POLITIK IDENTITAS MUSLIM KAMPUNG JAWA TERHADAP PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DI KOTA DENPASAR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bali dikenal sebagai daerah dengan ragam budaya masyarakatnya yang

POLITIK IDENTITAS MUSLIM KAMPUNG JAWA TERHADAP PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DI KOTA DENPASAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu dua buah buku dan empat hasil penelitian terkait dengan politik identitas.

BAB I. PENDAHULUAN. oleh rakyat dan untuk rakyat dan merupakan sistem pemerintahan yang. memegang kekuasaan tertinggi (Gatara, 2009: 251).

DAFTAR PUSTAKA. Dieter, Roth.2008.Studi Pemilu Empiris, Sumber, Teori-teori, Instrumen dan Metode. Jakarta: Friedrich-Nauman-Stiftung Die Freiheit.

BAB VI PENUTUP 1. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. putra-putri terbaik untuk menduduki jabatan-jabatan politik dan pejabatpejabat

I. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Marketing Politik dalam Pemilukada Kabupaten Karo Tahun 2010

Peranan Partai Politik Dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih Dalam Pemilu dan Pilkada. oleh. AA Gde Putra, SH.MH

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang yang akan turut serta secara aktif baik dalam kehidupan politik dengan

Antara Harapan dan Kecemasan Menyusup di Celah Sempit Pemilu 2004

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Salah satu

URGENSI UNDANG-UNDANG PEMILU DAN PEMANTAPAN STABILITAS POLITIK 2014

BAB V PENUTUP. 1. Faktor yang mempengaruhi perolehan suara PKS Klaten pada Pemilu 1999,

LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. (Kompas, Republika, dan Rakyat Merdeka) yang diamati dalam penelitian

BAB 1 PENGANTAR Latar Belakang. demokrasi sangat tergantung pada hidup dan berkembangnya partai politik. Partai politik

BAB I PENDAHULUAN. Partai politik merupakan fenomena modern bagi negara-negara di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. melaluinya masyarakat dapat menyalurkan, menitipkan mandat dan harapan.

Politik Identitas: Demokrasi Lokal dan Bayang-bayang Primordialisme

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara demokratis merupakan negara yang memberi peluang dan

PERANAN PARTAI POLITIK DALAM MEMOBILISASI PEMILIH PADA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014 DI KOTA MANADO 1

Antara Harapan dan Kecemasan Menyusup di Celah Sempit Pemilu 2004

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bab 5. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

DINAMIKA POLITIK LOKAL SUKSESI PEMILU KEPALA DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung sejak sistem otonomi daerah diterapkan. Perubahan mekanisme

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pemilukada Kabupaten Gunungkidul tahun 2010 yang dilaksanakan secara

I. PENDAHULUAN. basis agama Islam di Indonesia Perolehan suara PKS pada pemilu tahun 2004

PANDUAN WAWANCARA. Panduan wawancara ini bersifat terbuka sebagai penuntun di lapangan penelitian, untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dafin Nurmawan, 2014 Gema Hanura sebagai media pendidikan politik

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebebasan berpendapat dan kebebasan berserikat, dianggap

BAB V PENUTUP. Sebagai intisari dari uraian yang telah disampaikan sebelumnya dan

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia sebagai salah satu Negara demokrasi. Pemilihan legislatif yang

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI. Halaman Daftar isi... i Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v

BAB IV ANALISIS TERHADAP FAKTOR PENYEBAB TIDAK TERPILIHNYA 11 ORANG CALEG PEREMPUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara umum dapat dikatakan bahwa Partai Politik merupakan sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. untuk rakyat (Abraham Lincoln). Demokrasi disebut juga pemerintahan rakyat

BAB I PENDAHULUAN. memperlakukan rakyat sebagai subjek bukan objek pembangunan, sehingga

PARTAI POLITIK OLEH: ADIYANA SLAMET. Disampaikan Pada Kuliah Pengantar Ilmu Politik Pertemuan Ke-15 (IK-1,3,4,5)

