- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS TINGKAT KELARUTAN CORE VALUES & CONCEPTS MALCOLM BALDRIGE DI PT X. Sugih Arijanto, Ambar Harsono, Harsono Taroepratjeka

ABSTRAK. Kata kunci : produktivitas, Malcolm Baldrige dan continuously improvement. Universitas Kristen Maranatha

03/06/2015. Hambatan dalam Pengembangan Sistem Manajemen Kualitas. Sistem Manajemen Kualitas Internasional

Pengukuran Performansi Berdasarkan MBCFPE Pada Kategori Proses Fokus Tenaga Kerja dan Hasil Fokus Tenaga Kerja di Perguruan Tinggi X *

Mencapai Kinerja Unggul Dengan Menggunakan Kriteria Baldridge

BAB III SOLUSI BISNIS

PENGUKURAN PERFORMANSI BERDASARKAN MBCfPE PADA KATEGORI KEPEMIMPINAN SERTA KATEGORI HASIL KEPEMIMPINAN DAN TATA KELOLA DI YAYASAN X *

PENILAIAN KINERJA MALCOLM BALDRIDGE

III. METODE PENELITIAN

Pengukuran Performansi Di PT XYZ dengan MBCfPE Pada Kriteria Pengukuran, Analisis, dan Manajemen Pengetahuan *

Pengukuran Performansi di PT XYZ dengan MBCfPE pada Kriteria Pengukuran, Analisis, dan Manajemen Pengetahuan

PENGUKURAN PERFORMANSI BERDASARKAN MBCFPE PADA KATEGORI 5 PROSES FOKUS TENAGA KERJA DAN KATEGORI HASIL FOKUS TENAGA KERJA DI HOTEL X *

Pengukuran Performansi di PT. XYZ dengan Pendekatan MBCfPE Pada Kriteria Fokus Tenaga Kerja dan Hasil Bisnis *

Reka Integra ISSN: Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi

Pengukuran Performansi di PT. XYZ dengan Pendekatan MBCfPE Pada Kriteria Fokus Pelanggan dan Hasil Bisnis *

PENGUKURAN PERFORMANSI DI PT XYZ DENGAN PENDEKATAN MBCFPE

- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGUKURAN MALCOLM BALDRGIGE CRITERIA FOR PERFORMANCE EXCELLENT KATEGORI PROSES FOKUS PELANGGAN DAN HASIL ITEM FOKUS PELANGGAN DI HOTEL X *

AGENDA. Pendahuluan MBNQA Pelaksanaan Hasil Penelitian Kesimpulan

PENGUKURAN PERFORMANSI BERDASARKAN MBCFPE PADA KATEGORI PROSES FOKUS PELANGGAN SERTA KATEGORI HASIL ITEM FOKUS PELANGGAN DI YAYASAN X *

BAB II KAJIAN LITERATUR...

PENGUKURAN KINERJA FAKULTAS DI PERGURUAN TINGGI X MENGGUNAKAN PENDEKATAN MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR PERFORMANCE EXCELLENCE (EDUCATION CRITERIA)

Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2015

Pengukuran Performansi Di PT. XYZ dengan Pendekatan MBCfPE Pada Kriteria Fokus Operasi dan Hasil Bisnis *

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGUKURAN PERFORMANSI BERDASARKAN MBCfPE PADA KATEGORI PENGUKURAN, ANALISIS, DAN MANAJEMEN PENGETAHUAN DI YAYASAN X

Pengukuran Performansi di PT XYZ dengan Pendekatan MBCFPE Pada Kriteria Kepemimpinan dan Hasil Bisnis

Pengukuran Performansi Berdasarkan MBCFPE Pada Kategori Proses Kepemimpinan dan Kategori Hasil Item Kepemimpinan Di Perguruan Tinggi X *

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

SKOR Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision)

Pengukuran Performansi Berdasarkan MBCFPE Pada Kategori Proses Fokus Pelanggan dan Kategori Hasil Item Fokus Pelanggan Di Perguruan Tinggi X *

Reka Integra ISSN : Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol. 01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014

