BAB I PENDAHULUAN. bermacam-macam, berkembang dan berubah. Seseorang bekerja karena

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kualitas dari sebuah organisasi harus benar-benar diperhatikan. Hal

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. perawat adalah salah satu yang memberikan peranan penting dalam. menjalankan tugas sebagai perawat.

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleksnya permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Hasibuan (2007) Byars dan Rue Sutrisno (2009)

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN STRESS KERJA PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pekerja maupun pihak yang menyediakan pekerjaan. Hal ini sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. sangatlah berpengaruh terhadap perkembangan suatu organisasi. Ketika sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perubahan lingkungan yang cepat, yang ditandai dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya tekanan-tekanan yang harus dihadapi individu dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan juga merupakan faktor krisis yang dapat menentukan maju

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan bentuk organisasi yang didirikan untuk

BAB I PENDAHULUAN. terakhir ini diketahui bahwa terdapatnya kecendrungan masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Semua pekerjaan memiliki resiko dan potensi bahaya yang berpengaruh

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang dapat memberikan kepuasan dan tantangan, sebaliknya dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. memiliki prioritas tertinggi dalam hirarki Maslow. Dimana seseorang memiliki

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan faktor-faktor yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Rumah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Satu ungkapan yang dapat menggambarkan seluruh aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bidan merupakan salah satu sumber daya yang mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. Selain tekanan yang berasal dari lingkungan kerja, lingkungan keluarga dan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang

BAB II URAIAN TEORETIS

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pekerja kesehatan rumah sakit yang terbanyak adalah perawat yang berjumlah

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi yang luas sehingga harus memiliki sumberdaya, baik modal

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang setiap hariberhubungan dengan pasien. Rumah

BAB 1 PENDAHULUAN. dimana salah satu upaya yang dilakukan oleh rumah sakit adalah mendukung rujukan

PENDAHULUAN. Hal ini merupakan pengaruh dari perubahan-perubahan sosial yang serba cepat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. timbulnya tuntutan efisiensi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Stress yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang. untuk menghadapi lingkungan. Stress banyak merugikan diri individu

BAB 1 : PENDAHULUAN. menyelesaikan atau mengatasi stres dengan efektif maka stres tersebut berpotensi

BAB I PENDAHULUAN. atau organisasi. Menurut Robbins (2008) perusahaan atau organisasi ini

BAB I PENDAHULUAN. pekerja sering kali melakukan pekerjaan di luar keinginan individu pekerja itu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi ini teknologi berkembang semakin pesat, begitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kecemasan dapat dialami oleh para siswa, terutama jika dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kemanusiaan dan menjadi contoh masyarakat. Seperti yang tercantum dalam

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PRAMUNIAGA MATAHARI DEPARTMENT STORE SOLO SQUARE NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (karyawan) merupakan aset yang paling penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penggunaan tembakau, penyalahgunaan obat dan alkohol, dan HIV/AIDS.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terampil maka dalam proses perencanaan tujuan tersebut akan mengalami banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dinamika lingkungan kerja penuh dengan berbagai tantangan,

LAMPIRAN A PEDOMAN OBSERVASI DAN WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang mencakup fasilitas, peraturan yang diterapkan, hubungan sosial

BAB I PENDAHULUAN. mengerjakan pekerjaannya dengan pendidikan yang cukup tinggi dan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan Beban..., Dyah, Fakultas Psikologi 2016

PERBEDAAN KECEMASAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UMS YANG TINGGAL DI PONDOKAN DENGAN MAHASISWA YANG TINGGAL BERSAMA ORANG TUA SKRIPSI

maupun sebagai masyarakat profesional (Nursalam, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. strategis dan sangat vital, meskipun berbagai faktor lain yang dibutuhkan itu telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebuah organisasi atau perusahaan yang maju tentunya tidak lain didukung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan-tujuan organisasi serta memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, terutama di kota-kota besar. Banyaknya jumlah rumah sakit tersebut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan untuk menjaga homeostatis dan kehidupan itu sendiri. Kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. Keberadaan profesi perawat sering dianggap biasa saja, walaupun pada