I. PENDAHULUAN. sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehidupan Partai Politik tidak akan lepas dari kesadaran politik masyarakat

DIPONEGORO LAW JOURNAL Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017 Website :

Partai Politik dan Kelompok Penekan

BAB III SETTING PENELITIAN. Timur. Ibu kotanya adalah Sidoarjo. Kabupaten Sidoarjo adalah Kabupaten

sebelumnya bahwa Haryadi Suyuti dan Zuhrif Hudaya juga memiliki kedekatan dengan Muhammadiyah. Sebenarnya tim sukses dari Haryadi

Budiarjo, Miriam Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

2015 STRATEGI PARTAI ISLAM D ALAM PANGGUNG PEMILIHAN PRESID EN DI INDONESIA TAHUN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. aspirasi dan memilih pemimpin dengan diadakannya pemilihan umum.

I. PENDAHULUAN. pola perilaku yang berkenaan dengan proses internal individu atau kelompok

BAB V PENUTUP. 1. Latar belakang KPU Kabupaten Sleman melaksanakan pendidikan politik. UU No. 15 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilu.

BAB I PENDAHULUAN. bentuk kepedulian sebuah Negara terhadap rakyatnya. Di Indonesia sendiri,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

Pemilu 2009: Kemenangan Telak Blok Partai Nasionalis Ringkasan

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan, kedaulatan berada pada tangan rakyat. Demokrasi yang kuat,

Nuruddin Abdullah 1. Kata Kunci: status sosial ekonomi, sosialisasi politik, media massa, partisipasi politik masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan politik di landasi oleh Undang-Undang No 2 Tahun 2011 Tentang

BAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya

BAB I PENDAHULUAN. sebuah organisasi yang tidak berpenghasilan tetapi justru mengeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, bahasa maupun sikap dan perasaan (Kamanto Sunarto, 2000:149).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian juta 66,9 juta (67 juta) Golput atau suara penduduk

I. PENDAHULUAN. memperoleh dan menambah dukungan suara bagi para kandidat kepala daerah. Partai politik

BAB I PENDAHULUAN. hampir seluruh organisasi politik memiliki strategi yang berbeda-beda.

BAB V PENUTUP. ikatan-ikatan sosial. Selain itu keberadaan masyarakat sipil juga berpengaruh

I. PENDAHULUAN. memilih sebuah partai politik karena dianggap sebagai representasi dari agama

IMPLIKASI HUKUM KOALISI PARTAI POLITIK DALAM MEMBENTUK PEMERINTAHAN YANG EFEKTIF

BAB V PENUTUP. dikemukakan beberapa simpulan hasil analisis sastra asal novel ML karya Jajang

BAB I PENDAHULUAN. atau suatu kelompok yang memiliki kepentingan yang sama serta cita-cita yang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 15A TAHUN 2009 TENTANG

Partai Politik, a Necessary Evil

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV. Mekanisme Rekrutmen Politik Kepala Daerah PDI Perjuangan. 4.1 Rekrutmen Kepala Daerah Dalam Undang-Undang

BAB V. Penutup. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak reformasi, masyarakat berubah menjadi relatif demokratis. Mereka

BAB I PENDAHULUAN. keterbukaan dan kebebasan berserikat, dianggap mencerminkan partisipasi

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

BAB I PENDAHULUAN. ranah pemerintah daerah seperti Desa Pakraman kebijakan tentang hak-hak

PENGELOLAAN PARTAI POLITIK MENUJU PARTAI POLITIK YANG MODERN DAN PROFESIONAL. Muryanto Amin 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Otonomi daerah yang berlaku di Indonesia memuat perubahan. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. meyampaikan pendapatnya di pertemuan rakyat terbuka untuk kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan

Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa) Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB 1

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

BAB I PENDAHULUAN. demokrasi, desentralisasi dan globalisasi. Jawaban yang tepat untuk menjawab

BAB I PENDAHULUAN. Karena partai politik merupakan prasyarat utama di dalam sebuah Negara yang

