSOR

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI SERAM BAGIAN BARAT

ANALISIS KLIMATOLOGI KEJADIAN HUJAN EKSTRIM YANG BERDAMPAK BENCANA DI BALI TANGGAL 1-11 FEBRUARI 2017

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

LAPORAN POTENSI HUJAN AKHIR JANUARI HINGGA AWAL FEBRUARI 2016 DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

LAPORAN ANALISIS KEJADIAN BANJIR DI KABUPATEN BIMA, DOMPU DAN KOTA BIMA, JANUARI 2015

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

Stasiun Meteorologi Klas I Sultan Iskandar Muda Banda Aceh

ANALISIS CUACA SAAT TERJADI BANJIR DI WILAYAH KAB. SUMBAWA TANGGAL 11 FEBRUARI 2017

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI NABIRE

ANALISIS KONDISI CUACA EKSTRIM ANGIN PUTING BELIUNG DI PEMALANG TANGGAL 01 JUNI Stasiun Meteorologi Nabire

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

STASIUN METEOROLOGI NABIRE

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI MALI - ALOR

ANALISA CUACA SAAT TERJADI BANJIR DI KEC. SUMBAWA DAN LABUHAN BADAS WILAYAH KABUPATEN SUMBAWA (29 JANUARI 2017)

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI MALI - ALOR

STASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE

Stasiun Meteorologi Klas I Sultan Iskandar Muda Banda Aceh

TINJAUAN KLIMATOLOGIS BANJIR DI KABUPATEN MEMPAWAH 14 MEI 2016

ANALISIS CUACA TERKAIT BANJIR DI KECAMATAN ALOK WILAYAH KABUPATEN SIKKA, NTT (16 DESEMBER 2016)

ANALISIS KEJADIAN TANAH LONGSOR DI WILAYAH PEJAWARAN BANJARNEGARA

ANALISIS EKSTRIM DI KECAMATAN ASAKOTA ( TANGGAL 4 dan 5 DESEMBER 2016 )

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PROPINSI ACEH, 22 SEPTEMBER Oleh : Stasiun Meteorologi Klas I Sultan Iskandar Muda Banda Aceh

TINJAUAN KLIMATOLOGIS KEJADIAN BANJIR DI KOTA PONTIANAK TANGGAL 15 FEBRUARI 2017

ANALISIS CUACA KEJADIAN BANJIR TANGGAL 26 OKTOBER 2017 DI BANDARA PONGTIKU KABUPATEN TANA TORAJA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA S STASIUN METEOROLOGI MARITIM KENDARI

ANALISIS TERKAIT HUJAN SANGAT LEBAT (128,1 mm) di BALIKPAPAN

ANALISIS CUACA EKSTREM LOMBOK NTB HUJAN LEBAT (CH mm) DI LOMBOK TENGAH 15 SEPTEMBER 2016

ANALISIS KEJADIAN BANJIR DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI TANGGAL 14 FEBRUARI 2017

ANALISIS CUACA TERKAIT ANGIN KENCANG DI RANTEPAO TANA TORAJA TANGGAL 16 MARET Stasiun Meteorologi Nabire

ANALISIS HUJAN LEBAT DI WILAYAH AMAHAI, KABUPATEN MALUKU TENGAH (21 APRIL 2017)

ANALISIS CUACA TERKAIT BANJIR DI KECAMATAN ALOK WILAYAH KABUPATEN SIKKA, NTT (15 FEBRUARI 2018)

ANALISIS CUACA KEJADIAN BANJIR DAN TANAH LONGSOR TANGGAL 7 MARET 2018 DI LEMBANG TUMBANG DATU SANGALLA UTARA KABUPATEN TANA TORAJA

ANALISIS BANJIR DI WILAYAH SUBULUSSALAM TANGGAL 20 SEPTEMBER 2015

ANALISIS KONDISI CUACA EKSTRIM ANGIN PUTING BELIUNG DI SUKABUMI TANGGAL 03 JUNI Stasiun Meteorologi Nabire

