BAB I PENDAHULUAN. wanita untuk menemukan benjolan atau kelainan pada payudaranya (NCI, 2010). Tujuan utama dari pemeriksaan SADARI adalah membantu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang, demikian pula aspek sosial maupun psikologisnya. Pada masa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. menyerang kaum wanita. Selain itu kecenderungan peningkatan. payudara masih tinggi, terutama pada negara-negara sedang berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. payudara. Untuk upaya mencegah risiko kanker payudara pemerintah. wanita di usia muda dapat terserang kanker payudara.

Muhammadiyah Semarang Kedung Mundu 50727, Semarang, Indonesia. 2. Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di dunia. Kanker

BAB III METODE PENELITIAN. Quasi Experiment (eksperimen pura-pura) disebut demikian karena

BAB 1 PENDAHULUAN. pengobatan yang diperlukan (Maryanti, 2009). SADARI (Pemeriksaan

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai promosi kesehatan, salah satunya yaitu video learning

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Carsinoma Mammae atau Kanker payudara adalah tumor ganas

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

BAB III METODE PENELITIAN. resiko dan faktor efek (Notoatmodjo, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. menduduki peringkat teratas dan sebagai penyebab kematian tertinggi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dalam perkembangan selanjutnya berada di bawah control hormone-hormon

BAB I PENDAHULUAN. kesengsaraan dan kematian pada manusia. Saat ini kanker menempati. Data World Health Organization (WHO) yang diterbitkan pada 2010

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap pertumbuhan sel ikut termutasi (Saydam, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. serviks dan rata-rata meninggal tiap tahunnya (Depkes RI, 2008).

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTERI TENTANG SADARI DALAM UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI PONDOK PESANTREN ADDAINURRIYAH II SEMARANG

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan tumor ganas pada sel-sel yang terdapat pada

BAB I PENDAHULUAN. suatu tahap perkembangan sudah dimulai, namun yang pasti setiap remaja

PENGARUH PENYULUHAN KANKER PAYUDARA TERHADAP SIKAP PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI SISWI KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu atau quasi experiment

BAB I PENDAHULUAN. payudara mengalami rudimeter dan tidak penting, sedang milik wanita menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak menular. Menurut Depkes RI, 2003 (dalam Tanjung 2012) Pada akhir abad 20

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sel-sel jaringan tubuh pada payudara dan tumbuh di luar kendali, yang bila tidak

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh terdiri dari sel-sel yang selalu tumbuh. Kadang-kadang. pertumbuhan tersebut tidak terkontrol dan membentuk suatu gumpalan.

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah tumor malignan yang berasal dari epitel duktus

PENGARUH PENYULUHAN PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) TERHADAP KEMAMPUAN MELAKUKAN PRAKTIK SADARI PADA ANGGOTA PALANG MERAH REMAJA SMAN I JETIS BANTUL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan kanker melonjak dari menjadi dan lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. diketahui dan diobati. Hasil penelitian di Rumah Sakit Cipto. menunjukkan bahwa 80% penderita kanker payudara datang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan biologis seorang perempuan menjelang dewasa di mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara, atau disebut sebagai karsinoma mamae merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker payudara (Carcinoma mammae) adalah keganasan yang

BAB I PENDAHULUAN. dari program kesehatan reproduksi remaja adalah untuk membantu remaja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Foundation for Woman s Cancer (2013) kanker serviks adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dari masa kanak kanak ke masa dewasa, terutama perubahan alat reproduksi.

umur tahun berjumlah 2.9 juta jiwa (Susenas, 2006).

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PELAKSANAAN PERAWATAN PAYUDARA

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks (leher rahim) adalah salah satu kanker ganas yang

Jurnal Siklus Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-issn :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. wilayah ke wilayah yang lain. Sampai saat ini penyakit 7menular seperti

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USIA MENARCHE PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SMA NEGERI 2 MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat

HUBUNGAN ANTARA MENSTRUASI DINI DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUANG EDELWIS RSUD ULIN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. ganas dan berasal dari kelompok parenkim ( parenchima) (Smart, 2010).

