PERAN PEMERINTAH DAN SWASTA DALAM PEMBIAYAAN KESEHATAN Diah Ayu Puspandari
Health
Main sources GOVERNMENT PRIVATE PUBLIC PRIVATE MIX (PPM)
Health Financing Schemes Financing mechanisms Tax-based financing Financing sources 1. General tax or other revenue Natural resource revenue Health care services Social health insurance Other prepayment schemes 2. Payroll tax 3. Contribution or premium Household External resource Out-of-pocket payments 4. Direct payment
Dana Pemerintah Pusat 1. Dana Kementerian 2. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). 3. Iuran PBI 4. Dana Kesehatan Penduduk Miskin (DPKM). 5. Dana Dekonsentrasi (Ke Propinsi). 6. Dana Tugas Pembantuan (Ke Kab/Kota) 7. Dana Program Keluarga Harapan (PKH)
Public source of revenue for health Tax Collection : Pada negara low income peningkatannya sangat lambat. Realokasi anggaran ; membutuhkan komitmen politik yang kuat dalam menetapkan prioritas anggaran. Debt relief ; dengan mencari sumber pendapatan lokal diimbangi dengan upaya upaya pengentasan kemiskinan dan kemandirian masyarakat Donor Funding : pendampingan sementara yang hasilnya dapat dirasakan dalam jangka panjang
Privat source of revenue for health Sektor privat memegang peranan besar pada pembiayaan kesehatan LMIC, OOP merupakam cara pembayaran yg banyak digunakan (60%). Cara cara berikut ini masih dalam tahap pengembangan di LMIC : Voluntary Health Insurance User charges
Sumber non pemerintah nasional 1. CSR / Coorporate Social Responsibility PP No. 47 Tahun 2012 tentangtanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas (PP TJSL) : 1. Yang wajib menjalankan kegiatan CSR adalah PT yang bergerak atau berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam (seperti, pertambangan, minyak bumi, batu bara, perkebunan seperti kelapa sawit, tebu, dsb). 2. Konsep CSR yang lebih menekankan aspek pemberdayaan masyarakat 3. Ruang lingkup kegiatan CSR meliputi kegiatan sosial (termasuk kesehatan), ekonomi dan lingkungan serta juga dengan prinsip berkelanjutan bukan hanya sesaat. 2. Donor/Hibah Misalnya : Aisyah, Dompet Dhuafa,
Sumber non pemerintah internasional Sumber keuangan dari luar ( baik berupa hibah atau pinjaman ) dapat memainkan peranan yang penting dalam usaha melengkapi kekurangan sumber daya guna membantu pelaksanaan program domestik (Todaro, 2006) Sifat dana donor asing : 1. Program spesifik disesuaikan lembaga donornya 2. Rancangan program dibuat oleh Lembaga Donor, implementasinya bekerja sama dengan negara penerima donor 3. Adanya monitoring dan evaluasi berkala oleh Lembaga Donor 4. Persen jumlahnya tidak pasti sama & tidak bersifat selamanya
Peran Daerah
Effective Coverage Akses Kualitas Ekuitas Efisiensi Sustainabilitas
Akses Komitmen Kepala daerah Ketercukupan sarana prasarana kesehatan Transportasi Turut serta dalam Sosialisasi, edukasi bagi semua pihak Verifikasi dan validasi kepesertaan, penguatan peran DInSos Penguatan peran Dinas Kependudukan (KK dan KTP) Perluasan cakupan kepesertaan : Jamkesda, Regulasi kepatuhan badan usaha mendaftarkan karyawan Dukungan sistem informasi terpadu, satu sumber data, keterbukaan data
