A. Pengertian kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi

dokumen-dokumen yang mirip
SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 5. Kegiatan Pokok EkonomiLatihan Soal 5.1

KLASIFIKASI INDUSTRI A. Industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya 1. Aneka industri 2. Industri mesin dan logam dasar

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 5. Kegiatan Pokok EkonomiLATIHAN SOAL. 1. Semua kegiatan manusia yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia disebut...

Jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi di Indonesia

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 10. Kebutuhan dan Alat Pemenuhan KebutuhanLatihan Soal 10.4

Jenis Sistem Ekonomi

III. METODE PENELITIAN

MASALAH POKOK ILMU EKONOMI

PENGUKURAN PENDAPATAN NASIONAL. Minggu 3

III. METODE PENELITIAN

b. Fungsi Pasar c. Jenis-jenis Pasar 1)

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN X (SEPULUH) EKONOMI KEGIATAN EKONOMI DAN PELAKUNYA KEGIATAN PRODUKSI:

IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI DI PEDESAAN

Makalah Kewirausahaan. Ketegasan dalam Aspek Produksi. Disusun oleh: Ambar Dwi Wuladari. Irfan Priabodo

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder periode tahun dari

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144 TAHUN 2000 TENTANG JENIS BARANG DAN JASA YANG TIDAK DIKENAKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) EKONOMI KEGIATAN EKONOMI (PRODUKSI)

Produk Domestik Bruto (PDB)

KEGIATAN EKONOMI KESEHATAN. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

SMA. Tersedia bahan mentah Tersedia tenaga kerja Tersedia modal Manajemen yang baik Dapat mengubah masyarakat agraris menjadi Negara industri

b. Proses dan Saluran Distribusi Proses penyaluran produk akan memberikan dampak yang besar pada jumlah pembelian produk dan membawa keuntungan bagi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144 TAHUN 2000 TENTANG JENIS BARANG DAN JASA YANG TIDAK DIKENAKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144 TAHUN 2000 TENTANG JENIS BARANG DAN JASA YANG TIDAK DIKENAKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

MODUL EKONOMI. Penulis MARLIA NOVIANA UNTUK KELAS

SD kelas 5 - ILMU PENGETAHUAN SOSIAL BAB 4. KEGIATAN EKONOMI DI INDONESIALatihan Soal 4.1

MANAJEMEN OPERASIONAL Modul ini akan membahas tentang ruang lingkup manajemen operasi

Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan: Peserta PPG kompeten dalam menganalisis Pendapatan Nasional.

METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis dan Sumber Data. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yaitu

MASALAH EKONOMI DALAM KAITANNYA DENGAN KEBUTUHAN, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI

Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Rumah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JURNAL EKONOMI Volume 22, Nomor 1 Maret 2014 ANALISIS SUMBER MODAL PEDAGANG PASAR TRADISIONAL DI KOTA PEKANBARU. Toti Indrawati dan Indri Yovita

RENCANA PELAKSANAAN PEMEBLAJARAN (RPP) PRA SIKLUS. : SD Negeri Jolosekti : IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) Kelas/Semester : V / 2 : 3 x 35 Menit

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BARANG KONSUMSI

BAB II URAIAN SEKTORAL. definisi dari masing-masing sektor dan sub sektor, sumber data, dan cara

Pengantar Ekonomi Mikro

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. struktur ekonomi manusia yang di dalamnya bidang pertanian, industri-perdagangankomunikasi-transportasi

I. PENDAHULUAN. dan pada umumnya penduduk negara ini tinggal di daearah pedesaan yang bekerja

BAB III PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KABUPATEN MURUNG RAYA MENURUT LAPANGAN USAHA

II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional

Objek Pajak. Objek PPN: Pasal 4 ayat 1. Objek PPN Pasal 16 C: Kegiatan Membangun Sendiri

BAB XIII MANAJEMEN OPERASI/PRODUKSI. PAB -Manajemen Operasi dan Persediaan. M.Judi Mukzam

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan adalah data sekunder yang sebagian besar berasal

Kerja Sama. Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas Bumi Kak Dwi

TINJAUAN PUSTAKA. serta pendorong dan penarik tumbuhnya sektor sektor ekonomi, dapat. dan pengangguran serta dapat mensejahterakan masyarakat.

Bab. Penggunaan Uang. kompetensi dasar. Mengetahui penggunaan uang sebagai alat pemenuhan kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari.

KISI-KISI INSTRUMEN BUTIR-BUTIR SOAL TES 1 IPS KELAS IV SEMESTER II TAHUN AJARAN 2011/2012

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

PELAKU PELAKU EKONOMI

Bab 5. Jual Beli. Peta Konsep. Kata Kunci. Jual Beli Penjual Pembeli. Jual Beli. Pasar. Meliputi. Memahami Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Rumah

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Usaha Mebel CV. Sofa Clasic Pekanbaru. karyawannya pun berasal dari keluarga sendiri.

PENGANTAR. Dasar Hukum : UU Nomor 8 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU Nomor 42 Tahun Presented by M.

ekonomi Kelas X KONSEP ILMU EKONOMI KTSP & K-13 A. KEBUTUHAN MANUSIA Tujuan Pembelajaran

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

PENDAPATAN NASIONAL A. ARUS PERPUTARAN EKONOMI B. PENDAPATAN NASIONAL C. CARA MENGHITUNG GNP D. SEKTOR-SEKTOR GNP E. UNSUR GNP F.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan siklus PTK sebagai berikut : Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor. Untuk pelajaran IPA sebagai

Objek Pajak. Objek PPN: Pasal 4 ayat penyerahan BKP di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha

II. TINJAUAN PUSTAKA. termasuk kegiatan rancang bangun industri dan perekayasaan industri. Industri dapat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

- 2 - II. CONTOH PENGHITUNGAN

BAB III Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha Kabupaten/Kota Provinsi Aceh 33 Tahun 2015

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS TEORI ORGANISASI UMUM 2 MASALAH POKOK EKONOMI. Oleh: Asmara Nuryadi

BAB I PENDAHULUAN. besar dan dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu mereka yang bertempat tinggal

Manajemen Industri Perikanan

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2000 TENTANG KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 1FEB. Konsep Ilmu Ekonomi. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

BAB II DESKRIPSI (OBYEK PENELITIAN) Pada sekitar tahun 1920-an industri modern di Indonesia hampir

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 1997

SURVEI KHUSUS STRUKTUR INPUT PEMERINTAH (SKSIP) TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Industri merupakan salah satu kegiatan ekonomi manusia yang penting.

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH

BAB XIV KEGIATAN POKOK EKONOMI PETA KONSEP. Kata Kunci

BAB I PENDAHULUAN. oleh berbagai faktor. Faktor faktor tersebut selain faktor yang menyangkut

Statistik Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Astri Nuraeni Kusumawardani, 2014

Statistik KATA PENGANTAR

Statistik KATA PENGANTAR

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI BAB II KEGIATAN EKONOMI KONSUMEN DAN PRODUSEN

BAB I Pengertian & Ruang Lingkup

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

I. PENDAHULUAN. perkembangan suatu perekonomian dari suatu periode ke periode. berikutnya. Dari satu periode ke periode lainnya kemampuan suatu negara

Rangkuman Ekonomi. By Shanisa Rahmaputri D X-IIS 1

5 AKTIVITAS DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN

BAB II LANDASAN TEORI

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO LEMBARAN DAERAH NOMOR : 15 TAHUN 2001 PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR 15 TAHUN 2001 T E N T A N G

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Lampiran 7: Tes Pengetahuan Awal. 7. Penjualan termasuk kegiatan.. a. produksi b. distribusi c. intensifikasi d. konsumsi

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PENGAWASAN, PENGENDALIAN, PEREDARAN

Judul KEGIATAN EKONOMI. Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas : I (Satu) Nomor Modul : Eko.I.02

PENGANTAR AKUNTANSI (Bagian 1) Rogayah, ST.,MMSI

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Kabupaten Batubara yang terletak pada kawasan hasil pemekaran

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dalam. secara langsung maupun secara tidak langsung dalam pencapaian tujuan

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

TINJAUAN PUSTAKA. mall, plaza, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya; Pasar Tradisional adalah

TABEL - VII.1 PERKEMBANGAN NILAI INVESTASI MENURUT SKALA USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN 1993 TAHUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 1 TAHUN 2017 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

Transkripsi:

A. Pengertian kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi a. Pengertian kegiatan produksi Kata roduksi berasal dari bahasa Inggris to produce yang artinya menghasilkan. Jadi, produksi berarti kegiatan menghasilkan atau menciptakan barang dan jasa. Individu atau kelompok yang melakukan proses produksi disebut produsen. Sedangkan, barang atau jasa yang dihasilkan dari produksi disebut produk. Lengkapnya, pengertian produksi adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang atau badan (produsen) untuk menghasilkan atau menambah nilai guna suatu barang atau jasa. Sebagai contoh, petani bekerja di sawah untuk menghasilkan barang dan jasa dan nelayan pergi ke laut untuk menangkap ikan. Petani dan nelayan termasuk produsen. Dalam arti yang lain, produksi dapat juga didefinisikan sebagai kegiatan untuk menambah nilai guna barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. 1. 2 contoh kegiatan produksi yaitu : a. Kapas diolah menjadi benang, benang menjadi kain. b. Ban mobil bekas dijadikan sandal atau pot bunga. 2. Macam-macam kegiatan produksi berdasarkan bidang usahanya Kegiatan usaha berdasarkan bidangnya dapat dibagi dalam beberapa jenis, diantaranya adalah : 1. Usaha Ekstraktif Usaha ekstraktif merupakan usaha yang dilakukan dengan cara eksplorasi sumber daya alam tanpa mengubah wujud barang produksi tersebut. Contohnya, tambang

pasir, emas, batu bara, minyak bumi, dan perak. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan sumber daya alam. 2. Usaha Jasa. Usaha jasa merupakan kegiatan produksi alat pemenuhan kebutuhan berupa jasa tertentu. Adapun hasil produksi dari jasa tidak dapat dilihat maupun diraba seperti barang, melainkan hanya dapat dirasakan berupa kepuasan konsumen akan pelayanan jasa tersebut. Contoh produksi jasa antara lain : perawatan kecantikan, asuransi, penginapan, pariwisata, telekomunikasi, dan aneka produk jasa lainnya. 3. Usaha Agraris. Negara Indonesia merupakan negara agraris yang terdiri dari banyak daratan dengan usaha-usaha pertanian. Adapun usaha agraris, yaitu usaha yang bergerak dengan cara mengelola tanah dan hewan untuk menghasilkan alat pemenuhan kebutuhan manusia. Hasil produksi agraris misalnya beras, jagung, kedelai, dan berbagai ternak yang menjadi bahan pokok manusia untuk memperoleh makanan. Contoh dari produksi agraris, yaitu perkebunan, pertanian, perikanan, dan peternakan. 4. Usaha Perdagangan. Usha perdagagan merupakan usaha mencari keuntungan dengan cara menjualbelikan barang dagangan tanpa mengubah wujud dari barang dagang tersebut. Dengan kata lain tidak terjadi proses produksi dari bahan mentah ke barang jadi. Pedagang hanya memperjualbelikan barang yang telah diproduksi oleh produsen. Keuntungan perdagangan diproleh dari selisih harga beli dengan harga jual barang. Bentuk perdagangan sering kamu lihat seperti kios, warung, supermarket, dan pusat perniagaan (mall). 5. Usaha Industri Usaha industri berupa kegiatan produksi yang menghasilkan barang maupun jasa dengna cara mengolah bahan mentah yang kemudian diproses menjadi bahan jadi. Adapun contoh dari industri seperti ini seperti pabrik sepatu, makanan dan minuman kaleng serta tekstil.

3. Macam macam faktor produksi Macam-macam Faktor-faktor produksi yaitu : 1. Faktor produksi alam Faktor produksi alam atau sumber daya alam adalah semua kandungan alam yang dapat digunakan dalam proses produksi. Contoh : tanah, air, udara, tumbuhtumbuhan, hewan dan lain sebagainya. 2. Faktor produksi tenaga kerja Faktor produksi tenaga kerja merupakan pelaksana dalam kegiatan produksi. Pada umumnya faktor produksi tenaga kerja dapat dikelompokkan berdasarkan sifat kerja dan kualitas hasil kerja. Faktor produksi alam dan tenaga kerja disebut faktor produksi asli. Macam-macam tenaga kerja a. Berdasarkan sifat kerja Ternaga kerja jasmaniah : tenaga kerja yang mengandalkan kekuatan fisik (otot), seperti tukang becak, tukang batu, sopir dan penjaga malam. Tenaga kerja rohaniah : tenaga kerja yang didasarkan perasaan atau pikiran : guru, peneliti, pengacara, penceramah dan lain lain. b. Berdasarkan kualitas kerja Tenaga kerja terdidik : Tenaga yang memerlukan pendidikan sebelum berperan dalam kegiatan produksi. Contoh, dokter, guru, dokter. Tenaga kerja terlatih : Tenaga kerja yang sebelumnya harus mengkuti latihan terlebih dahulu sebelum mengikuti proses produksi. Contoh : sopir, penjahit, montir, dan lain sebagainya. Tenaga kerja kasar atau tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih : Tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan atau pelatihan terlebih

dahulu, seperti kuli bangunan, pesuruh, tukang parkir, tukang sapu dan lain sebagainya. 3. Faktor produksi modal Pengertian dari faktor produksi modal adalah semua hasil produksi manusia yang akan digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa. Contoh ; uang, mesin, alat pertanian, alat transportasi dan lain sebagainya. Barang-barang modal disebut juga dengan alat-alat produksi. Dalam pembahasan selanjutnya modal akan dikelompokkan berdasarkan waktu penggunaan pemilik (subyek), bentuk, wujud dan alat (sumber). a. Berdasarkan waktu penggunaanya : modal dapat dibagi menjadi dua macam yaitu : Modal tetap : modal yang tetap dan dapat digunakan beberapa kali dalam proses produksi. Contoh, gedung, pabrik, mesin-mesin, traktor, dan ain sebagainya. Modal lancara : modal lancar dapat digunakan hanya dalam satu kali proses produksi. Contoh : bahan baku, bahan penolong, bahan bakar, dan lain sebagainya. b. Berdasarkan pemiliknya Berdasakrn pemiliknya moda dapat dibagi menjadi dua juga, yaitu sebagai berikut : Modal individu : Modal individu dimiliki oleh perseorangan dan akan memberikan hasil pada yang memilikinya. Contoh : bunga tabungan, sewa rumah, dan tempat kos. Modal kelompok (sosial) : Modal kelompok dimiliki secara bersama oleh masyarakat dan memberikan manfaat bagi orang banyak. Contoh : rumah sakit, puskesmas, jalan raya, lapangan sepak bola, gedung serbaguna dan

lain sebagainya. c. Berdasarkan bentuknya Berdasarkan bentuknya, modal dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : Modal nyata : Modal nyata dapat berupa barang yang dapat digunakan dalam proses produksi Modal abstrak : Tada dapat dilihat dan tidak dapat diraba namun mempunyai nilai dalam produksi dan hasilnya dapat dirasakan. Contoh : kepandaian, pengetahuan, keahlian dan lain-lain. d. Berdasarkan sumbernya Berdasarkan sumbernya, modal dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut : Modal sendiri : Modal yang bersumber dari pemiliknya sendiri atau dari penyisihan keuntungan yang diperoleh Modal pinjaman : Modal yang bersumber dari pinjaman dari pihak lain, yaitu berupa hutang. Pengertian dan Macam-macam Faktor Faktor Produksi 4. Faktor produksi kewirausahaan Keberadaan faktor produksi alam, tenaga kerja, dan modal belum dapat menjamin terlaksananya suatu proses produksi, tanpa adanya pihak yang mengelolanya. Pihak yang mempunyai kemampuan untuk mengelola ketiga faktor produksi tersebut adalah kewirausahaan. Kewirausahaan adalah kemampuan seseorang

untuk dapat mengkombinasikan faktor-faktor produksi alam, tenaga kerja, dan modal untuk menghasilkan barang atau jasa dalam usahanya memperoleh keuntungan. Faktor produksi modal dan kewirausahaan disebut dengan faktor produksi turunan. Kemampuan yang harus dimiliki seorang pengusaha, antara lain : Perencanaan (planning) : Kemampuan ini mencakup penetapan tujuan dan penentuan strategi Pengorganisasian (Organizing) : Kemampuan ini mencakup pembagian tugas dan wewenang, mengatur hubungan dan tanggung jawab. Pengarahan (directing) : Kemampuan ini mencakup dorongan dan bimbingan serta pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan. Pengawasan (Controling) : Kemampuan ini mencakup pengukuran dan penilaian hasil pekerjaan agar sesuai dengan perencanaan. b. Pengertian kegiatan distribusi Distribusi merupakan kegiatan yang fungsinya sangat bermanfaat bagi sektor ekonomi. Pengertian Distribusi menurut definisi para ahli mengatakan bahwa pengertian distribusi adalah kegiatan penyaluran barang dan jasa yang dibuat dari produsen ke konsumen agar tersebar luas. Kegiatan distribusi berfungsi mendekatkan produsen dengan konsumen sehingga barang atau jasa dari seluruh indonesia atau luar indonesia dapat kita barang dan jasa tersebut. Kegiatan distribusi merupakan penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi. Pelaku kegiatan distribusi dinamakan distributor. Dalam kegiatan ekonomi, distribusi merupakan kegiatan yang berada di antara sampai ke tangan konsumen. Barang yang telah dihasilkan oleh produsen agar sampai ke tangan konsumen memerlukan adanya lembaga yang disebut dengan distributor.

Dalam kenyataan tidak selamanya barang yang dihasilkan produsen untuk sampai ke konsumen harus melewati distributor. Akan tetapi, dalam perekonomian modern kegiatan distribusi memegang peranan yang penting. Lebih-lebih dengan makin majunya teknologi transportasi yang mengakibatkan hubungan antarbangsa menjadi lebih dekat. Hal ini mengakibatkan peranan distribusi makin penting karena barang yang ada didalam negeri tetapi juga konsumen yang ada diluar negeri. 1. Cara melakukan kegiatan distribusi Cara-cara DistribusiUntuk menyalurkan barang/jasa digunakan badan perantara. Yaitu : 1. Penyaluran Barang/Jasa Melalui Pedagang.Barang yang dibuat produsen disalurkan melalui pedagang besar, lalu pedagang besar menjualnya ke pedagang kecil atau eceran dan pedagang kecil menjualnya ke konsumen 2. Penyalur Barang/Jasa Melalui KoperasiKoperasi berusaha memenuhi kebutuhan anggotanya/masyarakat disekelilingnya. 3. Penyaluran Barang/Jasa Melalui Toko Milik Produsen Sendiri.Produsen yang memiliki toko, dapat memenjual hasil produksinya kepada konsumen melalui toko tersebut.

4. Penyaluran Barang/Jasa melalui penjualan Dari Rumah Kerumah.Barang hasil produsen dijual oleh produsen dengan cara berkeliling dari rumah kerumah 5. Penyaluran Barang/Jasa Melalui Penjualan di Tempat Tertentu yang Ditetapkan Pemerintah.Pemerintah juga membuat tepat untuk menyalurkan barang atau jasa hasil produksi tertentu, misalnya pasar, dan tempat pelelangan ikan 6. Tempat Lain yang Dipakai untuk Menyalurkan Barang/JasaAda faktor yang mempengaruhi produsen memilih dan menentukan saluran distribusi, yakni a) Sifat barang dan Jasa yang diperjualkan b) Daerah penjualan c) Modal yang disediakan, yang berkait dengan hak dan kewajiban dalam perjualan barang d) Alat komunikasi e) Biaya angkutan f) Keuntungan c. Pengertian kegiatan konsumsi Konsumsi adalah suatu kegiatan manusia mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan, baik secara berangsur-angsur maupun sekaligus. Pihak yang melakukan konsumsi disebut konsumen. Kegiatan konsumsi yang dilakukan manusia bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup atau untuk memperoleh kepuasan setinggi-tingginya, sehingga tercapai tingkat kemakmuran. Dalam pengertian ekonomi, konsumsi diartikan sebagai kebutuhan, baik secara berangsur-angsur maupun sekaligus. Pihak yang melakukan konsumsi disebut konsumen. 1. Pelaku pelaku kegiatan konsumsi Contoh pelaku : - Konsumen Inti Pelaku kegiatan konsumsi adalah Konsumen.

TUGAS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELOMPOK II : FITRANTI SYAHRANI (KETUA) AMANDA DZULHIJAH MUHAMMAD ADRIAN FADIL GIBRAN SUGIARTO MUHAMMAD ZULFANDI SMP NEGERI 12 KOTA KENDARI 2016