KERAGAAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI KECAMATAN PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA, PROVINSI SUMATERA BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
PERCEPATAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI SAWAH MELALUI UMUR BIBIT. Acceleration of Lowland Rice Yield through Seedling Age

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Barat Jl. Raya Padang-Solok Km 40 Sukarami, Telp ; Fax ABSTRACT

Efisiensi Penggunaan Jumlah Bibit Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Padi Sawah

KAJIAN PADI VARIETAS UNGGUL BARU DENGAN CARA TANAM SISTEM JAJAR LEGOWO

PENGARUH SISTEM TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI SAWAH VARIETAS IR-66 DI SUMATERA BARAT

UJI DAYA HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH DI SUBAK DANGIN UMAH GIANYAR BALI

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA GALUR PADI TAHAN TUNGRO DI KABUPATEN BANJAR

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI LAMPUNG SELATAN

Jurnal online Pertanian Tropik Pasca Sarjana FP USU Vol.1, No.1. Juni 2013

PENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI

Evaluasi Beberapa Galur Harapan Padi Sawah di Bali

SELEKSI POTENSI HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI GOGO DI DESA SIDOMULYO KABUPATEN KULON PROGO

PROSIDING SEMINAR NASIONAL DUKUNGAN INOVASI TEKNOLOGI DALAM AKSELERASI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS INDUSTRIAL PEDESAAN. Malang, 13 Desember 2005

PENGGUNAAN BERBAGAI PUPUK ORGANIK PADA TANAMAN PADI DI LAHAN SAWAH IRIGASI

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH PADA BEBERAPA VARIETAS DAN PEMBERIAN PUPUK NPK. Oleh:

SKRIPSI OLEH : FRISTY R. H. SITOHANG PEMULIAAN TANAMAN

PENGARUH SISTIM TANAM MENUJU IP PADI 400 TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA PENYAKIT

PENGARUH UMUR BIBIT TERHADAP PRODUKTIVITAS PADI VARIETAS INPARI 17

Syafri Edi dan Defira Suci Gusfarina Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi ABSTRACT

POTENSI PENGEMBANGAN PADI SAWAH VARIETAS UNGGUL BARU DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN KOMPONEN HASIL EMPAT VARIETAS UNGGUL BARU PADI INPARA DI BENGKULU ABSTRAK

PETUNJUK TEKNIS PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL PADI RAWA PADA 2 TIPE LAHAN RAWA SPESIFIK BENGKULU

Varietas Unggul Mendukung Usahatani Padi di Lahan Lebak. Morphological Characterization and Content of Sugar Some Sweet Potato Germplasm Local Lampung

Keragaan Beberapa VUB Padi Sawah di Lahan Pasang Surut Mendukung Swasembada Pangan

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS PADI (Oryza sativa L.) PADA TANAH SALIN

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI GOGO DAN PENDAPATAN PETANI LAHAN KERING MELALUI PERUBAHAN PENERAPAN SISTEM TANAM TANAM DI KABUPATEN BANJARNEGARA

UJI ADAPTASI VARIETAS UNGGUL DAN GALUR HARAPAN PADI UMUR SANGAT GENJAH PADA MUSIM KEMARAU DAN MUSIM HUJAN DI KABUPATEN SRAGEN, JAWA TENGAH

Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Padi Gogo di Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan

KETAHANAN PADI (WAY APO BURU, SINTA NUR, CIHERANG, SINGKIL DAN IR 64) TERHADAP SERANGAN PENYAKIT BERCAK COKLAT (Drechslera oryzae) DAN PRODUKSINYA

PENDAHULUAN Latar Belakang

KERAGAAN BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH UMUR SANGAT GENJAH DI NUSA TENGGARA TIMUR

KERAGAAN PRODUKSI DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU (VUB) PADA SL PTT DI KABUPATEN KUANSING

RESPON PADI SAWAH VARIETAS BATANG LEMBANG TERHADAP UMUR BIBIT

KAJIAN ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI LAHAN PASANG SURUT KABUPATEN SERUYAN. Astri Anto, Sandis Wahyu Prasetiyo

