BAB III. eksperimental komputasi. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tahapan dari penelitian ini adalah tahapan optimasi sintesis.

LAPORAN PENELITIAN KEMITRAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. November Pengambilan sampel Phaeoceros laevis (L.) Prosk.

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah suatu gangguan hiperproliferatif yang ditandai dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI KARYA TULIS ILMIAH 06 Juni 2015

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kadar air = Ekstraksi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PATEN NASIONAL Nomor Permohonan Paten :P Warsi dkk Tanggal Permohonan Paten:19 November 2013

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu untuk sintesis di antaranya

BAB III METODOLOGI. Metodologi penelitian ini meliputi penyiapan dan pengolahan sampel, uji

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Uji antibakteri komponen bioaktif daun lobak (Raphanus sativus L.) terhadap Escherichia coli dan profil kandungan kimianya

3 Percobaan. Garis Besar Pengerjaan

Makalah Pendamping: Kimia Paralel E PENGARUH PELARUT POLAR APROTIK PADA SINTESIS TETRAHIDROPENTAGAMAVUNON-0 (THPGV-0)

REAKSI KURKUMIN DAN ETIL AMIN DENGAN ADANYA ASAM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 Juli 2015, bertempat di

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Januari 2013, bertempat di

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Prosedur Penelitian

METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini merupakan deskriptif laboratorium yaitu dengan

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KANDUNGAN TUMBUHAN OBAT. ANALISIS Etil p-metoksi sinamat DARI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga L.)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. salam dan uji antioksidan sediaan SNEDDS daun salam. Dalam penelitian

BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan 3.2 Alat 3.3 Penyiapan Serbuk Simplisia Pengumpulan Bahan Determinasi Tanaman

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengambilan sampel buah Debregeasia longifolia dilakukan di Gunung

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Sintesis 1-(2,5-dihidroksifenil)-(3-piridin-2-il) propenon

3 Metodologi Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai Juni 2010 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daun pohon suren (Toona sinensis

BAB III METODE PENELITIAN. kandungan fenolik total, kandungan flavonoid total, nilai IC 50 serta nilai SPF

PHARMACY, Vol.06 No. 02 Agustus 2009 ISSN ANALISIS KUALITATIF PARASETAMOL PADA SEDIAAN JAMU SERBUK PEGAL LINU YANG BEREDAR DI PURWOKERTO

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

BAB III METODE PENELITIAN

Standardisasi Obat Bahan Alam. Indah Solihah

BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan 3.2 Alat 3.3 Penyiapan Simplisia 3.4 Karakterisasi Simplisia

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

ANALISIS PEWARNA RHODAMIN B DALAM ARUM MANIS SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DAN SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis DI DAERAH SUKOHARJO DAN SURAKARTA

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Isolat Aspergillus flavus NTGA7A4UVE10 hasil penelitian terdahulu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September 2015 di

PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU. Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : DIBIAYAI OLEH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Juli 2014,

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorium, mengenai uji potensi antibakteri ekstrak etilasetat dan n-heksan

LAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis kalium diklofenak

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

4014 Resolusi enantiomer (R)- dan (S)-2,2'-dihidroksi-1,1'- binaftil ((R)- dan (S)-1,1-bi-2-naftol)

4028 Sintesis 1-bromododekana dari 1-dodekanol

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Prosedur Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan

SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Jurusan Pendidikan

LAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis bahan baku (kalium diklofenak)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kandungan rhodamin

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica charantia

Lampiran 1 Bagan alir penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini menggunakan belah melintang (cross

III. METODE PENELITIAN di Laboratorium Biomassa Terpadu Universitas Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. menjadi 5-Hydroxymethylfurfural dilaksanakan di Laboratorium Riset Kimia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan September 2013 sampai bulan Maret 2014

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BABffl METODOLOGIPENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Ekstraksi Zat Warna Rhodamin B dalam Sampel

Optimalisasi Proses Isolasi Etil Parametoksisinamat (EPMS) Dari Rimpang Kencur dengan Variasi Proses dan Konsentrasi Pelarut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan menggunakan metode

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemeriksaan ciri makroskopik rambut jagung adalah seperti yang terdapat pada Gambar 4.1.

3 Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Gambar tumbuhan gambas (Luffa cutangula L. Roxb.)

dalam jumlah dan variasi struktur yang banyak memungkinkan untuk memmpelajari aplikasinya untuk tujuan terapeutik. IV.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

BAB III METODE PENELITIAN. vitro pada bakteri, serta uji antioksidan dengan metode DPPH.

BAB III BAHAN, ALAT DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Dalam kegiatan penelitian ini yang diperlukan adalah peralatan laboratorium,

Direndam dalam aquades selama sehari semalam Dicuci sampai air cucian cukup bersih

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian yang termasuk gabungan dari penelitian jenis eksperimental laboratorik dan eksperimental komputasi. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan yang terdiri dari, tahap preparasi, tahap sintesis, dan tahap optimasi menggunakan komputasi. Untuk menguji metode sintesis yang digunakan peneliti menggunakan tahap preparasi sintesis. Metode yang digunakan dapat dikatakan benar apabila didapatkan rendemen GVT-0, sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya. Tahap kedua adalah tahap sintesis, tahapan yang dapat dilakukan oleh peneliti jika metode yang digunakan telah dinyatakan benar pada tahap preparasi sintesis. Tahapan sintesis adalah tahapan yang dilakukan peneliti dalam membuat sampel GVT-0 dengan perbedaan kadar katalis asam, perbandingan starting material, dan lama pemanasan yang digunakan. Tahapan akhir dari penelitian ini adalah tahap optimasi menggunakan komputasi yang digunakan peneliti untuk melihat jumlah eksperimental yang efisien dalam hal waktu dan biaya serta melihat kondisi optimum sintesis GVT-0. B. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti melaksanakan penelitian dari bulan Juni sampai Desember 2016 di Laboratorium Penelitian Fakultas Kedokteran dan 20

21 Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Laboratorium Penelitian Terpadu Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. C. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas : Kadar asam klorida pekat yang digunakan sebagai katalisator, ratio starting material, dan lama pemanasan sintesis GVT-0. 2. Variabel Tergantung : Hasil rendemen sintesis senyawa GVT-0 3. Variabel Terkendali : Suhu pemanasan sintesis GVT-0 dan kondisi analisis. 4. Variabel Tidak Terkendali : Pelarut etanol dan lama pengadukan. D. Definisi Operasional Variabel operasional dari penelitian aplikasi response surface methodology pada optimasi sintesis senyawa antikanker gamavuton-0 (GVT-0) adalah : 1. Variabel bebas adalah variabel yang ditentukan didalam penelitian yaitu kadar asam klorida pekat 37% yang digunakan sebagai katalisator, ratio starting material vanilin dan aseton, dan lama pemanasan sintesis GVT-0 diatur dengan skala suhu 4,5 heating mantel. 2. Varibel tergantung adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya, dalam penelitian ini variabel tergantung menggunakan hasil rendemen sintesis senyawa GVT-0. 3. Variabel terkendali adalah variabel yang dikendalikan dalam penelitian, yaitu pada suhu pemanasan sintesis GVT-0 dan kondisi analis.

22 4. Variabel tidak terkendali adalah variabel yang tidak dapat dikendalikan dalam penelitian, yaitu jumlah pelarut etanol yang dibutuhkan untuk melarutkan vanilin sebelum sintesis dilakukan dan lama pengadukan untuk melarutkan vanilin. 5. Gamavuton-0 (GVT-0) adalah senyawa analog kurkumin yang mempunyai aktivitas biologis sebagai anti kanker dari aseton dan vanilin dengan menggunakan reaksi Claisen-Schmidt. 6. Optimasi kondisi optimum pada sintesis GVT-0 menggunakan perangkat lunak Portable Statgraphics Centurion 15.2.11.0 yaitu aplikasi Response Surface Methodology (RSM). E. Instrumen Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat dan bahan sebagai berikut: 1. Alat a. Sintesis dan pemurnian GVT-0 Alat yang digunakan berupa alat-alat gelas yang sering digunakan, yaitu gelas Beker Pyrex, labu alas bulat Pyrex, corong, corong Buchner, cawan porselen, heating mantle KDM-1000, kondensor, mortir, stamper, kertas saring (whatman 40), neraca analitik, propippet, mikropippet Socorex swiss, pipet ukur 1, 5, dan 10 ml, white tip, ph indikator universal, plat KLT silika gel 60 GF254, bejana untuk KLT, FTIR-8201PC, Melting Point Apparatus DMP100, Spektrofotometri UV-Vis Double Beam Jasco v730, Densitometri Camag.

23 b. Optimasi kondisi optimum pada sintesis GVT-0 Alat yang digunakan untuk optimasi kondisi optimum pada sintesis GVT-0 menggunakan seperangkat komputer dengan perangkat lunak Portable Statgraphics Centurion 15.2.11.0 yaitu aplikasi Response Surface Methodology (RSM). 2. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah vanilin teknis (Brataco ), asam klorida pekat 37% (Merck ), asam asetat glasial (Brataco ), aseton pro sintesis (Sigma Aldrick ), etanol pro analisis (Sigma Aldrick ), Na sulfat anhidrat (Brataco ), aquades (Brataco ), dan Kloroform pro analisis (Merck ). F. Cara Kerja 1. Sintesis Gamavuton-0 (GVT-0) Sintesis Gamavuton-0 ( GVT-0) dilakukan menggunakan metode yang pernah dilakukan oleh penelitian sebelumnya yaitu metode SAMTISAR (Samboedi-Timmerman Sardjiman ) yang telah dimodifikasi. Metode ini menggunakan aseton dan vanillin sebagai starting material GVT-0 dan asam klorida sebagai senyawa katalis pemberi suasana asam pada proses sintesisnya. Proses sintesis dilakukan dengan menggunakan perbandingan starting material vanilin : aseton yaitu seperti pada tabel 3 hasil desain eksperimen. Langkah langkah yang dilakukan adalah menyiapkan larutan vanilin menggunakan ethanol

24 dalam gelas Beaker. Pelarutan dilakukan dengan menggunakan bantuan mortir dan stamper. Selain itu dipersiapkan juga larutan aseton yang telah dicampur dalam asam klorida, caranya dengan mencampurkan 10 ml aseton dengan kadar variasi asam klorida yang telah ditentukan seperti pada tabel 3 hasil desain eksperimen. Setelah itu campur larutan vanilin dengan aseton dengan mengikuti variasi perbandingan starting material vanilin : aseton yang telah ditentukan. Aseton asam 1 ml (0,01361mol) dan larutan vanilin dimasukkan dalam labu alas bulat. Pasang dan setting kondensor diatas labu alas bulat dan heating mantle dibawah labu alas bulatnya. Buat air yang mengaliri kondensor selalu dingin. Heating mantle disetting pada skala panas 4,5. Lakukan pemanasan sesuai dengan tabel 3 hasil desain eksperimen. Hasil yang didapat berupa larutan kuning sedikit kecoklatan. Setelah pemanasan selesai labu alas bulat diambil, ditutup mulutnya lalu didinginkan sehari dalam lemari pendingin. Setelah didinginkan hasil yang didapat berupa larutan kuning agak kecoklatan dengan sedikit kristal. 2. Isolasi Senyawa Gamavuton-0 ( GVT-0 ) Untuk isolasinya dilakuan dengan cara maserasi sampel. Sampel yang telah didinginkan dipisahkan menggunakan corong pisah. Sampel dimasukkan dalam corong pisah, lalu ditambahkan kloroform. Gojog sampai bentuk kristal hilang, pisahkan fase kloroformnya. Ambil fase kloroformnya dalam cawan porselen lalu berikan sedikit Na sulfat anidrat dan aduk. Hilangkan pelarutnya dengan melakukan pemanasan

25 menggunakan penangas air sampai tersisa residu hitam hijau tua pekat. Campurkan sedikit asam asetat glasial lalu aduk. Setelah itu tambahkan aquades dingin dalam cawan porselen sampai bau asam asetat glasial hilang. Panaskan aquades sampai pada suhu 70-80 o C, lalu masukkan sedikit demi sedikit aquades yang telah dipanaskan tersebut dalam cawan porselen dan aduk. Rendemen akan meleleh menjadi bentuk kental, aduk selama 1 menit lalu saring. Rendemen yang didapat dapat dikeringkan dengan diangin-anginkan atau dengan menggunakan oven. Hitung rendemen yang didapat 3. Analisis Kemurnian dan Elusidasi Struktur a. Kromatografi Lapis Tipis ( KLT ) Hasil KLT yang didapatkan dalam penelitian ini akan dianalisis menggunakan Densitometri. Deteksi yang dilakukan menggunakan sinar UV-Vis pada λ 200-800 nm untuk mengetahui panjang gelombang maksimum yang diserap oleh vanilin dan GVT-0. Dalam uji analisis KLT ini peneliti melarutkan sejumlah senyawa hasil pemurnian dengan etanol, selanjutnya senyawa tersebut ditotolkan di lempeng silika gel GF 254 dengan menggunakan pipa kapiler, kemudian di elusi menggunakan bejana yang berisi fase gerak kloroform dan etil asetat dengan perbandingan 5 : 1. Menggunakan vanilin sebagai standar atau pembanding dengan jarak elusi 8cm. Nilai Rf GVT-0 dan vanilin yang dihitung menggunakan Persamaan (4)

26 b. Densitometri Uji kualitatif menggunakan densitometri merupakan tindak lanjut dari uji KLT. Dimana lempeng KLT yang sudah didapatkan nilai Rf nya lalu dianalisa dengan densitometri untuk mengetahui serapan panjang gelombang dari vanilin dan GVT-0. c. Spektrofotometri UV-Vis Tujuan peneliti menggunakan uji analisis spektrofotometri UV-Vis dalam penelitian ini adalah peneliti dapat memperoleh hasil analisis berupa kromatogram yang menggambarkan panjang gelombang maksimum yang diserap oleh senyawa yang diuji. Analisis spektrofotometri UV-Vis dalam penelitian ini menggunakan hasil senyawa yang telah dimurnikan dan dilarutkan ke dalam etanol dan vanilin yang dilarutkan dalam etanol, kemudian kedua senyawa tersebut dianalisis dengan spektrofotometri menggunakan kuvet, setelah itu peneliti akan melihat kromatogram yang diperoleh. d. Titik Lebur Hasil yang diperoleh dari uji kualitatif menggunakan Melting Point Apparatus DMP 100 adalah untuk mengetahui rentang temperatur dari pertama kali kristal dari meleleh hingga kristal meleleh sempurna.

27 4. Optimasi Aplikasi Response Surface Methodology (RSM) Desain eskperimen adalah pendekatan sistmetika dalam investigasi dari suatu sistem atau proses. Dalam penelitian berbasis eksperimen menggunakan metode konvensional, untuk menginvestigasi efek dari setiap faktor dilakukan dengan memvariasi variabel faktor yang dipelajari dan menjaga konstan untuk faktor-faktor yang lain. Dengan metode ini mempunyai kelemahan yaitu memerlukan jumlah eksperimen yang sangat banyak. Sebagai contoh apabila kita akan mempelajari 6 faktor dengan 7 varibael, maka total dari jumlah eksperimen adalah 7 6 yang berarti 117649 eksperimen harus dilakukan, yang berarti akan memerlukan banyak waktu dan bahan untuk eksperimen. Dengan mengaplikasikan desain eksperimen maka masalah ini akan bisa diatasi. Dalam melakukan optimasi sintesis GVT-0 dalam penelitian ini digunakan RSM, yang nantinya dapat memberikan gambaran pasti jumlah eksperimen dan kondisi optimum sintesis GVT-0 yang dapat menghasilkan rendemen GVT-0 maksmial. Desain eksperimen dalam optimasi sintesis gamavuton-0 (GVT-0) terdiri dari tiga faktor yaitu kadar katalis asam klorida 37%, raw starting material, dan lama pemanasan. Desain eksperimen tersebut dibuat dengan menggunakan perangkat lunak Portable Statgraphics Centurion 15.2.11.0 yaitu Aplikasi Response Surface Methodology (RSM). Faktor-faktor yang digunakan dalam optimasi sintesis GVT-0 melalui desain eksperimen Box Benhken RSM adalah faktor katalis dengan kadar terendah 40 mikroliter dan kadar tertinggi 60 mikroliter, faktor