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK STRES KERJA DAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN KINERJA PADA FRONTLINER SINAR MAS SELULLER SEMARANG TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA MAHASISWA KEPERAWATAN SEBELUM MENGHADAPI PRAKTIK KLINIK DI RUMAH SAKIT SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang kredit serta memberikan suatu kredit.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Malasah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan yang memadai sangat dibutuhkan. Di Indonesia, puskesmas dan rumah

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan yang didirikan mempunyai harapan. tercapainya kinerja yang tinggi dalam bidang kerjanya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kepentingan diri sendiri tetapi juga untuk kepentingan yang memberi manfaat

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Perusahaan dengan kualitas SDM yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dapat dikatakan stres ketika seseorang tersebut mengalami suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebaliknya. Jika karyawan menyukai lingkungan kerjanya, maka karyawan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERBEDAAN TINGKAT STRES KERJA ANTARA PERAWAT KRITIS DAN PERAWAT GAWAT DARURAT DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. manusia (human resources management/ HRM) menghubungkan antara

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah bagian integral dari keseluruhan sistem pelayanan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjalankan tugas dan pekerjaanya. SDM merupakan modal dasar pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah lembaga pendidikan yang ada di Indonesia baik negeri maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai tenaga kerja merupakan salah satu aset yang menentukan

IKATAN PSIKOLOGI KLINIS

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang

BAB I PENDAHULUAN. yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan tidak dapat dihindari serta

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Setiap kegiatan dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menempuh berbagai tahapan, antara lain pendekatan dengan seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jawab dalam memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat sesuai

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRESTASI KERJA PADA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya merupakan suatu wadah dimana orang-orang berkumpul dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga

A. PENGANTAR. pula disebabkan oleh stresor yang datang dari beban kerja, tempat kerja dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. prasarana, fisik sekolah, kualitas guru, pemutakhiran kurikulum,dan juga tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepuasan kerja merupakan kepuasan yang dirasakan seorang pekerja secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan teknologi yang terus berkembang dengan cepat membuat organisasi harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi yang semakin meningkat mendorong Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

1. Bab II Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menjalani suatu kehidupan, manusia selalu melakukan berbagai macam kegiatan dan aktivitas, hal itu biasanya direalisasikan dalam sebuah tindakan atau sebuah gerakan yang disebut kerja. Kerja merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia. Kebutuhan dapat bermacam-macam, berkembang dan berubah. Seseorang bekerja karena ada sesuatu yang hendak dipenuhi atau dicapai, dan orang berharap bahwa aktivitas kerja yang dilakukannya akan membawanya pada suatu keadaan yang lebih memuaskan daripada keadaan sebelumnya (1). Tujuan dalam bekerja adalah untuk meraih sebuah pencapaian yang berguna dalam mewujudkan kondisi taraf hidup yang lebih baik, sehingga faktor pendorong yang amat penting yang menyebabkan manusia mau melakukan aktivitas kerja adalah adanya kebutuhan yang ingin dipenuhi, di dalam aktivitas kerja itu sendiri mengandung banyak unsur kegiatan yang menghasilkan. Tentunya setiap perusahaan atau organisasi menginginkan setiap pekerjanya memiliki prestasi. Dalam mewujudkan keadaan ini, tentunya dipengaruhi berbagai macam faktor salah satunya jika karyawan dapat menghadapi dan menyelesaikan masalah-masalah tantangan dan kesulitan didalam maupun diluar lingkungan pekerjaan. Dalam menjalani 1

