Politeknik Negeri Sriwijaya

dokumen-dokumen yang mirip
Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

PENGUJIAN TINGKAT PENCAHAYAAN DI RUANG KULIAH SEKOLAH C LANTAI III- O5

Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB I PENDAHULUAN. lama semakin pesat. Seiring dengan itu konsumsi daya listrik pun semakin besar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dari tiga fasor yang sama besarnya, berbeda fasa satu dengan yang lain 120 0, hasil

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HARI KRISTIANTO D

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB I PENDAHULUAN. diaplikasikan dalam dunia industri dan juga dalam rumah tangga. Motor ini

BAB III METODE PEMBAHASAN

Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB I PENDAHULUAN. perlengkapan bangunan yang menggunakan energi listrik yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Instalasi tenaga listrik adalah pemasangan komponen-komponen peralatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I 1 PENDAHULUAN. Perusahaan Listrik Negara (PLN) pada tahun 2014 melalui Peraturan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah , 2014

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Proses budidaya jagung di Indonesia mayoritas masih dilakukan secara

LAMPIRAN III : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL :

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, dimana kebutuhan manusia akan tenaga listrik menjadi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PROPOSAL INSTALASI PERUMAHAN. MERANCANG INSTALASI LISTRIK BANGUNAN SEDERHANA (Rumah Tinggal, Sekolah dan Rumah Ibadah)

YUNANTO KURNIAWAN D

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR... TAHUN... TENTANG KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN

Pekerjaan Plat Lantai dan Instalasi Pipa Listrik pada Vihara Cinta Kasih Palembang BAB I PENDAHULUAN

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA BAB I PENDAHULUAN

RANCANG BANGUN SIMULATOR PROTEKSI ARUS HUBUNG SINGKAT FASA KE TANAH PADA SISTEM DISTRIBUSI MENGGUNAKAN RELAI TIPE MCGG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lampu Emergency Otomatis Dengan Pengaturan Tingkat Intensitas Cahaya Menggunakan Smartphone Android

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri, pemukiman, rumah sakit, perkantoran dan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Suatu penerangan diperlukan oleh manusia untuk mengenali suatu obyek

BAB I PENDAHULUAN. Refrigerasi adalah suatu sistem yang memungkinkan untuk mengatur suhu sampai

RANCANG BANGUN OTOMATISASI INTENSITAS CAHAYA PADA RUANGAN RC 103

Pemerataan atau penyeimbangan beban merupakan salah satu cara untuk menekan losses teknik. Penekanan losses terjadi dengan prinsip mengurangi arus yan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Pemecahan masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air dingin ( Chiller water ) merupakan air dingin yang di hasilkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MAKALAH ILUMINASI DISUSUN OLEH : M. ALDWY WAHAB TEKNIK ELEKTRO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS HASIL PEKERJAAN. Sebelum suatu instalasi listrik dinyatakan layak untuk dapat digunakan,

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. tenaga listrik. Dimana transformator dilengkapi dengan pengaman pengaman

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

Politeknik Negeri Sriwijaya. Laporan Akhir BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PERANCANGAN SISTEM PENERANGAN

SUB BIDANG PEMELIHARAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

PENGENDALI LAMPU JARAK JAUH TANPA KABEL BERBASIS PC

1. BAB I PENDAHULUAN

WAHYU PRIHANTORO D

BAB I PENDAHULUAN. memiliki intensitas matahari yang tinggi pertahunnya. Potensi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. tekanan balik dari sumur yang biasa disebut kick. Kick merupakan tekanan balik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Energi merupakan aspek kehidupan yang kini menjadi sorotan manusia di

I. PENDAHULUAN. fungsi dan luas ruangan serta intensitas penerangannya.

kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Energi listrik sekarang telah menjadi kebutuhan primer. Pada dunia

SUB BIDANG PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN (3, 5, 7) Lampu penerangan jalan umum (LPJU) yang merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya kemajuan teknologi yang sangat pesat pada saat ini, hampir

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Sistem informasi merupakan sekumpulan komponen yang saling berhubungan,

BAB I PENDAHULUAN. dengan life cycle. Life cycle bangunan tersebut memiliki beberapa fase dari mulai

Pencahayaan dan Penerangan Rumah Sakit. 2. Pencahayaan dan penerangan seperti apa yang dibutuhkan dirumah sakit?

