HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA BPJS DI RUANG KELAS III RSUD ULIN BANJARMASIN INTISARI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. termasuk dalam kriteria inklusi pada penelitian ini, 15 responden untuk

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 74-84

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Baros Kota Sukabumi

Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan dengan Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Ruang Rawat Inap Kelas III

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (2013), rumah sakit adalah bagian integral dari suatu

V. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT DENGAN TINDAKAN TERHADAP PERLINDUNGAN HAK ATAS PRIVASI KLIEN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hal yang harus mendapat perhatian dari pemerintah sebagai salah satu upaya

BAB I PENDAHULUAN. karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang

Promotif, Vol.1 No.2 Apr 2012 Hal ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUMAH BERSALIN NISA KOTA PALU

BAB 5 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan bertujuan agar setiap penduduk mampu

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan masyarakat banyak, maka peranan pemerintah dalam pelayanan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif korelasional. Desain korelasional dalam penelitian ini

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN PERILAKU CARING PERAWAT DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD TUGUREJO SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT ISLAM KOTA MAGELANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. frekuensi berkunjung di Toko Mas Kerbau Weleri. Penyebaran. umum responden berdasarkan umur mereka:

Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien yang Dirawat di Ruangan Kelas III Rumah Sakit Immanuel Bandung

Keterangan : = Sampel = Populasi e = Nilai Kritis / batas ketelitian 5 %

Jurnal Kesehatan Kartika 1

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. kualitas pelayanan yang diberikan perusahaan kepada konsumen.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Komunikasi terapeutik merupakan suatu proses untuk membina hubungan terapeutik

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak*

III. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. pengaruh kualitas pelayanan (service quality) yang diberikan terhadap loyalitas

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RS PKU MUHAMMADIYAH UNIT II YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan rumah sakit menghadapi suatu masalah global akan

ABSTRAK. Perekonomian di Indonesia pada saat sekarang ini masih berjalan dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator penting yang harus

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA S K R I P S I

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit lainnya. Rumah sakit adalah bentuk organisasi pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT PELAKSANA TENTANG KEMAMPUAN SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510

BAB III METODE PENELITIAN

201 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik)

BAB 4 PERSEPSI PASIEN JAMKESMAS RAWAT INAP TERHADAP KUALITAS PELAYANAN RSCM

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia kesehatan. Sumber daya manusia merupakan

PERSEPSI PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PADA RUMAH SAKIT ISLAM YARSI PONTIANAK Nurmalasari 1, Latifah 2

INTISARI. Intisari. Kata kunci: Kualitas Pelayanan, Loyalitas Pelanggan, Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini Puskesmas telah didirikan di hampir seluruh pelosok tanah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit sebagai pusat pelayanan kesehatan harus memberikan kualitas

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii

III. METODE PENELITIAN. membuat prediksi atau pun mencari implikasi.

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015

I. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di LBPP LIA Bandar Lampung yang bealamat di Jl.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani

BAB I PENDAHULUAN. bidang termasuk bidang Kesehatan yang semakin ketat. Untuk. mempertahankan eksistensinya, setiap organisasi pelayanan Kesehatan dan

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh mutu pelayanan yang meliputi bukti langsung (tangible),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya sesuai dengan tujuan penelitian ini. Berikut deskripsi

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya kualitas pelayanan, maka fungsi pelayanan di

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya taraf hidup masyarakat, menyebabkan terjadinya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Oleh : Rahayu Setyowati

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam desain penelitian non eksperimental deskriptif

HIGEIA: JOURNAL OF PUBLIC HEALTH RESEARCH AND DEVELOPMENT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA BPJS DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

HUBUNGAN PERILAKU ASERTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG TERATAI RSUD dr. SOEGIRI LAMONGAN. Puguh Jaya*,Suratmi** ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dalam menerima pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan suatu aktivitas yang dalam

III. METODE PENELITIAN. deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

Transkripsi:

