Analisis Kekuatan Struktur Konstruksi Tower untuk Catwalk dan Chain Conveyor pada Silo (Studi Kasus di PT. Srikaya Putra Mas)

dokumen-dokumen yang mirip
Perancangan Konstruksi Turbin Angin di Atas Hybrid Energi Gelombang Laut

Sumber :

Alternatif Material Hood dan Side Panel Mobil Angkutan Pedesaan Multiguna

LAMPIRAN A. Tabel A-1 Angka Praktis Plat Datar

BAB III OPTIMASI KETEBALAN TABUNG COPV

ANALISA PERHITUNGAN KEKUATAN TIANG PAPAN REKLAME DI SEMARANG

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1(Sept. 2012) ISSN: G-340

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Berikut adalah data data awal dari Upper Hinge Pass yang menjadi dasar dalam

STUDI PERBANDINGAN ANALISA DESAIN FOURANGLE TOWER CRANE DENGAN ANALISA DESAIN TRIANGLE TOWER CRANE MENGGUNAKAN PROGRAM ANSYS 12.0

ANALISA KONSTRUKSI DAN PERECANAAN MULTIPLE FIXTURE

SUSTAINABLE PRODUCT DEVELOPMENT FOR SHIP DESIGN USING FINITE ELEMENT APLICATION AND PUGH S CONCEPT SELECTION METHOD

Jurnal Teknika Atw 1

Pengembangan Penyangga Box Mobil Pick Up Multiguna Pedesaan

METODE PENELITIAN. Model tabung gas LPG dibuat berdasarkan tabung gas LPG yang digunakan oleh

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

PERANCANGAN MEKANISME ALAT ANGKUT KAPASITAS 10 TON TESIS

ANALISA KEGAGALAN POROS DENGAN PENDEKATAN METODE ELEMEN HINGGA

OPTIMASI DESAIN TANGKI TRUCK BAHAN BAKAR MINYAK DENGAN MENGGUNAKAN FINITE ELEMENT APPLICATION

ANALISIS KAPASITAS TEKAN PROFIL-C BAJA CANAI DINGIN MENGGUNAKAN SNI 7971:2013 DAN AISI 2002

SIMULASI TEGANGAN DAN PERUBAHAN BENTUK PADA ALAT BANTU PENCEKAM (CLAMP) MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISA STRUKTUR RANGKA DUDUKAN WINCH PADA SALUTE GUN 75 mm WINCH SYSTEM

INDEPT, Vol. 4, No. 1 Februari 2014 ISSN

PERANCANGAN TEKNIS BAUT BATUAN BERDIAMETER 39 mm DENGAN KEKUATAN PENOPANGAN kn LOGO

Oleh : Fadhila Sahari Dosen Pembimbing : Budianto, ST. MT.

III. METODE PENELITIAN

Rancang Bangun Alat Bantu Potong Plat Bentuk Lingkaran Menggunakan Plasma Cutting

ANALISIS KEKUATAN STRUKTUR RANGKA TURBIN HELIKS TIPE L C500 DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI COSMOSWORKS 2007

Analisis Kekuatan Konstruksi Underframe Pada Prototype Light Rail Transit (LRT)

PERANCANGAN DAN ANALISA SISTEM PENAHAN BLADE DAMPER PLTGU DI PT INDONESIA POWER UP SEMARANG MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK INVENTOR PROFESSIONAL 2015

DESAIN PROFIL C + STRUKTUR BAJA RINGAN PADA KONSTRUKSI RANGKA ATAP

PERANCANGAN KONSTRUKSI PADA SEGWAY

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. mendorong terciptanya suatu produk dan memiliki kualitas yang baik.

