I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. perusahaan jasa boga dan perusahaan pertanian maupun peternakan.

Analisis usaha industri tempe kedelai skala rumah tangga di kota Surakarta

I. PENDAHULUAN. mengandung nilai gizi yang tinggi. Gizi yang tinggi ini merupakan sumber

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pertanian di Indonesia mempunyai peranan yang cukup penting dalam

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Keterpurukan ekonomi nasional, selain menyebabkan meningkatnya. jumlah pemutusan hubungan kerja, juga telah memberikan dampak

I. PENDAHULUAN. karena berpengaruh terhadap eksistensi dan ketahanan hidup setiap manusia,

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PEMANFAATAN BIJI TURI SEBAGAI PENGGANTI KEDELAI DALAM BAHAN BAKU PEMBUATAN KECAP SECARA HIDROLISIS DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRAK PEPAYA DAN NANAS

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Kedelai dengan nomor harmonis sistem (HS) merupakan komoditas yang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

gizi mayarakat sebagai sumber vitamin, mineral, protein, dan karbohidrat. Produksi hortikultura yaitu sayuran dan buah-buahan menyumbang pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. komposisi senyawanya terdiri dari 40% protein, 18% lemak, dan 17%

BAB I PENDAHULUAN. dibudidayakan di air tawar dan disukai oleh masyarakat karena rasanya yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan yang memadai (Seto, 2001). pertanian kedalam pembangunan agroindustris. Meunurut Lynn (2003)

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Budaya mengkonsumsi daging sudah menyebar di sebagian besar. masyarakat dunia. Kalau tidak ada daging mungkin dirasa kurang lengkap

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Badan Pusat Statistik

YUWIDA KUSUMAWATI A

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zat-zat dalam Susu Nilai Kandungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tempe merupakan makanan khas Indonesia yang cukup populer dan

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai PDB Komoditas Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku Periode (Milyar Rp) No Komoditas

KAJIAN SISTEM PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR HILY SILVIA ED1B012004

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris yang kaya sumberdaya alam dan mempunyai

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Http :// (27 Juli 2009)

I. PENDAHULUAN. sektor pertanian yang memiliki nilai strategis antara lain dalam memenuhi

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Produksi dan Konsumsi Kedelai di Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan luas wilayah terbesar se-asia

I. PENDAHULUAN. dikembangkan dan berperan sangat penting dalam penyediaan kebutuhan pangan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi pangan dan bahan kimia yang dibutuhkan agar mutunya baik.

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terkandung senyawa-senyawa yang sangat diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana tingkat industrialisasi telah dicapai oleh satu negara. Bagi

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SIFAT ORGANOLEPTIK, OVERRUN, DAN DAYA TERIMA ES KRIM YANG DIBUAT DARI CAMPURAN SUSU KEDELAI DAN SUSU SAPI DENGAN PERBANDINGAN YANG BERBEDA

I. PENDAHULUAN. nasional. Pembangunan pertanian memberikan sumbangsih yang cukup besar

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. antara kacang-kacangan tersebut, kedelai paling banyak digunakan sebagai bahan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai bobot badan antara 1,5-2.8 kg/ekor dan bisa segera

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri pada umumnya dan agro-industri pada khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Kacang tolo adalah salah satu jenis kacang-kacangan yang sudah

I. PENDAHULUAN. sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan yaitu : menarik dan mendorong

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sub sektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, usaha kecil dan menengah semakin

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik produk unggas yang dapat diterima oleh masyarakat, harga yang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi perikanan. Artinya, kurang lebih 70 persen dari wilayah Indonesia terdiri

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 8

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Usaha sektor peternakan merupakan bidang usaha yang memberikan

UJI ORGANOLEPTIK FRUITGHURT HASIL FERMENTASI LIMBAH BUAH ANGGUR (Vitis vinifera) OLEH Lactobacillus bulgaricus SKRIPSI

KUALITAS NATA DE CASSAVA LIMBAH CAIR TAPIOKA DENGAN PENAMBAHAN GULA PASIR DAN LAMA FERMENTASI YANG BERBEDA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. dapat diperoleh di pasar atau di toko-toko yang menjual bahan pangan. Abon dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi yang dominan, baik