STASIUN METEOROLOGI GAMAR MALAMO GALELA

STASIUN METEOROLOGI GAMAR MALAMO GALELA

ANALISIS ANGIN KENCANG DI KOTA BIMA TANGGAL 08 NOVEMBER 2016

ANALISIS CUACA EKSTREM NTB HUJAN LEBAT DI LOMBOK TIMUR TANGGAL 17 JANUARI 2017

I. INFORMASI METEOROLOGI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISIS CUACA EKSTREM NTB HUJAN LEBAT DI STASIUN METEOROLOGI BANDARA INTERNASIONAL LOMBOK TANGGAL 11 FEBRUARI 2017

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

STASIUN METEOROLOGI TANJUNGPANDAN

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI MUHAMMAD SALAHUDDIN BIMA

ANALISIS CUACA TERKAIT BANJIR DI KELURAHAN WOLOMARANG, KECAMATAN ALOK, WILAYAH KABUPATEN SIKKA, NTT (7 JANUARI 2017)

ANALISIS CUACA TERKAIT KEJADIAN ANGIN KENCANG DI KENDARI

STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI

ANALISIS BANJIR BANDANG DI WILAYAH NON ZOM KABUPATEN NAGAN RAYA PROVINSI ACEH

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI

ANALISA CUACA TERKAIT KEJADIAN HUJAN EKSTREM SURABAYA DI SURABAYA TANGGAL 24 NOVEMBER 2017

ANALISIS KEJADIAN BANJIR TANGGAL 10 SEPTEMBER 2017 DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI, PROVINSI SUMATERA UTARA

ANALISIS KEJADIAN HUJAN LEBAT DI KOTA BALIKPAPAN TANGGAL 29 NOVEMBER

TINJAUAN SECARA METEOROLOGI TERKAIT BENCANA BANJIR BANDANG SIBOLANGIT TANGGAL 15 MEI 2016

ANALISIS UNSUR CUACA BULAN FEBRUARI 2018 DI STASIUN METEOROLOGI MALIKUSSALEH-ACEH UTARA. Oleh Febryanto Simanjuntak S.Tr

STASIUN METEOROLOGI PATTIMURA AMBON

KAJIAN METEOROLOGI KEJADIAN BANJIR BANDANG SAMBELIA TANGGAL 9 DAN 11 FEBRUARI 2017

ANALISIS KEJADIAN CUACA EKSTRIM TERKAIT HUJAN LEBAT, BANJIR DAN TANAH LONGSOR DI KOTA BALIKPAPAN DAN PENAJAM PASIR UTARA (PPU) TANGGAL 17 MARET 2018

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISIS KEJADIAN HUJAN SANGAT LEBAT TERKAIT KEJADIAN BANJIR DI KAB. KUBU RAYA, KALIMANTAN BARAT TANGGAL 11 NOVEMBER 2017

Gbr1. Lokasi kejadian Banjir dan sebaran Pos Hujan di Kabupaten Sidrap

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI MUHAMMAD SALAHUDDIN BIMA

ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET, APRIL, DAN MEI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

ANALISIS CUACA EKSTREM NTB HUJAN LEBAT DI SAMBELIA LOMBOK TIMUR TANGGAL 08 FEBRUARI 2017

ANALISIS KEJADIAN HUJAN LEBAT TANGGAL 02 NOVEMBER 2017 DI MEDAN DAN SEKITARNYA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

EVALUASI CUACA BULAN JUNI 2016 DI STASIUN METEOROLOGI PERAK 1 SURABAYA

ANALISIS CUACA TERKAIT ANGIN PUTING BELIUNG DI KABUPATEN BANGKALAN TANGGAL 14 MARET Stasiun Meteorologi Nabire

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISIS KEJADIAN KABUPATEN SEKADAU, KALIMANTAN BARAT TANGGAL 19 FEBRUARI 2017

ANALISA CUACA BANJIR DI ACEH UTARA TGL FEBRUARI 2016

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI SIANTAN PONTIANAK

ANALISIS KONDISI CUACA LAUT SAAT KANDASNYA KAPAL KMP DHARMA KARTIKA DI PERAIRAN TELUK BONE

ANALISA CUACA PADA SAAT KEJADIAN ROBOHNYA JEMBATAN DI PULAU BERHALA TANGGAL 7 JULI 2016

Transkripsi:

