STANDAR AKADEMIK FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS TANJUNGPURA. Disusun Oleh:

dokumen-dokumen yang mirip
STANDAR AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA

PEDOMAN STANDAR AKADEMIK STMIK SUMEDANG

STMIK AKAKOM 2011 STANDAR AKADEMIK. Versi 1.0. PJM. Standar Akademik STMIK AKAKOM Halaman 1

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM

STANDAR MUTU AKADEMIK SMA.PPM-UNESA-02

BAB I VISI, MISI, TUJUAN PENDIDIKAN DAN ETIKA UNIVERSITAS ISLAM MALANG

BAB I KEBIJAKAN MUTU INTERNAL FAKULTAS A. Kebijakan Umum 1. Fakultas sebagai bagian dari Universitas Andalas berpartisipasi aktif dalam gerakan menjag

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR MUTU SM 01 PJM

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

SALINAN KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 08/SA-IPB/2004

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR ISI PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ABULYATAMA

BOBOT PENILAIAN BORANG PRODI

STANDAR AKADEMIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

BORANG BARU VS BORANG LAMA

STANDAR MUTU AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

STANDAR PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

WORKSHOP AKREDITASI PROGRAM STUDI ITY PENYUSUNAN BORANG STANDAR 2 DAN 4. di BPM UMY

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA

15. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. No. 258/MPN.A.4/KP Tahun 2011 tentang Pengangkatan Rektor Universitas Andalas Periode ; 1

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS ISLAM MALANG PUSAT PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM MALANG

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

Kebijakan Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG

STANDAR MUTU PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

WALIKOTA TASIKMALAYA

KA/LPM-UNSRAT/01 KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI. Tahun

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR. i DAFTAR ISI. ii RANGKUMAN EKSEKUTIF viii TIM PENYUSUN EVALUASI DIRI.. xi

Kebijakan Mutu Internal Unand Tahun

i

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 011/ITDel/Rek/SK/I/18. Tentang SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL INSTITUT TEKNOLOGI DEL

KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM) Jalan Semarang 5, Malang Telepon: Laman:

DOKUMEN RENCANA OPERASIONAL (RENOP) FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO TAHUN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU

BUKU STANDAR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

KONTRIBUSI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN MUTU PERGURUAN TINGGI

PANDUAN PENGISIAN INSTRUMEN AUDIT MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MALANG

STANDAR PROSES SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM

STANDAR MUTU. Program Studi S1 Teknik Elektro. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)

Standar Akademik Universitas Pembangunan Panca Budi

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH Nomor 374/N/UNBRAH/VII/2013. Tentang STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KELOLA UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

Standar Mutu UMSIDA (di copy dari BPM UMSIDA) 0

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015

Pedoman Budaya Mutu Universitas FOR/SPMI-UIB/PED

PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KELAS KHUSUS INTERNASIONAL DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA,

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Oleh : Nisa Muktiana/ Nisamuktiana.blogs.uny.ac.id

STANDAR SUASANA AKADEMIK. Visi : Kementerian Kesehatan Surakarta

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 152 TAHUN 2000 (152/2000) TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS INDONESIA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA

KATA PENGANTAR. Kendari, 10 Februari Dekan FMIPA Unhalu, Drs. Pasrun Adam, M.S. NIP

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

Manual Mutu Sumber Daya Manusia Universitas Sanata Dharma MM.LPM-USD.10

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014

STANDAR MUTU AKADEMIK FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL

STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM BANDA ACEH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA / LEMBAGA (RKA-KL) TAHUN 2017 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG

BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

BUKU STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR MUTU PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 06/IT3/DT/2013 TENTANG STANDAR MUTU DALAM SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PADA PROGRAM

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

Universitas Respati Yogyakarta. Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta B A D A N P E N J A M I N A N M U T U

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN. 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian

RENCANA OPERASIONAL AKADEMI ANALIS FARMASI DAN MAKANAN (AKAFARMA) YAYASAN HARAPAN BANGSA BANDA ACEH TAHUN

STANDAR PROSES SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

BUKU STANDAR PENELITIAN

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM 04.

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

STANDAR MUTU AKADEMIK FAKULTAS AGAMA ISLAM

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 024/ITDel/Rek/SK/III/18. Tentang PEDOMAN KESESUAIAN BIDANG KEILMUAN DOSEN INSTITUT TEKNOLOGI DEL

2011, No Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Ne

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

STANDAR SUASANA AKADEMIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

Manfaat Evaluasi diri

Transkripsi:

STANDAR AKADEMIK FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS TANJUNGPURA Disusun Oleh: Penjaminan Mutu Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2016

STANDAR AKADEMIK FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS TANJUNGPURA SA MIPA SF 1 2 Revisi : Ke- Tanggal : 2 Maret 2016 Diusulkan oleh : Penjaminan Mutu Fakultas MIPA Dikaji ulang oleh : Dekan, Wakil Dekan 1 Diusulkan lagi oleh : Penjaminan Mutu Fakultas MIPA Dikendalikan oleh : Penjaminan Mutu Fakultas MIPA Disetujui oleh : Senat Fakultas Fakultas MIPA Untan, 2016-All Rights UNIVERSITAS TANJUNGPURA STANDAR AKADEMIK Disetujui oleh Tanggal Revisi ke- 2 Maret 2016 SA-MIPA-SF-1-2 Senat Fakultas ii

DAFTAR ISI BAB I. Ketentuan Umum... 1 BAB II. Visi, Misi, Tujuan Pendidikan dan Etika Universitas... 1 Pasal 1. Visi... 2 Pasal 2. Misi... 2 Pasal 3. Tujuan Pendidikan... 3 Pasal 4. Etika Universitas... 3 BAB III. Kurikulum Program Studi... 4 Pasal 5. Isi... 4 Pasal 6. Kurikulum Perguruan Tinggi... 4 Pasal 7. Evaluasi Kurikulum... 5 BAB IV. Sumber Daya manusia... 6 Pasal 8. Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan... 6 Pasal 9. Keterlibatan Tenaga Pendidik dan Kependidikan... 7 Pasal 10. Kualifikasi Akademik dan Keterampilan yang Harus Dikuasai... 7 BAB V. Kemahasiswaan... 7 Pasal 11. Mahasiswa Baru... 7 Pasal 12. Bimbingan dan Partisipasi Mahasiswa... 8 BAB VI. Proses Pembelajaran... 8 Pasal 13. Tujuan Pembelajaran... 8 Pasal 14. Tahapan Pembelajaran... 8 Pasal 15. Komponen Pembelajaran... 9 Pasal 16. Pembelajaran oleh Dosen Kepada Mahasiswa... 9 Pasal 17. Materi Pembelajaran... 9 Pasal 18. Keterampilan Pembelajaran... 10 Pasal 19. Penilaian Pembelajaran... 10 BAB VII. Sarana dan Prasarana... 11 Pasal 20. Sarana dan Prasarana Pendidikan... 11 BAB VIII. Suasana Akademik... 12 Pasal 21. Suasana Akademik Fakultas... 12 BAB IX. Pendanaan Kegiatan... 13 Pasal 22. Pendanaan Kegiatan Akademik... 13 BAB X. Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat... 13 Pasal 23. Penelitian... 13 Pasal 24. Pengabdian Kepada Masyarakat... 14 Pasal 25. Dukungan Fakultas... 15 BAB XI. Tata Pamong... 15 Pasal 26. Struktur... 15 iii

