BAB I PENDAHULUAN. Kedelai dengan nomor harmonis sistem (HS) merupakan komoditas yang
|
|
- Sucianty Santoso
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kedelai dengan nomor harmonis sistem (HS) merupakan komoditas yang telah lama dibudidaya di Indonesia sebagai salah satu bahan pokok penganti beras, sagu, gula, dan jagung. Sebagai salah satu jenis komoditi yang masuk dalam kategori kebutuhan pokok, kedelai pada umumnya dimanfaatkan penduduk Indonesia sebagai bahan dasar dari sebagian makanan seperti: kecap, susu kedelai, minyak kedelai,dan tahu/tempe. Selain di negara Indonesia kedelai juga dimanfaatkan sebagian negara yang masuk dalam kawasan Asia Tengara. Kedelai dapat digolongkan menjadi dua jenis, jenis pertama kedelai putih, kedelai ini adalah jenis kedelai yang mempunyai warna kuning, yang sering digunakan untuk membuat produk susu, tahu, dan tempe sedangkan kedelai kedua merupakan kedelai hitam yang sering digunakan untuk membuat produk kecap. Kandungan protein nabati dan minyak nabati yang terkandung pada kedelai baik dikonsumsi manusia maupun untuk hewan ternak. Kandungan protein yang mencapai 40% dan lemak yang mencapai 10-15% membuat kedelai selalu diminati di Indonesia (lipus.kompas.com,2015). Penghasil kedelai terbesar di dunia adalah negara Amerika, faktor alam dan teknologi yang mendukung akan perkembangan kedelai membuat Amerika menjadi supplier (pemasok) kedelai terbesar dunia, salah satu buyer (pembeli) kedelai dari Amerika adalah negara Indonesia yang melakukan impor kedelai untuk bisa memenuhi kebutuhan akan permintaan kedelai dalam negeri (www. kompasiana.com,2015) Menurut detik.com (2015), kebutuhan akan kedelai mencapai kurang lebih 3 juta ton pertahun. Sedangkan produksi kedelai di Indonesia baru mencapai 1,50 juta ton per tahun. 1
2 Indonesia masih harus melakukan impor kedelai 1,50 juta ton per tahun. Kebutuhan ini membuat Indonesia melakukan impor kedelai 2-3 tahun kedepan terutama dari negara Amerika. Tingginya permintaan akan kebutuhan kedelai membuat pengusaha memanfaatkan situasi tersebut dengan cara melakukan impor kedelai sejak tahun Gambar 1.1. merupakan contoh terjadinya kegiatan impor kedelai sejak tahun Gambar 1.1 Kegiatan Impor Kedelai di Indonesia Tahun Sumber: www. kompasiana. com, Kegiatan impor kedelai merupakan salah satu peluang bisnis yang menguntungkan bagi pengusaha Indonesia. Kebutuhan akan kedelai yang digunakan dan dikonsumsi sehari-hari yang belum dapat terpenuhi sejak tahun 1970, mengakibatkan impor menjadi pilihan untuk bisa memenuhi kebutuhan. Menjalankan impor kedelai terdapat beberapa ketentuan yang wajib dipenuhi importir (pelaku yang menjalankan impor) yang sudah diatur dalam peraturan perdagangan. Importir harus menjadi badan usaha seperti PT, CV, atau UD serta memiliki akte pendiri perusahaan NPWP, SIUP, surat domisili. Tidak kalah penting calon importir harus mempunyai API (Angka Pengenal Impor). API yang digunakan apabila importir bertindak sebagai produsen adalah API-U (Angka Pengenal 2
3 Impor Umum) importir bertindak sebagai produsen, barang yang di impor selanjutnya dijual di dalam negeri. Fluktuasi harga merupakan istilah ilmu ekonomi yang memiliki arti guncangan atau ketidakstabilan harga pada suatu barang. Fluktuasi harga kedelai disebabkan karena kedelai merupakan barang impor yang harganya berkaitan dengan dollar atau mata uang yang digunakan, untuk melakukan perdagangan Internasional. Kestabilan harga kedelai sangat tergantung pada nilai tukar rupiah terhadap dollar. Ketidakstabilan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika membuat harga kedelai impor mengalami fluktuasi. Gambar 1.2 merupakan contoh dari fluktuasi harga kedelai pada tahun Gambar 1.2 Fluktuasi Harga Komoditi Kedelai di Indonesi Pada tahun Sumber:
4 Harga rata-rata kedelai lokal selama Januari 2010-November 2014 menujukan peningkatan. Peningkatan kedelai lokal pada tahun 2010 sebesar 0,25%, tahun 2011 sebesar 0,26% dan 2012 sebesar 0,58 peningkatan harga tertinggi terjadi di bulan Agustus tahun 2012 sebesar 5,51%. Tahun 2013 peningkatan tertinggi terjadi di bulan September mencapai 6,94% sedangkan Oktober sampai dengan Desember 2013 dibadingkan dengan bulan sebelumnya mengalami penurunan sebesar 0,55%, 0,31% dan 0,97% periode januari hingga November 2014, harga rata-rata kedelai meningkat sebesar 0,70 % atau menjadi Rp /kg. Gambar 1.3 Perkembangan harga rata-rata mingguan kedelai Beberapa kota di Indonesia Tahun Sumber: Perkembangan harga rata-rata mingguan kedelai pada gambar 1.3. di beberapa kota di Indonesia. Kestabilan harga ditunjukan pada bulan November 2013, kecuali di kota makasar yang mengalami peningkatan pada minggu I, tetapi pada minggu II mengalami penurunan, namun pada minggu ke III dan IV mengalami peningkatan kembali. Harga tertinggi terjadi di Jakarta sebesar Rp ,/kg dan harga terendah terjadi di kota semarang sebesar Rp /kg. Pada bulan November 2014 harga kedelai lebih stabil dibandingkan bulan Oktober 2014, kecuali di kota Makasar mengalmi peningkatan 0,21%. 4
