BAB I PENDAHULUAN. mengalami berbagai perubahan salah satunya perubahan emosi. Menurut Goleman

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh

PENDAHULUAN. dengan apa yang ia alami dan diterima pada masa kanak-kanak, juga. perkembangan yang berkesinambungan, memungkinkan individu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek penelitian adalah siswa kelas X SMK PGRI 1 Salatiga dengan total siswa 90

BAB I PENDAHULUAN. baik dari faktor luar dan dalam diri setiap individu. Bentuk-bentuk dari emosi yang

BAB I PENDAHULUAN. perilaku agresi, yaitu; agresif fisik (Physical Aggression), agresi verbal (Verbal

BAB I PENDAHULUAN. dari hubungan dengan lingkungan sekitarnya. individu dan memungkinkan munculnya agresi.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya akan melalui beberapa tahap perkembangan,

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Data Sebaran Responden

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PENGEDALIAN PERILAKU AGRESIF PESERTA DIDIK KELAS X SMK PGRI 3 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Remaja sebagai sebuah tahapan dalam kehidupan seseorang yang berada di

BAB lv HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sejumlah 30 siswa agar layak dan cukup memenuhi kriteria sampel skripsi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi tidak

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang digunakan berjumlah 146 siswa. Tabel 4.1 Subyek Penelitian Sebaran Subyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku altruistik adalah salah satu dari sisi sifat manusia yang dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Perhatian Orang Tua dalam Belajar Siswa. Tabel Perhatian Orang Tua dalam Belajar Siswa

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Salatiga. Surat ijin dari fakultas pada tanggal 26Juli 2013, Diantar ke Progdi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengikuti perkuliahan yang berjumlah 31 mahasiswi.

Oleh: TIKA PRADINA NPM Dibimbing oleh : 1. Drs. Setya Adi Sancaya, M.Pd. 2. Laelatul Arofah, M.Pd.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap siswa tentu mempunyai kebutuhan untuk berprestasi yang berbedabeda.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Data Sampel Penelitian. 1. Teknik Komputer Jaringan siswa. 2. Multimedia siswa

BAB I PENDAHULUAN. selesaikan dalam waktu yang singkat dengan bantuan internet. Informasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Garmen. Dimana jurusan ini diambil pada saat kelas X. SMK Muhammadiyah

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang harus hidup di tengah lingkungan sosial. Melalui proses sosialisasi. mengadakan interaksi sosial dalam pergaulannya.

MENINGKATKAN EMPATI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA SISWA KELAS X.2 SMA NEGERI 1 BRINGIN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Frekuensi jenis Kelamin

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pertengahan tahun (Monks, dkk., dalam Desmita, 2008 : 190) kerap

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tumbang akan tetapi pendidikan tidak akan dan tidak boleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa yang penuh konflik, karena masa ini adalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PACE KABUPATEN NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. tantangan. Restu dan Yusri (2013) mengungkapkan bahwa mitos yang sering

BAB I PENDAHULUAN. bersangkutan memiliki kemampuan untuk mengelaborasi masalah dari

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Kecerdasan awalnya dianggap sebagai kemampuan general manusia untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X Otomotif SMKSaraswati

BAB I PENDAHULUAN. Sisten Kredit Semester UKSW, 2009). Menurut Hurlock (1999) mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. berdampingan, manusia membutuhkan adanya interaksi sosial.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. SMP N 3 Pabelan terletak di desa Tukang Kec. Pabelan, kira-kira 7 km dari kota

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Goleman (1993), orang yang ber IQ tinggi, tetapi karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kepuasan kerja memegang peranan penting dalam suatu organisasi. Waktu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa yang sangat penting. Masa remaja adalah

BAB I PENDAHULUAN. sudut pandang saja. Sehingga istilah pacaran seolah-olah menjadi sebuah

