SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEPEDA MOTOR JENIS SPORT 150CC BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCY PROCESS (AHP)

dokumen-dokumen yang mirip
MATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)

Analytical hierarchy Process

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMAAN BEASISWA BAGI SISWA SMA N 9 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN POSISI IDEAL PEMAIN DALAM STRATEGI FORMASI SEPAK BOLA

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT) PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN RUMAH KOS UNTUK KARYAWAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENEJMEN KARIR PEGAWAI. (Studi Kasus STMIK Pringsewu) Mailasari. Jurusan sistem informasi, STMIK PRINGSEWU

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA KSP MITRA RAKYAT BERSAMA NGANJUK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM INFORMASI PENDUKUNG KEPUTUSAN PADA SELEKSI PENERIMAAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN BARU

BAB II LANDASAN TEORI

MATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)

PEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Pemanfaatan Analytical Hierarchy Process(AHP) sebagai Model Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Karyawan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PEMBELIAN MOTOR JENIS YAMAHA

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan STMIK Terbaik Di

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA

Sistem Penunjang Keputusan Penerimaan Dosen dengan Metode Analytic Hierarchy Process

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

P11 AHP. A. Sidiq P.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENILAIAN KINERJA DOSEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP (STUDI KASUS : DI STMIK POTENSI UTAMA MEDAN)

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

ANALISIS DAN USULAN SOLUSI SISTEM UNTUK MENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

Pengenalan Metode AHP ( Analytical Hierarchy Process )

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGADAAN ALAT KESEHATAN DI PUSKESMAS KECAMATAN DURENAN MENGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCY PROCESS (AHP)

BAB III TEORI HIERARKI ANALITIK. Proses Hierarki Analitik (PHA) atau Analytical Hierarchy Process (AHP)

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS PADA PENENTUAN URUTAN DISTRIBUSI PAKAN TERNAK

Implementasi Metode AHP dalam Perancangan Sistem Penunjang Keputusan Penentuan Kuota Pembimbing Mahasiswa. Irfan Dwi Jaya

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN GURU YANG BERHAK MENERIMA SERTIFIKASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMA BEASISWA PADA SMA 1 BOJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE

DECISION SUPPORT SYSTEMS IN THE ADMISSION SELECTION OF VOCATIONAL HIGH SCHOOL STUDENT Case Study: SMK Pelita Pesawaran. Abstract

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JURNAL. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN JABATAN PADA PT BANK CENTRAL ASIA Tbk. (BCA) MENGGUNAKAN METODE ANALITYC HEARARCHY PROCESS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN METODE ANALYTICHAL HIERARCHY PROCESS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE AHP PADA BANK DANAMON CABANG SEGIRI SAMARINDA

Kata Kunci : AHP (Analytical Hierarchy Process), SPK, seleksi, bobot, calon karyawan.

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERIJINAN DAN PENEMPATAN KOLAM JARING TERAPUNG MENGGUNAKAN METODE AHP STUDI KASUS PT

Sistem Pendukung Keputusan Pembiayaan Mitra Madani Metode Analytycal Hierarchy Process (AHP) Pt. BPR Syariah Artha Madani Bekasi

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

Pengertian Metode AHP

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Ketua Osis Dengan Metode AHP SMK PGRI 23 Jakarta

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERRARCHI PROCESS (AHP) UNTUK MEMILIH PROGRAM STUDI DI PERGURUAN TINGGI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI UNTUK SISWA YANG MELANJUTKAN KULIAH PADA SMA N 1 TEGAL

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN

ISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE AHP SKRIPSI

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAKANAN PADA BAYI LIMA TAHUN (BALITA) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA DALAM MENGIKUTI LOMBA LKS DI SMK NEGERI 3 SEMARANG DENGAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS

SISTEM BANTU PEMILIHAN PAGAR MENGGUNAKAN AHP PADA UD.ADI PUTRA ARTIKEL SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas

MODEL PENUNJANG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN PEMBERIAN BEASISWA BIDIKMISI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

Jurnal SCRIPT Vol. 3 No. 1 Desember 2015

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 1 NO. 1 MARET 2010

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LOKASI TOKO BUKU BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP (Studi Kasus : Tembilahan) Darmawati

PEMILIHAN PAKET WISATA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PONDOK PESANTREN DI PURWOKERTO (STUDI KASUS : MAHASISWA STAIN PURWOKERTO)

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

Sistem Pendukung Keputusan Penasehat Akademik (PA) untuk Mengurangi Angka Drop Out (DO) di STMIK Bina Sarana Global

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN GURU BERBASIS WEB

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Aan Jaelani. Kata Kunci :Analytical Hierarchy Prosess (AHP), Pemilihan siswa berprestasi, sistem pengambilan keputusan.

