MODUL. DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA MATARAM SMA NEGERI 1 MATARAM JL. PENDIDIKAN NO. 21 TELP/Fax. (0370) MATARAM

dokumen-dokumen yang mirip
Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

Contoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m.

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu :

BAB I. Penyusun SUMARTI SEKOLAH MENENGAH ATAS. Kata Pengantar. Modul Keseimbangan Benda Tegar 2

SOAL DINAMIKA ROTASI

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN

FISIKA XI SMA 3

BAB 1 Keseimban gan dan Dinamika Rotasi

BAB DINAMIKA ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

Bab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar

momen inersia Energi kinetik dalam gerak rotasi momentum sudut (L)

BAHAN AJAR FISIKA KELAS XI IPA SEMESTER GENAP MATERI : DINAMIKA ROTASI

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

MAKALAH MOMEN INERSIA

C. Momen Inersia dan Tenaga Kinetik Rotasi

FIsika DINAMIKA ROTASI

5. Tentukanlah besar dan arah momen gaya yang bekerja pada batang AC dan batang AB berikut ini, jika poros putar terletak di titik A, B, C dan O

BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

Bab VI Dinamika Rotasi

Momen inersia yaitu ukuran kelembapan suatu benda untuk berputar. Rumusannya yaitu sebagai berikut:

Satuan dari momen gaya atau torsi ini adalah N.m yang setara dengan joule.

KHAIRUL MUKMIN LUBIS IK 13

bermassa M = 300 kg disisi kanan papan sejauh mungkin tanpa papan terguling.. Jarak beban di letakkan di kanan penumpu adalah a m c m e.

SOAL SOAL FISIKA DINAMIKA ROTASI

4 I :0 1 a :4 9 1 isik F I S A T O R A IK M A IN D

Statika. Pusat Massa Dan Titik Berat

BAB IV HASIL PENELITIAN

Latihan I IMPULS MOMENTUM DAN ROTASI

(translasi) (translasi) Karena katrol tidak slip, maka a = αr. Dari persamaan-persamaan di atas kita peroleh:

Fisika Umum (MA101) Kinematika Rotasi. Dinamika Rotasi

Dinamika Rotasi 1. Dua bola bermassa m 1 = 2 kg dan m 2 = 3 kg dihubungkan dengan batang ringan tak bermassa seperti pada gambar.

GuruMuda.Com. Konsep, Rumus dan Kunci Jawaban ---> Alexander San Lohat 1

3.6.1 Menganalisis momentum sudut pada benda berotasi Merumuskan hukum kekekalan momentum sudut.

DINAMIKA (HKM GRK NEWTON) Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

a. Hubungan Gerak Melingkar dan Gerak Lurus Kedudukan benda ditentukan berdasarkan sudut θ dan jari jari r lintasannya Gambar 1

FIsika KTSP & K-13 KESEIMBANGAN BENDA TEGAR. K e l a s. A. Syarat Keseimbangan Benda Tegar

Soal-Jawab Fisika Teori OSN 2013 Bandung, 4 September 2013

MEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN

Keseimbangan, Momen Gaya, Pusat Massa, dan Titik Berat

GURUMUDA.COM. KONSEP, RUMUS DAN KUNCI JAWABAN ---> ALEXANDER SAN LOHAT 1

Pembahasan UAS I = 2/3 m.r 2 + m.r 2 = 5/3 m.r 2 = 5/3 x 0,1 x (0,05) 2

DEPARTMEN IKA ITB Jurusan Fisika-Unej BENDA TEGAR. MS Bab 6-1

Dari gamabar diatas dapat dinyatakan hubungan sebagai berikut.

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

Saat mempelajari gerak melingkar, kita telah membahas hubungan antara kecepatan sudut (ω) dan kecepatan linear (v) suatu benda

dengan g adalah percepatan gravitasi bumi, yang nilainya pada permukaan bumi sekitar 9, 8 m/s².

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

Pembahasan UAS I = 2/3 m.r 2 + m.r 2 = 5/3 m.r 2 = 5/3 x 0,1 x (0,05) 2

SP FISDAS I. acuan ) , skalar, arah ( ) searah dengan

Jawaban Soal OSK FISIKA 2014

K13 Antiremed Kelas 11 Fisika

Antiremed Kelas 11 FISIKA

GERAK LURUS Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik.

BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

Gambar 7.1 Sebuah benda bergerak dalam lingkaran yang pusatnya terletak pada garis lurus

BAB 5: DINAMIKA: HUKUM-HUKUM DASAR

Antiremed Kelas 11 FISIKA

PHYSICS SUMMIT 2 nd 2014

BAB IV DINAMIKA PARTIKEL. A. STANDAR KOMPETENSI : 3. Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskret (partikel).

K 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2

1. (25 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan

3. (4 poin) Seutas tali homogen (massa M, panjang 4L) diikat pada ujung sebuah pegas

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 5 MOMEN INERSIA

Tarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain. benda + gaya = gerak?????

Smart Solution TAHUN PELAJARAN 2012/201 /2013. Pak Anang. Disusun Per Indikator Kisi-Kisi UN Disusun Oleh :

Dinamika. DlNAMIKA adalah ilmu gerak yang membicarakan gaya-gaya yang berhubungan dengan gerak-gerak yang diakibatkannya.

HUKUM NEWTON B A B B A B

KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

SOAL MID SEMESTER GENAP TP. 2011/2012 : Fisika : Rabu/7 Maret 2012 : 90 menit

Pelatihan Ulangan Semester Gasal

MENERAPKAN HUKUM GERAK DAN GAYA

FISIKA UNTUK UNIVERSITAS JILID I ROSYID ADRIANTO

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu

Soal Pembahasan Dinamika Gerak Fisika Kelas XI SMA Rumus Rumus Minimal

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

Contoh Soal dan Pembahasan Kesetimbangan

BESARAN VEKTOR B A B B A B

BAB. 6 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBAGAN BENDA TEGAR A. MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

Pengertian Momen Gaya (torsi)- momen gaya.

v adalah kecepatan bola A: v = ωr. Dengan menggunakan I = 2 5 mr2, dan menyelesaikan persamaanpersamaan di atas, kita akan peroleh: ω =

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika

MEKANIKA BESARAN. 06. EBTANAS Dimensi konstanta pegas adalah A. L T 1 B. M T 2 C. M L T 1 D. M L T 2 E. M L 2 T 1

Mengukur Kebenaran Konsep Momen Inersia dengan Penggelindingan Silinder pada Bidang Miring

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT PROVINSI

HUKUM - HUKUM NEWTON TENTANG GERAK.

MODUL FISIKA SMA Kelas 10

1. Sebuah benda diam ditarik oleh 3 gaya seperti gambar.

Hukum Newton dan Penerapannya 1

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

MATERI PELATIHAN GURU FISIKA SMA/MA

MODUL FISIKA SMA IPA Kelas 11

Pilihlah jawaban yang paling benar!

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK. I. STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah

Bagian pertama dari pernyataan hukum I Newton itu mudah dipahami, yaitu memang sebuah benda akan tetap diam bila benda itu tidak dikenai gaya lain.

DASAR PENGUKURAN MEKANIKA

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI II LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT

BAB II - Keseimbangan di bawah Pengaruh Gaya-gaya yang Berpotongan

Transkripsi:

MODUL OLEH BURHANUDIN, SPd NIP 98 005 00 0 009 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA MATARAM SMA NEGERI MATARAM JL PENDIDIKAN NO TELP/ax (070) 665 MATARAM MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd)

Glossary ISTILAH Keseimbangan Statik Partikel Benda tegar Momen (momen gaya) Lengan momen Kopel Momen kopel KETERANGAN Suatu keadaan di mana benda tidak bergerak baik rotasi maupun translasi Benda yang ukurannya dapat diabaikan, sehingga dapat digambarkan sebagai suatu titik materi Benda yang tidak berubah bentuknya bila dikenai gaya luar Suatu besaran yang menyatakan kecenderungan suatu gaya untuk merotasi suatu benda terhadap porosnya Panjang garis yang ditarik dari titik poros rotasi sampai memotong tegak lurus garis kerja gaya Dua buah gaya sama besar, berlawanan arah, dan memiliki garis kerja yang sejajar, tetapi tidak berimpit, serta dapat menyebabkan benda berotasi dan tidak bertranslasi Momen yang dihasilkan oleh kopel Titik berat Titik yang terhadapnya gaya-gaya berat bekerja pada semua partikel benda itu sehingga menghasilkan momen resultan nol MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd)

PENDAHULUAN A Deskripsi Dalam modul ini akan dipelajari tentang momen gaya, momen kopel, koordinat titik tangkap gaya resultan, momen inersia, momentum anguler sebagai dasar untuk mempelajari tentang dinamika rotasi dan translasi Pokok bahasan yang utama adalah berkaitan dengan keseimbangan benda tegar Pembahasannya diawali dengan keseimbangan partikel, yaitu benda tegar dipandang sebagai titik partikel Kemudian dilanjutkan dengan bahasan titik berat benda tegar Setiap materi dijelaskan dengan teori singkat dan disertai contoh soal Sebelum mempelajari materi keseimbangan benda tegar anda harus menguasai materi dinamika translasi dan rotasi B Prasyarat Agar dapat mempelajari modul ini anda harus telah menguasai materi dinamika translasi dan rotasi Anda dituntut juga untuk menguasai hukum-hukum Newton tentang gerak, dapat menggambarkan gaya-gaya reaksi antara dua benda yang berinteraksi C Petunjuk Penggunaan Modul Pelajari daftar isi modul serta skema kedudukan modul dengan cermat dan teliti, karena dalam skema modul akan tampak kedudukan modul yang sedang Anda pelajari ini di antara modulmodul yang lain Kerjakan pertanyaan dan soal dalam cek kemampuan sebelum mempelajari modul ini Jika Anda mengalami kesulitan, pelajari materi dan contoh soal Pahami setiap materi teori dasar yang akan menunjang penguasaan suatu pekerjaan dengan membaca secara teliti Kerjakan evaluasi atau tugas di akhir materi sebagai sarana latihan, apabila perlu dapat anda konsultasikan pada guru Kerjakan tes formatif dengan baik, benar dan jujur sesuai dengan kemampuan anda, setelah mempelajari modul ini Catatlah kesulitan yang anda dapatkan dalam modul ini untuk ditanyakan kepada guru pada saat kegiatan tatap muka Bacalah referrensi lain yang berhubungan dengan materi modul agar Anda mendapatkan pengetahuan tambahan MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd)

D Tujuan Akhir Setelah mempelajari modul ini, diharapkan anda dapat: Menjelaskan pengertian momen gaya Menjelaskan pengertian momentum sudut Menjelaskan kaitan momentum sudut dengan momen gaya Mengaplikasikan hukum kekekalan momentum sudut pada system yang berotasi Mengaplikasikan hukum II Newton untuk gerak translasi dan rotasi benda tegar Menjelaskan pengertian momen inersia Menghitung momen gaya dari gaya-gaya yang bekerja pada suatu benda tegar Menyatakan syarat yang diperlukan agar keseimbangan statis sistem partikel dapat terjadi Menggunakan syarat keseimbangan statis sistem partikel untuk menyelesaikan soal-soal Menyatakan syarat yang diperlukan agar keseimbangan statis sistem benda tegar dapat terjadi Menggunakan syarat keseimbangan statis sistem benda tegar untuk menyelesaikan soalsoal Menghitung gaya reaksi pada batang yang ditumpu Menyatakan persamaan untuk menentukan koordinat pusat berat suatu benda Menentukan koordinat pusat berat suatu benda MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd) 4

Kompetensi Kompetensi : KESEIMBANGAN BENDA TEGAR Program Study : IPA Mata Pelajaran : ISIKA Durasi Pembelajaran : jam @ 45 menit SUB KOPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA Peristiwa LINGKUP BELAJAR Materi MATERI POKOK PEMBELAJARAN SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN Teliti Pengertian Menghitung Menjelaskan translasi dan kompetensi dalam momen gaya momen gaya gerak rotasi benda ini menghitung Momentum pada benda translasi, tegar membahas momen anguler tegar rotasi dan dijelaskan tentang: gaya pada Translasi dan Menghitung keseimbang menggunakan -Momen gaya benda tegar rotasi benda gaya reaksi an benda hukum -Syarat Telitidalam tegar pada batang tegar Newton keseimbanga menghitung Titik pusat yang ditumpu Berbagai gerak n gaya reaksi massa benda tegar padabatang Keseimbanga digunakan yang n bendategar konsep ditumpu momentum anguler Koordinat titik berat suatu benda ditentukan secara matematik MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd) 5

Cek Kemampuan Kerjakanlah soal-soal berikut ini, jika anda dapat mengerjakan sebagian atau semua soal berikut ini, maka anda dapat meminta langsung kepada instruktur atau guru untuk mengerjakan soal-soal evaluasi untuk materi yang telah anda kuasai pada BAB ini Jelaskan yang dimaksud dengan keseimbangan statik dan keseimbangan dinamik! Berikan syarat cukup untuk dua kesetimbangan tersebut Apa yang membedakan antara usaha dan momen gaya, di mana kedua besaran tersebut didefinisikan sebagai hasil kali gaya dan jarak? Jika momen resultan terhadap suatu titik sama dengan nol, apakah momen resultan juga akan nol untuk titik lainnya? Beri penjelasan anda 4 Dalam pernyataan momen gaya r x, apakah r sama dengan lengan momen Jelaskan jawaban anda dan berikan definisi tentang lengan momen 5 Apakah suatu benda dapat memiliki lebih dari satu momen inersia? Selain dari bentuk dan massa benda, informasi apa saja yang harus diberikan untuk menentukan momen inersia? 6 Sebuah piring diletakkan di atas meja putar horisontal yang dipasang pada poros vertikal tanpa gesekan Piring mula-mula diletakkan pada bagian pinggir meja Apa yang terjadi pada putaran meja jika piring digeser mendekati poros? 7 Apakah sebuah benda tegar dapat berada dalam keseimbangan translasi dan rotasi, tetapi tidak dalam keseimbangan statik? Berikan penjelasan anda dan contohnya 8 Perhatikan gambar di bawah ini Tentukan lengan momen dan momen gaya dari gaya 00 N dan gaya 00 N terhadap poros di titik A dan titik C, jika AD L, AB L/, dan AC L/4 9 Tentukan letak titik tangkap resultan gaya-gaya pada sistem dalam gambar di bawah ini MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd) 6

0 Seutas tali dililitkan mengelilingi sebuah silinder pejal bermassa M dan jari-jari R yang bebas berputar mengitari sumbunya Tali ditarik dengan gaya Jika silinder mula-mula diam, tentukan: a) Percepatan sudut dan kecepatan sudut silinder pada saat t, nyatakan dalam variabel M, R,, dan t b) Percepatan sudut dan kecepatan sudut silinder pada saat t s, jika M 4 kg, R 8 cm, dan 0 N Momen inersia sistem katrol pada gambar di samping adalah I kg m, sedangkan jari-jari luar R 40 cm dan jari-jari dalam R 0 cm Massa beban m 4 kg dan m kg Jika percepatan gravitasi g 0 m/s, tentukan: (a) percepatan sudut system katrol, (b) gaya tegang tali T dan T Sebuah bangun berupa luasan memiliki bentuk dan ukuran seperti tampak pada gambar Tentukan koordinat titik beratnya MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd) 7

