EVALUASI CRUSHING PLANT UNTUK PENINGKATAN TARGET PRODUKSI PADA PT INDONESIAN MINERALS AND COAL MINING KECAMATAN KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT
|
|
- Suryadi Hartanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 EVALUASI CRUSHING PLANT UNTUK PENINGKATAN TARGET PRODUKSI PADA PT INDONESIAN MINERALS AND COAL MINING KECAMATAN KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT M. Mugeni 1*, Uyu Saismana 1, Riswan 1, Kumaini 2 1 Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat 2 Supervisor Maintenance Department, PT Indonesian Mineral and Coal Mining *mmugeni14@yahoo.com ABSTRAK Perancangan dan pemilihan unit pengolahan batubara yang tepat sangat menentukan terhadap produk akhir yang akan dihasilkan. Seiring dengan bertambahnya umur alat, unit pengolahan batubara akan mengalami beberapa masalah, sehingga menyebabkan target produksi yang telah ditetapkan tidak tercapai. Selain faktor dari unit pengolahan, tidak tercapainya target produksi juga bisa disebabkan oleh efisiensi jam kerja dan suplai material. Produksi kegiatan pengolahan aktual batubara pada PT Indonesian Minerals and Coal Mining pada bulan Agustus sebesar 231 ton/jam, sedangkan pada bulan September sebesar 227 ton/jam. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka diperlukan suatu kajian teknis kegiatan pengolahan khususnya crushing plant untuk mencapai target produksi yang diinginkan oleh perusahaan. Dengan menganalisis faktor-faktor pendukung produktivitas crushing plant seperti cycle time alat pengumpan, spesifikasi alat crusher, belt conveyor, kondisi aktual lapangan seperti kondisi ROM dan stockpile, faktor-faktor penyebab loss time seperti idle dan delay, serta breakdown time selama Bulan Agustus dan September Tahun Berdasarkan data aktual selama penelitian didapatkan data produktivitas unit crushing plant pada bulan Agustus sebesar 231 ton/jam dan bulan September sebesar 227 ton/jam dengan target produktivitas 300 ton/jam. Berdasarkan data aktual produktivitas crushing plant belum tercapai sehingga perlu dilakukan evaluasi agar target tercapai. Melalui simulasi perbaikan cycle time alat angkut Dump Truck Hino FM 260 JD sebesar 583,93 detik menjadi 500 detik, sehingga produktivitas cushing plant meningkat dari 264,23 ton/jam menjadi 308,90 ton/jam. Kata-kata kunci : Batubara, Crushing Plant, Cycle Time, Dump Truck, Produktivitas PENDAHULUAN Perancangan dan pemilihan unit pengolahan batubara yang tepat sangat menentukan terhadap produk akhir yang akan dihasilkan. Seiring dengan bertambahnya umur alat, unit pengolahan batubara akan mengalami beberapa masalah, sehingga menyebabkan target produksi yang telah ditetapkan tidak tercapai. Selain faktor dari unit pengolahan, tidak tercapainya target produksi juga bisa disebabkan oleh efisiensi jam kerja dan suplai material. Produksi kegiatan pengolahan aktual batubara pada PT Indonesian Minerals and Coal Mining pada bulan Agustus sebesar 231 ton/jam, sedangkan pada bulan September sebesar 227 ton/jam. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka diperlukan suatu kajian teknis kegiatan pengolahan khususnya crushing plant untuk mencapai target produksi yang direncanakan sebesar 300 ton/jam, agar target produksi batubara dapat sesuai dengan target yang diinginkan oleh perusahaan. Hal di atas melatarbelakangi keinginan penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai unit crushing plant, dengan judul Evaluasi crushing plant untuk peningkatan target produksi pada PT Indonesian Minerals and Coal Mining, Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan. Permasalahan yang ingin diteliti adalah tidak tercapainya target produktivitas crushing plant pada bulan Agustus dan September 2016, dikarenakan beberapa factor yang mempengaruhi pencapaian target produksi dan perlu adanya singkronisasi antara alat pengumpan dengan unit crushing plant. Adapun rumusan masalah pada penelitian adalah sebagai berikut : 1. Evaluasi produktivitas aktual dan teoritis unit crushing plant untuk peningkatan target produksi 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian target produksi 3. Singkronisasi alat pengumpan dengan unit crushing plant Adapun batasan-batasan dari penelitian adalah sebagai berikut : 1. Penelitian dilakukan di crushing plant PT Indonesian Minerals and Coal Mining 2. Perhitungan kapasitas rangkaian unit crushing plant dilakukan secara aktual dan teoritis 3. Membuat simulasi untuk peningkatan target produksi 4. Supply material berasal dari ROM dan material berakhir di stockpile product 5. Tidak membahas masalah cost Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menganalisis produktivitas aktual dan teoritis unit crushing plant untuk peningkatan target produksi 2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian target produksi 3. Menganalisis Singkronisasi alat pengumpan dengan unit crushing plant Manfaat penelitaan ini adalah memberikan rekomendasi penyelesaian masalah pada unit crushing plant pada PT Indonesian Minerals and Coal Mining dalam meningkatkan produktivitas unit crushing plant. 21
2 METODOLOGI Tahap Persiapan Pada tahap ini dilakukan penyusunan usulan tugas akhir. Sasaran utama studi pendahuluan ini adalah gambaran umum daerah penelitian. Teknik Pengumpulan Data Adapun data-data yang dikumpulkan terbagi menjadi dua, yaitu : 1. Data Primer Data Primer kegiatan crushing plant dilapangan meliputi, meliputi : Dimensi hopper Kecepatan belt conveyor Kapasitas produksi aktual rangkaian unit crushing plant Cycle time alat pengumpan Produksi aktual bulan Agustus dan September Data Sekunder Data sekunder merupakan kegiatan mempelajari, mengumpulkan dan membaca berbagai sumber informasi untuk memperkuat landasan teori. Tahap pengumpulan data sekunder dilakukan dengan pengumpulan sumber informasi yang berkaitan dengan kegiatan penelitian tugas akhir. Data sekunder yang digunakan sebagai sumber informasi yaitu : Peta lokasi dan wilayah perusahaan Layout crushing plant Data curah hujan Spesifikasi peralatan 3. Wawancara Tahap Pengolahan dan Analisis Data Data produksi perhari data ini merupakan laporan hasil kerja atau hasil produksi aktual unit perhari berdasarkan hitungan jumlah produksi yang telah termuat di hopper. Data