ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 45 TERHADAP LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KOTA DEPOK Dini Iriani 22212195 Ekonomi/Akuntansi
Latar Belakang Organisasi Nirlaba merupakan organisasi nonprofit yang tujuan utamanya untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pada organisasi nirlaba sumberdaya berasal dari pihak yang tidak mengharapkan keuntungan. Penyajian laporan keuangan organisasi nirlaba telah diatur dalam PSAK No. 45. Dengan adanya PSAK No. 45 diharapkan laporan keuangan organisasi nirlaba dapat lebih mudah dipahami, memiliki relevansi, dapat dibandingkan dan lebih berkualitas. Berdasarkan UU No. 44 tahun 2009 yang dikeluarkan oleh Depkes disebutkan bahwa rumah sakit yang didirikan oleh pemerintah pusat maupun daerah, pengelolaannya harus berbentuk Badan Layanan Umum (BLU) atau Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Berdasarkan Peraturan Mendagri No. 61 tahun 2007, dikatakan bahwa Akuntansi BLUD diselenggarakan sesuai Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Karena RSUD merupakan sebuah organisasi nirlaba, maka penyusunan laporan keuangannya harus mengikuti ketentuan PSAK No. 45.
Batasan Masalah dan Tujuan Penelitian Batasan Masalah Dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahan mengenai perlakuan dan pencatatan jurnal RSUD Kota Depok secara umum serta penerapan PSAK No. 45 pada laporan keuangan RSUD Kota Depok periode 2013. Tujauan Penelitian 1. Mengetahui penyajian laporan keuangan pada organisasi nirlaba. 2. Mengetahui apakah penyajian laporan keuangan pada RSUD Kota Depok sudah sesuai dengan PSAK No. 45
Hasil Penelitian Keterangan Perlakuan Pencatatan Aset Lancar Diakui saat terjadinya transaksi. Dicatat sebesar pengeluaran kas/ sebesar nilaiwajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Aset Tetap Menggunakan metode garis lurus Dicatat berdasarkan harga perolehan. sesuai UU Perpajakan Kewajiban Diklasifikasikan berdasarkan Dicatat sebesar jumlah kewajiban yang diterima. jatuh tempo. Ekuitas Diakui saat terjadinya transaksi. Ekuitas tidak terikat RSUD Kota Depok terdiri dari ekuitas awal, surplus dan defisit tahun lalu, surplus dan defisit tahun berjalan, dan ekuitas donasi. Pendapatan Biaya Diakui saat RSUD mempunyai hak untuk melakukan penagihan karena telah melakukan pelayanan. Biaya diakui pada saat terjadinya transaksi atau dalam perode transaksi. Dicatat saat RSUD mempunyai hak untuk melakukan penagihan karena telah melakukan pelayanan. Pendapatan utama RSUD berasal dari Jasa Layanan. Biaya dicatat pada periode terjadinya, meskipun pengeluaran kas belum terjadi. Biaya harus dicatat dan dilaporkan dengan estimasi yang wajar.
