ANALISIS KEJADIAN HUJAN LEBAT DI KOTA BALIKPAPAN TANGGAL 29 NOVEMBER

Transkripsi

1 ANALISIS KEJADIAN HUJAN LEBAT DI KOTA BALIKPAPAN TANGGAL 29 NOVEMBER 2017 Nur Fitriyani (Stasiun Meteorologi Klas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan) Iwan Munandar (Stasiun Meteorologi Klas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan) I. PENDAHULUAN TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN Hujan deras yang mengguyur Kota Balikpapan selama sejam membuat beberapa pohon tumbang, Kamis (30/11/2017) sekitar Wita. Dari pantauan Tribunkaltim.co, pohon tumbang di kawasan Gunung Guntur menimpa kabel listrik dan rumah warga. Kemudian di bilangan Pelangi Park pohon rebah ke jalan, hal itu terjadi juga di kawasan Ring Road Balikpapan Selatan. Kemudian di sekitar simpangan lampu merah arah ke perumnas juga terdapat pohon tumbang."untuk pohon tumbang di beberapa lokaso sudah dapat di atasi temanteman dari BPBD, Senkom, dan Disperkim," kata Hendro anggota BPBD Balikpapan.Selain hujan deras disertai angin kencang dan petir, sejumlah wilayah di Balikpapan terjadi listrik padam. Dari daerah Sepinggan, Karang Rejo, Sungai Ampal, hingga Stal Kuda mati lampu. Masih belum diketahui penyebab pasti terjadinya listrik padam."kawasan Sepinggan dalam Perumahan Melati, Rulita dan Mentarang mati listrik," kata Yudi warga Sepinggan Balikpapan Selatan. Sementara, Kepala Stasiun BMKG Balikpapan Ibnu melalui rilis resminya, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang sesaat di wilayah Balikpapan dan Penajam. (*) TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN Kamis (30/11/2017) dini hari tadi Balikpapan didera hujan deras disertai angin kencang yang mengakibatkan banyak pohon berjatuhan. Kondisi tersebut dipredikisi bakalan terjadi kembali pada, Jumat (1/12/2017) dini hari nanti. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Balikpapan memprediksi ada 3 kabupaten/kota di Kaltim yang berpotensi terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan petir pada dini hari, Jumat (1/12/2017). Salah satunya kota Balikpapan, sementara dua lainnya kota Bontang dan Sangata. "Waspada potensi hujan lebat disertai petir di Sendawar pada malam hari, di Sangata, Bontang dan Balikpapan dinihari," kata Kepala Stasiun BMKG Balikpapan, Ibnu Sulistyo, Minggu (19/11/2017). Berdasarkan rilis tabel prakiraan cuaca Kalimantan Timur yang berlaku pada Kamis (30/11/2017) hingga Jumat (1/12/2017) pukul Wita. Di kolom kota Balikpapan, Sangata, Bontang, dan Sendawar terdapat gambar awan hitam disertai lambang air hujan dan petir. Itu artinya daerah tersebut berpotensi hujan lebat disertai petir. Saat disinggung apakah Kalimantan Timur kena dampak Siklon Tropis Dahlia. Ibnu menepis hal itu, "Tidak singgah (efek ke Kaltim). Juga kurang ada efek langsung (Siklon Tropis Dahlia)," katanya. Untuk diketahui, Siklon Tropis Dahlia menyebabkan cuaca ekstrim dengan kemungkinan hujan deras (>=50mm/hari) dan atau angin kencang (>=50km/jam). Dari data yang dihimpun, Siklon Tropis Dahlia di posisi Samudera Hindia sebelah selatan tenggara Jakarta, sekitar 10,4LS, 107,8BT (sekitar 490 km sebelah selatan tenggara Jakarta). Sementara arah dan kecepatan gerak timur tenggara, kecepatan 4 knot (8 km/jam) bergerak menuju wilayah Indonesia. Tekanan terendah 996 mb, dengan kekuatan 95 km/jam (50 knots).

