KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT LIEBHERR 9400 DALAM KEGIATAN PEMINDAHAN OVERBURDEN DI PT RAHMAN ABDIJAYA JOB SITE PT ADARO INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI ALAT MEKANIS UNTUK PEMBONGKARAN OVERBURDEN DI PIT 4 PT DARMA HENWA SITE ASAM-ASAM

PRODUKTIVITAS ALAT MUAT DAN ANGKUT PADA PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PIT 8 FLEET D PT. JHONLIN BARATAMA JOBSITE SATUI KALIMANTAN SELATAN

EVALUASI PRODUKSI ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI PADA PT PAMA PERSADA NUSANTARA DISTRIK KCMB

EVALUASI KINERJA EXCAVATOR BACKHOE

Perencanaan Produksi dan Pentahapan Pengupasan Lapisan Penutup pada Bulan Maret - Desember 2015 di PT Cipta Kridatama Site Cakra Bumi Pertiwi

OPTIMALISASI PRODUKSI PERALATAN MEKANIS SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PT

STUDI TARGET PEMBONGKARAN OVERBURDEN BERDASARKAN KAJIAN PEMBORAN UNTUK LUBANG LEDAK DI PT BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA JOBSITE

EVALUASI PRODUKSI ALAT MEKANIS UNTUK PEMINDAHAN OVERBURDEN DI PT RIUNG MITRA LESTARI SITE RANTAU

ANALISA PERHITUNGAN BIAYA PENGUPASAN OVERBURDEN PADA ALAT BULLDOZER DI PT. ALAM RAYA ABADI KABUPATEN HALMAHERA TIMUR

2 Dosen Jurusan Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional.

KAJIAN TEKNIS KERJA ALAT GALI MUAT UNTUK PENGUPASAN LAPISAN TANAH PUCUK PADA LOKASI TAMBANG BATUBARA DI PIT

KAJIAN TEKNIS ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT DALAM UPAYA MEMENUHI SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT

PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS BULLDOZER PADA AKTIVITAS DOZING DI PT. PAMAPERSADA NUSANTARA TABALONG KALIMANTAN SELATAN

Kajian Biaya Produksi Pemindahan Material Batugamping dari Room of Material ke Crusher di PT Lafarge Cement Indonesia, Lhoknga, Aceh Besar

KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT BACKHOE LIEBHERR R 996 PADA PENGUPASAN OVERBURDEN DI PIT JUPITER PT KALTIM PRIMA COAL

PENGARUH HASIL PELEDAKAN OVERBURDEN TERHADAP PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DI PIT INUL DAN PIT KEONG PT. KALTIM PRIMA COAL DI SANGATTA KALIMANTAN TIMUR

RENCANA TEKNIS PENIMBUNAN MINE OUT PIT C PADA TAMBANG BATUBARA DI PT. AMAN TOEBILLAH PUTRA SITE LAHAT SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. sangat signifikan khususnya terhadap batubara. Batubara merupakan

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

EVALUASI KINERJA ALAT CRUSHING PLANT DAN ALAT MUAT DALAM RANGKA PENINGKATAN TARGET PRODUKSI BATUBARA PADA PT MANDIRI CITRA BERSAMA

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan modal yang maksimal. Kebutuhan modal yang maksimal. menyebabkan perusahaan tambang berusaha agar kegiatan penambangan

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 1 Periode: Maret-Agustus 2015

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Rezky Anisari (1) 1. PENDAHULUAN

STUDI TEKNIS PENGEBORAN 3 STEEL DAN 4 STEEL UNTUK PENYEDIAAN LUBANG LEDAK DI PT SEMEN TONASA KABUPATEN PANGKEP PROVINSI SULAWESI SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dewasa ini Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan

ejournal Teknik sipil, 2012, 1 (1) ISSN ,ejurnal.untag-smd.ac.id Copyright 2012

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

KAJIAN TEKNIS PENGUPASAN TANAH PENUTUP DI TAMBANG BANKO BARAT PIT 3 BARAT PT. BUKIT ASAM (PERSERO) TBK UPTE

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Metode Penambangan 5.2 Perancangan Tambang Perancangan Batas Awal Penambangan

KESERASIAN ALAT MUAT DAN ANGKUT UNTUK KECAPAIAN TARGET PRODUKSI PENGUPASAN BATUAN PENUTUP PADA PT. ADARO INDONESIA KALIMANTAN SELATAN

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PEKERJAAN GALIAN GEDUNG P1 P2 UK PETRA

KAJIAN TEKNIS BELT CONVEYOR DAN BULLDOZER DALAM UPAYA MEMENUHI TARGET PRODUKSI BARGING PADA PT ARUTMIN INDONESIA SITE ASAM-ASAM