Siti Mujilawati dkk: Penerapan Algoritma AHP 53

Sistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah

SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN SELEKSI SISWA BERPRESTASI PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) MA ARIF 1 KALIREJO MENGGUNAKAN METODE AHP

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK. Surmayanti, S.Kom, M.Kom

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB 3 METODE PENELITIAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PRESTASI PEGAWAI NAKERTRANS SUMBA BARAT DI WAIKABUBAK ABSTRAK

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN BIDAN DI DESA MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN GURU BERPRESTASI BERDASARKAN KINERJA (STUDI KASUS : SMK Ma arif 1 Kalirejo)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian dan Fokus penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Jawa Timur tepatnya Kota

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Terbaik dengan Metode AHP Pada AMALIUN FOODCOURT

Sistem Penunjang Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing dan Penguji Skipsi Dengan Menggunakan Metode AHP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem Pendukung Keputusan

SISTEM PENERIMAAN DOSEN MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DENGAN EXPERT COICE

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PRESTASI PEGAWAI NAKERTRANS SUMBA BARAT DI WAIKABUBAK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN JURUSAN DI SMKN 1 NGANJUK MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS ( AHP )

PEMILIHAN RANGE PLAFOND PEMBIAYAAN TERBAIK BMT DENGAN METODE AHP. Dwi Yuniarto, S.Sos., M.Kom. Program Studi Teknik Informatika STMIK Sumedang

Analytic Hierarchy Process

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN SISWA BERPRESTASI DI SMP MA`ARIF 10 BANGUNREJO LAMPUNG TENGAH MENGGUNAKAN METODE AHP

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER SWASTA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN GURU BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS PADA SMK NEGERI 9 SEMARANG

SISTEM INFORMASI PEMILIHAN JURUSAN di SMA N 1 JEKULO KUDUS MENGGUNAKAN METODE AHP NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Wayan Triana

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LBB PADA KAMPUNG INGGRIS PARE MENGGUNAKAN METODE AHP

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

Transkripsi:

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEPEDA MOTOR JENIS SPORT 150CC BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCY PROCESS (AHP) Dede Wira Trise Putra 1), M.Epriyano 2) 1 Dosen Teknik Informatika 2 Mahasiswa Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Padang Email: dedewtp339@yahoo.com INTISARI Pilihan sepeda motor sport dengan desain, harga, dan konsumi bahan bakar yang beragam menjadikan konsumen bingung dalam menentukan pilihan sesuai kebutuhan. Salah satu cara yang digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut yaitu dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Aplikasi ini nantinya dapat membantu konsumen dalam pemilihan sepeda motor sport dan memberikan rekomendasi sepeda motor sport sesuai keinginan. Aplikasi yang dibuat pada penelitian ini untuk membantu menentukan pemilihan sepeda motor sport 150cc. Dalam menentukan sepeda motor sport 150cc yang sesuai kriteria pengguna menggunakan metode Analytcal Hierarcy Process (AHP) sebagai tool dengan beberapa kriteria pembanding, yakni : Desain Bodi, Konsumsi Bahan Bakar, Gigi Transmisi, Harga dan Kapasitas Tangki. Aplikasi ini dibuat berbasis web dengan menggunakan PHP sebagai bahasa pemograman dan MySQL sebagai tempat penyimpanan datanya. Output dari system ini adalah membantu dalam pengambilan keputusan untuk menentukan sepeda motor sport yang cocok bagi pengguna berdasarkan kriteria yang dipilih. Kata Kunci : Sistem pendukung Keputusan (SPK), Sepeda motor sport, MySQL, Analytical Hierarcy Process (AHP), Web 1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengguna sepeda motor saat ini cukup tertarik dengan motor sport yang disuguhkan perusahaan motor dunia. Konsumen mulai beralih dari motor bebek ke motor sport terbaik. Walau dalam jumlah masih saja motor bebek dan skuter merajai di negara kita. Tetapi paling tidak, motor sport mendapat sambutan baik dan tidak sedikit pula penggunanya. Banyak pilihan sepeda motor sport dengan desain, harga, dan keiritan bahan bakar yang bermacam-macam. Karena banyaknya pilihan inilah maka tidak sedikit konsumen yang merasa bingung ketika akan membeli sepeda motor sport yg sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Beberapa cara dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini, salah satunya adalah dengan pemanfaatan teknologi informasi dengan membuat aplikasi. Salah satu cara yang digunakan untuk menyelesaikan masalah diatas yaitu dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Sehingga dapat membantu konsumen dalam pemilihan sepeda motor sport dan memberikan rekomendasi sepeda motor sport sesuai keinginan. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah salah satu metode yang digunakan dalam perancangan sistem penunjang keputusan. Konsep metode AHP adalah merubah nilai-nilai kualitatif menjadi nilai kuantitatif. Sehingga keputusan - keputusan yang diambil bisa lebih objektif. Metode AHP semula dikembangkan di Amerika pada tahun 1970 dalam hal perencanaan kekuatan militer untuk menghadapi berbagai kemungkinan (contingency planning). Kemudian dikembangkan di Afrika khususnya di Sudan dalam hal perencanaan transportasi. Pada saat ini pun metode AHP juga telah digunakan oleh beberapa peneliti untuk melakukan penelitian. Alasan pemilihan metode AHP karena AHP mampu digunakan untuk semua proses pemilihan. 2. METODOLOGI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan (Inggris: decision support systems disingkat DSS) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan DOI 10.21063/JTIF.2017.V5.2.16-24 16

keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) pertama kali digunakan pada awal tahun 1970 oleh Michael S. Scott Morton dengan menggunakan istilah management decision system. Konsep ini merupakan sebuah mekanisme yang berbasis pada penggunaan data dan model untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang tidak terstruktur. Menurut Moore and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan untuk mendukung analisis data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa. 2.2.2 Karakteristik Dasar Dari Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Tahapan-tahapan yang dilakukan pada proses SPK sebagai berikut: 1. Definisi masalah 2. Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan 3. pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan 4. menentukan alternatif alternatif solusi (bisa dalam persentase). 2.2.3 Tujuan Dari Sistem Pendukung Keputusan Berikut beberapa tujuan dari SPK : 1. Membantu menyelesaikan masalah semi-terstruktur 2. Mendukung manajer dalam mengambil keputusan 3. Meningkatkan efektifitas bukan efisiensi pengambilan keputusan 2.2.4 Komponen Sebuah Sistem Pendukung Keputusan Berdasarkan SPK Builder s View SPK builder bertanggung jawab dalam membangun sistem yang mampu mendukung pengambilan keputusan bagi manager. Secara umum, sebuah SPK yang akan dibangun oleh seorang SPK builder memiliki tiga struktur utama sebagai berikut: 1. Dialog Komponen Sebuah dialogue component or user interface memiliki kemampuan antara lain : a. Menangani berbagai bentuk dialog menyesuaikan keinginan/kebutuhan pengguna. b. Kemampuan mengakomodasi masukan dari pengguna menggunakan berbagai macam media antarmuka. c. Kemampuan untuk menyajikan data dalam berbagai bentuk format dan media. d. Kemampuan menyediakan media pendukung yang fleksibel, menyesuaikan pengetahuan pengguna. 2. Komponen Data Komponen Data memiliki kemampuan antara lain : a. Mengkombinasikan berbagai bentuk sumber data melalui data capture and extraction process. b. Kemampuan add and delete sumber data secara mudah dan cepat. c. Kemampuan menggambarkan struktur logika data sehingga pengguna dengan mudah dapat menambahkan atau membuang data. d. Kemampuan mengendalikan data dengan cakupan yang sangat luas. 3. Model Component Sebuah model component memiliki kemampuan antara lain : a. Dapat membuat model baru secara mudah dan cepat. b. Kemampuan mengendalikan berbagai macam model. c. Kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai macam model. Gambar 1. Komponen SPK 2.2.5 Metode AHP (Analytical Hierarcy Process) Analytical Hierarcy Process (AHP) dikembangkan oleh Thomas L. Saaty pada tahun 1970-an. Metode ini merupakan salah satu model pengambilan keputusan multikriteria yang dapat membantu kerangka DOI 10.21063/JTIF.2017.V5.2.16-24 17