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar belakangi saya mengambil judul Perancangan Pembangkit Listrik

PEDOMAN INSTALASI CAHAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang terjangkau, hal yang terpenting adalah keselamatan, keamanan dan

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini merupakan pendahuluan yang membahas seluruh materi yang

ABSTRAK. Kata kunci : metode FAST, listrik, elektronik, transaksi, Sinar Makmur.

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi salah satu penentu kehandalan sebuah sistem. Relay merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring pesatnya kemajuan dan perkembangan daerah - daerah di Indonesia, memicu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. listrik pada jaman modern ini, bukan saja memasang semua komponen

BAB I PENDAHULUAN UKDW

ANALISIS UMUR LAMPU PIJAR TERHADAP PENGARUH POSISI PEMASANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

S I L A B U S. 1. Identitas mata kuliah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rancang Bangun Antena Omnidirectional Untuk Repeater Wifi

BAB I PENDAHULUAN. tenaga listrik karena berperan dalam penyediaan energi listrik yang sangat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga listrik diperlukan sebagai sumber energi untuk pengoperasian berbagai peralatan yang dibutuhkan di suatu gedung. Salah satu pemanfaatan sumber listrik pada gedung adalah untuk penerangan pada setiap ruangan. Sistem penerangan pada ruangan dengan berbagai fungsi memiliki karakteristik yang berbeda sesuai dengan fungsi ruangan, untuk fungsi ruangan yang dimanfaatkan sebagai ruang belajar dan kantor harus memiliki sistem penerangan dengan kuat intensitas yang berbeda daripada sistem penerangan yang berada diluar gedung, untuk pemasangan instalasi pada suatu ruangan haruslah mementingkan suatu keamanan agar tidak menimbulkan bahaya apabila terjadi gangguan. Instalasi listrik dalam gedung dapat dikatakan aman jika sudah memenuhi standar peraturan dan ketentuan yang berlaku sesuai dengan PUIL 2000 dan undangundang ketenagalistrikan 2002, pada bangunan gedung kuliah biasanya membutuhkan energi listrik yang cukup besar, oleh karena itu pendistribusian energi listriknya harus diperhitungkan sebaik mungkin agar energi listrik dapat terpenuhi dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kalau semua standar sudah dapat dilaksanakan, maka instalasi listrik gedung dapat dinyatakan lulus verifikasi. Setelah itu, perencanaan instalasi listrik pada gedung kuliah bisa dilaksanakan. Dalam merencanakan instalasi listrik pada gedung kuliah maka perlu diperhatikan perhitungan-perhitungan yang bersifat teknis. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan kualitas listrik yang baik dan tepat dengan tingkat keamanan yang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh PUIL 2000. Pada perencanaan instalasi gedung kuliah ini perlu memperhitungkan kuat arus, dimana kuat arus listrik merupakan objek yang menjadi pokok permasalahan dalam perancangan kabel instalasi listrik, untuk menghitung kuat arus yang melewati kabel perlu dibedakan antara instalasi fasa satu dan fasa tiga. 1

2 Selain itu, hal yang harus diperhatikan adalah menentukan penempatan titik lampu yang ditentukan dari fungsi ruangan, setiap fungsi ruangan mempunyai kebutuhan kuat penerangan yang berbeda-beda, semakin besar ukuran ruangan tersebut maka semakin besar pula kuat penerangan yang dibutuhkan. Dalam memasang jumlah lampu pada suatu ruangan haruslah dihitung sedemikian rupa, sehingga ruangan tersebut mendapatkan sinar yang merata. Dalam pemasangan tiaptiap lampu haruslah disertai dengan armatur-armatur yang digunakan untuk mengendalikan dan mendistribusikan cahaya yang dipancarkan oleh lampu, bentuk sumber cahaya dan armatur harus demikian rupa sehingga tidak menyilaukaan mata. Bayang-bayang harus ada, sebab bayang-bayang ini diperlukan untuk dapat melihat benda-benda sewajarnya, akan tetapi bayang-bayang itu tidak boleh terlalu tajam. Selain itu konstruksi armatur harus sedemikian rupa sehingga ada cukup sirkulasi udara untuk menyingkirkan panas yang ditimbulkan oleh sumber cahaya. Karena itu harus ada cukup banyak lubang di bagian bawah dan bagian atas armatur. Suhu armatur sekali-kali tidak boleh menjadi sedemikian tinggi karena akan menyebabkan suatu kebakaran atau merusak isolasi. Dalam perencanaan ini juga memerlukan flux cahaya yang dipancarkan oleh suatu sumber cahaya ialah seluruh jumlah cahaya yang dipancarkan dalam satu detik. Kalau sumber cahayanya, misalnya sebuah lampu pijar ditempatkan dalam reflektor, maka cahayanya akan diarahkan tetapi jumlah atau flux cahayanya tetap. Laporan akhir ini merencanakan instalasi penerangan yang meliputi perhitungan jumlah titik lampu pada setiap ruangan dan menentukan peralatan pengaman yang digunakan untuk instalasi listrik. Perencanaan yang digunakan menggunakan gedung kuliah D IV yang dibangun di.