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Kata kunci : pertumbuhan dan hasil, galur harapan dan produksi beras

Keywords: assistance, SL-PTT, rice Inpari, increased production

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

UJI ADAPTASI BEBERAPA PADI HIBRIDA DI LAHAN SAWAH IRIGASI BARITO TIMUR, KALIMANTAN TENGAH

TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH VARIETAS UNGGUL BARU BATANG PIAMAN

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

IDENTIFIKASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL PADI GOGO DI ACEH BESAR. The Identification Some Upland Rice Superior Varieties in Aceh Besar

DAYA HASIL TIGA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI KEBON AGUNG BANTUL THE POTENTIAL YIELD OF THREE NEW PADDY VARIETIES AT KEBON AGUNG BANTUL

ADAPTASI TIGA VARIETAS UNGGUL KEDELAI DENGAN INOVASI PTT DI LAHAN KERING BUMI NABUNG, LAMPUNG TENGAH

PENAMPILAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI VARIETAS UNGGUL BARU PADI RAWA PADA LAHAN RAWA LEBAK DI KABUPATEN MERAUKE PAPUA

Potensi Hasil Varietas Unggul Baru Padi Gogo Pada Lahan Kering Menunjang Peningkatan Produksi Beras Nasional di Kabupaten Garut

Keragaan Tiga Varietas Unggul Baru Padi di Sawah Bukaan Baru Lahan Gambut

Keragaan Beberapa Varietas Unggul Baru Padi pada Lahan Sawah di Kalimantan Barat

Uji Adaptasi Beberapa Varietas Unggul Baru (VUB) Padi di Lahan Rawa Lebak Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi

Keragaan Varietas Inpari Pada Lahan Lebak Tengahan di Desa Epil Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan

INTRODUKSI KEDELAI VARIETAS GEMA DI DESA BUMI SETIA KECAMATAN SEPUTIH MATARAM KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS PADI GOGO DI DAERAH ALIRAN SUNGAI BATANGHARI. Mildaerizanti, Desi Hernita, Salwati dan B.Murdolelono BPTP JAMBI BPTP NTT

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TIGA VARIETAS PADI GOGO (Oryza sativa L.) TERHADAP PERBANDINGAN PEMBERIAN KASCING DAN PUPUK KIMIA

ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU (VUB) PADI DI LAHAN RAWA LEBAK KABUPATEN BATANGHARI PROVINSI JAMBI

KERAGAAN VARIETAS UNGGUL BARU KACANG HIJAU SETELAH PADI SAWAH PADA LAHAN KERING DI NTT

KK : 2.4% Ket: ** ( sangat nyata) tn (tidak nyata) Universitas Sumatera Utara

Kartina A.M. 1) Tirtayasa, Jl. Raya Jakarta Km.4 Pakupatan Serang Banten Telp ext. 132, Fax

KAJIAN ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR

KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU (VUB) PADI SAWAH DI KECAMATAN PADANG JAYA KABUPATEN BENGKULU UTARA

Penampilan Bawang Merah Pada Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Di Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya

Kajian Adaptasi Enam Varietas Unggul Baru Padi Sawah Irigasi Semi Teknis di Daerah Perbatasan Kalimantan Barat

KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN HASIL VARIETAS UNGGUL BARU (VUB) INPARI 12 DAN INPARI 21 BATIPUH DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN DAN KOTA PARIAMAN

Pengkajian Beberapa Varietas Unggul Baru (Vub) Padi Di Lahan Rawa Lebak Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan

KAJIAN KERAGAAN VARIETAS UNGGUL BARU (VUB) PADI DI KECAMATAN BANTIMURUNG KABUPATEN MAROS SULAWESI SELATAN ABSTRAK PENDAHULUAN

PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A

Oleh: Totok Agung Dwi Haryanto Fakultas Pertanian Unsoed Purwokerto (Diterima: 25 Agustus 2004, disetujui: 27 September 2004)

PENGKAJIAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH

KAJIAN PENGGUNAAN VARIETAS UNGGUL PADI BERLABEL DI KECAMATAN CURUP SELATAN KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN TAKALAR

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Inovasi Pertanian Sumatera Selatan Mendukung Swasembada Beras Nasional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

KERAGAAN BEBERAPA GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA DI LAHAN SAWAH NUSA TENGGARA BARAT

PENDAHULUAN. Latar Belakang. pembangunan pertanian dan sebagai makanan utama sebagian besar masyarakat

1) Dosen Fakultas Pertanian Unswagati Cirebon 2) Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Kuningan

ADAPTASI VARIETAS UNGGUL BARU PADA LAHAN RAWA PASANG SURUT DI PROVINSI BENGKULU ABSTRAK

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI VARIETAS MEKONGGA TERHADAP KOMBINASI DOSIS PUPUK ANORGANIK NITROGEN DAN PUPUK ORGANIK CAIR

PERAN SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL- PTT) DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI DI KABUPATEN PURBALINGGA

I. PENDAHULUAN. Ketahanan pangan merupakan salah satu prioritas utama dalam pembangunan

KAJIAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI GOGO MELALUI PEMANFAATAN LAHAN SELA DI ANTARA KARET MUDA DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

KERAGAMAN AGRONOMIS BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) PADA MODEL PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU

POTENSI PRODUKSI VARIETAS UNGGUL BARU KACANG TANAH PADA WILAYAH PENGEMBANGAN DI KABUPATEN NABIRE

APLIKASI SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PADI SAWAH APPLICATION OF JAJAR LEGOWO PLANTING SYSTEM TO INCREASE PADDY YIELD

PENGEMBANGAN PERBENIHAN (UPBS) PADI DI SUMATERA UTARA. Tim UPBS BPTP Sumatera Utara

PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DAN KEDELAI DI SUMATERA UTARA MELALUI UPBS

Kata kunci: Varietas Unggul Baru (VUB), Inpari, produksi dan adopsi petani

UJI PERBEDAAN SISTEM JAJAR LEGOWO TERHADAP BEBERAPA VARIETAS TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) PADA SAWAH TADAH HUJAN SKRIPSI SARLYONES KAFISA

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

Agros Vol. 15 No.1, Januari 2013: ISSN

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Percobaan

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

SKRIPSI OPTIMALISASI PRODUKSI PADI

PENGARUH PEMUPUKAN N, P, K PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI (Oryza sativa L.) KEPRAS

KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI PENANGKARAN SEBAGAI BENIH SUMBER DI LAMPUNG

MENINGKATKAN PROUKSI PADI DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI HEMAT AIR

PREFERENSI PETANI TERHADAP VARIETAS UNGGUL PADI DI KABUPATEN BOGOR FARMERS PREFERENCES OF RICE SUPERIOR VARIETY IN DISTRICT BOGOR

Transkripsi:

