BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran. Model ini dikembangkan oleh S. Thiagarajan,

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENELITIAN. berpendekatan aunthentic inquiry learning ini merupakan desain Research

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian

berupa LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pada pokok bahasan fungsi. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all.,

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik

BAB III METODE PENELITIAN. Segitiga dan Segiempat untuk siswa SMP sekaligus mengetahui. kevalidan, keefektifan, dan kepraktisannya.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

BAB III METODE PENELITIAN. diuji kelayakannya dahulu sebelum diberikan kepada peserta didik.

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan adalah langkah langkah untuk mengembangkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development. Model Research and Development yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan suatu produk (Paidi, 2010: 57). Produk R&D dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Peserta Didik (LKPD) IPA pada siswa kelas VIII SMP Negeri 15

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

LEMBAR VALIDASI AHLI MATERI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. B. Pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2013)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk. Penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Buku Teks dengan Pendekatan Kultural Matematika

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen ini belu memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Research Development (penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R & menggunakan model penelitian R & D yaitu melalui 4-D model.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. juga menggunakan metode Research and Development yaitu metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (development

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan pembelajaran. Mambaul Ulum Simorejo yang berjumlah 22 siswa.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D). Maksud

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian adalah Research and

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA POKOK BAHASAN ATURAN PANGKAT, AKAR, DAN LOGARITMA UNTUK SMA KELAS X DENGAN PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan. Model pengembangan yang dipakai adalah modal Four-D yang

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Proses Sains Berbentuk Tes Esai untuk Mata Pelajaran Fisika SMA Kelas X

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT

BAB III METODE PENELITIAN. karena peneliti ingin mengembangkan pembelajaran matematika berbasis

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research &

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Research And Development (R & D) atau

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Model penelitian pengembangan yang dipilih untuk pengembangan LKS yaitu model penelitian 4-D yang dikemukakan oleh Thiagarajan, Semmel, and Semmel (Trianto, 2007). Model ini terdiri dari empat tahap pengembangan yaitu Define, Design, Develop, dan Desseminate.Peneliti memilih model pengembangan ini dikarenakan langkah penyusunan LKS hampir sama dengan langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan dalam penelitian ini digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut. Define Analisis Ujung Depan Analisis Siswa Spesifikasi Tujuan Analisis Tugas Analisis Konsep Design Perancangan Awal yang meliputi Penyusunan Tes Acuan Patokan, Pemilihan Media, dan Pemilihan Format Develop Penilaian Ahli (Draf I) Revisi Draf I (Draf II) Uji Coba LKS Produk Final Gambar 3. Bagan Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran dari Thiagarajan yang Sudah Dimodifikasi 34

35 Pada penelitian tahap penelitian berhenti pada tahap develop. Tahap disseminatetidak dilakukan karena penyebarluasan yang luas dan membutuhkan banyak biaya. Karena keterbatasan biaya dan keterbatasan waktu, peneliti tidak melakukan sampai ke tahap disseminate. B. Prosedur Penelitian Pengembangan. Tahap Pendefinisian (Define) Pada tahap pendefinisian, langkah pertama yang dilakukan adalah analisis ujung depan dengan cara peneliti mewawancarai guru kelas V. Analisis ujung depan digunakan untuk mendapatkan informasi tentang permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran. Dari permasalahan inilah yang kemudian dijadikan dasar dalam pengembangan bahan ajar LKS. Langkah kedua yaitu analis siswa. Pada langkah ini, analisis siswa dilakukan dengan kegiatan wawancara kepada guru kelas V. Dalam kegiatan wawancara akan diperoleh gambaran karakteristik dari siswa, diantaranya adalah keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran dan kemampuan akademik siswa secara umum dalam proses pembelajaran subtema Tubuh Manusia. Langkah yang ketiga yaitu analisis tugas. Analisis tugas terdiri dari analisis terhadap Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) terkait materi yang akan dimasukkan ke dalam LKS. Analisis tugas bertujuan untuk mengidentifikasi materi apa saja yang akan dipelajari oleh peserta didik di dalam LKS. Analisis konsep berisikan analisis terhadap materi-materi dalam subtema tubuh manusia yang akan dikembangkanan dalam LKS berbasis