ANALISIS PROSES INTERNALISASI ASPEK-ASPEK STRATEGIS ORGANISASI PADA PERKUMPULAN TELAPAK BOGOR. Oleh JURIAWATI H

PERANCANGAN MODEL PRE ASSESMENT MANAJEMEN KINERJA UNIVERSITAS MENGGUNAKAN KRITERIA MALCOLM BALDRIGE (STUDI KASUS : UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG)

PENGUKURAN PERFORMANSI BERDASARKAN MBCfPE PADA KATEGORI FOKUS TENAGA KERJA SERTA KATEGORI HASIL FOKUS TENAGA KERJA DI YAYASAN PENDIDIKAN X *

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

: IRWAN PURNOMO H

Oleh ADE YOLARDI SAPUTRA H

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan kita ukur. Dalam penelitian ini

BAB 6 KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan

BAB II KAJIAN LITERATUR

Pengukuran Performansi di PTXYZ dengan Pendekatan MBCFPEP ada Kriteria Kepemimpinan dan Hasil Bisnis

Oleh : DHIKA YUDHA PERDANA H

Training EVALUATOR Penilaian Kinerja BUMN berbasis KPKU

TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD

PERFORMA YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT PUSAT PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN AUDIT DAN MANAJEMEN YPIA

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN LITERATUR...

Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional 2015

Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2014

Nama : Deni Gustriani ( ) Tugas : Jaminan Mutu Pangan Total Quality Management

PENGUKURAN PERFORMANSI BERDASARKAN MBCfPE PADA KATEGORI PROSES FOKUS OPERASI SERTA KATEGORI HASIL ITEM PRODUK DAN PROSES DI YAYASAN X *

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Kinerja Pengertian Kinerja

KONSEP PERANCANGAN PTPN VII INTEGRATED management system

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Reka Integra ISSN : Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juni 2014

Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2014

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. Grizzel dan Blazey (2004) dalam Kumpulan Jurnal Insights to

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

BAB I PENDAHULUAN. Total Quality Management dengan siklus PDCA (Plan Do Check Action)

PENGUKURAN PERFORMANSI BERDASARKAN MBCfPE PADA KATEGORI PERENCANAAN STRATEGIS SERTA KATEGORI HASIL KINERJA KEUANGAN DAN PASAR DI YAYASAN X *

Jurusan Teknik Industri Itenas No.2 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2015

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR PERFORMANCE EXCELLENCE DI PT. DAIDO METAL INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. sektor) menuntut pihak-pihak pelaksana konstruksi meningkatkan mutu dan caracara

Reka Integra ISSN : Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2014

Strategic Management for Government Organization. Yodhia Antariksa. Pusdiklat Spimnas. Bidang Kepemimpinan.

Kerangka Kerja Sistem Manajemen Kinerja

PERTAMINA QUALITY ASSESSMENT TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Rancangan Sistem Perangkat Lunak Untuk Internal Assessment Pengukuran Kinerja MBCfPE Berbasis KPKU - BUMN

EVALUASI MANAJEMEN MUTU INTERNAL DI PROGRAM STUDI

Reni Renita 1, Anastasia L. Maukar 2

JAMHARI KASA TARUNA NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr.Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.SC

BAB II LANDASAN TEORI

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Pembagian Peran Aset Owner, Aset Manager dan Aset Operator (PT PLN UPJB, 2014)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

ANALISA IMPLEMENTASI KRITERIA BALDRIGE

Model deskriptif manajemen strategik lanjutan Meet -5

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

Taryana Suryana. M.Kom

DAFTAR ISI. Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar gambar...