BAB l PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan Reproduksi Remaja adalah suatu kondisi sehat yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Selama masa perkembangan tubuh, payudara juga mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. penting baik di kalangan negara maju maupun berkembang. Tingkat Insidensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di

BAB I PENDAHULUAN. datang ke rumah sakit ditemukan dalam keadaan stadium lanjut. Sukaca (2009, p.25) menyatakan, kanker leher rahim (Kanker Serviks)

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat kanker pada wanita. Kanker payudara merupakan keganasan terbanyak

BAB I PENDAHULUAN. ganas dapat berasal atau tumbuh dari setiap jenis sel di tubuh manusia (Depkes RI,

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI RUMAH SAKIT ROYAL

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun Oleh : UT UILA J

PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan

ejournal keperawatan (e-kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian. Penelitian ini menggunakan 2 kelompok, yaitu kelompok kontrol dan

Kata kunci: Tingkat pengetahuan, Ketrampilan, SADARI

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar. (Alamat Respondensi: ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN jiwa dan Asia Tenggara sebanyak jiwa. AKI di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Yolanda Montessori

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai kanker serviks dan

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SADARI KELAS X DI SMAN 1 SEDAYU BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. yang memberi beban kesehatan masyarakat karena keberadaannya tersebar di

BAB I PENDAHULUAN. neoplasmagana yang berasal parenchyma. Kankerpayudara adalah penyakit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP TENTANG SADARI DALAM MENDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA REMAJA

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Orang tua terutama ibu perlu memiliki

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. ovarium merupakan salah satu tumor jinak ginekologi yang paling sering dijumpai pada

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7

HUBUNGAN ANTARA SUMBER INFORMASI DAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) SISWA PUTRI SMA NEGERI 9 MANADO

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan

BAB I PENDAHULUAN. selaput dinding perut atau peritonitis ( Manuaba, 2009). salah satunya adalah Keputihan Leukorea (Manuaba, 2009).

PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER MELAKUKAN SADARI DI POSYANDU DESA MAKAMHAJI1 PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menurut WHO kanker leher rahim (serviks) merupakan jenis kanker

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang SADARI di Nagari Painan

BAB I PENDAHULUAN. banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2010). Tingginya angka kematian

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB.

BAB I PENDAHULUAN. dan mendekati pola di Negara maju (Dalimartha, 2004). maupun orang-orang yang sama sekali tidak berpendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. macam pekerjaan rumah tangga. Sedangkan HIV (Human Immuno Virus)

Heni Hendarsah Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat ABSTRAK

Novita Nining Anggraini 1), Ratih Sari Wardani 2), Wahyu Umiyati 3) 1)2)3)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) MAHASISWI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemeriksaan SADARI adalah pemeriksaan yang dilakukan seorang wanita untuk menemukan benjolan atau kelainan pada payudaranya (NCI, 2010). Tujuan utama dari pemeriksaan SADARI adalah membantu mengidentifikasi perubahan abnormal pada payudara sehingga dapat lebih cepat dilaporkan kepada tenaga kesehatan (ACS, 2010). Pelatihan SADARI dapat menimbulkan perilaku positif dan dapat membantu wanita agar lebih sensitif dalam memperhatikan kesehatannya, terutama bagian payudara. Pemeriksaan SADARI memiliki keuntungan bagi wanita karena wanita akan lebih peka bila ada perubahan yang mencurigakan pada payudaranya dan membuat timbulnya kesadaran untuk melakukan diagnosis klinis lebih dini sebelum ada gejala yang lebih lanjut (Yakout, et al. 2014 : 58). SADARI merupakan deteksi dini kanker payudara yang paling banyak dianjurkan bagi setiap wanita. Tindakan ini sangat penting karena hampir 85 persen benjolan di payudara wanita ditemukan oleh penderita sendiri. Caranya sangat mudah karena dilakukan oleh diri sendiri dan tanpa mengeluarkan biaya sedikitpun. Peran perawat terkait dengan SADARI adalah sebagai edukator yang memberikan penyuluhan-penyuluhan kesehatan diantaranya memberikan penyuluhan tentang pentingnya SADARI sebagai upaya deteksi dini kanker payudara. Pendidikan kesehatan tentang SADARI akan menambah 1

