BAB I PENDAHULUAN. Elektrolit berperan penting dalam tubuh manusia, hampir semua proses

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Elektrolit adalah senyawa di dalam larutan yang berdisosiasi menjadi

(plasma) dan komponen seluler sel-sel darah atau korpuskuli (eritrosit, leukosit

kimia Kelas X LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT K-13 A. Pengertian Larutan dan Daya Hantar Listrik

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi, tetapi juga dari aktivitas atau latihan fisik yang dilakukan. Efek akut

BAB I PENDAHULUAN. terbuat dari bahan yang tidak mengubah zat-zat yang ada didalam sampel, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. positif dan anion bermuatan negatif. Keseimbangan keduanya disebut sebagai

BAB I PENDAHULUAN. lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion. Kation ekstraseluler utama adalah natrium (Na + ), sedangkan kation

tumbuh tumbuhan, madu, sirup jagung, dan tetesan tebu. Pada manusia dan dan laktosa ( Hertog Nursanyoto, dkk, 1992 ).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah dan diserap di dinding

Definisi fisiologi / ilmu faal Manusia sistem organ organ sel Sistem organ

Rangkuman Materi Larutan Elektrolit dan Non elektrolit

Perbandingan Hasil Pemeriksaan Na, K, Cl antara Penampungan Spesimen Menggunakan Tabung Kaca dan Tabung Pemisah Serum

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sama lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion. Muatan positif merupakan hasil pembentukan dari kation dalam larutan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Potensial membran adalah tegangan yang melintasi suatu membran sel yang berkisar dari sekitar -50 hingga -200 milivolt (tanda minus menunjukkan bahwa

Pertukaran cairan tubuh sehari-hari (antar kompartemen) Keseimbangan cairan dan elektrolit:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. primitive sampai manusia. Darah dalam keadaan fisiologik selalu berada dalam

ZAT TAMBAHAN DALAM OBAT SUNTIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transportasi berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan

LEMBARAN SOAL 11. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH )

TERAPI CAIRAN MAINTENANCE. RSUD ABDUL AZIS 21 April Partner in Health and Hope

LAMPIRAN C CCT pada Materi Ikatan Ion

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tingginya tingkat pendidikan, kesejahteraan masyarakat, dan

LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

KEBUTUHAN DASAR CAIRAN & ELEKTROLIT

KROMATOGRAFI PENUKAR ION Ion-exchange chromatography

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN PRAKTIKUM. ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kreatinin adalah produk protein otot yang merupakan hasil akhir

FLUKS ION BIOENERGI DAN TRANSPORT ION

BAB III METODE PENELITIAN. panasbumi di permukaan berupa mataair panas dan gas. penafsiran potensi panasbumi daerah penelitian.

BAB VI REAKSI KIMIA. Reaksi Kimia. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas IX 67

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Teknik Pewarnaan Bakteri

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

PEMURNIAN GARAM DAPUR MELALUI METODE KRISTALISASI AIR TUA DENGAN BAHAN PENGIKAT PENGOTOR NA 2 C 2 O 4 NAHCO 3 DAN NA 2 C 2 O 4 NA 2 CO 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan

BAB 6. Jika ke dalam air murni ditambahkan asam atau basa meskipun dalam jumlah. Larutan Penyangga. Kata Kunci. Pengantar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah terdiri atas 2 komponen utama yaitu plasma darah dan sel-sel darah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN KEPUSTAKAAN. : Anas platyrhynchos (domestic duck) Itik sangat identik dengan kehidupan nya yang selalu berkelompok dan

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON- ELEKTROLIT

Lampiran 1. Gambar bahan yang digunakan beserta kandungannya. ph ±8 dan air untuk injeksi. b. Larutan natrium klorida 0,9% (PT.

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB VI IKATAN KIMIA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASAR PENENTUAN KADAR NIKEL SECARA GRAVIMETRI. Pembimbing : Dra. Ari Marlina M,Si. Oleh.