ini digunakan untuk mengetahui berapa ton produksi yang didapat alat peremuk dalam 1 jam bekerja. Berdasarkan data-data hasil pengolahan tersebut, maka dapat dilakukan analisis seperti: 1. Mengevaluasi ketercapaian target produksi unit crushing plant 2. Produktivitas perunit crushing plant dalam pencapaian target produksi Hasil Akhir Hasil akhir yang telah diambil selama melakukan penelitian akan dianalisis dan dibahas untuk mengetahui banyak nya volume batubara, kemudian diambil kesimpulan setelah data tersebut selesai dianalisis sehingga didapat suatu hasil yang nantinya akan dilakukan dengan permasalahan yang diteliti. Crushing Plant Secara umum peralatan yang digunakan didalam proses pengolahan ialah semua peralatan yang dipakai dan diperlukan didalam siklus kegiatan pengolahan bahan galian antara lain terdiri dari : 1. Hopper Hopper adalah alat perangkap pada rangkaian unit yang berfungsi sebagai tempat penerima material umpan yang berasal dari lokasi penambangan sebelum material tersebut dimasukan alat penyaring (Gambar-1). Rumus volume trapesium sebagaimana persamaan (1). Setelah volume hopper diketahui, maka kapasitas hopper seperti persamaan (2). Dimana K kapasitas hopper dalam ton, V h ialah volume hopper dalam m 3, B i bobot isi material dalam ton/m 3, dan T tinggi dalam m. Vh = 1 3 t ( L atas+ L bawah + L atas x L bawah) (1) K = V h x Bi (2) 2. Roll Crusher Double roll crusher ialah jenis crusher yang memecahkan material dengan cara menghimpitkan material tersebut di antara dua silinder logam, dengan sumbu sejajar satu sama lain dan dipisahkan dengan spasi sama dengan ukuran produk yang diinginkan. Menggunakan kompresi untuk menghancurkan material. Apabila menggunakan double roll crusher maka harus diperhtikan agar gigi-gigi dari kedua permukaan roller tidak saling beradu atau bersinggungan.bentuk gigi akan sangat mempengaruhi bentuk partikel yang dihasilkan dari peremukan. Tingkat keausan gigi tergantung pada jenis material umpan. Bagian-bagian dari roll crusher yaitu : 1. Spring (pegas) 2. Roll 3. Pillow block 4. Housing 5. Motor penggerak Gambar-1. Hopper Gambar-2. Vibrating Screen 22
3 3. Ayakan Getar (Vibrating Screen) Pengertian mesh adalah jumlah lubang bukaan yang terdapat dalam 1 inchi panjang. Kapasitas dari ayakan dihitung dengan menggunakan rumus seperti pada vibrating screen. 4. Ban Berjalan (Conveyor) Komponen-komponen utama belt conveyor dapat dilihat pada Gambar Counterweight/Belt scale, Belt scale ini antara lain adalah untuk menunjukkan kecepatan belt, kapasitas conveyor (ton/jam) dan jumlah total batubara yang lewat ke conveyor. 2. Jenis-jenis pulley yaitu sebagai berikut : a. Drive pulley, Pulley yang dipasang sistem penggerak untuk menggerakkan seluruh sistem conveyor. b. Tail pulley, Pulley yang terletak bagian belakang conveyor. c. Snub pulley, berfungsi untuk memperluas bidang kontak antara belt dengan drive pulley. d. Bend pulley digunakan untuk mengubah arah belt. e. Take-up Pulley, memiliki system pengencang belt. 3. Idler, berguna untuk menahan atau menyangga belt. 4. Belt, berfungsi sebagai pengangkut material yang telah direduksi sebelumnya. 5. Belt cleaner, sebagai pembersih material yang menempel pada belt. 6. Drive unit, digunakan sebagai sumber penggerak. 7. Kerangka Kapasitas transportbelt merupakan hasil bagi antara berat material yangdiangkut dengan waktu pengangkutan dan kapasitas transport ditentukan oleh beberapa faktor yaitu: 1. Kecepatan belt conveyor 2. Lebar belt 3. Besar sudut angkut 4. Bentuk material yang dibawa Apabila nilai produktivitas belt conveyor berdasarkan formulasi Handbook Bando Belt tidak terdapat pada tabel maka dapat dilakukan korelasi dan diperhitungkan dengan menggunakan rumus subtitusi matematika seperti persamaan (3). x x1 = y y1 x2 x1 y2 y1 Dimana x kecepatanbelt conveyor sesuai lebar belt, y produktivitas belt conveyor yang dicari, x 1 batas bawah kecepatan belt conveyor dengan lebar belt sama dengan x, x 2 batas atas kecepatan belt conveyor dengan lebar belt sama dengan x, dan y 1 nilai produktivitas x 1, y 2 nilai produktivitas x 2. Untuk trough angle maupun surcharge angle yang berbeda maka digunakan koreksi seperti Tabel-2. Jika pada rangkaian belt conveyor terdapat sudut inklinasi maka digunakan koreksi seperti Tabel-3.Apabila nilai sudut inklinasi belt tidak terdapat pada tabel maka dapat dilakukan korelasi dan diperhitungkan dengan menggunakan rumus subtitusi matematika. Setelah keempat nilai di atas didapatkan maka produktivitas teoritis belt conveyor yang diteliti dapat dihitung dengan rumus standart yang disesuaikan dengan Handbook Bando Conveyor. Dimana Qt produktivitas teoritis (ton/jam), Q Produktivitas, Ks koefisien surcharge angle dan trough angle, k koefisien sudut inklinasi, Γ densitas batubara. (3) Qt = Q x Ks x k x γ (4) Produktivitas aktual dari kegiatan pada barge loading conveyor dapat dihitung dengan mengetahui jumlah tonase material yang telah dimuat oleh barge loading conveyor ke atas tongkang dan waktu kerja barge loading conveyor tersebut yang dapat dihitung menggunakan persamaan (5). Produktivitas Aktual = Jumlah Batubara Terangkut waktu kerja belt conveyor (5) Tabel-1. Conveyor capacity belt conveyor versi handbook bando belt Gambar-3. Komponen-Komponen System Conveyor Gambar-4. Sketsa Through Angle dan Surcharge Angle 23