BAB I PENDAHULUAN. jumlah suara yang sebanyak-banyaknya, memikat hati kalangan pemilih maupun

BAB III PENUTUP. permasalahan dalam bab- bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan,

I. PENDAHULUAN. memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menyatakan pendapat

REFORMASI TENTANG UNDANG-UNDANG KEPARTAIAN DI INDONESIA. Drs. ZAKARIA

KONFLIK HORIZONTAL DAN FAKTOR PEMERSATU

BAB V PENUTUP. dipilih melalui pemilihan umum. DPR memegang kekuasaan membentuk. undang-undang. Setiap rancangan undang-undang dibahas oleh DPR dan

PERANAN MEDIA MASSA TERHADAP KESADARAN POLITIK MASYARAKAT DI DUSUN WIJILAN WIJIMULYO NANGGULAN KULON PROGO DALAM PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2014 ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. perwakilan. Partai politik melalui anggota-anggotanya yang duduk di lembaga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Munculnya partai partai Islam belakangan ini menimbulkan

Transkripsi:

POLITIK IDENTITAS MUSLIM KAMPUNG JAWA TERHADAP PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DI KOTA DENPASAR Gedzha Aldino Putra Mahayadnya Gede, Piers Andreas Noak, Ni Wayan Radita Novi Puspitasari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana Email: gedzhaapmg@gmail.com, andreasnoak@fisip.unud.ac.id, dita_puspitasari88@yahoo.com ABSTRAK Muslim Javanese village is one of the muslim community often called as migrant communities or minority in Denpasar. In the 2014 legislative elections, muslim Javanese village has been successful delivering one of their representative from Partai Keadilan Sejahtera (PKS) as a member of Denpasar legislator. Political phenomena of muslim Javanese village with their identity, raising political identity to be utilize political parties, specifically PKS in Denpasar as a tool of political struggle. The purpose of this study is to determine and describe the political identity of muslim Javanese village to PKS in Denpasar city. The method for this research is descriptive qualitative. The data collection are using the method of observation, in-depth interview, and documents. The conclusion of this research is the political identity of muslim Javanese village to PKS done by affiliated become cadre, rooter, and PKS voter. The political support of muslim Javanese village, impact on strengthening PKS as a identity-based parties in Denpasar. Keywords: political identity, muslim, Javanese village, PKS PENDAHULUAN Masyarakat muslim di Bali pada umumnya dipandang sebagai kaum minoritas. Minoritas yang dimaksud adalah minoritas dalam hal etnis, agama serta budaya. Masyarakat yang beretnis Bali dan beragama Hindu dipandang sebagai masyarakat mayoritas. Muslim di kota Denpasar sebagai minoritas, identik dengan kaum urban pendatang dari berbagai daerah yang terdiri dari beragam etnis, agama dan budaya daerahnya masing-masing. Para pendatang urban tersebut ada yang menetap dan tinggal di Denpasar, yang pada akhirnya memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Denpasar. Muslim di kota Denpasar juga memiliki komunitas Islam yang sudah ada sejak dulu, berkembang dan berinteraksi dengan masyarakat Bali. Terdapat banyak umat Islam dan komunitas Islam di kota Denpasar, salah 1 satunya di daerah kecamatan Denpasar utara yaitu kampung Jawa dusun Wanasari. Muslim kota Denpasar sebagai kaum minoritas memiliki keterbatasan akses dalam penentuan kebijakan yang selama ini masih didominasi oleh masyarakat Hindu Bali, akses layanan publik, serta akses mengemukakan upaya solutif atas isu yang memojokan Islam. Pasca bom Bali, masyarakat Bali menjadi sentimen terhadap penganut agama Islam di Bali. Muncul isu-isu yang memojokkan Islam sebagai minoritas, seperti isu jilbab dilarang dan perayaan hari raya nyepi yang bertepatan dengan sholat jumat di Bali. Isu tersebut memunculkan stigma minoritas bagi kaum muslim kota Denpasar. Masyarakat muslim pribumi Bali maupun pendatang memiliki hak politik yang sama dengan masyarakat Bali. Hak politik yang dimaksud yaitu dalam berpartisipasi dalam pemilu dan berpartai politik. Di kota Denpasar terdapat beberapa partai agama yang berideologi Islam, seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan

partai lainnya, yang dipandang masyarakat umum sebagai partai minoritas dari segi jumlah suara dan perolehan kursi dalam setiap pemilihan umum. Hal yang menarik dalam pemilu 2009 dan 2014, perolehan suara dan perolehan kursi salah satu partai Islam, yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) cukup meningkat. Kaum urban muslim pendatang yang pada akhirnya mempunyai Kartu Tanda Penduduk (KTP), serta komunitas Islam di kampung Jawa pada khususnya, menjadi target pemilih PKS kota Denpasar. Kampung Jawa di kecamatan Denpasar utara berhasil mengantarkan satu wakil mereka melalui PKS. Pada pemilu 2014, dua TPS (Tempat Pemungutan Suara) di dusun Wanasari (kampung Jawa) kecamatan Denpasar utara, yang kebanyakan penduduknya adalah masyarakat muslim, jumlah suara pemilih PKS menang telak mengalahkan PDI-P. Fenomena politik di kampung Jawa yang berhasil mengantarkan satu wakil mereka menjadi anggota dewan, berkaitan dengan identitas sebagai warga muslim di kampung Jawa. KAJIAN PUSTAKA Politik Identitas Identitas muslim kampung Jawa merupakan proses kontruksi dari atribut kultural Islam dan atribut kultural etnis yang ada dalam masyarakat muslim. Identitas yang terbangun melalui proses kontruksi tersebut dimaknai sebagai identitas bersama yang melambangkan suatu daerah yang terdapat perkumpulan kesatuan identitas. Proses internalisasi nilai, norma, tujuan dan idealisme muslim kampung Jawa menguatkan identitas bersama (kolektif) dalam identitas kesamaan etnis kedaerahan dan identitas kesamaan agama Islam. Konsep identitas dari Giddens (2011), penulis dapat interpretasikan bahwa identitas individu dapat terbentuk dari kemampuan mengidentifikasi diri dalam menghadapi kehidupan lingkungan dan sosial masyarakat. Berdasarkan konsep tersebut, muslim kampung Jawa mengidentifikasikan dirinya sebagai masyarakat minoritas yang tergabung dalam suatu komunitas kesamaan identitas agama, etnis dan wilayah tinggal. Kemunculan identitas 2 sebagai minoritas, disebabkan oleh kuatnya dominasi masyarakat Hindu Bali. Politik identitas muslim kampung Jawa bermula dari proses pembentukan pembangunan identitas masyarakat muslim. Hubungan politik dan kekuasaan dari identitas, dalam politik identitas, dikontruksikan dalam pembentukan pembangunan identitas oleh seseorang atau sekelompok orang. Konstruksi sosial dari identitas selalu terjadi dalam konteks yang ditandai oleh hubungan kekuasaan. Pembentukan identitas resisten muslim kampung Jawa, merupakan akibat dari identifikasi dirinya sebagai masyarakat minoritas di Bali. Politik identitas merupakan partisipasi individual pada kehidupan sosial yang lebih ditentukan oleh budaya dan psikologis seseorang. Inti dari konsep identitas Castells (2010), yaitu identitas merupakan proses konstruksi dasar dari budaya dan psikokultural dari seorang individu yang memberikan arti dan tujuan hidup dari individu tersebut, karena terbentuknya identitas adalah dari proses dialog internal dan interaksi sosial. Jika dalam proses pembentukannya dalam kondisi tertekan (identitas resisten) dengan adanya dominasi pihak lain, maka akan muncul identitas dalam istilah Calhoun disebut politik identitas. A. Konsep Muslim Kampung Jawa Definisi muslim secara harfiah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2014), yaitu penganut agama Islam. Muslimin berarti lakilaki muslim yang menganut agama Islam, dan muslimat berarti perempuan muslim. Kampung yaitu kelompok rumah yang merupakan bagian dari kota, dan umumnya dihuni oleh orang yang berpenghasilan rendah. Kampung dapat berarti desa atau dusun, yang merupakan kesatuan administrasi terkecil serta menempati wilayah tertentu di bawah kecamatan. Konsep muslim kampung, yaitu masyarakat yang menganut agama Islam dalam suatu kelompok rumah atau dusun yang masih dalam bagian suatu kota. Konsep muslim kampung Jawa dapat diistilahkan sebagai masyarakat muslim yang identik dengan warga dari pulau Jawa. Kampung Jawa terletak di jalan Ahmad Yani kecamatan Denpasar utara, dan merupakan