ANALISIS KLIMATOLOGIS CURAH HUJAN EKSTREM DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TANGGAL 18-19 NOVEMBER 2017 BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOSFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KELAS I LOMBOK BARAT-NTB NOVEMBER 2017

ANALISIS KLIMATOLOGIS KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR 18-19 NOVEMBER 2017 Oleh : Afriyas Ulfah, SST dan Restu P.Megantara, SST I. PENDAHULUAN Curah hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi pada pertengahan bulan November 2017 di wilayah Lombok Timur bagian selatan menyebabkan terjadinya bencana banjir akibat Bendungan Pandandure di Kecamatan Sakra, Lombok Timur over kapasitas. Curah hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan 5 anak sungai yang mengisi Bendungan Pandandure meluap. Kejadian banjir ini merupakan yang pertama kali terjadi terjadi di wilayah Kabupaten Lombok Timur bagian selatan. Data curah hujan juga menunjukkan adanya curah hujan ekstrem yang tercatat di Pos Keruak (wilayah terdampak banjir) sebesar 168 mm/hari. Hujan ekstrem ini juga merupakan yang pertama kalinya terjadi, karena normalnya wilayah Lombok Timur bagian selatan ini merupakan daerah yang kering, bahkan di musim hujan sekalipun. Seperti dilansir dari Press Release Kapolres Lombok Timur (AKBP M. Eka Fathurrahman, SH, Sik) wilayah Kabupaten Lombok Timur yang terdampak banjir yaitu 6 desa di Kecamatan Keruak, dan 2 Desa di Kecamatan Jerowaru. II. ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER A. Analisa Citra Satelit Awan Dari pantauan citra satelit awan tanggal 18-19 November 2017 dapat dilihat pertumbuhan awan mulai aktif pada saat siang hari. Awan konvektif aktif ditandai dengan warna awan yang oranye, umumnya terbentuk di sekitar Jawa Timur, Bali dan NTB. Pada tanggal 18 November 2017 awan konvektif masih aktif sampai jam 20.00 wita di tandai dengan hujan dalam durasi yang cukup lama dan mulai berkurang intensitasnyadi atas jam 20.00 wita. Hal serupa juga terjadi pada tanggal 19 November 2017, di mana awan konventif sudah terbentuk dan aktif pada pukul 14.00 wita. Awan konvektif mulai meluruh atau menghilang setelah jam 20.00 wita. Awan konvektif pada tanggal 19 November 2017 terlihat lebih signifikan dibandingkan tanggal 18 November 2017, tetapi akumulasi curah hujan selama dua hari tersebut cukup tinggi, dan dikategorikan dengan curah hujan lebat bahkan curah hujan ekstrim.

(a) Jam 14.00 Wita (b) Jam 17.00 Wita (c) Jam 20.00 Wita Gambar 2.1 Citra Satelit Tanggal 18 November 2017 (a) Jam 14.00 Wita (b) Jam 17.00 Wita (c) Jam 20.00 Wita Gambar 2.2 Citra Satelit Tanggal 19 November 2017 Sumber : http://www.bmkg.go.id) B. Analisa Angin (Streamline) dan Tekanan Udara Analisa angin pada tanggal 18 19 November 2017 terlihat adanya beberapa gangguang angin seperti sirkulasi angin skala kecil (Eddy) di atas khatulistiwa, adanya palung tekanan rendah yang tersebar di wialayah selatan Indonesia termasuk wilayah Nusa Tenggara Barat, adanya tekanan rendah yang berada di utara pulau Bali dan pulau Lombok, serta adanya siklon tropis KIROGI di laut China Selatan. Banyaknya gangguan yang terjadi selama 2 hari yaitu tanggal 18 19 November 2017, sangat mempengaruhi pola angin yang terjadi di atas wilayah Indonesia salah satunya adalah wilayah NTB. Adanya tekanan rendah di atas pulau Lombok menyebabkan ada belokan massa udara di wilayah NTB. Hal inilah yang memicu pembentukan awan-awan hujan yang signifikan, menimbulkan peluang hu jan lebat m e n i n g k a t akibat melambatnya massa udara yang berada di atas wilayah NTB. Kondisi tersebut terbuti dengan meningkatnya curah hujan di

beberapa wilayah NTB pada tanggal 18 29 November 2017. Secara umum tekanan rendah terjadi dalam skala harian, sampai dibuatnya laporan ini tekanan rendah masih aktif tetapi lokasi tekanan rendah di atas pulau Lombok telah bergeser ke arah barat tepatnya di sekitar laut Jawa. Gambar 2.3 Peta Analisis Angin Tanggal 18 November 2017 jam 08.00 Wita Gambar 2.4 Peta Analisis Angin Tanggal 18 November 2017 jam 20.00 Wita

