BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan I-1

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN. Es lilin merupakan suatu produk minuman atau jajanan tradisional yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

7. LAMPIRAN. Lampiran 1. Kandungan Gizi Labu Kuning. Tabel 5. Kandungan Gizi dalam 100 g Labu Kuning. Kandungan Gizi. 0,08 mg.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selatan. Buah naga sudah banyak di budidayakan di Negara Asia, salah satunya di

BABI PENDAHULUAN. Salah satu minuman yang banyak mengandung antioksidan adalah teh hijau,

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Apokat (KBBI: Avokad), alpukat, atau Persea americana Mill merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lemak teremulsi dan udara, dimana sel-sel udara berperan untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga mengakibatkan konsumsi minyak goreng meningkat. Selain itu konsumen

Pemanfaatan Limbah buah menjadi Jelly Kering. Purwanti Widhy H, M.Pd

PENDAHULUAN. mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Kendal terkenal dengan sentra pertanian, salah satunya adalah

PENDAHULUAN. Es lilin merupakan salah satu jajanan pasar yang telah lama dikenal oleh

Yoghurt Sinbiotik - Minuman Fungsional Kaya Serat Berbasis Tepung Pisang

Minuman sari buah SNI

BAB II PERANCANGAN PRODUK. : Sebagai bahan baku pembuatan ammonia, plastik,

I. PENDAHULUAN. lainnya. Secara visual, faktor warna berkaitan erat dengan penerimaan suatu

PENDAHULUAN. Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Laktat dari Molases dengan Proses Fermentasi Kapasitas ton/tahun

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN

Pabrik Gula dari Nira Siwalan dengan Proses Fosfatasi-Flotasi

Oleh : Dr. Ai Nurhayati, M.Si. AIR

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karbohidrat dari sisa makanan oleh bakteri dalam mulut. 1

I. PENDAHULUAN. satunya adalah buah kersen atau biasa disebut talok. Menurut Verdayanti (2009),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2)

Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd PEMANFAATAN LIMBAH BUAH MENJADI JELLY KERING

III. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I. PENDAHULUAN. cara ditempuh, antara lain memperhatikan dan mengatur makanan yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

kerusakan, dan dapat menurunkan kualitas dari buah-buahan.

MENGELOMPOKKAN SIFAT-SIFAT MATERI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. Permen jelly merupakan makanan semi basah yang biasanya terbuat dari

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (6) Hipotesa dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

PABRIK SIRUP GLUKOSA DARI BIJI JAGUNG DENGAN PROSES HIDROLISA ENZIM PRA RENCANA PABRIK. Oleh : LUANA ERVIANA NPM

PENGARUH PERBANDINGAN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) DENGAN ROSELLA (Hibiscus sabdariffa Linn) DAN JENIS JAMBU BIJI TERHADAP KARAKTERISTIK JUS

BAB I PENDAHULUAN. nutrien untuk menumbuhkan bakteri yang diinginkan. Pembuatan kombucha, teh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. mencegah rabun senja dan sariawan (Sunarjono, 2003). Jeruk bali bisa dikonsumsi

MATERI 1.1 Pengertian Materi Sebagai contoh : Hukum Kekekalan Materi 1.2 Sifat Dan Perubahan Materi Sifat Materi

BAB II PERANCANGAN PRODUK

I. PENDAHULUAN. bermanfaat jika diolah, misalnya dibuat marmalade (Sarwono, 1991). Bagian

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1960-an ubi jalar telah menyebar hampir di seluruh Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan produk pangan menggunakan bahan baku kacang-kacangan

BAB I PENDAHULUAN. permintaan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan, seperti bagian biji yang dibuang begitu saja.