salah satu daerah kaum muslim tinggal dan menetap. Kampung Jawa sangat terkenal di kota Denpasar sebagai tempat tinggal para muslim sejak dulu. Tanah dari kampung Jawa merupakan hibah dari kerajaan Badung kepada kaum muslim yang berdagang di pasar Badung. Muslim kampung Jawa didominasi oleh etnis Madura, Jawa, serta beberapa muslim dari Karangasem dan Buleleng. Masyarakat di kampung Jawa erat kaitannya dengan proses urbanisasi dan transmigrasi. Pendatang urban dari berbagai daerah dalam dan luar Bali masuk ke kampung Jawa untuk tinggal dan menetap, sehingga menyebabkan variasi dalam budaya masyarakat. B. Konsep Partai Politik Partai politik mrupakan sebuah organisasi yang didalamnya terdapat masyarakat yang memiliki kesamaan cita-cita, memiliki kepentingan politik untuk merebut kekuasaan, merebut dukungan rakyat, hingga mempertahankan kekuasaan. Partai politik merupakan representasi kepentingan tertentu, memiliki orientasi nilai, dan penganut ideologi hingga menentukan positioning, yang berkembang menjadi identitas politiknya. Fungsi pada partai politik seperti representasi dan integrasi, serta fungsi lainnya sangat menentukan dalam perkembangan partai politik kedepannya. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Deskriptif kualititaif merupakan metode penelitian yang menghaslkan data deskriptif terhadap perilaku yang diamati. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan observasi, wawacara mendalam dan dokumen. Penelitian ini menggunakan purposive sampling. Penelitian ini berlokasi di dusun Wanasari kampong Jawa kota Denpasar dan sekretariat DPD PKS kota Denpasar. HASIL DAN PEMBAHASAN Masyarakat pribumi muslim kampung Jawa terintegrasi dengan urban pendatang diciptakan oleh suatu proses cross cutting affiliations atau proses persilangan. Terdapat persamaan dan perbedaan dari muslim pribumi kampung Jawa dengan urban muslim pendatang dalam etnis, agama, pekerjaan hingga budaya yang dianut. Proses persilangan atau cross cutting affiliation antara masyarakat muslim pribumi kampung Jawa dan urban muslim pendatang yang memiliki persamaan dan perbedaan terintegrasi menjadi suatu kesatuan identitas yang utuh, yaitu identitas masyarakat muslim kampung Jawa. Konsep primordial Geertz relevan berdasarkan faktor penyebab terjadinya penyatuan identitas muslim kampung Jawa. Identitas menjadi kekuatan dan tali pengikat masyarakat dari etnis dan agama yang sama, serta wilayah tempat tinggal di kampung Jawa. Masyarakat muslim kampung Jawa merasa pemerintah kurang memperhatikan daerahnya sehingga pembangunan masih belum merata. Muslim kampung jawa mengidentifikasikan dirinya sebagai kaum minoritas yang memiliki keterbatasan akses dalam penentuan kebijakan, seperti dalam perencanaan peraturan daerah, dan kebijakan pembangunan daerah, karena selama ini masih didominasi oleh masyarakat Hindu Bali. Hal ini berkaitan dengan masih minimnya jumlah wakil rakyat atau anggota dewan di kalangan muslim. Minimnya akses layanan publik dan akses mengemukakan upaya solutif atas isu yang memojokan islam, menjadi salah satu faktor yang berkaitan dengan identitas. Implikasi politik dari resistensi terhadap minoritas muslim kampung Jawa salah satunya, yaitu identifikasi terhadap dirinya sebagai muslim cenderung untuk memilih partai yang memiliki kesamaan identitas Islam. Implikasi tersebut menimbulkan permainan identitas demi tujuan politik, yaitu politik identitas. Berdasarkan penelitian, salah satu faktor masyarakat muslim memilih partai yang 3