PENDAHULUAN 1. Tujuan Percobaan 1.1 Menguji daya hantar listrik berbagai macam larutan. 1.2 Mengetahui dan mengidentifikasi larutan elektrolit kuat,

BAB 5 PENGOLAHAN DAN INTERPRETASI DATA GEOKIMIA

Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution)

Elektrokimia. Tim Kimia FTP

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP

PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

I. PENDAHULUAN. mempertahankan homeostasis tubuh. Ginjal menjalankan fungsi yang vital

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO)

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Disusun Oleh: Diah Tria Agustina ( ) JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan harga ph terhadap pengaruh penambahan sedikit asam atau basa, atau terhadap pengenceran.

BAB I PENDAHULUAN. Air sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia agar tetap sehat dan aktif. Minum air

Dr.Or. Mansur, M.S. Dr.Or. Mansur, M.S

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini digunakan sampel 52 orang yang terbagi menjadi 2

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

ARUS LISTRIK DENGAN BUAH-BUAHAN

Ciri-Ciri Organisme/ Mahkluk Hidup

BAB III EKSPERIMEN. 1. Bahan dan Alat

Laporan Praktikum Kimia Dasar II. Daya Hantar Listrik Larutan Elektrolit

I. Judul : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit.

Partikel Materi. Bab. Peta Konsep. Gambar 8.1 Molekul senyawa. Atom. bermuatan listrik. jenisnya Ion. bergabung menjadi. Molekul

Ema Qurnianingsih, dr., M.Si

Tabel Periodik. Bab 3a. Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi 2010 dimodifikasi oleh Dr.

LARUTAN ASAM-BASA DAN LARUTAN PENYANGGA

Larutan penyangga dapat terbentuk dari campuran asam lemah dan basa

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem kardiovaskular dalam keadaan optimal yaitu dapat menghasilkan aliran

Larutan Dapar Dapar adalah senyawa-senyawa atau campuran senyawa yang dapat meniadakan perubahan ph terhadap penambahan sedikit asam atau basa.

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. zaman dahulu jus buah dijadikan minuman raja-raja untuk menjaga kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. benar sehingga memberikan hasil yang teliti dan akurat dengan validasi

Review I. 1. Berikut ini adalah data titik didih beberapa larutan:

Kaedah Penyediaan Garam Tak Terlarutkan

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KUALITATIF ANION

Merupakan alat yang digunakan untuk pemeriksaan hematologi klinik, guna mengetahui kadar

JADUAL KULIAH BIOKIMIA KELAS I (KODE MAK 144, 3 (2-1) SKS)

BAB II DESKRIPSI PROSES

C. Reaksi oksidasi reduksi berdasarkan peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi. Bilangan Oksidasi (biloks)

PROSES PEMISAHAN ION NATRIUM (Na) DAN MAGNESIUM (Mg) DALAM BITTERN (BUANGAN) INDUSTRI GARAM DENGAN MEMBRAN ELEKTRODIALISIS

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PEMURNIAN. Nama : Shinta Wijaya NRP : Kelompok : E Meja : 10 (Sepuluh) Asisten : Tyas Citra Aprilia

BAB I PENDAHULUAN. dikenal baik oleh masyarakat Indonesia, tetapi belum meluas pembudidayaannya.

Peranan elektron dalam pembentukan ikatan kimia

SOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

LEMBAR AKTIVITAS SISWA

Kompartemen cairan di dalam tubuh

Fisika Umum (MA101) Zat Padat dan Fluida Kerapatan dan Tekanan Gaya Apung Prinsip Archimedes Gerak Fluida

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Elektrolit berperan penting dalam tubuh manusia, hampir semua proses metabolisme dalam tubuh manusia dipengaruhi oleh elektrolit. Elektrolit darah setiap zat yang mengandung ion bebas yang membuat substansi elektrolit konduktif, Elektrolit darah dalam cairan tubuh dapat berupa kation misalnya : Na+, K+, Ca+2, Mg+2, dan berupa anion misalnya : Cl-, HCO3-, HPO-2, SO4-2, dan laktat. Pada cairan eksternal kation utama adalah Na+, dan anion utama adalah Cl- dan HCO3-, sedangkan pada cairan intrasel kation utama adalah K+ (Siregar P, 2010) Pemeriksaan elektrolit yang sering diminta oleh para klinisi untuk menilai keseimbangan kadar elektrolit dalam tubuh adalah pemeriksaan Natrium (Na), Kalium (K), Clorida (Cl). Kalium merupakan analit kimia yang penting karena menurunya kadar kalium dapat segera mengancam nyawa, sehingga kesalahan pengukuran dapat menimbulkan konsekuensi serius apabila terapi didasarkan pada hasil yang tidak akurat (Sacher and Pherson, 2004). Natrium adalah kation utama dalam cairan ekstraseluler. 30-40% natrium ada dalam kerangka tubuh. Didalam tubuh, Na terdapat didalam sel (inti seluler) dan terutama terdapat dalam cairan diluar sel (cairan ekstraseluler),antara lain cairan saluran cerna, seperti cairan empedu dan pangkreas mengandung banyak natrium. Tubuh manusia memerlukan 1

