BAB II KERANGKA TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 2006, hal Hermawan Kartajaya, Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, Mizan, Bandung,

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan lokal (Soelistianingsih, 2013). Fakta yang terjadi di lapangan justru menunjukkan sebaliknya. Tidak

ANALISIS PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP STRATEGI BISNIS DALAM MENINGKATKAN KINERJA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM)

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB I. Pendahuluan. yang seara langsung telah mempengaruhi cara pengusaha menciptakan dan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. daya untuk mencari peluang menuju sukses. Munculnya kreatifitas dan

BAB V PENUTUP. khas minang di kota Padang dengan menguji hubungan antara entrepreneurial

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi secara efektif dan efisien serta tetap memiliki usaha bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru merupakan ancaman bagi pengusaha apotek. Meskipun layanan

BAB I PENDAHULUAN. ditawarkan berbagai lembaga keuangan. Daya tarik (attractiveness) bisnis jasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagian besar masyarakat, sering mengertikan pemasaran sebagai proses

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pernah ada masa dimana orang menyebutnya era keunggulan komparatif, yaitu era

BAB I PENDAHULUAN. menentukan mutu yang harus dapat menempatkan posisi produk tersebut di

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. kemampuan dan atau kemauan sendiri (Saiman, 2009:43).

BAB 1 PENDAHULUAN. ritel tertinggi yang pernah dicapai Indonesia dalam indeks sejak 2001.

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2012), hlm Sofyan Assauri, Strategic Marketing, (Jakarta: PT RajaGrafindo

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Segala sesuatu yang berhubungan dengan manusia setiap kali akan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. A Latar Belakang Masalah... 1 B Rumusan Masalah... 5 C Tujuan Penelitian... 5 D Kegunaan Penelitian... 5

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. hubungan strategi bisnis, penggunaan tipe-tipe ukuran kinerja keuangan dan non

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. domestik (nasional) maupun di pasar internasional/global. Untuk memenangkan

Noer Rafikah Zulyanti *) Universitas Islam Lamongan ABSTRAKSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. konsep pemasaran (Kohli & Jaworski, 1990). Orientasi pasar adalah budaya

ANALISIS PENGARUH PRODUK, PROMOSI, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OBAT HERBAL UD. TAZAKKA SUKOHARJO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. merek, harga, dan pelayanan yang terbaik. Dengan demikian agar suatu. persaingan, maka penting bagi perusahaan tersebut untuk dapat

BAB 6 FORMULASI STRATEGI. Penerbit Erlangga

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini perkembangan sektor jasa telah mengalami peningkatan yang

BAB I PENDAHULUAN. tentang pemasaran yang berorientasi pasar serta inovasi produk akan

BAB I PENDAHULUAN. dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern organisasi yang. tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

Farah Esa B

BAB I PENDAHULUAN. bersangkutan. Untuk itu, kegiatan bisnis tersebut harus dapat memberikan kepuasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

STRATEGI DIFERENSIASI: UPAYA MENCIPTAKAN KEPUASAN NASABAH (Studi Kasus pada Bank Muamalat Cabang Palembang)

Diajukan Oleh: ILZA AJRIN ADZANIA B

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era perdagangan bebas saat ini, perkembangan teknologi dan kondisi

mempertahankan dan meningkatkan tingkat keuntungan. Usaha ini hanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada Era Globalisasi ini, aktivitas pembangunan dan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN YANG DIMEDIASI OLEH KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU AS

BAB 1 PENDAHULUAN. nasabahnya dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari. Bank merupakan suatu badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. harapan mereka, sehingga mampu memberikan kepuasan kepada para konsumen atau

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

BAB 1 PENDAHULUAN. mendukung pembangunan ekonomi masyarakat. PT. Pos Indonesia. merupakan suatu BUMN yang bergerak dalam kegiatan pelayanan lalu

Kata Kunci: Orientasi Pasar, Inovasi Produk, Keunggulan Bersaing, Kinerja Pemasaran

PENGARUH SITUASI PEMBELIAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA GIANT SUPERMARKET CILACAP

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. didefenisikan dari perspektif pengalaman konsumen setelah mengkonsumsi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mengetahui kondisi pasar adalah penting. Agar dapat

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN(MAHASISWA) TERHADAP KUALITAS PELAYANAN BIRO ADMINISTRASI UMUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENERAPAN SALURAN DISTRIBUSI DALAM UPAYA MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA RPA JAMBU RAYA BOGOR TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sangat ketat. Meningkatnya persaingan dari pesaing

KEPUASAN KONSUMEN DITINJAU DARI PERSEPSI TENTANG ASURANSI DAN PELAYANAN DI ASURANSI BUMI PUTERA SURAKARTA 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI

PERENCANAAN STRATEGIS, PENGEMBANGAN BISNIS & PEMASARAN PELAYANAN KESAHATAN

Bagaimana suatu perusahaan menggunakan sistem informasi untuk menunjang strategisnya

ANALISIS PENGARUH ORIENTASI PASAR, ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN, DAN DAYA SAING TERHADAP KINERJA PEMASARAN INDUSTRI KNALPOT

BAB I PENDAHULUAN. laba, untuk itu seorang manajer harus dapat menentukan suatu kebijaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. mengenai hubungan pemasaran (relationship marketing). Lebih dari sekedar

BAB 1 PENDAHULUAN. di kawasan timur: China, Vietnam, dan India (Besterfield, 2003:2).

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya berdirinya ritel-ritel diberbagai wilayah Indonesia. Ritel adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. misi dan strategi perusahaan dapat tercapai. Dengan semakin banyaknya usaha penjahit, maka akan memberikan

BAB 2 BERSAING DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DASAR-DASAR KEUNGGULAN STRATEGIS

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kualitasnya dengan melihat pentingnya sebuah brand image. Konsumen dalam

BAB I PENDAHULUAN. Amir (2011) kepuasan konsumen didefinisikan sejauh mana manfaat sebuah

online dan lokasi didapatkan hasil sebesar 0,002 yang mana nilainya lebih kecil

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Penerapan Corporate Social

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan teknologi dibidang perbankan dewasa ini. Berbagai usaha dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi saat ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis di semua sektor menjadi sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

kewirausahaan karyawannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri dikarenakan pada

ANALISIS PENGARUH DESAIN, KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SAMSUNG. (Studi Pada Mahasiswa FEB UMS)

MODUL KEWIRAUSAHAAN (3 SKS) Oleh: Dadan Anugrah, M.Si POKOK BAHASAN : KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS DALAM PERSAINGAN

PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN. Diah Yulisetiarini Fakultas Ekonomi Universitas Jember

BAB II KERANGKA TEORI

PENGARUH CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RAMAI SWALAYAN PETERONGAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

banyak Rp 1 miliar per tahun.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS PELANGGAN PADA BENGKEL MOTOR CONDONG KOAR-KOAR DI GEDANGAN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang semaksimal mungkin. Volume penjualan adalah jumlah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan,pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas

PENGARUH CITRA MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Pada Konsumen Breadtalk Di Kota Padang) SKRIPSI

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN 2008) Fandy Tjiptono. "Strategi Pemasaran Edisi III." (Yogyakarta: Andi Offset,

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, FASILITAS DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI HOTEL BISMO KEDIRI TAHUN 2016 ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN DAN KEUNGGULAN BERSAING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN JAMU DI KECAMATAN JATISRONO WONOGIRI

Transkripsi:

BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teori 1. Keunggulan Bersaing Untuk dapat bertahan, apalagi untuk memenangkan persaingan, maka setiap perusahaan harus menciptakan daya saing khusus agar memiliki posisi tawar menawar yang kuat di tengah pasar yang kompetitif. Keunggulan bersaing menggambarkan cara perusahaan memilih dan menerapkan strategi yang terbaik, sesuai dan tepat. Menurut Zimmerer dan Scarborough, keunggulan bersaing adalah kumpulan faktor-faktor yang membedakan suatu perusahaan dari pesaingnya dan memberikannya posisi yang unik dalam pasar. Faktor-faktor pembeda tersebut kemudian oleh Michael P. Porter dirumuskan menjadi tiga yang ia sebut Strategi Generik untuk menciptakan keunggulan bersaing, yaitu biaya rendah (low cost), diferensiasi (differentiation), dan fokus (focus). 1 Biaya rendah merupakan keunggulan biaya yang relatif rendah dalam menghasilkan barang dan jasa. Diferensiasi merupakan strategi yang berasal dari kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa yang unik dalam industrinya dan dalam semua dimensi umum yang dapat dihargai oleh konsumen. Sedangkan fokus merupakan 1 Muh. Yunus, Islam dan Kewirausahaan Inovatif... hlm.256. 1