berpikir manusia dimana faktor logika, pengalaman pengetahuan, emosi dan rasa dioptimasikan ke dalam suatu proses sistematis. Pada dasarnya AHP merupakan metode yang digunakan untuk memecahkan masalah yang kompleks dan tidak terstruktur ke dalam kelompok-kelompoknya, dengan mengatur kelompok tersebut ke dalam suatu hierarki, kemudian memasukan nilai numerik sebagai pengganti persepsi manusia dalam melakukan perbandingan relatif. Dengan suatu sintesa maka akan dapat ditentukan elemen mana yang mempunyai prioritas tertinggi. 2.2.6 Kelebihan Dan Kelemahan AHP Kelebihan metode AHP adalah : 1. Kesatuan (Unity) AHP membuat permasalahan yang luas dan tidak terstruktur menjadi suatu model yang fleksibel dan mudah dipahami. 2. Kompleksitas (complexity) AHP memecahkan permasalahan yang kompleks melalui pendekatan sistem dan pengintegrasian secara deduktif. 3. Saling ketergantungan (inter defendence) AHP memecahkan permasalahan yang kompleks melalui pendekatan sistem dan pengintegrasian secara deduktif. 4. Struktur hierarki (hierarcy structuring) AHP mewakilin pemikiran alamiah yang cenderung mengelompokan elemen sistem ke level-level yang berbeda dari masing-masing level berisi elemen yang serupa. 5. Pengukuran (meausurement) AHP menyediakan skala pengukuran dan metode untuk mendapatkan prioritas. 6. Konsistensi (consistency) AHP mempertimbangkan konsistensi logis dalam penilaian yang digunakan untuk menentukan prioritas. 7. Sintesis (Syntesis) AHP mengarah pada perkiraan keseluruhan mengenai seberapa diinginkannya masing-masing alternatif. 8. Trade off AHP mempertimbangkan prioritas relatif faktor-faktor pada sistem sehingga orang mampu memilih alternatif terbaik berdasarkan tujuan mereka. 9. Penilaian Dan Konsensus (Judgement And Consensus) AHP tidak mengharuskan adanya suatu konsensus, tapi menggabungkan hasil penilaian yang berbeda. 10. Pengulangan Proses (Process Repetition) AHP mampu membuat orang menyaring definisi dari suatu permasalahan dan mengembangkan penilaian serta pengertian mereka melalui proses pengulangan. Kelemahan metode AHP adalah sebagai berikut : 1. Ketergantungan model AHP pada input utamanya. Input utama ini berupa persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini mengakibatkan subyektifitas yang ahli selain itu juga model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru. 2. Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian secara statistik sehigga tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran model yang terbentuk. 2.2.7 Indeks Konsistensi Dan Rasio Salah satu utama model AHP yang membedakannya dengan model-model pengambilan keputusan yang lainnya adalah tidak adanya syarat konsistensi mutlak. Pengumpulan pendapat antara satu faktor dengan yang lain adalah bebas satu sama lain, dan hal ini dapat mengarah pada ketidakkonsistenan jawaban yang diberikan responden. Namun, terlalu banyak ketidakkonsistenan juga tidak diinginkan. Pengulangan wawancara pada sejumlah responden yang sama kadang diperlukan apabila derajat tidak konsistensinya besar. Setelah membuktikan bahwa Indeks Konsistensi dari matriks berordo n dapat diperoleh dengan rumus : C. I = λmaks n (2.1) n 1 CI = Rasio Penyimpangan Konsistensi λ= Eigen Value N = Banyak elemen Apabila CI bernilai nol, maka pair wise comparison matrix tersebut konsisten. Batas ketidakkonsistenan (inconsistency) yang telah ditetapkan oleh Thomas L. Saaty DOI 10.21063/JTIF.2017.V5.2.16-24 18

ditentukan dengan menggunakan Rasio Konsistensi (CR), yaitu perbandingan indeks konsistensi dengan nilai random indeks (RI) yang didapatkan dari suatu eksperimen oleh Ridge National Laboratory kemudian dikembangkan oleh Wharton School. Nilai ini bergantung pada ordo matriks n. Dengan demikian, Rasio Konsistensi dapat dirumuskan sebagai berikut : C. R = C.I R.I (2.2) CR = rasio konsistensi RI = indeks random 2.2.8 Context Diagram Context Diagram merupakan alat bantu perancangan sistem secara global yang memperlihatkan sistem secara umum dan bagian-bagian dari sub sistem yang terlibat dalam sistem secara keseluruhan, keterkaitan dan interaksi antar subsistem. Gambar 2. Context Diagram 2.2.9 Entity Relational Diagram Entity Relational Diagram (ERD) merupakan bagan yang menggambarkan untuk sarana perancangan database, yang terdiri dari objek-objek yang nyata. Entity Relational Diagram (ERD) dapat membantu dalam mempelajari hubungan antar file database yang akan di rancang seperti yang terlihat pada gambar 3 di bawah ini : Gambar 3. ERD 2.2.10 Struktur Program Antarmuka atau yang lebih dikenal sebagai userinterface adalah sebuah media yang menghubungkan manusia dengan komputer agar dapat saling berinteraksi. Sebelum merancang antarmuka dari semua form pada website., maka untuk lebih memudahkan dalam perancangan akan dijelaskan terlebih dahulu struktur menu dari sistem. Berikut ini adalah struktur menu tersebut. Gambar 4. Struktur Program DOI 10.21063/JTIF.2017.V5.2.16-24 19

3. PEMBAHASAN 3.1. Tampilan Navigation Bar Pada halaman navigation bar akan menamplikan data dari script file top.php yang terdapat di sistem. beberapa halaman yaitu Home, tentang, aplikasi AHP, informasi, kontak dan login. Berikut ini tampilan navigation bar ditunjukan pada gambar 5. Gambar 5. Tampilan Navigation Bar Gambar 7. Tampilan Halaman Tentang Aplikasi 3.4. Halaman Informasi Halaman ini berisikan informasi tentang sepeda motor. Halaman ini akan menampilkan informasi tersebut dalam bentuk gambar yang apabila user mengklik menu tersebut akan menampilkan halaman informasi yang ditunjukkan pada gambar 8. 3.2. Tampilan Halaman Home Pada halaman pembuka pada aplikasi sistem pendukung keputusan ini. Dalam Aplikasi yang dibuat meliputi tampilan aplikasi sebagai kontrol dalam aplikasi serta cara menggunakanya sampai selesai. Pada sub bab akan dijelaskan penggunaan aplikasi persistem menu, mulai dari tampilan home, tentang, aplikasi ahp, informasi, kontak dan login. Berikut ini adalah tampilan halaman home ditunjukkan pada gambar 6.. Gambar 8. Halaman Informasi Apa bila user memilih salah satu gambar sepeda motor pada halaman informasi maka akan menampilkan gambar sepeda motor yang dipilih seperti pada gambar 9 Gambar 6. Tampilan halaman home 3.3. Tampilan Halaman Tentang Aplikasi Halaman ini berisikan informasi tentang fungsi atau kegunaan dari aplikasi ini. Halaman ini akan menampilkan informasi tersebut dalam bentuk keterangan. Halaman ini ditunjukkan pada gambar 7 Gambar 9. Tampilan halaman informasi yang dipilih 3.5. Halaman Komentar Halaman ini merupakan halaman pengguna untuk memberikan komentar tentang aplikasi ini seperti pada tampilan halaman komentar ditunjukkan oleh gambar 10. DOI 10.21063/JTIF.2017.V5.2.16-24 20