Gambar 2.5 Peta Analisis Angin Tanggal 19 November 2017 jam 08.00 Wita Gambar 2.6 Peta Analisis Angin Tanggal 19 November 2017 jam 20.00 Wita (Sumber : http://www.bom.gov.au/australia/charts/archive/index.shtml) C. Outgoing Longwave Radiation (OLR) Gambar 2.7 Peta OLR Climatology (kiri) dan OLR Tanggal 14-18 November 2017

Nilai r a t a - r a t a OLR ( G a m b a r 2. 7 ) dari tanggal pada tanggal 14 18 November 2017 di wilayah NTB pada umumnya menunjukkan nilai rendah jika dibandingkan dengan klimatologinya. Nilai OLR yang rendah menunjukkan bahwa tutupan awan di wilayah tersebut sangat signifikan (banyak dan tebal) hal ini dapat mengindikasikan banyaknya pertumbuhan awan konvektif di wilayah NTB. Nilai OLR yang tergambar pada peta yaitu berkisar antara 190-210 W/m 2 cukup rendah dibandingkan dengan klimatologinya yaitu berkisar 220-240 W/m 2. Anomali OLR yang ditunjukkan pada Gambar 2.12 cukup besar berkisar antara -30 s/d -40 W/m², yang artinya nilai OLR ini menunjukkan pertumbuhan awan- awan konvektif yang cukup dominan diwilayah NTB pada tanggal tanggal 14 18 November 2017. D. Suhu Permukaan Laut (Sea Surface Temperature) Gambar 2.8 Peta Anomali SST Indonesia 14-18 November 2017 Anomali rata-rata SST selama tanggal 14 18 November 2017 menunjukkan di wilayah Nusa Tenggara Barat pada umumnya lebih hangat. Nilai anomali SST berkisar antara 0.2 ⁰C s/d 0.4⁰C. Nilai anomali positif menandakan suhu muka laut di sekitar NTB cukup hangat. Lautan yang hangat tersebut mensuplai uap air yang cukup dan terbawa oleh an gin timuran yang melambat ke wilayah Barat salah satunya NTB. Hal ini lah yang menjadi potensi pertumbuhan awan-awan konvektif di wilayah NTB.

E. Kelembaban Relatif (%) Gambar 2.9 Peta Climatology RH (kiri), Rata-rata RH (kanan) dan Rata-rata RH secara vertikal (bawah) Lapisan 850mb wilayah Indonesia 14-18 November 2017 Nilai kelembaban relative ( G a m b a r 2. 9 ) selama tanggal 14 18 November 2017 menunjukkan di wilayah Nusa Tenggara Barat pada umumnya lebih basah dibandingkan klimatologisnya (berdasarkan data tahun 1981 2010). Nilai kelembaban relative mencapai 75 % s/d 85%, sedangkan nilai klimatologisnya hanya berkisar 50% s/d 65%. Terdapat selisih atau anomali positif sebesar 60 s/d 65%, anomali positif menandakan udara basah dengan kandungan uap air signifikan terjadi di wilayah NTB. Banyaknya uap air yang ada di atas wilayah NTB menyebabkan peluang terbentuknya awan konvektif cukup tinggi. Rata-rata kelembaban relative (Gambar 2.9 bagian bawah) selama tanggal 14 18 November 2017 secara vertikal pada 8⁰LS - 9⁰LS, wilayah NTB terletak di bujur 115⁰ BT - 120⁰ BT (pada kotak merah) menunjukkan nilai kelembaban relative sebesar 75%-90% hingga ketinggian 400 mb. Secara vertikal udara basah terkumpul hinggal lapisan 400 mb menyebabkan peluang terbentuknya awan-awan penghasil hujan lebat di wilayah Nusa Tenggara Barat.