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA BPJS DI RUANG KELAS III RSUD ULIN BANJARMASIN Anna Maria Fransisca 1, Mohammad Basit 2, Aulia Rachman 3 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Suaka Insan Banjarmasin annamf1510@gmail.com, mohamadbasit28@gmail.com, auliarachman04@gmail.com INTISARI Kepuasan pasien merupakan indikator keberhasilan pelayanan yang dari salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan dalam pelayanan keperawatan. Apabila pelayanan sesuai dengan harapan, maka kualitas pelayanan dipandang baik dan memuaskan, sebaliknya pelayanan yang diterima tidak memuaskan maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk. Dalam penelitian ini bertujuan melihat hubungan kualitas pelayanan keperwatan dengan kepuasan pasien peserta BPJS di ruang kelas III RSUD Ulin Banjarmasin. Diambil dengan menggunakan stratified random sampling dengan populasi sebanyak 98 responden. Penggumpulan data menggunakan kuesioner. Dari penelitian diperoleh hasil dari kualitas pelayanan keperawatan dinyatakan baik dengan 80 (81.6%), hasil dari kepuasan dinyatakann puas dengan 72 (73.5%), dan untuk hubungan kualitas pelayanan keperawatan baik dengan kepuasan puas (90.0%) dan kualitas pelayanan keperawatan tidak baik dengan kepuasan tidak puas 18 (100%). Signifikansi 0.000 dengan α = 0.05. Saran diharapkan untuk meningkatkan layanan keperawatan guna meningkatkan kepuasan pasien dan melakukan survey kepuasan pasien secara berkala. Kata Kunci : kualitas pelayanan keperawatan, kepuasan, pasien peserta BPJS. Jumlah Kata : 143 kata 1

PENDAHULUAN Kualitas pelayanan keperawatan merupakan sikap professional perawat yang memberikan perasaan nyaman terlindungi pada diri setiap pasien yang sedang menjalani proses penyembuhan, dimana sikap merupakan kompensasi sebagai pemberi pelayanan dan diharapkan menimbulkan perasaan puas pada diri pasien (Triwibowo, 2013). Kualitas pelayanan keperawatan sangat mempengaruhi kepuasan pasien dalam melakukan kunjungan ulang. Apabila pelayanan sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas jasa atau pelayanan dipandang baik dan memuaskan, sebaliknya jika jasa atau pelayanan yang diterima tidak memuaskan, maka kualitas jasa atau pelayanan dipersepsikan buruk (Wijayanti, 2015). Agar masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan maka pemerintah telah menyediakan beberapa sarana atau fasilitas kesehatan beserta tenaga kesehatannya. Setiap orang mempunyai kewajiban turut serta dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan tujuan untuk mempermudah masyarakat untuk mengakses pelayanan kesehatan yang bermutu (Depkes RI, 2014). Pada Tahun 2004, dikeluarkan Undang- Undang No.40 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). UU 40/2004 ini mengatakan bahwa jaminan sosial wajib bagi seluruh penduduk termasuk Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui suatu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), yang terdiri atas BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan (Depkes, 2015). Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, masih banyak dijumpai kekurangan sehingga mempengaruhi kualitas pelayanan kepada masyarakat. Jika pelayanan rendah maka akan berdampak terhadap jumlah kunjungan. Sedangkan sikap karyawan terhadap pelanggan juga akan berdampak terhadap kepuasan pelanggan pada kualitas pelayanan (Khoiri & Hermastutik, 2014). Penelitian terdahulu terkait kualitas pelayanan keperawatan dengan kepuasan pasien peserta BPJS yaitu Gambaran kualitas dan kepuasan pengguna BPJS kesehatan rawat jalan (Wijayanti, 2015). Penelitian terdahulu terkait kualitas pelayanan keperawatan dengan kepuasan pasien peserta BPJS yaitu hubungan kualitas pelayanan keperawatan dengan loyalitas klien di instalasi rawat jalan (Kholidi, 2013). Penelitian terdahulu lainnya terkait kualitas pelayanan keperawatan dengan kepuasan yaitu hubungan mutu pelayanan keperawatan dengan kepuasan pasien pengguna kartu BPJS (Khoiri dan Hermastutik, 2015). Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada pasien peserta BPJS di ruang kelas III RSUD Ulin Banjarmasin pada 23 Desember 2015 berdasarkan hasil wawancara didapatkan 7-10 pasien mengatakan untuk kualitas pelayanan keperawatan dan kepuasan paisen pada pengguna BPJS di RSUD Ulin Banjarmasin. 7 Pasien yang didapatkan mengatakan dari penyampaian atau penjelasan perawat apabila menjawab satu pertanyaan dari kami yang bertanya tentang penyakit, perawat tidak begitu menjelaskan tentang penyakit tersebut dan saat menyampaikan ataupun menjelaskan terkadang perawat tergesa-gesa sehingga kami tidak puas dengan apa yang disampaikan. Pelayanan yang diberikan terkadang lambat pada saat kami memerlukan bantuan perawat, sehingga kami menunggu untuk mendapatkan pelayanan, kalau kami mendesak mereka takut perawat-perawat marah dengan kami, jadi kami sabar menunggu mereka datang. Kalau untuk pengetahuan saja yakin mereka semua tahu dengan keluhan-keluhan yang kami sampaikan, apalagi mereka sudah lama bekerja di rumah sakit ini, terkadang ada perawat yang 2