2 Pada 29 November 2017 telah terjadi hujan lebat disertai badai petir serta angin kencang hingga mencapai angin maksimum 38 knot yang melanda Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Sebagian besar wilayah di Kota Balikpapan pun terendam banjir yang mengakibatkan jalanjalan di Kota Balikpapan menjadi tergenang air dan rumahrumah warga mengalami kebanjiran, tidak hanya itu saja beberapa wilayah yang terkena angin kencang terkena dampak tumbangnya beberapa pohon yang menyebabkan sebagian wilayah aliran listriknya menjadi padam akibat tiang listrik yang terkena runtuhan pohon. Hal ini menyebabkan terganggunya aktivitas masyarakat akibat rumah mereka terendam banjir, terganggunya aktivitas lalu lintas pengguna jalan termasuk pula aktivitas yang berada pada bidang transportasi, baik darat, laut maupun udara. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengelompokkan hujan dalam lima klasifikasi intensitas hujan yaitu hujan ringan (220mm), hujan sedang (2050mm), hujan lebat (50100mm), hujan sangat lebat (100150mm), dan hujan ekstrem (>150mm). Curah hujan biasanya dinyatakan dalam milimeter (mm). Satuan tersebut menyatakan ketinggian vertikal air yang akan menutupi suatu luasan permukaan bumi (1 m2) jika terjadi presipitasi. Pada tanggal 29 November 2017 BMKG Stasiun Meteorologi Sepinggan Balikpapan mencatat jumlah curah hujan yang terukur adalah 54,9 mm, hal ini dapat dikatakan bahwa hujan yang terjadi di Kota Balikpapan tersebut termasuk dalam kategori hujan lebat. II. LOKASI DAN WAKTU KEJADIAN HUJAN LEBAT Hujan lebat pada tanggal 29 November 2017 hampir mengguyur semua wilayah di kota Balikpapan. Hal ini berdampak terjadinya banjir dan pohon tumbang di beberapa tempat akibat hujan lebat diserta badai Guntur serta angin kencang. Waktu kejadian hujan dimulai jam 13.07, tetapi hujan masih dengan intensitas ringan, CH terukur pada jam15.00 sebesar 2,5mm. Kemudian mulai mengalami hujan dengan intensitas lebat disertai badai Guntur dan angin kencang pada jam 15.55, dan CH yang terukur sebesar 43.0 mm, tercatat angin maksimum saat kejadian mencapai 38 knot. Hujan masih berlanjut hingga pagi hari dan tercatat pengukuran CH pada jam sebesar 4,9mm. Hujan berhenti pada jam

3 III. ANALISIS A. Data Analisis Pengamatan Synoptik Stamet SAMS Sepinggan Balikpapan Data Keadaan Cuaca CH (mm) Kec. Angin (knot) Visibilty RH (%) Sl RA Sl RA Tanggal 29 November Mod RA Mod RA Sl RA Sl RA Sl RA Re RA 10KT 2.5mm 02KT 38KT 43.0 mm calm calm 05KT 4.9mm 03KT 03KT 7Km 87% 8Km 98% 600M 96% 5Km 98% 6Km 94% 6Km 94% 8Km 94% 6Km 98%

