dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berupaya untuk mencapai pemulihan penderita dalam waktu singkat. Upayaupaya

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan berfungsi kuratif dan rehabilitatif yang menyelaraskan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan gizi ruang rawat inap adalah rangkaian kegiatan mulai dari


GAMBARAN SISA MAKANAN BIASA YANG DISAJIKAN DI RUANG MAWAR RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI


BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. dijadikan sebagai contoh bagi masyarakat dalam kehidupan sehari hari. Makanan


BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan mulai dari penetapan peraturan pemberian makan di rumah sakit,

BAB I PENDAHULUAN. metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena sekresi

BAB I PENDAHULUAN. dan keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan mental. Tingkat. lampau, bahkan jauh sebelum masa itu (Budiyanto, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. pada macam pembedahan dan jenis penyakit penyerta.

BAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi pada berbagai keadaan sakit secara langsung maupun tidak

BAB I PENDAHULUAN. terkendali. Kanker menyerang semua manusia tanpa mengenal umur, jenis

BAB I PENDAHULUAN. belakang hidung dan belakang langit-langit rongga mulut. Data Laboratorium

BAB I PENDAHULUAN. adalah pelayanan gizi, dalam standar profesi Gizi, dinyatakan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. sumsum tulang yang paling sering ditemukan pada anak-anak (Wong et al, normal di dalam sumsum tulang (Simanjorang, 2012).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. penunjang medik yang merupakan sub sistem dalam sistem pelayanan. mempunyai peranan penting dalam mempercepat tercapainya tingkat

BAB I PENDAHULUAN. sel tubuh normal mengadakan mutasi menjadi sel kanker yang kemudian. Penyakit kanker saat ini sudah merupakan masalah kesehatan di

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kuratif, rehabilitatif dan promotif. Ada 4 kegiatan pokok PGRS yaitu :

InfoDATIN SITUASI PENYAKIT KANKER. 4 Februari-Hari Kanker Sedunia PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah. penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

yang tidak sehat, gangguan mental emosional (stres), serta perilaku yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi dari makanan diet khusus selama dirawat di rumah sakit (Altmatsier,


BAB I PENDAHULUAN. atrofi otot karena kurang bergerak. Atrofi (penyusutan) otot menyebabkan otot

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pelayanan gizi yang bermutu terutama dalam menyediakan makanan

BAB I PENDAHULUAN. siklus sel yang khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk tumbuh tidak

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan mulai dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian

BAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencapai 400 per kematian (WHO, 2013).

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak menular. Menurut Depkes RI, 2003 (dalam Tanjung 2012) Pada akhir abad 20

BAB 1 PENDAHULUAN. saluran dan kelenjar payudara (Pamungkas, 2011). Kanker payudara merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan saat ini sudah bergeser dari penyakit infeksi ke

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Pada tahun 2012, berdasarkan data GLOBOCAN, International

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DARI KUALITAS MAKANAN RUMAH SAKIT DENGAN SISA MAKANAN DI RSUD KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Malnutrisi merupakan salah satu permasalahan yang banyak dialami

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan anggaran belanja, pengadaan bahan makanan, penerimaan. pencatatan, pelaporan serta evaluasi (PGRS, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. metabolisme tubuhnya. Keadaan gizi sangat berpengaruh pada proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan yang meliputi upaya peningkatan

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB. I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

BAB V PEMBAHASAN. Instalasi Gizi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung mempunyai siklus menu 10 hari

BAB I PENDAHULUAN. pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for

Sartono, SKM, M.Kes, Terati, SKM, M.Si, Yunita Nazarena, S.Gz Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Palembang Kemenkes RI. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. akibat kanker setiap tahunnya antara lain disebabkan oleh kanker paru, hati, perut,

BAB I PENDAHULUAN. Standar akreditasi rumah sakit menyebutkan bahwa pelayanan gizi. metabolisme manusia untuk pemulihan dan mengoreksi kelainan

BAB IV HASIL PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan tumor ganas pada sel-sel yang terdapat pada

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di dunia. Kanker

BAB I PENDAHULUAN. ganas dapat berasal atau tumbuh dari setiap jenis sel di tubuh manusia (Depkes RI,