2 pengetahuan remaja putri sehingga akan meningkatkan status kesehatan mereka (Suastina, Ticoalu & Anibala, 2013 : 2). Di Indonesia skrining terhadap kanker payudara masih bersifat individual sehingga program deteksi dini masih belum efisien dan efektif. Sebagai akibatnya pasien dengan kanker payudara stadium lanjut masih cukup tinggi (Manuaba 2010 : 17-18). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Al- Nagar et al. (2011 : 1174-1175) di Universitas Managemen dan Ilmu pengetahuan, Shah Alam, Selangor, Malaysia menyatakan 55,4% responden yang berusia lebih dari 20 tahun pernah melakukan SADARI, 38,2% mendapat informasi tentang SADARI melalui TV dan radio. Mereka menyatakan hambatan dalam melakukan SADARI antara lain kurangnya pengetahuan (20,3%), merasa tidak ada gejala (14,3%), dan takut terdiagnosa kanker payudara (4,4%). Penelitian yang dilakukan oleh Yakout, et al. (2014 : 59-60), menyatakan bahwa 86% responden setuju pentingnya dilakukan SADARI, 42% dari responden sadar pentingnya SADARI melalui indormasi di perguruan tinggi dan 44% telah untuk melakukan SADARI, namun 78% dari mereka belum mengetahui waktu yang tepat untuk melakukan SADARI dan frekuensi untuk melakukannya (72%). 42% menyatakan kurang informasi tentang SADARI dan tidak adanya gejala (4%). Menurut Bustan, 2007 dan Jamil 2011 (dalam Lenggogeni, 2011) minimnya penyebaran informasi SADARI di masyarakat membuat mereka tidak menyadari pentingya melakukan SADARI. Berdasarkan data laporan distribusi penyakit kanker di rumah sakit se Jawa Timur dan berdasarkan waktu, kejadian kanker payudara terus meningkat

3 pada tahun 2007 sebanyak 666, tahun 2009 sebanyak 825 sedangkan pada tahun 2011 dilaporkan sebanyak 1.527 kasus. Untuk distribusi penyakit kanker payudara (rawat inap) pada tahun 2011 dilaporkan sebanyak 898 kasus dan 25 orang diantaranya meninggal dunia (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, 2012). Menurut DR Sutjipto Sp.B (K) Onk (2008), saat ini banyak penderita kanker payudara berusia muda, bahkan tidak sedikit yang baru berusia 14 tahun. Dimana tumor yang terjadi bisa menjadi kanker, bila tidak terdeteksi lebih awal. Meskipun tidak semuanya ganas, tetapi ini menunjukkan bahwa saat ini sudah ada tren gejala kanker payudara yang semakin tinggi di usia remaja (Lily, 2008). Pada tahun 2007 terdapat 879 kasus yang terdiri dari kriteria remaja berumur 11 24 tahun sebanyak 28 kasus (3,2%), sedangkan pada usia 25 44 tahun berjumlah 400 kasus (45,5%) dan pada usia 45 tahun ke atas 451 kasus (51,3%) (Depkes, 2008). Berdasarkan uraian diatas dan dari hasil study pendahuluan di Desa Sumbersari gang 5 RW 02, Malang dan dari hasil wawancara sederhana dengan 8 ibu, didapatkan 75% orang dari mereka belum mengetahui tentang SADARI dan sisanya beranggapan bahwa perawatan payudara dilakukan seperti cara perawatan saat menyusui, yaitu dikompres dan dibersihkan dengan air hangat. Rata-rata ibu-ibu beranggapan bahwa pijat payudara hanya untuk memperlancar ASI.

4 Dari hasil wawancara sederhana dengan ibu ketua RW 02, beliau mengatakan bahwa pernah ada dua orang ibu-ibu (usia sekitar 35 dan 40 tahun) yang menderita kanker payudara dan saat ini pasien telah meninggal dunia. Salah satu warga mengatakan bahwa ada kerabatnya yang tengah menderitan kanker payudara dan saat ini sedang dalam tindakan kemoterapi Tindakan implementasi keperawatan sebagai preventif dan edukatif sangat berperan untuk memberikan informasi tentang pentingnya SADARI sebagai tindakan deteksi dini kanker payudara serta mengajarkan tata cara melakukan SADARI demi mewujudkan kualitas kesehatan. Dikarenakan belum adanya informasi tentang SADARI dan banyaknya kejadian kanker payudara yang sering terjadi pada wanita yang telah mengalami menstruasi maka dari situlah dapat memunculkan minat ibu untuk mencari informasi dan mempelajari SADARI. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti Efektivitas SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) Terhadap Minat Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Wanita Dewasa Di Sumbersari Gang 05 - Malang. 1.2 Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Efektivitas SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) Terhadap Minat Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Wanita Dewasa Di Sumbersari Gang 05 RW 02 - Malang.