Kegiatan Belajar Kegiatan Belajar a Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, diharapkan anda dapat: Menjelaskan pengertian momen gaya Menjelaskan pengertian momentum sudut Menjelaskan kaitan momentum sudut dengan momen gaya Mengaplikasikan hukum kekekalan momentum sudut pada sistem yang berotasi Mengaplikasikan hukum II Newton untuk gerak translasi dan rotasi benda tegar Menjelaskan pengertian momen inersia Menghitung momen gaya dari gaya-gaya yang bekerja pada suatu benda tegar Menyatakan syarat yang diperlukan agar keseimbangan statis sistem partikel dapat terjadi Menggunakan syarat keseimbangan statis sistem partikel untuk menyelesaikan soal-soal Menyatakan syarat yang diperlukan agar keseimbangan statis sistem benda tegar dapat terjadi Menggunakan syarat keseimbangan statis sistem benda tegar untuk menyelesaikan soalsoal Menghitung gaya reaksi pada batang yang ditumpu Menyatakan persamaan untuk menentukan koordinat pusat berat suatu benda b Uraian Materi a Momen gaya Benda tegar didefinisikan sebagai benda yang tidak berubah bentuknya bila diberi gaya luar Momen gaya (dilambangkan ) didefinisikan sebagai kecenderungan suatu gaya untuk memutar suatu benda terhadap suatu sumbu Besar momen gaya yang ditimbulkan oleh gaya diberikan oleh persamaan d dengan d adalah lengan momen dari gaya, yaitu panjang garis yang ditarik dari titik poros rotasi sampai memotong tegak lurus garis kerja gaya Perhatikan gambar berikut: MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd) 8

Bayangkan sebuah batang berengsel diputar pada poros di titik O dengan gaya yang membentuk sudut θ terhadap arah horisontal batang Lengan momen d r sinθ, sehingga momen gaya menjadi: ( r sinθ ) atau r ( sinθ ) Dari persamaan ini dapat dinyatakan bahwa komponen gaya yang cenderung menyebabkan rotasi hanyalah sinθ, yaitu komponen tegak lurus terhadap r Komponen horisontal cos θ yang melewati titik poros O tidak menyebabkan gerak rotasi (mengapa?) Jika terdapat dua atau lebih gaya yang bekerja pada batang (benda tegar), maka harus diperhatikan kecenderungan arah memutar benda dari setiap gaya Untuk menghitung momen gaya total akiat kedua atau lebih gaya perlu didefinisikan tanda dari momen gaya Sebagai perjanjian, tanda momen gaya dapat ditetapkan sebagai berikut: Momen gaya bertanda positif (), jika gaya cenderung memutar benda searah putaran jarum jam Momen gaya bertanda negatif (-), jika gaya cenderung memutar benda berlawanan arah putaran jarum jam Perhatikan gambar berikut: Momen gaya total terhadap poros O dari gambar di atas adalah: τ Total τ τ r r MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd) 9

Satuan momen gaya adalah satuan panjang (m) dikalikan satuan gaya (N), yaitu m N Dari persamaan di atas dinyatakan bahwa besar momen gaya τdinyatakan sebagai: τ r ( sinθ ), persamaan ini merupakan hasil kali silang (cross product) antara vektor posisi titik kerja (r) dengan vektor gaya (), ditulis: τ r Contoh : Dari gambar di samping, tentukan momen total terhadap poros O Jarak OA 4m dan OB 8 m, gaya 0 N, dan 6 N Jawab: Untuk gaya r OB 8 m sin 7 o 0,6 Besar momen gaya τ - r sin7 o 8(0)(0,6) - 48 Nm Arah momen gaya searah perputaran jarum jam Untuk gaya r OA 4 m sin0 o 0,5 Besar momen gaya τ R sin0 o 4 (6)(0,5) Nm Arah momen gaya berlawanan arah perputaran jarum jam Momen gaya total adalah τ Total - τ τ - 48-6 Nm Arah momen gaya total adalah searah perputaran jarum jam b Momen Kopel Kopel adalah dua buah gaya yang sejajar, sama besar dan berlawanan arah Kopel yang bekerja pada sebuah benda akan menghasilkan momen kopel yang mengakibatkan benda berotasi Jika pada sebuah benda bekerja beberapa kopel, maka resultan momen kopelnya adalah jumlah aljabar dari masing-masing momen kopelnya, yaitu : M M M M M n Momen kopel (dilambangkan M) adalah perkalian antara gaya dengan jarak antara kedua gaya tersebut, dituliskan dalam perssamaan: MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd) 0

Contoh : Gambar (a) menunjukkan sebuah kopel bekerja pada suatu benda Untuk gambar (b menunjukkan bahwa kopel bertanda positif jika putarannya searah dengan perputaran jarum jam, tetapi jika perputaran kopel berlawanan dengan arah perputaran jarum jam, maka kopel bertanda negatif seperti gambar (c) Batang PQ panjangnya 4m Pada batang tersebut bekerja empat buah gaya 5N, dan 4 8N, seperti tampak pada gambar di samping Tentukan besar dan arah momen kopel pada batang PQ tersebut Jawab: Gaya dan yang berjarak d m membentuk kopel yang arahnya searah perputaran jarum jam () dan besarnya: M d 5 5 Nm Gaya dan 4 yang berjarak d m membentuk kopel yang arahnya berlawanan arah perputaran jarum jam (-) dan besarnya: M d 8-4 Nm Resultan momen kopel adalah: M M M 5-4 -9 Nm Tanda negatif (-), menunjukkan bahwa momen kopel resultan arahnya berlawanan dengan arah perputaran jarum jam c Koordinat Titik Tangkap Gaya Resultan Jika terdapat beberapa gaya yang bekerja pada bidang Y, maka setiap gaya tersebut dapat diuraikan atas komponenkomponennya pada sumbu- dan sumbu-y Misalkan, komponen-komponen gaya pada sumbu- adalah : x, x, x, xn yang jaraknya masing-masing terhadap sumbu- adalah :y, y, y,,y n Sedangkan komponenkomponen gaya pada sumbu-y adal y, y, y, yn, yang jaraknya masing-masing terhadap sumbu-y adalah:x, x, x,,x n Semua komponen gaya pada MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd)

sumbu- dapat digantikan oleh sebuah gaya resultan Rx yang jaraknya yr dari sumbu-, demikian juga semua komponen gaya pada sumbu-y dapat digantikan oleh sebuah gaya resultan Ry yang jaraknya xr dari sumbu-y Momen gaya resultan terhadap sumbu- berlaku hubungan: R x R x Y R x x y x x x y x y xn nx y n Momen gaya resultan terhadap sumbu-y berlaku hubungan: R R y y Y R y y x y y y x y x Jadi koordinat titik tangkap gaya resultan adalah (xr, yr) Perjanjian tanda untuk menggunakan persamaan koordinat titik tangkap gaya resultan adalah: x bertanda, jika arahnya ke kanan y bertanda, jika arahnya ke atas x bertanda, jika arahnya ke kanan dari titik acuan Y bertanda, jika arahnya ke atas dari titik acuan Contoh : Dari gambar di samping, tentukan besar, arah, dan letak titik tangkap resultan dari empat gaya Jawab: Semua gaya sejajar sumbu-y, gaya ke atas positif dan ke bawah negatif, resultan gaya adalah: R y 4-5 7 7 N (arah ke atas) Letak titik tangkap gaya resultan adalah: yn 4 4 R R 5 7 R, 9 m 7 7 ny x n MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd)

d Momen Inersia Massa dalam gerak linier adalah ukuran kelembaman suatu benda, yaitu kecenderungan untuk tidak mengalami perubahan gerak Untuk gerak rotasi, kecenderungan untuk tidak mengalami perubahan gerak, selain ditentukan oleh massa, juga dipengaruhi oleh distribusi massa terhadap sumbu putar yang disebut momen inersia Momen inersia dari sebuah partikel bermassa m terhadap poros yang terletak sejauh r dari massa partikel didefinisikan sebagai hasil kali massa partikel tersebut terhadap kuadrat jarak dari titik poros, ditulis: I m r Jika terdapat banyak partikel masing-masing m, m, m,, dan mempunyai jarak r, r, r,, terhadap poros, maka momen inersia total adalah penjumlahan momen inersia setiap partikel, yaitu: I Σm i r m r m r m r Momen inersia benda tegar Untuk benda tegar yang memiliki massa berbagai partikel (titik materi), momen inersia diperoleh dengan cara menjumlahkannya momen inersia setiap partikel Untuk benda tegar yang memiliki massa yang terdistribusi kontinu, momen inersia diperoleh dengan cara mengintegralkan momen inersia dari elemen massa dm yang berjarak r dari poros, yaitu: I r dm Hasil perhitungan momen inersia dari berbagai bentuk benda tegar dapat dilihat pada gambar berikut: MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd)

MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd) 4

Jika momen inersia benda terhadap pusat massa (Io) diketahui, maka momen inersia benda terhadap sebarang sumbu yang sejajar dengan sumbu pusat massa dapat ditentukan dengan persamaan: I I o m d dengan d adalah jarak sumbu sejajar (yang baru) terhadap sumbu pusat massa, dan m adalah massa benda total Contoh 4: Empat buah benda disusun pada rangka pada sumbu koordinat Y seperti tampak pada gambar di samping M M kg, M kg, dan M 4 kg Tentukan momen inersia sistem jika sumbu putarnya adalah (a) sumbu Y, (b) sumbu yang tegak lurus bidang Y melalui titik O Jawab: (a) Jika sumbu-y sebagai sumbu putar (poros), maka dari data soal dapat disimpulkan bahwa r r r4 0, dan r m, sehingga: I m r m r m r m 4 r 4 I 0 0 0 7 kgm (b) Jika sumbu putar tegak lurus bidang Y dan melalui titik O, maka diperoleh data-data: r m, r 0, r4 m, dan r m, sehingga: I m r m r m r m 4 r 4 I 0 49 kgm Kaitan momen gaya dengan percepatan sudut Perhatikan gaya tangensial bekerja pada sebuah partikel bermassa m, sehingga bergerak melingkar dengan jari-jari r dan menimbulkan percepatan tangensial at, seperti tampak pada gambar di bawah ini Hukum II Newton dapat ditulis: m a T Karena percepatan tangensial a T rα, maka m rα, sehingga momen gaya dapat ditulis: r mr α dengan I m r, yaitu momen inersia partikel m terhadap poros berjarak r MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd) 5

Contoh 5: Sebuah batu gerinda berbentuk silinder pejal berjari-jari cm dan bermassa kg diputar dengan kelajuan 00 rad/s Batu gerinda digunakan untuk mengasah pisau pahat Pada saat motor dipadamkan pisau ditekankan ke batu gerinda dan setelah 0 detik batu gerinda berhenti berputar Tentukan gaya tangensial yang bekerja pada batu gerinda tersebut Jawab: Jari-jari r cm 0, m Massa m kg Kecepatan sudut awal? o 00 rad/s Saat pisau ditekankan terjadi gaya gesek sebagai gaya tangensial dan menghasilkan momen gaya τ yang memberikan perlambatan sudut α sampai batu gerinda berhenti ω 0 selama t 0 s Perlambatan sudut dihitung dengan persamaan: ω α ω t 0 00 0 t 0 0 rad / s (tanda -, menunjukkan perlambatan) Momen inersia batu gerinda berbentuk silinder pejal adalah: I m r ( 0, ) Momen gaya: τ Iα 7,0-0 -7x0 - Nm 7,0 Kgm (tanda -, menunjukkan arah? berlawanan dengan arah putaran batu gerinda) Gaya gesek merupakan gaya tangensial yang dihasilkan oleh τ pada jarak r dari poros, sehingga: τ 7 0 τ r, 0, 6 N r 0, Jadi gaya tangensial yang bekerja pada batu gerinda adalah 0,6 N dengan arah berlawanan dengan arah gerak gerinda Contoh 6: Sebuah silinder pejal bermassa 4 kg dan jari-jari 0 cm berada di atas bidang mendatar kasar Silinder ditarik dengan gaya mendatar 60 N pada sumbunya, sehingga bergerak menggelinding Tentukan: (a) percepatan linier, (b) percepatan anguler (sudut), dan (c) gaya gesek MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd) 6

Jawab: Massa m 4 kg Jari-jari r 0 cm 0, m Gaya 60 N Silinder pejal menggelinding, sehingga digunakan prinsip-prinsip gerak translasi dan rotasi bersama-sama Momen gaya total: τ fr sehingga Iα fr I ½ mr dan α a/r jadi : ½ mr a/r fr f ½ ma Persamaan gerak translasi: Σ ma jadi f ma ½ ma ma jadi ma ½ ma 60 /4 a a 40 m/s Percepatan sudut: α a/r 40/0, 400 rad/s Gaya gesek f ½ma ½440 80 N Contoh 7: Seutas tali dililitkan pada sebuah katrol berbentuk silinder pejal bermassa M kg dan jari-jari R 0 cm Pada ujung-ujung tali diberi beban yang massanya masing-masing m 4 kg dan m kg Jika massa tali diabaikan, tentukan: (a) percepatan linier masing-masing benda (b) percepatan anguler katrol (c) gaya tegang tali pada m dan m Jawab: massa katrol M kg massa beban m 4 kg massa beban m kg jari-jari kstrol R 0 cm 0, m Kita gambarkan diagram gaya untuk benda m, m, dan katrol seperti gambar di bawah ini Gambar (a) untuk m, gambar (b) untuk m, dan gambar (c) untuk katrol Karena massa m? m, maka m akan bergerak linier ke bawah MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd) 7

Karena massa m > m, maka m akan bergerak linier ke bawah dan m ke atas, serta katrol berotasi ke kiri, (mengapa?) Kita gunakan hukum II Newton untuk gerak translasi m dan m, serta gerak rotasi untuk katrol Ingat!: arah gaya atau momen gaya positif (), bila searah dengan arah gerak benda Gerak translasi m dan m sesuai denngan gambar (a) dan (b) adalah: Untuk m: m a m g T m a ( # ) Untuk m: m a T - m g m a ( ## ) Karena sistem m dan m bergerak bersama dalam waktu sama menempuh jarak sama pula (tali tak berubah panjangnya), maka berlaku: a a a, sehingga diperoleh m g T m a dan T - m g m a Jumlahkan persamaan *) dengan persamaan **), diperoleh: T T (m - m ) a (m m ) g (a) Jadi percepatan linier benda m, m, dan katrol M adalah sama, yaitu,5 m/s (b) Percepatan anguler katrol dihitung dengan α a/r,5/0, 6,5 rad/s (c) Gaya tegang tali: T 5 N dan T,75 N e Momentum Anguler Jika pada gerak linier kita mengenal momentum linier (p), maka pada gerak rotasi kita mengenal momentum sudut (L) Dalam gerak rotasi momen inersia (I) merupakan analogi dari massa (m) dan kecepatan sudut (? ) merupakan analogi dari kecepatan linier (v), maka momentum sudut dapat ditulis dalam persamaan: L I ω Seperti momentum linier, momentum sudut juga merupakan besaran vektor Arah momentum sudut L dari suatu benda yang berputar diberikan oleh aturan tangan kanan, yaitu: putar keempat jari yang dirapatkan sesuai dengan arah gerak rotasi, maka arah tunjuk MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd) 8

jempol menyatakan arah vektor momentum sudut Jika lengan momen terhadap poros adalah r dan kecepatan linier v diberikan, maka momen inersia I m r dan kecepatan sudut ω v / r dapat dihitung, sehingga momentum sudut dapat dihitung dengan persamaan: L I ω m r v/r jadi L mrv Hubungan momentum sudut dengan momen gaya Gaya merupakan kecepatan perubahan momentum, sehingga dapat ditulis: dan jika kedua ruas dikalikan r diperoleh: Jadi momen gaya (τ) adalah turunan dari fungsi momentum sudut terhadap waktu Hukum kekekalan momentum sudut Jika tidak ada resultan momen gaya luar yang bekerja pada sistem (Στ 0 ), maka momentum sudut sistem adalah kekal (tetap besarnya), sehingga: tetap (kekal) Karena L I ω, maka hukum kekekalan momentum sudut dapat ditulis: ( m v ) d ( m w r ) dp d karenav w r dt dt dt ( m ω r ) d d ( ω I ) r τ dt dt L L dl dt dl dt 0 L konstan I ω Ι ω Contoh 8: Seorang pesenam es berputar dengan kedua tangannya merapat ke tubuhnya dengan kelajuan rad/s Untuk menghambat kelajuannya pesenam merentangkan kedua tangannya Jika momen inersia saat tangannya terentang adalah 5 kg m dan saat merapat adalah,5 kg m, maka tentukan kelajuan pesenam saat tangannya terentang Jawab: Keadaan pertama saat kedua tangan merapat ω rad/s, dan I,5 kg m Keadaan kedua saat kedua tangan terentang ω?, dan I 5 kg m Hukum kekekalan momentum sudut berlaku: I ω Ι ω,5 5 ω ω rad/s MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd) 9