4 Tabel-2. Koreksi Koefisien untuk Through Angle dan Sucharge Angle Through Sucharge Angle Angle ,291 0,405 0,520 0,755 1, ,562 0,669 0,778 1,000 1, ,794 0,892 0,990 1,192 1, ,891 0,983 1,076 1,256 1, ,041 1,119 1,198 1,360 1, ,143 1,200 1,256 1,373 1,495 Tabel-3. Koreksi Koefisien Sudut Inklinasi No Sudut kemiringan ( 0 ) Koefisien kemiringan 1 2 1, , , , , , , ,89 Mining satu buah hopper yang berbentuk trapesium. Sehingga dalam menghitung kapasitas hopper harus dikatehui volumenya, yang kemudian dikalikan dengan bobot isi batuan pecah. Kapasitas hopper m Kapasitas Teoritis Primary Double Roll Crusher Nilai kapasitas primary double roll crusher secara teoritis sebesar 633,6239 ton/jam, sedangkan secara aktual sebesar 231 ton/jam. 3. Perhitungan Produktivitas Aktual Belt Conveyor Produktivitas aktual belt conveyor merupakan gambaran utama dalam evaluasi kinerja belt conveyor. Perhitungan produktivitas belt conveyor aktual dilakukan dengan cara menentukan jumlah batubara yang telah dimuat dalam satu kali proses pemuatan material ke crusher dibagi dengan waktu kerja belt. Tabel-4. Produktivitas Aktual Belt Conveyor Pada Bulan Agustus 2016 Efisiensi Kerja Efisiensi kerja adalah perbandingan antara waktu produktif dengan waktu kerja yang tersedia.beberapa faktor yang mem.pengaruhi efisiensi kerja adalahwaktu kerja penambangan (Working Time). 1. Kondisi Tempat Kerja (Job layout) Lokasi daerah penambangan dan kondisi jalan angkut dimana sangat berpengaruh pada effisiensi kerja peralatan mekanis dalam kegiatan penambangan. 2. Kondisi Cuaca (Weather) Turunnya hujan berpengaruhi terhadap volume produksi alat muat dan alat angkut 3. Gangguan Alat (Machine Failure) Gangguan alat adalah segala hal yang mengakibatkan alat tidak berfungsi sebagai mana mestinya pada suatu kegiatan penambangan. 4. Faktor Manusia (Human Element) Faktor manusia sangat berpengaruh pada effisiensi kerja penambangan, dalam hal ini adalah kedislipinan dalam kegiatan pekerjaan. Dengan bekerja pada waktu yang telah ditentukan sesuai dengan jadwal diharapkan effisiensi akan semakin meningkat Produktivitas Alat Angkut Untuk perhitungan produktivitas alat angkut dapat menggunakan persamaan (4), di mana P produktivitas alat angkut, N T jumlah truck, K T kapasitas bak truck, dan CT Cyle time. P = NT ( 3600 x KT) (6) CT HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengolahan Data 1. Perhitungan Kapasitas Hopper Untuk mengetahui volume dilakukan dengan mengukur dimensi dari hopper tersebut. Pada unit pengolahan batubara PT Indonesian Minerals and Coal 24
5 Berdasarkan tabel perhitungan produktivitas aktual belt conveyor pada bulan Agustus 2016, maka dapat dilihat produktivitas aktual maksimum belt conveyor di crusher 02 adalah 320 ton/jam pada tanggal 4 Agustus 2016 dan produktivitas actual minimum belt conveyor adalah 120 ton/jam pada tanggal 20 Agustus Tabel-5. Produktivitas Aktual Belt Conveyor pada Bulan September 2016 Berdasarkan tabel perhitungan produktivitas aktual belt conveyor pada bulan September 2016, maka dapat dilihat produktivitas actual maksimum belt conveyor di crusher 02 adalah 305 ton/jam pada tanggal 12 September 2016 dan produktivitas actual minimum belt conveyor adalah 164 ton/jam pada tanggal 17 September Pembahasan 1. Evaluasi Produktivitas Aktual dan Teoritis Unit Crushing Plant Berdasarkan hasil pengolahan data dilakukan analisis kemampuan dari unit crushing plant untuk menghasilkan produksi sebesar 300 ton/jam. Analisis kemampuan alat dilihat dari produktivitas aktual yang dibandingkan dengan produktifitas teoritis terhadap target yang diinginkan. Produktivitas secara teoritis dari semua unit crushing plant dapat memenuhi target dengan kata lain, secara teoritis unit crushing plant memiliki kemampuan alat dalam memenuhi target 300 ton/jam. a. Belt Conveyor 1 Produktivitas secara teoritis untuk belt conveyor 1 memiliki produktivitas sebesar ton/jam, sedangkan produktivitas aktual conveyor berdasarkan handbook bando pada belt conveyor 1 hanya ton/jam. b. Belt Conveyor 2 Produktivitas secara teoritis yaitu untuk belt conveyor 2 memiliki produktivitas sebesar ton/jam, sedangkan produktivitas aktual conveyor berdasarkan handbook bando perjam yaitu 582 ton/jam. c. Belt Conveyor 3 Produktivitas secara teoritis yaitu untuk belt conveyor 3 memiliki produktivitas sebesar ton/jam, sedangkan produktivitas aktual conveyor berdasarkan handbook bando perjam yaitu ton/jam. d. Belt Conveyor 4 Produktivitas secara teoritis yaitu untuk belt conveyor 4 memiliki produktivitas sebesar ton/jam sedangkan produktivitas aktual conveyor berdasarkan handbook bando perjam yaitu ton/jam. 2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pencapaian Target Produksi PT Indonesian Minerals and Coal Mining memiliki dua buah unit crushing plant tapi untuk penelitian kali ini hanya terfokus pada crusher line-2 dengan target produksi 300 ton/jam. Sedangkan untuk kemampuan crusher line-2 yang terbaik terdapat pada bulan Agustus yaitu sebesar 231 ton/jam. Adapun faktor-faktor penghambat tersebut meliputi : a. Kondisi Material Kondisi material pada ROM stockpile, diusahakan agar kering. Karena apabila basah maka material akan lengket dan menyebabkan unit crushing plant menjadi break down. Sehingga terjadi waktu perbaikan total untuk memperbaiki unit crushing plant. b. Ukuran Umpan Ukuran umpan juga sangat mempengaruhi losses, ukuran umpan yang sangat besar dapat menyebabkan tersumbatnya net grizzly, yang berarti material tersebut dianggap boulder, keberadaan boulder secara tidak langsung juga dapat mempengaruhi productivity dari wheel loader dan dump truck langsir karena akan memperbanyak delay time. c. Skill Operator Skill operator yang bekerja mengoperasikan wheel loader dan dump truck juga dapat mempengaruhi losses, semakin tinggi skill operator yang bekerja maka akan semakin kecil cycle time wheel loader dan dump truck. 25
6 Produktivitas (ton/jam) Produktivitas (ton/jam) JURNAL HIMASAPTA, Vol. 3, No. 1, April 2018 : Gambar-5.Produktivitas Aktual Belt Conveyor Pada Bulan Agustus Produktivitas Aktual Belt Conveyor Pada Bulan Agustus Tanggal Produktivitas Aktual Belt Conveyor Pada Bulan September Tanggal Gambar-6. Produktivitas Aktual Belt Conveyor Pada Bulan September 2016 Tabel-6. Cycle Time DT Hino FM 260 JD Waktu (detik) Siklus Kegiatan Aktual Simulasi Waktu Muat 161, Waktu Angkut 137, Manuver Tumpah 36,67 33 Waktu Tumpah 116,33 42 Waktu Kembali 113, Manuver Muat 18,94 19 Cycle Time 583, Aktual Target Aktual Target 3. Singkronisasi Alat Pengumpan Dengan Unit Crushing Plant Berdasarkan hasil data produktivitas aktual belt conveyor bulan Agustus dan September 2016 belum memenuhi target yang telah ditentukan oleh perusahan sebesar 300 ton/jam. Maka diperlukan singkonisasi alat pengumpan dengan unit crushing plant. Untuk memudahkan pembacaan singkronisasi alat pengumpan dengan unit crushing plant dapat dilihat dari Gambar-5. Berdasarkan Gambar-6 di atas maka dapat dilihat produktivitas rata-rata aktual pada bulan Agustus 2016 sebesar 231 ton/jam dan pada bulan September 2016 sebesar 227 ton/jam, sedangkan target produksi dari perusahaan