5 Bila dibandingkan bulan yang sama pada tahun yang sebelumnya. Pada bulan november 2014 mengalami peningkatan berkisar 0,23% (Semarang) hingga 44,99% (Jakarta) sedangkan Makasar mengalami penurunan sebesar 12.44%. Perbedaan harga kedelai pada tingkat produsen dan konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor produksi dan kebijaksanaan pemerintah terhadap komoditi kedelai. Harga kedelai dalam negeri tidak hanya dipengaruhi oleh pasar dalam negeri saja. Perbedaan harga yang signifikan terjadi di pasar lokal, dipengaruhi oleh harga pasar Internasional. Hal ini disebabkan karena 50% pasokan kedelai Indonesia masih dipenuhi oleh Amerika. (www. pusdatin. setjen. Pertanian. Go. Id, 2015) PT Seger Agro Nusantara atau yang lebih dikenal dengan sebutan PT SAN adalah perusahaan internasional yang bergerak di bidang jual beli komoditi pangan seperti beras, jagung, dan kedelai. PT SAN sebagai pelaku impor sangat berhati-hati dalam menjalankan impor terutama impor kedelai. Kebutuhan yang tinggi terhadap kedelai tidak selamanya membawa keuntungan terhadap PT SAN, hal ini disebabkan karena adanya fluktuasi harga kedelai di pasar lokal maupun pasar Internasional. Penyebab adanya fluktuasi harga disebabkan oleh banyaknya permintaan kedelai di pasar lokal yang mengakibatkan impor kedelai membutuhkan dollar yang lebih banyak untuk melakukan impor tersebut. PT SAN akan mengalami dampak dari fluktuasi harga yang bisa membuat kerugian pada perusahaan. Menghadapi fluktuasi harga kedelai impor PT SAN melakukan beberapa strategi dengan tujuan meminimalisir kerugian dari dampak terjadinya fluktuasi. Dari penjelasan di atas, penulis ingin menganalisis tentang strategi-strategi yang digunakan untuk menekan kerugian akibat fenomena ekonomi yang terjadi di perusahaan yang dapat membuat keuangan perusahaan tidak sehat. Oleh karena itu 5
6 penulis akan menyusun sebuah karya ilmiah yang berjudul, Strategi Meminimalisir Kerugian Akibat Fluktuasi Harga Komoditi Kedelai Impor di PT SAN Keaslian Penelitian Sepengetahuan penulis penelitian tentang strategi meminimalisir kerugian akibat fluktuasi harga kedelai di PT SAN ini belum pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian yang terkait dengan penelitian ini adalah : Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu No. Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian Perbedaan 1 Muhammad Sholahudin Strategi dan dampak kenaikan harga kedelai terhadap laba usaha pengrajin tempe di sukoharjo 2 Nova Asrina Pengaruh perubahan harga terhadap permintaan kedelai oleh pengusaha tempe di desa sepande kecamatan candi kabupaten sidoharjo Sumber data: Muhammad Sholahudin, Nova Asrina Dampak yang dialami pengrajin tahu dan tempe akibat fluktuasi harga kedelai dan strategi yang digunakan Pengaruh perubahan harga terhadap permintaan kedelai Strategi yang digunakan suplayer dalam menghadapi fluktuasi harga Cara yang digunakan untuk menghadapi dampak perubahan harga 1.3. Rumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini dimaksud untuk dijadikan pedoman untuk melakukan penelitian secara cermat, tepat dan sesuai dengan prinsip-prinsip dari penelitian ilmiah. Dengan adanya rumusan masalah diharapkan penelitian dapat berfokus pada pokok-pokok pembahasan tentang meminimalir kerugian akibat fluktuasi harga. Fluktuasi harga merupakan kenyataan yang selalu muncul di pasar bebas. Perusahaan harus melakukan tindakan atau antisipasi yang tepat dalam menyikapi persoalan fluktuasi 6
7 harga. Jika hal tersebut tidak dilakukan maka perusahaan menghadapi potensi kerugian yang besar akibat tidak stabilnya harga Pertanyaan Penelitian Berdasarkan identifikasi rumusan masalah di atas, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Apa yang harus dilakukan PT Seger Agro Nusantara apabila akan melakukan impor kedelai? 2. Langkah apa saja yang dibuat PT Seger Agro Nusantara untuk mengantisipasi fluktuasi harga? 3. Seberapa efektif langkah PT Seger Agro Nusantara mengantisipasi fluktuasi harga kedelai impor? 1.5. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan pertanyaan penelitian yang dikemukakan di atas, maka tujuan dari penelitian ini untuk: 1. Mendiskripsikan tindakan yang akan dilakukan PT Seger Agro Nusantara sebelum melakukan impor kedelai. 2. Menganalisis langkah yang diambil perusahaan untuk meminimalisir kerugian akibat fluktuasi harga. 3. Mengetahui tingkat efektifitas atau keefektifan strategi hedging yang diterapkan di PT Seger Agro Nusantara 1.6. Kegunaan Penelitian 7
