BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dan menggunakan pengumpulan data dengan menggunakan instrumen penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2009:14). Pendekatan kuantitatif ini dianggap sebagai metode ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, objektif, terukur, rasional, dan sistematis (Sugiyono, 2009:13). Desain penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode penelitian korelasional yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkap hubungan/korelasi antar variabel. Penelitian korelasional bukan merupakan penelitian yang mengungkap hubungan sebab-akibat namun penelitian korelasional mengungkap hubungan yang menyatakan adanya perubahan pada satu variabel yang diikuti perubahan variabel lain dalam suatu gejala, oleh karena itu penelitian korelasional paling sedikit melibatkan dua variabel (Sandjaja, 2006). 45
46 B. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan objek yang menjadi pusat perhatian penelitian dan tempat untuk menggeneralisasikan temuan penelitian (Sandjaja, 2006:180). Populasi bukan hanya sekedar jumlah dalam objek/subjek yang akan diteliti namun meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh objek/subjek penelitian (Sugiyono, 2009). Sedangkan sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2009:118). Sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif/mewakili populasi. Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan PT Badak NGL yang akan memasuki masa pensiun pada Agustus 2011-Desember 2012 (memasuki Masa Persiapan Pensiun/MPP pada Agustus 2010-Desember 2011) berjumlah 105. Apabila populasi lebih dari 100, maka subjek penelitian dapat diambil sebanyak 20%-25%, tetapi jika populasi kurang dari 100, maka lebih baik sampel diambil dari keseluruhan populasi (Arikunto, 2006). 1. Karakteristik dan sampel penelitian a. Karyawan PT Badak NGL yang akan memasuki masa pensiun pada Agustus 2011-Desember 2012 b. Berdomisili dan berlokasi di Bontang, Kalimantan Timur saat penelitian berlangsung c. Merupakan karyawan dengan program pensiun reguler (tetap mendapat tunjangan pensiun)
47 2. Teknik penentuan sampel Teknik penentuan sampel yang digunakan agar sampel representatif/mewakili populasi adalah menggunakan simple random sampling. Simple random sampling adalah teknik pengambilan anggota sampel yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut, artinya setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel penelitian (Sugiyono, 2009). Penentuan minimum sampel berdasarkan rumus Slovin (Riduwan, 2004:65) adalah: n = ( ) Keterangan: n N e : jumlah sampel : jumlah populasi : presisi (peran kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir/diinginkan, yaitu sebesar 10% atau 0,1). Dari rumus Slovin yang digunakan, untuk jumlah populasi sebanyak 105, jumlah minimum sampel yang dibutuhkan untuk penelitian ialah 52 orang. 3. Lokasi dan waktu penelitian Lokasi penelitian dilakukan di PT Badak NGL Bontang, Kalimantan Timur pada tanggal 15-23 Juli 2010.
48 C. Definisi Operasional 1. Konsep Diri Konsep diri yang akan diukur pada karyawan PT Badak NGL adalah komponen konsep diri yang mencakup: (1) dimensi internal yaitu bagaimana seorang karyawan PT Badak NGL menilai diri sendiri, hal ini mencakup diri sebagai objek, diri sebagai pelaku, dan diri sebagai penilai, (2) dimensi eksternal yaitu bagaimana seorang karyawan PT Badak NGL memandang diri sendiri yang dipengaruhi oleh faktor diluar dirinya/eksternal, hal ini mencakup mencakup diri fisik, diri moral-etik, diri personal, diri keluarga, dan diri sosial. 2. Kecemasan Menghadapi Pensiun Kecemasan/kekhawatiran karyawan PT Badak NGL yang akan memasuki masa pensiun pada Agustus 2011-Desember 2012 terhadap sesuatu yang tidak pasti dan tidak dapat diprediksi sebagai akibat dari datangnya masa pensiun diukur dengan menggunakan komponenkomponen integritas dan identitas sosial, penyesuaian sosial, kekhawatiran tidak diakui oleh suatu lingkungan sosial, dan kehilangan teman, serta ketidakpastian dalam hal finansial/keuangan. D. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini menggunakan angket yaitu cara pengumpulan data dengan mempergunakan pertanyaan-pertanyaan/pernyataan-pernyataan tertulis untuk mendapatkan informasi dari responden (Sandjaja, 2006:149).