36 kontekstual.peneliti mengidentifikasi, merinci, dan menyusun secara sistematis konsep-konsep yang relevan dengan materi. Langkah terakhir pada tahap define adalah spesifikasi tujuan. Pada langkah ini bertujuan untuk menentukan indikator pencapaian pembelajaran. Indikator didasarkan atas analisis materi dan analisis kurikulum. Dengan menuliskan tujuan pembelajaran, peneliti dapat mengetahui materi apa saja yang akan dimasukkan ke dalam LKS, menentukan kisi-kisi soal, dan akhirnya menentukan seberapa besar tujuan pembelajaran yang tercapai. 2. Tahap Perancangan (Design) Pada tahap ini dilakukan perancangan bahan ajar yang akan dikembangkan yaitu perancangan LKS berbasis kontekstual. Berikut ini langkah-langkah perancangan LKS berbasis kontekstual. a. Penyusunan Tes Acuan Patokan Penyusunan tes acuan patokan merupakan langkah awal yang menghubungkan antara tahap define dan design. Tes disusun berdasarkan hasil perumusan tujuan pembelajaran. Dalam penelitian ini menggunakan tes awal (pretest) untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan tes akhir (post test) untuk mengetahui perolehan belajar siswa setelah kegiatan pembelajaran berlangsung. Tes ini merupakan suatu alat pengukur terjadinya perubahan tingkah laku dan kemampuan pemahaman materi siswa setelah kegiatan belajar menggunakan LKS. b. Pemilihan Media Pemilihan media dilakukan untuk mengidentifikasi media pembelajaran yang relevan dengan karakteristik materi dan sesuai dengan kebutuhan peserta

37 didik. Dalam penelitian ini, peneliti memilih LKS untuk dikembangkan. Bersadarkan wawancara dengan guru, LKS membantu siswa untuk lebih memahami materi. Namun masih ada beberapa materi yang kurang dipahami dan di dalam LKS materi belum dikontekstualkan atau belum dikaitkan dengan dunia nyata siswa. c. Pemilihan Format Pemilihan format dilakukan agar format yang dipilih sesuai dengan materi pembelajaran. Pemilihan bentuk penyajian disesuaikan dengan bahan ajar yang digunakan yaitu LKS. Pemilihan format dalam pengembangan dimaksudkan dengan mendesain isi pembelajaran, pemilihan pendekatan, dan sumber belajar, mengorganisasikan dan merancang isi LKS, membuat desain LKS yang meliputi desain layout, gambar, dan tulisan. 3. Tahap Pengembangan (Develop) Tahap pengembangan (deveop) dalam model 4-D berisi kegiatan realisasi rancangan LKS. Dalam tahap perancangan, telah disusun kerangka LKS berbasis kontekstual. Pada tahap pengembangan, kerangka yang masih konseptual tersebut direalisasikan menjadi produk yang siap diimplementasikan. Sebelum diuji coba, terlebih dahulu LKS berbasis kontekstual akan dilakukan penilaian dari para ahli atau validasi oleh validator. Validator yang dipilih adalah dosen dari Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang berkompeten dan mengerti tentang LKS dan pembelajaran tematik dengan pendidikan minimal S2. Para validator bertugas memberikan penilaian, saran, dan komentar untuk menyempurnakan LKS berbasis kontekstual yang telah dirancang.

38 Setelah dilakukan validasi ahli kemudian dilakukan uji coba untuk mengetahui efektivitas bahan ajar LKS dalam pembelajaran di kelas. Selanjutnya guru dan siswa diberikan angket respon untuk mengetahui kepraktisan bahan ajar LKS yang dikembangkan. Hasil yang diperoleh dari tahap ini berupa bahan ajar LKS yang telah direvisi. C. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang digunakan peneliti untuk melakukan penelitian adalah di SD Muhammadiyah 04 Batu yang berada di Jl. Welirang No. 7 Sisir. Sedangkan waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 207 pada semester genap tahun ajaran 206/207. D. Subjek Penelitian Terdapat dua subjek penelitian dalam penelitian ini yaitu subjek validitas dan subjek uji coba. Subjek uji coba validitas yaitu validator yang bertugas memberikan penilaian atau validasi terhadap LKS berbasis Kontekstual. Kriteria validator yang dipilih yaitu dosen lulusan S2 dan berkompeten pada bidangnya. Subjek implementasi LKS yaitu siswa kelas V SD Muhammadiyah 04 Batu tahun ajaran 206/207. Tabel 3.Validator Penelitian dan Pengembangan LKS berbasis Kontekstual Validator Bapak Ari Dwi Haryono, M. Pd Ibu Dian Ika K, M. Pd Ahli LKS Ahli Materi Bidang Ahli E. Teknik Pengumpulan Data. Wawancara Dalam pelaksanaannya, penelliti menggunakan wawancara semi terstruktur. Wawancara dilakukan peneliti kepada guru kelas V. Kegiatan