Jurnal Dinamika Pertanian Volume XXX Nomor 1 April 2015 (7-12) P: ISSN 0215-2525 E: ISSN 2549-7960 KERAGAAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI KECAMATAN PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA, PROVINSI SUMATERA BARAT Variability of New Yielding Varieties of Lowland Rice in Pulau Punjung District, Dharmasraya Regency, West Sumatera Province Misran Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Barat Jl. Raya Padang-Solok Km 40, Telp. 0755-31564; Fax. 0755-31138 [Diterima Nopember 2014; Disetujui Februari 2015] ABSTRACT Yielding variety is one of the important component technologies to increase production. Selection of varieties is suitable with a very supportive environment agro-ecosystem rice farming success. This research aims to determine the proper performance of growth and production of new superior varieties of lowland rice. The experiment was conducted at the farmers rice field Sikabau, Pulau Punjung, Dharmasraya Regency, from June to October 2012, using a randomized block design (RBD) with five replications. Treatment used three new varieties of lowland rice, i.e., Logawa, Tukad Unda, Mekongga and the high-yielding varieties of lowland rice of IR 66 which has evolved a long enough as a comparison. The seedlings was planted 3-5 seedlings/hill with spacing of 25 x 25 cm. Fertilizers applied is 300 kg Ponska, 100 kg urea and 30 kg KCl/ha. Data were collected consisted of plant height, maximum number of tiller/hill, number of productive tiller/hill, yield components and yield. The results showed that three new varieties of lowland rice, namely Logawa, Mekongga and Tukad Unda had good growth and yield. The new varieties which had a very good response were Logawa (5.8 t/ha), Mekongga (5.6 t/ha) and Tukad Unda (5.5 t/ha). Keywords: Performance of plants, Lowland rice, New superior varieties ABSTRAK Varietas unggul merupakan salah satu komponen teknologi yang penting untuk meningkatkan produksi. Pemilihan varietas yang sesuai dengan agroekosistem sangat mendukung keberhasilan usahatani padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tampilan pertumbuhan dan hasil varietas unggul baru padi sawah. Pengkajian dilaksanakan di lahan sawah petani Sikabau, Pulau Punjung, kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat pada bulan Juni sampai Oktober 2012. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan lima kali ulangan. Perlakuan menggunakan tiga varietas unggul baru padi sawah, yaitu; Logawa, Tukad Unda, Mekongga dan satu varietas unggul padi sawah yang sudah cukup lama berkembang IR 66 sebagai pembanding. Bibit ditanam 3 batang/rumpun, jarak tanam 25 x 25 cm. pupuk yang diberikan adalah 300 kg Ponska, 100 kg Urea, dan 30 kg KCl per hcktar. Pengamatan dilakukan terhadap; tinggi tanaman, jumlah anak maksimum, jumlah anak produktif, komponen hasil dan hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiga varietas unggul baru padi sawah masing-masing Logawa, Mekongga dan Tukad Unda memperlihatkan pertumbuhan dan hasil yang baik. Varietas unggul baru yang mendapat respon yang sangat baik terutama Logawa dengan hasil rata-rata mencapai 5,8 t/ha, diikuti Mekongga (5,6 t/ha) dan Tukad Unda (5,5 t/ha). Kata kunci: Keragaan tanaman, Padi sawah, Varietas unggul baru PENDAHULUAN Varietas unggul merupakan salah satu komponen teknologi yang penting untuk meningkatkan produksi. Varietas unggul umumnya mempunyai sifat-sifat yang menonjol terhadap potensi hasil, tahan terhadap organisme pengganggu tertentu dan memiliki keunggulan sifat 7