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi, diantaranya mengandung vitamin C, vitamin A, sejumlah serat dan

I. PENDAHULUAN. yaitu permen keras, permen renyah dan permen kenyal atau permen jelly. Permen

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Kue Bolu. Kue bolu merupakan produk bakery yang terbuat dari terigu, gula,

I PENDAHULUAN. kesehatan. Nutrisi dalam black mulberry meliputi protein, karbohidrat serta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hylocereus polyrhizuz kulit dan buahnya berwarna merah, Hylocereus

SNI Standar Nasional Indonesia. Sari buah tomat. Badan Standardisasi Nasional ICS

BAB I PENDAHULUAN. sebagai obat. Sekarang ini banyak sekali berbagai jenis obat yang dikemas

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I PENDAHULUAN. hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Kelapa termasuk dalam famili Palmae,

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. Nira adalah cairan yang rasanya manis dan diperoleh dari bagian tandan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Teh adalah salah satu minuman terkenal di dunia, termasuk di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. populer di kalangan masyarakat. Berdasarkan (SNI ), saus sambal

TINJAUAN PUSTAKA. Susu

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Materi 2.2 Sifat-sifat Materi

I. PENDAHULUAN. Bubur buah (puree) mangga adalah bahan setengah jadi yang digunakan sebagai

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negeri yang kaya akan buah-buahan tropis. Salah satu buah

KARAKTERISASI FISIK DAN ph PADA PEMBUATAN SERBUK TOMAT APEL LIRA BUDHIARTI

I PENDAHULUAN. mempunyai nilai ekonomi tinggi sehingga pohon ini sering disebut pohon

I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain

membantu pemerintah dalam menanggulangi masalah pengangguran dengan

BAB I PENDAHULUAN I- 1. Bab I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

1 PENDAHULUAN. Pemikiran, dan (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fermentasi yang banyak ditemui dalam produk bir, anggur dan sebagainya.

PENGARUH JENIS KEMASAN DAN LAMA PENYIMPANAN TEHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI, DAN ORGANOLEPTIK PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING. (Laporan Penelitian) Oleh

4. PEMBAHASAN 4.1. Analisa Kimia

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk menyelamatkan harga jual buah jambu getas merah terutama

Air demineral SNI 6241:2015

I. PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2)

BAB I PENDAHULUAN. bahan pangan lokal, termasuk ubi jalar (Erliana, dkk, 2011). Produksi ubi

Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

Transkripsi:

Bab I Pendahuluan I1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya hasil pertanian sektor hortikultura, salah satunya adalah semangka yang produksinya mencapai 612.310 ton pada tahun 2014 (Badan Pusat Statistik, 2014). Daging buah semangka digunakan untuk pengobatan tekanan darah tinggi (hipertensi), demam, mulut kering, air kemih yang berwarna kuning tua, sakit tenggorokan, sariawan, rasa lemah, napas berbau dan menghilangkan kerutan diwajah (Widyaningrum, 2011). Daging buah semangka memiliki zat likopen yang berfungsi sebagai antioksidan, saponin yang memiliki sifat antibakteri dan antivirus, flavonoid sebagai antiinflamasi serta analgesik (Kartika dkk, 2014). Oleh sebab itu, daging buah semangka banyak digunakan sebagai bahan baku dan dimanfaatkan untuk membuat suatu produk yang memiliki nilai guna, salah satunya digunakan dalam pembuatan minuman. Ditinjau dari kesukaan minuman saat ini, masyarakat lebih tertarik untuk mengonsumsi minuman berkarbonasi gas CO 2 yang terkandung dalam minuman berkarbonasi memberikan sensasi menyegarkan. Selain itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan gas CO 2 aman digunakan sebagai bahan tambahan pada produk minuman dengan membentuk karbonasi, sehingga konsumen dapat mengonsumsi minuman berkarbonasi yang telah dipasarkan secara bebas dan dijangkau oleh konsumen. Produk minuman yang dihasilkan dalam prarencana pabrik ini menghasilkan rasa yang khas dengan menggunakan buah semangka yang digunakan sebagai bahan baku utama. Produk minuman sari semangka berkarbonasi yang dihasilkan produk disajikan dalam bentuk kemasan botol plastik yang siap untuk diminum (ready to drink), sehingga konsumen tidak hanya mendapatkan sensasi menyegarkan melainkan juga mendapatkan cita rasa dari buah semangka.