39 wawancara yang dilakukan peneliti untuk mengambil data awal tentang karakteristik peserta didik, kemampuan peserta didik dalam memahami materi, dan tentang penggunaan LKS di kelas. 2. Angket Penggunaan angket dalam penelitian digunakan untuk uji validitas dan uji kepraktisan. Angket uji validitas untuk memberikan penilain terhadap LKS oleh validator. Sedangkan uji kepraktisan melalui angket respon guru dan angket respon siswa. 3. Tes Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain one-group Pretest- Posttest Design, untuk mengetahui uji efektivitas. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut: O X O 2 Keterangan: O = Nilai pretest (sebelum penggunaan LKS) O 2 = Nilai Posttest (setelah penggunaan LKS) X = Perlakuan dengan menggunakan LKS terhadap variabel 4. Studi Dokumentasi Dalam penelitian ini peneliti menggunakan studi dokumentasi sebagai pelengkap dalam penelitian yang berwujud gambar (foto). Melalui studi dokumentasi dapat diketahui data lain yang mungkin tidak terdapat dalam wawancara, angket, dan tes.

40 F. Instrumen Penelitian. Pedoman Wawancara Instrumen ini digunakan untuk mengumpulkan data awal sebagai studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan dalam proses pembelajaran. Wawancara dengan guru kelas V bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang dapat dijadikan landasan atas acuan dalam mengembangkan LKS berbasis kontekstual. 2. Lembar Validasi Lembar validasi digunakan untuk menentukan kevalidan dari suatu produk yang dikembangkan yaitu LKS berbasis kontekstual. Validasi LKS dilakukan oleh dua ahli yaitu ahli materi dan ahli LKS. a. Lembar Validasi Ahli Materi Lembar validasi ahli materi bertujuan untuk mendapatkan penilaian ahli materi mengenai beberapa aspek penilaian materi di dalam LKS, diantaranya adalah materi pembelajaran dan kegiatan pembelajaran. Berikut ini penjelasan dari kisi-kisi diatas. Tabel 3.2Kisi-Kisi Angket Validasi Materi Aspek yang Dinilai Indikator Jumlah Butir Kelayakan Isi Kesesuaian materi dengan kompetensi dasar Kedalaman materi dengan kemampuan kognitif siswa Kebenaran konsep yang disajikan Kebermanfaatan LKS Kebahasaan Kesesuaian dengan kaidah EYD Bahasa Indonesia Efektifitas dan efisiensi bahasa Kekontekstualan Keterkaitan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa. Kemampuan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki siswa dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Terdapat ringkasan atas materi yang akan dipelajari. Materi dalam LKS bersifat mengkonstruksi pengetahuan dan bukan proses menerima pengetahuan (Kontruktivisme). Materi merangsang siswa untuk menemukan

4 pengetahuan sendiri (Inkuiri). Terdapat pertanyaan-pertanyaan yang mendorong, membimbing, dan mengukur kemampuan berpikir siswa. Terdapat tugas kelompok, dan materi merangsang siswa untuk berdiskusi (sharing) dengan teman-temannya. Penyajian Kejelasan tujuan dan indikator pada LKS Kelengkapan informasi Penyajian materi memotivasi peserta didik. TOTAL BUTIR 6 Sumber: Diadopsi dari Isnanto (206) b. Lembar Validasi Ahli LKS Angket validasi LKS mengarah kepada penilaian dari aspek format LKS, sampul, bahasa, dan isi yang terdapat dalam LKS berbasis kontekstual. Berikut kisi-kisi angket validasi ahli bahan ajar. Tabel 3.3Kisi-Kisi Angket Validasi LKS Aspek yang Dinilai Indikator Jumlah Butir Format Kelengkapan identitas LKS Sesuai dengan KD dan Indikator Sistematis dengan kurikulum Sampul Ilustrasi menggambarkan isi/materi ajar dalam LKS Ukuran tulisan sampul menarik dan mudah dibaca Terdapat subtema yang akan dibahas dan kelas Desain Isi LKS Penempatan unsur tata letak konsisten berdasarkan pola Terdapat judul kegiatan belajar, subjudul kegiatan belajar, dan angka halaman/folio Terdapat Ilustrasi dan keterangan gambar Penempatan hiasan/ilustrasi sebagai latar belakang tidak mengganggu judul, teks, angka halaman Penempatan judul, subjudul, ilustrasi, dan keterangan gambar tidak mengganggu pemahaman Tidak menggunakan terlalu banyak jenis huruf Penggunaan variasi huruf (bold, italic, all capital, small capital) tidak berlebihan Ilustrasi isi mampu mengungkap makna/arti dari objek Bentuk dari ilustrasi akurat dan proporsional sesuai dengan kenyataan TOTAL BUTIR 5 Sumber: Diadopsi dari Isnanto (206) 3. Angket Respon Guru dan Respon Siswa (Kepraktisan) Angket respon siswa merupakan angket yang diberikan kepada siswa untuk mengetahui respon siswa terhadap bahan ajar LKS. Dalam angket respon siswa terdapat beberapa pernyataan yang diberikan kepada siswa.

