BAB I PENDAHULUAN. gas/uap. Maka dari itu, bumi merupaka satu-satunya planet dalam Tata Surya. yang memiliki kehidupan (Kodoatie, 2012).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. maupun dari kegiatan industri. Volume sampah yang dihasilkan berbanding lurus

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mil laut dengan negara tetangga Singapura. Posisi yang strategis ini menempatkan

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi

BAB I PENDAHULUAN. manusia berkisar antara % dengan rincian 55 % - 60% berat badan orang

Repository.Unimus.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Bali dengan luas kurang lebih 5.636,66 km 2. penduduk yang mencapai jiwa sangat rentan terhadap berbagai dampak

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia mempunyai visi yang sangat ideal, yakni masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita sebagai manusia yang berbudaya. Air juga diperlukan untuk mengatur suhu tubuh.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan unsur penting bagi kehidupan makhluk hidup baik manusia,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu sumber daya alam yang mutlak diperlukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. ini. Terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyard Km 3 air dengan persentase 97,5%

BAB I PENDAHULUAN. hidup lebih dari 4 5 hari tanpa minum air dan sekitar tiga perempat bagian tubuh

BAB I PENDAHULUAN. dan kualitas sampah yang dihasilkan. Demikian halnya dengan jenis sampah,

BAB I PENDAHULUAN. Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air. Conference on Water and the Environment)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan hidup, sampah merupakan masalah penting yang harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. bagi manusia. Bagi kelangsungan hidupnya, manusia membutuhkan air baik

I. PENDAHULUAN. Timur. Letak tersebut berada di Teluk Lampung dan diujung selatan pulai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bumi ini yang tidak membutuhkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari lapisan tanah yang relatif dekat dengan permukaan tanah, oleh karena

Penulis menyadari bahwa skripsi yang dibuat ini masih banyak kekurangannya,

I. PENDAHULUAN. sumber daya alam yang bersifat mengalir (flowing resources), sehingga

Hasil uji laboratorium: Pencemaran Limbah di Karangjompo, Tirto, Kabupaten Pekalongan Oleh: Amat Zuhri

METODELOGI PENELITIAN. penduduk yang dilalui saluran lindi bermuara ke laut dengan jarak drainase 2,5

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator harapan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I. PENDAHULUAN. Statistik (2015), penduduk Indonesia mengalami kenaikan sebesar 1,4 %

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. permintaan pasar akan kebutuhan pangan yang semakin besar. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh peneliti yaitu dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota

BAB I PENDAHULUAN. rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya dan pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Kesibukan dan rutinitas membuat orang harus pergi ke suatu tempat dengan

BAB I. PENDAHULUAN. Kebutuhan air semakin lama semakin meningkat sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air sangat dibutuhkan oleh semua mahkluk hidup tanpa terkecuali

BAB I PENGANTAR. laju pembangunan telah membawa perubahan dalam beberapa aspek kehidupan

TPA. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah merupakan tempat dimana sampah mencapai tahap terakhir dalam pengelolaannya sejak mulai timbul di

Tugas Akhir Pemodelan Dan Analisis Kimia Airtanah Dengan Menggunakan Software Modflow Di Daerah Bekas TPA Pasir Impun Bandung, Jawa Barat

I. PENDAHULUAN. Bagi manusia kebutuhan air akan sangat mutlak karena sebagian besar tubuh

Karbon Aktif Dedak Padi Sebagai Adsorben Pengurang Kadar Besi Di TPAS Cilowong Kota Serang Provinsi Banten

BAB I PENDAHULUAN. Sistem air terdiri dari laut, air permukaan maupun air tanah. Air merupakan hal

Identifikasi Polutan Dalam Air Permukaan Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Air Dingin Padang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan kebutuhan utama seluruh makhluk hidup. Air diperuntukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dari proses soaking, liming, deliming, bating, pickling, tanning, dyeing,

Pengaruh Pencemaran Sampah Terhadap Kualitas Air Tanah Dangkal Di TPA Mojosongo Surakarta 1

BAB I PENDAHULUAN. tambah kecuali sekedar mempermudah sistem pembuangan. adalah mengolah masukan (input) menjadi keluaran (ouput).