4 B. Analisis Metorologi 1. Analisis Global 2. Analisis Regional 3. Analisis Citra Satelit Cuaca Berdasarkan gambar 1.1 untuk wilayah Balikpapan nilai anomali suhu muka lautnya berkisar Nilai anomali suhu muka laut yang menunjukkan nilai positif inilah menerangkan bahwa suhu muka laut lebih hangat dari suhu normalnya. Hal ini yang dapat memberikan pengaruh terhadap penguapan yang tinggi sehingga memberikan pasokan uap air yang lebih banyak dan memicu terbentuknya awanawan hujan di sekitar wilayah Kota Balikpapan. Dengan suhu permukaan laut yang cukup hangat berkisar (gambar 1.2) Berdasarkan pada analisis streamline pada gambar 1.3, untuk wilayah Kota Balikpapan dilewati oleh belokan angin (shearline), dimana akibat belokan angin ini mengakibatkan kecepatan angin akan berkurang. Jika kecepatannya berkurang maka uap air yang dibawanya akan menumpuk, saling bertabrakan dan bergabung membesar hingga membentuk awan. Selain itu terlihat 2 pola putaran angin yaitu Sirkulasi Eddy dan pada peta tekanan (gambar 1.4) juga terlihat 5 pola tekanan udara rendah (Low), hal inilah yang menyebabkan terjadinya aktivitas pertumbuhan awan konvektif di wilayah Balikpapan dan wilayah sekitar yang dapat menimbulkan hujan lebat. Dari data pengamatan meteorologi permukaan (Synoptik) hujan mulai terjadi pada 13.07, masih dengan intensitas ringan. Mulai mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diserta badai Guntur dan Angin Kencang mencapai 38 knot serta mengalami penurunan visibility (jarak pandang) pada pukul Hujan berlangsung hingga pukul Jika dilihat pada gambar citra satelit (gambar 1.5), pada jam sudah mengalami pembentukan awan Cumulunimbus (Cb). Pertumbuhan awan Cb ini semakin meningkat dari

5 4. Analisis Citra Radar IV. pukul 16.10, dengan suhu puncak awan mencapai 100 hingga pukul Awan mulai meluruh pukul 18.10, tetapi hujan masih berlangsung hingga pukul Pada analisis citra radar terlihat bahwa memang terlihat adanya pembentukan awanawan konvektif yang dapat menimbukan adanya hujan, terlihat bahwa adanya pergerakan awanawan konvektif yang memasuki wilayah kota Balikpapan. KESIMPULAN Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai dengan badai guntur dan angin kencang mencapai 38 knot pada tanggal 29 November 2017 di kota Balikpapan berdasarkan Analisis pola Streamline menunjukkan adanya pergerakan massa udara yang kaya akan uap air menuju ke belahan bumi selatan, sehingga di wilayah BBS terbentuk banyak pola tekanan rendah, dimana pada hakikatnya massa udara akan bergerak dari tekanan tinggi menuju ke tekanan rendah. Selain itu terlihat adanya pembelokan angin (shearline) di sekitar wilayah Kalimantan khususnya dekat wilayah Balikpapan, hal ini menyebabkan massa udara yang kaya akan uap air karena berasal dari samudera yang luas mengalami pumpunan massa udara di atas wilayah Balikpapan sehingga kandungan uap air di atas wilayah Balikpapan sangat besar dan berpotensi terbentuknya awanawan konvektif, juga terdapat 2 pola dari sirkulasi Eddy. Berdasarkan peta analisis Suhu Permukaan Laut ( SST) juga mendukung terjadinya hujan tersebut, pada saat kejadian nilai SST di wilayah Balikpapan berkisar 2628 dengan anomali , anomali suhu muka laut yang menunjukkan nilai positif inilah menerangkan bahwa suhu muka laut lebih hangat dari suhu normalnya. Setelah diverifikasi dari data citra satelit cuaca dan citra radar memang menujukkan adanya pergerakan dan pertumbuhan dari awanawan konvektif. Prospek Cuaca beberapa hari kedepan untuk Potensi Hujan disertai Badai Guntur dan Angin Kencang di Kota Balikpapan dan sekitarnya kemungkinan masih akan terjadi.

6 LAMPIRAN Gambar 1.1 Anomali Suhu Muka Laut Gambar 1.2 Suhu Muka Laut Sumber:

7 Gambar 1.3 Streamline 29 November 2017 Sumber: Gambar 1.4 Peta analisis Isobar 29 November 2017

8

9 Gambar 1.5 Citra Satelit 29 November 2017

10 Gambar 1.6 Citra Radar BMKG Balikpapan

11 Gambar 1.7 Prospek Cuaca Mingguan di Kota Balikpapan (sumber: BMKG Balikpapan)

12 Gambar 1.8 Prospek Cuaca Mingguan di Kota Balikpapan (sumber: BMKG Balikpapan) Balikpapan, 04 Desember 2017 Pembuat Analisa 1. Nur Fitriyani TTD 2. Iwan Munandar TTD

13