f Keseimbangan Partikel Partikel adalah benda yang ukurannya dapat diabaikan, sehingga dapat digambarkan sebagai suatu titik materi Jika gaya yang bekerja pada titik materi tersebut (partikel) tak seimbang, maka benda hanya bergerak translasi dan tak mengalami gerak rotasi Syarat keseimbangan statik untuk benda yang dianggap sebagai partikel adalah resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut sama dengan nol dan benda dalam keadaan diam Σ 0 Jika benda dalam keadaan bergerak dan Σ 0, maka benda dikatakan seimbang dinamik Jika partikel terletak pada bidang Y dan gaya-gaya yang bekerja diuraikan pada sumbu dan Y, maka syarat keseimbangan statiknya adalah: Σ x 0 dan Σ y 0 dengan Σ x resultan gaya pada komponen sumbu Σ y resultan gaya pada komponen sumbu Y Contoh 9: Sistem pada gambar di samping dalam keadaan seimbang statik Jika beban W beratnya 00 N, tentukan W, T, T, dan T Jawab: Keseimbangan partikel dalam soal ini berkaitan dengan titik perpotongan gaya-gaya Titik perpotongan gaya dalam soal adalah pada titik A dan B Data yang diketahui adalah W 00 N yang berkaitan dengan titik A, maka kita tinjau dahulu keseimbangan partikel di titik A Gambar gaya-gaya dan uraian gaya pada titik A sebagai pusat sumbu koordinat Komponen gaya T: T x T cos 60 0 ½ T dan T y T sin 60 0 ½ T ( ) MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd) 0

Syarat keseimbangan: Σ x 0 jadi T - T x 0 T T x ( ) Dan Σ y 0 jadi T y W 0 T y W T y 00 N ( ) Sisipkan persamaan ) ke persamaan ), diperoleh: ½ T 00 T 00 N ( 4 ) Sisipkan persamaan 4) ke persamaan ), diperoleh: T 00 ½ 00 N Gambar gaya-gaya dan uraian gaya pada titik B sebagai pusat sumbu koordinat: Komponen gaya T: T x T cos 0 0 ½ T dan T y T sin 0 0 ½ T Syarat keseimbangan: Σ x 0 dimana T x T 0 jadi T x T ½ T 00 jadi T 00 N Dan Σ y 0 jadi T y W 0 T y W ½00 W jadi besar W 00 N g Keseimbangan Benda Tegar Benda tegar berbeda dengan partikel, selain mengalami gerak translasi benda tegar juga mengalami gerak rotasi Oleh karena itu benda tegar dalam keadaan seimbang harus memenuhi dua syarat, yaitu syarat keseimbangan translasi dan syarat keseimbangan rotasi Syarat keseimbangan translasi Σ 0 dalam bidang Y, syarat keseimbangannya adalah: Σ x 0 dan Σ y 0 Syarat keseimbangan rotasi Στ 0 Ada dua macam keseimbangan, yaitu keseimbangan statik dan keseimbangan dinamik Benda dalam keadaan seimbang statik, jika benda diam dan seimbang MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd)

Benda dalam keadaan seimbang dinamik, jika benda bergerak dengan percepatan linier a 0, dan percepatan sudut α 0 Jadi benda dalam keadaan bergerak lurus beraturan atau bergerak melingkar beraturan Langkah-langkah untuk menyelesaikan soal-soal keseimbangan statik benda tegar Gambar sketsa soal berdasarkan data-data yang diberikan pada soal Tentukan benda tegar yang akan ditinjau Gambar gaya-gaya yang hanya bekerja pada benda tegar tersebut dan berikan nama (lambang) setiap gaya Tentukan sumbu- dan sumbu-y sebagai sumbu koordinat, kemudian uraikan gayagaya menurut arah sumbu- dan sumbu-y Gunakan syarat keseimbangan translasi benda tegar, yaitu Σ x 0 dan Σ y 0 Pilihlah suatu titik sembarang sebagai poros sedemikian sehingga memudahkan untuk menghitung gaya-gaya yang ditanyakan dalam soal Sebagai poros pilihlah titik di mana pada titik tersebut tidak bekerja gaya yang ditanyakan, tetapi pada titik tersebut paling banyak bekerja gaya yang tak diketahui, sehingga momen gayanya sama dengan nol Gunakan syarat keseimbangan rotasi benda tegar, yaitu : Στ 0 Contoh 0: Sebuah jembatan homogen beratnya 8000 N dan panjangnya 0 m ditopang oleh dua penumpu A dan B pada kedua ujungnya, tampak seperti gambar di bawah Sebuag bus beratnya 4000 N mogok di atas jembatan pada jarak m dari penumpu A Jika sistem dalam keadaan seimbang statik, tentukan: (a) Gaya reaksi pada penumpu A dan B (b) Besar dan letak gaya resultan yang bekerja pada jembatan dari titik A Jawab: Gambar sketsa dan gaya yang bekerja pada jembatan Letak titik tangkap gaya berat jembatan ada di tengahtengah jembatan (sama dengan 5 m dari titik A) Letak titik tangkap gaya berat bus adalah m dari titik A MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd)

Gaya reaksi penumpu arahnya ke atas (sebagai gaya normal) Syarat seimbang translasi Karena hanya ada gaya vertical (searah sumbu Y), maka hanya ada satu syarat, yaitu: Σ y 0 ΝΑ ΝB Wj Wb 0 ΝΑ ΝB 4000 8000 0 jadi ΝΑ ΝB 000 N ( ) Syarat seimbang rotasi dengan titik A sebagai poros Στ 0 ; - Wb Wj5 NB 0 0-4000 80005 0 NB 0 maka -8000 40000 0 NB NB 4800 N ( ) Sisipkan persamaan ) ke persamaan ), sehingga: NA 4800 000 jadi NA 700 N a) Jadi gaya reaksi di titik A (gaya normal di titik A) adalah 700 N dan di titik B adalah 4800 N b) Gaya resultan: R Wj Wb 4000 8000 000 N Letak gaya resultan dihitung dengan persamaan: (ingat dalam soal ini hanya ada dua gaya berat, yaitu Wb dan Wj) R R Wj5 Wb maka 00 R 8000 5 4000 000 R 40000 8000 jadi R 4 m Jadi letak titik tangkap gaya resultan dari sistem di atas adala 4 m dari titik A MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd)

Contoh : Batang PQ homogen beratnya 00 N panjang 5 m ditumpu pada titik A berjarak m dari P dan di titik B berjarak M dari Q Pada jarak 0,5 m dari titik Q diberikan beban yang beratnya W Tentukan berat beban W maksimum sebelum batang PQ tepat terangkat dari penumpu di titik A Jawab: Karena PQ 5m, PA m dan BQ m, maka jarak BA m Letak titik berat ada di tengah-tengah, maka jarak titik berat dari titik B adalah,5m Letak titik berat beban W adalah 0,5m dari titik B Batang PQ tepat akan terangkat di titik A, maka NA 0 (mengapa?) Untuk menentukan berat beban W cukup kita gunakan syarat keseimbangan rotasi dengan poros di titik B, sehingga gaya NB tak memberikan momen terhadap titik B, karena garis kerjanya melalui B Στ 0 ; WPQ,5 W 0,5 NA0 0 00,5 W05 0 maka 00 W 0,5 0 W 600 N (Jadi berat beban maksimum adalah 600 N) MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd) 4

Contoh : Batang homogen AB beratnya 0N panjang m dalam keadaan seimbang, seperti gambar di samping Di titik A berengsel dan di titik B batang diikat dengan tali yang massanya diabaikan serta diberi beban 0 N Tentukan: (a) besar gaya tegang tali, (b) besar dan arah gaya reaksi pada engsel di titik A Jawab Komponen gaya tegang tali, T y T sin 0 0 ½ T dan T x T cos 0 0 ½ T Berat batang AB, WAB 0 N yang letak titik tangkapnya di tengahtengah, dan berat beban W 0 N Syarat seimbang translasi: Σ x 0 dimana N Ax T x 0 N Ax ½ T ( ) Σ y 0 dimana N Ay T y W AB W 0 N Ay ½ T 0 0 0 N Ay 0 ½ T ( ) Syarat seimbang rotasi: Karena NAx dan NAy belum diketahui nilainya, maka untuk menentukan nilai gaya tegang tali T digunakan titik A sebagai poros, sehingga NAx, NAy dan Tx tak menyebabkan momen gaya, karena garis kerja ketiga gaya tersebut melalui titik A MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd) 5