Pasal 27. Proses... 15 Pasal 28. Program... 16 BAB XII. Manajemen Lembaga... 16 Pasal 29. Kepemimpinan... 16 Pasal 30. Komitmen... 16 Pasal 31. Manajemen Proses... 16 Pasal 32. Evaluasi Diri... 17 Pasal 33. Perencanaan... 18 BAB XIII. Sistem Informasi... 18 Pasal 34. Sistem Informasi Fakultas... 18 BAB XIV. Kerjasama Dalam dan Luar Negeri... 18 Pasal 35. Kerjasama Dalam dan Luar Negeri... 18 BAB XV. Penjaminan Mutu... 19 Pasal 36. Sistem Penjaminan Mutu... 19 BAB XVI. Lulusan... 20 Pasal 37. Lulusan... 20 BAB XVII. Mutu Program Studi... 21 Pasal 38. Mutu Program Studi... 21 iv

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS TANJUNGPURA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Jalan Prof. Dr. H.Hadari Nawawi Pontianak 78124 Telp / Fax : (0561) 577963 e-mail : info@mipa.untan.ac.id KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS TANJUNGPURA NOMOR : 806/UN22.8/DT/2016 Tentang STANDAR AKADEMIK FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS TANJUNGPURA DEKAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS TANJUNGPURA Menimbang : a. Bahwa untuk mewujudkan Visi dan Misi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Untan, maka diperlukan adanya landasan bagi pengembangan program akademik, sumber daya akademik, prosedur kegiatan, dan evaluasi akademik untuk meningkatkan mutu pendidikan; b. Bahwa untuk melaksanakan hal tersebut di atas, maka dipandang perlu adanya suatu Standar Akademik untuk menjamin mutu akademik sebagai dasar penyusunan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengewasan mutu akademik dalam rangka mewujudkan luaran yang berkualitas; c. Bahwa untuk mewujudkan hal tersebut di atas, maka dipandang perlu disusun suatu Standar Akademik yang ditetapkan dengan Keputusan Surat Keputusan Dekan. Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi v

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. 6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi tahun 2015-2019 7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Tanjungpura 8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi 9. Permendikbud Nomor 81 tahun 2014 tentang Surat Keterangan Pendamping Ijazah 10. Statuta, Visi dan Misi, serta Pola Ilmiah Pokok Universitas Tanjungpura. 11. Rencana Strategis dan Rencana Operasional Universitas Tanjungpura 2015-2019 12. Keputusan Rektor Universitas Tanjungpura Nomor: 886/H22/DT/2010 tentang Pedoman Akademik Universitas Tanjungpura. Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Rektor No. 804/H22/DT/2009 tanggal 5 Agustus 2009 tentang Kebijakan Akademik Universitas Tanjungpura 2. Surat Keputusan Rektor No. 805/H22/DT/2009 tanggal 5 Agustus 2009 tentang Standar Akademik Universitas Tanjungpura. 3. Hasil Rapat Senat Tentang Rencana Strategis FMIPA pada tanggal 20 Desember 2014 MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN DEKAN TENTANG STANDAR AKADEMIK FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS TANJUNGPURA. Pertama : Menetapkan Standar Akademik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura sebagaimana tertuang pada lampiran keputusan ini. Kedua : Standar Akademik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura merupakan suatu pernyataan sebagai acuan perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi kegiatan akademik; Ketiga : Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan ditetapkan dalam vi

keputusan tersendiri yang akan menjadi bagian integral dari keputusan ini; Keempat : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa segala sesuatunya akan ditinjau kembali dan diperbaiki sebagaimana mestinya, jika terdapat kekeliruan dalam keputusan ini. Ditetapkan di : Pontianak Pada tanggal : 2 Maret 2016 Dekan, SALINAN disampaikan kepada: 1. Wakil Dekan 1 Fakultas MIPA 2. Ketua Jurusan di FMIPA 3. Ketua Program Studi FMIPA 4. Pusat Penjaminan Mutu UNTAN Ir. Dadan Kusnandar, Ph.D. NIP 195907081987031014 vii

Lampiran Nomor Tentang : Surat Keputusan Dekan Fakultas MIPA Untan : 806/UN22.8/DT/2016 : Standar Akademik Fakultas MIPA Untan viii

BAB I Ketentuan Umum Dalam Standar Akademik ini yang dimaksud dengan: 1. Standar Akademik Fakultas MIPA UNTAN merupakan pernyataan yang berisi acuan penyusunan rencana, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan akademik di lingkungan Fakultas MIPA UNTAN. 2. Standar Akademik Fakultas MIPA UNTAN berfungsi sebagai dasar penyusunan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan mutu akademik dalam rangka mewujudkan luaran yang berkualitas. 3. Standar Akademik Fakultas MIPA UNTAN bertujuan menjamin mutu akademik dalam rangka tercapainya visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi pencapaian Fakultas MIPA UNTAN. 4. Secara umum Standar Akademik Fakultas MIPA UNTAN merupakan landasan bagi pengembangan program akademik, sumberdaya akademik, prosedur kegiatan akademik, serta monitoring dan evaluasi kegiatan akademik. 5. Secara khusus Standar Akademik Fakultas MIPA UNTAN merupakan: a) Jabaran dari visi, misi, tujuan, dan sasaran, serta strategi pencapaian Fakultas MIPA UNTAN. b) Landasan bagi penyusunan/pengembangan kurikulum dan proses pembelajaran c) Dasar bagi peningkatan kualitas Sumber Daya Tenaga Pendidik dan tenaga Kependidikan serta melakukan pembinaan dan pengelolaan terhadap kegiatan mahasiswa. 6. Acuan proses belajar-mengajar, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta perumusan norma etika. 7. Untuk kegiatan pendidikan, Standar Akademik mengarah kepada kompetensi lulusan. 8. Untuk Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Akademik mengarahkan penyelengaraan proses pembelajaran yang berkualitas, kritis, eksploratif, inovatif, dan kompetitif. 9. Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. 10. Tenaga Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. 1

11. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan yang ada di Fakultas MIPA UNTAN dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat 12. Untuk kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, yang dilaksanakan oleh sivitas akademika, Standar Akademik mengarahkan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan visi dan misi, dengan mengembangkan pengetahuan keilmuaan dan keterampilan ke-mipa-an. BAB II. VISI, MISI, TUJUAN PENDIDIKAN DAN ETIKA FAKULTAS Pasal 1 Visi 1. Visi merupakan cita-cita bersama di masa depan yang harus memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada anggota organisasi dan segenap pihak yang berkepentingan. 2. Rumusan visi harus dapat dicapai (achievable) dan dapat diukur (measurable) serta menunjukkan periode waktu pencapaian. 3. Visi Fakultas MIPA UNTAN harus dirumuskan oleh civitas akademika dan berbagai pihak yang berkepentingan. 4. Visi harus ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan dinamika masyarakat. 5. Visi harus diketahui, dipahami dan dilaksanakan oleh civitas akademika Pasal 2 Misi 1. Misi harus menjadi mandat yang harus dilakukan oleh Fakultas MIPA UNTAN. 2. Misi harus memberikan arahan dalam mewujudkan visi dan dinyatakan dalam tujuan-tujuan yang dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu. 3. Misi harus mengandung pokok-pokok mengenai bentuk kegiatan utama yang dapat menjadi landasan hubungan kerja serta pengalokasian sumberdaya segenap pihak yang berkepentingan. 4. Misi harus menunjukkan ruang lingkup hasil yang hendak dicapai oleh lembaga dengan tingkat pengetahuan, keterampilan, serta sikap dasar yang diperlukan untuk mencapai hasil yang dimaksud. 5. Misi harus menunjukkan ruang lingkup sasaran yang dituju. 2

6. Misi harus menunjukkan ruang lingkup geografis yang menjadi sasaran. 7. Misi harus memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan kebijakan lembaga. 8. Misi harus menjadi tolok ukur dalam evaluasi baik di seluruh lembaga maupun bagian-bagiannya. 9. Misi harus disusun berdasarkan masukan-masukan dari segenap pihak yang berkepentingan. 10. Misi harus memberikan keluwesan ruang gerak pengembangan kegiatan satuan-satuan lembaga yang terlibat. Pasal 3 Tujuan Pendidikan 1. Tujuan pendidikan harus disusun selaras dengan visi dan misi Fakultas MIPA UNTAN yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. 2. Tujuan pendidikan harus disusun dan dilaksanakan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sesuai dengan jenjang pendidikannya. 3. Tujuan pendidikan harus dikomunikasikan kepada tenaga pendidik, tenaga kependidikan, mahasiswa, tenaga administrasi, serta pihak yang berkepentingan. Pasal 4 Etika Fakultas 1. Fakultas MIPA UNTAN harus memiliki dan mengembangkan Kode Etik Akademik, Etika Kehidupan Kampus, dan kode etik profesi di bidang masing-masing. 2. Seluruh civitas akademika dan tenaga administrasi di Fakultas MIPA UNTAN harus memahami dan melaksanakan kode etik akademik, kode etik kehidupan kampus, dan kode etik profesi di bidang masing-masing. 3. Fakultas MIPA UNTAN harus mengembangkan sistem yang dapat memberikan penghargaan bagi yang berprestasi dan berdedikasi dan memberikan sanksi bagi yang melanggar etika. 4. Fakultas MIPA UNTAN harus memiliki program yang jelas untuk meningkatkan kesadaran beretika bagi semua civitas akademika dan tenaga administrasi. 3

BAB III KURIKULUM PROGRAM STUDI Pasal 5 Isi 1. Kurikulum seharusnya merupakan seperangkat rencana dan pengaturan berdasarkan standar pendidikan tentang : a. Materi dan bahan kajian. b. Wahana dan pengalaman belajar untuk mencapai kompetensi. c. Kepentingan dan kebutuhan masyarakat dan perkembangan ipteks. d. Penilaian yang berbasis pada potensi dan kondisi peserta didik. 2. Kurikulum harus mengandung : a. Seperangkat mata kuliah sebagai materi (content) b. Tujuan pembelajaran/ kompetensi yang dirumuskan untuk mengukur terjadinya perubahan perilaku, pengetahuan, dan psikomotorik mahasiswa. c. Pengalaman belajar yang dirancang untuk mencapai tujuan pembelajaran/kompetensi. d. Pemanfaatan berbagai jenis dan sistem pembelajaran yang mendukung terciptanya suasana akademik yang kondusif dengan memanfaatkan student based learning e. Sumber pembelajaran yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan kompetensi peserta didik Pasal 6 Kurikulum Perguruan Tinggi 1. Kurikulum harus berfungsi sebagai pedoman untuk menjamin mutu lulusan sesuai dengan Program Studi dan jenjang kependidikan yang ditempuh. Kompetensi adalah seperangkat tindakan yang cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu yang disesuaikan dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia sesuai dengan masing-masing program studi. Tindakan cerdas meliputi : a. Kemampuan di bidang tertentu (doing) b. Kemampuan memelihara kelangsungan hidup (earning) c. Kemampuan hidup bermasyarakat (living together) d. Kemampuan belajar lanjut (learning) 4

2. Kurikulum harus dirancang secara efektif untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa dengan menyediakan kesempatan untuk memilih mata kuliah keminatan dengan akses pada sumber-sumber yang tersedia di dalam dan di luar Fakultas MIPA UNTAN. 3. Kurikulum harus berbasis kompetensi yang disesuaikan dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), yaitu program pendidikan atau pelatihan yang dirancang secara sistemik untuk memfasilitasi mahasiswa menguasai kompetensi yang dipersyaratkan untuk bidang dan jenjang tertentu. 4. Pembelajaran harus berbasis kompetensi yang disesuaikan dengan KKNI, yaitu menekankan interaksi antara mahasiswa dengan lingkungan belajar yang dikembangkan untuk mencapai kompetensi lulusan yang dipersyaratkan. 5. Beberapa mata kuliah institusional harus dirancang dengan memperhatikan kebutuhan pengguna lulusan, sehingga outcome lulusan mampu memadukan antara pengetahuan keilmuan (konseptual) dan keterampilan (kontektual) ke- MIPA-an. Pasal 7 Evaluasi kurikulum 1. Evaluasi kurikulum harus dilaksanakan untuk : a. Merespon perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. b. Merespon perubahan sosio-lingkungan di luar sistem pendidikan. c. Memenuhi kebutuhan mahasiswa. d. Merespon perubahan sistem pendidikan. e. Merespon kebutuhan pasar. 2. Evaluasi kurikulum harus dilaksanakan secara berkala minimum sekali dalam lima tahun dengan melibatkan berbagai pihak pemangku kepentingan, alumni, dan pihak yang berminat, serta masyarakat pada umumnya. 3. Evaluasi kurikulum harus dilaksanakan sesuai dengan Buku Pedoman Sistem Penjamin Mutu Perguruan Tinggi Dirjen Dikti Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dan hasil evaluasi kurikulum harus didokumentasikan. 4. Evaluasi kurikulum seharusnya dilaksanakan secara integratif maupun monolitik integratif. Integratif adalah perubahan pengembangan materi dengan mempertimbangkan kaitannya dengan materi dari mata kuliah lainnya. Monolitik integratif adalah perubahan pada tingkat mata kuliah. 5