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

USULAN MEKANISME PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS PERGURUAN TINGGI X

BAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi

Sistem Perangkat Lunak untuk Internal Assessment Malcolm Baldrige Criteria For Performance Excellence (kriteria 1 - kepemimpinan) *

BAB I PENDAHULUAN. unggul secara berkelanjutan, tak terkecuali organisasi sektor publik yang bertugas

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

: IRWAN PURNOMO H

ORGANIZATION THEORY AND DESIGN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan

Transkripsi:

Pengantar Kerangka Kerja KPKU Tata Nilai KPKU

KPKU KPKU BUMN adalah sistem penilaian yang dibuat Kementerian BUMN sebagai panduan untuk membangun, menata dan memperdayakan kesisteman dan sumberdaya Perusahaan untuk mencapai Kinerja Unggul kinerja yang diadopsi dan diadaptasi dari Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence Kriteria KPKU BUMN didalamnya berisi pertanyaanpertanyaan yang terdiri dari tujuh aspek (kategori) penting yang harus diperhatikan untuk mencapai keberhasilan perusahaan terkait dengan pengelolaan PROSES dan HASIL yang unggul

Struktur Kriteria KPKU Struktur Kriteria KPKU BUMN teridiri dari : Profil Organisasi Kategori KPKU BUMN teridir dari 7 Kategori, yaitu Kategori 1- Kepemimpinan s.d 7-Hasil. Sub Kategori Masing-masing kategori saat ini terdiri dari 2 (dua) Sub Kategori untuk PROSES (1-6) dan 5(lima) Sub Kategori untuk HASIL (7) Bidang. Masing-masing Sub Kategori terdiri dari beberapa Bidang (area to address) Struktur Kriteria KPKU BUMN berkaitan dengan tingkatan penilaian teridiri dari : Persyaratan Dasar (Basic Requirement) sebading dengan level penilaian 0-45 % Persyaratan Umum (Overal Requirement) sebading dengan level penilaian 50-65 % Persyaratan Lengkap (Multiple Requirement) sebading dengan level penilaian 70-100 %

Contoh Struktur Kriteria KPKU

Bobot Nilai Kriteria KPKU BUMN

Struktur Kriteria (OP) + 7 KATEGORI (2) + 17 ITEM (5) + 37 Area to address +/- 350 Persyaratan / pertanyaan 8

Malcolm Baldrige vs KPKU Tujuan Asesmen Metodo Logi Malcolm Baldrige oleh IQAF Memberikan penghargaan terhadap pencapaian kinerja ekselen berbasis kriteria Baldrige Memberikan Feedback STRENGTH & OFI yang VALUABLE & ACTIONABLE Feedback untuk perbaikan kinerja, sustainability & growth Perusahaan Membuat Dokumen Aplikasi yang berisi respon kriteria Baldrige, PLN mendaftarkan ke IQAF IQAF melakukan asesmen (on desk dan site visit) Laporan skor dan Feedback OFI KPKU oleh Forum Ekselen BUMN (FEB) Pemantauan tingkat implementasi KPKU (Kriteria Penilaian Kinerja Unggul) untuk memperoleh gambaran kesisteman Perusahaan dan Kinerja BUMN yang dapat diperbaiki dan ditingkatkan Memberikan Feedback STRENGTH & OFI yang VALUABLE & ACTIONABLE Feedback untuk perbaikan kinerja, sustainability & growth Perusahaan Membuat laporan implementasi KPKU berdasarkan kriteria KPKU yang terdiri dari 1. Laporan Skoring ADLI 2. Kertas kerja / Peta ADLI FEB melakukan evaluasi site visit untuk verifikasi Laporan skor dan Feedback OFI Kriteria Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCFPE ) yang diupdate setiap 2 tahun sekali Terdiri 7 katagori, 17 item Adaptasi dan adopsi MBCFPE 2011-2012 (hampir 100%) Terdiri 7 katagori, 17 item Scoring Guideline Skor total : Proses : 550, hasil : 450 ADLI untuk katagori proses LeTCI untuk katagori Hasil Band scoring : 6 sesuai MBCfPE Skor total : Proses : 550, hasil : 450 ADLI untuk katagori proses LeTCI untuk katagori Hasil Band scoring : 6 adopsi dari MBCfPE

PENGELOLAAN KUESIONER QUESTIONER BAGIAN I (PO) QUESTIONER BAGIAN II KRITERIA PROSES (KAT 1 S.D 6) QUESTIONER BAGIAN III KRITERIA HASIL (KAT. 7) 10

