Pengaruh Motivasi, Disiplin Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pudjiati 1) dan Fhajard Achwan Molandha 2) 1,2) Universitas Balikpapan Abstract Effect of Motivation, Discipline Work and Work Culture on Performance Employees PT. Angkasa Pura I Balikpapan. The study aims to analyze pengauh variables of motivation, work discipline and work culture on employee performance PT. Angkasa Pura I Balikpapan. The multiple regression equation with the effects of motivation variable (X1), Work Discipline (X2), and Work Culture (X3) on employee performance (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan. Analysis of F test is obtained by the F-count equal while the F table with a degree of confidence of 95% (α = 0.05), it is known F-count = 19.185> F-table = 2,79 on a sig of 0.000 <0.05 and obtained the correlation coefficient (R) = 0.735 means there is a strong correlation between the variables of motivation (X1), Work Discipline (X2), and Work Culture (X3) on employee performance (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan with correlation coefficient (R) = 0.735 which is very close to 1. While the value of the coefficient of determination (R²) = 0.540 This value indicates that the influence jointly motivation variable (X1), Work Discipline (X2), and Work Culture (X3) on employee performance (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan by 54% and the remaining 46% is contributed by other variables not get in this analysis. Based on that means the first hypothesis: That the motivation variable (X1), Work Discipline (X2), and Work Culture (X3) together have an influence on employee performance (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan-proven and accepted and proven. Based on the partial test work culture variable (X3) is a variable that domianan have an influence on employee performance variable (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan t value = 3,615> t-table 2.021 sig = 0.001 <0.05 and partial correlation coefficient (r) of 0.459 greater than the two other independent variables. Keywords: Motivation, Work Discipline, Work Culture, Employee Performance Pendahuluan Sumber daya manusia manusia memiliki posisi sangat strategis dalam organisasi, artinya unsur manusia memegang peranan penting dalam melakukan aktivitas untuk mencapai tujuan. Untuk itulah eksistensi sumber daya manusia dalam organisasi sangat kuat. Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. Tujuan tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif karyawan meskipun alat-alat yang dimiliki perusahaan begitu canggihnya. Oleh karena itu keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya tergantung dengan teknologi perusahaan melainkan juga tergantung pada aspek sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan. Pentingnya peranan sumber daya manusia bagi setiap organisasi diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan, untuk itu sumber daya manusia perlu memiliki skill atau keterampilan yang handal dalam menangani setiap pekerjaan, sebab dengan adanya skill yang handal maka secara langsung dapat meningkatkan kinerja karyawan. Keberhasilan suatu organisasi dipengaruhi oleh kinerja individu karyawannya, suatu organisasi akan berupaya untuk meningkatkan kinerja pegawainya dengan harapan tujuan perusahaan dapat tercapai. Kinerja 73
74 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.73-80 karyawan adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada organisasi antara lain termasuk kuantitas output, kualitas output, jangka waktu output, kehadiran di tempat kerja dan sikap kooperatif. Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang tercapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Dengan demikian, kinerja merupakan hal yang penting bagi organisasi atau perusahaan serta dari pihak pegawai itu sendiri. Oleh karena itu, kinerja karyawan akan berjalan dengan efektif apabila didukung dengan motivasi kerja, disiplin kerja dan budaya organisasi. Motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja atau dengan kata lain pendorong semangat kerja. Tanpa motivasi, seorang karyawan tidak dapat memenuhi pekerjaannya sesuai standar atau melampui standar karena apa yang menjadi motivasi dalam bekerja tidak terpenuhi. Sekalipun seorang karyawan yang memiliki kemampuan dalam bekerja tinggi tetapi tidak memiliki motivasi untuk menyelesaikan tugasnya maka hasil akhir dalam pekerjaannya tidak akan memuaskan. Disiplin adalah prosedur yang mengoreksi atau menghukum bawahan karena melanggar peraturan atau prosedur. Disiplin merupakan bentuk pengendalian diri pegawai dan pelaksanaan yang teratur dan menunjukan tingkat kesungguhan tim kerja didalam sebuah organisasi. Disiplin juga dapat dikatakan sebagai suatu sikap, perilaku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari perusahaan, baik tertulis maupun tidak tertulis. Disiplin merupakan tindakan manajemen untuk mendorong para anggota organisasi memenuhi tuntutan berbagai ketentuan yang harus ditaati oleh karyawan. Budaya organisasi pada umumnya merupakan pernyataan filosofis, dapat difungsikan sebagai tuntutan yang mengikat para karyawan karena dapat diformulasikan secara formal dalam berbagai peraturan dan ketentuan perusahaan. Dengan membakukan budaya organisasi, sebagai suatu acuan bagi ketentuan atau peraturan yang berlaku, maka para pemimpin dan karyawan secara tidak langsung akan terikat sehingga dapat membentuk sikap dan perilaku sesuai dengan visi dan misi serta strategi perusahaan. Proses pembentukan tersebut pada akhirnya akan menghasilkan pemimpin dan karyawan professional yang mempunyai integritas yang tinggi. PT. Angkasa Pura I Balikpapan merupakan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) di sektor perhubungan yang bergerak di bidang pelayanan jasa kebandarudaraan, mempunyai komitmen untuk memberikan yang terbaik bagi pengguna jasa, pemegang saham, dan berbagai pihak terkait, tercermin pada tekad manajemen dalam memenuhi tuntutan standar yang tinggi dalam pengelolaan bandar udara melalui ketersediaan SDM yang kompeten. SDM merupakan faktor yang sangat berperan dalam peningkatan pelayanan kepada publik. Dengan demikian motivasi, budaya organisasi dan disiplin kerja yang diberikan oleh PT. Angkasa Pura I Balikpapan sangat besar manfaatnya dalam mendorong timbulnya usaha karyawan untuk meningkatkan kemampuan dan karyawan yang bersangkutan mampu mengemban tugas menurut bidangnya masing-masing agar dapat mencapai efektivitas kerja yang tinggi. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka penulis merasa tertarik dan mencoba untuk melakukan penelitian
Pudjiati, Molandha, Pengaruh Motivasi, Disiplin...75 dengan judul Pengaruh Motivasi, Disiplin Kerja dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Angkasa Pura I Balikpapan. Rumusan masalah adalah : apakah variabel motivasi, disiplin kerja, dan budaya organisasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Angkasa Pura I Balikpapan? Kajian Literatur Hubungan Antara Variabel Motivasi Kerja Dengan Kinerja Karyawan Motivasi merupakan masalah yang kompleks dalam organisasi, karena setiap kebutuhan dan keinginan tiap individu berbeda. Seseorang yang termotivasi tinggi akan menyelesaikan semua tugas yang diberikan kepadanya. Manfaat utama dari motivasi adalah meningkatkan gairah kerja sehingga produktivitas kerja tercapai. Sementara itu, manfaat yang diperoleh karena bekerja dengan orangorang yang termotivasi adalah pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat. Artinya pekerjaan dilakukan sesuai standar yang benar dan dalam skala waktu yang ditentukan, serta orang senang melakukan pekerjaannya (Suharto & Cahyono 2005). Dalam teori Abraham Maslow dinyatakan bahwa kebutuhan manusia terdapt lima tingkatan, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri. Menurut Maslow bila kebutuhan tingkatan pertama terpenuhi, kebutuhan tingkat berikutnya akan menjadi domianan. Manusia akan didorong untuk memenuhi kebutuhan yang paling kuat sesuai waktu, keadaan dan pengalaman yang bersangkutan mengikuti suatu hirarki. Proses diatas menunjukkan bahwa kebutuhan kebutuhan sebagai target dan saling menopang. Kebutuhan yang telah terpuaskan akan berhenti menjadi motivasi utama dari perilaku. Hubungan Antara Variabel Disiplin Kerja Dengan Kinerja Karyawan Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku (Rivai, 2008:444). Disiplin kerja pada