BAB III METODE PENELITIAN. Banjaran untuk mengambil sampel yang dimulai dari survey pendahuluan sampai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan studi diskriptif kolelaxional untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research. Jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian penulis meneliti pengaruh diferensiasi produk dan saluran

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan desain cross

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. langsung berbagai hal yang berhubungan dengan kompetensi profesional guru

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB III METODE PENELITIAN. Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. yang pernah berkunjung dan membeli motor Yamaha.

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation

BAB III METODE PENELITIAN. Penanggulangan Bencana Daerah Kota Gorontalo. antara Kompetensi Pegawai dengan Kinerja Pelayanan Publik pada Badan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dengan variabel terikat (Nursalam, 2003). Variabel bebas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. partisipasi politik masyarakat desa, pada bab ini peneliti akan menguraikan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk observasional atau survey analitik (Setiadi, antara pengetahuan dan sikap mengenai vulva hygiene

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional. analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tata cara tersebut dikenal sebagai metode penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi di dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara atau jalan yang dilakukan sebagai upaya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel pada obyek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. korelasional karena peneliti mencoba menggambarkan dan. indepeden dan variabel dependen (Notoatmodjo, 2002).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah analitik Cross Sectional.Cross sectional yaitu

BAB III. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2).

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji suatu fenomena/gejala serta hubungannya terhadap variabel-variabel

BAB II METODE PENELITIAN. bebas (X) dengan variabel terikat (Y) yang menggunakan rumus statistik. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. menginterpretasikan data dan akhirnya pada kesimpulan yang didasarkan pada

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu

Transkripsi:

41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Variabel bebas dari penelitian ini yaitu pengetahuan gizi siswa, sedangkan variabel terikatnya yaitu keputusan pembelian makanan jajanan sekolah. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama di wilayah Kecamatan Banjaran untuk mengambil sampel yang dimulai dari survey pendahuluan sampai analisis data dengan subjek penelitian adalah siswa Sekolah Menengah Pertama kelas VII dan VIII. Perihal menyangkut periode waktu data yang dikumpulkan dilakukan dengan pendekatan cross sectional yaitu melakukan pengumpulan data secara bersamaan menyangkut variabel bebas dan variabel terikat yang dimulai dari bulan Mei sampai Juni 2012. 3.2 Metode Penelitian Metode merupakan cara atau teknik dengan prinsip tertentu dalam melakukan suatu kegiatan. Pemilihan metode dalam suatu penelitian dimaksudkan untuk mempermudah pelaksanaan penelitian serta penyusunan laporan dari penelitian. Penelitian ini akan menguraikan fakta-fakta dan informasi yang diperoleh di lapangan, baik langsung maupun tidak langsung dan membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

42 antara fenomena yang diteliti, menguji hipotesis, serta mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah yang dipecahkan. Karena penelitian ini bukan hanya mendeskripsikan fakta-fakta tetapi juga melakukan uji hipotesis untuk melihat hubungan antar variabel, maka penelitian ini menggunakan desain penelitian penjelasan (Explanatory Research). Hal ini didukung pendapat Singarimbun dan Effendi (1989): Apabila penelitian menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa, maka penelitian tersebut tidak lagi dinamakan penelitian deskriptif melainkan penelitian pengujian hipotesa atau penelitian penjelasan (Explanatory Research). 3.3 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena. Definisi operasional dari variabel-variabel yang diteliti dapat dilihat pada tabel 1 berikut.

43 Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel No Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analisis Skala 1 Pengetahuan Gizi 2 Keputusan Pembelian Pengetahuan gizi adalah kepandaian memilih makanan sumber zat-zat gizi dan kepandaian dalam memilih makanan jajanan yang sehat (Notoatmodjo, 2003) Keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan (Kotler, 2007) Pengetahuan gizi meliputi pengetahuan tentang pemilihan dan konsumsi sehari-hari dengan baik dan memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Keputusan pembelian merupakan kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan oleh penjual. Data yang diperoleh dari siswa SMP Kelas VII dan VIII Keputusan pembelian diukur menggunakan kuesioner sebanyak 25 pertanyaan, dengan kategori: mendukung jika skor rata-rata tidak mendukung jika skor < rata-rata. Ordinal Ordinal