PERANCANGAN TEMPAT TIDUR PASIEN BERBAHAN ALUMUNIUM MENGGUNAKAN CAD. Jl. Grafika No.2, Yogyakarta

Analisis Desain Struktur Integritas Single Point Mooring (SPM) DWT PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Tuban Dengan Metode Elemen Hingga

Gambar 1. Skema pembagian elemen pada BEM [1]

BEARING STRESS PADA BASEPLATE DENGAN CARA TEORITIS DIBANDINGKAN DENGAN PROGRAM SIMULASI ANSYS

Rancang Bangun Peralatan Praktikum Pengujian Defleksi pada Beam dan Shaft untuk Mata Kuliah Mekanika Kekuatan Material

ANALISA RESPON HARMONIK STRUKTUR POROS PROPELLER KAPAL MENGGUNAKAN ANSYS WORKBENCH 14.5

Analisa Kekuatan Material Velg Sepeda Motor Jenis Casting Wheel Terhadap Tumbukan dengan Variasi Kecepatan

Rancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam

III. METODELOGI. satunya adalah menggunakan metode elemen hingga (Finite Elemen Methods,

Analisis Kekuatan Struktur Penyangga Konveyor Yang Dipengaruhi Oleh Korosi Dengan Bantuan Software Solidworks

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2015), ( Print)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Beban maksimum yang mampu diterima oleh rangka atap truss sudut 20 0

PENENTUAN WELDING SEQUENCE TERBAIK PADA PENGELASAN SAMBUNGAN-T PADA SISTEM PERPIPAAN KAPAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISIS KEGAGALAN DAN OPTIMASI RANCANGAN PRODUK ROLLER BLIND UNTUK CV. SAMA JAYA

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

RESPON DINAMIK SISTEM CONVENTIONAL BUOY MOORING DI SEKITAR PULAU PANJANG, BANTEN, JAWA BARAT

PERANCANGAN DONGKRAK DAN JACK STAND 2IN1

11 Firlya Rosa, dkk;perhitungan Diameter Minimum Dan Maksimum Poros Mobil Listrik Tarsius X3 Berdasarkan Analisa Tegangan Geser Dan Faktor Keamanan

PENENTUAN PERBANDINGAN DIAMETER NOZZLE TERHADAP DIAMETER SHELL MAKSIMUM PADA AIR RECEIVER TANK HORISONTAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

Perancangan Tire Blast Cover Sebagai Alat Pengaman Bagi Pekerja Dalam Proses Pengisian Ban Angin Head Truck di Perusahaan Jasa Maintenance Alat Berat

Tugas Akhir ANALISA PENGARUH TEBAL DAN GEOMETRI SPOKE BERBENTUK SQUARE BAN TANPA ANGIN TERHADAP KEKAKUAN RADIAL DAN LATERAL

Pemilihan Material Dan Desain Poros Pada Turbin Angin Double Pillar Savonius-Darrieus

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA PROGRAM STUDI TEKNIK DESAIN DAN MANUFAKTUR

PERANCANGAN DAN ANALISIS PEMBEBANAN GERGAJI RADIAL 4 ARAH

ANALISIS PENGARUH DIMENSI DAN JARAK PELAT KOPEL PADA KOLOM DENGAN PROFIL BAJA TERSUSUN

OPTIMALISASI STRUKTUR RANGKA BUS WISATA DENGAN ANALISA METODE ELEMEN HINGGA. Jl. Kyai Tapa No. 1 Grogol Jakarta Barat nooreddy.

OPTIMASI DESAIN SIRIP PENGUAT PADA BANGKU PLASTIK

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

BAB IV PERMODELAN DAN ANALISIS STRUKTUR

METODOLOGI PENELITIAN

Simulasi Tegangan pada Rangka Sepeda Motor

Abstrak. Kata kunci: Hydrotest, Faktor Keamanan, Pipa, FEM ( Finite Element Method )

Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

KEMAMPUAN PENYERAPAN ENERGI CRASH BOX MULTI SEGMEN MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER

DECIDING THE OPTIMUM SPOKE ANGLE OF MOTORCYCLE CAST WHEEL USING FINITE ELEMENT APLICATION AND PUGH S CONCEPT SELECTION METHOD

Prosiding SENTIA 2016 Politeknik Negeri Malang Volume 8 ISSN:

PEMBEBANAN PADA BAUT SAMBUNGAN MENARA PEMANCAR TELEKOMUNIKASI DI PASIR JAYA- BOGOR

ANALISIS DIMENSI PELAT DASAR (BASE PLATE) PADA KOLOM STRUKTUR BAJA YANG MAMPU TAHAN TERHADAP EFEK PRAY

KAJIAN PEMANFAATAN KABEL PADA PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BATANG KAYU

ANALISA KEKUATAN DECK TONGKANG MUATAN TIANG PANCANG 750 DWT DENGAN SOFTWARE BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA

PEMANFAATAN TEKNOLOGI DIMPLE PADA LAMBUNG KAPAL UNTUK MENGURANGI TAHANAN KAPAL

30 Rosa, Firlya; Perhitungan Diameter Poros Penunjang Hub Pada Mobil Listrik Tarsius X3 Berdasarkan Analisa Tegangan Geser Dan Faktor Keamanan

ANALISA TEGANGAN DAN DEFLEKSI PADA PELAT DUDUKAN PEMINDAH TRANSMISI TIPE FLOOR SHIFT DENGAN RIB DAN TANPA RIB

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Kajian Awal Kekuatan Rangka Sepeda Motor Hibrid

Ardi Noerpamoengkas Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

ANALISIS PENGARUH RAKE ANGLE TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN PADA EXCAVATOR BUCKET TEETH MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISIS STATIK RANGKA PEMEGANG PERISAI RADIASI PADA ALAT SCINTIGRAPHY MENGGUNAKAN SOFTWARE ANSYS

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam dunia konstruksi, tugas dari seorang civil structure engineer adalah

SIMULASI PENGUJIAN TEGANGAN MEKANIK PADA DESAIN LANDASAN BENDA KERJA MESIN PEMOTONG PELAT

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI MESIN PEMBERSIH SAMPAH BOX CULVERT

Disusun oleh: Nama: Eko Warsito Nrp :

Laporan Praktikum Laboratorium Teknik Material 1 Modul D Uji Lentur dan Kekakuan

ANALISIS TEGANGAN, DEFLEKSI, DAN FAKTOR KEAMANAN PADA PEMODELAN FOOTSTEP HOLDER SEPEDA MOTOR Y BERBASIS SIMULASI ELEMEN HINGGA

BAB 1 PENDAHULUAN. metoda desain elastis. Perencana menghitung beban kerja atau beban yang akan

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CONNECTING ROD DAN CRANKSHAFT MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65 CC. Widiajaya

STUDI KARAKTERISTIK BUCKLING PADA KOLOM CRANE KAPAL FLOATING LOADING FACILITY (FLF) BERBASIS FINITE ELEMENT METHOD (FEM)

Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Mesin ABSTRAKSI

OPTIMASI DESAIN RANGKA SEPEDA BERBAHAN BAKU KOMPOSIT BERBASIS METODE ANOVA

Simulasi Tegangan pada Rangka Sepeda Motor

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CYLINDER BLOCK DAN CRANKCASE MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65CC

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENDAHULUAN PERUMUSAN MASALAH. Bagaimana pengaruh interaksi antar korosi terhadap tegangan pada pipa?

Transkripsi:

Analisis Kekuatan Struktur Konstruksi Tower untuk Catwalk dan Chain Conveyor pada Silo (Studi Kasus di PT. Srikaya Putra Mas) Nur Azizah 1*, Muhamad Ari 2, Ruddianto 3 1 Program Studi Teknik Desain dan Manufaktur, Jurusan Teknik Permesinan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Jl. Teknik Kimia ITS, Sukolilo, Surabaya 60111 2, 3 Program Studi Teknik Pengelasan, Jurusan Teknik Bangunan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Jl. Teknik Kimia ITS, Sukolilo, Surabaya 60111 Email : nurazizah.dm@gmail.com Abstrak Tower dengan struktur rangka batang yang digunakan pada silo transport harus diketahui kekuatannya karena memiliki tinggi yang besar yaitu setinggi 33 m dan menerima gaya yang tidak hanya dari berat struktur itu sendiri. Selain dari catwalk, tower juga menerima beban dari angin. Analisis ini sangat penting agar dapat mengantisipasi kerusakan dan dapat memberikan referensi desain tower selanjutnya. Penelitian ini menganalisis kekuatan dari tower untuk catwalk dan chain conveyor pada silo dengan software yang berbasis metode elemen hingga, SolidWorks. Pemodelan didasarkan pada desain gambar kerja yang telah dibuat. Pembebanan diberikan berdasarkan berat dari catwalk dan chain conveyor yang ditumpu. Dari hasil simulasi dan analisis dapat diketahui bahwa besar tegangan maksimal yang bekerja pada konstruksi Tower oleh pembebanan yang diterima adalah 169.121 MPa. Besar defleksi maksimal yang terjadi pada konstruksi Tower oleh pembebanan yang diterima adalah 30.233 mm. Konstruksi Tower sudah memenuhi standar yang ditentukan karena nilai safety factor mendekati standar. Safety factor konstruksi minimal 1.5, sedangkan hasil simulasi safety factor terkecil adalah 1.48 dan terbesar 1.89. Kata kunci : Tegangan, Defleksi, Metode Elemen Hingga, SolidWorks, Safety Factor. 1. PENDAHULUAN PT. Srikaya Putra Mas merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang Mechanical dan Electrical Engineering. Perusahaan ini beralamat di Jalan By Pass Krian KM 26.6. Saat ini, PT. Srikaya Putra Mas mendapatkan permintaan proyek dari client, PT. Japfa Comfeed Indonesia Sidoarjo, yaitu pembuatan Tower pada Catwalk dan Chain Conveyor dengan tinggi 33 m untuk Silo Transport. Tower ini tergolong memiliki ukuran yang sangat tinggi, sehingga ketinggiannya akan berpengaruh terhadap beban dan gaya gaya yang diterimanya. Struktur tower yang digunakan yaitu struktur rangka batang atau truss. Perancangan tower ini tidak didasarkan pada perhitungan struktur atau analisis kekuatannya, akan tetapi berdasarkan pengalaman atau struktur yang pernah dibuat oleh perusahaan. Analisis ini sangat penting karena berhubungan dengan keamanan dari pekerja saat melakukan maintenance. Selain itu juga dapat mempengaruhi kebutuhan material dalam produksinya. Jika struktur yang dirancang tidak cukup kuat menahan beban yang diterima, risiko kerusakaan pun akan semakin besar. Tetapi jika terlalu kuat, maka akan berpengaruh pada cost karena material yang tidak efisien. Oleh karena itu, dalam penelitian untuk tugas akhir ini akan dianalisa kekuatan dari Tower pada Catwalk dan Chain Conveyor dengan tinggi 33 m tersebut. Salah satu metode untuk analisis struktur adalah metode elemen hingga. Analisis dilakukan dengan menggunakan software metode elemen hingga, Solidworks. Dari latar belakang diatas maka didapat tiga rumusan masalah yaitu berapa besar tegangan maksimal yang terjadi pada konstruksi Tower, berapa besar defleksi maksimal yang terjadi pada konstruksi Tower, dan apakah konstruksi Tower sudah memenuhi standar yang ditentukan. 2. METODOLOGI 34