Bab I Pendahuluan I2 I.2. SifatSifat Bahan Baku dan Produk I.2.1. SifatSifat Bahan Baku Suatu proses produksi memerlukan adanya bahan baku yang meliputi bahan baku utama dan bahan baku pembantu. Bahan baku utama adalah bahan wajib untuk menghasilkan suatu produk akhir, sedangkan bahan baku pembantu merupakan bahan penunjang untuk menghasilkan produk akhir. Bahan baku utama yang digunakan adalah buah semangka. Pemilihan semangka hibrida varietas Quality sebagai bahan baku karena semangka tersebut merupakan tanaman yang jumlahnya sangat banyak dan berlimpah di Indonesia, hal ini dikarenakan sifat semangka hibrida varietas Quality yang mudah dan cepat tumbuh. Semangka hibrida varietas Quality secara umum mempunyai sifatsifat fisika sebagai berikut: a. Tipe buah : tanpa biji b. Bentuk buah : bulat c. Warna kulit buah : hijau bergaris hijau tua d. Panjang buah = 25,5 28 cm e. Diameter = 25 27,3 cm f. Berat per buah = 6 10 kg g. Tebal kulit = ± 1,6 cm h. Daging buah berwarna merah dengan tekstur renyah dan rasa manis Sedang semangka hibrida varietas Quality secara umum mempunyai sifatsifat kimia sebagai berikut: a. termasuk buah yang memiliki kandungan air dan karbohidrat yang tinggi. b. ph yang dimiliki 68. Bahan baku pembantu yang digunakan dalam pembuatan minuman sari buah semangka antara lain: 1. High Fructose Syrup (HFS) Gula yang digunakan pada minuman sari semangka berkarbonasi adalah sirup fruktosa atau High Fructose Syrup (HFS). HFS merupakan gula berbentuk sirup yang kaya kandungan gula reduksi terutama fruktosa. Berikut ini adalah sifatsifat HFS. Rumus kimia : C 6 H 12 O 6

Bab I Pendahuluan I3 Berat molekul : 180 g/gmol Titik leleh : 143 C Densitas : 1447 kg/m 3 Kelarutan : mudah larut dalam air dan alkohol (Nabors, 2001) 2. Asam Malat Asam malat pada minuman sari semangka berkarbonasi berfungsi sebagai zat yang dapat mengatur ph, zat aditif, dapat mencegah pertumbuhan bakteri patogen dalam minuman dan bahan sebagai bahan pengawet. Sifatsifat dari asam malat adalah: Rumus kimia : C 4 H 6 O 5 Bentuk fisis : kristal putih Berat molekul : 134,1 g/gmol Specific gravity : 1,601 pada 20 C Titik didih : 150 C Titik leleh : 128132 C Titik nyala : 203 C ph : 2,2 (1% larutan) (Santa Cruz Biotechnology, 2009) 3. Iota Karagenan Iota karagenan berfungsi untuk menjaga padatan pada jus semangka yang cenderung menempel pada suspensi. Berikut ini sifatsifat karagenan: Rumus kimia : C 24 H 34 O 31 S 4 Tersusun dari (1>3) Dgalaktosa dan (1>4)3,6 anhydrodgalaktosa Berat molekul : 946,7924 g/mol Viskositas : 5 cps Larut dalam air panas, gula dan susu Membentuk gel pada suhu ruang Stabil pada ph 3,59 (Larsen, 1996)