8 Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dan kegunaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagi Akademis Penelitian ini merupakan sumbangan pemikiran yang diharapkan dapat digunakan sebagai referensi akademis dalam melakukan penelitian. Penelitian yang berkaitan dengan tema yang penulis teliti tentang strategi perusahaan meminimalisir kerugian akibat adanya fluktuasi harga, akan menjadi refrensi, tambahan karya berikutnya yang sesuai atau berkaitan dengan fluktuasi harga. 2. Bagi PT Seger Agro Nusantara Penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan terutama PT Seger Agro Nusantara dalam melakukan penanganan akibat adanya fluktuasi harga kedelai impor atau mencegah terjadinya kerugian yang disebabkan adanya fluktuasi harga kedelai impor. Karya ini juga dapat digunakan sebagai acuan untuk mengetahui efektifitas strategi yang digunakan PT Seger Agro Nusantara Sistematika Penulisan Sistematika penulisan berisi tentang pemaparan secara runtut tentang komponen atau bagian setiap bab dalam tugas akhir (Hakim dan Sarjiyanto, 2016). Sistematika penulisan dibuat dengan harapan agar pembaca mempunyai gambaran tentang tema yang penulis teliti. Bab I Pendahuluan menjelaskan tentang informasi umum, latar belakang perusahaan, keaslian penelitian, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian. 8
9 Bab II Tinjauan pustaka berisikan tentang teori yang penulis kutip dari beberapa buku, artikel, dan jurnal yang menjadi acuan teori dalam melakukan penelitian. Teori yang penulis ambil antara lain tentang mekanisme impor, tarif bea masuk, faktor penentu keberhasilan pemasaran produk, manajemen resiko, manajemen keuangan Internasional, dan keuangan perusahaan. Selain sebagai acuan teori dalam menyelesaikan penelitian, tapi juga menjadi pembanding antara praktik di lapangan tentang strategi miminimalisir kerugian akibat adanya fluktuasi harga kedelai dengan teori yang ada. Bab III Metode Penelitian menjelaskan tentang desain penelitian yang berupa gambaran penelitian yang akan penulis bahas. Jenis data dan sumber data menjadi acuan penulis dalam memudahkan melakukan penelitian. Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan penulis untuk mendapatkan data-data yang digunakan. Teknik analisis data merupakan sub bab terakhir dalam metode penelitian yang menjelaskan tentang teknik analisis yang akan penulis pakai dalam melakukan pembahasan tentang strategi meminimalisir kerugian akibat adanya fluktuasi harga kedelai impor. Bab IV Hasil dan Pembahasan berisi dari beberapa sub bab. Sub bab pertama berisikan gambaran perusahaan dan pembahasan. Gambaran perusahaan merupakan gambaran umum tentang PT Seger Agro Nusantara menjelaskan tentang profil perusahaan, produk serta wilayah pemasaran dan juga struktur organisasi terutama pada devisi yang menjadi bagian objek penelitian yang berkaitan dengan tema peneliti. Sub bab kedua pembahasan menjelaskan tentang jawaban dari pertanyaan penelitian pada pendahuluan yaitu pembahasan tentang strategi meminimalisir kerugian akibat adanya fluktuasi harga kedelai impor. Bab V merupakan bab terakhir dari penelitian yang dilakukan peneliti. Bab ini berisi dari dua sub bab, sub bab pertama menjelaskan tentang kesimpulan. Kesimpulan berisikan rangkuman dari pembahasan, jika terdapat empat pembahasan maka terdapat 9
10 empat kesimpulan. Sub bab kedua merupakan saran, yang merupakan masukan yang diberikan kepada perusahaan sesuai dengan analisis dari pembahasan. 10
BAB I PENDAHULUAN. dalam kebijakan pangan nasional. Pertumbuhan ekonomi di negara negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedelai merupakan komoditas strategis di Indonesia karena kedelai merupakan salah satu tanaman pangan penting di Indonesia setelah beras dan jagung. Komoditas ini mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kedelai merupakan komoditas strategis yang unik tetapi kontradiktif dalam sistem usaha tani di Indonesia. Luas pertanaman kedelai kurang dari lima persen dari seluruh
Lebih terperinci1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedelai merupakan komoditas strategis di Indonesia karena kedelai merupakan salah satu tanaman pangan penting di Indonesia setelah beras dan jagung. Komoditas ini mendapatkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan yaitu : menarik dan mendorong
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Strategi pembangunan pertanian yang berwawasan agribisnis dan agroindustri pada dasarnya menunjukkan arah bahwa pengembangan agribisnis merupakan suatu upaya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertanian merupakan kegiatan pengelolaan sumber daya untuk menghasilakan bahan pangan, bahan baku untuk industri, obat ataupun menghasilkan sumber energi. Secara sempit
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan komoditas penting dan strategis bagi bangsa Indonesia karena pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia dimana dalam pemenuhannya menjadi tanggung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang, Indonesia memiliki laju pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai negara berkembang, Indonesia memiliki laju pertumbuhan penduduk yang pesat. Sensus Penduduk tahun 2010 mencatat bahwa laju pertumbuhan penduduk Indonesia adalah
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. UD Srijaya merupakan usaha family company serta awal dari berdirinya PT Seger
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Perusahaan UD Srijaya merupakan usaha family company serta awal dari berdirinya PT Seger Agro Nusantara di Surabaya, yang didirikan oleh keluarga Bapak Santoso