sebesar 300 ton/jam sehingga perlu adanya simulasi perbaikan terhadap cycle time DT Hino FM 260 JD dengan menggunakan metode statistik. Untuk simulasi perbaikan dapat dilihat pada Tabel-6. Hasil perhitungan produksi menggunakan persamaan (6), diketahui produksi aktual sebesar 26,23 ton/jam, dan produksi simularsi 308,90 ton/jam. KESIMPULAN Dari hasil pengamatan dan penilitian mengenai kemampuan serta hambatan yang terjadi pada unit crushing plant batubara di PT Indonesian Minerals and Coal Mining, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Adapun produktivitas aktual dan teoritis unit crushing plant sebagai berikut : a. Produktivitas secara teoritis untuk belt conveyor 1 memiliki produktivitas sebesar ton/jam, sedangkan produktivitas aktual conveyor berdasarkan handbook bando pada belt conveyor 1 hanya ton/jam. b. Produktivitas secara teoritis yaitu untuk belt conveyor 2 memiliki produktivitas sebesar ton/jam, sedangkan produktivitas aktual conveyor berdasarkan handbook bando perjam yaitu 582 ton/jam. c. Produktivitas secara teoritis yaitu untuk belt conveyor 3 memiliki produktivitas sebesar ton/jam, sedangkan produktivitas aktual conveyor berdasarkan handbook bando perjam yaitu ton/jam. d. Produktivitas secara teoritis yaitu untuk belt conveyor 4 memiliki produktivitas sebesar ton/jam, sedangkan produktivitas aktual conveyor berdasarkan handbook bando perjam yaitu ton/jam. 2. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian target produksi : a. Kondisi Material Kondisi material pada ROM stockpile, diusahakan agar kering. Karena apabila basah maka material akan lengket dan menyebabkan unit crushing plant menjadi break down. Sehingga terjadi waktu perbaikan total untuk memperbaiki unit crushing plant. b. Ukuran Umpan Ukuran umpan juga sangat mempengaruhi losses, ukuran umpan yang sangat besar dapat menyebabkan tersumbatnya net grizzly, yang berarti material tersebut dianggap boulder, keberadaan boulder secara tidak langsung juga dapat mempengaruhi productivity dari wheel loader dan dump truck langsir karena akan memperbanyak delay time. c. Skill Operator Skill operator yang bekerja mengoperasikan wheel loader dan dump truck juga dapat mempengaruhi losses, semakin tinggi skill operator yang bekerja maka akan semakin kecil cycle time wheel loader dan dump truck. 3. Singkronisasi alat pengumpan dengan unit crushing plant perlu dilakukan simulasi perbaikan cycle time pada alat angkut Dump Truck Hino FM 260 JD sebesar 583,93 detik menjadi 500 detik sehingga produktivitas sebesar 264,23 ton/jam menjadi 308,90 ton/jam. 26
7 UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Dhevi Arianto, selaku Direktur Utama PT Indonesian Minerals and Coal Mining. 2. Ibu Ertika Nisfuarini, selaku Manager PT Indonesia Minerals and Coal Mining. 3. Bapak Nursita dan Bapak Hartanto, selaku pembimbing lapangan dan laporan tugas akhir. 4. Rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu penulis selama menjalani penelitian di PT Indonesian Minerals and Coal Mining. DAFTAR PUSTAKA [1] Anonim Bando Conveyor Handbook, Bando co., Japan. p : 38. [2] Anonim Bridgestone Conveyor Belt Design Manual Handbook, Bridgestone Tire Co. Ltd, Japan. p : 8. [3] Gupta, A Mineral Processing Design and Operations An Introduction. Perth, Australia. [4] Sudarsono, A Pengantar Preparasi dan Pencucian Batubara, ITB. Bandung. [5] Sukandarrumidi Batubara dan Pemanfaatannya Pengantar Teknologi Batubara Menuju Lingkungan Bersih. Gadjah Mada University, Yogyakarta. hal : 17. [6] Yunisa, E Kajian Teknis Crushing Plant (Skripsi). Program Studi Teknik Pertambangan, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru. JURNAL HIMASAPTA, Vol. 3, No. 1, April 2018 :
8 28
EVALUASI KINERJA ALAT CRUSHING PLANT DAN ALAT MUAT DALAM RANGKA PENINGKATAN TARGET PRODUKSI BATUBARA PADA PT MANDIRI CITRA BERSAMA
EVALUASI KINERJA ALAT CRUSHING PLANT DAN ALAT MUAT DALAM RANGKA PENINGKATAN TARGET PRODUKSI BATUBARA PADA PT MANDIRI CITRA BERSAMA Dahni 1*, Uyu Saismana 2, Romla Noor Hakim 2, Andre 3 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciEVALUASI CRUSHING PLANT DAN ALAT SUPPORT UNTUK PENGOPTIMALAN HASIL PRODUKSI DI PT BINUANG MITRA BERSAMA DESA PUALAM SARI, KECAMATAN BINUANG
EVALUASI CRUSHING PLANT DAN ALAT SUPPORT UNTUK PENGOPTIMALAN HASIL PRODUKSI DI PT BINUANG MITRA BERSAMA DESA PUALAM SARI, KECAMATAN BINUANG Imam 1, Agus Triantoro 2*, Riswan 2, Deddy J. Sitio 3 1 Mahasiswa
Lebih terperinciKAJIAN TEKNIS BELT CONVEYOR DAN BULLDOZER DALAM UPAYA MEMENUHI TARGET PRODUKSI BARGING PADA PT ARUTMIN INDONESIA SITE ASAM-ASAM
KAJIAN TEKNIS BELT CONVEYOR DAN BULLDOZER DALAM UPAYA MEMENUHI TARGET PRODUKSI BARGING PADA PT ARUTMIN INDONESIA SITE ASAM-ASAM M. Zaini Arief 1*, Uyu Saismana 2, Ahmad Juaeni 3 1 Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciKAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT LIEBHERR 9400 DALAM KEGIATAN PEMINDAHAN OVERBURDEN DI PT RAHMAN ABDIJAYA JOB SITE PT ADARO INDONESIA
KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT LIEBHERR 9400 DALAM KEGIATAN PEMINDAHAN OVERBURDEN DI PT RAHMAN ABDIJAYA JOB SITE PT ADARO INDONESIA Saipul Rahman 1*, Uyu Saismana 2 1 Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Pendahuluan Indonesia sebagai negara berkembang dimana pembangunan di setiap wilayah di indonesia yang semakin berkembang yang semakin berkekembang pesat-nya bangunanbangunan
Lebih terperinciJl. Raya Palembang-Prabumulih KM.32 Indralaya Sumatera Selatan, 30662, Indonesia ABSTRAK
KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS BELT CONVEYOR DALAM UPAYA MEMENUHI TARGET PRODUKSI BATUBARA SEBESAR 1800 TON/HARI DI PT. AMAN TOEBILLAH PUTRA LAHAT SUMATERA SELATAN Faizah Hayati 1, Syamsul Komar 2, Fuad Rusydi
Lebih terperinciBAB IV PENAMBANGAN 4.1 Metode Penambangan 4.2 Perancangan Tambang
BAB IV PENAMBANGAN 4.1 Metode Penambangan Cadangan Batubara yang terdapat dalam daerah penambangan Sangasanga mempunyai kemiringan umum sekitar 10-15 dan dengan cropline yang berada di sisi barat daerah
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Folw Chart Metodologi Penelitian Dalam memecahkan masalah pada penelitian yang diamati dibutuhkan langkanglangkah untuk menguraikan pendekatan dan model dari masalah tersebut.