2 kegiatan kerja tentulah banyak sekali dihadapi persaingan dan tuntutan pekerjaan yang semakin hari semakin tinggi sehingga menimbulkan berbagai macam tekanan yang harus diselesaikan oleh masing-masing individu. Selain tekanan dari lingkungan kerja, lingkungan sosial serta keluarga memiliki potensi menimbulkan kecemasan. Kecemasan yang sering dirasakan oleh masing-masing individu inilah yang disebut stres (2). Stres adalah suatu kondisi dinamik yang di dalamnya seorang individu dikonfrontasikan dengan suatu peluang kendala atau tuntutan yang dikaitkan dengan apa yang di inginkannya dan hasilnya dipersepsikan sebagai tidak pasti dan penting (3). Secara sederhana stres merupakan respon seseorang dalam menghadapi masalah baik secara mental maupun fisik terhadap perubahan lingkungan yang dianggap mengganggu dan menimbulkan ancaman bagi dirinya maupun orang lain. Keadaan lingkungan kerja yang tidak kondusif dapat memicu seseorang mengalami stres tergantung bagaimana seseorang menanggapinya. Stres mempunyai dampak positif dan negatif. Dampak positif stres pada tingkat rendah sampai pada tingkat tinggi bersifat fungsional dalam arti berperan sebagai pendorong peningkatan kinerja karyawan. Sedangkan pada tingkat negatif stres tingkat yang tinggi adalah penurunan pada kinerja karyawan yang drastis (4). Timbulnya stres dipicu akibat dari keadaan mental, emosi serta fisik, dikarenakan adanya suatu kondisi yang menuntut secara mental maupun emosional yang prosesnya terjadi secara bertahap dan apabila tidak dilakukan penyelesaian secara baik dan benar akan menjadi buruk.

3 Stres tanpa penanganan yang benar dari pihak perusahaan dalam jangka waktu pendek dapat menimbulkan rasa tertekan bagi pegawai, kurangnya motivasi, rasa gelisah atau frustasi sehingga menyebabkan kinerja karyawan menurun. Dalam kurun waktu lama dapat menimbulkan efek frustasi yang berlebihan ketidak mampuan menyingkapi stres sehingga berujung pada turunnya optimalisasi kinerja dan pada tingkat terburuk karyawan tak mampu lagi bekerja diperusahaan tersebut. Hal ini merupakan masalah yang patut disoroti karena memiliki pengaruh penting bagi perusahaan terutama di Sinar Mas Seluller Semarang dengan kaitanya dengan kualitas kinerja karyawan. Perusahaan menuntut agar karyawannya untuk memiliki kinerja yang baik sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan yang maksimal, apabila kinerja kurang baik dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan, sehingga masalah ini sebenarnya perlu mendapatkan perhatian dengan cara mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan stres kerja. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (5), Jadi kinerja dalam pengertian sederhana adalah hasil pencapaian seseorang sesuai ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan. Kinerja dikatakan memuaskan apabila, seorang karyawan memiliki atau mencukupi keahlian-keahlian yang dibutuhkan dalam aktifitas kerja. Apabila antara karyawan dengan atasan memiliki kesatuan kinerja yang baik maka akan menghasilkan keharmonisan dalam lingkungan bekerja.

4 Produktivitas kerja adalah suatu konsep universal yang menciptakan lebih banyak barang dan jasa bagi kebutuhan manusia dengan menggunakan sumber daya yang serba terbatas. Untuk mencapai tingkat produktivitas yang optimal, maka perlu dilakukan pendekatan multi disipliner yang melibatkan semua usaha, kecakapan, keahlian, modal, teknologi, manajemen, informas dan sumber-sumber daya lain secara terpadu untuk melakukan perbaikan dalam upaya meningkatkan kualitas hidup manusia. Konsep umum dari produktivitas adalah suatu perbandingan antara keluaran (output) dan masukan (input) persatuan waktu. (6) Stres di tempat kerja bukanlah fenomena baru, akan tetapi dewasa ini stres telah menjadi masalah manajemen yang sangat penting. Dua dari tiga pekerja mengaku mengalami stres kerja. Stres kerja ini dapat mempengaruhi absensi, keterlambatan, kejenuhan, produktivitas yang menurun. Alasan yang menyebabkan stres kerja sangat banyak, berkisar dari perubahan ekonomi sampai kemajuan teknologi yang sangat cepat. (7) Banyak sekali jenis pekerjaan yang memiliki risiko stres diantaranya pegawai pos, jurnalis, pemadam kebakaran, petugas medis, perawat dll. Profesi yang sangat rawan terhadap stres yaitu perawat, penegak hukum dan pendidik. Penyebab penting yang menjadikan pekerja stres bukan karena waktu yang sehari hari dihabiskan ditempat bekerja. Penyebab lain di bagi menjadi 3 kategori yaitu penyebab organisasional, penyebab individual dan penyebab lingkungan. (8) Pada umumnya, rata-rata orang menghabiskan waktu sekitar 8 sampai 12 jam per hari di tempat kerja. Menurut National Safety Council,

