BAHAN AJAR Kompetensi Dasar Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) TOPIK-3: Media dalam PJJ

dokumen-dokumen yang mirip
AECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar,

MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER/IT

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi yang pesat mempengaruhi peran sebuah komputer itu

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah suatu sistem pendidikan yang ditandai

Oleh: Fitta Ummaya Santi

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. sesuai dengan kebutuhan. Perkembangan teknologi yang pesat saat ini telah

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN GURU KELAS TK

MEDIA ELEKTRONIK BERBASIS KOMPUTER SEBAGAI MEDIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Pengertian Media adalah. segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dan menstimulasi proses belajar.

Materi I KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN

MAKALAH PENELITIAN HIBAH PEMBINAAN RANCANG BANGUN MEDIA VISUAL UNTUK MATA KULIAH K3 DAN HUKUM KETENAGAKERJAAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah

Pemanfaatan Program Computer Assisted Instruction (CAI) dalam Program Pembelajaran Berbasis Internet. Oleh: Ali Muhtadi *)

Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan. Fitri Rahmawati, MP Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY

PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU BAHASA

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Erwin Irawansyah, 2014

PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM USAHA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

MEDIA PEMBELAJARAN ( 5 JP

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)

02. Konsep Dasar Media

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kemampuan peserta. Daya Serap Peserta. Kemampuan pengajar. Efektifitas alat bantu pengajaran. Alat Bantu Pengajaran

Kegiatan Belajar-3 Belajar Berbasis Aneka Sumber

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu

PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA. Sunaryo Soenarto Teknik Elektro - UNY

Annisa Ratna Sari MEDIA PEMBELAJARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. seiring perkembangan hardware dan software komputer. Saat ini, multimedia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (Information and

Pengenalan Multimedia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Pengembangan Sumber Belajar di Perguruan Tinggi. Oleh : Laksmi Dewi, M.Pd.

II. TINJAUAN PUSTAKA. medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah

INISIASI UNIT 3 PENGERTIAN STRATEGI, METODE, DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAH SD

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses untuk mendewasakan manusia yang bertujuan untuk

1 BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan mulai dari SMP (Sekolah Menengah Pertama) hingga SMA

2. Studi dan analisis geografi meliputi analisis gejala manusia dengan gejala alam, penyebarannya, interaksi dan interelasinya dalam ruang.

II. KERANGKA TEORETIS. Persepsi dalam arti luas menurut Leavitt (2006:27) dapat diartikan Pandangan

Mata Kuliah Media Pembelajaran PBD semester 6 Pengampu: Nurhidayati, M. Hum.

BAB I PENDAHULUAN. dampak semakin kompleksnya problematika yang dihadapi oleh manusia.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ABK Oleh, Asep Saripudin, S.Pd.

memilih apa yang akan dikerjakan selanjutnya, bertanya dan memberikan jawaban

Sistem Informasi. .:: Media Pembelajaran dan C A I ::.

Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis ICT

BAB I PENDAHULUAN. Tenis meja juga merupakan salah satu olahraga yang popular di Indonesia,

I. PENDAHULUAN. pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi

Hakikat Media Pembelajaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.

MANFAAT TIK DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diciptakan atau diwujudkan melalui kegiatan penyampaian dan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)

Pengertian dan Klasifikasi Media Pendidikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MODEL PEMBELAJARAN TIK DAN MULTIMEDIA

BAB I PENDAHULUAN. sehingga siswa cenderung pasif dalam belajar. Dengan sarana dan prasarana TIK

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini ilmu dan teknologi bekembang dengan pesat. Perkembangan

Pemanfaatan Komputer di Bidang Pendidikan

Pemanfaatan / Pengembangan Media dan Teknologi dalam Bimbingan dan Konseling. Oleh : Agus Triyanto, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN

Teknologi & Media Pembelajaran

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medium yang secara harfiah berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA. proses penyampaian pesan dari guru sebagai sumber pesan kepada siswa yang

Ketuntasan Belajar Mahasiswa Kelas Pendidikan Kimia Internasional 2010 Jurusan Kimia FMIPA Unesa pada Mata Kuliah English

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu dasar yang harus dikuasai, selain membaca

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bermacam-macam metode yang diberikan oleh pendidik. Pendidik berperan

Pengertian dan Perkembangan Konsep Media Pembelajaran serta Teori Belajar yang Melandasinya

BAB I PENDAHULUAN. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi siswa dengan lingkungannya

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang membosankan dan bahkan ada yang sampai membenci. Hal ini,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi di era globalisasi saat ini sangat mempengaruhi

Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti

BABI PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari tingkat pendidikannya.