RE DESAIN PENGATURAN PERALATAN COALGETTING UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI DESEMBER 2016

Farisyah Melladia Utami, Angga Kurniawan, Muhammad Wahyudi ABSTRAK

BAB IV PENAMBANGAN 4.1 Metode Penambangan 4.2 Perancangan Tambang

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

RUSTAM D Proposal Tugas Akhir

ANALISIS KESERASIAN ALAT MEKANIS (MATCH FACTOR) UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS

EVALUASI PRODUKSI OVERBURDEN PADA FRONT KERJA EXCAVATOR HITACHI SHOVEL

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

Jl. Raya Palembang Prabumulih KM.32 Indralaya, Sumatera Selatan, Indonesia ABSTRAK

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

PERENCANAAN PRODUKSI PENGUPASAN OVERBURDEN PADA TAMBANG BATUBARA PERIODE DI PIT INUL EAST PT KALTIM PRIMA COAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

KAJIAN TEKNIS PRODUKSI ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI TON/BULAN DI PT SEMEN PADANG INDARUNG SUMATERA BARAT

Riki Rizki Ilahi 1, Eddy Ibrahim 2, Fuad Rusydi Swardi 3

Pengaruh Pembebanan Overload Bucket Terhadap Kekuatan Material Komponen Arm Pada Excavator Hitachi 2500 Tipe Backhoe

EVALUASI CRUSHING PLANT UNTUK PENINGKATAN TARGET PRODUKSI PADA PT INDONESIAN MINERALS AND COAL MINING KECAMATAN KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

BAB I PENDAHULUAN. penggalian, muat dan pengangkutan material. Semua kegiatan ini selalu berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. yang rinci dan pasti untuk mencapai tujuan atau sasaran kegiatan serta urutan

LOADER Alat untuk memuat material ke dump truck, atau memindahkan material, penggalian ringan. Produksi per jam (Q)

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Jl. Raya Palembang Prabumulih KM.32 Indralaya, Sumatera Selatan, Indonesia ABSTRAK ABSTRACT

ANALISIS BIAYA PRODUKSI PENAMBANGAN BATU KAPUR PADA BULAN APRIL 2017 DI BUKIT KARANG PUTIH PT. SEMEN PADANG ELSA RAHMA AFRILA

DAFTAR ISI. Halaman RINGKASAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN...

KAJIAN TEKNIS PEMBORAN LUBANG LEDAK DI PT. SISJOBSITE PT AI KECAMATAN JUAI KABUPATEN BALANGAN KALIMANTAN SELATAN

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

MODEL TRANSPORTASI PENGANGKUTAN BATUBARA KE LOKASI DUMPING DENGAN METODE SUDUT BARAT LAUT DAN METODE BIAYA TERENDAH PADA PT. BUKIT ASAM (PERSERO), Tbk

Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan IV 2016 ISBN Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada Bab 1, permasalahan

ASSALAMUALAIKUM WR.WB

MINE (ROM) AIR TALANG SEGINIM PT. DANAU MAS HITAM, BENGKULU

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prodi Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung Jl. Tamansari No. 1 Bandung

BAB III LANDASAN TEORI

Muhammad Oktakusgara 1, Abuamat HAK 2, Maulana Yusuf 3

KAJIAN TEKNIS ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT DALAM UPAYA PENCAPAIAN PRODUKSI BATUBARA SEBESAR TON/BULAN PT

PERBAIKAN JALAN ANGKUT TAMBANG : PENGARUH PERUBAHAN STRUKTUR LAPIS JALAN TERHADAP PRODUKTIVITAS ALAT ANGKUT

Artikel Pendidikan 23

ALAT GALI. Backhoe dan Power Shovel disebut juga alat penggali hidrolis karena bucket digerakkan secara hidrolis.

ABSTRAK 1. PENDAHULUAN. JP Vol.1 No.4 Agustus 2017 ISSN

MENGHITUNG HARGA SATUAN ALAT

RANCANGAN BUKAAN TAMBANG BATUBARA PADA PIT JKG PT. BBE SITE KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, MENGGUNAKAN APLIKASI MINESCAPE 4.118

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK KATA PENGANTAR

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

PERHITUNGAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS PADA PEKERJAAN PEMATANAGN LAHAN PERUMAHAN PANORAMA ALAM ASRI II KEC. SUNGAI KUNJANG SAMARINDA

PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS EXCAVATOR PADA PEKERJAAN PASANG/SUSUN BATU GUNUNG UKURAN KG DAN KG

BAB I PENDAHULUAN. PT. ABC adalah perusahaan penyedia jasa pertambangan yang memiliki

SIMULASI PERENCANAAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN PENGGALIAN TANAH

BAB III LANDASAN TEORI

KAJIAN TEKNIS PRODUKTIFITAS ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT BATUBARA PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT. BUKIT ASAM. SITE MTBU TANJUNG ENIM SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan penambangan terdiri dari tahapan penggalian, pemuatan, dan