44 3.4 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan himpunan individu atau objek yang jumlahnya terbatas atau bisa juga tidak terbatas. Populasi dalam penelitian ini adalah didasarkan atas yang penulis dapatkan dari hasil penelitian yang merupakan datadata primer. Populasi menurut Sumaatmaja (1998: 112), yaitu: Keseluruhan gejala, individu kasus dan masalah yang kita teliti yang ada di daerah penelitian. Arikunto (1993: 102), mengungkapkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa dan siswi kelas VII dan VIII SMP di wilayah Kecamatan Banjaran, Bandung. Berikut daftar SMP yang ada di Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung: 1. SMP Negeri 1 Banjaran 2. SMP Negeri 2 Banjaran 3. SMP Plus Al-Fallah Banjaran 4. SMP Bhakti Mulya Banjaran 5. SMP Budi Mulya Banjaran 6. SMP Dua Mei Banjaran 7. SMP Pasundan 1 Banjaran 8. SMP Pemuda Banjaran 9. SMP PGRI Banjaran 10. SMP PGRI Cibaribis

45 11. SMP UMI Kulsum Banjaran 12. SMP YAHAS Banjaran 13. SMP Yastrib Banjaran 14. SMP Yumik Banjaran Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Bandung 2012 2. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VII dan VIII SMP di wilayah Kecamatan Banjaran Bandung dengan kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut: a. Kriteria Inklusi 1) Seluruh siswa kelas VII dan kelas VIII yang berusia 12-15 tahun. 2) Bersedia menjadi responden. 3) Sehat jasmani dan rohani. 4) Siswa dapat berkomunikasi dengan baik. b. Kriteria eksklusi 1) Sampel tidak digunakan dalam penelitian jika sedang sakit. Mengenai pengambilan sampel, Suharsimi Arikunto (1989: 107) mengemukakan bahwa: Untuk sekadar ancer-ancer, maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih tergantung setidak-tidaknya dari kemampuan peneliti dilihat dari segi tenaga dan dana, meliputi luasnya wilayah pengamatan dari tiap subyek, karena menyangkut banyak sedikitnya data, dan besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti.

46 Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Cluster Sampling SRS WOR (Simple Random Sampling Without Replacement), yaitu sekolah sebagai unit sampling mempunyai kesempatan atau peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dengan demikian sampel yang terpilih sebanyak 20 % x 14 = 2,8 3 sekolah dan yang terpilih sebagai sampelnya adalah: 1. SMP Negeri 1 Banjaran 2. SMP Pemuda Banjaran 3. SMP UMI Kulsum Banjaran Pengumpulan data dilakukan dari 50 sampel dari SMP Negeri 1 Banjaran, 50 sampel dari SMP Pemuda Banjaran, dan 50 sampel SMP Umi Kulsum Banjaran, sehingga total sampel 150 sampel. 3.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data Untuk memperoleh hasil penelitian yang diharapkan, dibutuhkan data yang mendukung penelitian ini. Adapun teknik dan alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian Lapangan Penelitian ini dilakukan dengan maksud mengumpulkan data dari siswa SMP yang diteliti, data tersebut digunakan untuk menjawab masalah pada penelitian ini. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, peneliti melakukan beberapa kegiatan, yaitu:

47 a. Wawancara melalui kuesioner tentang pengetahuan gizi dan keputusan pembelian makanan jajanan siswa Sekolah Menengah Pertama di sekolah. b. Pengamatan langsung terhadap siswa Sekolah Menengah Pertama dalam memilih makanan jajanan. c. Pengamatan langsung terhadap pedagang makanan jajanan yang berada di SMP yang diteliti. 2. Informasi Kepustakaan Pada tahap ini penulis berusaha untuk memperoleh berbagai informasi, dan pengetahuan yang dapat dijadikan pegangan dalam penelitian, yaitu dengan mempelajari berbagai literatur yang mempunyai keterkaitan dengan masalah penelitian ini. 3.6 Teknik Analisis Data Setelah data terkumpul, sebelum dapat dilakukan analisis dan pengujian terhadap hipotesis yang telah dibuat untuk mengetahui apakah hipotesis tersebut dapat diterima atau tidak maka harus dilakukan pengolahan data terlebih dahulu. Pengolahan data tersebut terdiri dari: 1. Editing Memeriksa data dengan cara melihat kembali hasil pengumpulan data, baik isi maupun wujud alat pengumpul data yakni: 1) Mengecek jumlah lembar pertanyaan. 2) Mengecek nama dan kelengkapan identitas responden.