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
23 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Proses Pengolahan Batu Andesit Pengolahan andesit adalah mereduksi ukuran yang sesuai dengan berbagai kebutuhan. Untuk kegiatan ini dilaksanakan melalui unit peremukan (crushing
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 23 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Proses Pengolahan Batu Andesit Pengolahan andesit adalah mereduksi ukuran yang sesuai dengan berbagai kebutuhan. Untuk kegiatan ini dilaksanakan melalui
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. perkecil ukurannya sebesar ton per bulan. Sedangkan kemampuan
BAB V PEMBAHASAN PT Nan Riang mempunyai target produksi batubara yang akan di perkecil ukurannya sebesar 25000 ton per bulan. Sedangkan kemampuan produksi yang ada pada saat ini pada site ampelu adalah
Lebih terperinciDAFTAR ISI. RINGKASAN... v ABSTRACT... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI RINGKASAN... v ABSTRACT... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I II III PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Maka pada tingkat awal pengolahan batugamping terutama dalam peremukan harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pembuatan semen, batugamping merupakan bahan baku utama. Maka pada tingkat awal pengolahan batugamping terutama dalam peremukan harus berjalan dengan
Lebih terperinciEVALUASI PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI ALAT MEKANIS UNTUK PEMBONGKARAN OVERBURDEN DI PIT 4 PT DARMA HENWA SITE ASAM-ASAM
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 1, No. 3, Desember 216 : 57-61 EVALUASI PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI ALAT MEKANIS UNTUK PEMBONGKARAN OVERBURDEN DI PIT 4 PT DARMA HENWA SITE ASAM-ASAM Achmad 1*, Agus Triantoro 2,
Lebih terperinciBAB III ANALISA PERHITUNGAN
BAB III ANALISA PERHITUNGAN 3.1 Data Informasi Awal Perancangan Gambar 3.1 Belt Conveyor Barge Loading Capasitas 1000 Ton/Jam Fakultas Teknoligi Industri Page 60 Data-data umum dalam perencanaan sebuah
Lebih terperinciEVALUASI PRODUKSI ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI PADA PT PAMA PERSADA NUSANTARA DISTRIK KCMB
EVALUASI PRODUKSI ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI PADA PT PAMA PERSADA NUSANTARA DISTRIK KCMB Hambali 1*, Nurhakim 2, Riswan 2, Marselinus Untung Dwiatmoko 2 1 Mahasiswa
Lebih terperinciejournal Teknik sipil, 2012, 1 (1) ISSN ,ejurnal.untag-smd.ac.id Copyright 2012
ejournal Teknik sipil, 2012, 1 (1) ISSN 0000-0000,ejurnal.untag-smd.ac.id Copyright 2012 ANALISA TEKNIS PRODUKSI ALAT BERAT UNTUK PENGUPASAN BATUAN PENUTUP PADA PENAMBANGAN BATUBARA PIT X PT. BINTANG SYAHID
Lebih terperinciPROSES PENAMBANGAN BATUBARA
PROSES PENAMBANGAN BATUBARA 1. Pembersihan lahan (land clearing). Kegiatan yang dilakukan untuk membersihkan daerah yang akan ditambang mulai dari semak belukar hingga pepohonan yang berukuran besar. Alat
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... Bab
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... Bab vii I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Tujuan Penelitian... 1 1.3 Identifikasi Masalah...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penggalian, muat dan pengangkutan material. Semua kegiatan ini selalu berkaitan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu kegiatan penambangan tidak akan terlepas dari suatu kegiatan penggalian, muat dan pengangkutan material. Semua kegiatan ini selalu berkaitan dengan masalah
Lebih terperinciJurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 1 Periode: Maret-Agustus 2015
Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 mor. 1 Periode: Maret-Agustus 2015 KAJIAN TEKNIS ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PIT UW PT.BORNEO ALAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar berwarna gelap vesicular batuan vulkanik yang bisanya porfiritik (berisi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batuan andesit berasal dari pembekuan magma di dekat atau di atas permukaan bumi, karena itu sering disebut batuan beku luar. Andesit sebagian besar berwarna gelap
Lebih terperinciBAB III DASAR TEORI. sudah pasti melakukan proses reduksi ukuran butir (Comminution) sebagai bagian
BAB III DASAR TEORI 3.1. Umum Setiap proses pengolahan bahan galian baik bijih maupun mineral industri sudah pasti melakukan proses reduksi ukuran butir (Comminution) sebagai bagian yang penting dari keseluruhan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk menyediakan solusi terhadap masalah rantai pasok yang dihadapi oleh Perusahaan, maka diagram kerja terstruktur dari McKinsey digunakan untuk menghasilkan hipotesis berdasarkan
Lebih terperinciProsiding Teknik Pertambangan ISSN:
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Analisis Kinerja Penggalian Bucket Wheel Excavator () dalam Upaya Mencapai Target Produksi Over Burden di PT Bukit Asam (Persero) Tbk Unit Pertambangan Tanjung
Lebih terperinci2 Dosen Jurusan Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional.
KESERASIAN KERJA ALAT GALI-MUAT DAN ALAT ANGKUT PADA KEGIATAN PENGAMBILAN LUMPUR DAN TANAH PUCUK DI PT. NEWMONT NUSA TENGGARA KABUPATEN SUMBAWA BARAT, PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Khaerul Nujum 1, Ag.
Lebih terperinciEVALUASI PRODUKSI ALAT MEKANIS UNTUK PEMINDAHAN OVERBURDEN DI PT RIUNG MITRA LESTARI SITE RANTAU
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 1, No. 3, Desember 216 : 62-66 EVALUASI PRODUKSI ALAT MEKANIS UNTUK PEMINDAHAN OVERBURDEN DI PT RIUNG MITRA LESTARI SITE RANTAU Agus Arie Yudha 1*, Agus Triantoro 2, Uyu Saismana
Lebih terperinciProsiding Teknik Pertambangan ISSN:
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Evaluasi Kinerja Alat Crushing Plant pada Tambang Diorit Berdasarkan Target Produksi dan Spesifikasi Alat di PT Total Optima Prakarsa, Desa Peniraman Dalam,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Maksud dantujuan Adapun maksud dan tujuan dari kegiatan pembuatan perencanaan peremuk andesit adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertambahan kebutuhan transportsi di dunia saat ini yang semakin tinggi menyebabkan terjadinya peningkatan kendaraan bermotor, yang menyebabkan pembangunan jalan raya
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA CONVEYOR BELT SYSTEM PADA PROJECT PENGEMBANGAN PRASARANA PERTAMBANGAN BATUBARA TAHAP 1 PT. SUPRABARI MAPANINDO MINERAL
LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA CONVEYOR BELT SYSTEM PADA PROJECT PENGEMBANGAN PRASARANA PERTAMBANGAN BATUBARA TAHAP 1 PT. SUPRABARI MAPANINDO MINERAL Diajukan Guna Memenuhi Kelulusan Mata Kuliah Tugas Akhir
Lebih terperinciPENINGKATAN PRODUKSI PABRIK PEREMUK BATU ANDESIT PT. PERWITA KARYA DI DESA BEBER KECAMATAN SUMBER CIREBON JAWA BARAT SKRIPSI