REKONSILIASI PENAMBANGAN ANTARA RENCANA PENAMBANGAN BULANAN DENGAN REALISASI DI TAMBANG SWAKELOLA B2 PT. BUKIT ASAM (PERSERO), TBK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

EVALUASI PENYEBAB TIDAK TERCAPAINYA KUALITAS BLENDING BATUBARA DI BANKO BARAT PT BUKIT ASAM (PERSERO) TBK. TANJUNG ENIM SUMATRA SELATAN

RENCANA TEKNIS PENATAAN LAHAN PADA BEKAS PENAMBANGAN BATU ANDESIT DI QUARRY 1 PT. HOLCIM BETON PASURUAN JAWA TIMUR

BAB II LANDASAN TEORI

Kajian Teknis Sistem Penyaliran dan Penirisan Tambang Pit 4 PT. DEWA, Tbk Site Asam-asam Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan

BAB I PENDAHULUAN. yang berlimpah. Didalamnya terkandung kekayaan migas dan non-migas.


Prosiding Seminar Nasional XII Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2017 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS SISTEM BACKHEO DUMP TRUCK PADA TAMBANG BATU GRANIT DI PT. TRIMEGAH PERKASA UTAMA TANJUNG BALAI KARIMUN KEPULAUAN RIAU

BAB I PENDAHULUAN. Stability Radar (SSR) dan Peg Monitoring WITA, terjadi longsoran besar di low-wall

BAB I PENDAHULUAN. karena merupakan sektor industri yang menghasilkan energi. Jenis jenis usaha

Transkripsi:

KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT LIEBHERR 9400 DALAM KEGIATAN PEMINDAHAN OVERBURDEN DI PT RAHMAN ABDIJAYA JOB SITE PT ADARO INDONESIA Saipul Rahman 1*, Uyu Saismana 2 1 Mahasiswa Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat 2 Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat e-mail: * Muhammadsaipul457@gmail.com ABSTRAK Tidak tercapainya produktivitas disebabkan oleh faktor-faktor Bucket Fill Factor yang kurang dari 100%, efisiensi kerja alat gali muat tidak maksimal dan Kondisi front loading yang baik akan mendukung kinerja alat gali muat terutama pada tinggi jenjang yang tidak sesuai pada alat gali muat. Oleh karena itu perlu adanya analisa bucket fill factor, efisiensi kerja dan koefisien angle of swing. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan menganalisis faktor-faktor pendukung produktivitas alat gali muat seperti cycle time alat gali muat, Bucket fill factor, efisiensi kerja, kondisi aktual lapangan seperti kondisi tinggi jenjang pada front loading dan sudut putar pada alat gali muat pada Bulan Agustus Tahun 2015. Setelah dilakukan penelitian dan pengambilan data pada alat gali muat di dapat cycle time pada Liebherr 9400-01 layer 1 sebesar 35.28 detik dan layer 2 sebesar 35.13 detik sedangkan untuk Liebherr 9400-02 didapat cycle time pada layer 1 sebesar 35.93 detik dan untuk layer 2 36.30 detik. Untuk nilai BFF didapat 0.69 (69%), SF sebesar 0.83 (83%), sudut putar bervariasi 45 o 180 o dan tinggi jenjang 3.5-4 meter sehingga didapat koefisien angle of swing 1.02, 0.93 dan 0.68 dan efisiensi kerja rata-rata 75%. Untuk produktivitas pada Liebherr 9400-01 yaitu 1075.13 bcm/jam untuk layer 1 dan 970.19 bcmjam untuk layer 2. Sedangkan pada Liebherr 9400-02 didapat produkitivitas 1055.57 bcm/jam untuk layer 1 dan 985.71 bcm/jam pada layer 2. Pentingnya penelitian ini untuk meningkatkan produktivitas alat gali muat Liebherr-9400. Kata-kata kunci: bucket fill factor, efisiensi kerja, koefisien angle of swing, waktu edar PENDAHULUAN PT Rahman Abdijaya adalah salah satu kontraktor yang melayani perusahaan PT Adaro Indonesia. Berlokasi di Tanjung, Kalimantan Selatan, PT Adaro Indonesia merupakan tambang batubara terbesar nomor 5 di dunia. Mayoritas dari sumber daya perusahaan, baik dari segi peralatan berat dan tenaga kerja melayani PT Adaro Indonesia. Aktivitas PT Rahman Abdijaya di PT Adaro Indonesia meliputi perencanaan tambang, penambangan batubara dan transportasi. Sejak tanggal 1 Desember 1999 sampai sekarang, dipercaya oleh PT Adaro Indonesia untuk pengerjaan Open Mining And Coal Transportation ke PT Rahman Abdijaya atau PT RA sebagaimana yang dikenal sampai hari ini. Dalam operasional pertambangannya, pencapain target produksi, aktivitas loading pada alat gali merupakan parameter utama yang sangat penting. Kelancaran dan keamanan loading tidak pernah lepas dari interaksi antara kondisi front loading dengan alat gali muat itu sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas alat gali muat diantaranya cycle time, efisiensi kerja, bucket fill factor dan koefisien angle of swing alat gali muat. Maka dari itu diambil penelitian dengan tema studi Kajian Teknis Produktivitas Alat Gali Muat Liebherr 9400 Dalam Kegiatan Pemindahan Overburden Di PT Rahman Abdijaya Job Site PT Adaro Indonesia, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan METODOLOGI Metodologi penelitian terangkum dalam Gambar- 1 dan dijabarkan sebagai berikut. a. Intrumentasi dan Teknik Pengumpulan Data Instrumen atau peralatan yang dipergunakan pada kegiatan pengumpulan data adalah stopwatch (dari android), digunakan untuk mengukur waktu edar (cycle time) Liebherr 9400-01 dan Liebherr 9400-02. Kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan beberapa tahapan kegiatan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data yang benar-benar representatif yang dapat digunakan dalam penelitian ini. Tahapan-tahapan pengumpulan data adalah : a) Studi Literatur Studi literatur merupakan kegiatan mempelajari, mengumpulkan dan membaca berbagai sumber pustaka untuk memperkuat landasan teori. Tahap studi literatur dilakukan dengan mengumpulkan sumber informasi yang berkaitan dengan kegiatan penelitian yang dilakukan. b) Pengamatan Lapangan Pengamatan lapangan dilakukan untuk melakukan pengamatan langsung terhadap topografi, vegetasi dan cuaca di daerah dimana penelitian berlangsung. c) Pengambilan data Data diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan (data primer) dan literatur-literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang ada (data sekunder). Pengambilan data tergantung dari jenis data yang dibutuhkan, yaitu : Data primer antara lain : - Data Cycle alat gali muat Liebherr 9400-01 dan Liebherr 9400-02 sebanyak 2 Unit. - Kondisi front loading. - Metode loading. - Data lebar front - Pola pemuatan Data Sekunder antara lain : - Data curah hujan. - Target produktivitas overburden - Data jumlah alat dan spesifikasinya. - Data payload rata-rata. - Data swell factor.. - Data topografi. 65