BAB IV SUMBER DAYA MANUSIA Pasal 8 Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan 1. Rekruitmen Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan harus mengacu kepada kebutuhan kurikulum dengan memperhatikan rasio dosen dan mahasiswa. Dalam proses rekruitmen harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan harus melalui proses seleksi standart kualitas sumber daya Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan untuk mengetahui kualitas sumber daya yang dibutuhkan. 2. Komposisi Tenaga Pendidik dan Tenaga kependidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan kurikulum dalam hal kualifikasi akademik, pengalaman/prestasi, bakat, umur, kesehatan, dan proporsi gender. 3. Promosi Tenaga Pendidik seharusnya dilakukan berdasarkan asas kemanfaatan dan kepatutan yang meliputi aspek pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. 4. Pengembangan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan harus diidentifikasi dan dievaluasi secara sistematis dan berkala minimum sekali dalam empat tahun sesuai dengan aspirasi individu, kebutuhan kurikulum, dan kelembagaan. 5. Peningkatan kualifikasi Tenaga Pendidik harus memperhatikan kebutuhan kurikulum. 6. Pemberian penghargaan dan sanksi kepada Tenaga Pendidik harus dikaitkan dengan pelaksanaan pengajaran dan pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. 7. Tenaga Pendidik seharusnya diberi kesempatan untuk melakukan aktivitas di luar kegiatan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat guna pengembangan diri secara akademis dan intelektual tanpa mengabaikan tugas pokok. 8. Tenaga Pendidik/Dosen yang menduduki jabatan struktural atau fungsional di instansi lain (di dalam /luar kota/ di luar negeri) sehingga yang bersangkutan tidak dapat melakukan aktivitas Tri Dharma Perguruan Tinggi, maka kepada yang bersangkutan diwajibkan untuk mendapatkan izin dari rektor atas rekomendasi dari Dekan. 9. Pada akhir masa tugasnya, dosen yang bersangkutan dapat bertugas kembali pada Fakultas MIPA UNTAN setelah mendapat persetujuan rektor atas rekomendasi dari Dekan. 6

Pasal 9 Keterlibatan Tenaga Pendidik dan Kependidikan 1. Tenaga Pendidik dan Kependidikan harus dimanfaatkan secara efektif : a. Tugas-tugas yang diberikan kepada Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan harus sesuai dengan kualifikasi, pengalaman, dan bakat yang dimiliki. b. Pelaksanaan tugas sebagaimana tersebut pada butir a harus dimonitor dan dievaluasi. Pasal 10 Kualifikasi Akademik dan Keterampilan Yang harus Dikuasai Pendidik 1. Dosen wajib memilki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan Satuan Pendidikan Tinggi FMIPA UNTAN, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional. 2. Pendidik harus mampu merancang dan melaksanakan program pembelajaran yang rasional, sesuai dengan tuntutan kebutuhan lokal, regional, nasional, dan internasional. 3. Pendidik harus mampu menggunakan berbagai metode dan model pembelajaran serta memilih yang paling cocok untuk mencapai hasil pembelajaran yang ditetapkan. 4. Pendidik harus mampu menggunakan dan mengembangkan berbagai macam sumber dan media pembelajaran. 5. Pendidik harus mampu memonitor dan mengevaluasi program pembelajaran yang dilakukan dengan standar. BAB V KEMAHASISWAAN Pasal 11 Mahasiswa Baru 1. Fakultas MIPA UNTAN dengan mengacu pada ketentuan Universitas Tanjungpura mempunyai aturan tentang penerimaan mahasiswa baru dengan baku mutu yang ditetapkan. 2. Fakultas MIPA UNTAN bersama jurusan harus menetapkan persyaratan untuk dapat diterima sebagai mahasiswa transfer dari Fakultas/ Perguruan Tinggi lainnya. 3. Fakultas MIPA UNTAN harus menentukan daya tampung mahasiswa baru. 7

4. Aturan penerimaan mahasiswa baru harus dievaluasi secara periodik dan dapat direvisi untuk mendapatkan input mahasiswa yang berkualitas. Pasal 12 Bimbingan dan Partisipasi Mahasiswa 1. Fakultas MIPA UNTAN harus mempunyai program bimbingan akademik untuk mahasiswa. 2. Fakultas MIPA UNTAN harus mempunyai aturan tentang perwakilan dan partisipasi mahasiswa dalam mendisain, mengelola dan mengevaluasi kurikulum serta hal-hal lain yang berhubungan dengan mahasiswa. 3. Fakultas MIPA UNTAN seharusnya mendorong mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan intrakurikuler, ekstrakulikuler dan organisasi kemahasiswaan. BAB VI PROSES PEMBELAJARAN Pasal 13 Tujuan Pembelajaran 1. Proses pembelajaran harus merupakan proses yang sadar tujuan, baik domain kognitif, psikomotorik, maupun afektif. 2. Tujuan pembelajaran seharusnya dirumuskan berdasarkan analisis kebutuhan proses pembelajaran yang dilakukan secara bersama-sama dengan pihak yang berkepentingan, antara lain : pengguna lulusan, pemerintah, organisasi profesi, dan alumni. 3. Peningkatan kualitas pembelajaran harus dilaksanakan dengan meningkatkan tingkat kompetensi secara bertahap. 4. Tujuan pembelajaran harus dijabarkan sampai pada tataran operasional melalui analisis pembelajaran. Pasal 14 Tahapan Pembelajaran 1. Proses pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan Rencana Perkuliahan Semester (RPS) dan Rencana Perkuliahan Mingguan (RPM). 2. Proses pembelajaran diarahkan untuk memberikan pengalaman belajar yang memungkinkan mahasiswa bertanggungjawab. 3. Proses pembelajaran dirancang untuk memberikan kegiatan yang dapat mendorong keingintahuan, penghayatan, dan pengaplikasian oleh mahasiswa. 8