49 Pernyataan pada angket ini menggunakan skala likert yang menuntut jawaban responden dalam bentuk skala bertingkat. Dalam penelitian ini terdapat instrumen konsep diri dan instrumen kecemasan menghadapi pensiun. 1. Instrumen konsep diri Instrumen ini mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Fitts (1971). Terdapat beberapa pernyataan dalam angket ini untuk mengukur konsep diri karyawan PT Badak NGL yang akan memasuki masa pensiun pada Agustus 2011-Desember 2012. Dalam angket ini terdapat 59 pernyataan yang terdiri dari 34 pernyataan favorable (positif) dan 25 item unfavorable (negatif). Kisi-kisi instrumen konsep diri dengan spesifikasi sebagai berikut: Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Konsep Diri Dimensi Indikator No Item Jumlah Favorable Unfavorable Internal Diri sebagai 1,14,28,29 2,15,42,50 8 objek Diri sebagai 3,17,49 30,57 5 pelaku Diri sebagai penilai 16,31,43 4,48 5 Eksternal Diri fisik 18,59 19,34 4 Diri moral etik 6,32,33,35,51, 7,20,44,52 11 55,56 Diri personal 8,21,22,36,38, 9,11,25 9
50 39 Diri keluarga 10,23,24 13,37,40,53,58 8 Diri sosial 12,26,41,45,46 5,27,47 9,54 Total 34 25 59 2. Instrumen kecemasan menghadapi pensiun Instrumen kecemasan menghadapi pensiun adalah angket yang dikembangkan oleh peneliti dengan memodifikasi kecemasan sosial dalam menghadapi pensiun (Social Components Retirement Anxiety) menurut Fletcher dan Hansson (1971). Item ini memiliki 23 item dengan 18 item favorable dan 5 item unfavorable. Peneliti menambahkan 9 item unfavorable pada faktor-faktor kecemasan yang dikemukakan oleh Fletcher dan Hansson (1971). Selain itu pula, peneliti menambahkan 12 item favorable dan unfavorable untuk mengukur kecemasan finansial karyawan PT Badak NGL yang akan memasuki masa pensiun pada Agustus 2011-Desember 2012. Kisi-kisi instrumen kecemasan menghadapi pensiun dengan spesifikasi sebagai berikut: Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Kecemasan Menghadapi Pensiun Dimensi Sosial (Fletcher dan Hansson, Indikator No Item Jumlah Favorable Unfavorable Integritas dan 1, 4, 7, 11, 3, 6, 9, 12, 15 10 identitas sosial 13, 16, 18, Penyesuaian 20, 21, 23, 6
51 1991) sosial 24, 26, 28, Tidak diakui oleh lingkungan sosial 30, 32, 34, 36, 43 Kehilangan teman Sosial Integritas dan (modifikasi identitas sosial peneliti) Penyesuaian sosial Tidak diakui oleh lingkungan sosial Kehilangan teman Finansial Kecemasan akan 5, 10, 14, (modifikasi ketidakpastian 38, 39 peneliti) masalah keuangan Total 4 3 29, 31, 35, 42 4 25, 33, 37, 44 4 27 1 2, 8, 17, 19, 12 22, 40, 41 44 3. Pengisian dan penilaian instrumen a. Pengisian instrumen Pada setiap angket yang diberikan kepada responden, peneliti meminta responden menjawab setiap pernyataan pada masing-masing item secara jujur dan menjawab pernyataan yang paling sesuai dengan apa yang dirasakan/dialami oleh responden. Responden diminta memberikan tanda silang (X) pada setiap pernyataan yang dirasa paling pas/cocok dengan keadaan responden. Pilihan jawaban pada
52 kedua instrumen penelitian ini adalah SS (sangat sesuai), S (sesuai), R (ragu-ragu), TS (tidak sesuai), dan STS (sangat tidak sesuai). b. Penilaian instrumen Setelah responden memberikan jawaban pada pernyataan yang terdapat di angket penelitian, jawaban responden dinilai berdasarkan item favorable dan item unfavorable yang memiliki kriteria penilaian sebagai berikut: Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Instrumen Pilihan Jawaban Item Favorable Item Unfavorable SS (sangat sesuai) 5 1 S (sesuai) 4 2 R (ragu-ragu) 3 3 TS (tidak sesuai) 2 4 STS (sangat tidak sesuai) 1 5 E. Uji Coba Instrumen Uji coba dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan untuk mengukur konsep diri dan kecemasan menghadapi pensiun sudah tepat dan mampu mengukur gejala/sikap responden sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam pelaksanaan uji coba instrumen subjek tidak boleh mengetahui bahwa pengenalan skala yang bersangkutan dilakukan sebagai