III. ANALISIS CURAH HUJAN A. Intensitas Curah Hujan Berdasarkan data curah hujan dari pos hujan kerjasama BMKG dan UPT BMKG di wiilayah NTB yang terkena dampak banjir terlihat bahwa curah hujan dengan intensitas yang cukup tinggi terjadi pada tanggal 16,18, dan 19 November 2017. Beberapa pos hujan kerjasama di Kab. Lombok Barat mencatat nilai curah hujan lebat dan hujan ekstrim, dimana kriteria curah hujan lebat adalah terukurnya curah hujan 50 100 mm dalam 24 jam (1 hari), sedangkan ekstrim adalah terukurnya curah hujan >100 mm dalam 24 jam (1 hari). Berikut adalah data curah hujan harian dari tanggal 16 20 November (Pentad ke-65) dari 17 Pos Hujan yang tersebar di wilayah Kab. Lombok Timur. Tabel 1. Data Curah Hujan Wilayah Terdampak Banjir Tanggal 16 s/d 20 November 2017 (dalam mm) NO Kab/Kota POS HUJAN Tanggal 16 Tanggal 17 Tanggal 18 Tanggal 19 Tanggal 20 1 Aikmel 39 3 24 9 13 2 Jerowaru 36-38 46 0 3 Wanasaba 22-28 9 9 4 Keruak 80 20 85 168 0 5 Kokok Putih Sembalun - - - - - 6 Kotaraja 9-13 39 30 7 Labuhan Haji 4 7 2 10-8 Lenek Duren 14 0 19 80 45 9 Kab.Lombok Timur Masbagik - - - - - 10 Sikur 17-66 - 17 11 Pringgasela 13 0 39 8 48 12 Rarang Selatan 25 4-44 45 13 Sakra Barat 69-79 98-14 Sembalun - 5 9 34 22 15 Sukamulia 47-68 25 15 16 Swela 85 5 10 0 11 17 Terara 8 2 112 9 10 (Sumber : Stasiun Klimatologi Kelas I Lombok Barat - NTB) Data curah hujan tersebut diukur pada pukul 08.00 Waktu Setempat (WS). Berdasarkan data yang terkumpul dapat dilihat bahwa di wilayah Kab. Lombok Timur yang mengalami curah hujan ekstrim adalah di Kecamatan Keruak dan Kecamatan Terara dengan curah hujan > 100 mm dalam 24 jam. Sedangkan untuk wilayah lain yang terdampak banjir yaitu Kecamatan Sakra Barat mengalami curah hujan Lebat 50 100 mm dalam 24

jam selama 2 hari berturut-turut yaitu tanggal 18 dan 19 November 2017. Curah hujan tertinggi pada Pentad ke - 65 terjadi di Kecamatan Keruak (wilayah terdampak banjir ) yaitu sebesar 168 mm dalam 24 jam. Peta distribusi curah hujan pada tanggal 16 20 November 2017 di Nusa Tenggara Barat (lingkaran merah merupakan wilayah terdampak banjir) dilihat sebagai berikut : (a) (b)

(c) (d)

(e) Gambar 2.17 (a) s/d (e) Peta Distribusi Curah Hujan Provinsi Nusa Tenggara Barat tanggal 16 20 November 2017 Berdasarkan peta distribusi curah hujan (Gambar 2.17 a s/d e) yang terjadi pada tanggal 16 20 November 2017, curah hujan ekstrim terjadi secara signifikan terjadi pada tanggal 19 November 2017. Pada tanggal 16 dan 18 November 2017 juga terjadi hujan dengan kategori lebat (51 100 mm/hari). Akumulasi curah hujan tinggi pada tanggal 16, 18, dan 19 November ini dapat memicu terjadinya banjir. B. Intensitas Curah Hujan Pentad Gambar 2.18 Grafik Persentil 95% Curah Hujan Pentad di wilayah Kabupaten Lombok Timur