PERANAN MEDIA BAGI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH. SLAMET UPTD Pendidikan Tembelang Jombang

MAKALAH KOMUNIKASI BISNIS JUDUL MAKALAH PENTINGNYA DUKUNGAN MULTIMEDIA DALAM PRESENTASI BISNIS

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MELALUI IMPLEMENTASI STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN YANG MENGAKTIFKAN SISWA SUNARYO SOENARTO

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi semakin berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Pengantar Multimedia. Pertemuan III

Verbal Simbol visual Visual Radio Film Tv Wisata Demonstrasi partisipasi Observasi Pengalaman langsung

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan pendewasaan peserta didik agar dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bahan ajar inovatif dan interaktif dibutuhkan oleh siswa dan guru agar

Transkripsi:

BAHAN AJAR Kompetensi Dasar Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) TOPIK-3: Media dalam PJJ SEAMEO SEAMOLEC Jakarta - INDONESIA 2012

Pendahuluan Standar kompetensi yang akan dicapai setelah mempelajari topik ini adalah dapat menjelaskan media yang baik untuk digunakan dalam pembelajaran. Dengan demikian pada topik ini adalah tentang pengertian media pembelajaran, peranan media dalam pembelajaran, jenis-jenis media pembelajaran, dan pemilihan media pembelajaran. Penyelenggaraan PJJ sangat lekat dengan penggunaan media. Sesuai dengan karakteristik PJJ dapat dikatakan bahwa sebagian bahan ajar disampaikan melalui beraneka ragam media, baik media cetak (modul, buku, dll), maupun non cetak (audio visual, televisi, radio, komputer, dll). Menurut Keegan konsep PJJ memiliki sedikitnya dua karakteristik: adanya keterpisahan antara dosen dengan peserta didik, baik ditinjau dari sisi jarak, ruang maupun waktu adanya penggunaan media Dari pendapat tersebut, keterpisahan antara pengajar dan peserta didik terlihat sebagai elemen utama yang menjadi karakteristik dasar PJJ. Sementara elemen kedua, penggunaan media, merupakan dampak dari adanya keterpisahan ini. Untuk menjembatani keterpisahan ini dibutuhkan media komunikasi. Variasi media yang digunakan sangat beragam mengingat banyaknya jenis media yang dapat dimanfaatkan, mulai dari media yang paling sederhana sampai pada media yang paling canggih. Dosen Peserta didik Peserta didik Gambar-1 Karakteristik Pendidikan Jarak Jauh Semakin sadarnya orang akan pentingnya media yang membantu pembelajaran sudah mulai dirasakan. Pengelolaan alat bantu pembelajaran sudah sangat dibutuhkan. Bahkan perkembangan dan penggunaan media ini bersifat gradual. Metamorfosis dari perpustakaan yang menekankan pada penyediaan media cetak, menjadi penyediaan permintaan dan pemberian layanan secara multi sensori dari beragamnya kemampuan individu untuk menyerap informasi, dan menjadikan pelayanan yang diberikan mutlak wajib bervariatif dan secara luas. 1

Dengan semakin luasnya kemajuan dibidang komunikasi dan teknologi, serta diketemukannya dinamika proses belajar, maka pelaksanaan kegiatan pendidikan dan dosenan semakin menuntut dan memperoleh media pendidikan yang bervariasi secara luas pula. 2

Menunjukkan sumber A. Pengertian Media Pembelajaran Dari uraian di atas sangatlah jelas bahwa media mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Kata media itu sendiri berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari medium. Batasan mengenai pengertian media sangat luas, namun dalam modul ini hanya membahas tentang media yang digunakan sebagai alat dan bahan kegiatan pembelajaran. Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan (Bovee, 1997) sedangkan pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi atau interaksi antara sumber belajar dengan peserta didik. Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan dalam sebuah proses komunikasi atau interaksi antara sumber belajar dengan peserta didik. Pengetahuan Dosen Bertanya Pengetahuan Peserta Didik Memantau Berinteraksi Media pembelajaran Gambar-2. Proses Pembelajaran dengan menggunakan Media Akan tetapi adakalanya proses komunikasi yang disampaikan tidak dapat dipahami oleh peserta didik, dikarenakan adanya hambatan komunikasi. Untuk menghindari adanya hambatan komunikasi dalam media pembelajaran kita harus mengetahui terlebih dahulu konsep abstrak dari sebuah media pembelajaran, karena proses belajar mengajar hakekatnya adalah proses komunikasi atau penyampaian pesan dari bahan belajar ke peserta didik. 3