4. Proses pembelajaran seharusnya memberi umpan balik positif dengan segera atas keberhasilan dan respon yang benar dari mahasiswa. Pasal 15 Komponen Pembelajaran 1. Tiga (3) komponen pembelajaran, yaitu : komponen rutin, komponen pengayaan, dan komponen penguatan, wajib dilaksanakan secara proporsional. 2. Komponen rutin meliputi : a. Uraian penjelasan baik konsep, prinsip, maupun prosedur. b. Memberi contoh-contoh yang aktual, relevan, dan menarik, termasuk yang bukan contoh. c. Merancang/melaksanakan praktikum untuk mahasiswa. 3. Komponen pengayaan dapat dilaksanakan dengan mengadakan tutorial, seminar bulanan, kuliah umum, kerja praktek dan kuliah kerja mahasiswa. 4. Komponen penguatan dilaksanakan dalam wujud : munculnya perhatian, relevansi bahan ajar, menimbulkan percaya diri, dan kepuasaan di pihak mahasiswa. Pasal 16 Pembelajaran oleh Dosen Kepada Mahasiswa 1. Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peran proaktif serta semangat pengembangan kompetensi mahasiswa. 2. Penyampaian kegiatan belajar mengajar yang dilakukan wajib menggunakan metode yang bervariasi. 3. Penyampaian kegiatan belajar mengajar wajib menggunakan berbagai media. Pasal 17 Materi Pembelajaran 1. Materi kuliah harus dirinci sesuai dengan Rencana Perkuliahan Semester (RPS) dan Rencana Perkuliahan Mingguan (RPM). 2. Penguasaan materi kuliah seharusnya merupakan prasyarat sebelum mempelajari materi lanjutan dengan menggunakan cara belajar tuntas. 9

Pasal 18 Keterampilan Pembelajaran 1. Proses pembelajaran adalah interaksi sejumlah sistem, yaitu : tujuan kondisi awal mahasiswa, bahan, metode, dosen, dan evaluasi. Proses pembelajaran direncanakan dalam bentuk : a. Rumusan kompetensi yang akan dicapai disesuaikan dengan Tujuan Pembelajaran b. Rencana Perkuliahan Semester (RPS) dan Rencana Perkuliahan Mingguan (RPM). c. Kontrak Perkuliahan d. Sumber Bahan Ajar (Buku Ajar) 2. Kegiatan belajar mengajar didasarkan pada pemahaman tentang pendidikan berwawasan. 3. Proses pembelajaran harus dilengkapi dengan keterampilan bertanya dasar dan dilanjutkan dengan keterampilan bertanya lanjut. 4. Keterampilan pemberian penguatan dilakukan melalui: penguatan verbal, penguatan non-verbal, antusias, dan bermakna. Pasal 19 Penilaian Pembelajaran 1. Sistem Kredit Semester (SKS) dan atau sistem lainnya yang diakui harus dilaksanakan sepenuhnya. 2. Proses pembelajaran harus dievaluasi baik di tengah maupun di akhir semester untuk meningkatkan kualitasnya. 3. Komponen dan bobot penilaian untuk memperoleh nilai akhir harus diberitahukan kepada mahasiswa pada kuliah pertama tiap semester. 4. Semua tes sumatif harus mengacu pada tujuan pembelajaran (kompetensi yang akan dicapai). 5. Peningkatan kompetensi harus dilakukan dengan melalui bantuan kisi-kisi soal. 6. Semua catatan tentang tes sumatif, tugas terstruktur, dan tugas mandiri harus disusun rapi agar dapat memberi penjelasan kepada mahasiswa yang memerlukan. 7. Semua tes, ujian tengah dan akhir semester, makalah, tugas-tugas harus diberitahukan penilaian dan komentarnya kepada mahasiswa. 8. Penilaian tes sumatif seharusnya dapat menggunakan pendekatan Penilaian Acuan Patokan (PAP) dan Penilaian Acuan Normal (PAN). 9. Penilaian tes sumatif sebagaimana dimaksud dalam ayat (8), dinyatakan dengan huruf A, B+, B, C+,C, D+, D dan E yang masing-masing bernilai 4 10

(80-100); 3,5(>75-80<); 3(70-75); 2,5(>65-70<); 2(60-65); 1,5(>50-60<); 1(40-50), dan 0 (<40). BAB VII SARANA DAN PRASARANA Pasal 20 Sarana dan Prasarana Pendidikan 1. Sarana dan prasarana pendidikan diadakan perencanaan secara sistematis agar selaras dan sejalan dengan rencana pengembangan kegiatan akademik dan atau kurikulum serta dituangkan dalam masterplan sarana dan prasarana. 2. Infrastruktur Fakultas MIPA UNTAN yang dibangun harus memenuhi persyaratan teknis dan peraturan bangunan serta standar keamanan dan kesehatan lingkungan yang ditentukan Untan dan departemen teknis terkait, dengan memperhatikan akses penyandang cacat. 3. Fakultas MIPA UNTAN harus memiliki standar fasilitas pembelajaran secara umum. 4. Fakultas MIPA UNTAN harus memiliki rancangan fasilitas dengan mengacu standar pembelajaran. 5. Fakultas MIPA UNTAN harus menyusun prioritas pengembangan fasilitas sesuai dengan tujuan pendidikan dan kurikulum masing-masing. 6. Ruang kuliah seharusnya dilengkapi sarana yang meliputi: papan tulis, infocus, pendingin ruangan. 7. Kebutuhan ruang dan peralatan laboratorium pengadaannya seharusnya sejalan dengan tuntutan dan perkembangan IPTEKS. 8. Manual prosedur penggunaan peralatan di laboratorium harus tersedia untuk memandu dan menghindari terjadinya kerusakan alat akibat penggunaan yang salah. 9. Perpustakaan Fakultas MIPA UNTAN seharusnya menyediakan buku, referensi, jurnal, dan buku pendukung lainnya. 10. Perpustakaan Fakultas MIPA UNTAN harus dilengkapi dengan fasilitas teknologi informasi untuk penelusuran pustaka. 11. Perpustakaan Fakultas MIPA UNTAN harus memiliki Pustakawan yang memberi masukkan tentang perencanaaan pengembangan perpustakaan secara keseluruhan. 12. Pusat Komputer (Puskom) UNTAN dan Fakultas MIPA UNTAN seharusnya memberi pelayanan kepada civitas akademika dalam bentuk pelatihan dan konsultasi. 13. UPT bahasa UNTAN dapat memberikan pelayanan kepada civitas akademika dalam bentuk pelatihan dan konsultasi. 11

14. Koordinator MKU harus mengkoordinasi mata kuliah pengembangan kepribadian (pendidikan karakter) dan membantu kelancaran pelaksanaan pembelajaran. BAB VIII SUASANA AKADEMIK Pasal 21 Suasana Akademik Fakultas 1. Tenaga Pendidik dan Tenaga kependidikan harus berusaha secara maksimal untuk menciptakan lingkungan sosial yang kondusif agar tercipta atmosfer akademik. 2. Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan harus berusaha maksimal untuk memberikan lingkungan psikologis kepada mahasiswa guna mendukung kondusivitas proses pembelajaran. 3. Tenaga Pendidik harus berusaha maksimal untuk mengembangkan intelektualitas, sikap, dan perilaku mahasiswa. 4. Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh Tenaga Pendidik seharusnya dapat melibatkan mahasiswa. 5. Mahasiswa harus diberi kesempatan untuk mempublikasikan karya ilmiah melalui media cetak maupun e-jurnal. 6. Mahasiswa seharusnya diberi kemudahan untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan ilmu pengetahuan, baik melalui perpustakaan maupun melalui teknologi informasi. 7. Mahasiswa seharusnya diberi kesempatan untuk melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler seperti kunjungan lapangan, yang mampu meningkatkan pemahaman terhadap materi perkuliahan yang diberikan (khususnya untuk mata kuliah keahlian) dan mendorong mereka untuk menghasilkan karya ilmiah. 8. Kegiatan seminar dan diskusi kelompok seharusnya dilakukan secara berkala bagi dosen maupun mahasiswa. 12

BAB IX PENDANAAN KEGIATAN Pasal 22 Pendanaan Kegiatan Akademik 1. Jumlah dan sumber dana yang dikelola oleh Fakultas wajib disosialisasikan kepada civitas akademika Fakultas MIPA UNTAN untuk menjamin adanya pengelolaan dana yang transparan dan akuntabel. 2. Penentuan alokasi dana Fakultas harus mengacu pada program-program yang telah ditentukan pada Rapat Perencanaan dan Kegiatan Anggaran (RPKA) FMIPA tahunan yang didasarkan pada RPKA 5 (lima) tahunan. 3. Fakultas MIPA UNTAN harus mempunyai prosedur dalam penyusunan anggaran yang memperhatikan masukan untuk memungkinkan adanya subsidi silang dalam pengembangan program studi dan jurusan. 4. Subsidi silang sebagaimana dimaksud dalam ayat (3), dilakukan oleh Dekan dengan syarat dan prosedur yang akan diatur dalam keputusan Rektor. 5. Fakultas MIPA UNTAN harus mempunyai prosedur pencairan anggaran yang mampu mendukung lancarnya pelaksanaan kegiatan akademik secara baik dan berkualitas. 6. Fakultas MIPA UNTAN harus berupaya mengusahakan dana di luar dana rutin agar mampu melakukan pengembangan SDM dan sarana-prasarana peningkatan kualitas proses pembelajaran. BAB X PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Pasal 23 Penelitian 1. Penelitian dilakukan dalam kerangka pengembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi. 2. Penelitian harus memperhatikan kode etik yang sesuai dengan bidang dan objek penelitiannya. 3. Strategi, kebijakan, dan prioritas penelitian seharusnya ditetapkan sesuai dengan visi, misi, dan tujuan Fakultas MIPA UNTAN. 4. Dalam melaksanakan penelitian, Pola Ilmiah Pokok UNTAN hendaknya menjadi bahan pertimbangan acuan penelitian. 13

5. Penelitian yang dilakukan harus mengacu pada baku mutu penelitian nasional maupun internasional, serta sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan dan etika dalam bidangnya masing-masing. 6. Hasil penelitian dipublikasikan melalui media-media yang dapat diakses oleh masyarakat luas. 7. Penelitian hendaknya diarahkan untuk mendapatkan hak paten, teknologi tepat guna dan jurnal yang terakreditasi. 8. Penelitian diupayakan dapat melibatkan peran serta mahasiswa. 9. Penelitian yang dilakukan seharusnya meliputi: penelitian dasar dan terapan. 10. Penelitian harus memberikan kontribusi untuk kegiatan pendidikan, pengajaran, dan pengabdian pada masyarakat. 11. Fakultas MIPA UNTAN harus dapat meningkatkan kerjasama penelitian dengan Fakultas atau institusi lain, baik dalam dan luar negeri, untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kinerja dan hasil penelitian. 12. Fakultas MIPA UNTAN harus dapat menjalin hubungan kerjasama dengan dunia industri sekala besar dan kecil sebagai landasan kerjasama secara proaktif untuk menjalin penelitian kemitraan. 13. Fakultas MIPA UNTAN harus mengalokasikan dana untuk diseminasi hasil penelitian baik di tingkat nasional maupun internasional, serta mempublikasikannya melalui jurnal ilmiah nasional dan internasional terakreditasi. 14. Fakultas MIPA UNTAN harus mendorong penerbitan jurnal ilmiah terakreditasi. 15. Fakultas MIPA UNTAN harus mengadakan pelatihan, seminar, lokakarya, serta transfer ilmu dari dan ke universitas lain di dalam dan luar negeri guna meningkatkan kemampuan dan kualitas penelitian. 16. Fakultas MIPA UNTAN harus mampu memacu peneliti untuk mendapatkan HAKI. Pasal 24 Pengabdian Kepada Masyarakat 1. Pengabdian kepada masyarakat harus dilakukan dalam rangka penerapan dan pendayagunaan ilmu pengetahuan, teknologi untuk kesejahteraan masyarakat dan memberikan kontribusi kegiatan pendidikan maupun penelitian. 2. Strategi, kebijakan, dan prioritas pengabdian kepada masyarakat harus ditetapkan sesuai dengan visi, misi, dan tujuan Fakultas MIPA UNTAN. 3. Pengabdian kepada masyarakat harus dilakukan sesuai dengan aturan yang telah ditentukan oleh LPKM. 4. Pengabdian kepada masyarakat harus dilakukan sesuai dengan atau merujuk kepada kebutuhan nyata dalam masyarakat. 14