2 strategi yang berusaha mencari keunggulan dalam segmen sasaran pasar tertentu meskipun tidak memiliki keunggulan bersaing secara keseluruhan. 2 Dengan demikian perusahaan yang memiliki strategi biaya rendah, diferensiasi, dan fokus adalah perusahaan yang diyakini memiliki keunggulan atau daya saing sehingga tetap bertahan dalam era persaingan yang tajam dan kondisi perekonomian yang sarat ketidakpastian seperti sekarang ini. Maka menjadi jelaslah, bahwa strategi menjadi penting artinya bagi suatu perusahaan dalam memenangkan persaingan. 2. Orientasi Pasar Menurut Kotler, strategi bisnis yang berorientasi pasar adalah lebih penting untuk melakukan apa yang secara strategis benar daripada apa yang mampu menghasilkan laba dengan segera. Sementara itu, Kohlin dan Jaworksi mendefinisikan orientasi pasar sebagai pengumpulan intelijen pasar untuk memenuhi kebutuhan pelanggan saat ini dan mendatang, penyebaran intelijen pasar ke berbagai divisi dan fungsi dalam perusahaan, dan bagaimana perusahaan menanggapinya. Tujuan dengan menerapkan strategi yang berorientasi pasar adalah untuk membentuk serta menyempurnakan usaha bisnis dan produk perusahaan sehingga memenuhi target laba 2 Suryana, Kewirausahaan Pedoman Praktisi Kiat dan Proses Menuju Sukses... hlm. 175.

3 dan pertumbuhan. 3 Orientasi pasar terdiri dari tiga indikator, yaitu orientasi pelanggan, orientasi pesaing, dan koordinasi interfungsional, dengan memperhatikan tujuan jangka panjang dan keuntungan perusahaan. 4 Orientasi pelanggan adalah orientasi terhadap sasaran pembeli secara seksama agar mampu menciptakan nilai unggul secara terus menerus. Bila pelanggan menjadi orientasi bisnisnya, maka perusahaan dituntut untuk selalu komitmen pada pelanggan, menciptakan niai bagi pelanggan, memahami kebutuhan dan kepuasan pelanggan, serta pelayanan purna jual. Orientasi pesaing merupakan orientasi keluar, yakni memahami kekuatan dan kelemahan pesaing, baik jangka pendek maupun kapabilitas jangka panjang, strategi saat ini dan strategi mendatang dari pesaing-pesaingnya. Koordinasi interfungsional dimaknai sebagai koordinasi antar seluruh bagian dalam memanfaatkan sumber daya perusahaan untuk menciptakan nilai unggul bagi pelanggan. Oleh karena itu setiap bagian dari perusahaan dituntut agar peka terhadap kebutuhan setiap departemen lainnya yang mengarah pada pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan. 3 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, jilid I dan II (Jakarta: PT. Prenhallindo, 2002), hlm. 74. 4 Rahayu Puji Suci, Orientasi Pasar dan Kontribusinya Terhadap Pencapaian Kinerja Perusahaan (Malang: Jurnal Keungan dan Perbankan, Vol. IX, Nomor 2, Mei 2005), hlm. 388.

4 Orientasi pasar sangat efektif dalam mendapatkan dan mempertahankan keunggulan kompetitif, yang dimulai dengan perencanaan dan koordinasi dengan semua bagian yang ada dalam organisasi untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Oleh karena itu orientasi pasar harus menekankan pentingnya analisis kebutuhan dan keinginan target pasar secara lebih efisien dan efektif dibandingkan dengan pesaingnya dalam usaha untuk mencapai keunggulan bersaing. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Gibran 5 dan Aris Mardiyono 6 membuktikan bahwa orientasi pasar berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing. 3. Harga Jual Produk Seorang pengusaha harus mampu menghasilkan produk rendah biaya, sehingga strategi dalam menetapkan harga (tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan produk/jasa para pesaing). Jika mampu dapat juga ditambahkan bahwa produk/jasa, memiliki nilai (bernilai) lebih dibandingkan dengan harga pesaing. Dengan demikian, produk/jasa kita memiliki keunggulan dari segi harga dan nilai. Pelanggan yang sensitif terhadap harga, biasanya selisih harga Rp1000 saja dengan 5 Gibran, Pengaruh Orientasi Pasar Dan Inovasi Produk Terhadap Keunggulan Bersaing Pada Factory Outlet The Summit Bandung (Bandung: Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia), hlm. 1. 6 Aris Mardiyono, Pengaruh Orientasi Pasar, Pembelajaran Organisasi Terhadap Keunggulan Bersaing Dalam Meningkatkan Kinerja Pemasaran (Tinjauan Teoritis) (Semarang: Serat Acitya Jurnal Ilmiah), hlm. 48.