b. Teknik Analisis Data Setelah semua data-data diperoleh, kemudian dilanjutkan dengan proses analisis data. Proses analisis data juga dibagi menjadi beberapa tahapan yaitu : a) Pengolahan Data Data yang telah diperoleh kemudian dikelompokkan sesuai dengan kegunaannya untuk lebih memudahkan dalam penganalisaan, yang selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel, grafik, atau perhitungan penyelesaian. Data mengenai perhitungan cycle time alat gali muat Liebherr 9400-01 dan Liebherr 9400-02 sebanyak 2 unit. Data efisiensi kerja alat gali muat Liebherr 9400-01 dan Liebherr 9400-02 sebanyak 2 unit Data mengenai perhitungan produktivitas alat gali muat Liebherr 9400-01 dan Liebherr 9400-02 sebanyak 2 unit b) Analisis Data Hasil pengolahan data digunakan untuk menganalisis cycle time sehingga dapat diketahui produktivitas dari alat gali muat secara nyata dilapangan maupun secara teoritis. Dengan diketahuinya kemampuan produktivitas secara nyata maupun secara teoritis diharapkan produktivitas dapat ditingkatkan dengan melakukan koreksi dan perbaikan perbaikan baik dari segi teknis alat, manusia dan kondisi tempat kerja. Gambar-1. Diagram alir penelitian HASIL DAN DISKUSI Peralatan Mekanis Ketersediaan peralatan mekanis dalam kegiatan penambangan mempengaruhi kinerja penggalian dan pengangkutan overburden dalam hubungannya untuk tingkat pemenuhan pencapaian target produksi. Alat gali muat yang digunakan untuk kegiatan penambangan pada pit Tutupan di fleet 3 dan 6 ini, yaitu excavator dengan jenis backhoe. Alat gali muat yang digunakan dapat dilihat pada Tabel-1. Tabel-1. Jenis Alat Gali Muat yang Diamati Kapasitas Jumlah No Jenis Model Bucket (m 3 (unit) ) Liebherr R 1 Backhoe 24 2 9400 Sumber: Handbook Liebherr, 2015 Densitas Insitu Dari Departement Engineering diperoleh data densitas insitu material pada daerah penambangan di pit Tutupan yaitu sebesar 1.87 ton/m 3. Densitas Loose Densitas loose yang terdapat pada Pit Tutupan adalah sebesar 2.25 ton/m 3 yang didapat buku panduan Liebherr 9400 pada perusahaan tersebut. Faktor Pengembangan Faktor pengembangan merupakan suatu faktor yang menunjukkan besarnya volume pengembangan suatu material setelah digali dari tempatnya berdasarkan material. Perhitungan faktor pengembangan nilai densitas loose dan insitu dari material overburden yang dimana nilai densitas insitu adalah 1.87 dan densitas loose 2.25 maka didapatlah factor pengembangan 0.83 atau 83%. Kondisi Loading Point dan Tinggi Jenjang Geometri permukaan kerja alat gali muat (backhoe) sangat mempengaruhi pergerakan dari alat muat. Lebar loading point sangat dipengaruhi oleh dimensi alat muat (backhoe). Berdasarkan dimensi Backhoe Liebherr 9400 di ketahui panjang alat gali muat sepanjang 18.5 meter dan tinggi dump 10.5 meter sehingga diperlukan keadaan loading point dua kali lebih panjang dari dimensi alat gali muat yaitu sekitar 37 meter. Keadaan atau kondisi permukaan kerja sangat berpengaruh terhadap sistem kerja alat muat dan alat angkut. Pada area pengamatan, jenis material pada loading point adalah material clay stone. Permukaan kerja alat gali muat dan alat angkut cukup stabil meskipun masih bergelombang, tetapi apabila pada kondisi hujan, struktur permukaan menjadi labil dan sangat bergelombang dikarenakan material penyusun lapisan penutup bersifat plastis. Sehingga perlu alat support (dozer) untuk merapikan kondisi loading point alat gali muat dan alat angkut untuk alat angkut melakukan manuver (spoting) dan material overburden yang berserakan di sekitar front tambang. Lebar front Lebar front pada pit Tutupan di di fleet 3 dan 6 bervariasi dari 30 meter sampai 50 meter. Semakin lebar front loading akan semakin bagus karena akan 66