KERANGKA KERJA KPKU BUMN Synthesis Alignment - Integration

Synthesis Alignment Integration - Synthesis Tujuan, Misi, Visi, Tata Nilai Sasaran Strategis Synthesis Kantor Pusat P R Unit, Div, Wil P P P R1 R2 R3 Cabang P R21 R22 R23 R24 Integration Integration [Process (Kat 1 6) : 55%] [Results (Kat 7): 45%] Integration 13

Synthesis berarti melihat organisasi secara menyeluruh dan dibangun berdasarkan attribute bisnis, termasuk core competencies, strategic objectives, action plans, and work systems. Alignment maksudnya dalah menggunakan kesalingterkaitan antar persyaratan kriteria KPKU untuk memastikan konsistensi rencana, proses, ukuran, dan tindakan. Integration dibangun diatas alignment, sehingga komponen sistem manajemen kinerja beroperasi secara fully interconnected dan mencapai hasil sesuai harapan.

PERAN NILAI INTI DAN KONSEP KPKU BUMN Peran Nilai Inti dan Konsep Kriteria dibangun diatas Nilai Inti dan konsep yang menyatu dalam proses-proses yang sistematis... (kategori Kriteria 1 6) menghasilkan hasil-hasil kinerja. (kategori Kriteria 7)

11 Tata Nilai inti (core values) 1 Kepemimpinan Yang Memiliki Visi (Visionary Leadership) 2 Keunggulan Yang Digerakkan Pelanggan (Customer Driven Excellence) 3 Pembelajaran Organisasi Dan Individu (Organizational And Personal Learning) 4 Pengharkatan Tenaga Kerja Dan Mitra (Valuing Workforce And Partners) 5 Kecekatan (Agility) 6 Fokus Pada Masa Depan (Focus On The Future) 7 Pengelolaan Inovasi (Innovation Management). 8 Manajemen Berdasarkan Fakta (Management By Fact). 9 Tanggung Jawab Kemasyarakatan (Societal Responsibility) 10 Fokus Pada Hasil Dan Penciptaan Nilai (Focus On Result And Creating Value). 11 Perspektif Kesisteman (Systems Perspective).

1. Visionary Leadership Menetapkan ARAH ORGANISASI dan menciptakan upaya yang FOKUS KEPADA PELANGGAN, nilai organisasi, dan adanya harapan yang tinggi. Memastikan terciptanya STRATEGI, SISTEM, dan METODE untuk meraih kinerja unggul Menyeimbangkan keinginan semua STAKEHOLDER Menjadi INSPIRATOR dan MOTIVATOR bagi lingkungan kerja BERTANGGUNG JAWAB kepada semua stakeholder untuk semua tindakan, etika, visi dan kinerja perusahaan Menjadi tauladan (ROLE MODEL) melalui tingkah laku dan etikanya Mendorong adanya keterlibatan, PEMBELAJARAN, KREATIVITAS dan INOVASI dari semua karyawan.

2. Customer Driven Excellence Kualitas dan Mutu DINILAI oleh pelanggan MEMAHAMI kebutuhan saat ini dan mengantisipasi keinginan pelanggan dan pasar dimasa yang akan datang MEMPERBAIKI kesalahan dan kekeliruan yang telah dilakukan melakukan berbagai hal yang sesuai dengan keinginan pelanggan PELANGGAN sebagai pendorong kualitas merupakan konsep strategis yang harus diarahkan kepada ingatan pelanggan, pembagian keuntungan, dan pertumbuhan Perlunya KEPEKAAN yang terus menerus untuk menyesuaikan dan memenuhi kebutuhan pelanggan.

3. Organizational And Personal Learning Melakukan upaya TEROBOSAN untuk pengembangan Melakukan adaptasi untuk PERUBAHAN Membudayakan proses PEMBELAJARAN dalam operasional perusahaan Mempergunakan gagasan karyawan, R&D, masukan pelanggan, pengalaman dan BENCHMARKING sebagai sumber pembelajaran. Mengarahkan organisasi dan pegawai untuk lebih RESPONSIVE, ADAPTIF, dan EFISIEN Menciptakan ppeluang untuk belajar secara individu dan melatih KETRAMPILAN BARU