BAB I. PENDAHULUAN. yang semakin tinggi diantara rumah sakit. Rumah sakit dituntut untuk tetap

BAB I PENDAHULUAN. TB Paru merupakan penyakit yang disebabkan oleh. Mycobacterium tuberculosis, yaitu kuman aerob yang mudah mati dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan strategi dalam peperangan. Menurut Anwar (1989) makanan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Informasi Rumah Sakit Indonesia tahun 2010 menunjukan, kasus rawat

BAB 1 PENDAHULUAN. Kata kanker berasal dari kata Yunani, karnikos, yang berarti udang-karang dan

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks (leher rahim) adalah salah satu kanker ganas yang

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan makanan rumah sakit adalah suatu rangkaian. kegiatan mulai dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. wanita. Penyakit ini didominasi oleh wanita (99% kanker payudara terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2012). seluruh penyebab kematian (Riskesdas, 2013). Estimasi Globocan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Gizi Prof.DR.Dr.Poorwo Soedarmo melalui Lembaga Makanan Rakyat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kematiannya. Karsinoma kolorektal merupakan penyebab kematian nomor 4 dari

BAB I PENDAHULUAN. kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat

asuhan gizi, penyelenggaraan makanan, kegiatan penelitian dan pengembangan gizi (Depkes, 2006). Pelayanan gizi di rumah sakit merupakan hak setiap

BAB I PENDAHULUAN. makan, faktor lingkungan kerja, olah raga dan stress. Faktor-faktor tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. selalu bergerak di luar sadar manusia. Artinya, manusia tidak sadar akan menderita

BAB I PENDAHULUAN. metode deteksi dini yang akurat. Sehingga hanya 20-30% penderita kanker

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak semua manusia yang harus dijaga,

BAB I PENDAHULUAN. Kata kanker merupakan kata yang paling menakutkan di seluruh

PROGRAM STUDI SI GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

BAB I PENDAHULUAN. dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyakit tidak menular yang diawali dengan adanya tumor yaitu pembengkakan pada tubuh akibat berkembangbiaknya sel-sel yang bersifat abnormal. Tumor yang bersifat ganas disebut kanker yang tumbuh menyebar secara tidak terkendali. ini timbul akibat kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. (Mangan 2003) Secara nasional prevalensi penyakit kanker pada penduduk semua umur di Indonesia tahun 2013 sebesar 1,4% atau diperkirakan sekitar 347.792 orang. Berdasarkan estimasi jumlah penderita kanker, Provinsi Jawa Tengah merupakan provinsi dengan estimasi penderita kanker terbanyak, yaitu sekitar 68.638 orang (Pusdatin Kementerian Kesehatan RI 2013). Demikian juga prevalensi kanker di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang menunjukkan angka penderita yang cukup tinggi. Prevalensi kanker tahun 2015 sebesar 2,23% atau sebanyak 515 orang (Catatan Medik, 2015). Kanker dapat menyebabkan malnutrisi pada penderitanya. Pada penelitian multisenter terhadap dua belas jenis kanker, prevalensi penurunan berat badan sebesar 31%-40% pada penderita kanker payudara, kanker hematologik dan sarcoma; 54%-64% pada penderita kanker kolon, prostat dan paru lebih dari 80% pada penderita dengan kanker pankreas dan lambung dan didapatkan penurunan berat badan paling berat. Malnutrisi adalah keadaan kekurangan atau kelebihan nutrisi. Pada kanker, yang sering terjadi adalah kekurangan nutrisi. Menurut data publikasi National Cancer Institute Amerika Serikat, 20-40% kanker meninggal akibat komplikasi malnutrisi, bukan akibat kanker itu sendiri. Salah satu faktor penyebab terjadinya kurang gizi adalah kurangnya intake zat gizi karena makanan yang dikonsumsi tidak cukup. Sisa makanan merupakan indikator asupan makan dan keberhasilan pelayanan gizi di rumah sakit, karena sisa makanan yang melebihi 25% menunjukkan 1