Bab I Pendahuluan I4 4. Air Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air dapat melarutkan banyak zat kimia, seperti garamgaram, gula, asam, dan beberapa jenis gas. Air adalah substansi kimia dengan nama kimia H 2 O, satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Sifat kimia dari air adalah: Rumus molekul : H 2 O Bersifat tidak berwama, tidak berasa dan tidak berbau Sifat fisika air adalah sebagai berikut: Berat molekul = 18,0153 gram/mol Titik beku = 0 C Titik didih = 100 C Panas laten = 40.656,2 J/mol Massa jenis = 0,998 gram/cm 3 (cairan pada 20 C) (Philip, 2010) 5. Karbondioksida (CO 2 ) Penambahan karbondioksida pada minuman ringan dikenal dengan proses karbonasi. Karbonasi terjadi pada saat karbondioksida larut dalam air atau aqueous solution. Persamaan ini dapat ditulis dalam reaksi sebagai berikut: H 2 O + CO 2 H 2 CO 3 Berikut adalah sifat kimia dari karbondioksida. Berat molekul = 44,01 g/mol Momen dipol = 0 Bentuk molekul = linear Kereaktifan = tidak reaktif/inflammable Sifat fisika dari karbondioksida adalah sebagai berikut: Titik didih = 78,5 C Titik leleh = 56,6 C Densitas fase gas = 1.873 kg/m 3 Suhu kritis = 38 C Tekanan kritis = 0,6 kg/cm 2.G

Bab I Pendahuluan I5 Kelarutan dalam air = 1,45 g/l Keasaman (pka) = 6,35 & 10,33 Viskositas = 0,07 cp (78 C) (Perry, 1997) I.2. SifatSifat Produk Minuman karbonasi merupakan minuman yang diberi penambahan karbondioksida (CO 2 ). Keuntungan penambahan CO 2 ialah memberikan sensasi yang berbeda terhadap rasa dan mouthfeel di mulut, menekan produksi CO 2 berlebih dari fermentasi sukrosa menjadi etanol dan digunakan sebagai antimikroba (khamir dan jamur). Minuman karbonasi mempunyai ph yang rendah, terdapat asam fosfat (anorganik) untuk mengatur ph minuman yang mempunyai rasa cola. Selain asam fosfat, asam yang sering digunakan ialah asam sitrat, asam malat, asam tartarat dan asam askorbat yang digunakan sebagai antioksidan (Gunawan, 2008). Dalam pembuatan minuman sari buah semangka berkarbonasi, perlu mengetahui standar mutu seperti yang tersaji pada Tabel I.1. Tabel I.1. Persyaratan Mutu Minuman Berkarbonasi (Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2008) No. Jenis Uji Satuan Persyaratan 1 Keadaan 2 3 4 5 6 Bau Rasa Warna ph CO 2 Penampakan dalam air Kemurnian Bau Rasa Bahan Tambahan Makanan Pewarna Tambahan Perisa Buah Pencemaran Logam Arsen (As) Seng (Zn) Tembaga (Cu) atm % mg/kg mg/kg mg/kg Normal Normal Normal < 5 3,04,0 > 99,90 Normal Normal Sesuai SNI 0137081995 Sesuai SNI 0137081995 Maks 0,1 Maks 0,2 Maks 2,0

Bab I Pendahuluan I6 7 Cemaran Mikroba Angka Lempeng Total (ALT) Coliform Eschericia Coli koloni/ml APM/ml APM/ml Maks 2x10 2 Maks 20 < 3 I.3. Kegunaan dan Keunggulan Produk Minuman berkarbonasi biasanya dibuat menggunakan bahanbahan kimia, sehingga banyak dampak buruk yang dapat mengganggu kesehatan. Oleh karena itu, perlu membuat inovasi produk baru berupa minuman berkarbonasi yang menyehatkan yakni jus semangka berkarbonasi karena buah semangka memiliki banyak manfaat bagi tubuh manusia, sehingga sari buah semangka berkarbonasi menyehatkan bagi kesehatan konsumen. Manfaat dari minuman jus semangka berkarbonasi hampir sama dengan manfaat buah semangka diantaranya sebagai berikut: 1. Mencegah sariawan; 2. Mencegah asma; 3. Menurunkan tekanan darah tinggi; 4. Mencegah kanker; 5. Mengatasi sembelit; 6. Mencegah dehidrasi; 7. Mengatasi nyeri otot; 8. Membuat kulit lembut dan halus; 9. Menegah katarak dan rabun mata; 10. Mencegah pembentukan lemak. Keunggulan minuman sari buah semangka berkabonasi yang lain yakni: 1. Menggunakan pemanis yang aman dikonsumsi bagi penderita penyakit diabetes dan kolesterol. 2. Mengandung karbonasi yang memberikan sensasi menyegarkan pada saat diminum. I.4. Ketersediaan Bahan Baku Pada prarencana pabrik ini, buah semangka dijadikan sebagai bahan baku utama dalam pembuatan minuman sari buah semangka berkarbonasi. Data ketersediaan buah semangka di Indonesia dari tahun 20102014 disajikan pada Tabel I.2.

