BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Sistem Pengendalian Intern Atas Pelaksanaan Pemungutan

dokumen-dokumen yang mirip
88 Lampiran 1: Daftar Pertanyaan (Wawancara) DAFTAR PERTANYAAN (WAWANCARA)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Struktur organisasi yang memisahkan antara fungsi operasi dengan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Perpajakan yang berlaku. Pajak adalah kontribusi wajib kepada

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan daerah yang dapat mendukung pembiayaan daerah. Undang-Undang

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

BAB I PENDAHULUAN. yang sering kita hadapi setiap hari. Antrian tersebut terjadi karena kebutuhan. pelayanan yang melebihi kapasitas pelayanan.

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Purworejo, berdiri pada tanggal 25 Mei 1960 di desa Cangkrep Kabupaten

b. Melaksanakan pembinaan dan pengarahan guna peningkatan pendapatan PBB; c. Mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan daerah. 2.

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENDATAAN DAN PENDAFTARAN OBJEK DAN SUBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. masih tetap memerlukan dana yang cukup besar. Sama halnya dengan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Struktur organisasi MP3 CV Vyto Global Media belum

BAB IV HASIL PENELITIAN. Berikut ini pembahasan dari penelitian penulis mengenai prosedur. pengeluaran kas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul:

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini kondisi perekonomian di Indonesia belum sepenuhnya pulih.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 14 TAHUN 2015 SERI B.1 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sumedang

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. III.1.1. Gambaran Umum KPP Pratama Jakarta Kebon Jeruk Dua

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju,

TENTANG PENDAFTARAN, PENDATAAN DAN PENILAIAN OBJEK DAN SUBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN WALIKOTA SURABAYA,

BAB I PENDAHULUAN. baik. Salah satu cara mengelola organisasi dengan baik adalah melalui sistem

Topik ini akan mengulas tentang:

LAMPIRAN I : PROSEDUR PENDAFTARAN OP BARU FUNGSI PENDATAAN DAN PENGUKURAN FUNGSI PERHITUNGAN, VERIFIKASI DAN PENETAPAN

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pembangunan di berbagai bidang. Untuk mendukung

BAB II TINJAUN PUSTAKA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 47/PJ/2010 TENTANG

SISTEM PENGENDALIAN INTERN

BAB III METODE PENELITIAN

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG

BAB 5 PENUTUP. objek penelitian yaitu pada PT. Agung Aquatic Marine. Adapun simpulan yang dimaksud adalah PT. Agung Aquatic Marine

PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR : 45 TAHUN 2012

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang sedang giat melaksanakan

Susanti, Liberti Pandiangan

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pengadaan fasilitas umum, perbaikan infrastruktur, pembangunanpembangunan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Soreang. Pajak Bumi dan Bangunan Bandung Tiga. Namun sehubungan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan pembangunan nasional telah ditempuh berbagai upaya perbaikan

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PEKERJA PENANGANAN PRASARANA DAN SARANA UMUM (PPSU) PADA KELURAHAN JAGAKARSA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada

Perpustakaan Unika LAMPIRAN A

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi salah satunya adalah pengeluaran kas (Languju et al., 2015).

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR WILAYAH DEREKTORAT JENDERAL PAJAK SUMATERA UTARA I. 1. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SUMATERA UTARA I. A. Sejarah Singkat Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

ANALISIS PERANAN DESENTRALISASI BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN MANOKWARI PROVINSI PAPUA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009, Pajak Bumi dan Bangunan

BAB I PENDAHULUAN. dibayarkan oleh Masyarakat Indonesia atau dikenal dengan sebutan Wajib Pajak Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, karena seperti yang dinyatakan oleh BPS (Badan Pusat Statistik),

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 23 TAHUN 2016

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian ini pada Air Minum Dalam Kemasan. (AMDK) PDAM Tirtawening Bandung serta pembahasan yang telah

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor 24/2006. Yang

DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA MUTASI SEBAGIAN / SELURUHNYA OBJEK DAN SUBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN

BAB I PENDAHULUAN. Inspeksi Keuangan (KIK) Surakarta yang membawahi di antaranya KDL Tk. I