Lampiran 1 Cara pengukuran variabel Tujuan Hidup dan Cita-cita : Variabel ini terdiri dari 10 butir pertanyaan dengan skala likert 1-5.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. UMY berdasarkan nilai kecerdasan emosional Nilai Kecerdasan Emosional

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pada remaja dapat diselesaikan. Apabila tugas tugas pada remaja

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS X DI SMAK St. AUGUSTINUS KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja seringkali dihubungkan dengan mitos dan stereotip mengenai

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. Salatiga pada kelas V A dan V B. Populasinya adalah seluruh siswa kelas

BAB IV ANALISA HASIL PENULISAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pada masa awal periode akhir masa remaja (Hurlock, 1999). Buss dan Perry (1992) mendefinisikan perilaku agresif sebagai suatu

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Gedung SMP Negeri 1 Gemawang terletak di Jl. Muncar Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. minat, sikap, perilaku, maupun dalam hal emosi. Tingkat perubahan dalam sikap

I. PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN DALAM MENYUSUN PROPOSAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berbicara tentang siswa sangat menarik karena siswa berada dalam kategori

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan salah satu institusi yang bertugas mendidik

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia,1998), seringkali menjadi tema dari banyak artikel, seminar, dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagai warga masyarakat. Meskipun manusia mempunyai

BAB V PEMBAHASAN. A. Korelasi Kinerja Pengawas PAI Dengan Kinerja Guru PAI di Sekolah Dasar Negeri Se -Kecamatan Basarang Kabupaten Kuala Kapuas.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KEMANFAATAN LAYANAN INFORMASI KARIR R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

BAB IV PEMBAHASAN. Negeri 3 Satu Atap Kedungjati berjumlah 177 siswa. Untuk kelas VIII berjumlah. Kedungjati A B

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PENDIDIKAN EMOSI SEJAK DINI PADA ANAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER POSITIF DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS AKHIR SEMESTER

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Lingkungan yang mendukung perkembangan individu adalah lingkungan

BAB 1 PENDAHULUAN. sejatinya bisa memberikan banyak pelajaran bagi hidup. Peristiwa yang mengharukan

SEBELUM DIUJI VALIDITAS

Kemampuan sosial emosional perlu dilatih sejak dini, karena kemampuan ini merupakan salah satu poros

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Membolos merupakan salah satu perilaku siswa di sekolah yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan tahap perkembangan yang harus dilalui oleh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Manusia menurut kodratnya merupakan makhluk sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi dalam dirinya seorang remaja sehingga sering menimbulkan suatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. individu. Maka tidak diragukan lagi bahwa pengalaman-pengalaman pada masa

PROGRAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI SOSIAL UNTUK REMAJA SISWA SMA KELAS AKSELERASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lingkungan. Ketika remaja dihadapkan pada lingkungan baru misalnya lingkungan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tepatnya berada di Jln KH.Ahmad Dahlan.Lokasi sekolah SMA Muhammadiyah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Remaja adalah tahap umur berikutnya setelah masa kanak-kanak berakhir, ditandai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang. membutuhkan orang lain untuk dapat mempertahankan hidupnya. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Kecerdasan merupakan anugerah Allah Subhanahuwatallah yang tidak ternilai

HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI KEIKUTSERTAAN DALAM EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET DENGAN TINGKAT KECERDASAN EMOSIONAL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PERUMUSAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya akan melalui beberapa tahap perkembangan, salah satunya yaitu masa remaja. Masa ini merupakan masa peralihan dari masa anak menuju dewasa, di masa perkembangan seorang remaja akan banyak mengalami berbagai perubahan salah satunya perubahan emosi. Menurut Goleman (2005) emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis, dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Contoh pengungkapan dari perasaan emosi seperti amarah, ketakutan, kebahagiaan, cinta, terkejut, jijik, sedih. Mengingat bahwa masa remaja merupakan masa yang paling banyak dipengaruhi oleh lingkungan dan teman-teman sebaya remaja. Remaja sedang mencari jati diri dan belum memikirkan akibat yang ditimbulkan, baik akibat positf maupun negatif dari suatu tindakan yang mereka lakukan. Oleh karena itu, sebaiknya remaja memahami dan memiliki apa yang disebut kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional adalah kemampuan lebih yang diimiliki seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan dengan kecerdasan emosi tersebut seseorang dapat menempatkan emosinya pada potensi yang tepat (Goleman, 2001). Selain itu, kecerdasan emosional membantu remaja dalam membina hubungan dengan orang lain. Goleman (2005) menyatakan bahwa membina hubungan merupakan 1