Dinamika Pertanian April 2015 agronomis penting lainnya. Sembiring (2010), mengatakan bahwa penggunaan varietas unggul baru (VUB) merupakan salah satu komponen teknologi dasar pengelolaan tanaman terpadu yang dianjurkan. Hingga saat ini Kementerian Pertanian telah melepas lebih dari 233 varietas unggul yang terdiri atas 144 varietas unggul padi sawah inhibrida, 35 varietas unggul padi hibrida, 30 varietas unggul padi gogo, dan 24 varietas unggul padi rawa. Sebagian besar dari varietas unggul tersebut dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian. Pemilihan varietas yang sesuai dengan agroekosistem lingkungan sangat mendukung keberhasilan usahatani padi sawah (Manti dkk, 2006). Berbagai kendala ditemukan dalam sistem produksi perpadian Indonesia, antara lain penggunaan input yang tidak efisien, pelandaian peningkatan produksi dan belum dimanfaatkannya potensi genetik dalam bentuk varietas unggul baru (Las dkk, 2004). Sementara itu rata-rata laju pertambahan penduduk Indonesia sekitar 1,27-1,29% per tahun. Dengan laju pertumbuhan tersebut pada tahun 2025 jumlah penduduk Indonesia diproyeksikan mencapai 296 juta jiwa dengan kebutuhan beras sekitar 41,5 juta ton atau setara dengan 78,3 juta ton gabah kering giling (Las dkk, 2008). Untuk mencapai target tersebut diimplementasikan melalui; (1) Perluasan areal tanam dengan mencetak sawah baru, (2) Peningkatan produktifitas dengan penerapan budidaya tanaman sesuai dengan konsep Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) padi sawah. Salah satu komponen teknologi PTT padi sawah adalah Varietas Unggul Baru (VUB) baik melalui peningkatan potensi atau daya hasil maupun toleransi ataupun ketahanannya terhadap cekaman biotik atau abiotik. Varietas unggul merupakan komponen teknologi utama pertanaman padi yang telah memberikan kontribusi sebesar 56% dalam peningkatan produksi pada dekade 1970-2000 (Lamid dkk, 2005). Varietas unggul baru merupakan salah satu teknologi yang berperan penting dalam peningkatan kuantitas dan kualitas produk pertanian (Badan Litbang Pertanian, 2007). Kontribusi nyata varietas unggul terhadap peningkatan produksi padi nasional antara lain tercermin dari pencapaian swasembada beras pada tahun 1984. Hapsah (2005) menyatakan bahwa peningkatan produktivitas padi dapat diupayakan melalui penggunaan varietas unggul baru. Banyak varietas unggul baru padi yang sudah dilepas tetapi sebagian kurang berkembang. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain varietas tersebut kurang memiliki keunggulan spesifik, atau kurang sesuai dengan preferensi petani dan konsumen, atau varietas yang dilepas memiliki beberapa kelemahan yang sebelumnya belum diantisipasi. Akibatnya petani menanam varietas yang sama dari musim ke musim yang diyakini akan memberikan hasil tinggi, baik kualitas maupun kuantitas. Di Sumatera Barat masyarakat mempunyai preferensi tersendiri terhadap tekstur nasi. Beberapa varietas unggul yang sesuai dengan preferensi masyarakat Sumatera Barat sudah cukup lama ditanam seperti varietas IR 42, IR 66, dan Cisokan yang merupakan varietas yang sangat disenangi masyarakat Sumatera Barat, namun sering terjadi serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) seperti; wereng coklat, tunggro, dan blas dengan intensitas serangan ringan sampai berat. Oleh karena itu perlu adanya penambahan keragaman varietas atau penciptaan varietas unggul baru. Pemilihan varietas unggul baru yang tepat dan diikuti dengan penggunaan komponen teknologi lainnya mampu meningkatkan hasil padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penampilan pertumbuhan dan produksi varietas unggul baru padi sawah serta menambah keragaman varietas dalam hal pemilihan varietas terutama di lokasi pengujian. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di lahan petani Sikabau, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat pada bulan Mei sampai September 2012. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan lima kali ulangan. Perlakuan menggunakan empat varietas unggul padi sawah yaitu; Logawa, Tukad Unda, Mekongga dan IR 66 sebagai pembanding. Bibit ditanam sebanyak 3 batang/rumpun, jarak tanam 25x25 cm. pupuk diberikan sebanyak 300 kg Ponska, 100 kg Urea, dan 30 kg KCl/ha. 8