dasarnya selalu diharapkan menjadi ciri setiap sumber daya manusia dalam organisasi, karena dengan kedisplinan organisasi akan berjalan dengan baik dan bisa mencapai tujuannya dengan baik pula (Setiyawan dan Waridin, 2006:189). Disiplin kerja mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Karyawan yang disiplin dalam bekerja sejak berangkat, saat kerja dan saat pulang kerja serta sesuai aturan dalam bekerja, biasanya akan memiliki kinerja yang baik. Dapat disimpulkan, semakin tinggi disiplin kerja, maka semakin tinggi kinerja karyawan. Hubungan Antara Variabel Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Robbins, (2010:721) Budaya organisasi adalah sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi itu dari organisasi-organisasi lain. Setiyawan dan Waridin (2006:190), Dalam setiap organisasi, budaya organisasi selalu diharapkan baik karena baiknya budaya organisasi akan berhubungan dengan berhasil atau tidaknya tujuan organisasi dicapai. Dengan budaya organisasi yang baik, biasanya organisasi akan mudah mengatasi masalah yang dihadapi dan bisa mencapai tujuan organisasi dengan mengandalkan kekuatan yang ada di organisasi. Adanya budaya organisasi yang baik, biasanya dapat mempengaruhi kinerja karyawannya. Dapat disimpulkan, semakin baik budaya
76 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.73-80 suatu organisasi, maka semakin baik kinerja karyawan. Pengembangan Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut diatas, maka dapat dirumuskan suatu hipotesis penelitian, yaitu: 1. Bahwa secara bersama-sama variabel motivasi (X1), disiplin kerja (X2), dan budaya organisasi (X3) mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan (Y) PT.Angkasa Pura I Balikpapan. 2. Bahwa variabel motivasi (X1) mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan. 3. Bahwa variabel disiplin kerja (X2) mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan. 4. Bahwa variabel budaya organisasi (X3) mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan. 5. Bahwa variabel Budaya Organisasi (X2) mempunyai pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan. Metode Penelitian Analisis ditujukan untuk menjelaskan pengaruh Variabel motivasi (X1), Disiplin Kerja (X2), Budaya Organisasi (X3) mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Karyawan (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan. Sedangkan analisis juga dilaksanakan untuk mengkaji hipotesis yang diajukan dalam penelitian dan menganalisis data secara keseluruhan dengan metode statistik menggunakan program komputer statistik SPSS, Perhitungan persamaan regresi berganda (Multiple Regression) menurut J. Supranto dalam buku Ekonometrika (2004:18) Persamaan Regresi linear berganda untuk menganalisis pengaruh Variabel Motivasi (X1), Disiplin Kerja (X2), Budaya Organisasi (X3), terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan : Y = b0 + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e1 Dimana : Y = Variabel Kinerja Karyawan X1 = Variabel Motivasi X2 = Variabel Disiplin Kerja X3 = Variabel Budaya Organisasi bo = Koefisien konstanta b1, b2, b3 = Koefesien Regresi e1 = Koefisien Error Berdasarkan Hasil analisis dengan menggunakan SPSS versi 20 diperoleh hasil yang dituangkan ke dalam tabel-tabel berikut : Tabel 1 Hasil secara Simultan Tabel 2 Hasil Koefisien Regresi, Korelasi dan Uji t Regresi Linear Berganda Berdasarkan tabel 2 diperoleh hasil analisis secara statistik persamaan regresi linier berganda untuk hasil penelitian pengaruh variabel Motivasi (X1), Disiplin Kerja (X2), dan Budaya organisasi (X3)
Pudjiati, Molandha, Pengaruh Motivasi, Disiplin...77 terhadap Kinerja Karyawan (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan yaitu : Y = 0,683 + 0,295X1 + 0,201X2 + 0,408X3 Memperhatikan hasil persamaan regresi linear berganda tersebut dapat dijelaskan pengertian berdasarkan analisis statistik adalah hasil nilai koefisien konstanta sebesar bo = 0,683 menunjukan pada saat variabel-variabel Motivasi (X1), Disiplin kerja (X2), dan Budaya organisasi (X3) nilainya menunjukkan nilai konstan atau nol maka variabel Kinerja Karyawan PT. Angkasa Pura I Balikpapan sebesar bo = 0,683. Hubungan antara variabel motivasi (X1) terhadap