5. Pengabdian kepada masyarakat hendaknya merupakan penerapan dari hasil penelitian dosen atau mahasiswa yang mempunyai manfaat bagi masyarakat. 6. Pengabdian kepada masyarakat seharusnya melibatkan peran serta mahasiswa. 7. Fakultas MIPA UNTAN harus proaktif dalam menjalin hubungan kerjasama dengan dunia industri, swasta, dan pemerintah sebagai landasan kerjasama dalam meningkatkan kinerja dan manajemen pengabdian kepada masyarakat. 8. Fakultas MIPA UNTAN harus dapat mendorong civitas akademika untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat, mentransfer pengetahuan dan inovasi, serta memfasilitasi proses pengembangan sumber daya manusia. Pasal 25 Dukungan Fakultas 1. Fakultas MIPA UNTAN harus memberikan dukungan sumber daya untuk kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. 2. Fakultas MIPA UNTAN harus menciptakan pola, sistem dan aturan bagi para peneliti dan pelaksana pengabdian kepada masyarakat. BAB XI TATA PAMONG Pasal 26 Struktur 1. Jurusan/Program Studi pada Fakultas MIPA UNTAN harus memiliki struktur organsisasi yang efektif dan efisien. 2. Struktur organisasi yang dimaksud dalam ayat (1), harus menunjukkan hubungan linier dan fungsional, baik secara hirarkis maupun lintas unit. 3. Struktur organisasi di semua tingkatan harus disertai dengan deskripsi tugas yang jelas untuk menunjukkan wewenang dan tanggung jawab masingmasing unit. Pasal 27 Proses 1. Unit sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 26 ayat (1) harus bertanggung jawab atas pelaksanaan penjaminan mutu di unit masing-masing. 2. Setiap unit organisasi harus memiliki aturan dan pedoman untuk pengambilan keputusan dan pendelegasian wewenang. 15

3. Kepemimpinan akademik harus dievaluasi secara berkala untuk melihat sejauh mana visi, misi, dan tujuan Fakultas MIPA UNTAN telah tercapai. Pasal 28 Program 1. Fakultas MIPA UNTAN didukung oleh tenaga kependidikan dengan kualifikasi yang memadai untuk menyelenggarakan administrasi pendidikan secara efektif dan efisien. 2. Fakultas MIPA UNTAN harus memiliki program pengendalian mutu untuk administrasi pendidikan, termasuk dilakukan audit akademik dan sumber daya manusia. BAB XII MANAJEMEN LEMBAGA Pasal 29 Kepemimpinan 1. Pimpinan Fakultas MIPA UNTAN wajib merumuskan visi, misi, program, tujuan, sasaran serta kegiatan tahunan yang bersifat operasional dan terukur dengan mempertimbangkan baik dari kalangan internal maupun eksternal. 2. Kepemimpinan Fakultas MIPA UNTAN lebih bersifat visioner, yang menginspirasi, mendukung dan menghargai kontribusi sivitas akademika, tenaga kependidikan, dan pemangku kepentingan lainnya serta menumbuhkan kesalingpercayaan (mutual trust) dan kebebasan dalam berkarya dengan penuh tanggung jawab. Pasal 30 Komitmen 1. Pimpinan, civitas akademika, dan tenaga administrasi harus memiliki komitmen dalam melaksanakan tugas untuk mencapai visi, misi, program, tujuan, sasaran, serta kegiatan tahunan. Pasal 31 Manajemen Proses 1. Proses-proses Pokok-Pokok Plan Do Check Action (PDCA) harus didefinisikan dengan jelas dan dilengkapi dengan indikator kinerjanya. 2. Setiap proses pokok harus jelas penanggung jawab dan pelaksananya. 16

3. Proses-proses pokok harus didukung dengan ketersediaan sumber daya yang memadai. 4. Keterkaitan antara proses-proses pokok dengan visi dan misi Fakultas MIPA UNTAN seharusnya teridentifikasi dan terumuskan dengan baik. 5. Upaya penyederhanaan tata kerja dilakukan untuk menjamin upaya peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan. 6. Pelaksanaan proses harus menerapkan manajemen partisipatif yang memanfaatkan : a. kepemimpinan demokratis. b. komunikasi dua arah. c. pengelolaan konflik. d. partisipasi bawahan. e. motivasi intrinsik. f. penyamaan persepsi. Pasal 32 Evaluasi Diri 1. Fakultas MIPA UNTAN harus melaksanakan audit mutu akademik internal secara periodik. 2. Evaluasi diri Fakultas MIPA UNTAN harus dilakukan secara periodik. 3. Evaluasi diri Fakultas MIPA UNTAN harus dilakukan setiap semester berdasarkan data dan informasi yang akurat. 4. Program Pengendalian Mutu harus meliputi semua butir mutu sebagai berikut : a. Visi dan misi b. Kurikulum c. Sumber daya manusia d. Mahasiswa e. Proses pembelajaran f. Prasarana dan sarananya g. Suasana akademik h. Keuangan i. Penelitian, publikasi dan pengabdian kepada masyarakat j. Tata pamong (governance) k. Manajemen lembaga l. Sistem informasi m. Kerjasama dalam dan luar negeri n. Sistem penjaminan mutu o. Lulusan p. Mutu program studi 17

5. Pengawasan dilakukan oleh setiap pimpinan unit organisasi berdasarkan kebijakan program, prosedur dan standar lain yang telah disepakati dan temuan tersebut dijadikan dasar untuk pengambilan tindakan koreksi. 6. Tiap unit organisasi melakukan pendekatan sistem terhadap semua kegiatan yang menjadi lingkup tugasnya. 7. Hasil analisis pendekatan sistem digunakan untuk meningkatkan kinerja unit organisasi secara terus menerus. Pasal 33 Perencanaan 1. Perencanaan pengembangan program studi/bagian harus mempertimbangkan visi dan misi Fakultas MIPA UNTAN. 2. Perencanaan harus mencakup aspek teknis dan aspiratif yang didasarkan pada evaluasi diri. 3. Perencanaan harus dituangkan dalam dokumen yang mudah dibaca dan dimengerti oleh pihak-pihak yang terkait. BAB XIII SISTEM INFORMASI Pasal 34 Sistem Informasi Fakultas 1. Fakultas MIPA UNTAN dan unit-unit yang lain harus memiliki dan menerapkan sistem informasi untuk semua bidang yang efektif dan efisien. 2. Fakultas MIPA UNTAN dan unit-unit yang lain harus memiliki dan menerapkan jaringan internet. 3. Fakultas MIPA UNTAN dan unit-unit yang lain harus menyediakan dan memelihara fasilitas teknologi informasi yang memadai dan mudah diakses. BAB XIV KERJASAMA DALAM DAN LUAR NEGERI Pasal 35 Kerjasama Dalam dan Luar Negeri 1. Fakultas/jurusan/program studi MIPA UNTAN seharusnya menyelenggarakan kerjasama dengan sektor swasta maupun lembaga pemerintah, baik skala nasional maupun internasional. 18

