Judul: Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Ekonomi (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015) Nama: Ni Kadek Nyupina Dewi NIM : 1306305019 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kinerja lingkungan terhadap kinerja ekonomi. Kinerja lingkungan diproksikan dengan peringkat PROPER dan kinerja ekonomi dihitung dengan menggunakan return saham. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 22 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan mengikuti program PROPER pada tahun 2013-2015 dengan 66 observasi. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode nonpropability sampling dengan teknik purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis linear sederhana. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa kinerja lingkungan tidak berpengaruh terhadap kinerja ekonomi yang ditunjukkan oleh nilai signifikansi sebesar 0,991 > 0,05. Kata kunci: kinerja lingkungan, kinerja ekonomi, manufaktur
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I BAB II BAB III PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 6 1.3 Tujuan Penelitian... 6 1.4 Kegunaan Penelitian... 6 1.5 Sistematika Penulisan... 7 KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori dan Konsep... 9 2.1.1 Teori Legitimasi... 9 2.1.2 Teori Stakeholder... 11 2.1.3 Teori Sinyal (Signalling Theory)... 12 2.1.4 Kinerja Lingkungan... 13 2.1.5 Kinerja Ekonomi... 18 2.2 Hipotesis Penelitian... 20 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian... 22 3.2 Lokasi atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian... 22 3.3 Obyek Penelitian... 23 3.4 Identifikasi Variabel... 23 3.5 Definisi Operasional Variabel... 23 3.5.1 Kinerja Lingkungan... 23 3.5.2 Kinerja Ekonomi... 24 3.6 Jenis dan Sumber Data... 25 3.6.1 Jenis Data... 25 3.6.2 Sumber Data... 26 3.7 Populasi, Sampel dan Metode Penentuan Sampel... 26 3.7.1 Populasi... 26 3.7.2 Sampel dan Metode Penentuan Sampel... 26 3.8 Metode Pengumpulan Data... 27 3.9 Teknik Analisis Data... 27 3.9.1 Uji Asumsi Klasik... 27
3.9.2 Analisis Linear Sederhana... 29 3.9.3 Uji Kelayakan Model dan Uji Hipotesis... 30 BAB IV BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian... 32 4.2 Hasil Penelitian... 33 4.2.1 Uji Asumsi Klasik... 33 4.2.2 Analisis Linear Sederhana... 35 4.2.4 Uji Statistik F... 36 4.2.5 Uji Parsial (Uji t)... 37 4.2.6 Analisis Koefisien Determinasi... 38 4.3 Pembahasan Hasil Penelitian... 39 4.3.1 Kinerja Lingkungan Berpengaruh terhadap Kinerja Ekonomi... 39 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan... 41 5.2. Saran... 41 DAFTAR RUJUKAN... 43 LAMPIRAN-LAMPIRAN... 48
DAFTAR TABEL No. Tabel Halaman 2.1 Peringkat PROPER... 17 3.1 Skor berdasarkan Tingkat PROPER... 24 4.1 Proses Pemilihan Sampel... 32 4.2 Hasil Uji Normalitas... 33 4.3 Hasil Uji Autokorelasi... 34 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas... 35 4.5 Hasil Analisis Linear Sederhana... 36 4.6 Hasil Uji Kelayakan Model... 37 4.7 Hasil Uji Hipotesis...... 37 4.8 Hasil Analisis Koefisien Determinasi... 38
DAFTAR GAMBAR No. Gambar Halaman 3.1 Desain Penelitian... 22
DAFTAR LAMPIRAN No. Lampiran Halaman 1 Daftar Nama Perusahaan Sampel... 47 2 Hasil Tabulasi Data... 48 3 Hasil Analisis Linear Sederhana... 53 4 Hasil Uji Normalitas... 54 5 Hasil Uji Autokorelasi... 55 6 Hasil Uji Heteroskedastisitas... 56
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu isu yang sedang menjadi perhatian masyarakat saat ini adalah banyaknya terjadi bencana alam, perubahan iklim serta permasalahan lingkungan. Hal ini dapat dilihat dari seringnya terjadi bencana alam di Indonesia seperti banjir, tanah longsor, serta kebakaran hutan. Polusi udara dan air, kebisingan suara, dan pencemaran akibat bahan kimia adalah sebagian dari permasalahan yang menjadi pusat perhatian saat ini. Masalah-masalah tersebut muncul diakibatkan oleh pencemaran lingkungan yang salah satunya disebabkan oleh semakin berkembangnya kegiatan industri yang mengubah fungsi lahan menjadi kawasan industri (Dunlap and Scarce, 1991) serta rendahnya perhatian perusahaan terhadap dampak pencemaran lingkungan dari aktivitas industri perusahaan. Mengingat dampak dari buruknya pengelolaan lingkungan yang semakin terlihat, permasalahan lingkungan yang terjadi merupakan faktor penting yang perlu dikaji secara mendalam sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan dan perbaikan yang tepat. Beberapa isu permasalahan lingkungan seperti isu tentang permasalahan limbah industri dan pencemaran lingkungan oleh perusahaan kertas di Riau yang mendapat protes dari masyarakat setempat. Belum lagi persoalan PT. Lapindo Brantas di Sidoarjo dengan lumpur yang tiada henti-hentinya mengakibatkan kerusakan lingkungan dan menelantarkan ribuan masyarakat sekitar, yang sampai saat ini belum juga terselesaikan. Selain itu, pencemaran Sungai Citarum yang diakibatkan oleh industri manufaktur yang berada di sekitar aliran Sungai Citarum. Data penyampelan di lokasi-lokasi pembuangan limbah industri menemukan berbagai jenis