III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. biasanya disertai dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia, serta untuk

BAB I PENDAHULUAN. bersih, cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak dapat dipisahkan dari masyarakat karena mempunyai fungsi sebagai tempat

KUALITAS AIRTANAH DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH BANJARAN DESA BANJARAN KECAMATAN BOJONGSARI KABUPATEN PURBALINGGA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. di muka bumi. Tanpa air kehidupan tidak dapat berlangsung. Manusia sebagai

I. PENDAHULUAN. menyebabkan terjadinya penurunan kualitas air. Salah satu faktor terpenting

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Deskripsi Lingkungan Permukiman Sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah Galuga Berdasarkan Penilaian Responden

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran tadi tidak hanya berasal dari buangan industri pabrik-pabrik yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan.tidak ada satu pun makhluk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS TEMBAGA, KROM, SIANIDA DAN KESADAHAN AIR LINDI TPA MUARA FAJAR PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. masalah, salah satunya adalah tercemarnya air pada sumber-sumber air

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan kebutuhan utama seluruh makhluk hidup. Bagi manusia selain

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan industri di Indonesia semakin pesat, terlebih industri yang

BAB I PENDAHULUAN. industri kelapa sawit. Pada saat ini perkembangan industri kelapa sawit tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. Semua makhluk hidup memerlukan air. Manusia sebagian tubuhnya terdiri

BAB I PENDAHULUAN. air terjadi pada sumber-sumber air seperti danau, sungai, laut dan airtanah. Air

BAB I PENDAHULUAN. disebut molekul. Setiap tetes air yang terkandung di dalamnya bermilyar-milyar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Limbah padat atau sampah padat merupakan salah satu bentuk limbah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman.

LIMBAH. Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.

Pemanfaatan Lindi sebagai Bahan EM4 dalam Proses Pengomposan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang


BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sampah di TPA umumnya masih menggunakan metode open dumping, seperti pada

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau kaadaan

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR INTISARI

SUMMARY GAMBARAN KUALITAS AIR SUMUR GALI PENDERITA PENYAKIT KULIT DI DESA AYUHULA KECAMATAN BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. Sumberdaya air bersifat dinamis dalam kualitas dan kuantitas, serta dalam

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh manusia, namun keberadaannya pada sumber-sumber air

BAB I PENDAHULUAN. limbah yang keberadaannya kerap menjadi masalah dalam kehidupan masyarakat.

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

BAB V PEMBAHASAN. mana tinggi rendahnya konsentrasi TDS dalam air akan mempengaruhi besar

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Yuliyanti,2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dan semua makhluk hidup butuh air. Air merupakan material

UJI BAKTERIOLOGI AIR BAKU DAN AIR SIAP KONSUMSI DARI PDAM SURAKARTA DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI Coliform

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Air adalah salah satu kekayaan alam yang ada di bumi. Air merupakan salah satu material pembentuk kehidupan di bumi. Tidak ada satu pun planet di jagad raya ini yang memiliki komposisi seperti halnya bumi. Hampir 71% permukaan terdiri dari air. Wujudnya dapat berupa cair, es (padat), dan gas/uap. Maka dari itu, bumi merupaka satu-satunya planet dalam Tata Surya yang memiliki kehidupan (Kodoatie, 2012). Semua makhluk hidup termasuk pula manusia sangat membutuhkan air demi kelangsungan hidupnya. Secara tidak langsung setiap makhluk hidup di dunia ini tidak dapat terlepas dari air. Hal itu dikarenakan air adalah suatu zat kehidupan, dimana air merupakan kebutuhan utama dalam proses kehidupan di bumi (Supirin, 2002). Menurut para ahli kesehatan, manusia wajib minum air putih minimal 8 gelas atau sekitar 2 liter per hari dan maksimal 7% kali berat badan. Tidak hanya manusia, hewan juga membutuhkan air untuk kelangsungan kehidupan mereka, baik organisme terkecilpun membutukan air untuk proses metabolisme tubuhnya. Hal serupa juga di berlaku bagi tanaman, sebagian besar tubuh tanaman disusun oleh air. Tumbuhan akan sulit berkembang jika kekurangan air seperti pada musim kemarau namun, masih dapat bertahan jika kelebihan air seperti pada musim hujan bahkan banjir. Bahkan (Fetter; 1988) mengatakan, water is the exilir of life; without it life is not possible. Maka 1

