BAB I PENDAHULUAN. dibukanya berbagai macam gerai-gerai baru yang dilakukan oleh investor asing

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH HARGA, PROMOSI, KUALITAS PRODUK DAN WORD OF MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DETERGEN RINSO ( STUDI KASUS FOODMART BASKO GRANDMALL PADANG)

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnisnya menunjukan perkembangan yang cukup pesat, namun tidak

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari bertumbuhnya bisnis-bisnis ritel modern yang bergerak dipusat-pusat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia. Menurut Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU),

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa contoh bentuk pusat perbelanjaan modern seperti minimarket,

BAB I PENDAHULUAN. Termasuk dalam bidang ritel yang saat ini tumbuh dan berkembang pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. baik daripada pesaingnya. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk memberikan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan perekonomian dan perkembangan zaman khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Semakin modern perkembangan zaman menyebabkan timbulnya berbagai. usaha bisnis yang tentu mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang cukup positif. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Industri ritel merupakan salah satu industri yang strategis di Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jumlah ritel di Indonesia tahun sebesar 16% dari toko menjadi

BAB I PENDAHULUAN. tiap tahun naik sekitar 14%-15%, dalam rentang waktu tahun 2004 sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. inovasi desainer muda yang semakin potensial, tingkat perekonomian yang

kategori Department store, Service Quality Award Excellence 2009 dan Indonesia's Most Admired Companies 2009, semakin memperkokoh PT. X Dept.

BAB I PENDAHULUAN. membuat para pelaku bisnis harus mampu bersaing. Persaingan yang terjadi tidak

BAB I PENDAHULUAN. perkotaan. Industri ritel dibagi menjadi 2 yaitu ritel tradisional dan ritel

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang dalam kehidupan sehari-hari, karena kebutuhan hidup seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Ini adalah tingkat pertumbuhan ritel tertinggi yang pernah dicapai Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mudah, fasilitas, dan pelayanan yang memadai. menjadi ancaman bagi peritel lokal yang sebelumnya sudah menguasai pasar.

BAB I PENDAHULUAN Sejarah PT Carrefour di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. minimarket baru dari berbagai perusahaan ritel yang menyelenggarakan programprogram

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai distribusi dan saluran terakhir dari distribusi adalah pengecer (retailer).

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Niat pembelian untuk produk sehari-hari jadi di toko ritel telah mendapat perhatian dalam dekade terakhir sejak

BAB I PENDAHULUAN. komposisi produk buku dengan Focal Point meliputi 68 persen buku dan 32

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Info Bisnis, Maret 2007:30 ( 8/10/2009).

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia banyak tertolong oleh sektor perdagangan ritel. Industri ritel

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin berbelanja dengan mudah dan nyaman. Meningkatnya retail modern

BAB I PENDAHULUAN. usaha ritel yang sangat sulit untuk melakukan diferensiasi dan entry barrier

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha dalam bidang ritel dalam perkembangannya sangat

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangan dinamika perekonomian yang terus mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih cerdas dalam memilih suatu produk, terutama untuk produk fashion seperti

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis eceran, yang kini populer disebut bisnis ritel, merupakan bisnis yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya Negara Indonesia yang dapat dilihat dari segi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. dari aktifitas keseharian, interst, kebutuhan hidup, dan lain sebagainya, yang

BAB I. Pendahuluan. aktivitas yang dilakukan manusia. Mulai dari aktivitas untuk kepentingan pekerjaan,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri ritel nasional yang semakin berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis retail Indonesia saat ini berada di peringkat 12 dunia dalam Indeks

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis ritel di Indonesia pada saat ini semakin cepat salah

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Globalisasi menuntut kebutuhan akan arus informasi dan pengetahuan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pasar ritel di Indonesia merupakan pasar yang memiliki potensi besar

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi ini dapat memicu bisnis di Indonesia maupun global.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak dibidang