53 suatu uji coba instrumen (Azwar, 2008:56). Uji coba ini juga bertujuan untuk mengetahui seberapa besar validitas dan reliabilitas yang dimiliki oleh suatu instrumen. Validitas adalah kemampuan instrumen untuk mengukur apa yang seharusnya terukur (Sugiyono, 2009). Reliabilitas adalah ketetapan atau kesamaan data dalam waktu yang berbeda (Sugiyono, 2009). Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas dari item-item dalam kuesioner konsep diri dan kecemasan menghadapi pensiun, maka dilakukan uji coba terhadap 40 responden yang merupakan karyawan PT Badak NGL yang akan memasuki masa pensiun pada tahun 2013. 1. Uji validitas Pengujian validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau melalui professional judgement (Azwar, 1997:45) Setelah menggunakan pendapat para ahli (judgement experts) untuk diukur berlandaskan teori yang digunakan dan judger berjumlah minimum 3 orang. Setelah pengujian dari para ahli, tahap selanjutnya adalah uji coba instrumen kepada sampel dari populasi (Sugiyono, 2009). Setelah uji coba dilakukan, perhitungan menggunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total. Masrun (dalam Sugiyono, 2009) menyatakan bahwa item yang mempunyai korelasi positif dan korelasi yang tinggi dengan skor total, menunjukkan bahwa item tersebut memiliki validitas yang tinggi. Jika korelasi antara butir dan skor total kurang dari 0,3, maka butir tersebut dinyatakan tidak valid
54 (Sugiyono, 2009). Ditambahkan oleh Azwar (2008), batas kriteria kevalidan suatu item dapat diturunkan dari 0,30 menjadi 0,25 contohnya, namun hal yang tidak disarankan adalah jika kriteria kevalidan berada di bawah 0,20. Dalam penelitian ini, batas yang didgunakan untuk menentukan kelayakan item adalah 0,25. a. Instrumen konsep diri Berdasarkan perhitungan uji coba mengenai validitas instrumen konsep diri, sebanyak 14 item dinyatakan tidak valid sehingga jumlah item yang dapat digunakan dalam penelitian adalah 45 item. Tabel 3.4 Validitas Item Instrumen Konsep Diri No. Item yang digunakan (valid) No. Item yang tidak dapat digunakan (tidak valid) 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 19, 20, 7, 16, 18, 28, 30, 37, 38, 41, 45, 47, 48, 53, 57, 58 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 29, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 39, 40, 42, 43, 44, 46, 49, 50, 51, 52, 54, 55, 56, 59 Σ = 45 item Σ = 14 item
55 b. Instrumen kecemasan menghadapi pensiun Berdasarkan perhitungan uji coba mengenai validitas instrumen kecemasan menghadapi pensiun, sebanyak 9 item dinyatakan tidak valid sehingga jumlah item yang dapat digunakan dalam penelitian adalah 35 item. Tabel 3.5 Validitas Item Intrumen Kecemasan Menghadapi Pensiun No. Item yang digunakan (valid) No. Item yang tidak dapat digunakan (tidak valid) 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20, 6, 8, 16, 21, 28, 31, 33, 37, 40 22, 23, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 32, 34, 35, 36, 38, 39, 41, 42, 43, 44 Σ = 35 item Σ = 9 item 2. Uji reliabilitas Pengujian reliabilitas pada instrumen konsep diri dan kecemasan menghadapi pensiun menggunakan perhitungan Alpha Cronbach yang diolah dengan bantuan software SPSS 17.0 for windows.