dari itu, wajar saja jika air dikatakan sebagai sesuai material yang mutlak, yang menjadi salah satu penopang kehidupan setiap yang ada di bumi. Air juga merupakan bagian dari sumberdaya alam terpenting yang memiliki karakteristik unik jika dibandingkan dengan sumber daya lainnya yang ada di bumi. Sejalan dengan itu, berdasarkan Undang-undang Air No. 11 Tahun 1974 tentang Pengairan menyebutkan bahwa air beserta sumbersumbernya, termasuk kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa yang mempunyai manfaat serba guna dan dibutuhkan manusia sepanjang masa, baik dibidang ekonomi sosial maupun budaya. Oleh sebab itu, kita sebagai makhluk yang diciptakan Tuhan dengan segala kelebihan hendaknya dapat menjaga ketersediaan air baik secara kuantitas maupun kualitas. Seiring dengan melajunya waktu, pertumbuhan penduduk, dan perkembangan teknologi, mengakibatkan bertambah pula jenis dan volume limbah. Setiap hari kita tidak dapat lepas dari sampah, karena kita membuangnya baik di rumah atau di kantor dan dimanapun kita berada sehingga akan menimbulkan pencemaran tanah, air, dan udara. Maka dari itu dibutuhkan tata kelola sampah yang efektif dan sesuai standar. Jika tata kelola sampah kurang baik dan tidak sesuai dengan yang seharusnya dapat berpengaruh negatif terhadap lingkungan bahkan kesehatan makhluk hidup di dalamnya. 2

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Padang tahun 2015, Kota Padang memiliki jumlah penduduk sebanyak 899.000 jiwa. Namun itu belum temasuk jumlah pendatang yang tinggal di Kota Padang sekitar 20.000-30.000 jiwa. Banyaknya jumlah penduduk serta meningkatnya aktifitas manusia secara otomatis akan meningkatkan jumlah sampah. Hal serupa juga terjadi di Kota Padang, terbukti dengan banyaknya jumlah sampah Kota Padang, yakni sekitar dari 600 sampai 800 ton per hari (grup KataSumbar.com). Maka dari itu, untuk menampung sampah domestik, sejak tahun 1989 Pemerintah Kota Padang menjadikan sebuah lahan di Kelurahan Air Dingin, kecamatan Koto Tangah sebagai Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) dengan luas areal tempat penampungan sampah 18 ha. Adapun waktu pengoperasian TPA ini adalah 24 jam sehari. Tempat Pembuangan Akhir Sampah Air Dingin merupakan tempat pembuangan sampah utama bagi penduduk di Kota Padang yang terletak di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. TPA ini dioperasikan dengan sistem Open Dumping, yang artinya belum adanya Instalasi khusus Pengolahan untuk lindi yang dihasilkan. Sampah ditimbun dan dibiarkan terbuka dan tidak ditutup secara harian dengan tanah. Sehingga sangat berpotensi terhadap pencemaran khususnya pencemaran airtanah. Lindi adalah substansi cairan yang dihasilkan dalam proses pembusukan sampah dan dicirikan oleh bau yang sangat menyengat. Lindi mengandung zat berbahaya apalagi jika berasal dari sampah yang tercampur dengan sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Jika tidak diolah secara khusus, lindi dapat 3

mencemari sumur/air tanah, air sungai, hingga air laut dan menyebabkan kematian biota (makhluk hidup). Terkontaminasinya sumber airtanah dangkal oleh zat-zat pencemar yang terkandung dalam lindi seperti misalnya Nitrit, Nitrat, Amoniak, Kalsium, Kalium, Magnesium, Kesadahan, Klorida, Sulfat, BOD, COD, ph, dan sebagainya (Maramis, 2008). Konsentrasi zat pencemar sangat tinggi akan menyebabkan terganggunya kehidupan masyarakat dan makhluk hidup disekitar TPA. Tercemarnya air bawah permukaan yang diakibatkan oleh lindi, misalnya kadar Amonia dan Sulfat yang melebihi ambang batas memberikan buruk terhadap kesehatan apabila dikonsumsi dalam jangka panjang, zat tersebut terutama berpengaruh organ dalam dan pencernaan karena bersifat korosif, berbahaya terhadap kulit dan mata (http://ik.pom.go.id/v2012/katalog/ Amonia.pdf, diakses pada 18 Oktober 2016). Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492 / Menkes/ Per/ IV/ 2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum mengamanatkan bahwa air minum yang di konsumsi masyarakat tidak menimbulkan gangguan kesehatan dan perlu di tetapak persyaratan kesehatan kualitas air minum. Jadi, apabila Baku Mutu ada nilai maksimal untuk kualitas air yang sudah ditentukan, berarti air tersebut tidak sesuai dengan standar Baku Mutu air bersih sehingga dianggap berbahaya. Apabila bahan-bahan kimia atau senyawa kimia yang ada dalam air jumlahnya berlebih atau di atas standar Baku mutu air bersih maka air tersebut perlu dilakukan pengolahan terlebih dahulu. 4