memudahkan memanuver alat angkut. Untuk lebar front pada fleet Liebherr 9400 Tabel-2. Sumber: Handbook Liebherr, 2015 Gambar-2. Panjang Backhoe Liebherr 9400 Sumber: Handbook Liebherr, 2015 Gambar-3. Tinggi Dumping Tabel-2. Lebar Front Loading Front Loading NO Unit Lebar front (m) 1 9400-01 Layer 1 40 2 9400-01 Layer 2 35 3 9400-02 Layer 1 40 4 9400-02 Layer 2 35 Tinggi Jenjang Tinggi jenjang yang akan digali tergantung pada panjang bucket pada alat gali muat (backhoe). Ketinggian jenjang yang dapat mendukung produktivitas backhoe Liebherr 9400 diantara 3.5 4 meter. Tabel-3. Tinggi Jenjang Front Loading Front Loading NO Unit Tinggi Jenjang (m) 1 9400-01 Layer 1 4 2 9400-01 Layer 2 3.5 3 9400-02 Layer 1 4 4 9400-02 Layer 2 4 Waktu Edar Waktu muat adalah waktu yang diperlukan oleh alat muat untuk memuat material ke alat angkut sampai penuh. Dalam keadaan pola pemuatan Single Side Loading sangat dipengaruhi durasi pemuatan alat gali muat terhadap alat angkut yang mana durasi waktu dari awal alat angkut datang dan alat gali muat mulai melakukan pemuatan terhadap alat angkut sampai selesai melakukan pemuatan sehingga sudah termasuk dalam waktu pemuatan (loading time). No 1 2 3 4 Unit Tabel-4. Waktu Edar Liebherr 9400 Average 19.25 6.31 5.84 5.46 36.67 Efisiensi kerja Digging Swing Load Dumping Efisiensi kerja merupakan penilaian terhadap pelaksanaan suatu pekerjaan atau merupakan suatu perbandingan antara waktu yang digunakan untuk bekerja dengan waktu yang tersedia. Selain itu, efisiensi kerja juga dipengaruhi oleh tiga parameter yaitu working hours, delay time, standby time dan repair time. Physical availability (PA) merupakan catatan mengenai keadaan fisik dari alat yang sedang dipergunakan, baik alat gali muat maupun alat angkut. Perhitungan Physical availability (PA) dapat dihitung dengan mengetahui jam kerja efektif dan waktu standby dari alat gali muat yang bekerja dengan waktu yang tersedia. Dalam pengamatan dilapangan pada bulan Agustus 2015 nilai rata-rata nilai physical availability sebesar 94% dan use of availability sebesar 94%, sehingga nilai Mechanical Availability sebesar 93%. Selama waktu pengamatan dan proses pengolahan data pada nilai effective utilization sebesar 75%. Perhitungan Bucket Fill Factor dari Data Payload Hasil pengolahan data bucket fill factor di dapat dari data rata-rata payload (ton) alat angkut yaitu 92.66 ton dengan jumlah passing 3 kali maka di dapat rata-rata berat isian bucket 30.89 ton. Densitas material 1.87 (ton/m 3 ), sehinggajika dikoneversi dari ton ke bcm dengan cara mengkalikan densitas material (ton/m 3 ) maka didapatlah volume isian bucket 16.52 bcm. Kapasitas bucket 24 m 3. Jadi, untuk mencari nilai bucket fill factornya pembagian antara volume isian bucket (bcm) dengan kapasitas bucket. Pada pengolahan bucket fill factor ini di ambil 30 sampel data dan diperoleh nilai rata-rata bucket fill factor sebesar 0.69 atau 69%. Perhitungan Efisiensi Kerja Pada perhitungan efisiensi kerja di ambil data dalam 1 shift yaitu 11 jam kerja. Dalam 11 jam kerja akan didapat waktu working hours, delay time, standby time dan repair time. Dari data tersebut kemudian akan didapat nilainilai PA, MA, UA dan EU. Nilai rata-rata working hours didapat 7.42 jam, delay time 0.80 jam, standby time 2.14 jam dan repair time sebesar 0.64 jam. Berikut perhitungan nilai rata-rata Mechanical Availability. Physical Availability, Used of Availability dan Effective Utilization. Working hour+delay time Swing Empty Cycle 01 19.19 5.73 5.33 5.03 35.28 01 18.75 5.71 5.65 5.00 34.90 02 19.02 5.72 5.24 5.96 35.93 02 20.08 5.71 5.66 5.00 35.90 MA = Working hour+delay +Repair time 7.42+0.80 = 7.42+0.80+0.64 = 93% Working hour+delay TIme+Standby hours PA = Working hour+delay time+standby hours+repair time 67