memiliki kesamaan identitas karena partai islam dianggap dapat mewakili suara umat muslim di kota Denpasar. Faktor lainnya, yaitu mayoritas partai sekuler di Bali sudah didominasi oleh masyarakat Hindu Bali. Muslim kampung Jawa dalam menentukan pilihan pada partai Islam karena kesamaan identitas. Identitas tersebut dimanfaatkan muslim kampung Jawa dalam politik untuk mempermudah proses penyatuan atau integrasi masyarakat di dalam partai islam tersebut. Masyarakat muslim kampung Jawa yang ingin memajukan daerahnya menjadi lebih baik, mengaspirasikan suaranya, hingga memahami politik, telah menggunakan dan memasukkan nilai-nilai identitas terhadap PKS sebagai partai Islam. Muslim kampung Jawa memanfaatkan nilai-nilai identitas dalam pendekatan primordial, untuk mengajak dan mendukung warganya berafiliasi dengan PKS, melalui semangat kesamaan etnis, agama dan kesamaan tempat tinggal. Salah satu faktor terkuat yang menyebabkan muslim kampung Jawa berafiliasi dengan PKS, yaitu diusungnya Umar Dany sebagai salah satu tokoh yang berpengaruh di kampung Jawa sebagai calon anggota dewan dari PKS. Semangat dari muslim kampung Jawa bangkit dan mendukung penuh dengan harapan untuk dapat lolos serta merepresentasikan kepentingan dari muslim kampung Jawa. Faktor inilah yang menjadi salah satu faktor kekuatan identitas muslim kampung Jawa dalam membangkitkan politik identitas. Muslim kampung Jawa demi tujuan politik, digerakkan untuk mendukung dan berpartisipasi oleh warga yang berafiliasi dengan PKS. Strategi etnis dalam memaksimalkan pilihan rasionalnya adalah dengan mengusung etnis yang mendominasi dan berpengaruh di wilayah tersebut, sehingga mejadi suatu pilihan rasional bagi warga yang memberikan dukungannya. Berdasarkan penelitian, PKS masuk ke kampung Jawa untuk menawarkan pada masyarakat sebagai wadah aspirasi, pembelajaran politik, serta kendaraan politik bagi warga muslim Kampung Jawa. PKS masuk ke kampung Jawa tidak mudah dan memerlukan kader serta simpatisan partai. PKS menjadi kuat karena sering sosialisasi dengan warga. Muslim kampung Jawa memainkan politik identitasnya dengan berafiliasi, menjadi kader, serta simpatisan PKS. Beberapa upaya muslim kampung Jawa untuk dapat bergabung dan berafiliasi dengan PKS, yaitu dengan seringnya melakukan kegiatan sosial dan keagamaan seperti pengajian bersama di kampung Jawa, serta mengikuti program dan kegiatan kader PKS. Kader dan simpatisan PKS mengajak warga muslim kampug Jawa karena kesamaan identitas, yang memudahkan dalam berkomunikasi dan berinteraksi. PKS dalam memelihara dukungan dan partisipasi muslim kampung Jawa yaitu dengan turut serta melakukan kegiatan bersama umat muslim di kampung Jawa. PKS melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, peduli dengan kader maupun warga di kampung Jawa, dan sering memberikan bantuan. PKS terintegrasi dengan warga muslim kampung Jawa, yang tercermin dalam kebersamaan melakukan kegiatan keagamaan dan silahturahmi antar warga. Politik identitas muslim kampung Jawa terhadap PKS, berimplikasi terhadap penguatan PKS sebagai partai berbasis identitas. Basis identitas yang dimaksud adalah basis massa degan identitas muslim. Identitas muslim menguatkan eksistensi dari PKS. PKS pada akhirnya merupakan representasi dari masyarakat muslim di kota Denpasar. PKS tetap berjuang dengan kader muslim yang solid dan memperkuat basis massa disetiap komunitas muslim di kota Denpasar. KESIMPULAN Identitas muslim kampung Jawa terkonstruksi dari proses persilangan etnis, agama, pekerjaan, serta budaya antara muslim pribumi dan urban pendatang yang terintergrasi dalam ikatan primordial, seperti: etnis, agama, lingkungan, kedekatan emosional, budaya, dan perkawinan silang. Kemunculan politik identitas muslim kampung Jawa, merupakan salah satu efek dari resistensi/tekanan dominasi masyarakat Bali, sehingga mengidentifikasikan dirinya sebagai masyarakat minoritas di kota Denpasar. Muslim kampung Jawa cenderung memilih partai dengan kesamaan identitas Islam akibat dari kontruksi identitas resisten, 4