2.1. Studi Literatur Referensi sangat dibutuhkan untuk mengerjakan penelitian dalam tugas akhir ini. Teori teori pendukung yang berkaitan dengan penelitian didapatkan dari berbagai referensi. Referensi bisa berupa buku, jurnal, modul, dan sebagainya. Dalam tahap studi literatur ini, dilakukan pengumpulan teori dan informasi pendukung yang berguna untuk pelaksanaan tugas akhir. 2.2. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan data data yang dibutuhkan dalam analisa yang akan dilakukan. Data meliputi dimensi, berat, kondisi, dan variabel - variabel lainnya yang berhubungan dengan obyek yang akan dijadikan penelitian dalam tugas akhir ini. Data untuk penelitian dalam tugas akhir ini didapatkan dari perusahaan tempat mahasiswa tugas akhir melakukan on the job training, yaitu PT. Srikaya Putra Mas. 2.3. Pemodelan dari Gambar Kerja Pemodelan merupakan proses penggambaran dari gambar kerja dua dimensi ke dalam bentuk tiga dimensi untuk selanjutnya diuji dalam simulasi pembebanan. Pemodelan dilakukan menggunakan SolidWorks. 2.4. Input Spesifikasi Material dan Simulasi Untuk melakukan simulasi, dibutuhkan data data material atau material properties yang digunakan. Seperti jenis material, modulus elastisitas, kekuatan luluh, kekuatan ultimate, kekerasan, modulus shear, dan sebagainya agar hasil simulasi yang dilakukan tepat dan sesuai. Simulasi dilakukan dengan pembebanan yang telah ditentukan. 2.5. Analisis Hasil Simulasi Setelah simulasi telah selesai, maka hasil simulasi dianalisis untuk mendapatkan besar tegangan dan defleksi dari struktur tower. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Tower untuk catwalk dan chain conveyor ini menggunakan sistem rangka batang atau truss. Berikut ini adalah data ukuran utama dari tower yang didesain : Tabel 1. Ukuran Utama Quantity 4 Width Length Height 2,000 mm 2,000 mm 33,000 mm Column Profile L 100 x 100 Bracing Profile L 80 x 80 Cremona Profile Base plate L 70 x 70 (thickness) 16 mm Material yang digunakan pada Tower ini yaitu JIS3101 SS400 dengan material properties sebagai berikut : Tensile strength = 400 Mpa Yield strength = 250 Mpa 3.1. Beban Angin Tower akan dipasang di daerah Sidoarjo, Jawa Timur, sehingga desain harus disesuaikan dengan keadaan daerah tersebut. BMKG (2017) dalam lamannya menginformasikan bahwa, kecepatan 35

angin maksimum rata rata pada daerah Sidoarjo sebesar 18 km/jam (5 m/s). Dari kecepatan angin tersebut dapat dihitung berapa besar beban yang terjadi. Berikut adalah kalkulasinya : Dalam menghitung beban angin, sebelumnya harus diketahui besar tekanan angin yang bertiup. Besar tekanan angin dapat dihitung dengan persamaan (2.2). Perhitungannya seperti berikut : q = 0.5 x ρ x v 2 q = 0.5 x 1.25 x (52) q = 15.625 N/m 2 Setelah didapatkan besar tekanan angin, maka beban angin dapat dihitung. Besar area efektif yang terkena angin didapatkan dari gambar kerja, yaitu sebesar 11.05 m 2. Karena bagian dari tower yang terkena angin berbentuk plat persegi, maka koefisien bentuk dari plat persegi yaitu 1.28. Beban dari angin yang terjadi dihitung dengan persamaan (2.1) sebagai berikut : F = A x q x Cr F = 11.05 x 15.625 x 1.28 F = 221.017 N 3.2. Beban Catwalk Tower ini akan digunakan untuk menopang catwalk yang berfungsi sebagai media transportasi saat mengontrol dan memperbaiki chain conveyor maupun silo. Penggambaran catwalk dibagi menjadi tiga bagian untuk memudahkan bagian produksi dalam proses manufakturnya. Sehingga, perhitungan berat catwalk disesuaikan dengan gambar kerja tersebut. Bagian bagian dari catwalk tersebut antara lain CCL, CCM, dan CCN. Karena ketiga catwalk ini merupakan satu rangkaian dengan panjang total 69 meter dan ditopang oleh empat tower yang akan dianalisis, maka berat masing masing bagian dijumlahkan untuk mendapatkan berat catwalk seutuhnya. Berikut adalah perhitungan berat total dari catwalk : Berat total dari Catwalk = Berat CCL + Berat CCM + Berat CCN = 2,932 kg + 3,664 kg + 1,739 kg = 8,335 kg Beban total = Berat catwalk + Beban orang = 8335 kg + 160 kg = 8495 kg 8500 kg Jadi, besar beban maksimum yang diletakkan pada tower sebesar 8500 kg. Tower dianggap mengalami pembebanan yang merata, maka beban untuk tower yang telah dihitung dibagi dengan jumlah tower yang menyangga. Dapat dilihat pada perhitungan berikut : Beban pada masing masing tower = 8500 kg / 4 = 2125 kg Jadi, tiap tower mengalami pembebanan minimum dari catwalk dan orang sebesar 2125 kg. 3.3. Pemodelan, Input Spesifikasi, dan Simulasi Pemodelan didasarkan pada gambar kerja yang telah digambar sebelumnya. Ukuran yang digunakan merupakan ukuran sebenarnya. Keempat tower memiliki dimensi yang sama sehingga pemodelan dan simulasi dilakukan pada salah satu tower. Pemodelan digambar menggunakan software SolidWork. Gambar 1 berikut ini merupakan hasil pemodelan dari gambar kerja. 36