Untuk menciptakan media pembelajaran yang baik, maka media tersebut harus memenuhi beberapa syarat, diantaranya: 1. Media pembelajaran harus mempunyai tujuan untuk memberikan dan meningkatkan motivasi peserta didik 2. Media harus merangsang peserta didik untuk mengingat apa yang sudah dipelajari. 3. Media yang baik akan mengaktifkan peserta didik dalam memberikan tanggapan, umpan balik, dan juga mendorong peserta didik untuk melakukan praktek-praktek dengan benar. 4. Penggunaan media harus terencana, untuk menghindari adanya komunikasi yang tidak lengkap, tidak tuntas, atau tertunda. Selain harus memenuhi syarat di atas, media pembelajaran juga harus kita lihat dari sisi keefektifannya. Menurut Thorn (1995) ada enam karakteristik untuk menilai keefektifan sebuah media: 1. Kemudahan navigasi; sebuah program harus dirancang sedemikian rupa atau sesederhana mungkin sehingga peserta didik tidak perlu belajar komputer dahulu secara menyeluruh. 2. Kandungan kognisi; program ini harus mudah dicerna oleh peserta didik; 3. Pengetahuan dan presentasi informasi; kedua kriteria ini untuk menilai isi dari program itu sendiri, apakah program tersebut telah memenuhi kebutuhan pembelajaran peserta didik atau belum. 4. Integrasi media; media harus mengintegrasikan aspek-aspek pembelajaran yang harus dipelajari; 5. Estetika; media yang digunakan harus mempunyai tampilan yang artistik sehingga menarik minat peserta didik; 6. Fungsi secara keseluruhan; program yang dikembangkan harus memberikan pembelajaran yang diinginkan oleh peserta didik, sehingga pada waktu peserta didik selesai menjalankan program dia akan merasa telah belajar sesuatu. 4

B. Peranan Media Dalam Pembelajaran Setelah kita mempelajari pengertian media, kini kita akan mempelajari materi tentang peranan media dalam pembelajaran. Belajar merupakan proses internal dalam diri manusia maka pengajar bukanlah merupakan satu-satunya sumber belajar, namun merupakan salah satu komponen dari sumber belajar. AECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar, yaitu: Pesan; di dalamnya mencakup kurikulum (GBPP) dan mata pelajaran. Orang; di dalamnya mencakup pengajar, tokoh masyarakat, tenaga ahli, dan sebagainya Bahan; merupakan suatu format yang digunakan untuk menyimpan pesan pembelajaran, seperti buku paket, buku teks, modul, program video, film, OHT, program slide, alat peraga, dan sebagainya. Alat; sarana yang digunakan untuk menyajikan bahan pada butir 3 di atas. Teknik; cara (prosedur) yang digunakan orang dalam memberikan pembelajaran guna tercapai tujuan pembelajaran. Di dalamnya mencakup ceramah, permainan/simulasi, tanya jawab, dan sebagainya. Latar (setting) atau lingkungan; termasuk di dalamnya adalah pengaturan ruang, pencahayaan, dan sebagainya. 5

Dari uraian di atas dapat kita lihat dengan jelas dari enam jenis sumber belajar, media termsuk di dalamnya. Hal ini menggambarkan betapa pentingnya peranan media dalam sebuah proses pembelajaran. Untuk mengetahui pentingnya media pembelajaran, kita lihat beberapa kegunaan media dalam pembelajaran, diantaranya: 1. berperan sebagai sarana komunikasi 2. sebagai bahan belajar mandiri (modul) 3. memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis 4. mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indera 5. menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara peserta didik dengan sumber belajar 6. memungkinkan peserta didik belajar secara mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan 7. pembelajaran lebih menyenangkan, sehingga peserta didik tidak merasa bosan dalam belajar Selain itu kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton, 1985: 1. penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar 2. pembelajaran dapat lebih menarik 3. pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan metode belajar 4. waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek 5. kulitas pembelajaran dapat ditingkatkan 6. proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan 7. sikap positif peserta terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan 8. peran dosen berubah kearah yang positif Ternyata dengan komputer ini belajar jadi lebih mudah & menyenangkan...!!! 6