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dewasa ini yang menuju era globalisasi dan perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. kompleksitas dan berbagai tekanan yang dihadapi perusahaan meningkat. Globalisasi

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. munculnya pasar tradisional maupun pasar modern, yang menjual produk dari

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu kondisi yang harus dihadapi oleh perusahaan-perusahaan baik

BAB I PENDAHULUAN. tahun naik sekitar 14%-15%, dalam rentang waktu tahun 2004 sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. minimarket, supermarket dan hypermarket terus meningkat, hal ini diiringi

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar

I. PENDAHULUAN. negara- negara ASEAN yang lain. Hal ini disebabkan pemerintah Indonesia telah

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang ingin berhasil dalam persaingan pada era milenium harus

BAB I PENDAHULUAN. yang menginginkan lokasi belanja yang lebih bersih tertata dan rapi. Utami

BAB I PENDAHULUAN. membuat sebagian besar rakyat Indonesia terjun ke bisnis ritel. Bisnis ritel

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya produk yang ditawarkan oleh pihak pemasar kepada

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini dampak kehadiran pasar modern terhadap keberadaan

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia bisnis ritel di Indonesia telah berkembang demikian pesat sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat diikuti dengan. berkembangnya kebutuhan masyarakat menyebabkan perubahan gaya hidup pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis ritel, juga disebabkan oleh semakin banyaknya bisnis ritel luar negeri

BAB I PENDAHULUAN. sektor yang memiliki prospektif peluang besar dimasa sekarang maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyaknya bisnis ritel tradisional yang mulai membenahi diri menjadi bisnis ritel

BAB I PENDAHULUAN. telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dibandingkan dengan masa-masa

BAB I PENDAHULUAN. penjual. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 53/M-DAG/PER/12/2008

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis eceran (retailer business) yang ada di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Asosiasi Perusahaan Retail Indonesia (APRINDO), mengungkapkan bahwa pertumbuhan bisnis retail di indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis ritel di Indonesia terus berkembang dari tahun ke tahun. Berdasarkan

I. PENDAHULUAN. Pusat perbelanjaan moderen merupakan tempat berkumpulnya. pedagang yang menawarkan produknya kepada konsumen.

Judul : Pengaruh Retail Marketing Mix

BAB I PENDAHULUAN. yang bergerak dibidang perdagangan eceran (retail) yang berbentuk toko,

BAB I PENDAHULUAN. bahkan hypermarket, yang menjadi lahan subur pemilik modal asing berebut

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mereka dituntut untuk memberikan dan menawarkan produk yang terbaik bagi

ANALISIS KEPUTUSAN PEMBELIAN DITINJAU DARI FAKTOR PSIKOGRAFIS KONSUMEN MATAHARI DEPARTMENT STORE SOLO SQUARE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

BAB 1 PENDAHULUAN. promosi secara berkesinambungan dan terarah akan mampu mencapai hasil. tawarkan demi mencapai tujuan finansial dan nonfinansial.

Hypermarket ataupun grosir yang berbentuk Perkulakan. (Perpres hukum.unsrat.ac.id/pres/perpres_112_2007.pdf. Diakses Tanggal 25 November 2015

PENGARUH CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RAMAI SWALAYAN PETERONGAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. lebih cenderung berbelanja ditempat ritel modern. Semua ini tidak lepas dari pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan persaingan yang semakin ketat baik antar perusahaan domestik

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan bisnis retail (perdagangan eceran) di Indonesia pada akhirakhir