7.42+0.80+2.14 PA = 7.42+0.80+2.14+0.64 = 94% Working hour+delay time UA = Working hour+delay time+standby hours 7.42+0.80 = 7.42+0.80+2.14 = 79% Working hour+delay TIme EU = Working hour+delay time+standby hours+repair time 7.42+0.80 = 7.42+0.80+2.14+0.64 = 75% Tabel-5. Effisiensi Kerja Aktual Keterangan : t = Cycle (Detik) Q = Kapasitas Bucket F = Bucket Fill Factor SF = Swell Factor E = Efisiensi Kerja Kasd = Koefisien Angle of Swing P = Perhitungan Produktivitas (bcm/jam) Act = Produktivitas Aktual (bcm/jam) Tabel-6. Perhitungan Produktivitas Liebherr 9400 dengan Produktivitas 1200 bcm/jam Perhitungan Koefisien Angle of Swing Perhitungan pada koefisien angle of swing membutuhkan data tinggi bench, kemampuan maksimal tinggi dump, dan jenis material yang akan dimuat. Perhitungan Koefisien angle of swing dengan sudut 75 o dan tinggi jenjang 4 meter seperti di bawah ini : Diketahui : Selisih 80% dengan 60% : 80%-60% = 20% Selisih nilai angle of swing : 1.04 0.96 = 0.08 Nilai pada saat keadaan 60% : 0.96 Nilai pada saat keadaan 80% : 1.04 Tinggi Bench : 4 meter Max dump Height (Spec alat) : 10.5 meter Sticky clay : 0.50 Tinggi optimal : 10.5 x 0.50 = 5.25 Ditanya : Koefisien Angel of Swing? Jawab : Optimum penggalian = 4/5.25 = 0.76 = 76% Jadi, selisih nilai antara optimum depth 80% dengan 76% adalah 4 % Koefisien Angle of swing = 1.04 ( Selisih nilai swing angle di 60% dan 80% Selisih antara 80% dengan 60% antara optimum depth 80% dengan 76%) = 1.04 0.08 20% x 4% = 1.04 0.02 = 1.02 x Selisih nilai Perhitungan Produktivitas Alat Gali Muat Produktivitas alat gali muat merupakan nilai kemampuan alat gali muat dalam memindahkan material ke alat angkut Data produktivitas aktual biasanya ada pada data center perusahaan ini dengan target 1200 bcm/jam untuk jenis alat gali muat ini. Untuk pengolahan data dalam menghitung produktivitas dipakai rumus dari Robert L Peurifoy sebagai berikut : Produktivitas = x 3600 (second)x Q x F x (ASD) t E x 1 60 min(hour) Volume correction Analisis Produktivitas Berdasarkan hasil pengolahan data, faktor yang mempengaruhi produktivitas alat gali muat adalah cycle time, Bucket fill factor, efisiensi kerja, swell factor dan nilai koefisien dari angle swing. Cycle time alat gali muat dipengaruhi oleh cara kerja alat, kondisi front loading dan kemampuan dari operator dalam mengoperasikan alat. Pengaruh produktivitas pada Liebherr 9400 seperti pada Tabel-6. Pengaruh Efisiensi Kerja terhadap Produktivitas Liebherr 9400 Eefisiensi kerja yang digunakan adalah effective utilization (EU) pada Tabel-7 karena effective utilization (EU) menunjukkan jumlah persen dari seluruh waktu kerja yang tersedia dapat dimanfaatkan untuk kerja efektif. Penggunaan effective utilization (EU) berguna untuk mengetahui seberapa efektif waktu kerja yang digunakan untuk berproduksi yang berpengaruh terhadap hasil produksi kerja sehingga dapat mengetahui kemampuan alat yang bekerja. EU aktual rata-rata didapat sebesar 75% dengan hasil produktivitas seperti pada Tabel-8. Karena target perusahaan 1200 bcm/jam maka perlunya peningkatan produktivitas dengan mengubah efisiensi kerja pada alat gali muat tersebut yaitu dengan cara menetapkan waktu untuk perapian front (standby time) selama 0.15 jam per shift dan mengurangi waktu repair menjadi 0.25 jam per shift. Repair yang terjadi pada saat pengamatan adalah penggantian kuku bucket pada alat gali muat saat jam kerja. Dengan adanya pengurangan waktu pada standby hour dan repair hour maka akan ada perubahan EU pada alat gali muat seperti pada Tabel-7. Tabel-7. Efisiensi Kerja Perbaikan Model WH DT Std Rpr MA PA UA EU 7.64 0.61 1.75 0.25 97% 98% 83% 81% 7.41 0.75 1.93 0.25 97% 98% 81% 79% 02 7.79 0.45 1.68 0.25 97% 98% 83% 81% 02 7.56 0.7 1.93 0.25 97% 98% 81% 79% Average 7.6 0.63 1.82 0.25 97% 98% 82% 80% 68