logam berat dan senyawa kimia organik yang bersifat toksik dilepaskan begitu saja ke badan sungai, yang berasal dari limbah industri utama yang berada di Daerah Aliran Sungai Citarum antara lain industri tekstil, industri penyamakan kulit, industri makanan, dan industri elektroplating. Dampak dari bahan pencemar tersebut yaitu, perubahan tingkat keasaman air, membunuh organisme, mengganggu proses fisiologi atau metabolisme, atau merusak organorgan hewan, serta mengancam kesehatan manusia. Pemerintah masih mengandalkan model pendekatan atur dan awasi (command and control) di mana pemerintah menerapkan baku mutu dan persyaratan yang harus dipatuhi oleh pelaku usaha serta melakukan pengawasan dan penegakan hukum terhadap kasus tersebut. Mobus (2005) menyatakan semakin kuat sanksi yang diberlakukan maka semakin berkurang adanya penyimpangan. Dengan adanya kasus tersebut semakin banyak perusahaan yang sudah memulai untuk memperhatikan lingkungan sekitar perusahaan, yang dapat menghindari protes dari masyarakat dan pemerintah, dimana hal tersebut akan menarik perhatian investor karena perusahaan telah menjalankan tanggung jawabnya terhadap lingkungan. Mengacu pada teori legitimasi, perusahaan seharusnya terus berupaya memastikan bahwa mereka melakukan kegiatan operasional dalam bingkai dan norma yang berlaku di masyarakat atau lingkungan dimana perusahaan berada (Deegan, 1996). Permasalahannya adalah banyak perusahaan yang melaksanakan kegiatan operasionalnya hanya berfokus pada laba yang dihasilkan tanpa memperhitungkan dampak lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan industrinya, sehingga menimbulkan konsekuensi terhadap lingkungan sekitar perusahaan. Segala aktivitas perusahaan, baik secara langsung ataupun tidak langsung, dapat berdampak terhadap lingkungan hidup disekitarnya, sehingga perusahaan diharapkan mempertimbangkan lingkungan hidup di dalam melaksanakan kegiatan operasional perusahaan.
Adapun usaha dari pihak regulasi untuk melestarikan lingkungan hidup agar tetap serasi, selaras dan seimbang telah dilakukan pemerintah dengan menerbitkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, serta Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah sangat peduli terhadap pengelolaan lingkungan hidup. Mulainya diterapkan peraturan tersebut sangat diharapkan agar perusahaan lebih memperhatikan lingkungan hidup di sekitarnya dan dapat mengurangi dampak negatif yang dihasilkan oleh kegiatan operasional perusahaan. Pemerintah melalui Kementrian Lingkungan Hidup telah membentuk suatu program sebagai bentuk penataan lingkungan hidup perusahaan-perusahaan di Indonesia yang disebut dengan PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan). Hal ini dilakukan untuk menilai kinerja lingkungan perusahaan dan memacu agar perusahaan semakin peduli terhadap lingkungannya. Kinerja perusahaan untuk ikut berperan di dalam melestarikan lingkungan sebagai bentuk tanggung jawab sosial dari perusahaan disebut dengan kinerja lingkungan. Kinerja lingkungan diukur dari prestasi perusahaan di dalam mengikuti program PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan) yang dikeluarkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup untuk mendorong penataan perusahaan di dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui instrument informasi. Sehingga banyaknya fenomena lingkungan dan adanya PROPER menyebabkan kinerja lingkungan menjadi variabel yang dipertimbangkan di dalam penelitian ini. Dengan meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan akan membawa dampak positif bagi investor, karena jika perusahaan telah melaksanakan tanggung jawab sosialnya dengan baik kepada masyarakat, maka dimasa yang akan datang risiko perusahaan untuk mendapat tuntutan