5 1.3 Tujuan penelitian Tujuan dari penelitian ini, terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus, yaitu : 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui efektivitas SADARI terhadap minat ibu dalam melakukan deteksi dini kanker payudara pada Wanita Dewasa Di Sumbersari Gang 05 RW 02 - Malang. 2. Tujuan khusus a. Untuk mengetahui minat ibu dalam melakukan deteksi dini kanker payudara sebelum dilakukan SADARI. b. Untuk mengetahui minat ibu dalam melakukan deteksi dini kanker payudara setelah dilakukan SADARI. c. Untuk mengetahui efektivitas SADARI terhadap minat ibu dalam melakukan deteksi dini kanker payudara pada Wanita Dewasa Di Sumbersari Gang 05 RW 02- Malang. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan informasi mengenai efektivitas SADARI. Selain itu diharapkan agar mahasiswi dapat menyebar luaskan informasi tentang minat deteksi dini kanker payudara dan pentingnya SADARI kepada masyarakat.

6 2. Bagi Instansi Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber pengetahuan dan acuan khususnya di bidang keperawatan dalam pembelajaran keperawatan maternitas sebagai dukungan guna menyebarluaskan informasi kesehatan untuk masyarakat. 3. Bagi Masyarakat Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dan wawasan kepada masyarakat dalam meningkatkan minat deteksi dini kaker payudara terhadap efektivitas SADARI. 1.5 Keaslian Penelitian Penelitian ini belum pernah dilakukan sebelumnya, namun penelitian yang hampir sama pernah dilakukan oleh : 1. Menurut hasil penelitian Hidayati, Salawati, dan Istiana dalam jurnal penelitian yang berjudul Pengaruh Pendidikan Kesehatan Melalui Metode Ceramah Dan Demonstrasi Dalam Meningkatkan Pengetahuan Tentang Kanker Payudara Dan Ketrampilan Praktik Sadari (Studi Pada Siswi Sma Futuhiyyah Mranggen Kabupaten Demak) mengemukakan bahwa dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan melalui metode ceramah tentang kanker payudara dan demonstrasi ketrampilan praktik SADARI berpengaruh terhadap pengetahuan siswi tentang kanker payudara dan ketrampilan praktik SADARI. Berdasarkan hasil uji beda (wilcoxon) diperoleh z-hitung pengetahuan siswi tentang kanker payudara (sebelum dan sesudah penyuluhan) sebesar

7 6,456 dengan α = 0,05, dan diperoleh p-value (0,000) < 0,05 sehingga Ha diterima, yang menyatakan ada perbedaan pengetahuan tentang kanker payudara sebelum dan sesudah penyuluhan di SMA Futuhiyyah Mranggen Kabupaten Demak. Sebelum kegiatan penyuluhan (pretest), responden yang memiliki pengetahuan tentang kanker payudara termasuk kategori kurang yaitu sebesar 55 (100%) siswi. Setelah kegiatan penyuluhan (posttest), responden yang memiliki pengetahuan tentang kanker payudara 1 (1,8% ) siswi termasuk dalam kategori kurang, 1 (1,8%) siswi termasuk dalam kategori cukup, sedangkan 53 ( 96,4% ) siswi termasuk dalam kategori baik. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti di atas adalah terletak pada variabel dependen yaitu pengetahuan tentang kanker payudara dan Keterampilan praktik SADARI dan independennya yaitu pendidikan kesehatan tentang kanker payudara dan praktik SADARI serta tujuan yang hendak dicapai yaitu mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan melalui metode ceramah dan demontrasi dalam meningkatkan pengetahuan tentang kanker payudara dan ketrampilan praktik SADARI (studi pada siswi SMA Futuhiyyah Mranggen Kabupaten Demak). 2. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Ophi Indria Desanti1, IM. Sunarsih, dan Supriyati dalam jurnal penelitian yang berjudul Persepsi Wanita Berisiko Kanker Payudara Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri Di Kota Semarang, Jawa Tengah dengan menggunakan metode analitik dengan pendekatan rancangan penelitian potong lintang (cross sectional). Jumlah sampel minimal adalah 382 wanita ± 10% = 410 wanita.