Gambar 1. Pemodelan Tower dari Gambar Kerja Material properties dari JIS SS400 dan ASTM A36 sama. Dalam library SolidWorks tersedia material ASTM A36. Untuk mempermudah input jenis material maka digunakan ASTM A36. Pada gambar 2 berikut ini ditunjukkan layar yang memuat saat pemilihan material. Gambar 2. Material Properties ASTM A36 dari SolidWorks Setelah material ditentukan, beban sesuai dengan yang telah dihitung dan fixture diatur sebelum melakukan simulasi. Setelah pengaturan tersebut, dilakukan meshing. Meshing adalah proses dimana suatu struktur dibagi menjadi elemen-elemen yang lebih kecil. Jika meshing berhasil, maka simulasi dilanjutkan dengan analisis tegangan, defleksi, regangan, dan faktor safety. Dalam gambar 3 berikut ditujukkan arah dan letak pembebanan saat persiapan simulasi. Gambar 3. Persiapan Simulasi 3.4. Analisis Hasil Simulasi Tabel 2. Hasil Simulasi Beban 8500 kg Beban 2125 kg Stress Max. 169.121 MPa 132.081 MPa 37

Displacement Max. 30.233 mm 28.749 mm Factor of Safety 1.48 1.89 Dari simulasi yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa tegangan maksimal dari tower sebesar 169.121 MPa. Masih lebih kecil dari Yield Strength material yang sebesar 250 MPa. Displacement maksimal yang terjadi akibat pembebanan yaitu sebesar 30.233 mm. Factor of Safety yang didapatkan dari hasil simulasi yaitu sebesar 1.48 dan 1.89. Nilai ini sudah mendekati 1.5. Menurut standar yang digunakan pada sub-bagian 2.1.3, minimal factor of safety struktur tinggi adalah 1.5. Hal ini menunjukkan, bahwa tower sudah cukup kuat karena nilai safety factor mendekati nilai standar. Tegangan maksimal yang terjadi terletak pada daerah atas tepatnya dibawah plat penyangga profil I. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4 berikut. 4. SIMPULAN Gambar 4. Letak tegangan maksimum yang terjadi. Dari hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Besar tegangan maksimal yang terjadi pada konstruksi Tower oleh pembebanan yang diterima adalah 169.121 MPa. 2. Besar defleksi maksimal yang terjadi pada konstruksi Tower oleh pembebanan yang diterima adalah 30.233 mm. 3. Konstruksi Tower sudah memenuhi standar yang ditentukan karena nilai safety factor mendekati standar. Safety factor konstruksi minimal 1.5, sedangkan hasil simulasi safety factor terkecil adalah 1.48 dan terbesar 1.89. 5. DAFTAR PUSTAKA Handayanu. (n.d.). Metode Elemen Hingga. Institut Teknologi Sepuluh Nopember: Jurusan Teknik Kelautan. Health and Safety Executive. (2012). The effect of wind loading on the jib of a luffing tower crane. Derbyshire: Health and Safety Laboratory. Hibbeler, R. C. (2012). Structural Analysis 8th Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc. Kumar, S., & Kumar, S. (2016). Design of Steel Structures. Madras: Indian Institute of Technology. National Aeronautics and Space Administration. (2015). Shape Effect in Drag. Retrieved July 3, 2017, from www.grc.nasa.gov. Popov, E. P. (1984). Mekanika Teknik (Mechanics of Materials) Edisi Kedua versi SI. California: University of California. Techhub Solutions. (2017). Solidworks. Retrieved July 3, 2017, from www.techubsolutions.in. Telecomunications Industry Association (TIA / EIA). (1996). Structural Standards 222-F. United States of America : Standards and Technology Departement. Timoshenko, S. P., & Young, D. H. (1965). Theory of Structures Second Edition. McGraw-Hill, Inc. 38