Berdasarkan tabel di atas efisiensi kerja (EU) adalah 80% yang artinya efisiensi kerja meningkat sekitar 5% dari sebelumnya. Meningkatnya efisiensi kerja pada alat gali muat akan berpengaruh pada hasil produktivitas seperti pada Tabel-8. Tabel-8. Perbandingan produktivitas dengan efisiensi aktual dan perbaikan Jenis alat gali muat Produktivitas dengan efisiensi aktual (bcm/jam) Produktivitas dengan efisiensi perbaikan (bcm/jam) Selisih (bcm/jam) Selisih 1075.13 1161.15 86.01 4% 970.19 1035.75 65.55 3% l-9400-02 1055.57 1140.01 84.45 4% 02 985.71 1038.28 52.57 3% Pengaruh Koefisien Angle of swing Terhadap Produktivitas Liebherr 9400 Pada produktivitas alat gali muat nilai dari koefisien angle swing juga berpengaruh pada hasil produktivitas. Untuk mendapatkan nilai koefisien angle of swing ditentukan dari tinggi jenjang, maximum dump height, optimal tinggi mesin dan angle of swing (degree). Dengan angle of swing 75 o dan tinggi jenjang 4 meter maka di dapat hasil koefisien angle of swing 1.02 dengan produktivitas 1075.13 bcm/jam. Produktivitas alat gali muat dengan nilai koefisien 1.02 tersebut tidak mencapai target perusahaan. Jadi, berdasarkan data tersebut artinya nilai koefisien 1.02 harus dinaikkan agar produktivitasnya bisa meningkat. Untuk meningkatkan nilai koefisien angle of swing 1.02 maka harus meninggikan bench dengan ketinggian 4.2 meter dengan sudut putar 45 o agar nilai koefisien angle swing menjadi 1.22. Untuk nilai koefisien angle swing 1.22 didapat produktivitas sebesar 1279.97 bcm/jam. Tabel-9. Perbandingan Produktivitas dengan Koefisien Angle of Swing Aktual dan Perbaikan Produktivitas Produktivitas Selisih Selisih Jenis Backhoe Aktual Perbaikan (BCM/jam) (BCM/Jam) (BCM/Jam) 1075.13 1279.97 204.84 9% 970.19 1205.81 194.04 9% 1055.57 1256.67 201.11 9% 985.71 1244.04 258.32 12% Perbaikan Produktivitas Untuk mencapai target produksi yang telah ditentukan oleh perusahaan, diperlukan adanya penilaian dan perbaikan terhadap kemampuan produksi dari alat gali muat yang digunakan. Penilaian tersebut dilakukan dengan cara pengamatan dan penelitian terhadap keadaan di lapangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan alat-alat tersebut. Dengan mengetahui hal-hal tersebut diharapkan dapat memberikan saran dan upaya dalam mencapai target produksi. Perlunya perbaikan pencapaian produktivitas dari alat gali muat agar dapat tercapai sesuai dengan target perusahaan, dengan cara sebagai berikut : 1. Alternatif 1 dengan meningkatkan efisiensi kerja Upaya peningkatan produksi yang dilakukan adalah dengan meningkatkan efisiensi kerja dan kesediaan alat mekanik dari alat gali muat sebagai alternatif yang pertama. Efisiensi kerja aktual alat gali muat adalah sebesar 74%-75% dengan pengambilan data 4 shift pada bulan Agustus 2015 ditingkatkan menjadi 79%-83% dengan produktivitas sekitar 5%-8% meningkat dari sebelumnya. 2. Alternatif 2 dengan memperbaiki tinggi jenjang dan sudut putar Pada alternatif 2 ini adalah dengan memperbaiki front loading seperti tinggi jenjang dan sudut putar. Dari tinggi jenjang tersebut akan berpengaruh pada pada nilai koefisien Angle of Swing yang kemudian juga berpengaruh pada nilai produktivitas. Produktivitas dengan angle of swing aktual dimana produktivitasnya tidak mencapai target, maka diperlukan peningkatan produktivitas dengan meninggikan nilai koefisien angle of swing dengan peningkatan produktivitas terhadap produktivitas aktual 9-12%. Jadi, sebaiknya untuk penambangan di front loading selanjutnya menggunakan tinggi jenjang 4.2 meter dengan sudut putar 45 o. KESIMPULAN Adapun kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut : 1. Alat gali muat yang digunakan adalah Liebherr 9400 dan terdapat 2 alat gali muat yaitu Liebherr 9400-01 dan Liebherr 9400-02. Target produktivitas 1200 bcm/jam. Untuk Liebherr 9400-01 pada layer 1 didapatkan sebesar 1075.13 bcm/jam dan layer 2 sebesar 970.19 bcm/jam. Pada Liebherr 9400-02 didapatkan produktivitas 1055.57 bcm/jam pada layer dan untuk layer 2 didapatkan produktivitas sebesar 985.71 bcm/jam. 2. Faktor tidak tercapainya produktivitas alat gali muat Liebherr 9400 antara lain : a. Bucket fill factor pada alat gali muat adalah 0.69. b. Rata-rata efisiensi kerja pada alat gali muat adalah 75% c. Tinggi jenjang dan sudut putar melebihi 90 o karena akan berpengaruh pada nilai koefisien angle of swing. Nilai Koefisien angle of swing pada alat gali muat ini adalah 1.02, 0.93 dan 0.68 3. Pengupayaan peningkatan produktivitas antara lain, sebagai berikut : a. Meningkatkan efisiensi kerja yang awalnya 74%- 75% menjadi 79%-82% dengan mengurangi standby time dan repair time. Karena meningkatnya efisiensi kerja maka produktivitas juga akan meningkat yaitu sekitar 5-8%. b. Sudut putar pada alat gali muat ini adalah 75 o pada layer 1, 90 o pada layer 2 dengan tinggi jenjang di front loading adalah 3.5-4 meter dengan nilai koefisien angle of swing 1.02 pada layer 1 dengan produktivitas 1075.13 bcm/jam, sedangkan untuk layer 2 sebesar 0.93 dengan produktivitas 970.19 bcm/jam. Dari data aktual alat gali muat tersebut tidak mencapai target, maka dari itu perlunya meningkatkan nilai koefisien Angle of swing dan tinggi jenjang pada front loading yaitu dengan tinggi jenjang 4.2 meter dan nilai koefisien Angle of swing pada layer 1 adalah 1.22 dengan prduktivitas 1279.97 bcm/jam dan 1.16 pada layer 2 dengan produktivitas 125.81 bcm/jam. Dari data tersebut adanya peningkatan produktivitas sebesar 9-13%. 69