BAB I PENDAHULUAN. Agroindustri semakin berkembang pesat. Seiring dengan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. iklim dan aktivitas fisik (Almatsier 2004). pangan untuk dikonsumsi. Selain dari faktor pengetahuan dan faktor

KADAR BIOETANOL LIMBAH TAPIOKA PADAT KERING DIHALUSKAN (TEPUNG) DENGAN PENAMBAHAN RAGI DAN LAMA FERMENTASI YANG BERBEDA

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki arti dan kedudukan penting dalam pembangunan nasional. Sektor ini berperan

I. PENDAHULUAN. anorganik menjadi bahan organik dengan bantuan tumbuh-tumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. gizi yang cukup tinggi dan harga yang sangat terjangkau selain tempe. Makanan

BAB I PENDAHULUAN. tersebar dari Sabang dari Merauke dengan bermacam-macam jenis pangan

UJI KANDUNGAN KARBOHIDRAT PADA PEMBUATAN KECAP DENGAN PENAMBAHAN AIR KELAPA PADA BERBAGAI KONSENTRASI

TINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan dasar dan pokok yang dibutuhkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. disertai dengan laju pertumbuhan penduduk yang cukup pesat. Meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. Industrialisasi menempati posisi sentral dalam ekonomi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan bahan utama dalam pembuatan tempe. Tempe. karbohidrat dan mineral (Cahyadi, 2006).

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Limbah dibedakan menjadi dua yaitu limbah anorganik dan limbah

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam beragam bentuk, maksud, dan tujuan. Mulai dari keluarga, komunitas,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting dalam menunjang

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya perusahaan perusahaan baru dan teknologi yang berkembang

I. PENDAHULUAN. pertanian. Pengertian agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi

LAPORAN PENGANTAR ILMU EKONOMI PEMANFAATAN BUDIDAYA KEONG SAWAH SEBAGAI PAKAN IKAN. Disusun Oleh : 1. Abdul Kholid ( )

1. PENDAHULUAN. masyarakat dan kesadaran masyarakat pentingnya mengkonsumsi protein nabati, utamanya adalah bungkil kedelai (Zakaria, 2010).

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1. Data populasi sapi perah dan produksi susu

BAB I PENDAHULUAN. lain yang sesuai dengan kebutuhan ternak terutama unggas. industri peternakan (Rachman, 2003). Selama periode kebutuhan

PENGARUH PERENDAMAN DALAM LARUTAN GULA TERHADAP PERSENTASE OLIGOSAKARIDA DAN SIFAT SENSORIK TEPUNG KACANG KEDELAI (Glycine max)

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN. segar mudah busuk atau rusak karena perubahan komiawi dan kontaminasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kekurangan protein merupakan salah satu masalah gizi utama di

BAB I PENDAHULUAN. muda, apalagi mengetahui asalnya. Bekatul (bran) adalah lapisan luar dari

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG KETAHANAN PANGAN

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang kaya sumberdaya alam dan mempunyai ketersediaan lahan yang luas untuk menunjang kegiatan pertanian.sektor pertanian merupakan sektor penting dalam upaya pemenuhan kebutuhan bahan pangan penduduk Indonesia.Adanya pembangunan pertanian berarti telah memberikan sumbangan yang besar dalam membangun nasional, baik langsung maupun tidak langsung. Selain itu pembangunan pertanian akan mendukung upaya dalam pemenuhan kebutuhan pangan yang ditunjang oleh adanya peranan industri pengolahan pangan sehingga akan dapat menyediakan kebutuhan pangan baik dalam makanan maupun minuman (Husodo, 2004). Pada hakekatnya kebutuhan akan pangan merupakan kebutuhan utama bagi setiap orang. Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap hubungan pola makan dengan kesehatan, menyebabkan permintaan akan bahan pangan menjadi semakin meningkat. Sektor pertanian merupakan sektor penyedia bagi kebutuhan bahan pangan penduduk Indonesia. Pemenuhan kebutuhan akan makanan dan gizi dapat diperoleh dari hasil-hasil pertanian yang berasal dari sub sektor tanaman bahan pangan, peternakan, perkebunan, dan perikanan. Hal ini tidak terlepas dari peranan industri pengolahan di bidang pangan.industri pengolahan pangan umumnya mengolah bahan menjadi produkproduk yang di butuhkan manusia dalam kehidupannya untuk memenuhi kebutuhan energi dan gizi. Di Indonesia, salah satu komoditas tanaman pangan yang dikembangkan adalah kedelai. Kedelai adalah salah satu dari sekian banyak produk pertanian yang dibutuhkan dan diminati masyarakat di Indonesia, baik sebagai bahan makanan manusia, pakan ternak, dan bahan baku industri. Salah satu hasil olahan kedelai yang banyak berkembang di Indonesia yang dikonsumi masyarakat adalah kecap. Kecap merupakan salah satu produk olahan dari kedelai yang mengandung 46 kalori, 5,7 gram protein, 1,3 gram lemak, 123 mg kalsium, dan 63 gram air (Cahyadi, 2007). 1