Analisis terhadap Laporan Posisi Keuangan RSUD Kota Depok PSAK No. 45 RSUD Kota Depok Hasil Analisis Laporan Posisi Keuangan mencakup entitas nirlaba secara keseluruhan dan menyajikan total aset, liabilitas dan aset neto (Paragraf 11) Informasi likuiditas diberikan dengan cara sebagai berikut: a. menyajikan aset berdasarkan urutan likuiditas dan liabilitas berdasarkan tanggal jatuh tempo. (Paragraf 13 bagian a) Informasi likuiditas diberikan dengan cara sebagai berikut: a. Mengelompokkan aset ke dalam kelompok lancar dan tidak lancar, dan liabilitas ke dalam kelompok jangka pendek dan jangka panjang. (Paragraf 13 bagian b) Laporan posisi keuangan menyajikan jumlah masing-masing kelompok aset neto berdasarkan pada ada atau tidaknya pembatasan oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, yaitu: terikat secara permanen, terikat secara temporer dan tidak terikat (paragraf 14) Laporan Posisi Keuangan RSUD Kota Depok menyajikan total aset, liabilitas dan aset neto. Namun RSUD Kota Depok menyajikan dengan nama akun yang berbeda, yaitu pada akun kewajiban dan ekuitas yang seharusnya diberi nama liabilitas dan aset neto RSUD Kota Depok menyajikan aset dengan akun Kas dan Setara Kas terletak paling atas dan liabilitas dengan akun Sisa Uang Persediaan (UP) yang terletak di paling atas pada Laporan Posisi Keuangan. RSUD Kota Depok mengelompokkan aset ke dalam aset lancar, aset tetap dan aset lainnya dan liabilitas ke dalam kelompok kewajiban panjang. jangka pendek dan jangka RSUD Kota Depok menyajikan akun aset neto dengan nama akun Ekuitas yang dikelompokkan menjadi Ekuitas tidak terikat, Ekuitas terikat temporer dan Ekuitas terikat permanen. Sesuai dengan PSAK No. 45 paragraf 11. RSUD Kota Depok sudah menyajikan total dari aset, liabilitas dan aset neto. Hanya saja terdapat perbedaaan nama akun dalam Laporan Posisi Keuangan RSUD Kota Depok. Sesuai dengan PSAK No. 45 paragraf 13 bagian a. RSUD Kota Depok sudah menyajikan akun aset sesuai urutan likuiditas dan liabilitas berdasarkan jatuh temponya. Belum Sesuai dengan PSAK No. 45 paragraf 13 bagian b. Sebaiknya RSUD Kota Depok mengelompokkan aset tetap dan aset lainnya kedalam aset tidak lancar. Sesuai dengan PSAK No. 45 paragraf 14. Pada pengelompokkan akun ekuitas, RSUD Kota Depok sudah mengelompokkan akun-akun tersebut dengan benar, hanya saja terdapat perbedaan penyebutan nama akun.
Analisis terhadap Laporan Aktivitas RSUD Kota Depok PSAK No. 45 RSUD Kota Depok Hasil Analisis Laporan Aktivitas mencakup entitas nirlaba secara keseluruhan dan menyajikan perubahan jumlah aset neto selama suatu periode. Perubahan aset neto dalam laporan aktivitas tercermin pada aset neto atau ekuitas dalam posisi keuangan (Paragraf 20). Tidak terdapat perubahan aset neto dalam Laporan Operasional RSUD Kota Depok. Belum Sesuai dengan PSAK No. 45 paragraf 20. Sebaiknya RSUD Kota Depok menyajikan Perubahan aset neto dalam Laporan Operasional. Sebab Perubahan Aset Neto mempengaruhi jumlah pendapatan bersih dalam Laporan Operasional. Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aset neto terikat permanen, terikat temporer dan tidak terikat dalam suatu periode (paragraf 21). Tidak terdapat perubahan aset neto terikat permanen, terikat temporer dan tidak terikat dalam Laporan Operasional RSUD Kota Depok.. Belum sesuai dengan PSAK No. 45 paragraf 21. RSUD Kota Depok tidak menyajikan menyajikan jumlah perubahan aset neto terikat permanen, terikat temporer dan tidak terikat dalam Laporan Operasionalnya. Sebab RSUD Kota Depok sama sekali tidak menyajikan Perubahan aset neto didalam Laporan Operasional. Laporan aktivitas menyajikan jumlah pendapatan dan beban secara bruto, kecuali diatur secara berbeda oleh SAK atau ETAP (PSAK No. 45 paragraf 27). Dalam Laporan Operasional RSUD Kota Depok terdapat akun-akun yang dikelompokkan sebagai Pendapatan dan beban. Sudah sesuai dengan PSAK No. 45 paragraf 27). RSUD Kotad Depok sudah menyajikan pendapatan dan beban di dalam laporan aktivitasnya.