Lebih terperinciPERKEMBANGAN HARGA TUJUH KOMODITI POKOK HINGGA 25 MEI 2009 Kamis, 28 Mei 2009
PERKEMBANGAN HARGA TUJUH KOMODITI POKOK HINGGA 25 MEI 2009 Kamis, 28 Mei 2009 Pergerakan harga tujuh komoditi pokok yang diamati pada seminggu terakhir cukup beragam. Empat komoditi mengalami kenaikan
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM PERKEMBANGAN DAN IMPOR KEDELAI INDONESIA
V GAMBARAN UMUM PERKEMBANGAN DAN IMPOR KEDELAI INDONESIA 5.1. Sejarah Perkembangan Kedelai Indonesia Sejarah masuknya kacang kedelai ke Indonesia tidak diketahui dengan pasti namun kemungkinan besar dibawa
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN IMPOR KEDELAI DI INDONESIA. Oleh : RIKA PURNAMASARI A
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN IMPOR KEDELAI DI INDONESIA Oleh : RIKA PURNAMASARI A14302053 PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan suatu Negara yang mempunyai kekayaan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan suatu Negara yang mempunyai kekayaan yang berlimpah, dimana banyak Negara yang melakukan perdagangan internasional, Sumberdaya yang melimpah tidak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia Implementasi kebijakan..., Nursantiyah, FISIP UI, 2009
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tepung terigu dari waktu ke waktu semakin menjadi komoditi pangan penting di Indonesia. Hal ini disebabkan karena tepung terigu semakin menguasai kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena memiliki kekayaan alam yang berlimpah, terutama di bidang sumber daya pertanian seperti lahan, varietas serta iklim yang
Lebih terperinciPROSPEK TANAMAN PANGAN
PROSPEK TANAMAN PANGAN Krisis Pangan Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang pemenuhannya menjadi hak asasi setiap rakyat Indonesia dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Kandungan Zat Gizi Komoditas Kedelai. Serat (g) Kedelai Protein (g) Sumber: Prosea 1996 ( Purwono: 2009)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komoditas kedelai merupakan jenis barang yang termasuk ke dalam kebutuhan penting bagi masyarakat Indonesia yaitu sebagai salah satu makanan pangan selain beras,
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA. Juni 2010] 6 Masalah Gizi, Pengetahuan Masyarakat Semakin Memprihatinkan. [10
II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka dalam penelitian ini meliputi tinjauan komoditas kedelai, khususnya peranan kedelai sebagai sumber protein nabati bagi masyarakat. Tidak hanya itu, kedelai juga ditinjau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber : Badan Pusat Statistik
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada diantara benua Asia dan Australia serta Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Indonesia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Produksi dan Konsumsi Kedelai di Indonesia Tahun
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumberdaya alam. Letaknya yang secara geografis dilalui oleh garis khatulistiwa menjadikan Indonesia memiliki iklim tropis yang
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu sub sektor pertanian yang mempunyai potensi yang sangat baik untuk menopang pembangunan pertanian di Indonesia adalah subsektor peternakan. Di Indonesia kebutuhan
Lebih terperinciSTUDI KASUS PERMASALAHAN KOMODITAS KEDELAI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA
STUDI KASUS PERMASALAHAN KOMODITAS KEDELAI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA BAB I PENDAHULUAN Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena berkah kekayaan alam yang berlimpah, terutama di bidang sumber
Lebih terperinciKAJIAN SISTEM PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR HILY SILVIA ED1B012004
KAJIAN SISTEM PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR HILY SILVIA ED1B012004 SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sektor pertanian yang memiliki nilai strategis antara lain dalam memenuhi
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan subsektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan sektor pertanian yang memiliki nilai strategis antara lain dalam memenuhi kebutuhan pangan yang terus
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang kaya sumberdaya alam dan mempunyai ketersediaan lahan yang luas untuk menunjang kegiatan pertanian.sektor pertanian merupakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penyediaan lapangan kerja, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bahan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan sumberdaya alam yang melimpah, terutama pada sektor pertanian. Sektor pertanian sangat berpengaruh bagi perkembangan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,
BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 Perkembangan Laju Inflasi di Indonesia Tingkat inflasi merupakan salah satu indikator fundamental ekonomi suatu negara selain faktor-faktor lainnya seperti
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. [3 Desember 2009] 1 Konsumsi Tempe dan Tahu akan Membuat Massa Lebih Sehat dan Kuat.