3 1.2 Perumusan Masalah Beberapa masalah yang akan dibahas dalam laporan akhir ini menyangkut instalasi listrik gedung kuliah D IV, maka bahasan masalah-masalah tersebut antara lain : 1. Bagaimana menentukan jumlah titik lampu yang dibutuhkan pada gedung Kuliah Diploma VI. 2. Bagaimana menentukan daya yang dibutuhkan pada gedung Kuliah Diploma VI. 3. Bagaimana menentukan besar pengaman yang dibutuhkan pada gedung Kuliah Diploma VI. 1.3 Tujuan dan Manfaat 1.3.1 Tujuan Tujuan penulisan laporan akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Dapat menentukan jumlah titik lampu yang dibutuhkan pada gedung Kuliah Diploma VI. 2. Dapat menentukan daya yang dibutuhkan pada gedung Kuliah Diploma VI. 3. Dapat menentukan besar pengaman yang dibutuhkan pada gedung Kuliah Diploma VI. 1.3.2 Manfaat Manfaat penulisan laporan akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Sebagai acuan bagi mahasiswa bidang kelistrikan dalam perencanaan instalasi penerangan gedung.

4 2. Sebagai bahan masukan untuk PT. FEBERCO dalam mengetahui kapasitas daya dalam perencanaan instalasi gedung kuliah D IV Politeknik Negeri Sriwijaya. 1.4 Batasan Masalah Agar masalah yang dibahas menjadi jelas dan tidak menyimpang dari topik yang akan dibahas, maka dalam penulisan laporan akhir ini saya menekankan bahwa permasalahan yang akan dibahas adalah : 1. Perencanaan instalasi listrik yang menitikberatkan masalah teknis saja, tidak memperhitungkan dari sisi biaya. 2. Tidak membahas system penangkal petir.. 1.5 Metode Penulisan Adapun metode metode yang digunakan dalam penyusunan laporan akhir ini adalah : 1. Metode Literatur Metode ini dilakukan dengan cara pengumpulan data dengan mencari informasi dari buku, artikel, internet dan jurnal yang berkaitan dengan judul dan dapat mendukung penyusunan Laporan Akhir ini. 2. Metode Observasi Metode ini dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung pada objek di lapangan yang berada di. 3. Metode Konsultasi Pada metode ini penulis melakukan diskusi tentang topik yang dibahas pada laporan akhir ini dengan dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II, pegawai di PT. FEBERCO, dosen pengajar, dan temanteman sesama mahasiswa.

5 4. Metode Dokumentasi Pada metode ini penulis melakukan pengambilan gambar objek bahasan laporan akhir sebagai kelengkapan data mengenai penulisan laporan akhir. 1.6 Sistematika Penulisan Agar mempermudah pemahaman isi laporan akhir, maka disusunlah suatu sistematika pembahasan. Dalam penyusunan laporan akhir penulis mengelompokkan materi materi yang ada menjadi beberapa bab, yaitu pendahuluan, tinjauan pustaka, keadaan umum, pembahasan serta kesimpulan dan saran. Pada bagian pendahuluan berisi tentang latar belakang pemilihan judul, perumusan masalah, tujuan dan manfaat, pembatasan masalah, metode penulisan, dan Sistematika penulisan laporan akhir. Pada bagian tinjauan pustaka berisi tentang teori-teori yang mendukung dan menunjang dalam laporan akhir mengenai Perencanaan Instalasi Penerangan Pada Gedung Kuliah D IV. Pada bagian keadaan umum akan diuraikan data-data yang didapatkan mengenai Perencanaan Instalasi Penerangan Pada Gedung Kuliah D IV Politeknik Negeri Sriwijaya. Pada bagian pembahasan ini akan diuraikan mengenai data yang didapat berdasarkan hasil penelitian langsung dilapangan dan data dari hasil perhitungan manual serta analisa mengenai hasil kedua metode tersebut. Pada bagian kesimpulan dan saran ini berisi kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya.