IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Laju Pertumbuhan Spesifik Benih Ikan Mas (SGR)

dokumen-dokumen yang mirip
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

V HASIL DAN PEMBAHASAN. pengamatan tersebut diberikan nilai skor berdasarkan kelompok hari moulting. Nilai

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Tingkat Kelangsungan Hidup Benih Ikan Patin Siam

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 4. Grafik Peningkatan Bobot Rata-rata Benih Ikan Lele Sangkuriang

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PRODUKSI PEMBESARAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) DI KERAMBA JARING APUNG WADUK CIRATA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 2. Grafik Pertumbuhan benih ikan Tagih

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Grafik pertumbuhan benih C. macropomum yang dihasilkan selama 40 hari

4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 3 Data perubahan parameter kualitas air

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tingkat Kelangsungan Hidup

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Analisis pengaruh peningkatan kepadatan terhadap tingkat kelangsungan hidup (survival rate) benih ikan nilem

Gambar 5. Grafik Pertambahan Bobot Rata-rata Benih Lele Dumbo pada Setiap Periode Pengamatan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kelangsungan Hidup Ikan Nila Nirwana Selama Masa Pemeliharaan Perlakuan Kelangsungan Hidup (%)

PENGARUH KUALITAS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis sp.) DI KOLAM BETON DAN TERPAL

II. BAHAN DAN METODE

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. M 1 V 1 = M 2 V 2 Keterangan : M 1 V 1 M 2 V 2

Total rata-rata kemelimpahan plankton pada media air sumur sebesar 3,557 x. tertinggi didapatkan pada media air rendaman kangkung.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. BAHAN DAN METODE

HASIL DAN PEMBAHASAN Padat Tebar (ekor/liter)

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Tahap Penelitian 2.2 Prosedur Kerja Penelitian Pendahuluan Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan Selama Pemuasaan

II. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli hingga Agustus 2011 yang bertempat di

Bab V Hasil dan Pembahasan. Gambar V.10 Konsentrasi Nitrat Pada Setiap Kedalaman

BAB III BAHAN DAN METODE

PENDAHULUAN. yang sering diamati antara lain suhu, kecerahan, ph, DO, CO 2, alkalinitas, kesadahan,

IV. HASIL DA PEMBAHASA

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... xvi. DAFTAR GAMBAR... xvii. DAFTAR LAMPIRAN... xviii

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Alat dan Bahan 2.2 Tahap Penelitian

PENGGUNAAN AERASI AIR MANCUR (FOINTAIN) DI KOLAM UNTUK PERTUMBUHAN IKAN NILA GIFT(Oreochromis niloticus)

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus

1) Staf Pengajar pada Prog. Studi. Budidaya Perairan, Fakultas

II. BAHAN DAN METODE

RINGKASAN LAPORAN KEAHLIAN TEKNIK PEMBESARAN UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DI BAK TERPAL BAPPL STP SERANG, BANTEN

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan bulan Agustus sampai September 2011 bertempat di

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur Penelitian Bahan dan Alat Persiapan Wadah Pemeliharaan Ikan Uji Rancangan Pakan Perlakuan

Keragaan benih ikan mas (Cyprinus carpio) strain rajadanu dengan kepadatan berbeda

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Januari April 2014 di Laboratarium Budidaya. Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan Nopember

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 Februari sampai dengan 17

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Oktober sampai 10 November 2014,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Nike: Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. Volume 3, Nomor 1, Maret 2015

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

II. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. = data pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = nilai tengah data τ i ε ij

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengaruh Pemberian Viterna Plus dengan Dosis Berbeda pada Pakan terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Lele Sangkuriang di Balai Benih Ikan Kota Gorontalo

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2011 bertempat di. Balai Budidaya Ikan Hias, Natar, Lampung Selatan.

Effect of Rearing Density on Growth and Survival Rate of Balashark (Balantiocheilus melanopterus Blkr.) Fry at Recirculation Culture System

PENGARUH PADAT PENEBARAN 75, 100 DAN 125 EKOR/M2 DAN RASIO SHELTER

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Derajat Kelangsungan Hidup (SR) Perlakuan Perendaman (%)

Pengaruh Pemberian Pakan Tambahan Terhadap Tingkat Pertumbuhan Benih Ikan Bandeng (Chanos chanos) Pada Saat Pendederan

II. BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Gambar 4. Kelangsungan Hidup Nilem tiap Perlakuan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan pada bulan September-Oktober 2013,

Produksi ikan nila (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas pembesaran di kolam air tenang

ZIRAA AH, Volume 42 Nomor 2, Juni 2017 Halaman e - ISSN

PENGARUH UMUR LARVA IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN PEMBENTUKAN SEL KELAMIN JANTAN RINDHIRA HUMAIRANI Z¹, ERLITA¹

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

II. METODELOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Alat dan Bahan 2.3 Tahap Penelitian

PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang perikanan yang dimaksud dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014 di

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50

[ GROUPER FAPERIK] [Pick the date]

KINERJA PERTUMBUHAN IKAN GABUS (Channa striata) DAN DINAMIKA KUALITAS AIR PADA BERBAGAI WADAH PEMELIHARAAN Heriansah 1) dan Dian Nisa Fitri Aspari 2)

AQUAWARMAN I. PENDAHULUAN

III. BAHAN DAN METODE

Tingkat Penggunaan Limbah Laju Pertumbuhan %

Transkripsi:

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Laju Pertumbuhan Spesifik Benih Ikan Mas (SGR) Perubahan bobot ikan selama masa pemeliharaan diukur dan dicatat untuk mendapatkan data mengenai laju pertumbuhan ikan setelah selesai percobaan seperti pada tabel berikut ini: Tabel 1 Pertumbuhan Spesifik Benih Ikan Mas (SGR) Perlakuan Ulangan SGR(%/Hari) 1 2.93 Kontrol 2 2.96 3 3.05 Rata-Rata 2.98 1 2,52 P1 2 1,34 3 2,40 Rata-Rata 2,09 1 2,57 P2 2 2,53 3 2,54 Rata-Rata 2,55 1 2,76 P3 2 2,53 3 2,59 Rata-Rata 2,63 1 2,57 P4 2 2,67 3 2,40 Rata-Rata 2,55 Ket: Kontrol. Padat tebar 20/m 2 P1. Padat tebar 25/m 2 P2.Padat tebar 30/m 2 P3. Padat tebar 35/m 2

21 P4.Padat tebar 40/m 2 4.1.2 Tingkat Kelangsungan Hidup Benih Ikan Mas (SR) Tingkat kelangsungan hidup ikan mas dihitung dari persentase jumlah ikan yang hidup di akhir masa pemeliharaan dibanding dengan jumlah ikan pada saat tebar awal. Berdasarkah dari hasil akhir penelitian yang telah di lakukan selama 30 hari dapat di lihat pada Tabel 2 di bawah ini: Tabel 2 Tingkat kelangsungan hidup benih Ikan Mas Perlakuan U SR (%) Kontrol 2 100% P1 2 100% P2 2 100% P3 2 100% P4 2 100% 4.1.3 Kualitas Air 1. Suhu Suhu media pemeliharaan selama penelitian berlangsung berada pada kisaran suhu normalyaitu 29-30 C dengan nilai rata-rata 29,5 C

22 2. ph Dari hasil penelitian yang telah di lakukan selama 30 hari, maka nilai ph air wadah penelitian berkisar antara 6-7 dengan nilai rata-rata 6,5. Nilai ph tersebut sudah termasuk dalam ph yang optimal untuk pertumbuhan ikan. 3. DO (Desolved Oxigen) Hasil pengukuran oksigen terlarut dalam media penelitian yang telah di lakukan dari awal hingga akhir penelitian berkisar 6,2-7,5 mg/l dengan nilai ratarata 6,8 mg/l. berikut ini: Nilai parameter kualitas air media penelitian dapat di lihat pada Tabel 3 Tabel 3 Parameter kualitas air selama penelitian Parameter Ulangan 1 2 3 Suhu 29,5 C 29,5 C 29,5 C ph 6,5 6,5 6,5 DO 6,85 mg/l 6,85 mg/l 6,85 mg/l 4.2 Pembahasan 4.2.1 Laju Pertubuhan Spesifik Benih Ikan Mas (SGR) Tabel 1, memperlihatkan bahwa SGR yang tertinggi terdapat pada perlakuan P3 (2,63%/hari), bila dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Namun dari uji statistik Anova( lampiran 1) menunjukkan bahwa pada penebaran yang berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan SGR benih ikan mas selama masa percobaan. Hal ini diduga bahwa, padat tebar yang dicoba masih mendukung kinerja pertumbuhan benih ikan mas, dalam artian bahwa ruang gerak dalam wadah tersebut masih mendukung bagi kehidupan benih ikan mas.