Pada gambar grafik di atas (Gambar 2.18) dapat terlihat bagaimana curah hujan yang terjadi pada pentad ke-65 jika dibandingkan dengan rata-rata dan persentil 95% untuk menunjukkan bahwa hujan yang terjadi merupakan kondisi ekstrim di wilayah Kabupaten Lombok Timur. Pada pentad ke-65 tahun 2017, di beberapa wilayah Kabupaten Lombok Timur mengalami curah hujan di atas rata-rata dan juga mengalami curah hujan ekstrim karena berada di atas grafik persentil 95 seperti di wilayah Jerowaru, Keruak, Lenek Duren, Rarang Selatan, Sakra Barat, Sukamulia, dan Terara. C. Intensitas Curah Hujan Dasarian Dan Bulanan Gambar 2.19 Grafik Persentil 95% Curah Hujan Dasarian di wilayah Kabupaten Lombok Timur Pada gambar grafik dasarian (Gambar 2.19) dapat terlihat bagaimana curah hujan yang terjadi pada Dasarian II November jika dibandingkan dengan rata-rata dan persentil 95% untuk menunjukkan bahwa hujan yang terjadi merupakan kondisi ekstrim. Pada Dasarian II November tahun 2017, di wilayah Kabupaten Lombok Timur semua pos hujan mengalami curah hujan yang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-ratanya. Jika dibandingkan dengan persentil 95% terdapat 9 pos yang melewati batas ekstrim persentil 95 yaitu pos hujan Aikmel, Jerowaru, Wanasaba, Keruak, Lenek Duren, Sakra Barat, Sukamulia, dan Terara.

D. Anomali Curah Hujan Pentad Dan Dasarian Gambar 2.20 Grafik Anomali Curah Hujan Pentad 65 di Wilayah Kabupaten Lombok Timur Gambar 2.21 Grafik Anomali Curah Hujan Dasarian II November di Wilayah Kabupaten Lombok Timur Anomali curah hujan pentad didapatkan dengan cara membandingkan antara nilai curah hujan pada pentad tersebut dengan data curah hujan rata-rata pada pentad masingmasing pos hujan. Pada gambar grafik anomali curah hujan pentad (Gambar 2.20) dapat terlihat anomali curah hujan yang terjadi pada pentad ke-65 di wilayah Kabupaten Lombok

Timur semua pos hujan memiliki nilai anomali positif kecuali pada pos hujan Masbagik dengan anomaly tertinggi tercatat di pos hujan Keruak (lokasi terdampak banjir) dengan anomali curah hujan mencapai 244 mm/5 hari). Hal ini memberikan arti bahwa curah hujan pada pentad tersebut sangat ekstrem berada di atas rata-ratanya. Anomali curah hujan dasarian didapatkan dengan cara membandingkan antara nilai curah hujan pada dasarian tersebut dengan data curah hujan rata - rata pada dasarian masing-masing pos hujan. Berdasarkan grafik anomali dasarian (Gambar 2.21) di wilayah Kabupaten Lombok Timur semuanya mengalami anomali yang bernilai postif atau terdapat peningkatan curah hujan jika dibandingkan dengan rata-ratanya. Anomali curah hujan positif tertinggi pada pos hujan Keruak (lokasi terdampak banjir) sebesar +397 mm/dasarian. Jika dilihat dari anomali pentad dan dasarian penyumbang anomali positif terbesar terjadi pada tanggal 18-19 November 2017, yang kemudian terakumulasi pada pentad ke-65 dan dasarian II November 2017 sehingga mengalami anomali curah hujan yang juga cukup signifikan. E. Historis Curah Hujan Ekstrem Di Pos Jerowaru, Keruak, dan Sakra Barat Tabel 2. Data Historis Curah Hujan Ekstrem Pos Jerowaru Rank Data Tanggal 1 95 13-05 - 2012 2 78 1-02 - 2017 3 75 17-04 - 2009 4 74 10-12 - 2010 5 71 9-04 - 2010 6 70 11-01 - 2009 7 69 20-09 - 2016 11-02 - 2009 22-08 - 2010 14-12 - 2016 15-03 - 2015 8 67 11-04 - 2011 25-04 - 2015 9 66 1-05 - 2014 19-12 - 2015 10 65 18-04 - 2014