perduli ada juga yang tidak, masing-masing perawat mempunyai sifat yang berbeda. Kami berharap kami bisa mendapatkan pelayanan yang sesuai, keluarga kami yang sakit benarbenar diperhatikan dan kami cepat pulang. Sedangkan dari 3 pasien mengatakan puas dengan kualitas pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti memandang perlu untuk melakukan penelitian tentang Hubungan Kualitas Pelayanan Keperawatan Dengan Kepuasan pasien Pengguna BPJS di Ruang Kelas III RSUD Ulin Banjarmasin. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan rancangan studi kolerasional menkaji hubungan antar variabel, dengan desain cross sectional merupakan rancangan penelitian dengan penelaahan hubungan antar dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok subjek. Hal ini dilakukan untuk melihat hubungan antar gejala satu dengan gejala lain, atau variabel satu dengan variabel lain (Notoatmodjo, 2010). Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terkait. Variabel bebas (variabel independen) dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan keperawatan sedangkan variabel terkaitnya (variabel dependen) adalah kepuasan. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini adalah pasien peserta BPJS yang dirawat di Ruang Kelas III yang terdaftar di Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin. Jumlah kunjungan pengguna BPJS Kesehatan di Ruang Kelas III Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin dengan berjumlah 98 responden. Slovin dan berdasarkan rumus tersebut, maka jumlah sampel yang akan dikemukakan dalam penelitian ini adalah 98 sampel. Pengambilan sampel secara stratified random sampling. Ada 6 ruangan rawat inap dalam pengambilan dengan menggunakan stratified random sampling. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di ruang kelas III RSUD Ulin Banjarmasin pada tanggal 17 Mei- 1 Juni 2016. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembaran kuesioner. Kuesioner untuk menghubungkan kualitas pelayanan keperawatan yang terdiri dari 19 item pertanyaan, kategori pada kuesioner yakni (1) sangat tidak baik, (2) tidak baik, (3) baik, (4) sangat baik dan untuk kepuasan terdiri dari 19 item pertanyaan, Ketegori jawaban pada kuesioner ini yakni sangat puas diberi skor (4), puas diberi skor (3), tidak puas diberi skor (2) dan sangat tidak puas diberi skor (1). Pada kedua variabel masing-masing menggunakan 5 dimensi yaitu (tengibels, reability, responsibility, assurace, empathy). Tehnik dan Analisa Data Data yang diolah kemudian dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat. Dimana analisis deskriftif untuk menganalisa data univariat dari masing-masing variabel yang ada, kemudian hasil pengukuran 2 variabel yang diteliti akan diolah mempergunakan analisa data statistik. Kedua variabel yang terlibat berjenis data ordinal, maka analisis yang digunakan adalah korelasi tata jenjang Spearman Rank. Setelah didapatkan data berupa skor (data numerik), dilakukan uji korelasi Spearman Rank untuk mencari hubungan antara variabel (Arikunto, 2010). Sampel Penelitian dan Tehnik Sampling Adapun sampel penelitian ditetapkan adalah pasien peserta BPJS di ruang kelas III. Sampel yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini diambil menggunakan rumus 3