C. Jenis Media Pembelajaran Setelah anda mengetahui pengertian dan peranan media pembelajaran, selanjutnya pada bab ini akan dibahas tentang jenis-jenis media pembelajaran. Klasifikasi dan Jenis-jenis Media Pembelajaran (Heinich, Molenda, dan Russel, 1996): 1. Media yang tidak diproyeksikan Media yang tidak diproyeksikan terdiri dari beberapa jenis yaitu: benda nyata (realia), replika, model, multimedia kit, simulator, bahan cetakan (printed materials), foto, gambar, chart, poster, dan grafik. Berdasarkan bentuknya, jenis media ini dapat diklasifikasikan ke dalam media dua dimensi dan tiga dimensi. Bahan cetakan seperti gambar, chart, poster, foto, dan grafik tergolong sebagai media dua dimensi. Sedangkan realia, replika, model, dan simulator dapat digolongkan sebagai media tiga dimensi. Setiap jenis media mempunyai karakteristik yang spesifik jika digunakan dalam aktivitas pembelajaran. Media dua dimensi dapat berbentuk gambar yang mempresentasikan suatu objek dan prosedur yang dapat dipelajari untuk menguasai suatu pengetahuan dan keterampilan tertentu. Sementara itu, media tiga dimensi yang dapat berbentuk media murah dan sederhana sampai jenis media yang mahal dan canggih, memberi kemungkinan bagi peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar yang bersifat langsung yang berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan yang sedang dipelajari. Simulator dan bahan serta perlengkapan yang terdapat di labolatorium tergolong ke dalam jenis media tiga dimensi. Dengan menggunakan jenis media ini, peserta didik mempelajari pengetahuan dan prosedur tertentu yang perlu dipelajari dalam suatu mata kuliah. 7

2. Media yang diproyeksikan Media yang diproyeksikan adalah jenis media yang penggunaannya diproyeksikan ke layar. Jenis media yang tergolong ke dalam media yang diproyeksikan adalah Overhead Transparansi, film slide, dan gambar proyeksi komputer (Computer Image Projection). Pada umumnya jenis media ini digunakan untuk membantu dalam presentasi pembelajaran. Penggunaan media overhead transparasi dan film slide mampu menayangkan teks dan gambar untuk memperjelas konsep yang diajarkan. Jenis media ini mampu menayangkan hampir semua jenis pengetahuan dan konsep melalui kombinasi tayangan teks dan gambar. Media overhead transparansi dan film slide dapat digunakan dalam proses belajar mengajar baik untuk kelompok sedang maupun besar. Perkembangan teknologi proyektor saat ini telah memungkinkan dosen atau presenter mempresentasikan output komputer, baik berupa teks, gambar, maupun kombinasi keduanya. Jika digunakan dalam proses pembelajaran maka hal ini diharapkan dapat menambah kualitas pemahaman peserta didik terhadap materi yang diajarkan. Media dan teknologi gambar proyeksi komputer masih jarang digunakan karena harga proyektor LCD yang masih sangat mahal. 3. Media audio Media audio adalah bahan suara (audio) yang direkam dalam format fisik tertentu. Secara fisik jenis media yang tergolong sebagai media audio adalah kaset audio dan disk audio. Jenis media ini pada dasarnya dapat digunakan dalam proses pembelajaran yang berkaitan dengan bunyi, suara, serta bahasa. Dalam jurusan seni dan bahasa, media audio dapat memberikan kontribusi yang positif jika diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran. Sebagai contoh, laboratorium bahasa dan ruang akustik merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari jurusan bahasa dan jurusan etnomusikologi. 4. Media video Media video adalah gambar bergerak yang direkam dalam format kaset video, Video Cassette Disc (VCD), dan Digital Versatile Disc (DVD). Jenis media ini dapat digunakan untuk mengajarkan hampir semua topik pembelajaran. 8