Keragaan Varietas Unggul Baru Padi Sawah di Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya Tabel 1. Rataan Komponen Agronomis Beberapa Varietas Unggul Baru Padi Sawah Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya, 2012. No Varietas Tinggi tanaman (cm) Penyiangan dilakukan dua kali yaitu pada umur 4 dan 7 minggu setelah tanam. Sedangkan pengendalian hama/penyakit dilaksanakan sesuai dengan konsep pengendalian hama terpadu (PHT). Pengamatan dilakukan terhadap tinggi tanaman, jumlah anakan maksimum, jumlah anakan produktif, komponen hasil dan hasil. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan analisis sidik ragam. Uji beda antar perlakuan dilakukan dengan menggunakan Duncan Multiple Range Test (DMRT). HASIL DAN PEMBAHASAN Komponen Pertumbuhan Tanaman Hasil analisis sidik ragam memperlihatkan bahwa perlakuan VUB padi sawah memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah anakan maksimum, dan jumlah anakan produktif (Tabel 1). Pada Tabel 1 terlihat bahwa tanaman tertinggi didapat pada varietas Mekongga (103,5 cm) diikuti oleh Logawa (102,5 cm) dan Tukad Unda (101,5 cm) yang berbeda nyata dengan varietas IR 66 (97,5 cm). Namun demikian, rataan tinggi tanaman varietas Tukad Unda lebih rendah dibanding deskripsinya (111,5 cm), sedangkan varietas Logawa, Mekongga dan IR 66 rataan tinggi tanaman lebih tinggi dibanding deskripsinya (BBlitpa, 2011). Selanjutnya, Jumlah tnakan maksimum (batang/rumpun) Jumlah anakan produktif (batang/rumpun) 1 Logawa 102,5 a 20,0 a 18,0 a 2 Tukad Unda 101,5 a 17,0 b 15,0 b 3 Mekongga 103,5 a 19,0 ab 16,0 b 4 IR 66 97,5 b 17,5 b 15,5 b KK (%) 4,70 6,60 9,40 Angka pada lajur yang diikuti huruf yang sama berbeda tidak nyata menurut uji DMRT 5%. jumlah anakan maksimum terbanyak didapat pada varietas Logawa yaitu 20 batang/rumpun diikuti oleh varietas Mekongga 19 batang/ rumpun, berbeda nyata dengan varietas lainnya. Pengamatan jumlah anakan produktif tertinggi juga didapatkan pada varietas Logawa yaitu sebanyak 12 batang/rumpun, berbeda nyata dengan varietas Mekongga (16 batang/rumpun), IR 66 (15,5 batang/rumpun) dan Tukad Unda (15 batang/rumpun). Pembentukan anakan produktif sangat menentukan jumlah malai dari tanaman padi. Makin banyak anakan produktif makin banyak jumlah malai. Terdapat korelasi antara jumlah malai dengan hasil, karena makin banyak jumlah malai makin tinggi hasil tanaman padi. Simanulang (2001) mengatakan anakan produktif per rumpun atau persatuan luas merupakan penentu terhadap jumlah malai dengan demikian anakan produktif merupakan salah satu komponen hasil yang berpengaruh langsung terhadap tinggi rendahnya hasil gabah. Komponen Hasil Tanaman Komponen hasil tanaman yang diamati adalah panjang malai, jumlah gabah per malai, persentase gabah hampa, dan berat 1.000 biji. Hasil analisis sidik ragam memperlihatkan bahwa varietas unggul baru padi sawah memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah gabah per malai, persentase gabah hampa, berat Tabel 2. Rataan Komponen Hasil Beberapa Varietas Unggul Padi Sawah. Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya, 2012. No Varietas Panjang malai Jumlah gabah per Persentase gabah Berat 1.000 biji (cm) malai (butir) hampa (%) (gram) 1 Logawa 23,0 a 163,50 b 18,30 b 25,60 a 2 Tukad Unda 23,5 a 156,25 c 23,65 a 23,90 b 3 Mekongga 23,5 a 162,50 b 19,20 b 23,70 b 4 IR 66 22,5 a 170,25 a 19,30 b 23,50 b KK (%) 7,50 13,45 16,60 6,70 Angka pada lajur yang diikuti huruf yang sama berbeda tidak nyata menurut uji DMRT 5%. 9