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesatnya perkembangan industri ritel di Indonesia menjadi hal yang menarik untuk diteliti. Ramainya industri ritel Indonesia ditandai dengan dibukanya berbagai macam gerai-gerai baru yang dilakukan oleh investor asing dan lokal di seluruh pelosok Indonesia. Berdasarkan data dari Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), pertumbuhan ritel Indonesia pada tahun 2016 berada diangka 12% lebih baik dari tahun sebelumnya yang hanya 8% (Marketeers,2016) dan pangsa pasar bisnis ritel akan terus tumbuh mencapai kisaran 10%-15 % setiap tahunnya (Data AC Nielsen, 2014). Laporan hasil survei perusahaan konsultan global A.T. Kearney dalam Global Retail Development Index tahun 2016, juga menyebutkan bahwa pada tahun ini, Indonesia menempati peringkat urutan 5 dari 30 negara berkembang perihal sektor bisnis ritel paling potensial di dunia. Kondisi ini disebabkan oleh meningkatnya permintaan konsumen akibat meningkatnya populasi penduduk dengan bonus demografi, pertumbuhan masyarakat yang pesat, urbanisasi dan tingkat optimisme konsumen. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup tinggi dibandingkan negara-negara lain dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Serta, meningkatnya pertumbuhan kelas menengah yang sangat pesat di Indonesia. Menurut data BPS, pada tahun 2016 sendiri telah terdapat sebanyak 74 juta orang kelas menengah atas, Setiap tahunnya 1

diperkirakan antara 8 juta sampai 9 juta orang baru masuk kelas tersebut dan pada tahun 2020 diperkirakan akan menjadi 141 juta orang. Dengan berbagai fakta diatas, dapat dikatakan Indonesia saat ini dan kedepannya adalah pasar yang sangat menjanjikan bagi bisnis ritel modern. Seperti halnya yang terjadi pada industri ritel nasional, perkembangan jumlah ritel di Kota Padang juga terus bertambah secara pesat, seperti minimarket, supermarket, hypermarket, dan ritel lainnya terus bermunculan baik skala Nasional maupun Lokal. Perkembangan usaha ritel modern di Kota Padang dipaparkan pada tabel 1.1 : Tabel 1.1. Usaha Ritel Modern di Kota Padang Usaha Ritel Modern di Kota Padang NASIONAL LOKAL 1. MDS Basko Grand Mall 1 SJS 2 MDS Sentra Pasar Raya 2 Budiman (2 Cabang) 3 Robinson /Ramayana 3 Citra (23 Cabang) 4 Spar /Ramayana 4 Singgalang (2 Cabang) 5 Food Mart 5 Rili (3 Cabang) 6 Suzuya Dept Store & SuperMarket 6 X-Mart (2 Cabang) 7 TransMartCarrefour (2017) 7 Minang Mart (3 cabang) 8 Giant (2017) 8 Dan banyak lainnnya Sumber: Berbagai Sumber (2016) Menjamurnya toko-toko ritel di Kota Padang semakin meningkatkan persaingan pada industri ini. Persaingan tersebut menyebabkan para retailer saling 2

belomba-lomba untuk menjadi pilihan bagi masyarakat. Konsumen dihadapkan pada banyak pilihan yang mengakibatkan minat konsumen terbagi untuk melakukan pembelian. Maka dari itu, perusahaan ritel dituntut untuk dapat menarik minat konsumen untuk membeli produk/jasa mereka dibanding produk/jasa pesaing. Matahari Departement Store Basko Grand Mall merupakan salah satu contoh ritel modern terbesar di Kota Padang. Matahari Departement Store Basko Grand Mall menjual berbagai macam kebutuhan primer masyarakat berupa pakaian, celana, aksesoris, dan lain-lain. Harga yang ditawarkan bervariasi dan sebanding dengan kualitas serta merek barang-barang yang disediakan dimana disesuaikan dengan konsumen sasaran, yaitu konsumen menengah ke atas. Matahari Departement Store Basko Grand Mall ini berdiri tahun 2010. Matahari Departement Store Basko Grand Mall memperkerjakan lebih dari 200 karyawan. Saat ini, Matahari Departement Store Basko Grand Mall menghadapi permasalahan yaitu persentase kenaikan penjualan ditahun 2015 mengalami penurunan dibandingkan pada tahun sebelumnya. Sesuai dengan data pada Matahari Departement Store Basko Grand Mall tahun 2013 2015 adanya kenaikan penjualan pada tiap tahunnya. Pada tahun 2013 2014 mengalami kenaikan penjualan total sebesar Rp. 913.800.000 yaitu sekitar 7% sedangkan pada tahun 2014 2015 hanya mengalami kenaikan penjualan total sebesar Rp. 359.600.000 yaitu sekitar 3%. Walaupun ada kenaikan pada tiap tahunnya, tetapi pada tahun 2015 tidak mengalami kenaikan penjualan yang signifikan dibandingkan dengan kenaikan penjualan pada tahun 2014. Data Pendapatan 3