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan sosial ekonomi sebagai hasil dari pembangunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua

BAB IV PEMBAHASAN. penerimaan kas. Supaya tujuan tercapai dilakukan audit operasional pada PT

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

12/3/2012. Contents. Sistem Akuntansi Dasar. Sistem Akuntansi Dasar. Pengawasan Intern. Pengawasan Intern. Pengawasan Intern

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada PT X,

PERATURAN BERSAMA MENTERI KEUANGAN DAN MENTERI NOMOR : 213/PMK.07/2010 NOMOR : 58 TAHUN 2010 TENTANG

a. Menetapkan kebijakan daerah di bidang pendapatan dan pengelolaan keuangan daerah; b. Melaksanakan pembinaan dan pengarahan guna peningkatan

KUESIONER PENELITIAN PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

...1. DAFTAR TUNGGAKAN PBB LUNAS BERDASARKAN PENYELESAIAN DATA TUNGGAKAN PBB Nomor : 2)

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TABEL 1 DAFTAR PERTANYAAN EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan bersaing (competitive advantage) untuk terus berkompetisi. Tidak

SE - 125/PJ/2010 TATA CARA PENUNJUKAN TEMPAT PEMBAYARAN (TP) ELEKTRONIK DAN TEMPAT PEMBAYARAN (TP) P

LAMPIRAN 1. Bukti Bank Keluar

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan/ instansi harus selalu mengawasi setiap kegiatan dan

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen)

BAB I PENDAHULUAN. berorientasi pada profit maupun non profit selalu memiliki tujuan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Sistem dan Karakteristiknya. Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan dalam rangka mewujudkan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran. ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Transkripsi:

92 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Kesimpulan Sistem Pengendalian Intern Atas Pelaksanaan Pemungutan PBB Hasil penelitian menunjukan data yang mendukung pendapat bahwa sistem pengendalian intern atas pelaksanaan pemungutan PBB telah terlaksana dengan baik, namun demikian pihak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Garut masih perlu melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam rangka guna untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya hambatan dimasa yang akan dating sehingga system pengendalian intern pelaksanaan PBB yang ditetapkan dimasa yang akan dating lebih baik dari system pengendalian intern yang telah ada saat ini. Adapun factor-faktor yang mendukung prosedur pengendalian intern atas pelaksanaan pemungutan PBB: 1. Struktur organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Garut telah menunjukan adanya garis wewenang dan tanggung jawab yang jelas, yang menunjukan pemisahan fungsi secara jelas. 2. Pemisahan fungsi tersebut mencakup: pencatatan data PBB Penagihan PBB Pembayaran PBB Pengolahan data secara komputerisasi dan lain-lain.

93 Dengan adanya pemisahan fungsi tersebut pengendalian intern pelaksanaan pemungutan PBB di KPP Pratama Garut telah dilaksanakan. Praktek yang Sehat Di dalam KPP Pratama Garut, setiap transaksi telah dilakukan oleh beberapa orang yang dibagi dalam beberapa departemen dai awal transaksi sampai akhir transaksi. Di dalam KPP Pratama Garut, terdapat pemeriksaan secara mendadak dalam pelaksanaan pemungutan PBB. Di dalam KPP pratama garut, selalu terjadi perputaran jabatan atau perputaran tempat. Jadi KPP pratama Garut telah melaksankan sebagian pengendalian intern untuk job rotation untuk menghindari adanya kejenuhan kerja sehingga mengakibatkan prestasi kerja menjadi menurun. Secara periodik selalu dilaksanakan pencocokan jumlah penerimaan PBB dengan jumlah wajib pajak yang membayar PBB antara Bank, Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Garut dan KPP Pratama Garut itu sendiri, guna untuk menghindari kolusi dalam pengimpulan penerimaan tersebut. Dengan demikian pengendalian dari pada pencocokan tersebut telah dilaksanakan dengan baik. 3. Sumber Daya Manusia Kantor Pelayanan Pajak Pratama Garut melakukan seleksi terhadap karyawan yang benar-benar memiliki potensi di bidangnya, benar-benar paham dan mempunyai pengetahuan mengenai perpajakan di Indonesia dan memiliki integritas yang tinggi serta menjunjung tinggi kejujuran dari