28 perbandingan mol raw starting material dengan kadar terendah 3 dan tertinggi 4, serta faktor lama pemanasan dengan waktu terendah 1 jam dan waktu tertinggi 4 jam. Respon yang diharapkan dari desain eksperimen tersebut adalah hasil rendemen yang maksimum dalam miligram dengan melakukan percobaan sebanyak 15 kali sesuai dengan desain eksperimen yang sudah diperoleh. Desain eksperimen Box Benhken sintesis GVT-0 dapat dilihat pada Tabel 3. Percobaan Ke Starting Material Katalis (μl) Waktu Lama Pemanasan (Jam) 1 4 40 2,5 2 3 60 2,5 3 4 60 2,5 4 3 40 2,5 5 4 50 1 6 3,5 60 1 7 4 50 4 8 3 50 1 9 3,5 40 1 10 3 50 4 11 3,5 50 2,5 12 3,5 50 2,5 13 3,5 50 2,5 14 3,5 40 4 15 3,5 60 4 Tabel 2. Desain Eksperimen Sintesis GVT-0

29 G. Skema Langkah Kerja Desain Eksperimen Sintesis Gamavuton-0 GVT-0 Sintesis Gamavuton-0 (GVT-0) Preparasi administrasi ( laboratorium, bahan, alat, sampel) Vanilin dalam etanol dengan masing-masing perbandingan 3:1, 3,5:1, 4:1 Aseton 1 ml yang diambil dari larutan 10ml yang telah ditambahkan asam klorida pekat 40 µl, 50 µl, 60µl Direaksikan dalam labu alas bulat dengan kondensor dan heating mantle pada skala 4,5 selama 1jam, 2,5jam, 4jam sampai terbentuk larutan kuning kecoklatan Didiamkan dalam lemari es selama 1 hari Gambar 7. Desain dan Sintesis GVT-0

30 Isolasi dan Uji Analisis Senyawa GVT-0 Hasil sintesis dimasukkan dalam corong pisah, ditambahkan kloroform kemudian diambel fase kloroformnya dalam cawan porselen Na Sulfat Anhidrat ditambahkan dan diaduk, kemudian diuapkan dalam penangas air hingga terbentuk residu hitam kehijauan Ditambahkan sedikit As. asetat glasial dan aquades lalu dinginkan kemudian disaring Aquades dipanaskan sampai suhu 70-80 o C rendemen yang telah disaring ditambahkan aquades suhu 70-80 o C, diaduk 1 menit Rendemen kering yang didapat ditimbang bobotnya Analisis dan Uji Hipotesis Didownload perangkat lunak Portable Statgraphics Centurion 15.2.11.0 yaitu Aplikasi Response Surface Methodology (RSM) Gambar 8. Isolasi dan Optimasi GVT-0

31 H. Analisis Data Dalam penelitian ini akan dilakukan uji kualitatif, diantaranya uji KLT, Densitometri, Spektrofotometri UV-Vis, dan Titik Lebur. Uji kualitatif ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya senyawa yang diduga GVT-0. Sedangkan untuk uji kuantitatif dalam penelitian ini akan dilakukan dengan menimbang berat GVT-0 hasil sintesis. Optimasi berbagai kadar katalis asam, perbandingan raw starting material, dan lama pemanasan pada sintesis senyawa GVT-0 menggunakan perangkat lunak Portable Statgraphics Centurion 15.2.11.0 yaitu aplikasi Response Surface Methodology (RSM). Dalam menggunakan aplikasi RSM ini, akan mempermudah peneliti untuk menemukan jumlah eksperimen secara pasti dan kondisi optimum sintesis GVT-0 yang dapat menghasilkan rendemen maksimal sehingga dapat mempersingkat waktu dan menghemat biaya.