Pertahun Matahari Departement Store Basko Grand Mall dipaparkan pada tabel 1.2 : Tabel 1.2. Data Pendapatan Pertahun Matahari Departement Store Basko Grand Mall Laporan keuangan 2013 2014 2015 Penjualan kotor (miliar) 12.746,2 13.660,0 14.019,6 Laba kotor (miliar) 4.363,1 4.648,0 5.471,3 Laba bersih (miliar) 1.150,2 1.419,1 1.580,8 Sumber: Data primer diolah peneliti (2016) Dalam kasus tersebut, terlihat jelas bahwa penurunan jumlah penjualan pada Matahari Departement Store Basko Grand Mall yang tidak lepas dari faktor persaingan. Belum lagi, ditambah ancaman akan masuknya pendatang baru dan produk subtitusi (toko online) serta bertambahnya kekuatan tawar-menawar pembeli dan pemasok, mengharuskan pelaku ritel untuk menggunakan strategi pemasaran yang tepat agar produknya tetap diminati konsumen sehingga penjualan produk mereka terus meningkat. Salah satu cara untuk mempengaruhi perilaku konsumen sehingga produknya agar tetap diminati adalah dengan dapat terus mendorong minat beli konsumen. Minat beli sangatlah penting bagi perusahaan dimana minat beli yang tinggi akan suatu produk akan memungkinkan konsumen melakukan pembelian,sehingga meningkatkan provit perusahaan, sebaliknya minat beli yang rendah akan 4

menurunkan pendapatan perusahaan yang menyebabkan kerugian pada perusahaan tersebut. Salah satu strategi Matahari Departement Store Basko Grand Mall untuk meningkatkan minat beli konsumen adalah dengan cara menghadirkan produk-produk bermerek. Saat ini, Matahari Departement Store Basko Grand Mall menawarkan lebih dari 150 koleksi produk bermerek lokal dan internasional. Produk Bermerek didefinisikan oleh Rizwan (2014) sebagai Produk barang atau jasa yang dipasarkan dengan menggunakan merek atau identitas yang bisa dijadikan perbedaan dengan produk lain dan merupakan jaminan konsisten kualitas nilai tertentu yang diyakini terkandung didalam produk. Menyediakan produk bermerek dinilai salah satu strategi penting oleh Matahari Departement Store Basko Grand Mall. Hal ini dikarenakan target market dari perusahaan ini adalah masyarakat kelas menengah, yang mana kelompok masyarakat dari kelas ini cenderung memilih produk berdasarkan kepercayaan terhadap merek. Hasil penelitian dari MARS Indonesia menunjukkan bahwa sebanyak 43% konsumen Indonesia sangat percaya merek atau dengan kata lain menyukai produk-produk bermerek (Mars, Maret 2012). Ketika konsumen mempunyai kepercayaan yang tinggi terhadap suatu produk bermerek, maka ia akan sangat terlibat dan sangat selektif dalam keputusan pembeliannya Hal ini sebagaimana diperkuat oleh Taufik (2011) yang menyatakan bahwa konsumen menengah ke atas, memiliki preferensi 49% untuk membeli produk berdasarkan merek dibandingkan harga, fitur ataupun model. Jadi, produk 5