keterampilan mengelola emosi orang lain dan bagian dari kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional meliputi kesadaran diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati) dan membina hubungan. Masa remaja merupakan masa badai dan penuh tekanan, yaitu masa dimana ketegangan emosi meninggi sehingga remaja mengalami ketidakstabilan emosi yang menyebabkan emosi pada masa remaja menjadi mudah terangsang dan meledak-ledak (Hurlock, 1999). Ketidakstabilan emosi tersebut dapat menimbulkan konflik dan gangguan emosional yang berkaitan dengan diri sendiri maupun orang lain. Dalam salah satu tugas perkembangan, setiap individu diharapkan mampu melakukan penyesuaian sosial, baik itu di lingkungan sekolah, rumah, maupun masyarakat. Hurlock (1999) mendefinisikan penyesuaian sosial sebagai keberhasilan seseorang untuk menyesuaikan diri terhadap orang lain pada umumnya dan terhadap kelompoknya pada khususnya. Orang yang dapat menyesuaikan diri dengan baik mempelajari berbagai keterampilan sosial seperti kemampuan untuk menjalin hubungan dengan orang lain, baik terhadap teman maupun terhadap orang yang tidak dikenal. Hurlock (1999), berpendapat bahwa salah satu tugas perkembangan pada masa remaja yang tersulit adalah yang berhubungan dengan penyesuaian sosial. Pada masa perkembangan ini timbul berbagai masalah kehidupan yang menuntut adanya penyesuaian baru yang kadang-kadang sulit dihadapi oleh remaja itu sendiri. Misalnya, seorang remaja yang berasal dari daerah yang berbeda dituntut untuk berinteraksi, menyesuaikan diri dengan kebiasaan dan situasi yang baru. 2

Penyesuaian sosial yang efektif di sekolah ditandai dengan adanya penerimaan dan penghargaan terhadap orang yang patut dihormati di sekolah, minat dan partisipatif aktif dalam seluruh kegiatan ekstrakurikuler ataupun kelompok belajar, mematuhi tata tertib sekolah yang berlaku dengan penuh kesadaran dan penerimaan, melakukan interaksi yang sehat dengan teman sekolah, guru bidang studi atau wali kelas dan guru pembimbing serta staf tata usaha (Nurdin 2009). Namun tidak sedikit dari mereka yang mengalami kesulitan dalam melakukan penyesuaian sosial. Peneliti juga melakukan penyebaran skala kepada 32 siswa kelas X SMK PGRI 02 Salatiga dan diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 1.1 Kategori Kecerdasan Emosional Kategori Interval Frekuensi % Rendah 70-77 3 9,4 Sedang 78-85 3 9,4 Agak tinggi 86-94 16 50 Tinggi 95-103 10 31,2 Total 32 100 Tabel 1.2 Kategori Penyesuian Sosial Kategori Interval Frekuensi % Rendah 87-93 7 21,9 Sedang 94-100 9 28,1 Agak tinggi 101-107 8 25 Tinggi 108-115 8 25 Total 32 100 3