PENINGKATAN PRODUKSI PABRIK PEREMUK BATU ANDESIT PT. PERWITA KARYA DI DESA BEBER KECAMATAN SUMBER CIREBON JAWA BARAT SKRIPSI Oleh ASTYA ARADEA AJI SAPUTRA NIM. 112.020.029 JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Kegiatan Peremukan Batugamping Peremukan batugamping dimaksudkan untuk memperkecil ukuran material hasil penambangan yang masih berbentuk bongkah menjadi ukuran yang diharapkan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN 5.1 Metode Penambangan 5.2 Perancangan Tambang Perancangan Batas Awal Penambangan
BAB V PEMBAHASAN 5.1 Metode Penambangan Pemilihan metode penambangan Block Cut Open Pit Mining dikarenakan seam batubara mempunyai kemiringan yang cukup signifikan yaitu sebesar 10-15 sehingga batas akhir
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERHITUNGAN
BAB IV ANALISA PERHITUNGAN 4.1 Pengolahan Data Berdasarkan data yang sudah terkumpul seperti yang terangkum di atas, maka dilakukan perhitungan pengolahan data untuk mendapatkan suatu kesimpulan dari penelitian
Lebih terperinciSKRIPSI ANALISIS KEMBALI BELT CONVEYOR BARGE LOADING DENGAN KAPASITAS 1000 TON PER JAM
SKRIPSI ANALISIS KEMBALI BELT CONVEYOR BARGE LOADING DENGAN KAPASITAS 1000 TON PER JAM Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : Noor
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN MATERI. industri, tempat penyimpanan dan pembongkaran muatan dan sebagainya. Jumlah
BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindahan bahan merupakan salah satu peralatan mesin yang dugunakan untuk memindahkan muatan dilokasi pabrik, lokasi konstruksi, lokasi industri,
Lebih terperinciProsiding Teknik Pertambangan ISSN:
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Analisis Kinerja Penggalian Bucket Wheel Excavator (BWE) dalam Upaya Mecapai Target Produksi Over Burden di PT Bukit Asam (Persero) Tbk Unit Pertambangan Tanjung
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA BELT CONVEYOR UNTUK OPTIMALISASI KAPASITAS TRANSFER BATUBARA DI PT. KALTIM PRIMA COAL
EVALUASI KINERJA BELT CONVEYOR UNTUK OPTIMALISASI KAPASITAS TRANSFER BATUBARA DI PT. KALTIM PRIMA COAL PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Penelitian Tugas Akhir Mahasiswa Pada Jurusan Teknik
Lebih terperinciPerancangan Belt Conveyor Pengangkut Bubuk Detergent Dengan Kapasitas 25 Ton/Jam BAB III PERHITUNGAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA CONVEYOR
BAB III PERHITUNGAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA CONVEYOR 3.1 Data Perancangan Spesifikasi perencanaan belt conveyor. Kapasitas belt conveyor yang diinginkan = 25 ton / jam Lebar Belt = 800 mm Area cross-section
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI DAN PEMBAHASAN START. Identifikasi masalah. Pengolahan data stockpile hingga menjadi model. Analisa pengadaan alat berat
BAB III METODOLOGI DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang alur kegiatan analisa pengadaan alat berat di terminal curah batubara. Diagram alir kegiatan dapat dilihat pada gambar 3.1. START
Lebih terperinciSKRIPSI PERANCANGAN BELT CONVEYOR PENGANGKUT BUBUK DETERGENT DENGAN KAPASITAS 25 TON/JAM
SKRIPSI PERANCANGAN BELT CONVEYOR PENGANGKUT BUBUK DETERGENT DENGAN KAPASITAS 25 TON/JAM Diajukan guna melengkapi sebagian syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dibuat Oleh : Nama : Nuryanto
Lebih terperinciPRODUKTIVITAS ALAT MUAT DAN ANGKUT PADA PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PIT 8 FLEET D PT. JHONLIN BARATAMA JOBSITE SATUI KALIMANTAN SELATAN
PRODUKTIVITAS ALAT MUAT DAN ANGKUT PADA PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PIT 8 FLEET D PT. JHONLIN BARATAMA JOBSITE SATUI KALIMANTAN SELATAN Hj. Rezky Anisari, ST,MT (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik
Lebih terperinciKAJIAN TEKNIS KERJA ALAT GALI MUAT UNTUK PENGUPASAN LAPISAN TANAH PUCUK PADA LOKASI TAMBANG BATUBARA DI PIT
KAJIAN TEKNIS KERJA ALAT GALI MUAT UNTUK PENGUPASAN LAPISAN TANAH PUCUK PADA LOKASI TAMBANG BATUBARA DI PIT PINANG SOUTH PT. KALTIM PRIMA COAL, SANGATTA, KALIMANTAN TIMUR Oleh : Muhammad Syaiful Irianto
Lebih terperinciMuhammad Oktakusgara 1, Abuamat HAK 2, Maulana Yusuf 3
KAJIAN PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS HOPPER DAN ALAT ANGKUT UNTUK MENGATASI MASALAH ANTRIAN ALAT ANGKUT DAN MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HOPPER TLS 3 BANKO BARAT PT BUKIT ASAM (PERSERO) TBK COMPARATIVE STUDY
Lebih terperinciBAB III TEORI DASAR 3.1 Pengertian Coal Processing Plant 3.2 Run Of Mine (ROM ) Stockpile
BAB III TEORI DASAR Operasi crushing system yang dilakukan di Coal Processing Plant 3 (CPP3) merupakan proses pengecilan ukuran batubara hasil penambangan sehingga akan diperoleh ukuran batubara sesuai
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN MATERI
BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan satu diantara peralatan mesinyang digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi konstruksi, tempat
Lebih terperinciProsiding Teknik Pertambangan ISSN:
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Optimalisasi Alat Crushing Plant untuk Memenuhi Target Produksi Andesit di PT. Ansar Terang Crushindo, Kecamatan Pangkalan Kota Baru Kabupaten Lima Puluh Kota
Lebih terperinciLOADER Alat untuk memuat material ke dump truck, atau memindahkan material, penggalian ringan. Produksi per jam (Q)
LOADER Alat untuk memuat material ke dump truck, atau memindahkan material, penggalian ringan. Produksi per jam (Q) q 60 E Q q = q 1. k dimana, q 1 = kapasitas munjung k = factor bucket Waktu siklus a)
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN MATERI. digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi
5 BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan satu diantara peralatan mesin yang digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi konstruksi, tempat
Lebih terperinciMetode Tambang Batubara
Metode Tambang Batubara 1. SISTEM PENAMBANGAN BATUBARA Sistem penambangan batubara ada 3, yaitu: - Penambangan Terbuka - Penambangan Bawah Tanah - Penambangan dengan Auger 1.1 Penambangan batubara terbuka
Lebih terperinciKelompok 6. Pesawat Kerja. Belt Conveyor. Ahmad Fikri Muhamad Nashrulloh
Kelompok 6 Pesawat Kerja Belt Conveyor Ahmad Fikri 5315111767 Muhamad Nashrulloh 5315111769 http://www.automation.com/resources-tools/articles-white-papers/motion-control/selecting-the-optimal-conveyor-drive
Lebih terperinciMODIFIKASI SUDUT KEMIRINGAN IDLER ROLL BELT CONVEYOR DENGAN KAPASITAS 1200 TON/JAM.
MODIFIKASI SUDUT KEMIRINGAN IDLER ROLL BELT CONVEYOR DENGAN KAPASITAS 1200 TON/JAM. TUGAS AKHIR BIDANG KONTRUKSI Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Persyaratan Akademik Dalam
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN MOTTO SARI...
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN MOTTO SARI... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR...iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL...vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR FOTO...ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan pemasaran. Pada kegiatan usaha pertambangan, terdapat suatu kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan usaha pertambangan merupakan suatu rangkaian kegiatan usaha yang memiliki alur yang panjang, mulai dari kegiatan survei tinjau sampai dengan kegiatan pemasaran.