bermerek memiliki daya tarik yang sangat kuat untuk menggiring konsumen khususnya kelas menengah, untuk melakukan pembelian terhadap produk bermerek tersebut. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Rizwan et al. (2014) terdapat pengaruh antara produk bermerek terhadap minat beli konsumen. Dalam penelitian yang dilakukan Satyo dan Suprihadi (2013) menyatakan hal yang sama bahwa merek produk dapat membangun persepsi yang berdampak pada perilaku konsumen berupa keputusan untuk membeli. Top 10 Selling Brand di Matahari Department Store dipaparkan pada Tabel 1.3 : Tabel 1.3 Top 10 Selling Brand Matahari Basko Grand Mall No. Jenis merek No. Jenis merek 1 Nevada 6 Maybelline 2 Details 7 Pierre Cardin 3 Little M 8 Levi s 4 Super T 9 Jane Lorissa 5 American Jeans 10 Fladeo Sumber: Matahari.co.id (2016) Harga merupakan faktor yang selalu menjadi pertimbangan konsumen dalam menyikapi suatu pembelian produk. Harga yang dapat dijangkau konsumen, serta harga yang dibawah nilai produk atau sesuai dengan manfaat dapat menarik minat konsumen. Maka dari itu, menentukan harga yang tepat untuk produk yang ingin dijual dinilai penting. Dalam hal ini, pihak Matahari Department Store menyediakan produk bermerek dengan harga-harga yang variatif dari yang murah 6

hingga yang mahal. Varian harga yang ditawarkan tersebut akan memberikan pilihan bagi konsumen yang akan menimbulkan minat beli terhadap produk bermerek yang ditawarkan Matahari Department Store. Selanjutnya, Matahari Department Store juga menampilkan harga dalam setiap produknya dan dikemas secara menarik misal Rp.99.900 atau Rp.149.000, strategi harga tersebut dapat menimbulkan berbagai persepsi yang menarik perhatian konsumen. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Tambunan (2012) menemukan bahwa harga berpengaruh positif terhadap minat beli. Strategi harga Matahari Department Store seperti yang dipaparkan pada Tabel 1.4 : No. Tabel 1.4 Strategi Harga Matahari Basko Grand Mall Strategi Harga 1 Harga ditampilkan dalam produk yang dijual 2 Harga ditulis dalam bentuk yang menarik misal Rp. 99.000,00 3 Harga diberi tulisan special price Sumber: Matahari.co.id (2016) Selanjutnya promosi penjualan merupakan salah satu strategi untuk memperkenalkan dan memancing minat beli konsumen terhadap suatu produk/jasa agar perusahaan dapat meningkatkan penjualannya. Aktifitas promosi penjualan Matahari Department Store dapat dikatakan cukup agresif, yaitu meliputi, diskon, kupon, free product, pajangan dan demonstrasi di titik pembelian. Bentuk strategi ini sering digunakan untuk menghasilkan tanggapan yang lebih cepat dari konsumen karena pada dasarnya promosi penjualan 7

menciptakan persuasi langsung yang bertujuan untuk merangsang pembelian produk dengan segera. Selain itu, promosi sangat besar peranannya dalam meningkatkan volume penjualan barang atau jasa. Bila diperhatikan, promosi penjualan yang lebih intensif juga biasanya dilakukan pada moment-moment spesial seperti Hari Raya Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru. Biasanya, memasuki moment tersebut, minat beli konsumen akan sangat tinggi. Kondisi tersebut justru dimanfaatkan oleh pihak Matahari Department Store untuk meningkatkan penjualan melalui berbagai alat promosi penjualan yang dikombinasikan secara opitimal. Berdasarkan hasil wawancara dengan manajer terkait, jumlah pendapatan Matahari Department Store naik tiga kali lipat saat moment-moment spesial tersebut. Pengaruh promosi penjualan terhadap minat beli konsumen penting untuk diperhatikan karena berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Komacaz (2000), dengan mengetahui data, tingkat dan prilaku konsumen maka retailer dapat menggunakannya untuk membuat strategi promosi yang efektif. Matahari Department store melakukan strategi berupa promosi penjualan seperti yang dipaparkan pada Tabel 1.5 : Tabel 1.5 Kegiatan Promosi Matahari Basko Grand Mall No. Jenis kegiatan Promosi Penjualan 1 2 3 4 5 6 7 Diskon antara 10%-70% Double diskon 50% + 20% Diskon 20% untuk merek tertentu dengan menggunakan kartu kredit BCA Matahari, Penawaran beli dua gratis 1 One day sale (diskon satu hari) Belanja 150 ribu dapat 50 ribu Belanja 1 diskon 30%, beli 2 diskon 50% Sumber: Matahari.co.id (2016) 8