5 dua dari tiga pekerja mengaku mengalami stres kerja. Survey yang dilakukan oleh Northwestern National Life pada pekerja di Amerika menunjukkan bahwa 40% pekerja dilaporkan mengalami stres ditempat kerja dan ¼ pekerja menganggap pekerjaan mereka sebagai stresor utama bagi hidup mereka. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Regus, didapati lebih dari setengah pekerja di indonesia (64%) mengatakan bahwa tingkat stres mereka bertambah dan penyebab utamanya adalah perkerjaan (73%), manajemen (39%), dan keuangan pribadi (36%) 36. Hasil penelitian Andi Rafika Chandra Alida pada tahun 2011 dengan tujuan menganalisa faktor situasional dan faktor individual secara bersama berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Data menunjukkan bahwa faktor situasional dan faktor individual secara bersamaan berpengaruh pada kinerja karyawan PT. Koko Jaya Prima sebesar 80,4%. Yang paling berpengaruh adalah faktor individu sebesar 65,4% (16). Sinar Mas Seluller merupakan suatu tempat usaha atau bisnis dimana bergerak dibidang penjualan gadget handphone baik aplikasi maupun aksesoris, dengan memberikan pelayanan terbaik hal ini dapat menjadi salah satu faktor penunjang keberhasilan atau majunya bisnis dalam sektor penjualan handphone di Sinar Mas Seluller Plaza Simpang lima Semarang. Sinar Mas Seluler memiliki 8 cabang di Semarang dengan tingkat penjualan gadget rata-rata 100 unit perhari di tiap cabangnya dan cabang paling ramai serta diminati pembeli adalah Sinar Mas Selular cabang Matahari Plaza Simpang Lima Semarang.

6 Harapan dari Sinar Mas Seluller terhadap para pekerjanya adalah mereka dapat melayani pembeli dengan penuh ramah tamah, profesionalisme tanpa membedakan dari segi golongan ekonomi. Penelitin akan dilakukan pada lingkungan kerja Sinar Mas Seluller yang berada pada Plaza Simpang Lima Semarang, pengambilan sample menggunakan metode kuantitatif dan data di batasi hanya pada area Plaza Simpang Lima Matahari karena, area plaza yang strategis dipusat kota, stok barang yang lebih lengkap dari pada tempat lain, sehingga berpengaruh pada jumlah pengunjung dan kegiatan proses jual belipun banyak terjadi di area Plaza Simpang Lima semarang, sehingga persaingan kerja antar satu karyawan dengan karyawan lain dalam menarik pelanggan lebih besar sehingga bisa saja menjadi penyebab timbulnya stres. Observasi survey awal di Sinar Mas Seluler Plaza Simpang Lima yang bertujuan melihat kondisi tempat kerja, proses kerja, serta kondisi kerja. Stres yang dialami frontliner rata-rata karena proses persaingan dalam pemenuhan target penjualan. Dimana jumlah pekerja 30 orang yang terbagi di 4 cabang yang tersebar di area matahari yang sebagian besar pekerjanya adalah laki-laki dengan usia pekerja berkisar antara 19-35 tahun. Sinar Mas Seluller memiliki 2 shift yaitu pada shift pertama dimulai pada pukul 09.00 sampai 17.00, shift kedua dimulai pada pukul 14.00-22.00. Bagi para frontliner yang mengambil jam kerja tambahan akan dihitung sebagai pekerja lembur tentunya dari pihak atasan akan memberikan intensif tambahan. Dari hasil wawancara sebagai upaya