Lebih terperinciPERALATAN TAMBANG BAWAH TANAH
PERALATAN TAMBANG BAWAH TANAH Peralatan tambang bawah tanah merupakan alat yang umum digunakan dan khususnya dirancang untuk tambang bawah tanah. Pengankutan tambang bawah tanah adalah usaha atau cara
Lebih terperinciProsiding Teknik Pertambangan ISSN:
rosiding Teknik ertambangan ISSN: 2460-6499 Evaluasi roduktivitas Alat Gali - Muat dan Angkut pada enambangan Batubara di it 3 Timur Tambang Banko Barat T Bukit Asam (ersero) Tbk, Kecamatan Lawang Kidul,
Lebih terperinciTUGAS SKRIPSI MESIN PEMINDAH BAHAN
TUGAS SKRIPSI MESIN PEMINDAH BAHAN STUDI PRESTASI BELT CONVEYOR HUBUNGANNYA DENGAN UKURAN BUTIRAN DAN TINGKAT KELEMBABAN BAHAN CURAH ( BATUBARA ), PANJANG BELT 7,6 METER ; LEBAR 32 CENTIMETER OLEH RIO
Lebih terperinciOPTIMASI JARAK ADJUSTMENT TENSIONING DEVICE PADA DRAG CHAIN CONVEYOR
OPTIMASI JARAK ADJUSTMENT TENSIONING DEVICE PADA DRAG CHAIN CONVEYOR Budi Setiyana 1) Abstrak Drag Chain Conveyor (DCC) adalah salah satu jenis alat transport untuk memindahkan material baik powder maupun
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. lokasi konstruksi, lokasi industri, tempat penyimpanan, bongkaran muatan dan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan salah satu peralatan mesin yang digunakan untuk memindahkan muatan dari lokasi satu ke lokasi yang lainnya, misalnya
Lebih terperinciRE DESAIN PENGATURAN PERALATAN COALGETTING UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI DESEMBER 2016
JP Vol. No.4 Agustus 207 ISSN 2549-008 RE DESAIN PENGATURAN PERALATAN COALGETTING UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI DESEMBER 206 RE DESIGN OF SETTING COALGETTING EQUIPMENT TO FULFILL PRODUCTION TARGET ON
Lebih terperinciKajian Teknis Sistem Penyaliran dan Penirisan Tambang Pit 4 PT. DEWA, Tbk Site Asam-asam Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan
Kajian Teknis Sistem Penyaliran dan Penirisan Tambang Pit 4 PT. DEWA, Tbk Site Asam-asam Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan Uyu Saismana 1, Riswan 2 1,2 Staf Pengajar Prodi Teknik Pertambangan,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Truk Pengangkut dan Ban Truk Produk truk pengangkut dalam pertambangan mempunyai banyak tipe dan ukuran. Namun setiap kelas atau berat muatan yang sama hampir mempunyai ukuran
Lebih terperinciKajian Biaya Produksi Pemindahan Material Batugamping dari Room of Material ke Crusher di PT Lafarge Cement Indonesia, Lhoknga, Aceh Besar
Kajian Biaya Pemindahan Material Batugamping dari Room of Material ke Crusher di PT Lafarge Cement Indonesia, Lhoknga, Aceh Besar Devi Pratiwi*, Hendra Harisman Program Studi Teknik tambangan, Jurusan
Lebih terperinciSTUDI TARGET PEMBONGKARAN OVERBURDEN BERDASARKAN KAJIAN PEMBORAN UNTUK LUBANG LEDAK DI PT BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA JOBSITE
STUDI TARGET PEMBONGKARAN OVERBURDEN BERDASARKAN KAJIAN PEMBORAN UNTUK LUBANG LEDAK DI PT BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA JOBSITE ADARO KABUPATEN TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Farida Kesumawati 1, Nurhakim
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan semakin banyak berdirinya perusahaan perusahaan. pertambangan Batubara di Indonesia termasuk di Propinsi Jambi, salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan permintaan pasar akan Batubara yang semakin meningkat mengakibatkan semakin banyak berdirinya perusahaan perusahaan pertambangan Batubara di Indonesia
Lebih terperinciJurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016
Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. Nomor. 2 Periode: Sept. 205 Feb. 206 KAJIAN TEKNIS PRODUKSI ALAT GALI-MUAT DAN ALAT ANGKUT PADA PENGUPASAN OVERBURDEN DI TAMBANG BATUBARA PT. RIAN PRATAMA MANDIRI
Lebih terperinciABSTRAK 1. PENDAHULUAN. JP Vol.1 No.4 Agustus 2017 ISSN
OPTIMASI FASILITAS PENANGANAN BATUBARA UNTUK MEMENUHI TARGET PEMASARANSTOCKPILE SITE BANKO BARAT PT.BUKIT ASAM (PERSERO), TBK. TANJUNG ENIM SUMATERA SELATAN OPTIMIZATION OF COAL HANDLING FACILITY TO MEET
Lebih terperinciStudi Kualitas Batubara Secara Umum
Rencana Pengolahan Studi Kualitas Batubara Secara Umum Hasil analisis batubara PT JFL-X dengan menitik beratkan pada parameter nilai panas dan carbon tertambat didaerah Kungkilan (Blok 1) memiliki nilai
Lebih terperinciSTUDI TEKNIS PENGEBORAN 3 STEEL DAN 4 STEEL UNTUK PENYEDIAAN LUBANG LEDAK DI PT SEMEN TONASA KABUPATEN PANGKEP PROVINSI SULAWESI SELATAN
STUDI TEKNIS PENGEBORAN 3 STEEL DAN 4 STEEL UNTUK PENYEDIAAN LUBANG LEDAK DI PT SEMEN TONASA KABUPATEN PANGKEP PROVINSI SULAWESI SELATAN Ramadhani Febrian Malta 1, Nurhakim 2, Riswan 2, Basri 3 1 Mahasiswa
Lebih terperinciPERHITUNGAN PRODUKTIVITAS BULLDOZER PADA AKTIVITAS DOZING DI PT. PAMAPERSADA NUSANTARA TABALONG KALIMANTAN SELATAN
PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS BULLDOZER PADA AKTIVITAS DOZING DI PT. PAMAPERSADA NUSANTARA TABALONG KALIMANTAN SELATAN Hj. Rezky Anisari rezky_anisari@poliban.ac.id Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik
Lebih terperinciProsiding Teknik Pertambangan ISSN:
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Kajian Pengaruh Cone Crusher Tertiary terhadap Persentase Hasil si dengan Menggunakan Uji Beltcut untuk Mendapatkan Hasil yang Optimal pada Tambang Quarry
Lebih terperinciKAJIAN TEKNIS ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT DALAM UPAYA MEMENUHI SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT
KAJIAN TEKNIS ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT DALAM UPAYA MEMENUHI SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT. YUSTIKA UTAMA ENERGI KALIMANTAN TIMUR Oleh: Efigenia
Lebih terperinciEVALUASI PENYEBAB TIDAK TERCAPAINYA KUALITAS BLENDING BATUBARA DI BANKO BARAT PT BUKIT ASAM (PERSERO) TBK. TANJUNG ENIM SUMATRA SELATAN
EVALUASI PENYEBAB TIDAK TERCAPAINYA KUALITAS BLENDING BATUBARA DI BANKO BARAT PT BUKIT ASAM (PERSERO) TBK. TANJUNG ENIM SUMATRA SELATAN EVALUATION OF CAUSES NOT ACHIEVE THE COAL BLENDING QUALITY IN BANKO
Lebih terperinciASSALAMUALAIKUM WR.WB
ASSALAMUALAIKUM WR.WB Disusun Oleh : 1. Akhmad Arif (3106030026) 2. Atho Adil Sansail (3106030142) LATAR BELAKANG Kurangnya persediaan air baku pada saat musim kemarau TUJUAN RUMUSAN MASALAH BATASAN MASALAH
Lebih terperinciDAFTAR ISI... RINGKASAN... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB
DAFTAR ISI RINGKASAN... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 2 1.3. Tujuan
Lebih terperinciPerhitungan Kapasitas Screw Conveyor perjam Menghitung Daya Screw Conveyor Menghitung Torsi Screw
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL...xii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang...