Selanjutnya, untuk menarik minat konsumen, salah satunya adalah dengan memiliki citra toko yang baik. Citra toko merupakan persepsi konsumen pada sebuah toko dibandingkan toko lain (Bellenger dan Goldstrucker, 2002). Sebuah perusahaan yang terus-menerus memegang citra baik pada masyarakat akan mendapatkan posisi yang lebih baik di pasar, keunggulan kompetitif yang berkelanjutan, meningkatkan pangsa pasar dan kinerja (Stephen, et al., 2007). Yoo (2012) dalam penelitiannya mengatakan bahwa, citra toko yang baik akan meningkatkan kemungkinan konsumen untuk melakukan pembelian. Menciptakan citra toko yang baik dapat dilakukan dengan cara memberikan suasana yang menyenangkan bagi konsumen pada saat di dalam toko, karena konsumen yang merasa senang diharapkan akan melakukan pembelian. Salah satu cara yang di lakukan oleh Matahari Departement Store Basko Grand Mall adalah dengan menyunguhkan pelayanan konsumen yang maksimal, serta memanjakan konsumen dengan amosfer toko yang menarik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra toko seperti warna, pencahayaan, dekorasi interior, musik dan wewangian dapat mempengaruhi minat beli konsumen (Turkey dan Milliman, 2000). Selain itu, citra toko juga dapat dipengaruhi oleh berbagai strategi pemasaran yang dilakukan oleh Matahari Department Store. Strategi pemasaran ini dilakukan untuk memberikan rangsangan yang mampu membangun persepsi positif terhadap toko sehingga meningkakan citra toko, yang mana dapat menambah ketertarikan minat konsumen untuk melakukan pembelian. Citra toko sangat diperlukan dalam strategi pemasaran yang akan merangsang perilaku 9

pembelian. Seperti yang dijelaskan oleh Faryabi et al., (2015)dalam penelitiannya bahwa ada keterkaitan hubungan positif antara merek produk, harga dan strategi penjualan terhadap citra toko dan berdampak pada minat beli. Relevan dengan uraian diatas, peneliti melakukan pra-survei kepada 30 pengunjung Matahari Department Store Basko Grand Mall, yang bertujuan untuk menemukan faktor minat beli di Matahari Departement Store Basko Grand Mall. Hasil dari prasurvei yang dilakukan peneliti sebagai berikut: (1) 30% responden tertarik berbelanja di Matahari Departement Store Basko Grand Mall dikarenakan Produk bermerek yang berkualitas(2) 50% responden tertarik berbelanja di Matahari Departement Store Basko Grand Mall dikarenakan banyaknya diskon (3) 20% responden tertarik berbelanja di Matahari Departement Store Basko Grand Mall dikarenakan puas terhadap fasilitas dan layanan yang diberikan. Hasil dari pra-survei di atas menunjukan bahwa produk bermerek, harga dan promosi penjualan serta citra toko ini diperkuat dengan teori-teori dan penelitian terdahulu bahwa keempat subjek kajian ini mempengaruhi minat beli. Berdasarkan fenomena di atas, Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan pengaruh produk bermerek, harga dan promosi penjualan yang dilakukan oleh Matahari Department Store Basko Grand Mall dampaknya terhadap citra toko serta minat beli konsumen. Penelitian dilakukan di Matahari Departement Store Basko Grand Mall sebagai lokasi penelitian karena Matahari Departement Store Basko Grand Mall merupakan perusahaan ritel terbesar di Padang yang memiliki banyak pelanggan 10