7 pendekatan sekaligus menggali informasi, sebagian frontliner mengambil pekerjaan tersebut hanya sebagai sampingan, namun ada juga beberapa yang menjadikanya pekerjaan utama karena masa kerjanya yang terhitung lama. Dari hasil pengukuran awal dilakukan dengan menggunakan angket gejala stres kerja terhadap frontliner Sinar Mas Seluller Semarang diketahui 60% atau sejumlah 18 orang frontliner dengan skor >30 mengalami stres kerja ringan, 30% atau sejumlah 9 orang frontliner dengan skor >60 mengalami stres berat dan 3 frontliner 10% atau sejumlah 3 orang tidak mengalami stres. Semakin dekat perolehan nilai skor dengan angka 192 maka semakin tinggi stres yang dialami oleh responden, sehingga disarankan bahwa responden harus mengkonsultasikan gaya hidupnya kepada dokter. Hal ini disebabkan dari beban kerja yakni tuntutan pemenuhan yang harus dicapai setiap bulanya, mereka mengeluh merasakan tekanan secara psikis, ketakutan, kekhawatiran apabila tidak dapat memenuhi target yang diberikan hal ini berkaitan dengan pinalti yang diberlakukan yaitu berupa pemotongan intensif, rolling area kerja, pemenuhan denda hingga pemberhentian masa kerja. Hal ini tentunya berpengaruh besar terhadap perkembangan dan perubahan baik secara fisik maupun mental frontliner. Apabila akhir bulan segera tiba para frontliner mengaku panik apabila tidak dapat mencapai target yang diharapkan, hal ini tentunya berpengaruh besar terhadap kualitas kerja. Semangat kerja yang menurun, sulit berkonsentrasi, penurunan daya ingat hingga timbul gejala-gejala penyakit ringan seperti pusing di area kepala, gangguan pencernaan dan

8 timbul keringat dingin. Gejala fisik terlihat ditandai dengan emosi frontliner yang tidak stabil mudah marah, terlihat lesu dan tidak fokus dengan halhal sekitar. 20% (6 orang) frontliner juga menjelaskan sering terkena magh akibat dari usaha pemenuhan target hal ini di karenakan mereka mengurangi porsi istirahat dan memilih tetap berjualan untuk meningkatkan pencapain target akhir bulan nanti. Selain dari beban kerja faktor lain yang berpengaruh masalah internal keluarga dan konflik dalam lingkungan kerja apabila seorang frontliner tidak dapat mensiasati masalah yang ada dalam keluarga dengan masalah yang ada di lingkungan kerja. Hal ini tentunya dapat memicu timbulnya stres dan berujung pada timbulnya penyakit penyakit yang membahayakan bagi diri frontliner sendiri. Dari latar belakang di atas, maka penelitian ini penting untuk dilakukan guna mengetahui hubungan karakteristik stres kerja dan tipe kepribadian dengan kinerja pada Frontliner Sinar Mas Seluller Semarang. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan karakteristik stres kerja dan tipe kepribadian dengan kinerja pada frontliner sinar mas seluller semarang?

9 C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik stres kerja dan tipe kepribadian dengan kinerja pada Frontliner Sinar Mas Seluller Semarang. 2. Tujuan khusus a. Mengidentifikasi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status perkawinan dan tipe kepribadian pada Frintliner Sinar Mas Seluller Semarang. b. Mengetahui hubungan antara stres kerja dengan kinerja pada frontliner Sinar Mas Sellular Semarang. c. Mengetahui hubungan antara Umur dengan kinerja pada frontliner Sinar Mas Sellular Semarang. d. Mengetahui hubungan antara Jenis Kelamin dengan kinerja pada frontliner Sinar Mas Sellular Semarang. e. Mengetahui hubungan antara Tingkat Pendidikan dengan kinerja pada frontliner Sinar Mas Sellular Semarang. f. Mengetahui hubungan antara Status Perkawinan dengan kinerja pada frontliner Sinar Mas Sellular Semarang. g. Mengetahui hubungan antara tipe kepribadian dengan kinerja pada frontliner Sinar Mas Sellular Semarang.