Analisis terhadap Laporan Arus Kas RSUD Kota Depok PSAK No. 2 RSUD Kota Depok Hasil Analisis Laporan arus kas melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. (paragraf 10) Laporan Arus Kas RSUD Kota Depok menyajikan aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Sesuai dengan PSAK No. 2. RSUD Kota Depok sudah menyajikan laporan arus kas yang terdiri dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi diperoleh terutama dari aktivitas penghasil utama pendapatan entitas. Oleh karena itu, arus kas tersebut umunya dihasilkan dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba rugi. (Paragraf 14) Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas investasi adalah penting karena arus kas tersebut mempresentasikan sejauh mana pengeluaran yang telah terjadi untuk sumber daya yang diintensikan untuk menghasilkan penghasilan dan arus kas masa depan. (Paragraf 16) Aktivitas operasi RSUD Kota Depok terdiri dari pendapatan dan beban. Misalnya pada pada laporan arus kas masuk terdapat akun Lain-lain pendapatan yang sah sebesar Rp. 39.517.870,19. Angka tersebut diperoleh dari jumlah Hasil pemanfaatan kekayaan dan jasa giro yang terdapat pada Laporan operasional. Terdapat akun-akun yang berasal dari penerimaan APBD dan hasil penjualan pada arus kas masuk dan akun-akun yang berasal dari pembelian terhadap aset tetap, investasi jangka panjang dan aset lainnya pada arus kas keluar. Sesuai dengan PSAK No.2 paragraf 14. RSUD Kota Depok sudah menyajikan aktivitaas operasi berdasarkan PSAK No. 2. Sesuai dengan PSAK No. 2 paragraf 16. RSUD Kota Depok sudah menyajikan aktivitas investasi sesuai berdasarkan PSAK No. 2. Pengungkapan terpisah atas arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan adalah penting karena berguna untuk memprediksi klaim atas arus kas masa depan oleh para penyedia modal entitas. (Paragraf 17) Sebagai RSUD dengan status BLUD, aktivitas pendanaan RSUD Kota Depok berasal dari penambahan saldo rekening Jamkesmas/ Depkes RI dan penambahan jasa giro Rek. APBD serta RSUD Kota Depok juga harus melakukan penyetoran ke kas daerah. Sesuai dengan PSAK No. 2 paragraf 17. RSUD Kota Depok sudah menyajikan aktivitas pendanaan sesuai dengan PSAK No. 2.
Analisis terhadap Catatan atas Laporan Keuangan Keterangan RSUD Kota Depok Hasil Analisis Gambaran Umum RSUD Kota Depok sudah menyajikan Gambaran umum pada bagian bab Pendahuluan dalam Catatan Atas Laporan Keuangan yang berisi maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan, tujuan pelaporan keuangan, landasan hukum penyusunan laporan keuangan serta sistematika penulisan Catatan atas laporan keuangan. Kebijakan Akuntansi RSUD Kota Depok menyajikan kebijakan akuntansi yang berisikan infromasi mengenai basis akuntansi yang digunakan, pengukuran pos-pos dalam laporan keuangan dan penerapan kebijakan akuntansi berdasarkan SAK yang berlaku. RSUD Kota depok tidak memberikan informasi mengenai sejarah RSUD Kota Depok, serta nama direktur dan kepala bagian yang menjabat pada tahun tersebut. Dalam penyajian penerapan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku, RSUD Kota Depok tidak memberikan informasi SAK manakah yang diterapkan dalam laporan keuangan RSUD Kota Depok. Pengungkapan akunakun Pengungkapan akun-akun dalam laporan keuangan dijelaskan dalam bab Penjelasan pos-pos laporan keuangan. RSUD Kota Depok memberikan informasi mengenai likuiditas aset dan jatuh tempo liabilitas serta klasifikasi beban. Namun, dalam laporan keuangan RSUD Kota Depok tidak memberikan nomor referensi pada akun-akun yang berkaitan dengan catatan atas laporan keuangan.
Kesimpulan 1. Pada PSAK No. 45, penyajian laporan keuangan terdiri dari Laporan Posisi Keuangan, Laporan Aktivitas, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan. 2. RSUD Kota Depok menyajikan laporan keuangan yang terdiri Neraca Komparatif, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan. Berdasarkan analisis yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa Laporan Keuangan RSUD Kota Depok sudah sesuai dengan PSAK No. 45.