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa Univariat Gambaran Kualitas Pelayanan Keperawatan No Kategori frekuensi % 1 Baik 80 81.6 2 Tidak Baik 18 18.4 Hasil 98 100 Berdasarkan hasil analisis tabel diatas didapatkan hasil dengan kategori baik sebanyak 80 (81,6%) responden menyatakan bahwa kualitas baik dengan nilai item teritinggi pada pertanyaan ruang rawat inap tertata rapi dan bersih dimensi Tangible (bukti langsung). Dimana Tangibeles (Bukti Fisik) merupakan berkenaan dengan daya tarik, perlengkapan, kerapian. Kebersihan serta penampilan perawat. Salah satu kemungkinan hubungan yang banyak disepakati adalah bahwa kepuasan membantu pasien dalam merevisi persepsinya terhadap kualitas pelayanan. Dari jurnal penelitian Nurkamiden (2015) mengatakan bukti langsung memberikan petunjuk tentang kualitas jasa dan dalam beberapa hal akan sangat mempengaruhi pelanggan dalam menilai jasa tersebut baik bukti tentang kebersihan maupun kerapian ruangan tempat tidur karena akan dianggap istimewa dari pelayanan yang diberikan. Diperkuat dengan teori dari Triwibowo (2013) kualitas pelayanan keperawatan terdiri dari sejumlah keistimewaan produk, baik keistimewaan langsung maupun keistimewaan atraktif yang memenuhi harapan pelanggan dan demikian memberikan kepuasan atas penggunaan produk itu. Penilaian kualitas pelayanan keperawatan juga dapat dilihat dengan cara kepuasan para pasien rawat inap dan tanggapan pasien tentang mutu (kualitas) pelayanan keperawatan Menurut Haryono (2006) bahwa jika konsumen merasa pra karyawan perusahaan dapat memberikan empati kepada konsumen maka mereka tidak lagi merasa ragu untuk tetap mengkonsumsi jasa yang diberikan. Maka dari itu perawat harus bisa memahami masalah pasien dan bertindak demi kepentingan pasien, serta memberikan perhatian personal kepada pasien dan memiliki jam operasi nyaman. Direkomendasikan bagi mahasiswa agar memberikan pelayanan kepada pasien dengan sikap profesional sehingga memberikan perasaan nyaman terlindungi. Gambaran Kepuasan Pasien Peseta BPJS No Kategori Frekuensi % 1 Puas 72 73.5 2 Tidak Puas 26 26.5 Jumlah 98 100 Berdasarkan hasil analisis tabel diatas didapatkan hasil menyatakan Puas yaitu sebanyak 72 responden (73,5%) dengan nilai tertinggi pada dimensi Tangible (bukti langsung) dengan pertanyaan ruang rawat inap tertata rapi dan bersih. Menurut Kottler (2008) dalam Supranto (2011) Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseoarang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja yang diharapakan. Menurut hasil penelitian Assuari (2004) Tingkat kepuasan pelanggan merupakan fungsi dari perbedaan antar kinerja yang dirasakan dengan harapan. Bila kinerja dibawah harapan maka pelanggan akan merasa tidak puas. Kepuasan yang dirasakan oleh klien merupakan aspek yang sangat penting bagi kelangsungan suatu rumah sakit. Kepuasan klien adalah nilai subjektif terhadap kualitas pelayanan yang diberikan. Penilaian subjektif tersebut didasarkan pada pengalaman masa lalu, pendidikan, situasi psikis waktu itu, dan pengaruh lingkungan pada waktu itu (Firdaus, 2015). Direkomendasikan bagi mahasiswa agar memberikan pelayanan yang sesuai dengan diharapkan oleh pasien sehingga pelayanan yang diberikan dipandang baik dan memuaskan 4