serta berharap partai Islam sebagai representasi umat muslim. Muslim kampung Jawa berafiliasi menjadi kader, simpatisan, dan pemilih PKS karena sering terlibat melakukan aktivitas sosial dan keagamaan bersama-sama. Salah satu faktor yang menyebabkan muslim kampung Jawa berafiliasi dengan PKS dan memanfaatkan politik identitas, yaitu diusungnya Umar Dany yang merupakan salah satu tokoh berpengaruh di kampung Jawa, sebagai calon anggota legislatif dari PKS. Dukungan politik muslim kampung Jawa, berdampak pada penguatan PKS sebagai partai berbasis identitas di kota Denpasar. PKS dalam menjaga dukungan komunitas muslim, berupaya melakukan kegiatan yang bermanfaat, peduli dengan warga muslim, serta sering memberikan bantuan dengan mengerakkan kader dan simpatisan bersama warga muslim. Berdasarkan poin-poin simpulan tersebut, penulis menyimpulkan bahwa politik identitas muslim kampung Jawa terhadap Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dilakukan dengan cara berafiliasi menjadi kader, simpatisan, dan pemilih PKS. Dukungan politik muslim kampung Jawa berdampak pada penguatan PKS sebagai partai berbasis identitas di kota Denpasar. DAFTAR PUSTAKA Abdilah, Ubed. (2002). Politik Identitas Etnis: Pergulatan Tanda Tanpa Identitas. Magelang: IndonesiaTera. Angelsen, A. (2010). Mewujudkan REDD+: Strategi Nasional dan Berbagai Pilihan Kebijakan. Bogor: CIFOR. Beyme, Klaus Von. (1996). Biopolitical Ideologies and Their Impact on The New Social Movement. Dalam Biopolitics, The Politics of The Body, Race and Nature. Agnes Heller dkk (Ed). Brookfiels, USA: Avebury. 5 Brown, David. (1994). The State and Ethnic Politik in South-East Asia. New York and London Routledge. Buchari, Sri Astuti. (2014). Kebangkitan Etnis Menuju Politik Identitas. Jakarta: Obor Indonesia. Budiardjo, Miriam. (1998). Partisipasi dan Partai Politik. Jakarta: Edisi Revisi Yayasan Obor Indonesia. Budiardjo, Miriam. (2008). Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Bungin, Burhin. (2007). Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan. Jakarta: Kencana. Castells, Manuel. (2010). The Power of Identity, Second Edition. Oxford, UK: Blackwell Publishing Ltd. Firmanzah. (2008). Mengelola Partai Politik: Komunikasi dan Positioning Ideologi Politik di Era Demokrasi. Jakarta: Obor Indonesia. Haris, Syamsuddin. (1994). Demokrasi di Indonesia, Gagasan dan pengalaman. Jakarta: LP3ES. Latif, Yudi. (2009). Dalam Politik Identitas, Agama, Etnis. Salatiga: Percik. Maarif, Ahmad Syafii. (2010). Politik Identitas dan Masa Depan Pluralisme Kita. Jakarta: Paramadina. Macridis, Roy C. (1996). Sejarah, Fungsi dan Tipologi Partai-Partai. Dalam Teori- Teori Mutakhir Partai Politik-Edisi Revisi. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya. Mashad, Dhurorudin. (2014). Muslim Bali: Mencari Kembali Harmoni yang Hilang. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar. Muhtadi, Burhanuddin. (2012). Dilema PKS: Suara dan Syariah. Jakarta: Gramedia. Nasution, Arif. (2000). Demokratisasi & Problema Otonomi Daerah. Bandung: Mandar Maju.