2 Kecap merupakan cairan hasil fermentasi bahan nabati atau hewani berprotein tinggi di dalam larutan garam.kecap berwarna coklat tua, berbau khas, rasa asin dan dapat mempersedap rasa masakan. Pembuatan kecap kedelai secara fermentasi pada prinsipnya menyangkut pemecahan lemak, protein, dan karbohidrat oleh aktivitas enzim dari kapang, ragi, dan bakteri senyawa-senyawa yang lebih sederhana.kecap yang ada di Indonesia tidak hanya kecap skala nasional namun juga ada kecap skala lokal.kecap skala lokal ini kebanyakan juga menjadi representasi dari selera daerah mereka. Kecap Mirama merupakan representasi kecap di Semarang, kecap Zebra di Bogor, kecap Jamburi di Blitar, di Surakarta mempunyai kecap Lombok Gandaria, dan lain-lain (Anonim, 2007). Persaingan dunia bisnis saat ini semakin penuh tantangan dan saling bersaing.strategi-strategi yang tepat sangat dibutuhkan untuk mempertahankan dan memajukan suatu perusahaan.perubahan yang begitu cepat yang terjadi dalam lingkungan bisnis, menuntut setiap pelaku bisnis selalu memberikan perhatian dan respon terhadap lingkungannya, yang kemudian merumuskan strategi agar mampu mengantisipasi perubahan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Penjualan merupakan tujuan utama dilakukannya kegiatan perusahaan. Kegiatan penjualan merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan oleh perusahaan dengan memasarkan produknya baik berupa barang atau jasa. Kegiatan pejualan yang dilaksanakan oleh perusahaan bertujuan untuk mencapai volume penjualan yang diharapkan dan menguntungkan untuk mencapai laba maksimum bagi perusahaan. PT. Lombok Gandaria adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan bahan pangan. Produk yang telah dikeluarkan hingga hari ini adalah kecap manis, kecap asin, cuka, saos sambal, dan saos tomat. Kecap manis adalah produk utama dari perusahaan ini. Kecap Manis di PT. Lombok Gandaria memiliki beberapa keunggulan yaitudibuat tanpa bahan pengawet,membantu rasa bumbu yang ada pada masakan lebih terasa, membuat warna pada masakan terlihat lebih menggugah, serta mengeluarkan aroma yang memikat.perusahaan ini beroperasi dan berpusat di Solo-Karanganyar, Jawa Tengah. Dalam

3 perkembangannya PT. Lombok Gandaria mengembangkan sayap pemasarannya ke berbagai daerah di Indonesia. Hal ini bisa dilihat dengan adanya beberapa kantor cabang yang sudah tersebar di beberapa daerah seperti Semarang, Jakarta, Surabaya. Berikut ini adalah data rekapan penjualan kecap per bulan pada bulan Januari-Desember 2016 : Tabel 1. Penjualan Kecap di PT. Lombok Gandaria Bulan Januari-Desember 2016 Bulan / Tahun Jumlah (Rupiah) Januari 2016 1.066.825.942 Februari 2016 953.331.203 Maret 2016 1.724.454.431 April 2016 932.244.000 Mei 2016 1.344.128.335 Juni 2016 3.541.027.138 Juli 2016 2.827.236.192 Agustus 2016 970.857.659 September 2016 3.121.231.353 Oktober 2016 2.021.217.941 November 2016 2.021.217.941 Desember 2016 2.282.354.158 Total 20.523.772.135 Tabel 1 menunjukkan penjualan kecap dalam setahun. Berdasarkan data penjualan tersebut, menunjukkan bahwa penjualan kecap pada tiap bulannya kadang mengalami kenaikan dan juga penurunan. Penjualan kecap terbanyak adalah pada bulan Juni, yaitu Rp 3.541.027.138 dan penjualan terendah pada bulan April, yaitu 932.244.000.Penjualan kecap manis lebih banyak di banding kecap asin. Untuk kecap manis memiliki presentase 80% dan kecap asin memiliki presentase 30%. Menjelang hari liburan dan lebaran menambah peningkatan penjualan kecap manis, sehingga pada bulan Juni 2016 penjualan kecap manis sangat tinggi dan banyak konsumen yang membelinya. Kecap tersebut digunakan sebagai pelengkap, penyedap masakan ataupun makanan.