48 3) Mengecek macam isian data. 2. Coding Merupakan upaya mengklasifikasi data dengan pemberian kode pada data menurut jenisnya, yaitu memberikan kode pada variabel pengetahuan gizi siswa dengan keputusan pembelian siswa terhadap makanan jajanan. Kemudian tiap variabel dikategorikan sesuai jumlah skor / nilai untuk masing-masing variabel, sebagai berikut : 1) Pengetahuan gizi siswa dikategorikan (Alimul, 2007) Tinggi: 80 % Sedang: 60 80 % Rendah: 60 % 2) Keputusan pembelian siswa terhadap makanan jajanan dikategorikan berdasarkan rata-rata mendukung jika skor rata-rata tidak mendukung jika skor < rata-rata. Skor untuk masing-masing pertanyaan tiap variabel bebeda-beda sesuai dengan jenis pertanyaan : 1) Pengetahuan gizi siswa tentang makanan jajanan: a) Pernyataan yang bersifat positif jawaban setuju (S) nilai 1 dan jawaban tidak setuju (TS) nilai 0 b) Pernyataan yang bersifat negatif jawaban setuju (S) nilai 0 dan jawaban tidak setuju (TS) nilai 1

49 2) Keputusan pembelian siswa terhadap makanan jajanan: a) Pertanyaaan yang bersifat positif jawaban Ya (Y) nilai 1, dan jawaban Tidak (T) nilai 0 b) Pertanyaaan yang bersifat negatif jawaban Ya (Y) nilai 0 dan Tidak (T) nilai 1. 3. Entry Data Proses pemasukan data dalam suatu program komputer. 4. Tabulating Menyusun data dengan mengorganisir data sedemikian rupa sehingga mudah untuk dijumlah, disusun, disajikan dalam bentuk tabel atau grafik. Dalam melakukan pengujian hipotesis tersebut, peneliti melakukan pengukuran terhadap variabel-variabel yang ada. Pengukuran terhadap variabelvariabel tersebut dilaksanakan dengan membandingkan antara indikator-indikator yang sebenarnya terjadi di sekolah. Dengan data yang diperoleh, peneliti melakukan analisis untuk membuktikan hubungan pengetahuan gizi siswa dengan keputusan dalam pembelian makanan jajanan di sekolah. Selain itu, juga dilakukan analisis deskriptif dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dari variabel yang diteliti meliputi pengetahuan gizi, dan keputusan pembelian siswa akan makanan jajanan.

50 3.6.1 Uji Reliabilitas dan Validitas Kuesioner 3.6.1.1 Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. SPSS (Statistical Product and Service Solution) memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai α > 0,60 (Nunnally, 1967 dalam Ghozali, 2005: 42). dimana : α = koefisien reliabilitas r s = koefisien korelasi spearman k = jumlah item k r s α = 1 + k 1 r s r s = 1 6 n d i 2 i=1 n 3 n Dimana: di menunjukkan perbedaan setiap pasang rank n menunjukkan jumlah pasang rank Koefisien Korelasi Rank Spearman dipilih karena kedua variabel dalam penelitian ini diukur dalam skala ordinal sehingga obyek-obyek atau individu-individu yang dipelajari dapat di-ranking dalam dua rangkaian berurut. Berikut adalah hasil output SPSS untuk pengujian reliabilitas instrument pengetahuan gizi siswa.

51 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.678 25 Berdasar Reliability Statistics di atas, nilai Cronbach s Alpha sebesar 0,678 yang berarti bahwa konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi pengetahuan gizi siswa adalah reliable. Jadi responden menunjukkan kestabilan dan memiliki konsistensi yang tinggi dalam menjawab konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi variabel pengetahuan gizi yang disusun dalam suatu bentuk kuesioner. Sedangkan untuk instrument keputusan pembelian siswa berikut adalah hasil output SPSS untuk pengujian reliabilitasnya. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.603 25 Berdasar Reliability Statistics di atas, nilai Cronbach s Alpha sebesar 0,603 yang berarti bahwa konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi variabel keputusan pembelian adalah reliable. Jadi responden menunjukkan kestabilan dan memiliki konsistensi yang tinggi dalam menjawab konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi variabel keputusan pembelian yang disusun dalam suatu bentuk kuesioner.