Namun demikian dalam penggunaannya kita perlu mengetahui karakteristik yang spesifik dari media ini yaitu kemampuannya dalam menayangkan objek bergerak (moving objects) dan proses yang spesifik. Pada jurusan Biologi, misalnya medium video dapat digunakan untuk memperlihatkan bagaimana suatu objek atau spesies tumbuh dan berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Medium video dapat digunakan untuk memperjelas pemahaman peserta didik dalam dosenan konsep gerak dan momentum jika diintegrasikan dalam topik spesifik dalam mata kuliah fisika. 5. Komputer Komputer merupakan jenis media yang secara virtual dapat menyediakan respon yang segera terhadap hasil belajar yang dilakukan oleh peserta didik. Lebih dari itu, komputer mempunyai kemampuan menyimpan dan memanipulasi informasi sesuai dengan kebutuhan. Perkembangan teknologi yang pesat saat ini telah memungkinkan komputer memuat dan menayangkan beragam bentuk media di dalamnya. Dalam hal ini Heinich, Molenda, dan Russel (1996) mengemukakan bahwa: it has ability to control and integrate a wide variety of media-still pictures, graphics and moving image, as well as printed information. The komputer can also record, analyze, and react to student responses that are typed on a keyboard or selected with a mouse. (hal. 228) Saat ini teknologi komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai sarana komputasi dan pengolahan kata (word processor) tetapi juga sebagai sarana belajar multi media yang memungkinkan peserta didik membuat desain dan rekayasa suatu konsep dan ilmu pengetahuan. Sajian multimedia berbasis komputer dapat diartikan sebagai teknologi yang mengoptimalkan peran komputer sebagai sarana untuk menampilkan dan merekayasa teks, grafik, dan suara dalam sebuah tampilan yang terintegrasi. Dengan tampilan yang dapat mengkombinasikan berbagai unsur penyampaian informasi dan pesan, komputer dapat dirancang dan digunakan sebagai media teknologi yang efektif untuk mempelajari dan mengajarkan materi perkuliahan yang relevan misalnya rancangan grafis dan animasi. Kemajuan media komputer memberikan beberapa kelebihan untuk kegiatan produksi audio visual. Pada tahun-tahun belakangan ini komputer mendapat perhatian besar karena kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang kegiatan pembelajaran, ditambah dengan teknologi jaringan dan internet, komputer seakan menjadi primadona dalam kegiatan pembelajaran. Bentuk-bentuk interaksi yang dapat diaplikasikan dengan menggunakan komputer antara lain (Heinich, et.al 1996): 9

a. Praktik dan latihan (drill and practice) Program yang berbentuk praktik dan latihan umumnya digunakan bila peserta didik diasumsikan telah mempelajari konsep, prinsip, dan prosedur sebagai materi pembelajaran. Tujuan dari bentuk program ini adalah melatih kecakapan dan keterampilan, dan biasanya menyajikan sejumlah soal atau kasus yang memerlukan respon peserta didik dengan disertai umpan balik. Selain memberikan umpan balik, program ini umumnya juga menyajikan pengukuhan terhadap jawaban yang benar. b. Tutorial Pola pembelajaran pada interaksi yang berbentuk tutorial ini biasanya dirancang secara bercabang. Peserta didik dapat diberi kesempatan untuk memilih topik-topik pembelajaran yang ingin dipelajari dalam suatu subjek pelajaran tertentu diikuti dengan latihan pemecahan soal dan kasus. Namun secara umum, penyajian informasi atau materi dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) tipe penyajian, yaitu: informasi verbal, konsep, aturan prinsip, dan keterampilan. c. Permainan (games) Permainan (games) selalu menarik dan menyenangkan untuk diikuti, demikian pula halnya dengan program komputer yang mengemas informasi dalam bentuk permainan. Program yang berisi permainan dapat memberi motivasi bagi peserta didik untuk mempelajari informasi yang ada di dalamnya. Hal ini sangat berkaitan erat dengan essensi bentuk permainan yang selalu menampilkan masalah menantang yang perlu dicari solusinya oleh pemakai. Contoh permainan pembelajaran dengan media komputer adalah: word zip, puzzle, tropix (water word). d. Simulasi (simulation) Program simulasi berupaya melibatkan peserta didik dalam persoalan yang mirip dengan situasi yang sebenarnya namun tanpa resiko yang nyata. Melalui program simulasi peserta didik diajak untuk mengambil keputusan yang tepat dari beberapa alternatif solusi yang ada. Setiap keputusan yang diambil akan memberi dampak tertentu. Program pembelajaran yang dirancang melalui interaksi ini pada dasarnya berupaya melibatkan pengguna dalam persoalan yang mirip dengan situasi yang sebenarnya, namun tanpa resiko nyata. Dalam interaksi seperti ini, sipengguna diajak untuk membuat keputusan yang tepat dari beberapa tawaran solusi yang ada, karena setiap keputusan yang diambil memberikan dampak tertentu. Sejumlah program komputer juga telah berhasil mewujudkan simulasi dalam mata pelajaran kimia, matematika, dan fisika. 10