Analisa Bivariat Analisis Hubungan Kualitas Pelayanan Keperawatan dengan Kepuasan pasien peserta BPJS di ruang kelas III RSUD Ulin Banjarmasin N o 1 2 Kualitas Pelayanan Keperawatan Baik Tidak Baik Kepuasan Puas Tidak Jumlah Puas f % f % F % 72 90.0 8 10.0 80 100 0 0,00 18 100 18 100 Total 72 73.5 26 26.5 98 100 Sig. (2-tailed) 0,000 <α = 0,05 Korelasi (rs )= 0,824 > 0,05 Memiliki tingkat hubungan sangat kuat Hasil analisa bivariat kualitas pelayanan keperawatan dengan kepuasan menunjukan bahwa ada 72 (90%) responden yang puas terhadap kualitas pelayanan yang baik dan ada 8 (10.0%) responden yang merasa tidak puas terhadap kualitas pelayanan yang baik. Hasil uji statistik dengan menggunakan Spearman Rank di dapatkan untuk melihat nilai korelasi antara variabel kualitas pelayanan keperawatan dengan kepuasan dapat dilihat berdasarkan nilai p value = 0.000 dengan taraf signifikan p <0.05 dan dilihat nilai dari koefisien kolerasi menunjukan nilai 0.824, angka ini menunjukan bahwa interpetasi sangat kuat. Dan sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara kualitas pelayanan keperawatan dengan kepuasan pasien peserta BPJS di ruang kelas III RSUD Ulin Banjarmasin. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori dari Triwibowo (2013) menyatakan bahwa kualitas pelayanan keperawatan terdiri dari sejumlah keistimewaan produk, baik keistimewaan langsung maupun keistimewaan atraktif yang memenuhi harapan pelanggan dan demikian memberikan kepuasan atas penggunaan produk. Kualitas pelayanan keperawatan yang merupakan kualitas pelayanan jasa yang berhubungan dengan kepuasan pelanggan. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil untuk karakteristik responden berdasarkan usia didapatkan bahwa tertinggi pada usia >45 tahun dengan prosentase 56 (57.1%) responden, didukung oleh Budiastuti (2006) yang mengatakan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan seseorang diantaranya adalah karakteristik penerima jasa pelayanan, termasuk didalamnya adalah umur, dimana semakin dewasa seseorang semakin tinggi tuntutan terhadap pelayanan, hal ini juga dijumpai oleh pengalaman mendapat pelayanan sebelumnya. Pada usia >45 tahun pasien pasien mengeluhkan perlu ditingkatkannya lagi dalam berkomunikasi yang baik, kemampuan dalam memberikan pelayanan ditingkatkan lagi, kemampuan dalam membantu dan menyediakan pelayanan yang cepat dan tepat dan pemahaman peraat kepada pasien agar pasien memahami tentang tindakan yang dilakukan. Untuk karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin yang terbanyak adalah responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 54 (51.1%) responden, karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan pasien peserta BPJS yaitu lulusan Sekolah Dasar (SD) yaitu sebanyak 42 (42.9%) responden dan karakteristik responden berdasarkan pekerjaan yaitu terbanyak adalah memilih lain-lain dimana didalamnya mencakup buruh/ petani/ pedagang/ ibu rumah tangga, dll, sebanyak 79 (81%). Dalam penilaian kualitas pelayananan keperawatan dapat dilihat dengan lima dimensi kualitas pelayanan keperawatan dimana mencakup Reability (keandalan) yang berkaitan dengan kemampuan pemberi pelayanan umtuk memberi layanan yang akurat dan dapat diandalkan sejak pertama kali memberi pelayanan. Responsiveness (daya tanggap) yang berkenaan dengan kesediaan dan kemampuan perawat untuk membantu pasien dan merespon permintaan pasien dan menginformasikan kapan pelaynana secara cepat, cepat tanggap terhadap masalah yang timbul keluhan yang disampaikan oleh pasien, Assurance (jaminan) yang beratri perawat selalu bersikap sopan dan dapat menguasai pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk meangani setiap pernyataan atau masalah pasien serta memeiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif kepada pasien, 5