2 kegagalan suatu penyelenggaraan makanan di rumah sakit. Rendahnya sisa makanan atau dengan kata lain makanan yang disajikan oleh instalasi gizi dapat seluruhnya dikonsumsi oleh sangat mendukung dalam mengevaluasi pelayanan gizi rumah sakit (Depkes RI, 2013). Adapun penelitian di rumah sakit yang menunjukkan masih tingginya sisa makanan. Penelitian di RSUD kota Semarang menunjukkan persentase sisa makanan nasi 63,4%, lauk hewani sebanyak 50%, lauk nabati 80%, dan sayur 70% (Mulyani 2006). Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan makanan diantaranya adalah porsi, penampilan, rasa dan aroma makanan. Penyelenggaraan makan kepada orang sakit lebih kompleks dibandingkan dengan penyajian makanan untuk orang sehat. Hal ini terutama berkaitan dengan nafsu makan dan kondisi mental yang berubah akibat penyakit yang dideritanya serta aktifitas fisik yang menurun dan adanya pengaruh dari obat yang di konsumsi. Selain itu keberadaan di rumah sakit mempengaruhi penerimaan makan seperti jam (waktu) makan yang berbeda dengan di rumah, makanan yang tersedia berbeda dengan biasa mereka makan misalnya : porsi, aroma, penampilan, atau jenis makanan yang tidak disukai (Moehyi,1992). Tingkat kebutuhan energi dan zat gizi ( KH, protein, lemak, vitamin dan mineral) menjadi hal yang penting untuk diperhatikan oleh pihak rumah sakit bagi rawat inap maupun rawat jalan yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan paripurna di rumah sakit sebagai upaya mempercepat kesembuhan (Subandriyo & Santoso 1995). Salah satu cara meningkatkan tingkat kecukupan energi dan zat gizi adalah dengan melakukan terapi gizi. Ketika seseorang didiagnosis menderita kanker, maka gizi merupakan bagian dari terapi. Tujuan utama terapi gizi pada penderita kanker adalah mempertahankan atau meningkatkan status gizi sehingga dapat memperkecil terjadinya komplikasi meningkatkan efektivitas terapi kanker (operasi, kemoterapi, radiasi) kualitas hidup dan survival penderita (Trujiilo 2005). 2

3 Dari latar belakang tersebut diatas, maka peneliti ingin mempelajari dan mengetahui Hubungan antara besar porsi, aroma dan penampilan makanan terhadap sisa makanan pada kanker di RSUD Tugurejo Semarang. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana hubungan antara besar porsi, aroma dan penampilan makanan terhadap sisa makanan pada kanker di RSUD Tugurejo Semarang? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui hubungan antara besar porsi, aroma dan penampilan makanan terhadap sisa makanan pada kanker di RSUD Tugurejo Semarang. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Mendiskripsikan karakteristik meliputi umur, jenis kelamin, IMT, dan jenis kanker. 2. Mendiskripsikan besar porsi makanan yang di sajikan 3. Mendiskripsikan aroma makanan yang disajikan 4. Mendiskripsikan penampilan makanan yang di sajikan. 5. Mendiskripsikan tingkat sisa makanan (Makanan pokok, Lauk hewani, lauk nabati, sayur dan buah) dari diit yang disajikan. 6. Menganalisis besar porsi makanan dengan sisa makanan (Makanan pokok, Lauk hewani, lauk nabati, sayur dan buah) kanker. 7. Menganalisis aroma makanan dengan sisa makanan kanker. 8. Menganalisis penampilan makanan dengan sisa makanan kanker. 3

4 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Penulis Penulis dapat mempelajari dan mengetahui, serta meningkatkan pengetahuan tentang hubungan antara besar porsi, aroma dan penampilan makanan terhadap sisa makanan pada kanker di RSUD Tugurejo Semarang. 1.4.2 Bagi Institusi (Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang) : 1. Sebagai bahan monitoring pemberian diit pada kanker di Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang. 2. Sebagai bahan masukan bagi perencana kegiatan PGRS di Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang. 3. Sebagai bahan evaluasi kegiatan PGRS yang telah dilaksanakan, terutama pemberian diit pada pesien kanker di Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang. 1.4.3 Bagi Masyarakat 1. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang penyakit kanker dan upaya pencegahannya. 2. Memberikan informasi kepada penderita kanker khususnya kanker yang dirawat di RSUD Tugurejo Semarang, mengenai pentingnya pengaruh asupan makan dalam mempercepat penyembuhan dan mempertahankan kondisi kesehatan penderita, khususnya pada masalah status gizinya. 4