4. Valuing Employees And Partners Memperhatikan KEPUASAN, PENGEMBANGAN, dan KESEJAHTERAAN / kesehatan pegawai dan rekanan Menciptakan FLEKSIBELITAS, untuk menghasilkan kinerja yang tinggi Rekanan internal meliputi karyawan atau serikat pekerja Rekanan eksternal meliputi pelanggan, penyalur, dan organisasi bidang pendidikan. Bersama rekanan membangun tujuan JANGKA PANJANG untuk menciptakan suatu basis untuk investasi TIMBAL BALIK dan RASA HORMAT

5. AGILITY Kemampuan untuk melakukan PERUBAHAN dengan cepat dan bersifat fleksibel Kemampuan untuk menjawab dengan CEPAT atas perubahan lingkungan bisnis dan kebutuhan Siklus WAKTU YANG LEBIH PENDEK CEPAT TANGGAP dan lebih FLEKSIBEL terhadap keinginan pelanggan

6. Focus On The Future Mempunyai ORIENTASI yang kuat pada MASA DEPAN Keinginan membuat KOMITMEN JANGKA PANJANG terhadap para stakeholders MengANTISIPASI faktor yang terkait dengan perencanaan strategis Mempunyai komitmen jangka pendek dan panjang untuk MENGEMBANGKAN KARYAWAN dan REKANAN dan untuk memenuhi tanggung-jawab publik

7. Managing for Innovation Membuat PERUBAHAN yang berarti Menciptakan NILAI BARU untuk para pemegang saham Menjalankan DIMENSI BARU DARI KINERJA Inovasi menjadi bagian dari BUDAYA dan pekerjaan sehari-hari

8. Management by fact Melakukan ANALISA dan PENGUKURAN kinerja Mempergunakan berbagai jenis INFORMASI dan DATA Mempergunakan data untuk menentukan TREND, PROYEKSI dan penyebab serta efek yang ditimbulkan Informasi dan Data sebagai suatu basis untuk PENGAMBILAN KEPUTUSAN

9. Societal Responsilbility Mempunyai ETIKA BISNIS yang kuat Adanya ROLE MODEL dari para pemimpin Adanya perlindungan terhadap KESEHATAN masyarakat, KESELAMATAN, dan LINGKUNGAN ANTISIPASI terhadap ketentuan yang akan diberlakukan dimasa yang akan datang Kepemimpinan dan DUKUNGAN pada kepentingan PUBLIK

10. Focus On Result And Creating Value Fokus pada HASIL dalam PENCIPTAAN dan menjaga keseimbangan NILAI untuk semua stakeholders KESEIMBANGAN ukuran dalam menilai kinerja, menggunakan alat-alat yang efektif untuk mengkomunikasikan prioritas JANGKA PANJANG dan PENDEK, monitor kinerja, dan mendapat keuntungan dari peningkatan hasil

11. System Perspective Keselarasan yang menyangkut KESELURUHAN kegiatan perusahaan. Memperhatikan organisasi secara keseluruhan dan memusatkan apa yang PENTING dilakukan untuk seluruh perusahaan. Mengelola perusahaan secara UTUH, untuk mencapai peningkatan kinerja.

Karakteristik Utama Kinerja Unggul Untuk dapat memahami kriteria kinerja unggul yang diuraikan pada KPKU-BUMN, ada baiknya kita memahami apa latar belakang kriteria tersebut disusun dan bagaimana penerapannya dikaitkan demgan kondisi perusahaan yang telah berjalan : KRITERIA KPKU disusun untuk : 1. FOKUS PADA HASIL 2. NON-PRESCRIPTIVE tidak mengharuskan dilakukan cara yang sama MELAINKAN dimungkinkan cara yang berbeda antara perusahaan yang satu dengan yang lain 3. Mendukung sebuah perspektif kesisteman untuk memelihara keselarasan TUJUAN PERUSAHAAN 4. Mendukung evaluasi pencapaian tujuan perusahaan yang berbasis DIAGNOSIS 29