94 setiap stakeholder yang ada di KPP Pratama Garut. Di dalam Kantor Pelayanan Pajak Pratama Garut sering diadakan penyuluhan atau pendidikan guna untuk meningkatkan potensi karyawan yang sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya. 5.1.2 Kesimpulan Pencapaian Target Penerimaan PBB Dengan melihat data penerimaan PBB yang mencapai target, sistem dan prosedur dari pembuatan ketetapan telah dilakukan sesuai dengan kebijakan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Garut. Adapun faktor-faktor yang telah dilaksanakan mengenai ketetapan PBB adalah sebagai berikut: Pengambilan data untuk menetapkan target sangat akurat karena telah susai dengan informasi notaris P.P.A.T dan laporan dari bagian pendataan yang melakukan tinjauan langsung ke lapangan mengenai harga. Ketetapan PBB ditetapkan dengan menghitung secara akurat risiko dari wajib pajak yang tidak atau terlambat bayar. Pembuatan ketetapan yang dilakukan sudah merupakan pengawasan, pedoman kerja, dan pengkoordinasian bagi penerimaan PBB.

95 5.1.3 Kesimpulan Manfaat Sistem Pengendalian Intern Atas Pelaksanaan Pemungutan PBB terhadap pencapaian Target Penerimaan Dengan menggunakan analisis deskriptif dengan membandingkan data hasil kuisioner dan data yang diperoleh dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Garut serta ditambah dengan hasil wawancara yang penulis lakukan kepada karyawan yang terkait langsung dalam pelaksanaan pemungutan PBB, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa system pengendalian intern yang dilaksanakan di KPP Pratama garut telah dijalankan dengan sangat baik. Berdasarkan hasil kuisiner, pelaksanaan sistem pengendalian intern di KPP Pratama Garut telah mencapai angka 87% dan menunjukan bahwa tingkat keefektifan pengendalian intern menunjukan sangat efektif. Hal ini didukung dengan adanya data mengenai pencapaian target penerimaan PBB di kantor tersebut yang meningkat setiap tahunnya. Dengan demikian, terbukti bahwa system pengendalian intern atas pelaksanaan pemungutan PBB di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Garut memiliki menfaat dan peran penting dalam tercapainya target penerimaan PBB. 5.2 Saran Saran saran yang dapat penulis berikan sehubungan dengan penelitian yang telah dilakukan adalah: Untuk Kantor Pelayanan Pajak Pratama Garut: 1. Sebaiknya dalam SPOP atau STTS terdapat nomor urut wajib pajak tercetak, karena yang penulis lihat tidak terdapat nomor urut tercetak

96 tetapi nomor urut ditulis sendiri oleh wajib pajak. Dengan nomor urut tercetak akan lebih terawasi dan menghindari atau meminimalkan kesalahan kesalahan yang mungkin terjadi misalnya double pencatatan, kesalahan mencatat angka, ketidak jelasan tulisan dan lain lain. 2. Di dalam pelaksanaan pemungutan PBB sebaiknya pengawasan di lapangan harus lebih ditingkatkan karena kesempatan untuk berkolusi dilapangan sangat besar. Untuk peneliti selanjutnya Penulis mengharapkan untuk peneliti selanjutnya agar dapat memperdalam penelitian megenai Pajak khususnya Pajak Bumi dan Bangunan untuk menerapkan pengawasan diluar Kantor Pelayanan Pajak Pratama Garut antara lain masih di fokuskan kepada Pajak Bumi dan Bangunan yang berkenaan dengan wajib pajaknya, Notaris Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) atau penerimaan di Kantor Penerimaan Kas Negara (KPKN). Demikian kesimpulan dan saran dari penelitian yang penulis lakukan. Untuk di masa yang akan datang penulis berharap Kantor Pelayanan Pajak Pratama Garut bias lebih meningkatkan kualitas dari pelayanan atas dasar pengabdian kepada masyarakat dan bangsa Indonesia sebagai instansi pemerintah yang difungsikan untuk pelayanan kepada masyarakat Indonesia umumnya dan masyarakat sekitar khususnya.