5 1.5 Keaslian Penelitian Tabel 1.1. Keaslian Penelitian No 1. Nama Judul Tahun Variabel Peneliti Penelitian Penelitian Penelitian 2004 Hasil Penelitian Candrasa Hubungan ri antara Ratnanin dan sisa terikat: grum makanan dengan Sisa makanan makanan, tekstur makanan, diit biasa yang dengan di sajikan pada biasa persepsi Variabel Bebas Hasil penelitian menunjukkan Persepsi bahwa terhadap besar porsi diit dan variasi menu makanan tidak mempunyai hubungan dengan rawatninap persepsi di sisa makanan, sedangkan persepsi RS Tipe D (RS terhadap rasa Banyumanik mempunyai hubungan dengan Semarang) sisa makanan (Rasa makanan makanan sebagai salah satu indikator terjadinya sisa makanan). 2. Desi Hubungan Hartinin antara cita rasa, Cita rasa, besar menunjukkan hubungan yang gsih besar porsi dan porsi waktu waktu dan sisa makanan lunak, Cita pemberian pemberian rasa dan sisa makanan lunak, makan terhadap makan Waktu Pemberian makan dan sisa Variabel sisa makanan lunak. lunak kelas 2014 makanan III di RSUD Berkah Variabel bebas Hasil uji statistic dan bermakna antara Besar porsi terikat: Sisa makanan lunak Kab. Pandeglang 5

6 3. Mirzana Asupan Energi, 2008 Variabel Bebas Sebagian besar subjek Ismi Protein dan Kemoterapi penelitian adalah (53%) Maulvi, Status Gizi Variabel stadium IIIB, 47% stadium Tatik kanker Terikat: IIB. Mulyati serviks dengan Asupan protein stadium IIIB terapi kemoradiasi RSUP Asupan energi dan Energi, Protein buruk. Pasien dengan seri di dan Status Gizi kemoterapi ketiga, frekuensi Dr. radiasi 12 kali juga memiliki Kariadi asupan energi, protein yang buruk. Asupan makanan yang buruk, akibat dari efek samping kemoradiasi berupa mual,muntah dan diare. IMT <17 dimiliki stadium IIIB. Pasien stadium IIIB dengan IMT rendah (<17), memiliki asupan energi, protein yang rendah pula. Berdasarkan data yang ada, yang membedakan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan adalah ingin mengetahui hubungan antara besar porsi, aroma dan penampilan makanan terhadap sisa makanan pada kanker di RSUD Tugurejo Semarang. 1. Tempat Terdapat perbedaan tempat dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yaitu oleh Candrasari ratnaningrum adalah di RS Banyumanik Semarang. Desi Hartiningsih di RSUD Berkah Kabupaten Pandeglang. Mirzana Ismi Maulvi, Tatik Mulyati di RSUP Dr. Kariadi. Sedangkan penelitian yang akan dilakukan adalah di RSUD Tugurejo Semarang. 6

7 2. Waktu Terdapat perbedaan waktu dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, yaitu oleh Candrasari ratnaningrum tahun 2004. Desi Hartiningsih tahun 2014. Mirzana Ismi Maulvi, Tatik Mulyati tahun 2008. Sedangkan penelitian yang akan dilakukan adalah pada tahun 2016. 3. Variabel Terdapat perbedaan variabel dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, yaitu oleh Candrasari ratnaningrum memiliki variabel bebas persepsi, variabel terikat: Sisa makanan dengan diit biasa. Candrasari retnoningrum memiliki variabel bebas cita rasa, besar porsi dan waktu pemberian makan, variabel terikat: sisa makanan lunak. Mirzana Ismi Maulvi, Tatik Mulyati memiliki variabel bebas kemoterapi, variabel terikat asupan energi, protein dan status gizi. Sedangkan penelitian yang akan dilakukan memiliki variabel bebas besar porsi, aroma dan penampilan makanan, variabel terikat sisa makanan. 7