hukum dari masyarakat semakin kecil. Dengan melihat kinerja lingkungan perusahaan yang baik, maka akan lebih banyak investor yang tertarik untuk menanamkan modalnya ke perusahaan, sehingga meningkatkan kinerja ekonomi perusahaan (Nofiyana, 2011). Pflieger et al. (2005) menunjukkan bahwa usaha-usaha pelestarian lingkungan oleh perusahaan dapat mendatangkan sejumlah keuntungan, diantaranya ketertarikan pemegang saham dan stakeholder terhadap keuntungan perusahaan akibat pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab. Hasil lain mengindikasikan bahwa pengelolaan lingkungan yang baik dapat menghindari protes dari masyarakat dan pemerintah serta meningkatkan kualitas produk yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan kinerja ekonomi perusahaan. Selain itu, penelitian oleh Iriyanto dan Paskah (2014) juga menyebutkan bahwa kinerja lingkungan merupakan salah satu faktor yang menentukan meningkatnya kinerja ekonomi. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Almilia dan Widjayanto (2007), Wibisono (2011) dan Dian dan Erna (2013) menemukan bahwa kinerja lingkungan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja ekonomi. Namun penelitian yang dilakukan oleh Suratno, dkk. (2006), Titisari dan Khara (2012) dan Karin, et al. (2012) menunjukkan bahwa kinerja lingkungan berpengaruh terhadap kinerja ekonomi. Dasgupta, et.al, 2001 melakukan penelitian mengenai reaksi pasar terhadap kinerja lingkungan dengan perusahaan yang berada di Argentina, Meksiko, Chili, dan Filiphina menunjukan hasil bahwa pasar bereaksi positif terhadap kinerja perusahaan yang baik dan bereaksi negatif terhadap kinerja lingkungan yang buruk. Reaksi tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan Porter dan Linde (1995). Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Iriyanto dan Paskah (2014) yang menunjukkan bahwa kinerja lingkungan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja ekonomi.
Peneliti tertarik meneliti variabel terkait karena hasil penelitian terdahulu yang menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Oleh karena itu, peneliti mencoba kembali meneliti pengaruh kinerja lingkungan terhadap kinerja ekonomi dengan tahun pengamatan yang lebih terkini sehingga hasil penelitian yang dihasilkan diharapkan dapat memberikan informasi terkini. Adapun alasan peneliti memilih perusahaan manufaktur sebagai objek penelitian karena industri manufaktur merupakan industri yang banyak melakukan eksplorasi terhadap lingkungan hidup. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti Pengaruh Kinerja Lingkungan terhadap Kinerja Ekonomi (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015) 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah penelitian sebagai berikut: 1) Apakah kinerja lingkungan berpengaruh terhadap kinerja ekonomi? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini berdasarkan rumusan masalah di atas adalah: 1) Untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh kinerja lingkungan terhadap kinerja ekonomi. 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis antara lain sebagai berikut: 1) Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan teori, terutama yang berkaitan dengan kinerja lingkungan yang dilaksanakan oleh perusahaan dan menjadi bahan referensi kepada pihak-pihak lain yang berkepentingan mengenai subjek atau objek yang terkait dalam penelitian ini. 2) Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran perusahaan akan pentingnya melaksanakan tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungannya akan mempengaruhi nilai perusahaan serta sebagai pertimbangan dalam pembuatan kebijaksanaan perusahaan untuk lebih meningkatkan kepeduliannya pada lingkungan. Bagi pemerintah, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan tentang penetapan berbagai kebijakan mengenai standar pengelolaan lingkungan yang harus dipatuhi oleh perusahaan. 1.5 Sistematika Penulisan Pembahasan skripsi disusun berdasarkan urutan beberapa bab secara sistematis sehingga antara bab yang lainnya mempunyai hubungan yang erat. Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Bab ini menguraikan pendahuluan yang mengemukakan latar belakang masalah, tujuan, dan penggunaan penelitian serta menguraikan sistematika penulisan. Bab II Kajian Pustaka dan Rumusan Hipotesis Bab ini menguraikan berbagai landasan teori yang terkait dengan pokok permasalahan yaitu pengetahuan dan pemahaman tentang kinerja lingkungan dan kinerja ekonomi serta perumusan hipotesis. Bab III Metode Penelitian
Bab ini disajikan mengenai metodologi penelitian yang meliputi lokasi dan data penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, serta teknik-teknik analisis data. Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini dikemukakan tentang gambaran umum daerah penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Bab V Simpulan dan Saran Bab ini dikemukakan simpulan yang diperoleh dari hasil penulisan yang telah dibahas dalam bab sebelumnya serta saran-saran yang diharapkan dapat digunakan oleh pihak yang berkepentingan.