5 produk atau jasa pesaing akan menjadi pertimbangan dalam membeli produk yang lebih rendah harganya. 7 Perusahaan yang tumbuh dan berkembang adalah perusahaan yang dapat bekerja dengan produktifitas dan efisiensi yang tinggi agar perusahaan dapat memproduksi dengan tepat jumlah, tepat waktu, dan biaya serendah mungkin. Perusahaan yang dapat beroperasi dengan produktifitas dan efisiensi yang tinggi akan mempunyai daya saing yang rendah, sehingga perusahaan mempunyai daya saing yang rendah pula karena dapat menetapkan harga jual yang rendah. Dalam hal ini peran biaya produksi sangat penting, terutama dalam meningkatkan keunggulan bersaing dari suatu perusahaan. Biaya produksi merupakan biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. 8 Dalam perusahaan penentuan harga jual produk dan jasa merupakan salah satu jenis pengambilan keputusan manajemen yang penting. Harga jual adalah besarnya harga yang akan dibebankan kepada konsumen yang diperoleh atau dihitung dari biaya produksi ditambah biaya non produksi dan laba yang diharapkan. 9 Harga ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau menghindari campur tangan pemerintah. Tujuan penetapan harga 7 Leonardus Saiman, Kewirausahaan: Teori dan Praktik, dan Kasus-kasus (Jakarta: Salemba Empat, 2015), hlm.125. 8 Mulyadi, Akuntansi Biaya (Yogyakarta : Aditya Medi, 2000), hlm.14. 9 Mulyadi, Akuntansi Biaya... hlm.14.

6 tersebut memiliki implikasi penting terhadap strategi bersaing perusahaan. 10 Tujuan yang ditetapkan harus konsisten dengan cara yang ditempuh perusahaan dalam menempatkan posisi relatifnya dalam persaingan. Indikator yang mencirikan harga jual produk seperti yang telah dijelaskan diatas, yaitu keterjangkauan harga dan kesesuaian harga. 11 Hasil Penelitian yang dilakukan oleh Sri Wahyuni 12 membuktikan bahwa harga memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel keunggulan bersaing. 4. Orientasi Kewirausahaan Orientasi kewirausahaan (entrepreneurial orientation) adalah orientasi perusahaan yang memiliki prinsip pada upaya untuk mengidentifikasi dan mengeksploitasi kesempatan. Miller mendefinisikan orientasi kewirausahaan sebagai orientasi untuk menjadi yang pertama dalam hal inovasi di pasar, memiliki sikap untuk mengambil risiko, dan proaktif terhadap perubahan yang terjadi pasar. Miller dan Friesen menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki orientasi kewirausahaan yang kuat akan memiliki kemampuan untuk melakukan inovasi lebih kuat dibandingkan perusahaan lain. Lumpkin 10 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran (Yogyakarta : Andi Yogyakarta, 1997), hlm.152-153. 11 William J. Stanton, Prinsip Pemasaran, Ed. 9 (Jakarta: Erlangga, 1998), hlm.13. 12 Sri Wahyuni, Analisis Pengaruh Harga Kompetitip Terhadap Sumber Kapabilitas Pemasaran Jasa Laundry Sebagai Intervening Variabel Yang Mempengaruhi Variabel Keunggulan Bersaing Jasa Laundry Di Kota Semarang (Semarang: Jurnal Admisi dan Bisnis versi Online, 2013).

7 dan Dess menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki orientasi kewirausahaan yang kuat, akan lebih berani untuk mengambil risiko, dan tidak cuma bertahan pada strategi masa lalu. 13 Perusahaan dengan orientasi kewirausahaan yang kuat memiliki kemampuan mengubah ketidakpastian lingkungan menjadi suatu manfaat bagi perusahaan. Orientasi kewirausahaan memiliki tiga dimensi yaitu inovasi, proaktif, dan pengambilan risiko. Mengacu pada tiga dimensi kewirausahaan, Miller memberikan definisi pada orientasi kewirausahaan, Suatu perusahaan dikatakan memiliki suatu semangat orientasi kewirausahaan jika bisa menjadi yang pertama dalam melakukan inovasi produk baru di pasar, memiliki keberanian mengambil risiko, dan selalu proaktif terhadap perubahan tuntutan akan produk baru. 14 Zahra dan Covin menyatakan bahwa perusahaan dengan orientasi kewirausahaan dapat mencapai target pasar dan posisi pasar lebih dibandingkan para pesaing mereka. Kemampuan pimpinan akan sangat mempengaruhi sikap perusahaan dalam memperhatikan perusahaan pasar menjadi responsif terhadap perusahaan, dan kebutuhan pasar seringkali memerlukan dirancangnya produk baru untuk menyesuaikan dengan perubahan dan eksploitasi konsumen, sehingga tercipta keunggulan bersaing perusahaan. Perusahaan yang melakukan orientasi 13 Maria Pampa Kumalaningrum, Lingkungan Bisnis, Orientasi Kewirausahaan, Orientasi Pasar, dan Kinerja Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Yogyakarta: Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis, Vol. 7, No. 1, Juni 2012), hlm. 46. 14 Maria Pampa Kumalaningrum, Lingkungan Bisnis, Orientasi Kewirausahaan, Orientasi Pasar, dan Kinerja Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah... hlm. 46.

