PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 01 MOJOGEDANG KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGANYAR

dokumen-dokumen yang mirip
NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar MULYANI A54A

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KEGIATAN EKONOMI INDONESIA DENGAN METODE TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 JATIKUWUNG KECAMATAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: SISWAHYUNI A54A

PENINGKATAN ACADEMIC SKILL DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI KOPERASI DENGAN METODE TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 GAUM KECAMATAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATERI IPS MELALUI METODE MAKE A MATCH SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 SRINGIN JUMANTONO KABUPATEN KARANGANYAR

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Sabran, Kemampuan Roll Depan, Metode Tutor Sebaya

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Oleh : SULASTRI ESTININGSIH NIM. A54A100137

Oleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088

PENGGUNAAN MULTI MEDIA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 01 MUNGGUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB III METODELOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar TATIK WIDAYATUN A

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Diajukan oleh: DESI KUSUMA NURDINI A

Herdian, S.Pd., M.Pd. SMAN 1 Pagelaran Kab. Pringsewu,

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Muhammadiyah Purwokerto. J l Raya Dukuh Waluh, PO BOX 202 Purwokerto Telp. (0281)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI MATERI IPS MELALUI PENERAPAN METODE MIND MAPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 GIRIWONDO KECAMATAN JUMAPOLO

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : TRI WINARSIH A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBERIAN HADIAH (REWARD)

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Asis Nuansa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015 ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Skripsi Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh.

MEMAHAMI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TINGKAT PUSAT DAN DAERAH BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 03 BANGSRI KECAMATAN KARANGPANDAN TAHUN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri secara kolaboratif dan

Penerapan Metode Smart Games untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bilangan Berpangkat Pada Siswa Kelas IX SMPN 1 Kalidawir.

Disusun Oleh: IRMA KURNIAWATI NIM. A

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Gunawan SD N 1 Wonoanti, Trenggalek

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta

PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN I JATIPURWO TAHUN 2011/ 2012 NASKAH PUBLIKASI

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inkuiri Terbimbing di Kelas IV SD Inpres 3 Terpencil Baina a

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA DENGAN URUTAN YANG BAIK MELALUI MEDIA GAMBAR SERI SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 1 KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODEINQUIRI SISWAKELAS IV SEMESTER II SD NEGERI 2 KALIGAWE PEDAN KLATEN TAHUN2012/2013

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) Oleh : SUNARSI A53A100048

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh:

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIFITAS HASIL BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSIN

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Belajar Peta Konsep Pada Siswa Keas IV SDN 3 Siwalempu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PUBLIKASI ILMIAH DYAH LUSIANA A54F ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GEOMETRI DAN PENGUKURAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian penerapan metode

Disusun Oleh: PANJANG MURYONO A

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

PERUNDANG- UNDANGAN SISWA KELAS V SD NEGERI 01 GUMENG KECAMATAN JENAWI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Esthi Santi Ningtyas, Emy Wuryani Program Studi PGSD-FKIP, Universitas Kristen Satya Wacana

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GARIS BILANGAN SISWA KELAS V SDN 2 SIDOHARJO POLANHARJO KLATEN TAHUN AJARAN

Persada, 1996), hlm.10. Rosdakarya, 2009), hlm. 13. hlm Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Raja Grafindo

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK PADA PEMBELAJARAN BAHASA JAWA KELAS VI SD NEGERI 03 POJOK KARANGANYAR

Penerapan Experiential Learning

P 75 PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN INTEGRASI INTERKONEKSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS V

NASKAH PUBLIKASI. Strata 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: ATIK SETYAWAN NIM : A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

St. Maryam. M UPP PGSD Parepare Fakultas Ilmu Pendidikan UNM

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Disusun oleh: ASTRI MARHENI

NASKAH PUBLIKASI GALIH SRI KUSUMASTUTI A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Yuyun Ambarwanto SD Negeri II Ngadirojo Kabupaten Wonogiri

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV B MI Ismaria Al-

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan oleh :

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY-DISCOVERY

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

BAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA GARIS BILANGAN PADA SISWA KELAS IV

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai upaya untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar berdasarkan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Penerapan Pembelajaran Pakem pada Materi Pemanasan Global untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII MTsS Darul Aman

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MEDIA PERMAINAN MONOPOLI PADA SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH BLAGUNG SIMO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Prasyarat Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi PGSD

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

RICO RASMARA NIM : A54 A100158

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar SITI ROSIDAH NIM. A.