2 minimum 200-500 mg natrium setiap hari untuk menjaga kadar garam dalam darah tetap normal, yaitu 0,9 % dari volume darah di dalam tubuh (Harjoeno.H, 2007). Kalium adalah penting untuk fungsi normal dari otot, jantung, dan saraf. Hal ini memainkan peran penting dalam mengontrol aktifitas otot polos (seperti otot yang ditemukan disaluran pencernaan) dan otot rangka (otot-otot ekstremitas dan dada), serta otot jantung. Hal ini juga penting untuk transmisi normal sinyal listrik seluruh sistem saraf dalam tubuh (Frances Talaska Fishbach, 2009). Klorida adalah ion dari atom unsur klorin. Klorin sendiri adalah atom dengan muatan ion negatif yang mudah berikatan dengan unsur lain dengan pelepasan ion klorida membentuk berbagai ikatan senyawa seperti potasium klorida atau sodium Klorida (Norman.M, 2013). Klorida secara alami berbentuk gas yang beracun dan larut dalam air, baik didalam maupun diluar tubuh manusia, umumnya dalam wujud klorida. Kadar klorida dalam tubuh manusia sekitar 0,15 % dari berat total tubuh dan utamanya ditemukan dengan sodium. Kurang dari 15 % dari total klorida dalam tubuh berada dalam sel dengan konsentrasi terbesar terdapat pada sel darah merah (FKUI, 2008). Umumnya pada pemeriksaan elektrolit darah ( Na,K,Cl ) digunakan serum sebagai spesimen. Serum merupakan hasil pemisahan antara komponen cair dan seluler dari darah proses pemisahan komponen darah untuk mendapatkan serum dapat dilakukan dengan dua cara, cara pertama dengan

3 mendiamkan darah selama 2 jam hingga terjadi pemisahan dengan sendirinya (pemisahan spontan), namun dengan membiarkan darah terlalu lama memungkinkan terjadinya metabolisme elektrolit darah dalam sampel oleh selsel darah. Kadar elektrolit darah dalam tabung akan menurun setelah 30 menit pengambilan darah karena proses hemolisis dengan kecepatan kurang lebih 7 mg/dl per jam (Anonim, 2012). Faktor lain yang dapat menyebapkan perbedaan hasil pemeriksaan yaitu suhu, pengiriman sampel dan penanganana smpel serta penundaan sampel lebih dari dua jam, dimana kadar elektrolit mengalami proses perubahan morfologi sel darah menyebapkan hasil yang kurang akurat dan dapat menimbukan perkembang biakan bakteri dalam darah. Pada suhu diatas 30oC menyebapkan konsentrasi kadar elektrolit menurun dan pada kesalahan penanganan sampel dapat menyebapkan hemolisis (Norman.M, 2013). Kenyataan dilapangan pemeriksaan elektrolit darah pada elektrolyt analyzer sering mengalami penundaan pemeriksaan, hal ini biasanya disebabkan karena pemeriksaan dilakukan secara seri, penundaan pengiriman sampel, penanganan sampel yang kurang cepat dan tepat, terjadi kerusakan alat maupun kehabisan reagen pemeriksaan. Sebagai contoh penundaan pengiriman darah akan mengakibatkan penurunan kadar elektrolit darah, peningkatan kadar kalium, hal ini dapat mengakibatkan kesalahan pengobatan pasien (Anonim 2012). Cara kedua yaitu dengan mendiamkan darah hingga membeku kemudian dilanjutkan dengan centrifugasi hingga terjadi pemisahan secara total