8 kewirausahaan akan mampu berinovasi sehingga dapat menciptakan produk yang lebih unik ataupun menarik dibanding dengan pesaingnya. 15 Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ginanjar Suendro 16 membuktikan bahwa orientasi kewirausahaan dengan menggunakan indikator inovasi produk memiliki pengaruh yang positif terhadap keunggulan bersaing dan semakin tinggi inovasi produk maka akan mempengaruhi kinerja pemasaran dan meningkatkan keunggulan bersaing. Beberapa indikator yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur orientasi kewirausahaan adalah inovasi produk, kesempatan berisiko, dan proaktif. Inovasi adalah suatu proses yang menghasilkan nilai tambah yang signifikan bagi perorangan, kelompok, organisasi, industri, dan masyarakat. 17 Kesempatan berisiko adalah sikap berani dalam mengambil risiko untuk kelangsungan hidup perusahaan. Proaktif adalah sikap tanggap terhadap perubahan tuntutan akan produk baru yang terjadi di pasar. 18 B. Tinjauan Pustaka 15 Maria Pampa Kumalaningrum, Lingkungan Bisnis, Orientasi Kewirausahaan, Orientasi Pasar, dan Kinerja Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah... hlm. 45. 16 Ginanjar Suendro, Analisis Pengaruh Inovasi Produk Melalui Kinerja Pemasaran Untuk Mencapai Keunggulan Bersaing Berkelanjutan (Studi Kasus Pada Industri Kecil Dan Menengah Batik Pekalongan) (Semarang: Fakultas Margister Manajemen, UNDIP), hlm. 1. 17 Muh. Yunus,Islam dan Kewirausahaan Inovatif... hlm. 126. 18 Maria Pampa Kumalaningrum, Lingkungan Bisnis, Orientasi Kewirausahaan, Orientasi Pasar, dan Kinerja Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah... hlm. 46.

9 Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keunggulan bersaing. Beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya antara lain: 1. Sri Wahyuni 19 Melakukan penelitian mengenai analisis pengaruh harga kompetitip terhadap sumber kapabilitas pemasaran jasa laundry sebagai intervening variabel yang mempengaruhi variabel keunggulan bersaing jasa laundry di kota Semarang. Objek penelitian ini adalah jasa laundry di kota Semarang. Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga kompetitif dan sumber kapabilitas pemasaran sebagai variabel intervening, dan keunggulan bersaing sebagai variabel dependen. Penelitian ini menggunakan teknik analisis Structural Equation Model (SEM). Hasil penelitian membuktikan bahwa harga kompetitip berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel keunggulan bersaing dengan melalui analisis SEM dan ada pengaruh secara signifikan sumber kapabilitas pemasaran berpengaruh terhadap keunggulan bersaing. Objek penelitian yang digunakan juga berbeda antara penelitian Sri Wahyuni dengan penelitian ini. Dalam penelitian yang dilakukan Sri Wahyuni, variabel harga kompetitif dan sumber kapabilitas pemasaran mempengaruhi variabel keunggulan bersaing. Sedangkan pada penelitian ini, variabel orientasi pasar, 19 Sri Wahyuni, Analisis Pengaruh Harga Kompetitip Terhadap Sumber Kapabilitas Pemasaran Jasa Laundry Sebagai Intervening Variabel Yang Mempengaruhi Variabel Keunggulan Bersaing Jasa Laundry Di Kota Semarang Jurnal Admin dan Bisnis.

10 harga jual produk, dan orientasi kewirausahaan mempengaruhi keunggulan bersaing. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Sri Wahyuni dengan penelitian ini adalah pada variabel dependen yang digunakan. 2. Ginanjar Suendro 20 Melakukan penelitian mengenai analisis pengaruh inovasi produk melalui kinerja pemasaran untuk mencapai keunggulan bersaing berkelanjutan (studi kasus pada industri kecil dan menengah batik pekalongan). Objek penelitian ini adalah industri kecil dan menengah batik Pekalongan. Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah inovasi produk, orientasi pelanggan, orientasi pesaing, koordinasi lintas fungsi, dan kinerja pemasaran sebagai variabel independen, dan keunggulan bersaing berkelanjutan sebagai variabel dependen. Penelitian ini menggunakan teknik Structural Equation Model (SEM). Hasil penelitian membuktikan bahwa Inovasi produk dapat ditingkatkan dengan meningkatkan orientasi pelanggan, orientasi pesaing dan koordinasi lintas fungsi. Selanjutnya inovasi produk yang semakin tinggi akan mempengaruhi kinerja pemasaran dan selanjutnya meningkatkan keunggulan bersaing berkelanjutan. Objek penelitian yang digunakan juga berbeda antara 20 Ginanjar Suendro, Analisis Pengaruh Inovasi Produk Melalui Kinerja Pemasaran Untuk Mencapai Keunggulan Bersaing Berkelanjutan (Studi Kasus Pada Industri Kecil Dan Menengah Batik Pekalongan)... hlm. 1.