8 Pemilihan daerah penelitian dilakukan secara multistage random sampling mengemukakan bahwa umur responden yang paling banyak melakukan SADARI adalah responden pada kisaran umur 30 39 tahun, sementara yang paling tidak pernah melakukan SADARI adalah pada kisaran umur 60 65 tahun. Sementara dari status pernikahan maka dapat dilihat bahwa responden yang pernah melakukan SADARI adalah responden yang sudah/ pernah menikah. Sebanyak 49,0% dari wanita yang belum menikah pernah melakukan SADARI dan sebanyak 52,8% wanita yang sudah/pernah menikah pernah melakukan SADARI. Penelitian yang meneliti wanita berumur 15 39 tahun menemukan bahwa hanya 50% dari respondennya pernah melakukan SADARI. Hasil penelitian menyatakan bahwa 52,3% responden melakukan praktik SADARI, 25% memiliki persepsi positif tentang keuntungan melakukan SADARI, dan 70 memiliki persepsi negativ tentang SADARI. Perbedaan penelitian Ophi Indria Desanti1, IM. Sunarsih, dan Supriyati terletak pada variabel dependen (perilaku SADARI) dan independennya (persepsi wanita berisiko kanker payudara mengenai keuntungan untuk melakukan SADARI dan persepsi wanita berisiko kanker payudara mengenai hambatan untuk melakukan SADARI), serta metode yang digunakan dalam penelitian di atas adalah cross sectional. 3. Menurut hasil penelitian I Dewa Ayu Rai Suastina, S.H.R Ticoalu, dan Franly Onibala dalam jurnal penelitian yang berjudul Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Siswi Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Sma Negeri 1 Manado

9 dengan responden berjumlah 97 orang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Pertama diukur dengan menggunakan kuisioner pengetahuan, selanjutnya diberikan penyuluhan kemudian diukur lagi menggunakan kuisioner pengetahuan yang sama. Hasil analisa data menggunakan uji statistik Wilcoxon Signed Ranks Test (á=0,05) didapatkan nilai probabilitas = 0,000. Hal ini menunjukan nilai p < nilai á sehingga dapat disimpulkan adanya pengaruh yang signifikan pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan siswi tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara di SMA Negeri 1 Manado. Karakteristik menurut tingkat pengetahuan sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara pada siswa SMA Negeri 1 Manado menunjukkan bahwa sebagian besar siswi dikategorikan kurang yakni sebanyak 61 orang (62,0%) dan sebanyak 30 orang (30,9%) dikategorikan cukup. Karakteristik menurut tingkat pengetahuan sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara pada siswi SMA Negeri 1 Manado menunjukkan bahwa pengetahuan siswa yang dikategorikan baik sebanyak 79 orang (81,4%), sedangkan pengetahuan yang dikategorikan kurang ada 6 orang (6,2%). Perbedaan dengan penelitian I Dewa Ayu Rai Suastina, S.H.R Ticoalu, dan Franly Onibala adalah terletak pada variabel dependen dan independennya. Pada penelitian ini variabel dependen adalah minat deteksi dini kanker payudara pada remaja dan variabel independen adalah SADARI. Selain itu, tujuan penelitian juga berbeda. Tujuan penelitian dari I Dewa Ayu Rai Suastina, S.H.R Ticoalu, dan Franly Onibala adalah

10 mengetahui adanya pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan siswi di SMA Negeri 1 Manado dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas SADARI terhadap minat siswi dalam melakukan deteksi dini kanker payudara pada remaja di SMK Muhammadiyah 2 Malang. 4. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Yenni Milda dengan judul Hubungan Pengetahuan Dan Motivasi Remaja Putri Dengan Pencegahan Kanker Payudara Di Desa Ladang Tuha Meukek Kabupaten Aceh Selatan yang dilakukan kepada remaja putri di desa Ladang Tuha kecamatan Meukek Kabupaten Aceh Selatan sebanyak 56 orang menggunakan kuisioner dan tekhnik analisa data dengan uji Chi square test didapatkan hasil presentase pengetahuan remaja putri tentang kanker payudara di Desa Ladang Tuha mayoritas dengan kategori baik sebesar 50.0 %. Presentase pencegahan remaja putri tentang kanker payudara di Desa Ladang Tuha mayoritas dengan kategori baik sebesar 76.8 %, dan motivasi remaja putri tentang kanker payudara di Desa Ladang Tuha mayoritas dengan kategori baik sebesar 57.1%. Perbedaan dengan penelitian Yenni Milda terletak pada variabel independen yaitu pengetahuan dan motivasi sedangkan variabel dependennya adalah pencegahan terhadap kanker payudara. Sedangkan penelitian ini variabel dependennya adalah minat deteksi dini kanker payudara pada remaja, dan variabel independennya adalah SADARI.