4 Tabel 2. Penjualan Saos di PT. Lombok Gandaria Bulan Januari-Desember 2016 Bulan / Tahun Jumlah (Rupiah) Januari2016 300.670.296 Februari 2016 254.713.722 Maret 2016 1.331.184.136 April 2016 301.239.810 Mei 2016 269.868.270 Juni 2016 1.320.509.662 Juli 2016 1.611.866.967 Agustus 2016 631.883.428 September 2016 1.617.267.106 Oktober 2016 427.995.592 November 2016 427.995.592 Desember 2016 800.122.608 Total 8.664.065644 Tabel 2 menunjukkan penjualan saos dalam setahun. Berdasarkan data penjualan tersebut, menunjukkan bahwa penjualan saos pada tiap bulannya kadang mengalami kenaikan dan juga penurunan. Penjualan saos terbanyak adalah pada bulan Juni, yaitu Rp 1.320.509.662 dan penjualan terendah pada bulan februari, yaitu 254.713.722. Tabel 3. Penjualan Cuka di PT. Lombok Gandaria Bulan Januari-Desember 2016 Bulan / Tahun Jumlah (Rupiah) Januari 2016 4.129.242 Februari 2016 2.779.350 Maret 2016 5.159.838 April 2016 3.992.604 Mei 2016 5.827.986 Juni 2016 8.758.200 Juli 2016 3.853.662 Agustus 2016 6.807.282 September 2016 5.023.650 Oktober 2016 2.467.644 November 2016 2.467.644 Desember 2016 9.760.584 Total 48.799.458 Tabel 3 menunjukkan penjualan cuka dalam setahun. Berdasarkan data penjualan tersebut, menunjukkan bahwa penjualan cuka pada tiap bulannya

5 kadang mengalami kenaikan dan juga penurunan. Penjualan cuka terbanyak adalah pada bulan Desember, yaitu Rp 9.760.584dan penjualan terendah pada bulan Oktober dan November, yaitu 2.467.644. Produk cuka memiliki jumlah penjualan paling sedikit dibandingkan dengan kecap dan juga saos, karena konsumen jarang yang menggunakan cuka. Biasanya hanya digunakan untuk warung makan mie ayam dan digunakan dalam campuran pembuatan acar. Tabel 4. Penjualan Kecap Manis di PT. Lombok Gandaria Bulan Desember 2016 Botol Jerigen Refil Isi (ml) Jumlah (Rp) Isi (kg) Jumlah (Rp) Isi (ml) Jumlah (Rp) 100 84.451.013 6 252.496.382 200 122.372.125 140 298.129.280 25 148.621.646 360 170.707.603 300 142.390.452 - - - - 600 943.820.141 - - - - 1000 119.365.516 - - - - Total 1.588.156.402 Total 401.118.028 Total 293.079.728 Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan bahwa pemasaran kecap manis dengan kemasan botol, jerigen, dan refil memiliki jumlah penjualan yang berbeda-beda. Berdasarkan keempat tabel tersebut menunjukkan bahwa minat konsumen terhadap produk Kecap Manis lebih banyak dibanding produk lainnya yang di jual pada PT.Lombok Gandaria.Selain itu, peminat kecap manis dengan menggunakan kemasan botol jauh lebih banyak dibandingkan dengan jerigen dan refil. Hal tersebut dikarenakan kemasan botol memiliki varian isi lebih lengkap dibandingkan lainnya. Para konsumen juga membeli kecap manis sesuai dengan kebutuhannya. Target pasar kecap manis PT. Lombok Gandaria adalah rumah tangga, warung makan dan penjual makanan (pasar tradisional, pasar modern, warung klontongan). Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini karena kecap Lombok Gandaria mempunyai potensi untuk bisa menguasai pasar kecap.pt. Lombok Gandaria harus mampu meningkatkan volume penjualan produk. Volume penjualan adalah pencapaian yang dinyatakan secara kuantitatif dari segi fisik atau volume atau unit suatu produk.