dibandingkan dengan Ramayana, dimana pengunjung perbulannya mencapai 63.293 orang. 1.2. Rumusan Masalah Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah pengaruh produk bermerek terhadap minat beli konsumen pada Matahari Departement Store Basko Grand Mall? 2. Bagaimanakah pengaruh harga terhadap minat beli konsumen pada Matahari Departement Store Basko Grand Mall? 3. Bagaimanakah pengaruh promosi penjualan terhadap minat beli konsumen pada Matahari Departement Store Basko Grand Mall? 4. Bagaimanakah pengaruh produk bermerek terhadap citra toko Matahari Departement Store Basko Grand Mall? 5. Bagaimanakah pengaruh harga terhadap citra toko Matahari Departement Store Basko Grand Mall? 6. Bagaimanakah pengaruh promosi penjualan terhadap citra toko Matahari Departement Store Basko Grand Mall? 7. Bagaimanakah pengaruh citra toko terhadap minat beli konsumen pada Matahari Departement Store Basko Grand Mall? 8. Bagaimanakah pengaruh produk bermerek terhadap minat beli konsumen melalui citra toko pada Matahari Departement Store Basko Grand Mall? 11

9. Bagaimanakah pengaruh harga terhadap minat beli konsumen melalui citra toko pada Matahari Departement Store Basko Grand Mall? 10. Bagaimanakah pengaruh promosi penjualan terhadap minat beli konsumen melalui citra toko pada Matahari Departement Store Basko Grand Mall? 1.3. Tujuan Penelitian Sesuai dengan masalah yang dikemukan diatas, makan adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh produk bermerek terhadap minat beli pada Matahari Departement Store Basko Grand Mall. 2. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh harga terhadap minat beli pada Matahari Departement Store Basko Grand Mall. 3. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh promosi penjualan terhadap minat beli pada Matahari Departement Store Basko Grand Mall. 4. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh produk bermerek terhadap citra toko Matahari Departement Store Basko Grand Mall. 5. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh harga terhadap citra toko Matahari Departement Store Basko Grand Mall. 6. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh promosi penjualan terhadap citra toko Matahari Departement Store Basko Grand Mall. 12

7. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh citra toko terhadap minat beli pada Matahari Departement Store Basko Grand Mall. 8. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh produk bermerek melalui citra toko terhadap minat beli pada Matahari Departement Store Basko Grand Mall. 9. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh promosi penjualan melalui citra toko terhadap minat beli pada Matahari Departement Store Basko Grand Mall. 10. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh harga melalui citra toko terhadap minat beli pada Matahari Departement Store Basko Grand Mall. 1.4. Manfaat Penelitian Hasil dari penilitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Kegunaan Akademis a. Bagi perguruan tinggi, hasil penelitian diharapkan dapat menjadii dokumen akademik yang berguna untuk dijadikan acuan bagi sivitas akademika serta dapat digunakan sebagai pembandingan penelitian berikutnya. b. Sebagai sarana dan media untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan sebagai bahan literature untuk menambah wacana baru bagi dunia akademis. 13

c. Memperkaya khasanah penelitian yang ada serta dapat digunakan sebagai pembandingan penelitian berikutnya. 2. Kegunaan Praktis a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi pengambilan kebijakan, baik dari kalangan pimpinan universitas, pemerintah, maupun stakeholder terkait dalam upaya meningkatkan minatt pembelian konsumen. b. Bagi Matahari Departement Store Basko Grand Mall, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan yang berguna sebagai dasar yang objektif dalam pengambilan keputusan serta sebagai pedoman untuk menentukan langkah-langkah strategi pemasaran yang akan dilakukan oleh perusahaan di masa yang akan datang. 14