Air yang telah tercemar menyebabkan penyimpangan dalam standar kualitas air. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kualitas air berubah sehingga tidak sesuai lagi dengan standar baku mutu yang dipersyaratkan oleh pemeritah dalam Permenkes RI No. 492 / MenKes/ Per/ IV/ 2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Standar baku mutu tersebut digunakan sebagai penilaian terhadap air apakah air itu layak digunakan oleh manusia atau tidak (tidak berbahaya). Menurut Hasymi (KataSumbar.com, 2016), jumlah sampah di Kota Padang berkisar antara 600 hingga 800 ton perhari. Berdasarkan Study Environment Health Risk Assesment (ERHA) 2015, jumlah sampah yang terangkut ke TPA Air Dingin baru 54 persen dari jumlah tersebut, 39 persen lainnya dibakar oleh pemilik sampah, 1 persen ditimbun dalam tanah dan 6 persen tidak dikelola. Masalah yang paling signifikan yang timbul dari TPA adalah cairan lindi (leachate). Cairan air lindi dapat merembes ke dalam air tanah dan sungai, menurunkan kualitas air permukaan, sungai dan sumur penduduk. Airtanah merupakan alternatif utama bagi masyarakat untuk mendapatkan air bersih dengan mudah karena pembuatannya tergolong mudah. Penggunaan air tanah dengan sarana sumur bor atau sumur gali dilakukan juga oleh penduduk di sekitar TPA. Masyarakat di Kelurahan Air Dingin Kecamatan Koto Tangah Kota Padang sebagian besar memanfaatkan airtanah dari sumur untuk kebutuhan mereka sehari-hari. Sementara tempat sumur yang dipergunakan berada dekat dengan Tempat Pembuangan Akhir 5

(TPA). Dikhawatirkan adanya kontaminasi limbah TPA (air lindi) terhadap airtanah di sekitar areal tersebut. Bertolak dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih lanjut melalui kegiatan penelitian dengan judul Pengaruh Air Lindi Terhadap Airtanah di Sekitar Tempat Pembungan Akhir Sampah Air Dingin Kota Padang. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas diajukan rumusan masalah sebagai berikut. 1. Bagaimana kualitas air lindi dan airtanah di sekitar TPA Air Dingin Kota Padang? 2. Bagaimana pengaruh TPA terhadap kualitas airtanah di sekitar TPA Air Dingin Kota Padang? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji: 1. Menganalisis kualitas air lindi dan airtanah di sekitar TPA Air Dingin Kota Padang. 2. Menganalisis pengaruh TPA terhadap kualitas airtanah di sekitar TPA Air Dingin Kota Padang. 1.4 Keaslian Penelitian Penelitian tentang dampak tempat pembuangan sampah telah pernah dilakukan sebelumnya oleh Sukyati (2005), penelitian yang berjudul Pengaruh Tempat Pembuangan akhir sampah Piyungan terhadap kualitas airtanah dan air permukaan di Desa Sitimulyo Kecamatan Piyungan. Penelitian menggunakan metode analisis Deskriptif, grafik dan keruangan. Hasil penelitian ini 6

mengungkap bahwa adanya pengaruh yang signifikan terhadap penurunan kualitas airtanah di lokasi sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah sehingga hal tersebut dikhawatirkan akan menyebabkan masalah kesehatan terhadap masyarakat sekitar. Mardhia (2011), penelitian ini berjudul Kajian Pencemaran Airtanah di Desa Penyaring Kecamatan Moyo Utara Kabupaten Sumbawa. Metode yang digunakan dalam penelitin ini adalah Metode Survei dengan uji laboratorium, kuisioner, analisis, grafik, dan aspek sosial (kesehatan masyarakat). Pada penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan kualitas airtanah didesa penyaring, melebihi baku mutu air, sehingga air tersebut tidak dapat digunakan sebagai sumber air minum. Sumber pencemar airtanahnya adalah TPA dan kegiatan peternakan. Ermawati (2014), penelitian yang berjudul Zonasi Pencemaran Airtanah oleh Air Lindi dari Tempat Pembuangan Akhir Sampah Banyuurip Magelang. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode LeGrand dan pengujian sampel menggunakan uji Laboratorium. Analisis deskriptif digunakan untuk menjabarkan kualitas air lindi dan air tanah dengan menyandingkan dengan baku mutu. Dalam mengetahui tingkat pencemaran mengunakan metode Indeks Pencemaran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa TPA Banyuurip termasuk ke dalam kategori TPA yang sulit tercemar dan sangat sulit tercemar. Perhitungan menggunakan metode Indeks Pencemaranpun memberikan nila dengan kategori pencemaran ringan. Tidak ada dampak kesehatan secara langsung kepada penduduk, namun konsentrasi 7