23 Sedangkan jika dibandingkan dengan kontrol juga tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata. Menurut Badan Standardisasi Nasional. 1999, Meningkatnya jumlah padat penebaran benih ikan nila hitam, maka secara langsung hasil produksi ikan Nila akan semakin meningkatkan dengan jumlah padat penebaran 100-150 ekor/m 2. NRC (1977), menyatakan bahwa pertumbuhan tergantung dari lingkungan, ruang gerak, aliran air, kualitas air, dan faktor-faktor lain. 4.2.2 Kelangsungan Hidup Ikan Mas (SR) Tabel 2 memperlihatkan bahwa tingkat kelangsungan hidup pada penelitian ini tergolong sangat tinggi yaitu mencapai 100%. Tingginya angka tingkat kelangsungan hidup (SR) pada semua percobaan menunjukkan bahwa, wadah yang ada masih mendukung bagi kehidupan benih ikan, selain kualitas air yang cukup mendukung dan berada dalam ruangan tertutup yang selalu terkontrol. Menurut Hakim (2003) tingginya persentase kelangsungan hidup yang di capai disebabkan oleh beberapa hal seperti, kualitas air yang berada pada kisaran yang belum mematikan ikan, tidak terdapat penyakit dan predator. Serta cadangan energi untuk mempertahankan hidup ikan mas. Hal ini disebabkan karena 2 faktor, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor internal berasal dari ikan mas itu sendiri. Ikan mengalami stress karena perlakuan yang kurang hati-hati sehingga dapat terjadi kematian dan adanya persaingan makanan. Persaingan terhadap makanan yang sama mempengaruhi besarnya populasi dan ukuran individu. Persaingan dalam hal makanan, baik antar spesies maupun individu dalam spesies yang sama, akan

24 mengurangi ketersediaan makanan, sehingga yang diperlukan oleh ikan tersebut menjadi pembatas ( Sumpeno, 2005). Faktor eksternal yang berpengaruh antara lain amoniak dan kondisi lingkungan yang kurang mendukung dalam pemeliharaan (Sumpeno, 2005). 4.2.3 Kualitas Air Suhu media pemeliharaan selama penelitian dilaksanakan berkisar antara 29-30 C, maka suhu rata-rata dalam media penelitian 29,5 o C dan masuk dalam kisaran optimum bagi benih ikan mas sehingga metabolismenya dapat berlangsung dengan baik dan pertumbuhannya dapat berlangsung dengan baik pula. Menurut (Hickling, 1971) suhu dalam air sangat penting sehingga semua aktivitas akan terganggu jika suhu rendah. Ikan mas akan berhenti makan pada suhu 10 C dan akan melemah pada suhu 5 C. Nilai ph dalam media pemeliharaan dari awal hingga akhir penelitian adalah 6-7 maka nilai ph rata-rata adalah 6,5. Menurut (Effendi,2003) nilai ph dalam media pemeliharaan relatif stabil pada tingkat 7,5 dan merupakan nilai yang disukai oleh sebagian besar biota akuatik. Nilai oksigen terlarut dalam media pemeliharaan dari awal hingga akhir penelitian rata-rata 6,85 mg/l. Nilai oksigen terlarut merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan benih ikan. Dengan nilai oksigen terlarut yang optimum, nafsu makan ikan akan meningkat sehingga penyerapan pakan akan semakin banyak dan pertumbuhan benih ikan akan semakin tinggi. Menurut (Effendi, 2004). Kadar oksigen yang dianjurkan untuk kepentingan perikanan adalah tidak kurang dari 5 mg/liter dan batas nilai oksigen terlarut yang dapat ditolerir ikan untuk bertahan hidup adalah 1,1 mg/liter.