Στ 0 dimana W AB 0,5 W - T y 0 0 0,5 0 ½T 0 0 0- ½ T 0 jadi T 40 N ( ) Sisipkan persamaan ) ke persamaan ) dan ), diperoleh: N Ax ½ 40 0 N N Ay 0 ½ 40 0 N (tanda, menunjukkan arah gaya normal NAy sesuai dengan gambar yang disketsa) Nilai NA dihitung dengan teori vektor, yaitu resultan dua buah vektor yang saling tegak lurus N A N Ax N Ay (0 ) 0 0 N Arah vektor gaya normal (θ ) dihitung dengan persamaan: tg θ N Ay 0 θ N 0 Ax arctg 6 Jadi gaya tegang tali, T 40 N, gaya reaksi engsel N A 0 N, dan arah gaya reaksi engsel adalah Contoh : arctg Sebuah tangga AB homogeny beratnya 00 N bersandar pada tembok yang licin dan bertumpu pada lantai kasar Tangga AB membentuk sudut 45o terhadap lantai Jika tangga AB tepat akan tergelincir, maka tentukan (a) gaya reaksi lantai dan tembok, 6 (b) gaya gesek tangga terhadap lantai, dan (c) koefisien gesek antara lantai dengan tangga MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd) 6

Jawab: Gaya berat W 00 N titik kerjanya pada jarak ½ AB Gaya normal pada tembok NB Gaya normal pada lantai NA Gaya gesek lantai terhadap tangga f, sedangkan antara dinding dan tangga tak ada gesekan Keseimbangan translasi: Σ x 0 dimana N B f 0 N B f N B N A µ ( ) Σ y 0 dimana N A - W 0 N A W ( ) Sisipkan persamaan ) ke persamaan ), diperoleh: N B W µ ( ) Keseimbangan rotasi Kita pilih titik A sebagai poros karena NA dan f belum diketahui nilainya, sehingga NA dan f tak menimbulkan momen gaya pada tangga AB Στ 0 dimana W( AC! ) N B ( AB! ) 0 W (/ AB cosθ) N B AB Sin θ 0 sisipkan persamaan ) /AB Cos 45 0 W W µ AB sin 45 0 µ ½ ( 4 ) Dari persamaan ), bahwa N A W N A 00 N Dari persamaan ), bahwa N B N A µ N B 00/ 50 N MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd) 7

MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd) 8 h Titik Berat Titik berat atau pusat berat benda sebagai titik yang terhadapnya gaya-gaya berat bekerja pada semua partikel benda itu sehingga akan menghasilkan momen gaya resultan nol Titik berat merupakan titik di mana gaya berat bekerja secara efektif Menentukan koordinat titik berat Suatu benda tegar kita bagi atas banyak bagian dengan berat tiap bagian adalah W, W, W,, Wn Tiap bagian dapat dianggap sebagai partikel dengan koordinat titik tangkap gaya beratnya adalah (x,y), (x,y), (x,y),, (xn,yn) Sehingga koordinat titik berat benda tegar dapat dituliskan sebagai (xo,yo) dengan: Hubungan berat dengan massa benda adalah sebagai berikut: W m g, sehingga W m g, W m g, W m g,, Wn mn g, jika percepatan gravitasi g dianggap konstan (sama) Kita dapat menentukan titik pusat massa yang berimpit dengan titik berat, yaitu: dan W W W W W W o,, W W W W Y W Y W Y Y o dan m m m m m m o, m m m m Y m Y m Y Y o

MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd) 9 Jika benda tegar berdimensi tiga, maka massa benda (m) dapat dinyatakan sebagai hasil kali massa jenis (ρ) dengan volume (V), yaitu m ρ V Untuk benda-benda homogen akan memiliki massa jenis yang sama tiap-tiap bagian penyusunnya, sehingga ρ ρ ρ ρ Jadi koordinat titik berat benda homogeny dapat ditulis: Letak titik berat benda pejal homogen berdimensi tiga yang bentuknya teratur dapat dilihat pada gambar berikut: dan V V V V V V o, V V V V Y V Y V Y Y o

MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd) 0 Jika tebal benda dapat diabaikan, maka benda dapat dianggap berbentuk luasan (dua dimensi), sehingga besaran volume untuk tiga dimensi sebanding dengan besaran luas untuk dua dimensi Letak koordinat benda tegar homogen berbentuk luasan memenuhi persamaan: Letak titik berat bidang homogen dapat dilihat pada gambar berikut: Jika benda berbentuk garis (memenjang), maka massa benda atau berat benda dapat dianggap diwakili oleh panjangnya (L) Koordinat titik beratnya dapat ditentukan dengan persamaan berikut: Gambar berikut menunjukkan letak titik berat benda homogeny berbentuk garis, yaitu busur setengah lingkaran Yo R/P dan A A A A A A o, A A A A Y A Y A Y Y o dan L L L L L L o, L L L L Y L Y L Y Y o

Contoh 4: Sebuah silinder pejal homogen tingginya R, bagian bawahnya berongga dengan bentuk setengah bola tentukan letak titik beratnya Jawab: Tentukan sumbu koordinat sebagai acuan pada gambar (jika dalam soal belum ditentukan) Bangun gambar kita bagi menjadi dua bagian, yaitu silinder dengan titik berat Z dan pengurangan setengah bola pada alas dengan titik berat Z Volume dan ordinat dari bangun tersebut adalah sebagai berikut: # silinder: volume V π R, ordinat y R # setengah bola: volume V / π R, ordinat y /8 R (volume bertanda negatif, karena pengurangan volume setengah bola, sedangkan ordinat bertanda positif, karena letaknya pada sumbu Y positif) # Koordinat susunan benda tegar tersebut adalah: Y V Y V R π R / 8 R / π R Y o V V V π R / π R 0 0, karena sumbu Y merupakan sumbu simetri benda tersebut 6 R MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd)

Contoh 5: Tentukan koordinat titik berat bangun luasan seperti pada gambar di bawah ini Jawab : Bangun bidang di atas dibagi dalam dua bagian, yaitu segiempat bawah dan segitiga di atas dengan titik berat masing-masing Z(x,y) dan Z(x,y) Luas, absis, dan ordinat masing-masing bangun adalah: Segiempat: A 6(4) 4, x, dan y Segitiga: A (/)6()9, x(/)6, dan y4(/)5 Koordinat susunan benda tegar bentuk bidang tersebut: A A 4 9 90 o, 7 dan A A 4 9 Y o Y A A Y A A 4 4 59 9,8 Jadi koordinat titik berat bangun luasan tersebut adalah Zo(xo,yo), yaitu Zo(,7 ;,8) 9 MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd)

Contoh 6: Tentukan koordinat titik berat susunan empat buah kawat berbentuk bangun seperti gambar di samping Jawab : Dari gambar di samping, panjang kawat, letak absis dan ordinat titik beratnya adalah: # kawat pertama: L 4, x, dan y 4 # kawat kedua: L 4, x, dan y # kawat ketiga: L 4, x 4, dan y 4 # kawat keempat: L4, x4 4, dan y4 koordinat susunan benda tegar bentuk garis (kawat) tersebut: o 0 L,86 L L L L L L 4 4 L 4 4 4 4 4 44 4 4 40 4 Y Y o o Y L,4 Y L L L Y L L Y L 4 4 L 4 44 4 4 4 44 4 44 4 MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd)

i Macam-macam Keseimbangan Macam-macam keseimbangan suatu benda dapat diperkirakan dengan memperhatikan kedudukan titik beratnya ketika gangguan kecil terjadi Kedudukan titik berat benda dapat naik, turun, dan tetap dari kedudukan semula bila gangguan kecil dihilangkan Keseimbangan statik benda tegar dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu keseimbangan stabil, keseimbangan labil, dan keseimbangan netral Keseimbangan stabil (mantap), yaitu keseimbangan yang dialami benda tegar, jika gangguan kecil atau gaya diberikan pada benda tersebut kemudian dihilangkan, maka benda akan kembali ke kedudukan seimbangnya semula Ciri keseimbangan stabil adalah jika diberikan gaya atau gangguan, maka titik beratnya naik Keseimbangan labil (goyah), yaitu keseimbangan yang dialami benda tegar, jika gangguan kecil atau gaya diberikan pada benda tersebut kemudian dihilangkan, maka benda tidak kembali ke kedudukan seimbangnya semula, bahkan meninggalkan gangguan itu Ciri keseimbangan labil adalah jika diberikan gaya atau gangguan, maka titik beratnya turun Keseimbangan netral (indiferen), yaitu keseimbangan yang dialami benda tegar, jika gangguan kecil atau gaya diberikan pada benda, maka benda akan bergerak, tetapi jika gaya dihilangkan, maka benda akan kembali diam pada kedudukan seimbangnya yang berbeda Ciri keseimbangan netral adalah jika diberikan gaya atau gangguan, maka titik beratnya tetap (tidak naik maupun turun) Contoh ketiga macam keseimbangan tersebut seperti tampak pada gambar xx di bawah ini MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd) 4

c Rangkuman Kecenderungan suatu gaya untuk memutar atau merotasi suatu benda terhadap suatu poros diukur oleh suatu besaran yang disebut momen gaya (dilambangkan τ) Besar momen gaya diberikan oleh persamaan: τ d dengan d adalah lengan momen, yaitu panjang garis yang ditarik dari titik poros rotasi sampai memotong tegak lurus garis kerja gaya Momen gaya bertanda positif jika arah rotasi searah dengan perputaran jarum jam Sedangkan jika arah rotasi berlawanan dengan arah perputaran jarum jam, maka momen gaya bertanda negatif Dua gaya sama besar dan berlawanan arah serta mempunyai garis kerja yang berbeda membentuk sebuah kopel Momen yang dihasilkan oleh sebuah kopel sama dengan hasil kali salah satu gaya dengan jarak tegak lurus antara garis kerja kedua gaya Tanda momen kopel positif jika searah perputaran jarum jam dan negatif jika berlawanan arah perputaran jarum jam Bila dua atau lebih gaya sejajar bekerja pada sebuah benda, maka gaya-gaya tersebut dapat diganti oleh satu gaya tunggal ekivalen yang sama dengan jumlah gaya-gaya itu dan bekerja pada sebuah titik yang disebut titik tangkap gaya resultan Dalam sistem koordinat kartesius, absis dan ordinat titik tangkap gaya resultan diberikan oleh persamaan: R x R x Y R x x y x x x y x y xn nx y n R R y y Y R y y x y y y x y x yn ny x n Momen inersia dari sebuah partikel bermassa m terhadap poros yang terletak sejauh r dari massa partikel didefinisikan sebagai hasil kali massa partikel tersebut terhadap kuadrat jarak dari titik poros, ditulis: I m r Untuk banyak partikel dituliskan: I Σ m r Momentum sudut sistem partikel (benda tegar) dengan kecepatan sudut ω diberikan oleh: L ω I Jika lengan momen terhadap poros (r), dan kecepatan linier (v), maka momentum sudut dituliskan: L m r v Untuk sistem terisolasi di mana resultan momen gaya luar pada benda adalah nol, maka berlaku hukum kekekalan momentum sudut Momen gaya untuk gerak rotasi adalah laju perubahan momentum anguler, yaitu τ dl dt MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd) 5

Syarat keseimbangan statik sistem partikel adalah resultan gaya yang bekerja pada partikel adalah nol dan benda (partikel) dalam keadaan diam Σ 0, dalam bidang: Σ x 0 dan Σy 0 Suatu benda tegar berada dalam keseimbangan statik, jika benda mula-mula diam dan memenuhi syarat: keseimbangan translasi Σ 0, dan keseimbangan rotasi Στ 0 Titik berat atau pusat berat suatu benda adalah titik yang terhadapnya gaya-gaya berat bekerja pada semua partikel benda itu yang menghasilkan momen resultan nol Koordinat pusat berat (xo,yo) dihitung dengan persamaan: W W W o, dan W W W Y o Y W Y W Y W W W W Untuk percepatan gravitasi tetap, berat W dapat diganti dengan massa m, benda homogen berbentuk volum pejal berat W dapat diganti dengan massa V, luasan W diganti A, garis W diganti L Ada tiga jenis keseimbangan sebuah benda, yaitu: stabil, labil dan netral MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd) 6

d Tugas Pertanyaan Konsep: Jelaskan yang dimaksud dengan keseimbangan statik dan keseimbangan dinamik! Berikan syarat cukup untuk dua kesetimbangan tersebut Berikan penjelasan dan syarat di mana benda dapat dianggap sebagai partikel dan di mana benda dianggap sebagai benda tegar Apa yang membedakan antara usaha dan momen gaya, di mana kedua besaran tersebut didefinisikan sebagai hasil kali gaya dan jarak? 4 Jika momen resultan terhadap suatu titik sama dengan nol, apakah momen resultan juga akan nol untuk titik lainnya? Beri penjelasan anda 5 Dalam pernyataan momen gaya τ r, apakah r sama dengan lengam momen? Jelaskan jawaban anda dan berikan definisi tentang lengan momen 6 Apakah suatu benda dapat memiliki lebih dari satu momen inersia? Selain dari bentuk dan massa benda, informasi apa saja yang harus diberikan untuk menentukan momen inersia? 7 Sebuah bola menggelinding dari keadaan diam menuruni sebuah bidang miring, gaya apakah yang menghasilkan momen yang menyebabkan percepatan sudut terhadap poros melalui pusat massa? dan gaya apakah yang dihasilkan momen yang menyebabkan percepatan sudut terhadap poros melalui titik kontak dengan permukaan bidang? 8 Sebuah piring diletakkan di atas meja putar horisontal yang dipasang pada poros vertikal tanpa gesekan Piring mula-mula diletakkan pada bagian pinggir meja Apa yang terjadi pada putaran meja jika piring digeser mendekati poros? 9 Apakah sebuah benda tegar dapat berada dalam keseimbangan translasi dan rotasi, tetapi tidak dalam keseimbangan statik? Berikan penjelasan anda dan contohnya 0 Sebuah tangga bersandar miring pada sebuah dinding Manakah yang lebih aman dinaiki, tangga yang bersandar pada dinding yang kasar dan bertumpu pada lantai yang licin atau tangga yang bersandar pada dinding yang licin dan bertumpu pada lantai yang kasar? Berikan penjelasan anda Pertanyaan Soal: Perhatikan gambar di bawah ini Tentukan lengan momen dan momen gaya dari gaya 00 N dan gaya 00 N terhadap poros di titik A dan titik C, jika AD L, AB L/, dan AC L/4 MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd) 7

Tentukan letak titik tangkap resultan gaya-gaya pada sistem dalam gambar di bawah ini Seutas tali dililitkan mengelilingi sebuah silinder pejal bermassa M dan jari-jari R yang bebas berputar mengitari sumbunya Tali ditarik dengan gaya Jika silinder mula-mula diam, tentukan: (a) Percepatan sudut dan kecepatan sudut silinder pada saat t, nyatakan dalam variabel M, R,, dan t (b) Percepatan sudut dan kecepatan sudut silinder pada saat t s, jika M 4 kg, R 8 cm, dan 0 N 4Momen inersia sistem katrol pada gambar di samping adalah I kg m, sedangkan jari-jari luar R 40 cm dan jari-jari dalam R 0 cm Massa beban m 4 kg dan m kg Jika percepatan gravitasi g 0 m/s, tentukan: (a) percepatan sudut sistem katrol, (b) gaya tegang tali T dan T MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd) 8