4 kemudian serum dipisahkan dari sel-sel darah untuk mencegah terjadinya proses metabolisme sel hidup yang dapat mengakibatkan penurunan kadar elektrolit darah. Serum harus segera dipisahkan dari bahan bekuan darah dalam sampel atau paling lambat 2 jam setelah pengambilan darah untuk menghindari perubahan-perubahan dari zat-zat yang terlarut didalamnya oleh pengaruh hemolisis darah (Hardjoeno. H, 2007). Centrifuge adalah metode sedimentasi untuk memisahkan partikelpartikel dari suatu fluida berdasarkan berat jenisnya dengan memberikan gaya sentripetal. Centrifuge bertujuan untuk memisahkan sel menjadi organelorganel utama sehingga fungsinya dapat diketahui, dalam bentuk yang sederhana centrifuge terdiri atas sebuah rotor dengan lubang-lubang untuk meletakan wadah/tabung yang berisi cairan dan sebuah motor atau alat yang dapat memutar rotor pada kecepatan yang dikehendaki (Budiman.A, 2010). 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : Apakah ada perbedaan kadar elektrolit darah menggunakan sampel yang dicentrifuge dan yang didiamkan? 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Mengetahui perbedaan kadar elektrolit darah menggunakan sampel yang dicentrifuge dan yang didiamkan.

5 1.3.2. Tujuan Khusus a. Mengukur kadar elektrolit pada sampel yang dicentrifuge b. Mengukur kadar elektrolit pada sampel yang didiamkan c. Menganalisis perbedaan kadar elektrolit darah pada sampel yang dicentrifuge dan yang didiamkan. 1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Bagi Peneliti Dapat menambah pengetahuan khususnya perbedaan kadar elektrolit darah menggunakan sampel yang dicentrifuge dan yang didiamkan. 1.4.2. Bagi Institusi Pendidikan Tambahan referensi dalam mengkaji tentang elektrolit darah, terlebih terdapat perbedaan hasil elektrolit darah dengan menggunakan sampel yang dicentrifuge dan yang didiamkan. 1.4.3. Bagi Rumah Sakit Dapat diinformasikan kepada bagian-bagian yang terkait, tentang hasil penelitian sehingga dapat dilakukan langkah-langkah penanganan sampel. Dapat dijadikan acuan dalam pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan sampel, sehingga ada prosedur baku tentang pemeriksaan labolatorium tambahan. 1.5. Originalitas Penelitian Penelitian yang terkait dengan perbedaan kadar elektrolit darah menggunakan sampel yang dicentrifuge dan yang didiamkan adalah sebagai berikut :

6 Tabel 1.1 Originalitas Penelitan No 1 Judul Nama Hasil Perbandingan hasil Danis Pertiwi Hasil penelitian : rerata kadar Na pemeriksaan Na, K, Cl antara (2011) pada specimen yang ditampung penampung spesimen menggunakan tabung kaca sebesar menggunakan tabung kaca dan 140,93 mmol/l. sedangkan pada tabung pemisah serum. SST 140,93 mmol/l dengan p=0,437. Rerata kadar K pada specimen yang ditampung menggunakan tabung kaca sebesar 3,94 mmol/l, sedangkan pada SST 3,98 mmol/l, p=0,706. Hasil pemeriksaan kadar Cl pada tabung kaca sebesar sedangkan 102,5 pada SST mmol/l, 102,47 mmol/l, p=0,923. Tidak terdapat perbedaan bermakna (p>0,05) antara hasil pemeriksaan Na, K,Cl pada specimen yang ditampung menggunakan tabung kaca dan SST. Tabung kaca bias digunakan secara penampung universal sebagai secara universal sebagai penampung san separasi serum untuk pemeriksaan kadar Na,K,Cl sebaik SST.

7 Adapun perbedaan dengan penelitian sekarang adalah membuktikan apakah ada tidaknya perbedaan hasil elektrolit darah menggunakan sampel yang dicentrifuge dan yang didiamkan. Jenis penelitian eksperimen dengan menggunakan uji statistic t-test. Penelitian akan dilaksanakan di RSUD Kota Kotamobagu pada bulan Juli-agustus 2017.

8