Semangka (ton) Bab I Pendahuluan I7 Tabel I.2. Ketersediaan Semangka di Indonesia (Badan Pusat Statistik, 2015) Tahun Semangka (ton) 2010 450.835 2011 493.817 2012 525.371 2013 571.857 2014 612.310 Data Tabel I.2 dapat digunakan untuk mencari data ketersediaan buah semangka di Indonesia pada tahun 2020 karena pada tahun tersebut pabrik direncanakan mulai beroperasi. Data untuk tahun 2020 dapat dicari dengan cara berikut ini. Berdasarkan Tabel I.2, data ketersediaan buah semangka Indonesia dari tahun 20102014 dapat dibuat dalam Gambar I.1. Gambar I.1. Perkiraan Ketersediaan Buah Semangka di Indonesia Dari Gambar I.1. hubungan antara jumlah buah semangka yang tersedia dan tahun ketersediaan buah semangka dapat dirumuskan dalam persamaan sebagai berikut: Y = a + bx (1) Keterangan: 620.000 600.000 580.000 560.000 540.000 520.000 500.000 480.000 460.000 440.000 Y = massa ketersediaan semangka X = tahun ketersediaan semangka y = 40099x 8x10 7 R² = 0,9974 2010 2011 2012 2013 2014 Tahun Nilai a, b dan R 2 dari persamaan (1) didapatkan dengan cara regresi linear:

Bab I Pendahuluan I8 Nilai a = 8x10 7 Nilai b = 40099 Nilai R 2 = 0,9974 I.5. Perhitungan untuk memperoleh data produksi semangka pada tahun 2020. Y = a + bx = (8x10 7 ) + (40099 2020) Y = 999.980 ton Konsumsi Minuman Berkarbonasi di Indonesia Minuman sari buah berkarbonasi merupakan produk akhir yang dihasilkan sebuah pabrik. Untuk mendirikan pabrik ini, memerlukan data konsumsi minuman berkarbonasi di Indonesia. Berikut ini merupakan data konsumsi minuman berkarbonasi di Indonesia dari tahun 20112015 yang diimplementasikan sebagai tahun ke1 sampai 5, dan disajikan pada Tabel I.3. Tabel I.3. Konsumsi Minuman Berkarbonasi di Indonesia (Asosiasi Industri Minuman Ringan, 2015) Tahun Konsumsi Minuman Berkarbonasi (liter) Kenaikan (%) 2011 17.433.365.100 2012 18.828.034.300 8 2013 19.317.563.200 2,6 2014 21.442.495.100 11 2015 22.000.000.000 2,6 Dari data tabel I.3 dapat digunakan untuk mencari data konsumsi minuman berkarbonasi di Indonesia dari tahun 20162020 yang diimplementasikan sebagai tahun ke6 sampai tahun ke10. Data tersebut dapat dicari dengan cara berikut ini. Berdasarkan Tabel I.3, data konsumsi minuman berkarbonasi di Indonesia dari tahun 20112015 yang diimplementasikan sebagai tahun ke1 sampai 5 dapat dibuat dalam Gambar I.2.