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kedelai merupakan salah satu komoditas pangan strategis di Indonesia. Arti strategis tersebut salah satunya terlihat dari banyaknya kedelai yang diolah menjadi berbagai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan komoditas yang sedang dikembangkan di Indonesia. besar mengimpor karena kebutuhan kedelai yang tinggi.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedelai merupakan komoditas yang sedang dikembangkan di Indonesia karena menjadi salah satu tanaman pangan penting setelah beras dan jagung, sehingga kedelai menjadi sumber
Lebih terperinciKINERJA PRODUKSI DAN HARGA KEDELAI SERTA IMPLIKASINYA UNTUK PERUMUSAN KEBIJAKAN PERCEPATAN PENCAPAIAN TARGET SUKSES KEMENTERIAN PERTANIAN
KINERJA PRODUKSI DAN HARGA KEDELAI SERTA IMPLIKASINYA UNTUK PERUMUSAN KEBIJAKAN PERCEPATAN PENCAPAIAN TARGET SUKSES KEMENTERIAN PERTANIAN I. PENDAHULUAN 1. Salah satu target utama dalam Rencana Strategis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanaman pangan. Sektor tanaman pangan adalah sebagai penghasil bahan makanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian yang mempunyai peranan yang strategis dan penting adalah sektor tanaman pangan. Sektor tanaman pangan adalah sebagai penghasil bahan makanan pokok
Lebih terperinciPOLITIK KETAHANAN PANGAN MENUJU KEMANDIRIAN PERTANIAN
POLITIK KETAHANAN PANGAN MENUJU KEMANDIRIAN PERTANIAN Emlan Fauzi Pangan merupakan kebutuhan yang paling mendasar dari suatu bangsa. Mengingat jumlah penduduk Indonesia yang sudah mencapai sekitar 220
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian dalam perekonomian. Selain itu sebagian besar penduduk Indonesia bekerja pada sektor
Lebih terperinciPERGERAKAN HARGA CPO DAN MINYAK GORENG
67 VI. PERGERAKAN HARGA CPO DAN MINYAK GORENG Harga komoditas pertanian pada umumnya sangat mudah berubah karena perubahan penawaran dan permintaan dari waktu ke waktu. Demikian pula yang terjadi pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia sangat penting untuk mengonsumsi protein yang berasal dari hewani maupun nabati. Protein dapat diperoleh dari susu, kedelai, ikan, kacang polong
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak dikembangkannya tanaman kelapa sawit di Indonesia pada tahun 60-an,
60 BAB I PENDAHULUAN 3.1. Latar Belakang Sejak dikembangkannya tanaman kelapa sawit di Indonesia pada tahun 60-an, luas areal perkebunan kelapa sawit mengalami perkembangan yang sangat pesat. Bila pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jagung merupakan komoditi yang penting bagi perekonomian Indonesia,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung merupakan komoditi yang penting bagi perekonomian Indonesia, kebutuhan jagung di Indonesia mengalami peningkatan, yaitu lebih dari 10 juta ton pipilan kering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan luas wilayah terbesar se-asia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan luas wilayah terbesar se-asia Tenggara, jumlah penduduknya kurang lebih 220 juta jiwa, dengan laju pertumbuhan rata-rata 1,5% per
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agroindustri adalah pengolahan hasil pertanian dan merupakan bagian dari enam subsistem agribisnis yaitu subsistem penyediaan sarana produksi dan peralatan, usaha tani,
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor peternakan merupakan salah satu pilar dalam pembangunan agribisnis di Indonesia yang masih memiliki potensi untuk terus dikembangkan. Komoditi peternakan mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang hal-hal yang mendasari penelitian diantaranya yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertanian merupakan salah satu sektor utama di negara ini. Sektor tersebut
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertanian merupakan salah satu sektor utama di negara ini. Sektor tersebut memiliki peranan yang cukup penting bila dihubungkan dengan masalah penyerapan
Lebih terperinciPROYEKSI PERMINTAAN KEDELAI DI KOTA SURAKARTA
PROYEKSI PERMINTAAN KEDELAI DI KOTA SURAKARTA Tria Rosana Dewi dan Irma Wardani Staf Pengajar Fakultas Pertanian, Universitas Islam Batik Surakarta Email : triardewi@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. masyarakat dan kesadaran masyarakat pentingnya mengkonsumsi protein nabati, utamanya adalah bungkil kedelai (Zakaria, 2010).