1 FOKUS PADA HASIL FOKUS PADA HASIL, mengandung maksud bahwa dalam mengelola perusahaan yang berkinerja UNGGUL maka fokus perusahaan tidak hanya pada keinerja keuangan semata, melainkan fokus juga pada keseluruhan kinerja organiasi, meliputi : o Kinerja produk dan layanan o KInerja fokus pada pelanggan o Kinerja keuangan dan pasar o Kinerja SDM o Kinerja efektivitas perusahaan dan kinerja-kinerja operasional yang sangat penting di perusahaan o Kinerja kepemimpinan dan tanggung jawab sosial FOKUS PADA HASIL maka penggunaan tolok ukur kinerja harus dapat memastikan terjadinya keseimbangan arah, sasaran, strategi dan tujuan perusahaan (jangka panjang/jangka pendek) melingkupi semua stakholder utama (key stakeholders) 30

2 NON-PRESCRIPTIVE Pertanyaan yang diuraikan pada KPKU-BUMN, tidak mengharuskan : o Bagaimana perusahaan seharusnya dibentuk? o Bahwa perusahaan harus membentuk organisasi tertentu, misal : Unit Mutu, Unit Pengelola Data Pelanggan, Unit IT, dll o Bahwa pendekatan cara yang diminta adalah seama untuk semua perusahaan atau semua unit kerja yang memiliki fungsi sama diperusahaan FOKUS PADA HASIL berarti dimungkinkan perusahaan satu dengan yang lainnya berbeda pengelolaan (struktur organisasi) dan berbeda cara melakukannya. Yang membedakan perusahaan yang satu lebih unggul dibandingkan perusahaan yang lain adalah HASIL YANG DICAPAI Contoh : - Unit pengelola CSR di PLN berbeda dengan di PERTAMINA - Cara/pengelolaan inovasi di WIKA berbeda dengan di ADHI KARYA 31

3 Mendukung sebuah perspektif kesisteman untuk memelihara keselarasan TUJUAN PERUSAHAAN Persepsi kesisteman terhadap tujuan perusahaan dalam kriteria KPKU-BUMN berarti saling terkait dalam menerapkan kinerja unggul, maka perusahaan harus dapat menunjukan : o Penerapan 11 TATA NILAI (Core Values) yang melekat disemua aktivitas perusahaan o Apa yang diungkapkan pada PROFIL ORGANISASI, cara yang dilakukan perusahaan (mengacu pada KRITERIA) dan HASIL yang dicapai adalah saling terkait dan semua hal tersebut berorientasi pada TUJUAN PERUSAHAAN Keterkaitan PROFIL ORGANISASI, KRITERIA dan HASIL dibangun atas dasar hubungan dan penekanan pada TOLOK UKUR yang timbul dari adanya PROSES dan STRATEGI yang diterapkan di perusahaan. Tolok Ukur (INDIKATOR KINERJA dan TARGETnya) sangat erat kaitannya dengan kepentingan stakholder dan kinerja secara keseluruhan. Sesuai TOLOK UKUR inilah, maka berbagai aktivitas perusahaan - Simple - Inspiring diarahkan - Performing agar- Phenomenal tujuan perusahaan - dapat dicapai secara konsisten 32

4 Mendukung evaluasi pencapaian tujuan perusahaan berbasis DIAGNOSIS KPKU BUMN dilengkapi dengan PANDUAN PENILAIAN untuk menilai pencapaian kinerja unggul perusahaan (Scoring Guidelines) Dalam panduan diuraikan dimensi-dimensi penilaian/evaluasi : PROSES dan HASIL serta faktor-faktor utama lainnya untuk menilai masing-masing dimensi tersebut. Selanjutmya perusahaan dapat melakukan penilaian/evaluasi mengacu pada PANDUAN PENILAIAN untuk memperoleh gambaran KEKUATAN dan PELUANG PERBAIKAN/PENINGKATAN KINERJA terkait dengan pencapaian kinerja perusahaan secara menyeluruh. Dengan melakukan penilaian/evaluasi sesuai PANDUAN PENILIAN, maka manajemen memiliki cara untuk melakukan DIAGNOSIS secara luas, menyeluruh dan holistik atas rencan, strategi, sasaran dan tujuan perusahaan. 33