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS VI SD NEGERI 2 DANGURAN KLATEN SELATAN TAHUN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 01 MOJOGEDANG KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Diajukan Oleh: UMMI KHASANAH A54A 100059 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

1

2 PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 01 MOJOGEDANG KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Ummi Khasanah A54A 100059 Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar IPS melalui metode tutor sebaya pada siswa kelas II semester 1 SD Negeri 01 Mojogedang kecamatan Mojogedang kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013. Penelitian dilakukan dengan menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas II SD Negeri 01 Mojogedang kecamatan Mojogedang kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013.Data dikumpulkan melalui metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes tertulis. Rancangan penelitian tindakan yang dipilih yaitu model siklus terdiri dari dua siklus. Setiap siklus meliputi unsur perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), observasi (observing) dan refleksi (reflecting). Indikator penelitian ini adalah motivasi belajar IPS siswa dapat ditingkatkan sampai mencapai persentase 85%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode tutor sebaya dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas II SD Negeri 01 Mojogedang. Persentase motivasi belajar siswa pada siklus I adalah 58% meningkat ke siklus II dengan persentase 85,7%. Dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yang berbunyi : Diduga penerapan metode tutor sebaya dapat meningkatkan motivasi belajar IPS pada siswa kelas II SD Negeri 01 Mojogedang kecamatan Mojogedang kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013, telah terbukti kebenarannya. Kata kunci : tutor sebaya, motivasi, belajar

3 PENDAHULUAN Berhasil tidaknya suatu tujuan pendidikan bergantung kepada bagaimana proses belajar mengajar dirancang dan disajikan. Proses pembelajaran akan berimbas pada hasil belajar siswa. Proses pembelajaran yang baik akan menghasilkan hasil belajar yang baik dan sebaliknya, jika proses pembelajaran kurang berjalan dengan baik maka hasil belajar siswapun kurang baik. Realita yang ada sekarang ini adalah rendahnya prestasi belajar tersebut. Kondisi tersebut terjadi dalam pembelajaran IPS kelas II SD Negeri 01 Mojogedang dimana proses pembelajaran masih menggunakan metode ceramah. Metode ceramah merupakan metode di mana guru cenderung menguasai pembelajaran, sehingga siswa tidak termotivasi untuk ikut aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Berdasarkan data observasi motivasi belajar siswa hanya mencapai 45%, siswa dalam proses pembelajaran hanya mencatat materi dan mendengarkan penjelasan dari guru tanpa ikut serta dalam kegiatan belajar. Motivasi belajar siswa rendah karena guru tidak memfasilitasi siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya sehingga lebih termotivasi untuk belajar. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan inovasi pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, khususnya pada pembelajaran IPS. Prestasi dan motivasi belajar memiliki hubungan kesebandingan dengan peningkatan mutu pendidikan, yaitu apabila dikehendaki peningkatan mutu pendidikan maka prestasi belajar yang dicapai harus ditingkatkan, dan untuk meningkatkan prestasi belajar dibutuhkan motivasi yang lebih besar dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Hal ini menempatkan motivasi dan prestasi belajar pada posisi yang penting di dalam proses pembelajaran, akan tetapi realita di lapangan menunjukan bahwa banyak siswa yang tidak memiliki kemauan belajar yang tinggi pada mata pelajaran IPS. Khusunya pada pembelajaraan menggunakan metode ceramah. Dalam metode ceramah, guru cenderung menguasai pembelajaran sehingga banyak siswa bermalas-malasan di dalam kelas, bahkan terkadang terlihat seperti belajar dalam keterpaksaan, hal ini menyebabkan siswa kesulitan dalam memahami materi.

4 Salah satu metode pembelajaran yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala di atas adalah metode pembelajaran teman sebaya (tutor sebaya). Pembelajaran tutor sebaya merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemamapuannya berbeda. Dalam pembelajaran, setiap siswa harus bekerja sama dan saling membantu dalam memahami matei pelajaran. Sehingga pada pembelajaran tutor sebaya ini belajar dikatakan belum selesai apabila salah satu teman dalam kelompoknya belum menguasai materi pelajaran. Kenyataannya, anak yang belajar dari anak-anak lain yang memiliki status dan umur yang sama, kematangan yang tidak jauh berbeda, maka dia tidak akan merasa begitu terpaksa untuk menerima ide-ide dan sikap-sikap dari guru-guru nya tersebut. Anak relatif bebas bersikap dan berpikir, anak relatif bebas memilih perilaku yang dapat diterima / tidak diterima oleh teman-teman sebayanya. Dengan perasaan bebas yang dimiliki itu maka diharapkan anak dapat lebih aktif dalam berkomunikasi, sehingga dapat mempermudah mereka dalam memahami konsep / materi yang sedang diajarkan oleh guru. Dengan demikian penggunaan metode pembelajaran tutor sebaya ini selain dapat meningkatkan kecakapan siswa dalam berkomunikasi juga dapat memberi solusi kepada siswa dalam memahami suatu konsep mata pelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar mereka. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti memilih judul penelitian: Peningkatan Motivasi Belajar IPS Melalui Metode Tutor Sebaya pada Siswa Kelas II SD Negeri 01 Mojogedang Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan di SD Negeri 01 Mojogedang kecamatan Mojogedang kabupaten Karanganyar. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Oktober Desember 2012. Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas II SD Negeri 01 Mojogedang kecamatan Mojogedang kabupaten Karanganyar tahun pelajaran