Simulasi pada pelajaran kimia telah memungkinkan peserta didik melakukan percobaan tanpa resiko terkena langsung bahan kimia beracun, sedangkan pada pelajaran fisika peserta didik dapat mengamati gerak lintas peluru yang ditembakkan dengan kecepatan dan sudut elevasi tertentu. e. Penemuan (discovery) Dalam program berbentuk penemuan, program komputer mampu menayangkan masalah yang harus dipecahkan oleh peserta didik dengan percobaan yang bersifat trial and error (coba-coba dan salah). Peserta harus terus mencoba sampai berhasil menemukan solusi yang diperlukan untuk memecahkan masalah. Dengan cara ini mereka juga diharapkan dapat lebih memahami prosedur yang ditempuh untuk memecahkan suatu masalah dan mampu mengingatnya lebih lama. Menurut metode ini, bentuk sajian pembelajaran terutama sangat cocok diterapkan pada bidang studi yang bersifat eksak, namun, dimungkinkan pula untuk ilmu-ilmu lain yang bersifat non eksak. f. Pemecahan masalah (problem solving) Program ini dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan cara yang ditempuh peserta didik dalam memberikan respon. Pada cara yang pertama peserta didik merumuskan sendiri solusi masalah yang ditampilkan lewat komputer dan memasukkan program ke dalamnya. Sedangkan cara yang kedua, komputer menyediakan jawaban yang mewakili respon siswa terhadap masalah yang ditayangkan komputer. Program interaktif berbentuk pemecahan masalah sangat tepat digunakan dalam matakuliah sains dan teknologi, walaupun tidak tertutup kemungkinan untuk diterapkan pada mata kuliah nonesakta. 6. Multimedia berbasis komputer Multimedia berbasis komputer dapat pula dimanfaatkan sebagai sarana dalam melakukan simulasi untuk melatih keterampilan dan kompetensi tertentu. Misalnya, tampilan multimedia dalam bentuk animasi yang memungkinkan peserta didik lebih paham dalam pembelajaran. Perkembangan teknologi komputer saat ini telah membentuk suatu jaringan (network) yang dapat memberikemungkinan peserta didik untuk berinteraksi dengan suber belajar secara luas. Jaringan komputer berupa internet dan web telah membuka akses bagi setiap orang untuk memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan terkini dalam bidang 11

akademik tertentu. Diskusi dan interaksi keilmuaan dapat terselenggara melalui tersedianya fasilitas internet dan web. Penggunaan internet dan web tidak hanya dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap kegiatan akademik peserta didik tapi juga bagi pengajar. Internet dan web dapat memberi kemungkinan bagi dosen untuk menggali informasi dan ilmu pengetahuan yang mutakhir kepada peserta didik. Hal ini tentu saja menurut kemampuan pengajar itu sendiri untuk selalu giat dalam mengakses website dalam bidang sesuai dengan keahliannya. Hal ini sejalan dengan definisi mengenai media dan teknologi pembelajaran dalam arti luas yang mencakup perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan sumber daya manusia (humanware) yang dapat digunakan untuk memperkaya pengalaman belajar peserta didik. 12