SARAN Adapun saran yang dapat diberikan untuk perusahaan, yaitu : 1. Sebaiknya Group Leader Department Engineering dan produksi lebih memperhatikan lagi terhadap kondisi front Loading di pit Tutupan High wall. 2. Sebaiknya untuk mekanik pada perusahaan tersebut harus lebih cepat dalam menangani penggantian kuku bucket dan kerusakan/perawatan lainnya pada alat gali muat. Karena makin lama perawatan/kerusakan akan banyak berpengaruh pada efisiensi kerja alat gali muat dan kemudian akan merambat ke produktivitasnya. 3. Sebaiknya sudut putar pada alat gali muat jangan lebih dari 90 o dan tinggi jenjang jangan kurang dari 3.5 meter ataupun melebihi 4.5 meter karena akan berpengaruh pada nilai koefisien angle of swing. DAFTAR PUSTAKA [1] Anonim. 2013. HandBook Liebherr 9400. Germany. [2] Indonesianto, Y. 2008. Pemindahan Tanah Mekanis. Universitas Pembangunan Nasional Veteran. Yogyakarta. [3] Nurhakim. 2005. Draft Bahan Kuliah Tambang Terbuka. Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru. [4] Nurhakim. 2004. Modul Ajar dan Praktikum Pemindahan Tanah Mekanis. Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru. [5] Peurifoy, Robert L. 2006. Contruction Planning, Equipment and Menthods Seventh Edition. Mc Graw Hill Higher Education. [6] Prodjosumarto. P. 1993. Pemindahan Tanah Mekanis. ITB, Bandung. 70