Emphaty (empati) perawat memahami masalah pasien, serta memberikan perhatian personal kepada pasien, dan Tangible (bukti langsung) yang berkenaan dengan daya tarik, perlengkapan, kerapian, kebersihan serta penampilan perawat, salah satu kemungkinann hubungan yang banyak disepakati adalah bahwa kepuasan membantu pasien dalam merevisi persepsinya terhadap kualitas pelayanan. Ada 6 faktor timbulnya rasa tidak puas pelanggan dalam suatu produk, yaitu : tidak sesuai harapan dan kenyataan, layanan selama proses menikmati jasa tidak memuaskan, perilaku personel tidak memuaskan, suasana dan kondisi fisik lingkungan yang tidak menunjang, dan cost terlalu tinggi, karena jarak terlalu jauh, banyak waktu terbuang dan harga tidak sesuai promosi/ iklan tidak sesuai kenyataan. Menurut Budiastuti (2006) mengatakan faktorfaktor yang mempengaruhi kepuasan seseorang diantaranya adalah karakteristik penerimaan jasa pelayanan termasuk di dalamnya adalah umur, dimana semakin dewasa seseorang semaik tinggi tuntutan pelayanan, hal ini juga dapat dijumpai oleh pengalaman mendapat pelayanaan sebelumnya. Hasil penelitian yang mendapatkan untuk karakteristik usia pasien yaitu >45 tahun responden dengan prosentase 56 (57.1%) merupakan usia produktif dan aktif dalam melakukan aktivitas dan kontak dengan orang lain, tidak terkecuali mengalami penurunanan kondisi kesehatan akibat dari berbagai aktivitas yang dilakukan sehingga hal tersebut memunculkan pemikiran seseorang untuk mencari jalan pengobatan untuk mendapatkan kesembuhan dengan pelayanan yang terbaik Perlu ditingkatkannya lagi dalam pelayanan yang diberikan karena kepuasan pelanggan terbentuk dari penilaian terhadap mutu, kinerja hasil dan manfaat serta kenikmatan yang diperoleh dari apa yang dibutuhkan dan diharapkan. Menurut Kotler dan Keller (2008) mengatakan Kepuasan merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) yang dalam pelayanan yang diterima dan dirasakan. Jika kinerja melebihi harapan, pelanggan amat puas atau senang. Hal ini didukung oleh (Pramono, 2008 cit. Triwibowo, 2013) kualitas pelayanaan keperawatan adalah sikap professional perawat yang memberikan perasaan nyaman terlindungi pada diri sendiri setiap pasien (melalui lima dimensi mutu) yang sedang menjalani proses penyembuhan dimana sikap ini merupakan kompensasi sebagai pemberi pelayanan dan diharapkan menimbulkan perasaan puas pada diri pasien. Dimana kepuasan adalah tingkat keadaan yang dirasakan seseorang yang dihasilkan dari membandingkan outcome produk yang dirasakan dalam hubungan dengan harapan seseorang. Kepuasan yang dirasakan tersebut merupakan aspek yang sangat penting bagi kelangsungan suatu rumah sakit dengan menilai secara subjektif terhadap kualitas pelayanan yang diberikan. Penilaian subjektif tersebut didasarkan pada pengalaman masa lalu, pendidikan, suatuasi psikis waktu itu, dan pengaruh lingkungan waktu itu. Pelayanan yang berkualitas membutuhkan sumber daya kesehatan yang professional. Pasien tentunya akan menuntut pelayanan yang berkualitas dan memiliki lebih banyak pengetahuan yang dimana merupakan peranan penting dalam penyampaian pelayanan kesehatan. Direkomendasikan bagi mahasiswa agar mengingkatkan sikap profesional yang memberikan perasaan nyaman terlindungi (melalui 5 dimensi mutu) kepada pasien yang sedang menjalani proses penyembuhan dimana sikap perawat merupakan kompensasi sebagai pemberi pelayanan dan diharapkan menimbulkan perasaan puas. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai hubungan kualitas pelayanan keperawatan dengan kepuasan pasien peserta BPJS di ruang kelas III RSUD Ulin Banjarmasin, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Penilaian pasien peserta BPJS kesehatan terhadap kualitas pelayanan keperawatan 6

menyatakan baik sebanyak 80 (81.6%) pasien. 2. Penilaian pasien peserta BPJS terhadap kepuasan pasien peserta BPJS dengan puas sebanyak 72 (73.5 %) pasien. 3. Ada hubungan antara kualitas pelayanan keperawatan dengan kepuasan pasien peserta BPJS di ruang kelas III RSUD Ulin Banjarmasin dengan arah positif. Hasil uji statistik spearman rank menunjukkan ρ hitung (0,000) < α (0,05) dan nilai correlations coefficient 0,842. DAFTAR PUSTAKA Depkes RI. (2015). Buku Pegangan Sosialiasasi Republik Indonesia Nomor: 128/MENKES/SK/II/2004 Tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Depkes Jurnal: Stikes Pemkab Jombang. Diakses pada tanggal 17 Maret 2016, dari stikespemkabjombang.ac.idejurnali ndex.php...102 Supranto, J. (2006). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikan Pangsa Pasar. Jakarta: Rieneka Cipta Wijayanti, M. O. (2015). Hubungan Kualitas Dan Kepuasan Pengguna BPJS Kesehatan Rawat Jalan Di Puskesmas Dayu Kecematan Karusen Janang Kabupaten Barito Timur. Stikes Suaka Insan Banjarmasin. Depkes RI. (2014). Buku Saku FAQ (Frequently Asked Qustions). Jakarta: Depkes Firdaus. (2015). Evaluasi Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan Peserta BPJS di RSUD Panembahan Senopatu Bantul. Jurnal: Universitas Muhamaddiah Yogyakarta. Kotler, P. & Keller, K. L. (2009). Manajemen Pemasaran (13 th ed). Jakarta: Erlangga Kholidi, M. (2013). Hubungan Kualitas Pelayanan Keperawatan Dengan Loyalitas Klien di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Paru Kabupaten Jember. Universitas Jember. Diakses pada tanggal 17 Maret 2016 Khoiri, A. N & Hermastutik, K. (2015). Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan Dengan Kepuasan Pasien Pengguna Kartu BPJS Kesehatan di Puskesmas Mojowarno Kabupaten Jombang. 7