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor tanaman pangan merupakan penghasil bahan makanan pokok bagi penduduk Indonesia salah satunya adalah komoditi kedelai.kedelai merupakan tanaman pangan yang penting
Lebih terperinciBAB I. peranan yang sangat penting dengan memberikan benefit secara langsung pada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perekonomian Indonesia sektor perdagangan internasional mempunyai peranan yang sangat penting dengan memberikan benefit secara langsung pada sektor perdagangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari pemerintah dalam kebijakan pangan nasional. olahan seperti: tahu, tempe, tauco, oncom, dan kecap, susu kedelai, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kedelai (Glycine max (L)) merupakan komoditas strategis di Indonesia. Kedelai adalah salah satu tanaman pangan penting di Indonesia setelah beras dan jagung. Komoditas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebijakan pangan nasional. Menurut Irwan (2005), kedelai mengandung protein. dan pakan ternak serta untuk diambil minyaknya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kedelai merupakan komoditas strategis di Indonesia, karena kedelai merupakan salah satu tanaman pangan penting di Indonesia setelah beras dan jagung. Komoditas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membantu membiayai pembangunan nasional, sedangkan impor dilakukan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang ikut serta dalam kerjasama internasional, maka dari itu perekonomian Indonesia tidak lepas dari yang namanya ekspor dan impor.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa, usaha kecil mikro, dan menengah adalah usaha
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transformasi sektor pertanian ke sektor industri bagi negara sedang berkembang seperti Indonesia tidaklah dapat dihindarkan. Indonesia merupakan negara yang sedang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Daging sapi merupakan salah satu komoditas pangan yang selama ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daging sapi merupakan salah satu komoditas pangan yang selama ini memberikan andil terhadap perbaikan gizi masyarakat, khususnya protein hewani yang sangat dibutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara (Krugman dan Obstfeld, 2009). Hampir seluruh negara di dunia melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perekonomian negara-negara di dunia saat ini terkait satu sama lain melalui perdagangan barang dan jasa, transfer keuangan dan investasi antar negara (Krugman dan Obstfeld,
Lebih terperinciPENDAHULUAN. setelah beras. Jagung juga berperan sebagai bahan baku industri pangan dan
PENDAHULUAN Latar Belakang Jagung merupakan salah satu tanaman pangan yang memiliki peranan strategis dan bernilai ekonomis serta mempunyai peluang untuk dikembangkan. Hal ini disebabkan karena kedudukannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam mendorong pembangunan ekonomi nasional, salah satu alat dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam mendorong pembangunan ekonomi nasional, salah satu alat dan sumber pembiayaan yang sangat penting adalah devisa. Devisa diperlukan untuk membiayai impor dan membayar
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tabel 1 Proyeksi konsumsi kedelai nasional
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Sumber pangan yang diharapkan masyarakat yaitu memiliki nilai gizi tinggi serta menyehatkan. Salah satu sumber gizi yang tinggi terdapat pada bahan pangan kedelai, yang mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kedelai merupakan bahan baku yang sangat diperlukan dalam pembuatan tahu, tempe, kecap, tauco dan lain-lain, yang merupakan sumber protein dan lemak nabati, karena
Lebih terperinciBAB III. Metode Penelitian. didefinisikan sebagai investigasi yang sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis dari suatu
BAB III Metode Penelitian 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rancangan utama dari sebuah penelitian yang ditempatkan pada bagian awal atau bab metode penelitian. Secara umum penelitian dapat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu produk pertanian Indonesia adalah produk holtikultura. Salah satu produk holtikultura adalah sayur-sayuran. Sayuran merupakan sebutan umum bagi hasil pertanian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beras/padi. Komoditas yang memiliki nama lain Zea mays merupakan sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung adalah salah satu komoditas yang penting di Indonesia setelah beras/padi. Komoditas yang memiliki nama lain Zea mays merupakan sumber pangan penduduk yang tersebar
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Subsektor perkebunan merupakan bagian dari sektor pertanian yang memegang peranan penting bagi perekonomian nasional. Hal ini ditunjukkan dari nilai devisa yang dihasilkan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Perkembangan Jagung Jagung merupakan salah satu komoditas utama tanaman pangan yang mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semakin kompleksnya kebutuhan suatu negara, hampir tidak satupun negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin kompleksnya kebutuhan suatu negara, hampir tidak satupun negara mampu memenuhi sendiri kebutuhannya. Sehingga hal yang lazim disaksikan adalah adanya kerjasama
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN , , , ,3 Pengangkutan dan Komunikasi
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian di Indonesia merupakan sektor yang memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Sektor pertanian secara potensial mampu memberikan kontribusi
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan. Kebutuhan kedelai meningkat seiring dengan meningkatkan permintaan untuk
Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Kedelai merupakan tanaman pangan penting yang ditetapkan pemerintah sebagai komoditas pangan strategis disamping padi, jagung, daging dan susu. Kebutuhan kedelai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di sektor pertanian, peternakan, kelautan, tambang, dan lain-lain. Namun pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah negara yang mempunyai kekayaan alam yang melimpah baik di sektor pertanian, peternakan, kelautan, tambang, dan lain-lain. Namun pada kenyataannya,
Lebih terperinciLAMPIRAN: Surat No.: 0030/M.PPN/02/2011 tanggal 2 Februari 2011 B. PENJELASAN TENTANG KETAHANAN PANGAN
LAMPIRAN: Surat No.: 0030/M.PPN/02/2011 tanggal 2 Februari 2011 B. PENJELASAN TENTANG KETAHANAN PANGAN ahanan pangan nasional harus dipahami dari tiga aspek, yaitu ketersediaan, distribusi dan akses, serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diinginkan tersebut atau lebih dikenal dengan perdagangan internasional.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu negara yang memiliki rasa ketergantungan dari negara lainnya, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dirasa tidaklah mencukupi, apabila hanya mengandalkan sumber
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia. Peranan sektor pertanian dalam perekonomian nasional dapat dilihat dari kontribusi sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari Departemen Pertanian, bahwa komoditas daging sapi. pilihan konsumen untuk meningkatkan konsumsi daging sapi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jumlah penduduk yang meningkat diiringi dengan perkembangan ekonomi, perbaikan tingkat pendidikan, dan perubahan gaya hidup yang terjadi di masyarakat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi. Di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi. Di Indonesia salah satu tanaman pangan yang penting untuk dikonsumsi masyarakat selain padi dan jagung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tempe merupakan makanan yang terbuat dari biji kedelai atau beberapa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tempe merupakan makanan yang terbuat dari biji kedelai atau beberapa bahan lain yang diproses melalui fermentasi yang secara umum dikenal sebagai ragi tempe. Lewat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. oleh kelompok menengah yang mulai tumbuh, daya beli masyarakat yang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 241 juta dengan ditandai oleh kelompok menengah yang mulai tumbuh, daya beli masyarakat yang meningkat dan stabilitas ekonomi yang
Lebih terperinciAnalisis usaha industri tempe kedelai skala rumah tangga di kota Surakarta
Analisis usaha industri tempe kedelai skala rumah tangga di kota Surakarta Oleh : Tri Rahayu Setyowati H0305040 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pangan utama di Indonesia setelah padi dan jagung. Di Indonesia, budidaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu komoditas pangan utama di Indonesia setelah padi dan jagung. Di Indonesia, budidaya tanaman kedelai telah lama
Lebih terperincimemberikan multiple effect terhadap usaha agribisnis lainnya terutama peternakan. Kenaikan harga pakan ternak akibat bahan baku jagung yang harus
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan agribisnis nasional diarahkan untuk meningkatkan kemandirian perekonomian dan pemantapan struktur industri nasional terutama untuk mendukung berkembangnya
Lebih terperincigizi mayarakat sebagai sumber vitamin, mineral, protein, dan karbohidrat. Produksi hortikultura yaitu sayuran dan buah-buahan menyumbang pertumbuhan
PENDAHULUAN Latar belakang Tanaman hortikultura merupakan salah satu tanaman yang menunjang pemenuhan gizi mayarakat sebagai sumber vitamin, mineral, protein, dan karbohidrat. Produksi hortikultura yaitu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai PDB Komoditas Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku Periode (Milyar Rp) No Komoditas
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang sangat luas dan juga sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Komoditas pertanian merupakan bagian dari sektor pertanian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari kedelai yang melalui proses fermentasi. Berdasarkan data dari BPS, produksi
Produksi kedelai (ton) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tempe merupakan salah satu makanan tradisional di Indonesia yang terbuat dari kedelai yang melalui proses fermentasi. Berdasarkan data dari BPS,
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Permintaan Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang rela dan mampu dibeli oleh konsumen selama periode tertentu (Pappas & Hirschey
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adanya keterbukaan ekonomi yang semakin luas dari setiap negara di dunia, baik. financial openness). Keuntungan dari keterbukaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Arus globalisasi yang terjadi beberapa dasawarsa terakhir, menuntut adanya keterbukaan ekonomi yang semakin luas dari setiap negara di dunia, baik keterbukaan
Lebih terperinciDATA STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2014
DATA STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2014 BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 1 Perkembangan Produksi Komoditas Pangan Penting Tahun 2010 2014 Komoditas Produksi Pertahun Pertumbuhan Pertahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat subur dan memiliki iklim yang baik untuk perkebunan tebu. Kepala Pusat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara Indonesia merupakan negara yang mempunyai kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Hal ini terbukti dengan keadaan tanah Indonesia yang sangat subur