Dinamika Pertanian April 2015 Tabel 3. Hasil Gabah Beberapa Varietas Padi Sawah. Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya, 2012. No Varietas Hasil gabah Persentase peningkatan hasil (t GKP/ha) Gabah (%) 1 Logawa 5,85 a 8,33 2 Mekongga 5,60 a 3,70 3 Tukad Unda 5,45 a 0,92 4 IR 66 5,40 a - KK (%) 9,46 Angka pada lajur yang diikuti huruf yang sama berbeda tidak nyata menurut uji DMRT 5%. 1.000 biji, sedangkan panjang malai tidak menunjukkan pengaruh nyata (Tabel 2). Pada Tabel 2 terlihat bahwa panjang malai berkisar dari 22,5 sampai 23,5 cm, dan tidak berbeda nyata dengan semua varietas yang diuji. Secara angka-angka malai terpanjang ditunjukkan pada varietas Tukad Unda (23,5 cm) dan Mekongga (23,5 cm) diikuti oleh varietas Logawa (23,0 cm) dan IR 66 (22,5 cm). Jumlah gabah per malai berkisar dari 156,25 sampai 175,25 butir. Jumlah gabah terbanyak ditunjukkan pada varietas IR 66 (175,25 butir) berbeda nyata dengan semua varietas yang diuji, yaitu Logawa 158,3 butir, Tukad Unda 13,50 butir dan Mekongga 162,50 butir. Persentase gabah hampa berkisar dari 15,50 sampai 28,65%, dimana yang terendah ditunjukkan pada varietas IR 66 (15,50%) berbeda nyata dengan varietas Tukad Unda (28,65%), Mekongga (19,20%) dan Logawa (18,30%). Bervariasinya persentase gabah hampa ini diduga karena faktor genetik. Horrie dkk (2006) mengatakan gabah hampa merupakan ketidak mampuan tanaman dalam melakukan pengisian bulir tanaman, kehampaan menyebabkan hasil tidak akan tinggi hal ini disebabkan faktor genetik atau lingkungan. Pengamatan berat gabah 1.000 biji semua varietas yang diuji menunjukkan perbedaan yang nyata. Berat gabah 1000 biji berkisar dari 23,50 sampai 25,60 gr, berat gabah terberat didapat pada varietas Logawa (25,60 gr) berbeda nyata dengan semua varietas yang digunakan. Perbedaan ini diduga karena berat dan ukuran gabah dipengaruhi oleh sifat genetik serta daya adaptasi varietas dengan lingkungan tumbuhnya. Hasil Gabah Hasil analisis terhadap gabah kering panen diperoleh bahwa semua varietas padi sawah yang diuji memberikan pengaruh yang tidak nyata (Tabel 3). Hasil gabah kering panen 10 berkisar dari 5,45 sampai 5,85 t GKP/ha, secara angka-angka hasil gabah kering panen tertinggi ditunjukkan pada varietas Logawa (5,85 t/ha) kemudian diikuti oleh varietas Mekongga (5,60 t/ha), Tukad Unda (5,45 t/ha) dan varietas IR 66 (5,40 t/ha). Persentase peningkatan hasil gabah tertinggi didapatkan pada varietas Logawa 8,33%, Mekongga 3,70% dan Tukad Unda 0,92%. Peningkatan persentase hasil gabah ini disebabkan salah satunya oleh nilai komponen hasil, dimana sifat komponen hasil antara satu dengan yang lainnya memiliki hubungan erat, ketidak seimbangan diantara komponen hasil tersebut akan sangat mempengaruhi potensi hasil yang diperoleh. Walaupun hasil gabah dari ke tiga varietas unggul baru yang digunakan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata, akan tetapi semua varietas unggul baru yang digunakan mempunyai prospek untuk dikembangkan sebagai varietas unggul baru terutama di daerah pengujian. KESIMPULAN Dari pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Semua varietas unggul baru padi sawah yang digunakan cendrung memperlihatkan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan dan hasil dibandingkan dengan varietas IR 66. 2. Persentase peningkatan hasil masing-masing varietas unggul baru dibandingkan dengan IR 66 adalah sebagai berikut; varitas Logawa 8,33%, varietas Mekongga 3,70% dan varietas Tukad Unda 0,92%, dengan perolehan hasil gabah kering panen berturut-turut sebagai berikut; 5,85 t, 5,60 t dan 5,45 t/ha. 3. Untuk mendapatkan hasil yang optimal pergiliran varietas tanaman perlu dilakukan, untuk itu disarankan menggunakan varietas unggul baru yaitu; Logawa, Mekongga atau Tukad Unda sebagai varietas alternatif.