Patji, Abdul Rachman. (2002). Etnisitas Dalam (RE) Konstruksi Identitas Lokal dan Nasional Studi Riau dan Mataram. Jakarta: LIPI. Sangadji dan Sopiah. (2010). Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis Dalam Penelitian. Yogyakarta: Andi. Setijowati, Adi dkk (Ed). (2010). Sastra dan Budaya Urban dalam Kajian Lintas Media. Surabaya: Airlangga University Press. Soekanto, Soerjono. ( 2006). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Suparlan Parsudi. (2004). Hubungan Antar Sukubangsa. Jakarta: KIK Press. Sutrisno, Mudji. (2004). Hermeneutik Pascakolonial-Soal Identitas. Yogyakarta: Kanisius. Thung, Julan. (2006). Klaim, Kontestasi dan Konflik Identitas. Jakarta: LIPI Press. Ware, Alan. (1996). Political Parties and Party Systems. New York: Oxford University Press. Zein, Fathurin. (2004). NU Politik: Analisis Wacana Media. Jakarta: PT LKIS Pelangi Aksara. Karya Ilmiah/Jurnal Haboddin, Muhtar. Menguatnya Politik Identitas di Ranah Lokal. Jurnal Pemerintahan Volume 03, Nomer 01. Februari 2012. Loso, Turtiantor dan Utomo, Susilo. Analisis Kegagalan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam Memperebutkan Kursi DPRD di Kabupaten Batang. Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 01/2013 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponogoro. Saleh, Syamsudduha. Kerukunan Umat Beragama di Denpasar Bali. Jurnal AL- FIKR Volume 17 Nomer 01/2013. Sandhi, Wira Rikho. 2014. Politik Identitas Partai Islam (Studi Partai Keadilan Sejahtera), di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjung Pinang. Sarumpaet, Budi Ali Mukmin. Politik Identitas Etnis dalam Konstestasi Politik Lokal. Jurnal Kenegaraan, Volume 19, Nomer 02. November 2012. Artikel dan Website Dari Masjid Ini Islam Berkembang di Bali, 22 Agustus 2014. (Link diakses dari http://www.okezone.com/read/2012/08/ 17/427/679109/dari;masjid-ini-islamberkembang-di-bali/ diakses pada 12 Juli 2015 Hasil Coblos Ulang, PKS Unggul di Denpasar, 20 April 2014. (Link diakses dari http://www.republika.co.id/berita/pemilu /berita-pemilu/14/4/20/n4by1i-hasilcoblos-ulang-pks-unggul-di-denpasar/ diakses pada 25 November 2014). Mencermati Dampak Politik Kaum Urban. Majalah Balipost No. 51 tanggal 18-24 Agustus 2014 halaman 12-13. Warga Kami Sering Diundang Ikut Ngayah, 30 Juli 2014 (Link diakses dari http://www.koranrenon.com/wargakami-sering-diundang-ikut-ngayah/ diakses pada 12 Juli 2015 Munauwarah. 2011. Politik Etnis Masyarakat Pendatang di Kota Palopo, di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin, Makassar. 6