Lebih terperinciANALISIS BIAYA PRODUKSI PENAMBANGAN BATU KAPUR PADA BULAN APRIL 2017 DI BUKIT KARANG PUTIH PT. SEMEN PADANG ELSA RAHMA AFRILA
ANALISIS BIAYA PRODUKSI PENAMBANGAN BATU KAPUR PADA BULAN APRIL 2017 DI BUKIT KARANG PUTIH PT. SEMEN PADANG ELSA RAHMA AFRILA PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Bukit Makmur Mandiri Utama (PT BUMA) adalah sebuah perusahaan kontraktor pertambangan yang memiliki kerjasama operasional pertambangan dengan PT Bahari Cakrawala
Lebih terperinciProsiding Teknik Pertambangan ISSN:
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Evaluasi Produksi Crushing Plant di PT. Semen Padang Kelurahan Batu Gadang Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang Sumatera Barat Evaluation of Production Crushing
Lebih terperinciEVALUASI KINERJAUNIT CRUSHING PLANT
EVALUASI KINERJAUNIT CRUSHING PLANT PADA TAMBANG ANDESIT UNTUK MENCAPAI TARGET PRODUKSI 8000 TON/BULAN PADA BULAN MEI 2016 DI PT. ANSAR TERANG CRUSHINDOKABUPATEN LIMAPULUH KOTA SUMATRA BARAT PERFORMANCE
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman RINGKASAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI RINGKASAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciFarisyah Melladia Utami, Angga Kurniawan, Muhammad Wahyudi ABSTRAK
STUDI PERBANDINGAN ANTARA MODEL MATCH FACTOR DENGAN MODEL ANTRIAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN ALAT GALI DAN ALAT MUAT PENAMBANGAN BATUBARA PT.BUKIT ASAM, TANJUNG ENIM Farisyah Melladia
Lebih terperinciArtikel Pendidikan 23
Artikel Pendidikan 23 RANCANGAN DESAIN TAMBANG BATUBARA DI PT. BUMI BARA KENCANA DI DESA MASAHA KEC. KAPUAS HULU KAB. KAPUAS KALIMANTAN TENGAH Oleh : Alpiana Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Mataram
Lebih terperinciPENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara survei langsung ke lapangan yaitu pada PT KERETA API LOGISTIK (KALOG) AREA SUMATERA SELATAN STASIUN KERTAPATI,
Lebih terperinciOPTIMALISASI PRODUKSI PERALATAN MEKANIS SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PT
OPTIMALISASI PRODUKSI PERALATAN MEKANIS SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PT. PUTERA BARAMITRA BATULICIN KALIMANTAN SELATAN Oleh Riezki Andaru Munthoha (112070049)
Lebih terperinciJl. Tamansari No.1 Bandung
Prosiding Teknik Pertambangan Analisis Kinerja Pabrik Peremuk (Crushing Plant) Batuan Andesit dalam Upaya Memaksimalkan Kapasitas Produksi di PT Lotus SG Lestari Performance Analysis of Crushing Plant
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN BELT CONVEYOR
BAB III PERANCANGAN BELT CONVEYOR 3.1 Belt Conveyor Belt conveyor atau konveyor sabuk adalah pesawat pengangkut yang digunakan untuk memindahkan muatan dalam bentuk satuan atau tumpahan, dengan arah horizontal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat signifikan khususnya terhadap batubara. Batubara merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini kebutuhan akan energi mengalami peningkatan yang sangat signifikan khususnya terhadap batubara. Batubara merupakan sumber energi utama bagi manusia. Indonesia
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ULANG BELT CONVEYOR B-W600-6M DENGAN KAPASITAS 9 TON / JAM
37 BAB III PERANCANGAN ULANG BELT CONVEYOR B-W600-6M DENGAN KAPASITAS 9 TON / JAM 3.1. Penjelasan dan Perencanaan Produk PT.CCCM Merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang conveyor system dan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. 1. Imam Budi Rahardjo, Mengenal Batubara, Berita Iptek, 2006, Jakarta
DAFTAR PUSTAKA 1. Imam Budi Rahardjo, Mengenal Batubara, Berita Iptek, 2006, Jakarta 2. Faridz Tirasonjaya, Ilmu Batubara, 2006. 3. Gentry, D.W, O neill, T.J, Mine Investment Analysis, American Institute
Lebih terperinci4.1. Pengolahan Data BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pengumpulan data merupakan kegiatan mencari data-data yang diperlukan sebagai bahan penulis untuk melakukan analisa untuk melakukan analisa sesuai
Lebih terperinciProsiding Teknik Pertambangan ISSN:
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Evaluasi Kinerja Crushing Plan Batuan Andesit dalam Upaya Meningkatkan Kapasitas Produksi di PT. Ansar Terang Crushindo Performance Analysis of Crushing Plant
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Tujuan Penelitian... 2 1.3 Ruang
Lebih terperinciProsiding Teknik Pertambangan ISSN:
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Analisis Kinerja Belt Conveyor Sebagai Penunjang Produksi pada Pengolahan Batu Andesit di PT.Mandiri Sejahtera Sentra, Gunung Miun, Desa Sukamulya, Kecamatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan untuk mencapai profit atau keuntungan yaitu peningkatan revenue
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Dalam usaha di bidang pertambangan batubara ada dua hal yang menjadi tujuan untuk mencapai profit atau keuntungan yaitu peningkatan revenue (pendapatan)
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013 di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian,
Lebih terperinciJurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016
Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept. 2015 Feb. 2016 KAJIAN TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI ALAT GALI-MUAT & ALAT ANGKUT PADA KEGIATAN PENGUPASAN TOPSOIL DI STOCKPILE PT. KALTIM PRIMA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jalur Batubara Jalur batu bara dimulai dari pembongkarann batu bara dari kapal tongkang menggunakan ship unloader. Pengangkatan batu bara menggunakan grab dengan kapasitas 650
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan penambangan terdiri dari tahapan penggalian, pemuatan, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan penambangan terdiri dari tahapan penggalian, pemuatan, dan pengangkutan. Alat angkut yang umum digunakan adalah dump truck. Produktivitas dump truck sangat
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM KONVEYOR KAPASITAS 1500 TPH DAN ANALISA KEKUATAN PIN PADA RANTAI RECLAIM FEEDER
PERANCANGAN SISTEM KONVEYOR KAPASITAS 1500 TPH DAN ANALISA KEKUATAN PIN PADA RANTAI RECLAIM FEEDER TUGAS AKHIR Oleh DWI JAMES 04 05 22 017 X DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
Lebih terperinci