5 2012/2013. PTK memiliki empat tahap yang dirumuskan oleh Lewin (Kemmis dan Mc Taggar, 1992) yaitu Planning (Rencana), Action (Tindakan), Observation (Pengamatan), dan Reflection (Refleksi). 1. Planning (Rencana) Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan (apabaila dilaksanakan secara kolaboratif). Berdasarkan identifikasi masalah pada tahap pra-ptk, rencana tindakan disusun untuk menguji secara empiris hipotesis tindakan yang ditentukan. Recana tindakan ini mencakup semua langkah tindakan secara rinci. 2. Action (Tindakan) Tahap ini merupakan realisasi dari segala teori pendidikan dan teknik mengajar yang telah disiapkan sebelumnya dalam perencanaan. Dalam tahap ini guru dituntut agar konsisten dengan segala perencanaan yang telah dibuat. Hal yang harus diperhatikan adalah menyelaraskan relevansi antara tahap perencanaan dengan tahap pelaksanaan agar sejalan dengan maksud awal. 3. Observation (Pengamatan) Kegiatan pengamatan atau observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Data yang dikumpulkan pada tahap ini berisi tentang pelaksanaan tindakan dan rencana yang sudah dibuat, serta dampaknya terhadap proses dan hasil intruksional yang dikumpulkan dengan alat bantu atau instrumen pengamatan yang dikembangkan peneliti. 4. Reflection (Refleksi) Tahapan ini merupakan tahapan untuk memposes data yang didapat pada saat melakukan pengamatan. Data yang dianalisis, lalu disentesiskan. Dalam beberapa proses pengkajian data ini, dimungkinkan untuk melibatkan orang luar sebagai kolabulator, seperti halnya pada saat observasi.

6 Data atau informasi yang penting untuk dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Informasi tersebut akan digali dari berbagai sumber data dan jenis data yang dapat dimanfaatkan dalam penelitian ini meliputi: 1. Siswa kelas II SD Negeri 01 Mojogedang kecamatan Mojogedang kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013. 2. Hasil observasi motivasi belajar siswa dalam pembelajaran metode tutor sebaya. 3. Nilai hasil belajar IPS siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik wawancara, observasi, dokumentasi, dan tes. Lembar observasi motivasi belajar siswa. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa setelah pembelajaran metode tutor sebaya dan tes hasil belajar siswa, digunakan untuk mengetahui peningkata hasil belajar siswa melalui metode tutor sebaya. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Motivasi belajar adalah dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku belajar manusia. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar. Realita yang ada sekarang ini adalah rendahnya motivasi belajar siswa. Kondisi tersebut terjadi dalam pembelajaran IPS kelas II SD Negeri 01 Mojogedang dimana proses pembelajaran masih menggunakan metode ceramah. Metode ceramah merupakan metode di mana guru cenderung menguasai pembelajaran, sehingga siswa tidak termotivasi untuk ikut aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Berdasarkan data observasi motivasi belajar siswa hanya mencapai 45%, siswa dalam proses pembelajaran hanya mencatat materi dan mendengarkan penjelasan dari guru tanpa ikut serta dalam kegiatan belajar. Motivasi belajar siswa rendah karena guru tidak memfasilitasi siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya sehingga lebih termotivasi untuk belajar. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan inovasi pembelajaran yang