11 penelitian Ginanjar Suendro dengan penelitian ini. Dalam penelitian yang dilakukan Ginanjar Suendro, variabel inovasi produk, orientasi pelanggan, orientasi pesaing, koordinasi lintas fungsi, dan kinerja pemasaran mempengaruhi keunggulan bersaing berkelanjutan Sedangkan pada penelitian ini, variabel orientasi pasar, harga jual produk, dan orientasi kewirausahaan mempengaruhi keunggulan bersaing. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Ginanjar Suendro dengan penelitian ini adalah pada variabel independen yang digunakan. 3. Aris Mardiyono 21 Melakukan penelitian mengenai pengaruh orientasi pasar, pembelajaran organisasi terhadap keunggulan bersaing dalam meningkatkan kinerja pemasaran (tinjauan teoritis). Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah orientasi pasar dan pembelajaran organisasi sebagai variabel independen, dan keunggulan bersaing dan kinerja pemasaran sebagai variabel dependen. Penelitian ini menggunakan teknik tinjauan pustaka. Hasil penelitian membuktikan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara orientasi pasar terhadap keunggulan bersaing, ada pengaruh positif dan signifikan antara pembelajaran organisasi terhadap 21 Aris Mardiyono, Pengaruh Orientasi Pasar, Pembelajaran Organisasi Terhadap Keunggulan Bersaing Dalam Meningkatkan Kinerja Pemasaran (Tinjauan Teoritis)... hlm. 48.

12 keunggulan bersaing, ada pengaruh positif dan signifikan antara orientasi pasar terhadap kinerja pemasaran ada pengaruh positif dan signifikan antara keunggulan bersaing terhadap kinerja pemasaran, ada pengaruh positif dan signifikan antara pembelajaran organisasi terhadap kinerja pemasaran. Dalam penelitian yang dilakukan Aris Mardiyono, variabel orientasi pasar dan pembelajaran organisasi mempengaruhi variabel keunggulan bersaing dan kinerja pemasaran. Sedangkan pada penelitian ini, variabel orientasi pasar, harga jual produk, dan orientasi kewirausahaan mempengaruhi keunggulan bersaing. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Aris Mardiyono dengan penelitian ini adalah pada variabel independen yang digunakan. 4. Gibran 22 Melakukan penelitian mengenai pengaruh orientasi pasar dan inovasi produk terhadap keunggulan bersaing pada factory outlet the summit Bandung. Objek penelitian ini adalah factory outlet / tempat penjualan pakaian di Bandung. Variabel penelitian yang digunakan adalah orientasi pasar dan inovasi produk sebagai variabel independen, dan keunggulan bersaing sebagai variabel dependen. Penelitian ini menggunakan teknik uji validitas, uji reliabilitas, uji msi, analisis verifikatif, analisis korelasi, analisis determinasi, analisis deskriptif. 22 Gibran, Pengaruh Orientasi Pasar Dan Inovasi Produk Terhadap Keunggulan Bersaing Pada Factory Outlet The Summit Bandung... hlm. 1.

13 Hasil penelitian ini mengatakan bahwa variabel orientasi pasar berpengaruh terhadap inovasi produk, dan variabel pasar juga berpengaruh terhadap keunggulan bersaing. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Gibran, variabel keungggulan bersaing dipengaruhi variabel orientasi pasar dan inovasi produk. Sedangkan pada penelitian ini, variabel keunggulan bersaing dipengaruhi oleh orientasi pasar, harga jual produk, dan orientasi kewirausahaan. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Gibran dengan penelitian ini adalah pada variabel independen yang digunakan. 5. GL.Hery Prasetya, Edi Rahardja, dan Retno Hidayati 23 Melakukan penelitian tentang membangun keunggulan kompetitif melalui aliansi stratejik untuk meningkatkan kinerja perusahaan (studi kasus pada PT. Pos Indonesia wilayah VI Jateng dan DIY). Objek penelitian ini adalah PT. Pos Indonesia wilayah VI Jateng dan DIY. Variabel penelitian yang digunakan adalah inovasi produk, aliansi stratejik, perubahan lingkungan sebagai variabel independen, dan keunggulan kompetitif sebagai variabel dependen. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis konfirmatori SEM. Hasil penelitian tersebut mengatakan bahwa perubahan lingkungan terbukti berpengaruh positif terhadap aliansi stratejik dan keunggulan 23 GL. Hery Prasetya, Edi Rahardja, Retno Hidayati, Membangun Keunggulan Kompetitif Melalui Aliansi Stratejik Untuk Meningkatkan Kinerja Perusahaan (studi kasus pada PT. Pos Indonesia Wilayah VI Jateng dan DIY) (Semarang: Jurnal Studi Manajemen & Organisasi, Vol.4, No. 2, Juli, Tahun 2007), hlm. 1.