56 Rumus Alpha Cronbach (Sugiyono, 2007:282) ialah: α = ) 1 ( Keterangan: α k Si 2 St 2 : Koefisien alpha Cronbach : mean kuadrat antara subjek : mean kuadrat kesalahan : Varians total. Parameter yang digunakan untuk menentukan tinggi rendahnya koefisien reliabilitas adalah (Arikunto, 2006): Tabel 3.6 Parameter Koefisien Reliabilitas Koefisien Reliabilitas Keterangan < 0,20 Sangat rendah 0,21-0,40 Rendah 0,41-0,70 Sedang 0,71-0.90 Tinggi 0,91-1,00 Sangat tinggi Berdasarkan perhitungan Alpha Cronbach dengan bantuan software SPSS 17.0 for windows, maka diketahui bahwa reliabilitas instrumen konsep diri adalah 0,879 dan reliabilitas instrumen kecemasan menghadapi pensiun adalah 0,852.
57 Tabel 3.7 Reliabilitas Konsep Diri dan Kecemasan Menghadapi Pensiun Variabel Reliabilitas Jumlah Item Klasifikasi Konsep diri 0,879 59 Tinggi Kecemasan 0,852 44 Tinggi menghadapi pensiun F. Kategorisasi Data Pengukuran/kategorisasi adalah pemberian makna atau interpretasi terhadap skor skala yang bersangkutan. Pengkategorisasian skala dilakukan dengan bantuan statistik deskriptif dari ditribusi data skor kelompok yang mencakup banyaknya subjek dalam kelompok, mean skor skala, deviasi standar skor skala dan varians, skor minimum dan maksimum (Azwar, 2008:105). Deskripsi-deskripsi data inilah yang akan memberikan gambaran mengenai keadaan distribusi skor skala pada kelompok subjek yang dikenai pengukuran dan berfungsi sebagai sumber informasi tentang keadaan subjek pada aspek/variabel yang diteliti (Azwar, 2008:105). Penyekoran konsep diri terbagi dalam dua jenjang, positif dan negatif kemudian penyekoran kecemasan menghadapi pensiun terbagi menjadi tiga jenjang, yaitu sangat cemas, cemas, dan tidak cemas. Perhitungan kategorisasi dengan dua dan tiga jenjang diperoleh dengan rumus (Azwar, 2008):
58 Tabel 3.8 Kategorisasi tiga jenjang Rumus Kategori X (µ -1σ) Rendah (µ - 1σ) < X (µ + 1σ) Sedang X > (µ + 1σ ) Tinggi Tabel 3.9 Kategorisasi dua jenjang Rumus Kategori X µ Tinggi X < µ Rendah Keterangan: X : skor mentah sampel µ : rata-rata distribusi dalam populasi σ : deviasi standar distribusi populasi 1. Kategorisasi konsep diri Hasil perhitungan menggunakan software SPSS17.0 for windows besar µ untuk konsep diri adalah 185. Hasil perhitungan tersebut menjadi acuan
59 kategorisasi dua jenjang menurut Azwar (2008), maka kategorisasi dua jenjang untuk konsep diri adalah: Tabel 3.10 Kategorisasi Konsep Diri No. Rentang Kategori 1. X 185 Positif 2. X < 185 Negatif 2. Kategorisasi kecemasan menghadapi pensiun Hasil perhitungan menggunakan software SPSS 17.0 for windows hasil µ untuk kecemasan menghadapi pensiun adalah 50 dan σ = 11,466. Hasil perhitungan tersebut menjadi acuan kategorisasi tiga jenjang menurut Azwar (2008), maka kategorisasi tiga jenjang untuk kecemasan menghadapi pensiun adalah: Tabel 3.11 Kategorisasi Kecemasan Menghadapi Pensiun No. Rentang Kategori 1. X 82 2. 59 X< 82 3. X < 59 Sangat cemas Cemas Tidak cemas
60 G. Pengolahan Data 1. Hipotesis penelitian Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan. Hipotesis bersifat sementara karena jawaban yang diberikan hanya didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta empiris yang didapat di lapangan sebagai hasil pengumpulan data (Sugiyono, 2009:96). Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut: Ho : Tidak terdapat hubungan negatif yang signifikan antara konsep diri dengan kecemasan menghadapi pensiun Ha : Terdapat hubungan negatif yang signifikan antara konsep diri dengan kecemasan menghadapi pensiun 2. Prasyarat uji hipotesis Uji hipotesis untuk melihat hubungan antara dua variabel dapat menggunakan statistik parametrik dan statistik non parametrik. Statistik parametrik merupakan uji statistik yang memerlukan banyak asumsi dalam penggunaannya, diantaranya adalah data harus berdistribusi normal dan terpenuhinya asumsi linearitas. Oleh karena itu, sebelum menentukan teknik analisis data yang akan digunakan dalam pengolahan data, prasyarat uji hipotesis adalah: a. Uji normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data yang akan dianalisis berdistribusi normal. Suatu data dikatakan normal
61 apabila signifikansi > 0,05 namun jika signifikansi < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal (Priyatno, 2009). Uji normalitas menggunakan uji Komolgorov-Smirnov yang dibantu dengan software SPSS 17.0 for windows. Apabila salah satu data dikatakan tidak normal, maka pengujian hipotesis menggunakan statistik non parametrik. b. Uji linearitas Uji linearitas digunakan untuk mengetahui hubungan linear antara variabel independen (konsep diri) dengan variabel dependen (kecemasan menghadapi pensiun) (Priyatno, 2009). Perhitungan uji linearitas menggunakan uji regresi linear sederhana dengan bantuan software SPSS 17.0 for windows. Jika signifikansi > 0,05, maka hubungan tidak linear sedangkan jika signifikansi < 0,05, hubungan linear (Priyatno, 2009) 3. Teknik pengolahan data a. Uji korelasi Uji korelasi digunakan untuk mengetahui apakah suatu data memiliki hubungan atau tidak. Pengujian korelasi untuk statistik parametrik menggunakan perhitungan Product Moment Pearson dengan bantuan software SPSS 17.0 for windows.
62 Rumus korelasi product moment pearson yang digunakan adalah sebagai berikut (Azwar, 2008:60): r i x = [ i 2 ix ( i)( X ) / n ( i) 2 / n][ X 2 ( X ) 2 / n] Keterangan: r ix : Koefisien korelasi aitem-total bila menggunakan formula Pearson n : Banyaknya subjek X : Skor skala i : Skor aitem Setelah didapatkan koefisien korelasi, maka tahap selanjutnya adalah melihat seberapa besar koefisien korelasi dari kedua variabel (Sugiyono, 2009:257). Tabel 3.12 Tingkat Hubungan Koefisien Korelasi Dua Variabel R Tingkat Hubungan 0,00 0,199 Korelasi sangat rendah 0,20 0,399 Korelasi rendah 0,40 0,599 Korelasi sedang 0,60 0,799 Korelasi kuat 0,80-1,000 Korelasi sangat kuat
63 b. Uji signifikansi Pengujian signifikansi dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang berarti/signifikan atau tidak diantara variabel yang ada dalam penelitian (Priyatno, 2009). Dalam perhitungan software SPSS 17.0 for windows, perhitungan signifikansi menjadi bagian dari perhitungan korelasi product moment pearson. Kriteria pengujian hipotesis diperlukan untuk menentukan apakah Ho diterima atau ditolak. Tabel 3.13 Kriteria Pengujian Uji Signifikansi No. Signifikansi Kriteria Pengujian 1. > 0,05 2. < 0,05 Ho diterima Ho ditolak c. Uji determinasi Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y, yaitu pengaruh konsep diri terhadap kecemasan menghadapi pensiun.