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2. 1 Tinjauan Pustaka Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian merupakan salah satu pilihan strategis untuk
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan sektor pertanian merupakan salah satu pilihan strategis untuk menopang perekonomian nasional dan daerah, terutama setelah terjadinya krisis ekonomi yang dialami
Lebih terperinciI PENDAHULUAN Latar Belakang
1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN Pertanian merupakan salah satu sektor kehidupan yang bidang pekerjaannya berhubungan dengan pemanfaatan alam sekitar dengan menghasilkan produk pertanian yang diperlukan
Lebih terperinciVIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN. dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan net ekspor baik dalam
219 VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 8.1. Kesimpulan 8.1.1. Berdasarkan pengujian, diperoleh hasil bahwa guncangan ekspor nonagro berpengaruh positip pada kinerja makroekonomi Indonesia, dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kedelai (genus Glycine) merupakan jenis tanaman pangan yang tergolong
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedelai (genus Glycine) merupakan jenis tanaman pangan yang tergolong ke dalam tanaman polong-polongan. Biji kedelai merupakan bahan baku utama pembuatan makanan pokok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri dalam bidang pertanian sudah berkembang cukup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri dalam bidang pertanian sudah berkembang cukup pesat. Banyak industri yang menghasilkan produk pangan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Pangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduk Indonesia. Bagi perekonomian Indonesia kacang kedelai memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kedelai merupakan sumber protein nabati utama bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Bagi perekonomian Indonesia kacang kedelai memiliki peranan yang besar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bermatapencaharian petani. Meskipun Indonesia negara agraris namun Indonesia
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang sebagian besar penduduknya bermatapencaharian petani. Meskipun Indonesia negara agraris namun Indonesia belum mampu memenuhi kebutuhan bahan
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO ISSN:
ANALISIS SENSITIVITAS HARGABAHAN BAKUIMPOR IMPLIKASINYA TERHADAP KEBERLANJUTAN USAHATAHU-TEMPE (STUDI EMPIRIK PADA INDUSTRI KECIL TAHU-TEMPE DI JATINOM) Sutrisno Badri, Jarot Prasetyo, E Sugandiko Universitas
Lebih terperinciMenanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai
Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai Sebagai salah satu tanaman penghasil protein nabati, kebutuhan kedelai di tingkat lokal maupun nasional masih cenderung sangat tinggi. Bahkan sekarang ini kedelai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain yang sesuai dengan kebutuhan ternak terutama unggas. industri peternakan (Rachman, 2003). Selama periode kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Di daerah tropis seperti Indonesia, jagung memiliki kontribusi sebagai komponen industri pakan. Lebih dari 50% komponen pakan pabrikan adalah jagung. Hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan tidak sekedar di tunjukan oleh prestasi pertumbuhan ekonomi. perekonomian kearah yang lebih baik. (Mudrajad,2006:45)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. dan tidak bisa dipisahkan yaitu pertama, pilar pertanian primer (on-farm
PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan pertanian harus dipandang dari dua pilar utama secara terintegrasi dan tidak bisa dipisahkan yaitu pertama, pilar pertanian primer (on-farm agriculture/agribusiness)
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. industri pertanian, dimana sektor tersebut memiliki nilai strategis dalam
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan sektor peternakan merupakan bagian dari pertumbuhan industri pertanian, dimana sektor tersebut memiliki nilai strategis dalam memenuhi kebutuhan pangan yang
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kemandirian pangan pada tingkat nasional diartikan sebagai kemampuan suatu bangsa untuk menjamin seluruh penduduknya memperoleh pangan yang cukup, mutu yang layak dan aman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlebih, yang bisa mendatangkan suatu devisa maka barang dan jasa akan di ekspor
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin berkembangnya perdagangan bebas ini, persaingan bisnis global membuat masing-masing negera terdorong untuk melaksanakan perdagangan internasional. Perdagangan
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan. Pangan adalah kebutuhan yang penting dalam kehidupan sehari-hari. pangan
Bab I. Pendahuluan 1.1 Latar belakang Pangan adalah kebutuhan yang penting dalam kehidupan sehari-hari. pangan seperti beras adalah makanan pokok untuk masyarakat Indonesia. Kebutuhan beras setiap tahunnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gula merupakan salah satu komoditas strategis dalam perekonomian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gula merupakan salah satu komoditas strategis dalam perekonomian Indonesia dan salah satu sumber pendapatan bagi para petani. Gula juga merupakan salah satu kebutuhan
Lebih terperinciTitik Poin Agribisnis Kedelai
Titik Poin Agribisnis Kedelai Prof. Dr. Ir. Sony Heru Priyanto, MM. Dekan Fakultas Pertanian & Bisnis UKSW Ketua KP3K Jawa Tengah 11 Juni 2014 di Purwokerto sonecid@yahoo.com Pengantar Salah satu komoditi
Lebih terperinciProspek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KEDELAI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005
Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KEDELAI Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN Atas perkenan dan
Lebih terperinci