14 kompetitif, aliansi stratejik berpengaruh positif terhadap keunggulan kompetitif dan keunggulan kompetitif berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan dan inovasi produk terbukti tidak memiliki pengaruh terhadap aliansi stratejik dan keunggulan kompetitif. Dalam penelitian yang digunakan oleh GL.Hery Prasetya, Edi Rahardja, dan Retno Hidayati, variabel keunggulan kompetitif dipengaruhi oleh variabel inovasi produk, aliansi stratejik, dan perubahan lingkungan. Sedangkan pada penelitian ini, variabel keunggulan bersaing dipengaruhi oleh variabel orientasi pasar, harga jual produk, dan orientasi kewirausahaan. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Hery Prasetya, Edi Rahardja, dan Retno Hidayati dengan penelitian ini adalah pada variabel independen yang digunakan.

15 Tabel 2.1 Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu No Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian 1 Sri Wahyuni 2 Ginanjar Suendro Analisis Pengaruh Harga Kompetitip Terhadap Sumber Kapabilitas Pemasaran Jasa Laundry Sebagai Intervening Variabel Yang Mempengaruhi Variabel Keunggulan Bersaing Jasa Laundry Di Kota Semarang Analisis Pengaruh Inovasi Produk Melalui Kinerja Pemasaran Untuk Mencapai Keunggulan Bersaing Berkelanjutan (Studi Kasus Pada Industri Kecil dan Menengah Batik Pekalongan) Harga Kompetitif, Sumber Kapabilitas Pemasaran, dan Keunggulan Bersaing Inovasi Produk, Orientasi Pelanggan, Orientasi Pesaing, Koordinasi Lintas Fungsi, Kinerja Pemasaran, dan Keunggulan Bersaing Alat Analisis Hasil Penelitian Perbedaan Analisis Structural Equation Model (SEM) Analisis Structural Equation Model (SEM) Harga kompetitip berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel keunggulan bersaing dengan melalui analisis SEM dan ada pengaruh secara signifikan sumber kapabilitas pemasaran berpengaruh terhadap keunggulan bersaing. Inovasi produk dapat ditingkatkan dengan meningkatkan orientasi pelanggan, orientasi pesaing dan koordinasi lintas fungsi. Selanjutnya, inovasi produk yang semakin tinggi akan mempengaruhi kinerja pemasaran dan selanjutnya meningkatkan keunggu lan bersaing berkelanjutan. Variabel independen yang digunakan sama tetapi ada tambahan yaitu Orientasi Pasar dan Orientasi Kewirausahaan. Variabel dependen yang digunakan berbeda yaitu Orientasi Pasar, Harga Jual Produk, dan Orientasi Kewirausahaan.

16 3 Aris Mardiyono Pengaruh Orientasi Pasar, Pembelajaran Organisasi Terhadap Keunggulan Bersaing dalam Meningkatkan Kinerja Pemasaran (Tinjauan Teoritis) 4 Gibran Pengaruh Orientasi Pasar dan Inovasi Produk Terhadap keunggulan Bersaing Pada Factory Outlet The Summit Bandung Berkelanjutan Orientasi Pasar, Pembelajaran Organisasi, Keunggulan Bersaing, dan Kinerja Pemasaran Oreintasi Pasar, Inovasi Produk, Keunggulan Bersaing Tinjauan Pustaka Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Uji MSI, Analisis Verifikatif, Analisis Korelasi, Analisis Determinasi, Analisis Deskriptif. Ada pengaruh positif dan signifikan antara orientasi pasar terhadap keunggulan bersaing, ada pengaruh positif dan signifikan antara pembelajaran organisasi terhadap keunggulan bersaing, ada pengaruh positif dan signifikan antara orientasi pasar terhadap kinerja pemasaran, ada pengaruh positif dan signifikan antara keunggulan bersaing terhadap kinerja pemasaran, ada pengaruh positif dan signifikan antara pembelajaran organisasi terhadap kinerja pemasaran. Variabel orientasi pasar berpengaruh terhadap inovasi produk, variabel pasar juga berpengaruh terhadap Keunggulan Bersaing. Variabel dependen yang digunakan yaitu Orientasi Pasar, Harga Jual Produk, dan Orientasi Kewirausahaan. Variabel dependen yang digunakan yaitu Orientasi Pasar, Harga Jual Produk, dan Orientasi Kewirausahaan.