Kualitas Pemenuhan Kecukupan SDM Peningkatan Kompetensi SDM Distribusi SDM Pengembangan benefit Sistem pengaduan Penguatan 12 indikator SPM
Ekuitas Pemberlakuan dana kompensasi Dukungan survey untuk deteksi inekuitas Sebagai buffer (penyangga) JKN, sosialisasi sistem lintas program (Lapas, Anjal) Sistem yang mendanai indirect cost (sebagai beban tambahan RT) Peluang akses yang tidak sama di berbagai daerah Kompetensi yg sangat bervariasi, mis : FKTP
Kesinambungan (sustainabilitas) Komitmen pemenuhan pembayaran iuran oleh Pemda Optimalisasi pengunaan sumber dana lain (APBN dll) Alokasi pajak rokok untuk kesehatan (50% dari pajak rokok) berdasar Permendagri 37 Tahun 2014 Menyediakan sumber pembiayaan minimal 10% dari APBD di luar gaji untuk kesehatan Memasukkan JKN sebagai program kerja utama/pokok (renstra)
Efisiensi Penguatan peran Dinkes sebagai regulator pelaksanaan JKN Penguatan peran Bappeda, Binamarga, BPS, Parlemen Optimalisasi pencegahan Fraud, pengawasan (monev) Perlu sistem informasi pendukung Dukungan daerah terhadap program promotif preventif Pengelolaan dana kapitasi, klaim Pengelolaan dana agar tidak tumpang tindih Penyamaan persepsi ttg regulasi (kejelasan regulasi)
Sumber: Peta Jalan JKN 2012+2019, DJSN (2012) 96,4 juta PBI 2,5 PBI dr non KTP Penduduk yang dijamin di berbagai skema 148,2 jt jiwa 90,4juta belum jadi peserta 124,3 juta peserta dikelola BPJS Keesehatan 50,07 jjuta pst dikelola oleh Badan Lain 73,8 juta belum jadi peserta Peta Jalan Kepesertaan Menuju Jaminan Kesehatan Semesta (UHC) KEGIATAN: Pengalihan, Integrasi, Perluasan `Perusahaan 2014 2015 2016 2017 2018 2019 USAHA BESAR 20% 50% 75% 100% USAHA SEDANG 20% 50% 75% 100% USAHA KECIL 10% 30% 50% 70% 100% USAHA MIKRO 10% 25% 40% 60% 80% 100% 257,5 juta peserta (semua penduduk) dikelola BPJS Keesehatan Tingkat Kepuasan Peserta 85% 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Pengalihan Peserta JPK Jamsostek, Jamkesmas, PJKMU ke BPJS Kesehatan Integrasi Kepesertaan Jamkesda/PJKMU dan askes komersial ke BPJS Kesehatan Perpres Dukungan Operasional Kesehatan bagi TNI Polri Pengalihan Kepesertaan TNI/POLRI ke BPJS Kesehatan Penyusunan Sisdur Kepesertaa n dan Pengumpula n Iuran Pemetaan Perusahaa n dan sosialisasi Sinkronisasi Data Kepesertaan: JPK Jamsostek, Jamkesmas dan Askes PNS/Sosial ++ NIK B S K Perluasan Peserta di Usaha Besar, Sedang, Kecil & Mikro 20% 50% 75% 100% 20% 50% 75% 100% 10% 30% 50% 70% 100% 100% Pengukuran kepuasan peserta berkala, tiap 6 bulan Kajian perbaikan manfaat dan pelayanan peserta tiap tahun
Peran Pemda DIY
SISTEM JAMINAN KESEHATAN DI DIY JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) di DIY JAMKESTA-DIY JAMKESDA A JAMKESDA B JAMKESO S DIY Jamkesu s JAMKESDA C JAMKESDA D JAMKESDA E
JAMINAN KESEHATAN dan SOSIAL BAGI PENYANDANG DISABILITAS
Kepesertaan Jamkesus SK Gub. 259/2014 Kota Jogja = 1861 Bantul = 5545 Kulon Progo = 4305 Gunung Kidul = 7355 Sleman = 6104 Jumlah = 25170 Diajukan ke Gub via Rokum 2015 Kota Jogja = 1804 Bantul = 5726 Kulon Progo = 4555 Gunung Kidul = 8157 Sleman = 6354 Jumlah = 26839
TERIMA KASIH