2. Penyelenggaraan kerjasama seharusnya dikoordinasikan di tingkat universitas dan dapat dilakukan oleh Fakultas MIPA UNTAN. 3. Kerjasama harus dilaksanakan untuk : a. Mendayagunakan sumber daya yang dimiliki oleh Fakultas MIPA UNTAN. b. Meningkatkan kinerja Fakultas MIPA UNTAN. c. Menyediakan akses bagi tenaga pendidik, kependidikan, dan administrasi untuk mengembangkan diri. d. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. e. Meningkatkan citra Fakultas MIPA UNTAN. f. Menyediakan akses bagi mahasiswa untuk berlatih, praktik, dan magang. g. Menciptakan peluang dan akses bagi mahasiswa/lulusan dalam mendapatkan lapangan kerja. h. Menciptakan kegiatan yang menghasilkan jasa yang memberikan kontribusi pengembangan Fakultas MIPA UNTAN. 4. Kerjasama seharusnya dilaksanakan dalam bentuk kegiatan : a. Kontrak manajemen (MOU) b. Program kembaran (twinning program) c. Penelitian d. Pengabdian kepada masyarakat e. Sandwich program, sabatical leave, dan detasering dosen dalam penyelenggaraan kegiatan akademik f. Sandwich program mahasiswa dan tenaga administrasi dalam pelaksanaan kegiatan akademik g. Pemanfaatan bersama sumber daya dalam pelaksanaan kegiatan akademik h. Program pemindahan kredit (transfer of credits) i. Penerbitan bersama karya ilmiah j. Penyelengaraan bersama pertemuan ilmiah atau kegiatan lain k. Lain-lain yang dianggap perlu. BAB XV SISTEM PENJAMINAN MUTU Pasal 36 Sistem Penjaminan Mutu 1. Fakultas MIPA UNTAN harus merumuskan visi pengembangan yang jelas, penetapan target dan sasaran pengembangan, peningkatan dan pemeliharaan suasana akademik dan kode etik secara berkelanjutan. 2. Pimpinan harus mampu memberi inspirasi, mendukung, dan menghargai kontribusi civitas akademika dan stakeholders lainnya serta menumbuhkan 19

kesalingpercayaan dan kebebasan dalam berkarya dengan penuh tanggungjawab. 3. Komitmen civitas akademika terhadap peningkatan mutu akademik program studi harus ditujukan dengan implementasi penjaminan mutu secara berkelanjutan. 4. Mahasiswa harus memberikan komitmen terhadap upaya peningkatan mutu proses pembelajaran. 5. Komunikasi antar civitas akademika harus dilaksanakan secara efisien dan efektif. 6. Komunikasi antara civitas akademika dengan masyarakat seharusnya dilaksanakan secara efisien dan efektif. 7. Proses-proses pokok dalam kegiatan penjaminan mutu harus didefinisikan dengan jelas dan dilengkapi dengan indikator kinerjanya, serta jelas penanggung jawab dan pelaksananya untuk setiap proses, serta didukung oleh sumber daya yang memadai. 8. Keterkaitan antara proses-proses pokok dalam kegiatan penjaminan mutu dengan misi, tujuan dan sasaran Fakultas MIPA UNTAN harus diidentifikasi dan dirumuskan dengan jelas. 9. Fakultas MIPA UNTAN harus melaksanakan audit akademik dan evaluasi diri secara periodik. 10. Evaluasi diri Program Studi harus dilakukan setiap semester berdasarkan data dan informasi yang sahih dengan menggunakan informasi dari berbagai pihak yang terkait. 11. Perencanaan pengembangan program studi yang harus mempertimbangkan misi Fakultas MIPA UNTAN, didasarkan pada evaluasi diri, serta dituangkan dalam dokumen yang mudah dibaca dan dimengerti oleh pihak-pihak yang terkait. 12. Akreditasi Program Studi harus dilakukan oleh lembaga akreditasi yang bersifat independen, dan dilakukan secara periodik sesuai dengan masa berlakunya status akreditasi. BAB XVI LULUSAN Pasal 37 Lulusan 1. Kompetensi lulusan harus menggambarkan tujuan pendidikan. 2. Kompetensi lulusan seharusnya disusun berdasarkan masukan dari segenap pihak yang berkepentingan, sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 3. Produktivitas Program Studi harus mencapai standar yang ditetapkan. 20

4. Kompetensi lulusan yang bermutu adalah lulusan yang menguasai bahasa asing, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta bersikap jujur. 5. Fakultas MIPA UNTAN selayaknya memberikan fasilitas untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris (TOEFL) mahasiswa secara sistematis dan terintegrasi. 6. Fakultas MIPA UNTAN harus memberikan fasilitas yang dibutuhkan Program Studi untuk mencapai produktivitasnya. 7. Mutu lulusan harus dicerminkan dari masa tunggu mendapatkan kerja pertamanya dan pendapatan pertama lulusan. 8. Fakultas MIPA UNTAN/jurusan harus menyelenggarakan pelacakan dan komunikasi lulusan secara berkelanjutan untuk mengumpulkan data masa tunggu kerja lulusannya sacara periodik. 9. Fakultas MIPA UNTAN/jurusan harus memotivasi pencapaian IPK kelulusan sesuai tuntutan pasar. BAB XVII MUTU PROGRAM STUDI Pasal 38 Mutu Program Studi 1. Program Studi harus terakreditasi secara periodik oleh lembaga akreditasi yang sah dan difasilitasi Fakultas MIPA UNTAN dalam pencapaian administrasi. 2. Akreditasi Program Studi harus menjadi salah satu indikator pembinaan dari Fakultas untuk menjaga mutu berkelanjutan. 3. Fakultas MIPA UNTAN harus mengkaji kelayakan rencana pembukaan Program Studi baru yang hasilnya dilokakaryakan dengan mengikutsertakan stakeholders. 4. Usul pembukaan program studi baru yang dinilai layak oleh Fakultas harus memperoleh pengesahan senat Fakultas MIPA UNTAN sebelum Program Studi baru tersebut disosialisasikan. 5. Pembukaan program studi baru harus mengacu peraturan yang berlaku. Ditetapkan di : Pontianak Pada tanggal : Maret 2016 Dekan, Ir. Dadan Kusnandar, Ph.D. NIP 195907081987031014 21