17 5 GL.Hery Prasetya, Edi Rahardja, Retno Hidayati Membangun Keunggulan Kompetitif Melalui Aliansi Stratejik Untuk Meningkatkan Kinerja Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Pos Indonesia Wilayah VI Jateng dan DIY) Inovasi Produk, Aliansi Stratejik, Perubahan Lingkungan, dan Keunggulan Kompetitif Analisis Konfirmatori Structural Equation Model (SEM) Perubahan lingkungan terbukti berpengaruh positif terhadap aliansi stratejik dan keunggulan kompetitif, aliansi stratejik berpengaruh positif terhadap keunggulan kompetitif dan keunggulan kompetitif berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Inovasi produk terbukti tidak memiliki pengaruh terhadap aliansi stratejik dan keunggulan kompetitif. Variabel dependen yang digunakan yaitu Orientasi Pasar, Harga Jual Produk, dan Orientasi Kewirausahaan.

18 C. Kerangka Berpikir Keunggulan bersaing berkembang dari nilai yang mampu diciptakan oleh perusahaan bagi langganan atau pembeli. Keunggulan bersaing menggambarkan cara perusahaan memilih dan mengimplementasikan strategi generik (biaya rendah, diferensiasi, dan fokus) untuk mencapai dan mempertahankan keunggulan bersaing. 33 Dengan kata lain, keunggulan menyangkut bagaimana suatu perusahaan benar-benar menerapkan strategi generiknya dalam kegiatan praktis. Jika perusahaan menerapkan strategi generik, maka perusahaan tersebut berusaha untuk memperhatikan pasar dan tertuju untuk menguatkan keunggulan bersaing perusahaan tersebut. Perusahaan yang menerapkan orientasi pasar memiliki kelebihan dalam hal pengetahuan pelanggan dan kelebihan ini dapat dijadikan sebagai sumber untuk menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan. Hal ini dilakukan agar perusahaan mampu menampilkan diri sebagai perusahaan yang selalu unggul dari pesaingpesaingnya dan dapat senantiasa bertahan dalam industri yang penuh persaingan. 34 Kompetensi kewirausahaan juga dibutuhkan didalam implementasi strategi pemasaran agar diperoleh keunggulan bersaing yang tepat melalui nilai responsifitas atas kebutuhan pelanggan sehingga menemukan peluang. Semakin tinggi kemampuan seorang wirausaha 33 Suryana, Kewirausahaan Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses... hlm. 256. 34 Muh. Yunus, Islam dan Kewirausahaan Inovatif... hlm. 229.

19 dalam menerapkan berbagai tugas sekaligus, semakin besar pula kemungkinan untuk mengelola peluang menjadi produk yang lebih unggul daripada pesaingnya. Perusahaan yang dapat beroperasi dengan produktifitas dan efisiensi yang tinggi akan mempunyai daya saing yang rendah, sehingga perusahaan mempunyai daya saing yang rendah pula karena dapat menetapkan harga produk yang rendah. 35 Dalam hal ini peran harga sangat penting, terutama dalam meningkatkan keunggulan bersaing dari suatu perusahaan. Berdasarkan penjelasan tersebut maka pengaruh dari masingmasing variabel tersebut terhadap keunggulan bersaing dapat digambarkan dalam kerangka pemikiran sebagai berikut: Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Orientasi Pasar Harga Jual Produk Orientasi Kewirausahaan H1 + H2 + H3 + Keunggulan Bersaing H4 + 35 Mulyadi, Akuntansi Biaya... hlm. 14.

20 D. Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut maka diajukan hipotesis sebagai berikut: H1: Ada pengaruh secara parsial dari Orientasi Kewirausahaan terhadap Keunggulan Bersaing pada Industri Kecil Mebel di Pekalongan. H2: Ada pengaruh secara parsial dari Orientasi Pasar terhadap Keunggulan Bersaing pada Industri Kecil Mebel di Pekalongan. H3: Ada pengaruh secara parsial dari Harga Jual Produk terhadap Keunggulan Bersaing pada Industri Kecil Mebel di Pekalongan. H4: Ada pengaruh secara simultan dari Orientasi Pasar, Harga Jual Produk, dan Orientasi Kewirausahaan terhadap Keunggulan Bersaing pada Industri Kecil Mebel di Pekalongan.