Keragaan Varietas Unggul Baru Padi Sawah di Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya UCAPAN TERIMAKASIH Penulis menyampaikan terimakasih kepada Ir. Atman, M. Kom yang telah membimbing dalam pelaksanaan dan penulisan karya tulis ilmiah ini. DAFTAR PUSTAKA BBlitpa. 2011. Deskripsi Varietas Padi. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kementerian Pertanian, Jakarta. Badan Litbang Pertanian. 2007. Pedoman Umum Produksi Benih Sumber Padi. Badan Litbang Pertanian. Departemen Pertanian, Jakarta. Hapsah, M. D. 2005. Potensi, Peluang, dan Strategi Pencapaian Swasembada Beras dan Kemandirian Pangan Nasional. Hlm. 55-70. Dalam B. Suprihatno et al. (Ed.) Inovasi Teknologi Padi Menuju Swasembada Beras Berkelanjutan. Buku Satu. Balitbangtan, Badan Litbang Pertanian, Jakarta. Horrie, T.,K. Homma, and H. Yoshida. 2006. Physiological and Morphological Traits Associated with High Yield Potential in Rice. Abstracts. Second International Rice Congress 2006. 26 th International Rice Research Conference. P. 12-13 Lamid, Z. I. Manti, S. Zen, S. Abdullah, Burbey, dan Artuti. 2005. Inovasi Paket Teknologi Padi Sawah. BPTP Sumbar, Sukarami. Las, I., I. N. Wirdata, dan A. Ruskandar. 2004. Status dan peranan penelitian padi dalam system perberasan nasional. Seminar Nasional Satu Dasawarsa BPTP Sumatera Barat. 10-11 Agustus 2004 di Sukarami. BPTP Sumatera Barat dan Pusat Sosial Ekonomi Pertanian, Sukabumi. Las, I, H. Syahbuddin, E. Surmaini, dan A. M. Fagi. 2008. Iklim dan Tnaman Padi; Tantangan dan peluang. Dalam: Suyamto dkk (Eds). Buku Padi, Inovasi Teknologi dan Ketahanan Pangan. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Badan Litbang Pertanian, Jakarta. Manti, I, F. Nurdin, I. Rusli, E. Afdi, dan Syafril. 2006. Review Teknologi Pertanian Hasil Pengkajian BPTP Sumatera Barat. BPTP Sumatera Barat. Sukarami. Sembiring, H. 2010. Ketersediaan Inovasi Teknologi Unggulan dalam Meningkatkan Produksi Padi Menunjang Swasembada dan Ekspor. Dalam Prosiding Nasional Hasil Penelitian Padi 2009. Inovasi Teknologi Padi untuk Mempertahankan Swasembada dan Mendorong Ekspor Beras. Balai Besar Padi. Badan Litbang Pertanian. Kementerian Pertanian, Jakarta. Simanulang, Z. A. 2001. Kriteria Seleksi Untuk Sifat Agronomis dan Mutu. Pelatihan dan Koordinasi Program Pemuliaan Partisipatif dan Uji Multilokasi. Sukamandi 9-14 April 2001. Balai Penelitian Padi Sukamandi, Sukamandi. 11

Dinamika Pertanian April 2015 12