42 Tabel 3.4Indikator Respon Siswa No. Indikator Jumlah Butir. Tampilan LKS berbasis kontekstual ini menarik. 2. LKS ini membuat saya lebih bersemangat dalam belajar subtema Tubuh Manusia. 3. Dengan menggunakan LKS ini dapat membuat belajar subtema Tubuh Manusia tidak membosankan. 4. Dengan adanya ilustrasi dapat memberikan motivasi untuk mempelajari materi di dalam LKS. 5. Penyampaian materi dalam LKS ini berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. 6. Materi yang disajikan dalam LKS ini mudah saya pahami 7. Penyajian materi dalam LKS ini mendorong saya untuk berdiskusi dengan teman yang lain. 8. LKS ini memuat latihan soal yang dapat menguji seberapa jauh pemahaman saya tentang materi yang terdapat dalam subtema Tubuh Manusia. 9. Kalimat yang digunakan dalam LKS ini jelas dan mudah dipahami. 0 Bahasa yang digunakan dalam LKS ini sederhana dan mudah dimengerti. Huruf yang digunakan sederhana dan mudah dibaca TOTAL BUTIR Sumber: Diadopsi dari Rahmi (204) Angket respon guru berisi pernyataan yang nantinya akan dijawab oleh guru untuk mengetahui respon guru terhadap penggunaan bahan ajar LKS. Berikut ini indikator angket respon guru. Tabel 3.5Indikator Angket Respon Guru No. Indikator Jumlah Butir. Tampilan halaman cover LKS menarik. 2. Judul LKS ditampilkan dengan jelas sehingga dapat menggambarkan isi LKS. 3. Pemilihan jenis huruf, ukuran serta spasi yang digunakan sesuai sehingga mempermudah siswa dalam membaca LKS. 4. Keberadaan gambar dalam LKS dapat menyampaikan isi materi. 5. Perpaduan antara gambar dan tulisan dalam LKS menarik perhatian. 6. LKS menggunakan bahasa yang komunikatif. 7. LKS menggunakan kalimat yang tidak menimbulkan makna ganda. 8. LKS menggunakan kalimat yang sederhana dan mudah dipahami siswa. 9. Petunjuk kegiatan-kegiatan dalam LKS jelas sehingga mempermudah siswa melakukan semua kegiatan yang ada dalam LKS. 0. Indikator pembelajaran pada LKS sesuai dengan KD.. Materi yang disajikan dalam LKS membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah diisyaratkan dalam indikator pencapaian kompetensi dasar. 2. LKS mendorong siswa untuk berdiskusi atau bekerja sama dengan orang lain dalam satu kelompok. 3. LKS membantu siswa dalam membuat hubungan antara pengetahuan yang didapat dengan kehidupan nyata siswa. TOTAL BUTIR 3 Sumber: Diadopsi dari Rahmi (204)

43 4. Lembar Tes Lembar tes ini merupakan tes hasil belajar kognitif siswa. Lembar tes berupa tes tulis yang berisi pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan materi. Pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam lembar tes berupa soal isian dengan pedoman penilaian yang sudah ditentukan. Keefektifan dapat dilihat dari berapa banyak presentase siswa yang lulus KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang telah ditentuka oleh sekolah yaitu 75. G. Teknik Analisis Data. Teknik Analisis Data Kualitatif Data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara, kritik, dan saran dari validator dan guru kelas V. Data kemudian diuraikan secara deskriptif kualitatif. Hasil dari data wawancara, kritik, dan saran yang didapatkan dari validator dan guru kelas digunakan sebagai patokan dalam perancangan LKS berbasis kontekstual. 2. Teknik Analisis Data Kuantitaif Data kuantitaif diperoleh dari data angket validasi ahli materi, validasi ahli LKS, angket respon guru dan angket respon siswa. a. Analisis Data Angket Validasi Angket validasi dianalisis dengan skala Likert yang menggunakan skala sampai 5 dengan pedoman penilaian seperti pada tabel berikut ini. Tabel 3.6Pedoman Penilaian Angket Validasi Skala Kriteria terhadap LKS Sangat Kurang 2 Kurang 3 Cukup