D. Pemilihan Media Pembelajaran Seperti yang telah dipelajari sebelumnya bahwa pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan sumber belajar. Sumber belajar yang banyak digunakan untuk PJJ adalah media yang dapat menimbulkan komunikasi dua arah atau interaksi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik. Syarat pokok agar media dapat berinteraksi dengan peserta didik yaitu media dapat menimbulkan respon pada peserta didik dan terdapat feedback atas respon peserta didik (self-instructional media). Dewasa ini, media tidak hanya dipandang sebagi alat bantu dalam mengajar, tetapi lebih sebagai sumber pesan. Pengajar bukanlah satu-satunya sumber belajar. Jadi, salah satu upaya mengatasi keterbatasan interaksi antara dosen dan peserta didik serta minimnya pemberian umpan balik, kita perlu memaksimalkan pemanfaatan media pembelajaran. Dari pengalaman sehari-hari kita tidak dapat menutup mata terhadap kemampuan berbagai media yang digunakan orang dalam pendidikan, misalnya hal-hal sebagai berikut: 1. Media mampu memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata sehingga orang dapat melihat film tentang perkembangan sel atau virus penyakit. Karena kemampuan media itulah dosen dapat mengajarkannya dengan jauh lebih jelas. 2. Media mampu menyajikan benda yang terletak jauh sekali sehingga peserta didik dapat melihatnya melalui media. Mereka dapat melihat gambar atau film tentang salju, candi Borobudur, isi perut bumi, kawah-kawah di bulan, dan sebagainya. 3. Media mampu menyajikan peristiwa yang rumit, berlangsung sangat cepat, dan berbahaya, seperti program video tentang operasi jantung, terjadi gol dalam sepak bola, meletusnya Gunung Krakatau, dan radiasi nuklir. 4. Media meningkatkan daya tarik pelajaran seperti penggunaan gambar atau film berwarna tentang keindahan alam Indonesia dan program kaset audio tentang Sejarah Perjuangan Bangsa. 5. Media meningkatkan sistematika dosenan seperti penggunaan transparansi, presentasi power point, komputer, kaset audio, dan foto. Pengajar yang menggunakan media pasti melakukan kegiatan persiapan sebelum mengajar, yaitu menata urutan materi dalam media tersebut. Dalam pelaksanaan dosenan, dosen mengikuti urutan kegiatan seperti yang dipersiapkan. la tidak perlu lagi membuang waktu di dalam kelas untuk menulis atau menggambar. Seluruh waktunya dapat dicurahkan untuk menguraikan isi pelajaran, memberikan latihan, tanya-jawab atau menyelenggarakan tes, dan memberikan umpan balik. 13

Pertanyaan yang perlu dimunculkan adalah media apa yang akan kita pilih? Menurut Bates (1995) Sedikitnya ada tujuh kriteria yang dapat kita jadikan pedoman dalam memilih media, yang dikenal dengan istilah ACTIONS, yaitu: 1. Access (aksesibilitas) Maksud dari akses terhadap media adalah adanya ketersediaan dan kemudahan memperoleh atau menggunakan media. Akses terhadap media ini harus dilihat dari dua sisi, yaitu: sisi institusi penyelenggara PJJ dan sisi peserta didik/calon peserta didik. Dalam PJJ seberapapun pentingnya bahan ajar yang akan disampaikan, dan betapapun baiknya teknik penyampaiannya, akan menjadi sia-sia apabila peserta didik tidak dapat menerimanya, hanya karena mereka tidak mempunyai akses terhadap media yang membawa bahan ajar tersebut. Akses terhadap penggunaan media oleh institusi PJJ juga menjadi pertimbangan dalam pemilihan media. Pengertia akses disini adalah ketersediaan sarana yang mendukung pengembangan maupun penggunaan media tertentu, baik yang berasal dari dalam dan luar institusi penyelenggara PJJ. 2. Costs (biaya) Dalam menentukan pilihan mengenai media apa yang akan digunakan dalam PJJ, faktor biaya merupakan faktor yang tidak bisa dihindarkan. Banyak orang berpikir bahwa PJJ berarti penyelenggaraan pendidikan dengan biaya murah, hal ini bisa saja benar tetapi bisa juga tidak. Murah tidaknya penyelenggaraan PJJ tergantung pada media apa yang digunakan dan berapa banyak jumlah peserta didiknya. Misalnya, sebuah institusi PJJ memilih menggunakan video interaktif. Penggunaan media ini akan terhitung mahal apabila digunakan untuk peserta didik yang berjumlah sedikit, sebaliknya apabila jumlah peserta didiknya banyak, maka biayanya akan menjadi lebih murah. Walaupun faktor biaya ini sangat penting untuk dipertimbangkan dalam menentukan media yang akan digunakan, Bates (1995) mengingatkan bahwa akan sangat berbahaya apabila para perancang PJJ hanya memperhatikan masalah biaya yang dikeluarkan tanpa melihat keuntungan dari penggunaan media yang dipilih. 14