64 Perhitungan koefisien determinasi menggunakan rumus sebagai berikut: KD = r 2 x 100% Keterangan: KD r : Koefisien determinasi : Koefisien korelasi product moment pearson H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 1. Tahap persiapan a. Merumuskan masalah Permasalahan yang akan diteliti berkaitan dengan fenomena yang ditemui oleh peneliti dan didorong oleh rasa ingin tahu yang besar terhadap fenomena dan masalah tersebut. b. Studi kepustakaan/kajian teori Setelah peneliti menemukan permasalahan yang berkaitan dengan sebuah fenomena, maka selanjutnya ialah mencari teori-teori yang menunjang dan dapat dijadikan dasar penelitian. c. Penyusunan proposal Setelah menemukan permasalahan dan menemukan teori yang dapat dijadikan dasar penelitian, peneliti mulai menyusun proposal yang kemudian diserahkan kepada Dewan Skripsi agar dapat ditindaklanjuti menjadi sebuah penelitian. d. Melakukan proses bimbingan dengan dosen pembimbing skripsi
65 e. Pembuatan instrumen Setelah mendapatkan dosen pembimbing, maka selanjutnya adalah memulai proses bimbingan termasuk menyusun instrumen penelitian yang akan digunakan. Selanjutnya instrumen dijudgement oleh dosen ahli dan merevisi instrumen sesuai dengan hasil judgement. f. Pengurusan administrasi Pengurusan administrasi meliputi pengurusan surat melakukan izin penelitian di PT Badak NGL. g. Setelah melakukan judgement instrumen kepada 3 dosen ahli yang berada di Universitas Pendidikan Indonesia, instrumen diberikan kepada 3 karyawan PT Badak NGL untuk dilihat dan disesuaikan dengan bahasa yang lebih mudah dipahami karyawan PT Badak NGL. h. Uji coba instrumen Setelah mendapatkan izin penelitian, maka instrumen yang telah dibuat diuji terlebih dahulu kepada karyawan PT Badak NGL yang akan memasuki masa pensiun pada tahun 2013. Uji coba bertujuan untuk mengetahui apakah instrumen tersebut telah memiliki validitas dan reliabilitas yang memenuhi syarat. Perhitungan validitas dan reliabilitas menggunakan bantuan software SPSS 17.0 for windows. 2. Tahap pelaksanaan a. Memeriksa kelengkapan kuesioner yang akan dibagikan kepada karyawab PT Badak NGL.
66 b. Menyebarkan kuesioner kepada karyawan PT Badak NGL yang akan memasuki masa pensiun pada Agustus 2011-Desember 2012. c. Mengumpulkan kuesioner yang telah diisi oleh karyawan PT Badak NGL. 3. Tahap pengolahan data a. Verivikasi data Kuesioner yang telah terkumpul diverivikasi terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada jawaban yang kosong atau terlewat. b. Penyekoran Setelah data yang didapatkan dipastikan tidak ada yang kosong atau terlewat, kemudian peneliti melakukan penyekoran terhadap hasil yang telah didapatkan c. Pengolahan data secara statistik Setelah data dihitung, maka peneliti mulai menghitung dengan menggunakan bantuan software SPSS 17,0 for windows. 4. Tahap Pembahasan dan Penarikan Kesimpulan a. Membahas hasil penelitian yang didapatkan berdasarkan teori yang berhubungan. b. Membuat kesimpulan dan memberikan rekomendasi bagi pihak-pihak terkait. c. Menulis laporan hasil penelitian dan mempresentasikan hasil laporan penelitian kepada pihak-pihak terkait.