7 efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, khususnya pada pembelajaran IPS. Salah satu metode pembelajaran yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala di atas adalah metode pembelajaran teman sebaya (tutor sebaya). Pembelajaran tutor sebaya merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemamapuannya berbeda. Dalam pembelajaran, setiap siswa harus bekerja sama dan saling membantu dalam memahami materi pelajaran. Sehingga pada pembelajaran tutor sebaya ini belajar dikatakan belum selesai apabila salah satu teman dalam kelompoknya belum menguasai materi pelajaran. Penerapan metode tutor sebaya diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran IPS. Berdasarkan hasil observasi terhadap peningkatan motivasi belajar siswa melalui metode tutor sebaya siklus I pada tabel ditarik kesimpulan yaitu rata-rata persentase motivasi belajar siswa kelas II SD Negeri 01 Mojogedang telah meningkat pada siklus I sebesar 58%, tetapi belum mencapai indikator keberhasilan (85%) sehingga penelitian masih harus dilanjutkan ke siklus II. Persentase motivasi belajar siswa sebesar 58% termasuk dalam kategori sedang (S), sehingga harus ditingkatkan lagi. Kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran siklus I disebabkan karena metode tutor sebaya baru awal dikenal siswa sehingga siswa masih banyak yang beradaptasi dalam pembelajaran metode tutor sebaya. Data-data hasil observasi kemudian dikumpulkan untuk direfleksikan sehingga ditemukan solusi dan pemecahan masalah untuk diperbaiki pada siklus berikutnya (siklus II). Berdasarkan hasil refleksi terhadap pembelajaran dengan metode tutor sebaya pada siklus II diperoleh hasil refleksi pembelajaran yaitu: 1. Persentase motivasi belajar siswa pada siklus II meningkat dari siklus I dan mencapai hasil yang optimal yaitu 85,7%. Persentase ini termasuk dalam kategori sangat tinggi. 2. Penelitian pada siklus II telah mencapai hasil yang optimal memenuhi indikator penelitian sehingga terbukti bahwa metode tutor sebaya terbukti dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

8 Berdasarkan hasil observasi terhadap peningkatan motivasi belajar siswa pada siklus II dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa pada siklus II meningkat dari siklus sebelumnya dengan persentase 85,7%. Hasil ini termausk dalam kategori sangat tinggi (ST) sehingga penelitian pada siklus II dapat dikatakan telah optimal. Sebagian besar siswa telah termotivasi secara aktif dalam mengikuti pembelajaran menggunakan metode tutor sebaya. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata persentase untuk masing-masing indikator minimal 83%. Berdasarkan keseluruhan siklus I dan siklus II yang telah dilakukan maka penelitian berhenti pada siklus II karena persentase motivasi belajar siswa telah memenuhi indikator penelitian yaitu 85,7%. Berdasarkan keseluruhan siklus diperoleh data hasil persentase motivasi belajar siswa pada siklus II sebesar 85,7% telah memenuhi indikator penelitian yaitu skeurangnya persentase motivasi belajar siswa sekurang-kurangnya mencapai 85%. Oleh karena itu penelitian berhenti pada siklus II dan hipotesis penelitian yang berbunyi : Diduga penerapan metode tutor sebaya dapat meningkatkan motivasi belajar IPS pada siswa kelas II SD Negeri 01 Mojogedang kecamatan Mojogedang kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013, telah terbukti kebenarannya. SIMPULAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode tutor sebaya dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas II SD Negeri 01 Mojogedang. Persentase motivasi belajar siswa pada siklus I adalah 58% meningkat ke siklus II dengan persentase 85,7%. Hipotesis penelitian yang berbunyi : Diduga penerapan metode tutor sebaya dapat meningkatkan motivasi belajar IPS pada siswa kelas II SD Negeri 01 Mojogedang kecamatan Mojogedang kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013, telah terbukti kebenarannya.

9 DAFTAR PUSTAKA Suyitno, Amin. 2004. Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Matematika I. Semarang: FMIPA UNNES. Nurjanah, Ani. 2012. Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Model Pembelajaran Tutor Sebaya pada Siswa Kelas I SD Negeri 02 Banjarharjo Kec.Kebakkramat Kab.Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011.Skripsi UMS Arikunto, S. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto, S. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Belajar. Jakarta: Bumi Aksara. Dalyono. 2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Depdikbud. 2003. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Semarang: Aneka Ilmu. Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. Setyaningsih, Dwi Ayu. 2011. Peningkatan Pemahaman Konsep dalam Pembelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Tutor Sebaya (PTK siswa kelas IV SD Negeri 04 Kartasura Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi UMS. Depdiknas. 2005. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen & Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Wacana Intelektual. Oemar, Hamalik. 2003. Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Mulyana, E. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sardiman, A. M. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Wahyuni, Sri. 2010. Upaya Peningkatan Pemahaman Konsep dan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Tutor Sebaya pada Operasi Hitung Bilangan

10 Bulat (PTK Pembelajaran Matematika kelas V SD Negeri 01 Karangsari, Jatiyoso. Skripsi UMS Kemmis S dan Mc. Taggart. 1992. The Action Research Planner. Victoria: Deakrin University.