3. Teaching and Learning (proses dosenan dan pembelajaran) Maksud dari proses dosenan dan pembelajaran adalah seajuh mana sebuah media mampu membantu proses belajar mengajar, sehingga bisa diketahui media apa yang akan digunakan dalam proses pembelajaran tersebut. Sehingga tidak ada media yang tersedia menjadi sia-sia, karena tidak dipergunakan atau tidak dapat membantu proses pembelajaran. 4. Interactivity (interaktifitas/komunikasi dua arah) Komunikasi dua arah ini biasanya menggunakan media elektronik orang menyebutnya tutorial elektronik. Akan tetapi penyelenggara PJJ harus mempertimbangkan kesulitankesulitan yang ada dalam komunikasi dua arah ini. Sejauh mana sebuah media mampu memberikan komunikasi dua arah dengan memahaminya sehingga bisa terjadi proses belajar mengajar. Penyelenggara harus tahu apakah peserta didik yang ada bisa mengoperasikan media yang digunakan oleh penyelenggara. Karena kendala-kendala teknis seperti ini umumnya menjadi salah satu permasalahan dalam PJJ. 5. Organisational Issues (permasalahan organisasi) Hal penting yang sangat berpengaruh dalam pemilihan media untuk pembelajaran adalah permasalahan yang ada dalam organisasi, maksudnya bila penyelenggara PJJ akan menggunakan sebuah media dalam pembelajaran harus mendapatkan dukungan dari semua unsur yang ada di organisasi tersebut. Karena sebuah media akan sia-sia jika tidak ada yang bisa mengoperasikannya. 6. Novelty (kemutakhiran) Media yang akan dipakai sebagai media pembelajaran dianjurkan yang benar-benar mutakhir. Di samping itu media pembelajaran juga harus bisa membuat peserta didik menjadi termotivasi untuk belajar. Keadaan ini bisa terjadi jika media yang digunakan menarik untuk dipakai peserta didik. 15

7. Speed (kecepatan) Faktor terakhir yang sangat berperan dalam pemilihan sebuah media adalah faktor kecepatan, maksudnya secanggih apapun media yang dipakai jika penyampaian informasinya lambat, maka informasi tersebut akan tidak berarti. Jadi dalam memilih media pembelajaran penyelenggara PJJ harus bisa memilih media yang mempunyai kecepatan dalam penyampaian informasi. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kita dapat memilih salah satu atau beberapa dari sekian banyak media untuk kita gunakan. Yang kita pilih belum tentu yang paling ideal menurut tujuan instruksional, dan tidak harus yang paling mahal, tetapi paling tepat berdasarkan keenam kriteria tersebut di atas. 16

Rangkuman Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi atau interaksi antara sumber belajar dengan peserta didik. Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan dalam sebuah proses komunikasi atau interaksi antara sumber belajar dengan peserta didik. Enam karakteristik untuk menilai keefektifan sebuah media (Thorn, 1995): kemudahan navigasi, kandungan kognisi, pengetahuan dan presentasi informasi, integrasi media, estetika, fungsi secara keseluruhan. Kegunaan media dalam pembelajaran: i. berperan sebagai sarana komunikasi ii. sebagai bahan belajar mandiri (modul) iii. memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis iv. mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indera v. menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara peserta didik dengan sumber belajar vi. memungkinkan peserta didik belajar secara mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan. Selain itu kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton, 1985: i. penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar ii. pembelajaran dapat lebih menarik iii. pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan metode belajar iv. waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek v. kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan vi. proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan vii. sikap positif peserta terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan viii. peran dosen berubah kearah yang positif. Penyelenggaraan PJJ sangat lekat dengan penggunaan media. Sesuai dengan karakteristik PJJ dapat dikatakan bahwa sebagian bahan ajar disampaikan melalui beraneka ragam media. Di bawah ini adalah klasifikasi dan jenis media pembelajaran: 17

Klasifikasi Media yang tidak proyeksikan Media yang diproyeksikan Media audio Media video Komputer Multimedia berbasis komputer Jenis Media Realia, replika, model, multimedia kit, simulator, bahan cetakan (printed materials), foto, gambar, chart, poster, dan grafik. Overhead transparansi, film slide, dan gambar proyeksi komputer (Computer Image Projection). Kaset audio dan disk audio Video Cassette Disc (VCD), dan Digital Versatile Disc (DVD) Computer Assisted Instruction (CAI) Internet dan web Media tidak hanya dipandang sebagi alat bantu dalam mengajar, tetapi lebih sebagai sumber pesan. Pengajar bukanlah satu-satunya sumber belajar. Jadi, salah satu upaya mengatasi keterbatasan interaksi antara pengajar dan peserta didik serta minimnya pemberian umpan balik, kita perlu memaksimalkan pemanfaatan media pembelajaran. Tujuh kriteria yang dapat kita jadikan pedoman dalam memilih media (Bates, 1995) yang dikenal dengan istilah ACTIONS, yaitu: a. Access b. Cost c. Teaching and Learning d. Interactivity e. Organisation Issues f. Novelty g. Speed 18