Dari data historis curah hujan pada Pos Jerowaru terlihat hingga saat ini wilayah Jerowaru belum pernah mengalami curah hujan ekstrem (> 100 mm/hari), curah hujan pada tanggal 19 November yang lalu pun hanya 46 mm, bukan curah hujan harian tertinggi yang pernah terjadi di wilayah Jerowaru. Tabel 3. Data Historis Curah Hujan Ekstrem Pos Keruak Rank Data Tanggal 1 168 19-11 - 2017 2 80 18-11 - 2017 3 69 1-02 - 2017 4 65 15-03 - 2017 5 55 9-04 - 2017 24-01 - 2017 6 50 5-04 - 2017 8-07 - 2017 7 49 14-11 - 2016 8 45 3-10 - 2016 9 43 10-02 - 2017 10 40 12-02 - 2017 2-02 - 2017 Dari data historis curah hujan pada Pos Keruak terlihat bahwa sebelum kejadian banjir ini, wilayah Keruak belum pernah mengalami curah hujan ekstrem (> 100 mm/hari), curah hujan pada tanggal 19 dan 18 November yang lalu pun langsung menjadi urutan pertama dan kedua hujan harian tertinggi yang pernah terjadi di wilayah Keruak. Hujan ektrem pada tanggal 19 November yang lalu ini juga merupakan hujan ektrem yang pertama kali terjadi di wilayah Keruak.

Tabel 4. Data Historis Curah Hujan Ekstrem Pos Sakra Barat Rank Data Tanggal 1 98 19-11 - 2017 2 95 1-03 - 2016 3 93 1-02 - 2017 4 87 4-10 - 2016 5 79 20-12 - 2015 18-11 - 2017 6 76 16-03 - 2015 7 70 13-02 - 2017 8 67 8-07 - 2017 9 63 24-11 - 2016 10 54 16-03 - 2017 Dari data historis curah hujan pada Pos Keruak terlihat bahwa sebelum kejadian banjir ini, wilayah Sakra Barat belum pernah mengalami curah hujan ekstrem (> 100 mm/hari), curah hujan pada tanggal 19 November yang lalu pun langsung menjadi urutan pertama hujan harian tertinggi yang pernah terjadi di wilayah Keruak. Hujan pada tanggal 18 November 2017 yang lalu ini juga menjadi urutan ke-lima curah hujan harain tertinggi yang pernah terjadi di wilayah Sakra Barat. III. KESIMPULAN. Berdasarkan analisis cuaca skala regional, SST di wilayah perairan Indonesia relatif cukup hangat termasuk di perairan sekitar Pulau Lombok. SST yang cukup hangat meningkatkan potensi terjadinya penguapan yang memasok uap air untuk terbentuknya awan-awan hujan. Berdasarkan pola angin terlihat daerah pertemuan angin di selat Makassar hingga Laut Jawa dan bagian utara Kalimantan. Gangguan pola tekanan rendah di sekitar wilayah NTB menyebabkan terjadinya belokan angin di wilayah Lombok, mengakibatkan berkumpulnya massa uap air yang mendukung pembentukan awan-awan konvektif yang menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas lebat dan memicu hujan ekstrim terjadi pada tanggal 18 November 2017 di wilayah Keruak, Jerowaru, Sakra Barat.

Curah hujan ekstrem yang tercatat pada tanggal 19 November 2017 terjadi di pos hujan Keruak (168 mm), merupakan curah hujan harian tertinggi yang pernah untuk wilayah Keruak. Bahkan curah hujan ekstrem ini merupakan yang pertama kali terjadi di wilayah Keruak. Curah hujan dengan intensitas tinggi (51 100 mm) juga tercatat terjadi di tanggal 16 dan 18 November 2017. Akumulasi curah hujan dengan intensitas tinggi pada tanggal 16, 18, dan 19 November ini memicu terjadinya banjir di sekitar wilayah Keruak, Jerowaru, Sakra Barat. Demikian laporan analisis kejadian banjir ini kami buat berdasarkan data dinamika atmosfer dan data curah hujan dari pos hujan di wilayah terdampak banjir. Lombok Barat, November 2017 Pembuat Laporan 1. AFRIYAS ULFAH, SST : TTD NIP. 199104232010122001 2. RESTU P. MEGANTARA, SST : TTD NIP. 199011162009111001 Mengetahui : Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Lombok Barat NTB W A K O D I M, SP : TTD NIP. 1960100219820310