6 Volume penjualan merupakan suatu yang menandakan naik turunnya penjualan (Rangkuti, 2009). Selain itu, volume penjualan merupakan jumlah total yang dihasilkan dari kegiatan penjualan barang. Semakin besar jumlah penjualan yang dihasilkan perusahaan, semakin besar kemungkinan laba yang akan dihasilkan perusahaan. Oleh karena itu volume penjualan merupakan salah satu hal penting yang harus dievaluasi untuk kemungkinan perusahaan agar tidak rugi. Maka dari itu, hal ini yang melatarbelakangi penelitian yang berjudul Strategi Pemasarandalam Meningkatkan Volume Penjualan Kecap ManisPada PT. Lombok Gandaria di Kabupaten Karanganyar. B. Rumusan Masalah Pemasaran produk merupakan salah satu upaya yang harus dilakukan oleh setiap perusahaan. Strategi pemasaran merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan jalannya proses pemasaran suatu perusahaan. Apabila strategi pemasaran tidak direncanakan, maka efisiensi dan efektivitas pemasaran produk suatu perusahaan tidak dapat tercapai.tujuan setiap perusahaan adalah memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dengan biaya yang serendah-rendahnya, sehingga salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meminimalisasi biaya produksi dan memaksimalkan pemasaran produk. Di Indonesia, kecap manissangat disukai masyarakat, sehingga kebutuhannya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan dan penurunan produksi yang terjadi akan dapat mempengaruhi pemasarannya, sehingga akan berpengaruh pula terhadap keuntungan yang diperoleh. Kecap manis merupakan produk unggulan di perusahaan, akan tetapi, pemasaran produk masih kurang luas, sehingga untuk mengurangi resiko ketidakstabilan perolehan keuntungan (profit) akibat fluktuasi maka perlu adanya strategi pemasaran untuk meningkatkan volume penjualan dari PT. Lombok Gandaria agar produk tetap terjaga kualitas dan kuantitasnya sehingga mampu bersaing dengan produk serupa dari perusahaan lain. Adapun perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

7 1. Bagaimana pola distribusi pemasaran kecap manis PT. Lombok Gandaria? 2. Faktor-faktor internal dan eksternal apakah yang dapat menjadi kekuatandan kelemahan serta peluang dan ancaman pemasaran kecap manis pada PT. Lombok Gandaria di Kabupaten Karanganyar? 3. Alternatif strategi apa saja yang dapat diterapkan dalam pemasaran kecap pada PT. Lombok Gandaria di Kabupaten Karanganyar? 4. Prioritas strategi apa yang dapat diterapkan dalam pemasaran kecap guna meningkatkan volume penjualan pada PT. Lombok Gandaria di Kabupaten Karanganyar? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut dapat dirumuskan tujuan dari penelitian ini sebagai berikut : 1. Mengetahui pola distribusi pemasaran kecap manis PT. Lombok Gandaria. 2. Mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan,kelemahan, peluang serta ancaman dalam pemasaran kecap pada PT. Lombok Gandaria di Kabupaten Karanganyar. 3. Merumuskan alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pemasaran kecap pada PT. Lombok Gandaria di Kabupaten Karanganyar. 4. Menentukan prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam pemasaran kecap guna meningkatkan volume penjualan pada PT. Lombok Gandaria di Kabupaten Karanganyar. D. Kegunaan Penelitian Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan pengalaman yang berkaitan dengan penelitian, serta merupakan persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pertanian di Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Bagi pelaku usaha, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pemikiran dalam peningkatan usaha di perusahaan. 3. Bagi pembaca, penelitianini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan tambahan referensi serta informasi.