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat 50% siswa mempunyai kecerdasan emosi dengan kategori agak tinggi dan 28,1% siswa mempunyai penyesuaian sosial dengan kategori sedang. Dari data tersebut timbul permasalahan kecerdasan emosi yang agak tinggi tetapi tidak diikuti dengan penyesuaian sosial dalam kategori agak tinggi. Selanjutnya peneliti mengkorelasikan antara kecerdasan emosional dan penyesuaian sosial siswa kelas X SMK PGRI 02 Salatiga. Tabel 1.3 Hasil Korelasi antara Kecerdasan Emosional dan Penyesuaian Sosial Correlations Kendall's tau_b K_EMOSI P_SOSIAL Correlation Coef ficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coef ficient Sig. (2-tailed) N K_EMOSI P_SOSIAL 1,000,266,,085 32 32,266 1,000,085, 32 32 Dari tabel 1.3. didapatkan hasil korelasi antara kecerdasan emosional dan penyesuaian sosial siswa kelas X SMK PGRI 02 Salatiga dengan nilai rxy= 0,266 dengan p= 0,085 < 0,05 maka dapat dikatakan tidak ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dan penyesuaian sosial siswa kelas X SMK PGRI 02 Salatiga. Jika kecerdasan emosional siswa tinggi belum pasti penyesuaian sosial siswa tinggi, begitu pula sebaliknya. Dari hasil prapenelitian yang dilakukan oleh peneliti, didapatkan hasil yang bertolak belakang dengan penelitian dari Showi (2009) melaksanakan penelitian untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional dengan penyesuaian sosial pada siswa akselerasi SMUN 1 Malang. Sampel terdiri dari 31 4

orang dan termasuk sampel total. Alat ukur yang digunakan adalah kecerdasan emosional berdasarkan teori Daniel Goleman dan penyesuaian sosial berdasarkan teori Elizabeth Hurlock. Hasil temuan kecerdasan emosional berkorelasi signifikan dengan penyesuaian sosial dengan r 0.810 dan p adalah 0.000. Dari pemaparan di atas dan berdasarkan penelitian sebelumnya yang memperoleh hasil berbeda dan temuan dilapangan yang berbeda dengan teori maka peneliti tertarik untuk mengetahui, Hubungan antara Kecerdasan Emosional dan Penyesuaian Sosial Siswa Kelas X SMK PGRI 02 Salatiga. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dan penyesuaian sosial siswa kelas X SMK PGRI 02 Salatiga? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui signifikansi hubungan antara kecerdasan emosional dengan penyesuaian sosial siswa kelas X SMK PGRI 02 Salatiga. 5

1.4. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1) Manfaat teoritis Jika dalam penelitian ini ditemukan hasil ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dan penyesuaian sosial pada siswa maka hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Showi (2009). Bila penelitian ini menemukan hasil tidak ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dan penyesuaian sosial pada siswa maka hasil penelitian ini sejalan dengan hasil pra penelitian. 2) Manfaat praktis a) Penelitian ini memberi masukan kepada guru bimbingan dan konseling tentang kepastian hubungan kecerdasan emosional dan penyesuaian sosial pada siswa kelas X SMK PGRI 02 Salatiga. b) Bagi penulis, dapat menambah pengalaman dan keterampilan dalam mengetahui dan mencari hubungan antara kecerdasan emosional dan penyesuaian sosial pada siswa. 1.5. Sistematika Penulisan Skripsi Bab I, Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. Bab II Landasan Teori yang berisi, pengertian penyesuaian sosial, faktorfaktor yang mempengaruhi penyesuaian sosial, aspek-aspek penyesuaian sosial, pengertian kecerdasan emosional, aspek-aspek kecerdasan emosional, faktor- 6

faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional, hubungan antara kecerdasan emosional dan penyesuaian sosial dan hipotesis. Bab III Metode Penelitian yang berisi, jenis penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional, metode pengumpulan data, uji coba instrumen penelitian, dan teknik analisis data. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan yang berisi, deskripsi subyek penelitian, pelaksanaan penelitian, hasil penelitian, analisis korelasi dan pembahasan BAB V Penutup yang berisi, kesimpulan dan saran-saran 7