Gambar 10. Halaman Komentar menggunakan perulangan foreach dan ditampilkan dalam bentuk gambar. Adapun contoh dari user diatas maka hasil analisa dari kriteria yang dipilih yaitu Suzuki GSX-R150. Kemudian tekan tombol selesai untuk kembali menginput nama. Halaman ini ditunjukkan pada gambar 13 dan gambar 14 berikut 3.6. Halaman Aplikasi Halaman ini merupakan halama user untuk menggunakan aplikasi ini. Halaman ini berisikan kolom pengisian nama pengguna atau user yang akan menggunakan aplikasi ini. Berikut tampilan halaman aplikasi ahp mulai seperti ditunjukkan pada gambar 11. Gambar 13 Tampilan Halaman Hasil Analisa Kriteria Gambar 11. Halaman Aplikasi 3.7. Halaman Input Kriteria Setelah user menekan tombol mulai pada halaman sebelumnya, maka user dialihkan kedalam aplikasi pada halaman ini. Pada halaman ini user akan menentukan sendiri data kriteria untuk mendapatkan hasil sepeda motor yang cocok dan kemudian tekan tombol kirim yang menunjukan pilihan dari subkriteria pada kriteria. Tampilan halaman ini ditunjukkan pada gambar 12.. Gambar 14 Tampilan Halaman Hasil Analisa Gambar Motor 3.9. Halaman Login Admin Halaman login merupakan halaman bagi admin untuk masuk pada sistem admin ditambahkan script echo $db->jump('admin'); script ini berisikan perintah apabila password benar maka admin bisa masuk pada menu admin, echo $db->alert('login gagal!'); dan script ini berisikan perintah jika pemberitahuan jika password salah. Halaman ini berisikan username dan password. Halaman ini ditunjukkan pada gambar 15 Gambar 12. Halaman Input Kriteria 3.8. Halaman Hasil Analisa Setelah user memilih kriteria yang sesuai dengan karakteristiknya, maka halaman ini akan menampilkan hasil analisa sepeda motor yang cocok dari data kriteria yang dipilih oleh user yang digunakan untuk proses pengambilan data hasil analisa pada tabel alternatif didalam database. Setelah itu data akan dikeluarkan dan ditampilkan Gambar 15. Halaman Login Admin 3.10. Halaman Beranda Admin Setelah admin login, maka admin akan dialihkan kehalaman admin yaitu beranda admin. Di halaman ini terdapat beberapa menu seperti home ditambahkan script, kriteria, alternatif, komentar, report, DOI 10.21063/JTIF.2017.V5.2.16-24 21

dan logout. Halaman ini ditunjukan pada gambar 16. Gambar 19. Halaman Analisa Kriteria Gambar 16. Halaman Beranda Admin 3.11 Halaman Data Kriteria Halaman ini menampilkan data kriteria yang ada pada aplikasi. Pada tampilan ini admin bias menambah atau menghapus serta memperbarui data kriteria.tampilan halaman data kriteria ditunjukkan pada gambar 17. 3.14 Halaman Data Alternatif Halaman ini akan menampilkan data alternatif kriteria. Pada halaman ini admin dapat menentukan alternatif berdasarkan kriteria yang diinputkan. Di halaman ini admin juga dapat mengubah, mengurangi serta memperbarui alternatif. Tampilan halaman data alternatif ditunjukkan pada gambar 20. Gambar 17. Halaman Data Kriteria 3.12 Halaman Tambah Data Kriteria Tombol ini terletak di sudut kanan atas pada halaman data kriteria. Halaman ini digunakan oleh admin untuk menambah data kriteria dengan cara menginput nama kriteria pada kolom nama kriteria dan kemudian tekan tombol simpan maka kriteria yang ditambahkan akan masuk ada halaman data kriteria. Halaman ini ditunjukan pada gambar 18. Gambar 20. Halaman Data Alternatif 3.15 Halaman Analisa Alternatif Pada halaman ini admin dapat menentukan bobot masing-masing kriteria. Sebagai contoh dapat dilihat pada gambar 21. dibawah ini. Dihalaman ini admin juga dapat merubah nilai bobot masing-masing kriteria. Halaman ini ditunjukan pada gambar 21. Gambar 21. Halaman Analisa Alternatif Gambar 18. Halaman Tambah Data Kriteria 3.13 Halaman Analisa Kriteria Halaman ini berisikan tabel konsistensi atau tabel skala kuantitatif dalam sistem pendukug keputusan. Tabel ini berfungsi sebagai tabel perbandingan nilai suatu kriteria terhadap kriteria yang lainya. Halaman ini ditunjukan pada gambar 19. 3.16 Halaman Data Komentar Halaman ini akan menampilkan alamat email dan komentar dari user tentang aplikasi. Pada halaman ini admin dapat melihat komentar dan menghapus komentar yang masuk. Tampilan halaman komentar ditunjukkan pada gambar 22. DOI 10.21063/JTIF.2017.V5.2.16-24 22