Konsumsi (hm 3 ) Bab I Pendahuluan I9 23.000.000.000 22.000.000.000 21.000.000.000 y = 0,0028x 2 + 1,1915x 16,261 R² = 0,964 20.000.000.000 19.000.000.000 18.000.000.000 17.000.000.000 2011 2012 2013 2014 2015 Tahun Gambar I.2. Konsumsi Minuman Berkarbonasi di Indonesia Dari Gambar I.2 diatas diperoleh hubungan antara tahun terhadap volume konsumsi minuman berkarbonasi dapat dibuat dalam persamaan sebagai berikut: Y = a + bx + cx 2 (2) Keterangan: Y = volume konsumsi minuman berkarbonasi X = tahun konsumsi minuman berkarbonasi Nilai a, b, c, dan R 2 dari persamaan (2) didapatkan dengan cara regresi polynomial order ke2 sehingga diperoleh: Nilai a = 16,261 Nilai b = 1,1915 Nilai c = 0,0028 Nilai R 2 = 0,964 Berikut ini merupakan contoh perhitungan untuk memperoleh data konsumsi minuman berkarbonasi dari tahun 20162020 yang diimplementasikan sebagai tahun ke 6 sampai 10. Data volume konsumsi minuman berkarbonasi tahun ke6 : Y = 0,0028 X 2 + 1,1915 X+ 16,261 = (0,0028 6 2 ) + (1,1915 6) + 16,261 Y = 23,3092 hm 3 = 23.390.200.000 liter

Bab I Pendahuluan I10 Dari perhitungan di atas, mendapatkan data konsumsi minuman berkarbonasi dari tahun 20162020 yang diimplementasikan sebagai tahun ke6 sampai 10 dan disajikan pada Tabel I.4. Tabel I.4. Perkiraan Konsumsi Minuman Berkarbonasi di Indonesia Tahun Konsumsi Minuman Berkarbonasi (liter) Kenaikan (%) 2016 23.390.200.000 5,95 2017 24.464.300.000 4,96 2018 25.613.800.000 4,7 2019 26.757.700.000 4,46 2020 27.896.000.000 4,25 I.6. Perhitungan Kapasitas Produksi Ratarata kenaikan konsumsi minuman berkarbonasi dari tahun 2011 hingga tahun 2020 adalah 5,39% dari Tabel I.7 dan Tabel I.8. Volume kebutuhan minuman berkarbonasi tahun 2020 adalah Konsumsi Minuman Berkarbonasi = 27.896.000.000 liter/tahun Karena pabrik minuman sari buah semangka termasuk perusahaan minuman sari buah baru yang harus mampu bersaing dengan beberapa perusahaan besar minuman sari buah lainnya, maka persentase kapasitas produksi diambil sekitar 0,5% dari ratarata kenaikan konsumsi minuman berkarbonasi yaitu 0,0539% Perkiraan Kapasitas Produksi = 0,0539% x Konsumsi Minuman Berkarbonasi = 0,0539% x 27.896.000.000 liter/tahun 0,5 liter/botol = 30.078.087 botol/tahun Kemasan minuman sari buah semangka berkarbonasi menggunakan kemasan botol plastik dengan kapasitas volume sebesar 500 ml, dimana mesin packaging yang digunakan untuk menghasilkan kemasan minuman botol plastik memiliki kapasitas produksi sebesar 3000 botol/jam. Kapasitas produksi 1 mesin packaging = 1000 botol/jam x 24 jam/hari x 330 hari/tahun = 7.920.000 botol/tahun Perkiraan jumlah mesin packaging = Perkiraan kapasitas produksi Kapasitas produksi mesin packaging = 30.078.087 botol/tahun 7.920.000 botol/tahun

Bab I Pendahuluan I11 Kapasitas Produksi = 3,79 mesin packaging 4 mesin packaging = Jumlah mesin packaging x Kapasitas produksi mesin packaging = 4 x 7.920.000 botol/tahun x 0,5 liter/botol = 15.840.000 liter/tahun 330 hari/tahun = 48.000 liter/hari