kadar logam beram ditemukan melebihi batas baku muku dalam airtanahnya. Pengolahan air lindi yang disarankan dalam penelitian ini adalah metode Fitoremediasi. Selanjutnya, penelitian yang akan saya lakukan, dengan judul Pengaruh Air Lindi Terhadap Airtanah di Sekitar Tempat Pembungan Akhir Sampah Air Dingin Kota Padang. Penelitian ini menggunakan metode survei lapangan dan uji sampel laboratorium. Penentuan sampel berdasarkan arah aliran airtanah, dan jarak dari sumber pencemar. Analisis data dengan grafik, tabel, dan peta untuk analisis spasialnya. berikut. Lebih Jelas dan ringkasnya keaslian peneliatian, disajikan dalam tabel Tabel 1.1: Keaslian Penelitian No Nama Lokasi Judul Metode Hasil 1 Sukyati (2005) Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul Pengaruh Tempat Pembuangan akhir sampah Piyungan terhadap kualitas airtanah dan air permukaan di Desa Sitimulyo Kecamatan Piyungan. Analisis Deskriptif, grafik dan keruangan. Keberadaan TPA memiliki pengaruh yang signifikan terhadap airtanah dan air permukaan. Selain itu keberadaan TPA juga berpengaruh terhadap kesehatan penduduk, salah satunya gatal-gatal pada kulit. 8

No Nama Lokasi Judul Metode Hasil 2 Mardhia, Dwi (2011) 3 Ermawati, Ristie (2014) 4 Putri, Rahmi Novia (2016) Desa Penyaring, Kecamatan Moyo Utara Kabupaten Sumbawa Banyuurip Magelang Kelurahan Air Dingin, Kecamatan Koto Tangah Kota Padang Kajian Pencemaran Airtanah Di Desa Penyaring Kecamatan Moyo Utara Kabupaten Sumbawa Zonasi Pencemaran Airtanah oleh Air Lindi dari Tempat Pembuangan Akhir Sampah Banyuurip Magelang Pengaruh Air Lindi Terhadap Airtanah Di Sekitar Tempat Pembungan Akhir Sampah Air Dingin Kota Padang Metode Survei dengan uji laboratorium, kuisioner, analisis, grafik, dan aspek sosial (kesehatan masyarakat). Metode LeGrand, Uji Laboratorium, Metode Indeks Pencemaran, Metode survei lapangan dan uji sampel laboratorium. Penentuan sampel berdasarkan arah aliran airtanah, dan jarak dari sumber pencemar. Analisis data dengan grafik, tabel, dan peta untuk analisis spasialnya. Penurunan kualitas airtanah didesa penyaring, melebihi baku mutu air, sehingga air tersebut tidak dapat digunakan sebagai sumber air minum. Sumber pencemar airtanahnya adalah TPA dan kegiatan peternakan. TPA Banyuurip termasuk kategori sulit tercemar dan sangat sulit tercemar. Tidak ada pengaruh kesehatan secara langsung kepada masyarakat. Ditemukan logam berat pada sampel airtanah. Fitoremidia disarankan untuk pengelolaan air lindi. Air lindi pada sebagian parameternya melebihi baku. TPA Air Dingin berpengaruh terhadap kualitas airtanah di sekitar TPA yang searah dengan arah aliran airtanahnya, meskipun tidak semua parameter melebihi baku mutu yang telah ditetapkan. 9

1.5 Manfaat Penelitian Atas dasar hasil-hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis dan praktis. 1. Manfaat teoritis. Secara teoretis hasil penelitian ini berfungsi sebagai tambahan pengetahuan terhadap masyarakat yang bermukim disekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di Kelurahan Air Dingin Kota Padang. 2. Manfaat praktis. Secara praktis penelitian ini dapat di manfaatkan oleh bagi para penentu kebijaksanaan demi berhasilnya pengunaan air untuk kebutuhan hidup, dan sebagai bahan masukan bagi pemerintah desa dan masyarakat setempat dalam menjaga dan melindungi kualitas air bersih. 10