Gambar 22. Halaman Data Komentar 3.17 Halaman Data Laporan Halaman ini akan menampilkan laporan hasil data analisa dari user. Pada halaman ini admin dapat melihat kriteria yang dipilih user dan hasil analisa alternatif yang dapat digunakan user sebagai pendukung keputusan pemilihan sepeda motor sport 150cc. Tampilan halaman laporan ditunjukkan pada gambar 23. Gambar 23. Halaman Data Laporan 3.18 Halaman Detail Detail adalah halaman dimana admin dapat melihat nilai bobot kriteria yang dipilih oleh user. Detail menunjukan bobot dari nilai masing-masing kriteria pada alternatif user. Sebagai contoh user bernama angga memilih kriteria desain bodi dengan sbkriteria sport, konsumsi BBM dengan sbkriteria (36,7 KM/L Sampai 38,0 KM/L), gigi transmisi dengan subkriteria 5 speed, kapasitas tangki dengan subkriteria (12.4 liter sampai 12.7 liter ), dan harga dengan subkriteria (Rp. 19.675.000 sampai Rp. 23.900.000) maka di dapatkan hasil sepeda motor Yamaha Byson Fi. Hasil ini didapat dari ketentuan admin memberi nilai pada masing-masing alternatif. Halaman ini ditunjukan pada gambar 24. Gambar 24. Halaman Detail 4. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dan evaluasi, maka dapat diambil kesimpulan : Pembuatan sistem pendukung keputusan berbasis web dengan ini dapat menghasilkan keputusan untuk membeli sepeda motor sport 150cc menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dapat diterapkan dalam sistem pendukung keputusan pemilihan sepeda motor sport dengan menentukan prioritas utama dari beberapa kriteria serta alternatif yang ada untuk mengambil sebuah keputusan. Hasil perhitungan menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan prioritas pilihan pada pemberian bobot nilai terhadap kriteria dan sub kriteria yang ada pada tahap penilaian kriteria dan sub kriteria yang akan menghasilkan nilai prioritas. 4.2 Saran Sistem pendukung keputusan pemilihan sepeda motor sport 150cc yang telah dibuat masih perlu dikembangkan lagi. Oleh karena itu disarankan untuk pengembangan selanjutnya diharapkan dapat membandingkan metode AHP dengan metode yang lainnya karena metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian secara statistik sehingga tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran model yang terbentuk. Daftar Pustaka Andi. 2007. Pengembangan Aplikasi Database Efendi, Rika. 2014. Sistem pendukung Keputusan Seleksi Account Officer Berprestasi Bank Mega Syariah Padang Dengan Metode AHP. Juwita, Firna 2016. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Tempat Kuliner di Kota Padang Kadir, Abdul. 2008. Belajar Database Menggunakan MySQL. Yogyakarta : Andi. Kadir, Abdul. 2001. Dasar-Dasar Pemograman Web Dinamis Menggunakan PHP. Yogyakarta: Andi Offset. DOI 10.21063/JTIF.2017.V5.2.16-24 23

Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Andi Offset. Subakti, Irfan. 2002. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) Suryadi, K, Ramdhani, A. 2003. Sistem Pendukung Keputusan. Bandung : Rosda. Syaifullah. 2010. Pengenalan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Turban, Efraim, dkk. 2005. Decision Support Systems and Intelligent Systems (Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas) Edisi 7 Jilid 1. Yogyakarta: Penerbit Andi. DOI 10.21063/JTIF.2017.V5.2.16-24 24