5 Perhatikan gambar di bawah! Jika berat beban 00 N, tentukan gaya tegang tali T dan T, dan T 6 Sistem dalam gambar di bawah ini berada dalam keadaan seimbang Jika berat balok W 400 N dan koefisien gesek static antara balok W dengan dengan meja adalah 0,4 Tentukan berat balok W, dan gaya tegang tali T dan T, dan T 7 Batang PQ beratnya 400 N dan panjangnya 4 m Jarak tumpuan PA adalah m dan di titik A batang dapat berputar Seseorang beratnya 600 N berjalan dari titik menuju Q Berapa jarak maksimum dari titik P agar batang tetap seimbang (ujung batang P hampir terangkat) 8 Batang AB beratnya 00 N dan engsel ditempatkan di titik A dan di titik C diikat ke tembok dengan seutas tali yang massa dapat diabaikan Di titik B diberikan beban yang beratnya 00N Jarak AC (/4) AB Jika sistem dalam keadaan seimbang tentukan: (a) tegangan tali, (b) besar gaya engsel MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd) 9

9 Susunan benda pejal homogeny yang terdiri dari silinder berongga dan setengah bola terletak di atas lantai seperti tampak pada gambar Tentukan jarak titik berat susunan benda tersebut dari lantai 0 Sebuah bangun berupa luasan memiliki bentuk dan ukuran seperti tampak pada gambar Tentukan koordinat titik beratnya MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd) 40

e Tes ormatif Jika θ 7o (sin θ 0,6) dan sistem dalam gambar di bawah ini dalam keadaan seimbang, tentukan perbandingan berat W dengan W Seseorang naik tangga homogen panjangnya 5 m yang disandarkan pada dinding vertikal yang licin Berat tangga 00 N dan berat orang 700 N Ujung bawah tangga berjarak m dari dinding Bila orang tersebut dapat naik sejauh m sesaat sebelum tangga itu tergelincir, maka tentukan koefisien gesekan antara lantai dan tangga Sebuah batang homogen AB panjang 4 m letak titik beratnya di tengah-tengah Pada ujung A ditahan oleh penumpu dan pada ujung B diikat dengan tali dan diberikan beban yang massanya 8 kg, seperti tampak pada gambar di bawah Jika sistem dalam keadaan seimbang, tentukan massa batang AB 4 Sebuah bola sepak massanya M, berjejari R, dan momen inersiai / M R menggelinding menuruni suatu bidang miring dari ketinggian h Jika percepatan gravitasi g, maka tentukan kelajuan bola sepak saat sampai di dasar bidang miring MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd) 4

5 Sebuah silinder yang beratnya W diletakkan berimpit dengan dinding yang kasar dan di atas lantai yang kasar pula Koefisien gesekan antara silinder dengan seluruh permukaan adalah sama, yaitu µ 0, Bila gaya W diberikan, maka tentukan nilai d agar silinder tersebut seimbang A B 6 Tentukan letak titik berat benda berupa bidang diukur dari alasnya 7 Sebuah bidang homogeny tampak seperti pada gambar di bawah Tentukan letak titik beratnya terhadap sisi alasnya 8 Sebuah silinder pejal berjari-jari R dan bermassa M dijadikan katrol untuk menimba air dari dalam sumur Batang yang dijadikan poros licin sempurna Seutas tali yang massanya dapat diabaikan digulung pada silinder, dan sebuah ember bermassa m diikatkan pada ujung tali Tentukan percepatan ember saat jatuh ke dalam sumur dalam variabel M, m, dan percepatan gravitasi (g) 9 Sebuah bola pejal yang mempunyai massa 600 gram dan jari-jari 0 cm diputar pada sumbunya yang melalui pusat bola tersebut dengan kecepatan sudut 400 rpm Tentukan momentum sudut bola tersebut MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd) 4

f Kunci Jawaban Tes ormatif W/W 4/ Koefisien gesek antara lantai dengan tangga µ 0,475 Massa batang AB, m 6 kg 4 Kelajuan bola saat sampai di dasar, v 6/5gh 5 d 0,4 R 6 yo 4R/π 7 y 6,67 cm 8 Percepatan ember, a mg/m/ M 9 Momentum sudut, L,x0 - kg m/s MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd) 4

g Lembar Kerja TITIK BERAT BIDANG DATAR Tujuan : Menentukan letak titik berat sebuah bidang datar Alat-alat: kertas karton benang bandul pemberat 4 Pensil 5 Penggaris 6 Paku Langkah-langkah Kerja: Siapkan sebuah karton yang bentuknya tak teratur, sebuah benang dengan pemberatnya dan tiang untuk menggantung tali (seperti gambar a) Buatlah sebuah lubang, kemudian gantung benang dan pemberatnya tegak lurus melalui lubang tersebut (seperti gambar b) Tandai dengan garis pada karton sepanjang kedudukan benang tersebut Buatlah lubang kedua, kemudian gantung kembali benang dan pemberatnya tegak lurus melalui lubang kedua tersebut (seperti gambar c) Tandai dengan garis pada karton sepanjang kedudukan benang tersebut MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd) 44

4 Kedua garis yang anda buat pada langkah ke- dan ke- akan berpotongan pada suatu titik Titik potong inilah yang merupakan letak titik berat karton tersebut 5 Ujilah ketepatan titik berat yang anda temukan pada langkah ke-4, dengan meletakkan titik berat tersebut pada ujung sebuah paku Jika karton dapat seimbang dalam kedudukan horisontal (tidak jatuh), maka anda telah menemukan letak titik berat karton dengan tepat 6 Ulangi langkah ke- sampai ke-5 dengan bentuk karton yang lain 7 Apa yang dapat anda simpulkan dengan kegiatan ini? MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd) 45

EVALUASI A Tes Tertulis Kerjakan semua soal di bawah ini! Perhatikan gambar di bawah ini Tentukan lengan momen dan momen gaya dari gaya 00 N dan gaya 00 N terhadap poros di titik A dan titik C, jika AD L, AB L/, dan AC L/4, (L dalam meter) Momen inersia sistem katrol pada gambar di samping adalah I kg m, sedangkan jari-jari luar R 40 cm dan jari-jari dalam R 0 cm Massa beban m 4 kg dan m kg Jika percepatan gravitasi g 0 m/s, tentukan: (a) percepatan sudut sistem katrol, (b) gaya tegang tali T dan T Batang PQ beratnya 400 N dan panjangnya 4 m Jarak tumpuan PA adalah m dan di titik A batang dapat berputar Seseorang beratnya 600 N berjalan dari titik menuju Q Berapa jarak maksimum dari titik P agar batang tetap seimbang (ujung batang P hampir terangkat) MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd) 46

4 Perhatikan gambar di bawah! Jika berat beban 00 N, tentukan gaya tegang tali T dan T, dan T 5 Sistem dalam gambar di bawah ini berada dalam keadaan seimbang Jika berat balok W 400 N dan koefisien gesek static antara balok W dengan dengan meja adalah 0,4 Tentukan berat balok W, dan gaya tegang tali T dan T, dan T 6 Batang AB beratnya 00 N dan engsel ditempatkan di titik A dan di titik C diikat ke tembok dengan seutas tali yang massa dapat diabaikan Di titik B diberikan beban yang beratnya 00N Jarak AC (/4) AB Jika sistem dalam keadaan seimbang tentukan: (a) tegangan tali, (b) besar gaya engsel MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd) 47

7 Susunan benda pejal homogeny yang terdiri dari silinder berongga dan setengah bola terletak di atas lantai seperti tampak pada gambar Tentukan jarak titik berat susunan benda tersebut dari lantai 8 Sebuah bangun berupa luasan memiliki bentuk dan ukuran seperti tampak pada gambar Tentukan koordinat titik beratnya MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd) 48

B Tes Praktek Bahan : batang kayu panjang 50 cm, kaca Alat : busur derajat Langkah Kerja : Letakkan kaca di atas meja secara vertikal Sandarkan batang kayu pada kaca di atas meja Geser alas batang kayu di atas meja ke arah menjauhi kaca, sehingga batang kayu tepat akan tergelincir 4 Ukur sudut antara permukaan mendatar (meja) dengan batang kayu 5 Karena dinding kaca licin, maka batang kayu dengan dinding tidak ada gesekan, sehingga gesekan hanya terjadi antara batang kayu dengan meja Tentukan koefisien gesekan antara batang kayu dengan meja MODUL ISIKA TORSI DAN KESEIMBANGAN SMAN MATARAM (BURHANUDIN,SPd) 49