10 D. Manfaat Penelitian Manfaat yang didapat melalui penelitian ini yaitu: 1. Bagi perusahaan a. Hasil dari penelitian diharapkan menjadi sebuah masukan bagi Sinar Mas Selullar Semarang, sebagai upaya peningkatan mutu kualitas serta kinerja karyawan di tempat tersebut. b. Menjadikan hasil penelitian tersebut sebagai bahan evaluasi bagi Sinar Mas Selullar sebagai upaya peningkatan pelayanan kepada para konsumen. c. Memberikan bahan pertimbangan pada pihak Sinar Mas Selullar khususnya pemilik usaha, mengenai hubungan stres kerja terhadap kinerja karyawan demi peningkatan kualitas perusahaan yang diteliti. 2. Bagi keilmuan Sebagai referensi baru dalam rangka meningkatkan wawasan keilmuan dan kemampuan meneliti masalah-masalah yang sesuai dengan disiplin ilmu. 3. Bagi masyarakat Menambah referensi sekaligus wawasan ilmu pengetahuan di masyarakat.

11 E. Keaslian Penelitian No Judul Penelitian Nama Tabel 1.1 Keaslian Peneitian Tahun & Metode Tempat Penelitian Hasil Penelitian 1 Pengaruh stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Mandiri (Persero) TBK Kantor Wilayah X Makassar 2 Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di Madrasah Aliyah Negeri Demak Hulaifah Gaffar A 211 08 869 Edi Sutrisno 0924001 2 2012 PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Wilayah X Makassar 2014 Madrasah Aliyah Demak Kuantitatif dengan metode regresi berganda Kualitatif dengan metode regresi linier Faktor individual dan faktor organisasi mempengaruhi kinerja karyawan Stres kerja tidak berpengaruh signifikan pada kinerja karyawan 3 Faktor- Faktor yang Berhubungan Dengan Stres Kerja pada Scurity and Safety (SAS) di PT Telkom DCSS IV Jateng dan DIY Indah Pusparini 2014 PT Telkom DCSS IV Jateng dan DIY semarang kuantitatif desain cross sectional Ada Hubungan antara umur dengan stres kerja, lama kerja, tuntutan kerja dan hubungan organisasi Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan ada bebrapa hal yang berbeda terletak pada judul penelitan, waktu pelaksanaan, enis pekerjaan, karakteristik, sasaran penelitian (frontliner Sinar Mas Seluller)

12 yang terpenting penelitian ini belum pernah dilakukan diarea Plasa Simpang Lima Matahari Semarang khususnya pada Sinar Mas Seluller. F. Lingkup Penelitian 1. Lingkup Keilmuan Penelitian ini termasuk dalam lingkup ilmu kesehatan dan keselamatan kerja lingkungan industri. 2. Lingkup Materi Materi penelitian termasuk kedalam lingkup psikologi kerja. 3. Lingkup Lokasi Lingkup lokasi dalam penelitian di area Plasa Simpang Lima Semarang, khususnya pada Sinar Mas Seluller. 4. Lingkup Objek/Sasaran Penelitian ini ditujukan pada frontliner atau marketing Sinar Mas Seluller di Plasa Simpang Lima Semarang. 5. Lingkup Masalah Ruang lingkup dibatasi oleh area pengambilan sampel data yakni hanya berkisar diarea Plasa Simpang Lima Matahari Semarang karena jumlah sample yang sudah mencukupi, letak strategis lokasi mempengaruhi jumlah pengunjung, stok barang yang dibutuhkan konsumen lebih lengkap sehingga kegiatan jual beli lebih banyak berlangsung dilokasi tersebut karena itu proses persaingan dalam pemenuhan target penjualan yang menjadi salah satu penyebab stres pada karyawan banyak timbul ditempat tersebut. 6. Lingkup Waktu Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan juni 2016

13