52 3.6.1.2 Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan sah jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Nilai validitas masing-masing butir pertanyaan atau pernyataan dapat dilihat pada nilai Corrected Item-Total Correlation masing-masing butir petanyaan atau pernyataan (Nugroho, 2005). Item adalah valid jika nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dibanding 0,3 seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono dan Wibowo (2004), Suyuthi (2005) dan Sugiyono (2004) yang menyatakan bila korelasi tiap faktor positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat. Nilai validitas masing-masing butir pernyataan pada kuesioner terkait pengetahuan gizi siswa dapat dilihat pada nilai Corrected Item-Total Correlation masing-masing butir petanyaan atau pernyataan (Nugroho, 2005). Berdasar jendela Item-Total Statistics nilai Corrected Item-Total Correlation untuk masingmasing butir adalah:

53 Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Pengetahuan Gizi Siswa Nama Item Corrected Item-Total Correlation Keterangan Soal 1 0,405 Valid Soal 2 0,333 Valid Soal 3 0,506 Valid Soal 4 0,561 Valid Soal 5 0,492 Valid Soal 6 0,425 Valid Soal 7 0,401 Valid Soal 8 0,633 Valid Soal 9 0,594 Valid Soal 10 0,618 Valid Soal 11 0,636 Valid Soal 12 0,311 Valid Soal 13 0,332 Valid Soal 14 0,620 Valid Soal 15 0,471 Valid Soal 16 0,587 Valid Soal 17 0,697 Valid Soal 18 0,416 Valid Soal 19 0,339 Valid Soal 20 0,649 Valid Soal 21 0,555 Valid Soal 22 0,614 Valid Soal 23 0,459 Valid Soal 24 0,486 Valid Soal 25 0,528 Valid Sumber: Output SPSS dari data primer terolah Berdasarkan Tabel 3.2, seluruh item adalah valid karena nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dibanding 0,3. Sedangkan untuk instrument keputusan pembelian siswa berikut adalah hasil output SPSS untuk pengujian validitasnya. Berdasar jendela Item-Total

54 Statistics nilai Corrected Item-Total Correlation untuk masing-masing butir adalah: Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Keputusan Pembelian Siswa Nama Item Corrected Item-Total Correlation Keterangan Soal 1 0,324 Valid Soal 2 0,469 Valid Soal 3 0,390 Valid Soal 4 0,590 Valid Soal 5 0,366 Valid Soal 6 0,443 Valid Soal 7 0,347 Valid Soal 8 0,417 Valid Soal 9 0,643 Valid Soal 10 0,649 Valid Soal 11 0,676 Valid Soal 12 0,344 Valid Soal 13 0,561 Valid Soal 14 0,680 Valid Soal 15 0,696 Valid Soal 16 0,334 Valid Soal 17 0,314 Valid Soal 18 0,449 Valid Soal 19 0,336 Valid Soal 20 0,385 Valid Soal 21 0,452 Valid Soal 22 0,612 Valid Soal 23 0,373 Valid Soal 24 0,337 Valid Soal 25 0,499 Valid Sumber: Output SPSS dari data primer terolah Berdasarkan Tabel 3.3, seluruh item adalah valid karena nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dibanding 0,3 seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono dan Wibowo (2004), Suyuthi (2005) dan Sugiyono (2004) yang

55 menyatakan bila korelasi tiap faktor positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat. 3.6.2 Analisis Regresi Linear Sederhana Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui bentuk hubungan variabel X dengan variabel Y, dimana rumus persamaanya menurut Sugiyono (2004; 244) adalah: Y = a + bx Keterangan: Y = Subjek dalam variabel dependen diprediksikan a = harga Y bila X = 0 b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila b(-) maka terjadi penurunan. X = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. Untuk analisa lebih lanjut, terlebih dahulu dicari nilai a dan b dengan menggunakan rumus: a = Y X 2 X XY n X 2 X 2 b = n XY X Y n X 2 X 2

56 3.6.3 Koefisien Determinasi Koefisisen determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Koefisien determinasi diperoleh dari koefisien korelasi spearman dikuadratkan (r 2 ). 2 KD = r s x 100% Sebelum nilai r s 2 digunakan untuk membuat simpulan, terlebih dahulu harus diuji apakah nilai r s yang kita peroleh benar-benar menunjukan asosiasi dalam populasi yang merupakan asal-usul sampelnya yaitu dengan menguji signifikansi r s. Penetapan tingkat signifikansi Pengujian hipotesis akan dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5 % (α = 0,05), karena ukuran ini banyak digunakan untuk penelitianpenelitian ilmu sosial.