44 4 Baik 5 Sangat Baik berikut ini : Penilaian data dari hasil penilaian validator dianalisis dengan rumus di P = å 00% Keterangan: P = Presentase skor yang dicari (hasil dibulatkan menjadi bilangan bulat) åx = Jumlah jawaban yang diberikan validator/pilihan yang terpilih n = Jumlah skor maksimal atau ideal Hasil analisis lembar validasi digunakan untuk mengetahui kelayakan LKS yang dikembangkan dengan menggunakan interpretasi sebagai berikut. Tabel 3.7Interpretasi Skor Angket Validasi (Sumber: Akbar, 2008: 55) Skor yang diperoleh 8%<x 00 6%<x 80% 4%<x 60% 2%<x 40% 0%<x 20% Kriteria terhadap LKS Sangat valid Valid Kurang valid Tidak valid Sangat tidak valid b. Analisis Data Respon Siswa dan Respon Guru (Kepraktisan) Data yang diperoleh dari angket respon siswa dan angket respon guru kemudian dianalisis untuk menguji kepraktisan tentang bahan ajar berupa LKS yang sedang dikembangkan. Angket respon siswa juga dianalisis dengan skala Guttman dan angket respon guru dianalisis dengan menggunakan angket skala likert. Berikut ini tabel penilaian angket respon siswa dan respon guru dengan menggunakan tabel skala guttman dan likert. Tabel 3.8Pedoman Penilaian Angket Respon No Skor Keterangan Skor Ya 2 Skor 0 Tidak

45 Tabel 3.9Pedoman Penilaian Angket Respon Guru Skala Kriteria terhadap LKS Sangat Kurang 2 Kurang 3 Cukup 4 Baik 5 Sangat Baik Hasil dari perolehan angket respon siswa dan angket respon guru dianalisis dengan menggunakan langkah-langkah di bawah ini: ) Mengklasifikasi data, bertujuan untuk mengelompokkan jawaban berdasarkan pernyataan angket. 2) Melakukan tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat, bertujuan untuk memberikan gambaran frekuensi dan kecenderungan dari setiap jawaban berdasarkan pernyataan angket dan banyaknya sampel. 3) Menghitung persentase jawaban siswa, bertujuan untuk melihat besarnya persentase setiap jawaban dari pernyataan sehingga data yang diperoleh dapat dianalisis sebagai temuan. Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase jawaban responden setiap item adalah sebagai berikut: (Sudjana, 2005) %J i = å 00% Keterangan: %J i = Presentase jawaban -i åj i = Jumlah responden yang menjawab jawaban -i N = Jumlah seluruh responden 4) Menafsirkan persentase jawaban responden. Presentase jawaban responden diinterpretasikan dengan menggunakan tafsiran presentase sebagai berikut.

46 Tabel 3.0Interpretasi Skor Angket Respon Siswa dan Angket Respon Guru (Sumber: Arikunto, 200: 35) Skor yang diperoleh Kriteria terhadap LKS 80% x 00% Sangat layak, tidak perlu revisi 60% x 80% Layak, tidak perlu revisi 40% x 60% Kurang layak, perlu revisi 20% x 40% Tidak layak, perlu revisi > 20% Sangat tidak layak, perlu revisi c. Analisis Hasil Belajar Siswa (Keefektifan) Untuk melihat kefektifan LKS ini data yang terkumpul berupa nilai tes awal (pretest) dan nilai tes kedua (posttest). Pengujian perbedaan nilai hanya dilakukan terhadap rerata kedua nilai saja, dan untuk keperluan itu digunakan teknik yang disebut dengan uji Paired Sample T Test. Langkah-langkah analisis datanya adalah sebagai berikut: a. Mencari rerata awal (pretest) dan rerata akhir (posttest). b. Menguji perbedaan rearata dengan uji Paired Sample TTest yang rumusnya sebagai berikut. t = å ( ) Keterangan: = mean dari perbedaan pretest dengan posttest (posttest pretest) 2 d = Jumlah kuadrad deviasi N = Objek pada sampel d.b. = ditentukan dengan N-