variabel kinerja karyawan (Y) di PT. Angkasa Pura I Balikpapan dengan nilai koefisien regresi b1 sebesar 0,295 adalah menunjukkan setiap kenaikan variabel Motivasi (X1) sebesar satu satuan akan mempengaruhi terhadap peningkatan variabel Kinerja Karyawan (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan sebesar 0,295 dengan asumsi variabel Disiplin Kerja (X2), dan Budaya organisasi (X3) nilainya konstan. Hubungan antara variabel disiplin kerja (X2) terhadap variabel kinerja karyawan (Y) di PT. Angkasa Pura I Balikpapan dengan nilai koefisien regresi b2 sebesar 0,201 adalah menunjukkan setiap kenaikan variabel Disiplin Kerja (X2) sebesar satu satuan akan mempengaruhi terhadap peningkatan variabel Kinerja Karyawan (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan sebesar 0,201 dengan asumsi variabel Motivasi (X1) dan Budaya organisasi (X3) nilainya konstan. Hubungan antara variabel budaya organisasi (X3) terhadap variabel kinerja karyawan (Y) di PT. Angkasa Pura I Balikpapan dengan nilai koefisien regresi b3 sebesar 0,408 adalah menunjukkan setiap kenaikan variabel Budaya organisasi (X3) sebesar satu satuan akan mempengaruhi terhadap peningkatan variabel Kinerja Karyawan (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan sebesar 0,408 dengan asumsi variabel Motivasi (X1) dan Disiplin Kerja (X2) nilainya konstan. Pengujian Hipotesis Berdasarkan hipotesis dalam penelitian ini, setelah di uji hasilnya adalah sebagai berikut : Hipotesis pertama Hasil analisis yang dikemukakan pada tabel 2 diperoleh nilai pengujian secara simultan dengan menggunakan analisis Fisher test yaitu diperoleh nilai Fhitung sebesar sedangkan Ftabel dengan derajat keyakinan 95 % (α = 0,05) maka diketahui Fhitung = 19,185 > Ftabel = 2,79 pada sig sebesar 0,000 < 0,05 dan diperoleh hasil koefisien korelasi (R) = 0,735 berarti terdapat adanya hubungan yang kuat antara variabel Motivasi (X1), Disiplin Kerja (X2), dan Budaya organisasi (X3) terhadap Kinerja Karyawan (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan dengan nilai koefisien korelasi (R) = 0,735 yang mendekati angka 1. Sedangkan nilai koefisien determinasi (R²) = 0,540 nilai ini menunjukkan bahwa pengaruh secara bersama-sama variabel Motivasi (X1), Disiplin Kerja (X2), dan Budaya organisasi (X3) terhadap Kinerja Karyawan (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan sebesar 54 % dan sisanya sebesar 46 % merupakan kontribusi variabel lain yang tidak masuk analisis penelitian ini. Berdasarkan hal tersebut berarti hipotesis pertama : Bahwa variabel Motivasi (X1), Disiplin Kerja (X2), dan Budaya organisasi (X3) secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Karyawan (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan telah terbukti kebenarannya dan diterima dan terbukti.
78 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.73-80 Hipotesis kedua Pengaruh Variabel Motivasi (X1) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan dengan hasil secara parsial dengan pengujian signifikansi t-hitung = 3,235 > t-tabel = 2,021 pada sig 0,002 < 0,05 dan nilai koefisien korelasi parsialnya (r) sebesar 0,420 yang berarti bahwa variabel Motivasi (X1) terbukti mempunyai pengaruh Kinerja Karyawan (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan. Hipotesis ketiga Pengaruh Disiplin Kerja (X2) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan dengan pengujian secara parsial dengan diperoleh hasil t-hitung = 2,399 > t-tabel = 2,021 sig 0,020< 0,05 dan nilai koefisien korelasi parsialnya (r) sebesar 0,324 yang berarti bahwa variabel Disiplin Kerja (X2) terbukti mempunyai pengaruh terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan. Hipotesis keempat Pengaruh variabel Budaya organisasi (X3) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan dengan pengujian secara parsial diperoleh hasil t-hitung = 3,615 > t-tabel = 2,021 sig 0,001< 0,05 dan nilai koefisien korelasi parsialnya (r) sebesar 0,459 yang berarti bahwa variabel Budaya organisasi (X3) terbukti mempunyai pengaruh terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan. Hipotesis kelima Dengan nilai analisis dan pengujian secara parsial tersebut diketahui bahwa variabel budaya organisasi (X3) mempunyai pengaruh dominan terhadap variabel kinerja karyawan (Y) di PT. Angkasa Pura I Balikpapan dengan nilai t hitung = 3,615 dan koefisien korelasi parsial (r) sebesar 0,459 yang lebih besar dibanding kedua variabel bebas lainnya. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa variabel budaya organisasi yang dominan dapat diterima dan terbukti kebenarannya. Simpulan Dari hasil penelitian ini terbukti variabel motivasi, disiplin dan budaya organisasi secara bersama-sama (simultan) memberikan pengaruh terhadap kinerja pegawai PT. Angkasa Pura I Balikpapan sebesar 54,0%. Artinya, apabila ingin meningkatkan kinerja pegawai di PT. Angkasa Pura I Balikpapan maka harus membangkitkan motivasi kerja pegawai yang tinggi, menanamkan disiplin pegawai, dan menciptakan budaya organisasi yang kondusif. Maka akan berimbas pada peningkatan kinerja pegawai terutama di PT. Angkasa Pura I Balikpapan. Daftar Rujukan As ad, Mohammad. 2001. Psikologi Industri. Liberti. Yogyakarta. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Kuantitatif Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Bina Aksara, 2006. Christia Katiandagho, Silvya L, Mandey, Lisbeth Mananeke, Pengaruh Disiplin Kerja, Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. PLN (PERSERO) Wilayah Suluttenggo Area Menado, Jurnal EMBA Vol.2 No.3 September 2014, Hal.1592-1602 ISSN 2303-1174 Diah Indriani Suwondo, Eddy Madiono Sutanto, Hubungan Lingkungan Kerja, Disiplin dan Kinerja Karyawan. JMK Vol.17 No.2 September 2015 hal 135-144 ISSN 1411-1438
Pudjiati, Molandha, Pengaruh Motivasi, Disiplin...79 Gomes, Faustino Cardoso. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi Ofset. Handoko, Hani. 2000. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE UGM. Hasibuan,S.P Malayu. 2008. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Bandung: PT.Bumi Aksara. Mangkunegara, Anwar P.2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mangkunegara, Anwar P.2006. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung: PT. Refika Aditama. Mangkunegara, Anwar P.2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan Cetakan Ke-8. Bandung : Rosdakarya Mathis, Robert L. dan John H. Jackson. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia.Jilid 1. Jakarta : Salemba Empat. Robbins, Stephen, P. 2010. Perilaku Organisasi. Jakarta: Gramedia. Riani.A.L.2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Masa Kini. Yogyakarta: Graha Ilmu. Rivai, Veithzal. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Cetakan ke 3. Jakarta: Rajawali Pers. Sedarmayanti, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika Aditama. Sastrohadiwiryo, Siswanto, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administratif dan Operasional, Jakarta: Bumi Aksara, 2005. Siagian, Sondang P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN. Slamet, Achmad. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Unnes Press.Semarang Sugiyono. 2011. Metodelogi Penelitian Administrasi dilengkapi dengan R&D. Bandung: Alfabeta. Sucipto, Agus, dan Siswanto, 2008. Teori dan Perilaku Organisasi. UIN Malang. Press. Supardi dan Anwar,S. 2007. Dasar- Dasar Perilaku Organisasi. Yogyakarta. UII Press Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Ed. 1 Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Suharto & Cahyo, B. 2005. Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia, di secretariat DPRD Propinsi Jawa Tengah, JRBI. Vol.1 No.1, Januari 2005:13-30 Umar, Husein. 2011. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. EdisiBaru. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada. Windy J.Sumaki, Rita N. Taroreh, Djuwarti Soepeno, Pengaruh Disiplin Kerja, Budaya Organisasi, dan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. PLN (PERSERO) Wilayah Suluttenggo Area Menado, Jurnal Berkala Ilmiah Effiensi Volume 15 No.05 Tahun 2015 Zainul Hidayat,MM & Muchamad Taufiq,MH. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Disiplin Kerja Serta Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
80 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.73-80 Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lumajang, Jurnal WIGA Vol. 2, Maret 2012 ISSN No 2008-0944