ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD BPR BKK KANTOR CABANG TIRTOMOYO TAHUN NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI LAUT SEJAHTERA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TEGAL SARI KOTA TEGAL

BAB II TEORI PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK. bank, maupun OJK selaku pemilik otoritas dalam mengawasi bank. 1

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA BPR BKK KARANGMALANG CABANG KEDAWUNG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. eksternal sehingga mampu bersaing pada tingkat global dengan lembaga

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD. BPR BANK KLATEN

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT BANK MANDIRI SYARIAH (PERIODE )

Sri Pujiyanti Dr. Ir. E. Susi Suhendra, MS Universitas Gunadarma

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskreptif pada perusahaan, yaitu dengan cara menganalisis data-data

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan atau kondisi keuangan bank dan non keuangan bank merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian.

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. data tertulis lainnya yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan.

BAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN

sampai dengan 30 September 2012 adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu mengembangkan dan memajukan perekonomian di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rasio permodalan diukur dengan membandingkan antara rasio Modal

BAB III METODE PENELITIAN

diteliti yaitu Bank BNI Syariah. Selanjutnya akan dibahas mengenai Sumber Data yaitu

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah

Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode Disusun oleh : Nama : Las Rohana Jurusan : Akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

Analisis Rasio Camel Untuk Menilai Tingkat Kesehatan Pada Bank Muamalat Indonesia

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PT BANK PERKREDITAN RAKYAT NARIBI PERKASA (PERIODE )

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Definisi operasional dalam acuan penelitian ini adalah :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak terlepas dari kaitannya dengan uang. Sebab untuk menjalankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA BANK MUAMALAT INDONESIA, BANK SYARIAH MANDIRI, DAN BNI SYARIAH

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Bank memiliki fungsi utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut :

Analisis Kinerja Keuangan I Made Suidarma dan I Gusti Nengah Darma Diatmika 143

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PT. BPR NARPADA NUSA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor

ANALISIS RASIO KEUANGAN PERBANKAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN BANK (Studi Kasus PD. BPR Bank Daerah Lamongan Periode )

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan yang sangat penting dalam

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu ukuran untuk melihat kinerja keuangan perbankan adalah melalui

BAB V PENUTUP. CAR (Capital Adequacy Ratio) menunjukkan bahwa antara kelompok bank. pemerintah dengan bank umum swasta nasional mempunyai CAR (Capital

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT BPR MASARAN MITRA ANDA KABUPATEN SRAGEN. Oleh: JUNI TRISNOWATI (Dosen FE-UNSA)

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK SINAR MAS, Tbk. DAN PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. MENGGUNAKAN METODE CAMELS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bank merupakan lembaga keuangan yang keberadaannya sangat

DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...

BAB II LANDASAN TEORI. dalam kondisi sehat. Tingkat kesehatan BPR Hasa Mitra periode 2006 sampai

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK INTERNASIONAL

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi

BAB IV ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PT. BPRS LANTABUR TEBUIRENG JOMBANG BERDASARKAN METODE CAMEL

ANALISIS KESEHATAN LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) STUDI KASUS PADA LPD DESA ADAT KEDONGANAN KUTA BADUNG TAHUN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT SEDANA YASA - TABANAN PERIODE DENGAN ANALISIS CAMEL

METODE PENELITIAN. Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu

II. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK MELALUI ANALISIS CAPITAL, ASSETS, MANAGEMENT, EARNING, DAN LIQUIDITY PADA PT BANK MANDIRI (Tbk) DI MAKASSAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip. 1. Pengertian Tingkat Kesehatan Bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bank memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PT BANK DANAMON DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PERIODE TAHUN

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT. BANK JATIM (PERIODE )

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Jacob Abolladaka Pendidikan Ekonomi, FKIP-Undana Kupang-NTT

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA BMT TUMANG BOYOLALI CABANG ANDONG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. sebagai financial intermediary, yaitu sebagai suatu wahana yang dapat

ANALISIS KESEHATAN BANK PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. Faimatul Khoyimah, Elfreda A Lau 2, Suyatin 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. kegunaannya penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PT BANK ARTOS INDONESIA Tbk PERIODE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS

ANALISIS KESEHATAN BANK SYARIAH MANDIRI KCP ULAK KARANG PADANG. Lidya Martha, SE, MM Dosen Tetap pada STIE KBP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta

ANALISIS CAMEL SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MENGUKUR TINGKAT KINERJA BANK (Studi pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Bumi Gora Jaya Periode )

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMELS PADA PD. BPR BANK PASAR KABUPATEN KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang integral dalam upaya deregulasi pemerintah. Tujuan utama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI. Langkah awal yang dilakukan dalam memulai penelitian ini adalah dengan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Syariah, 2015, h. i. 1 Achmad Buchori, Seri Edukasi Perbankan Syariah, Jakarta : Departemen Perbankan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenai posisi keuangan, laporan laba rugi untuk menilai perkembangan

BAB X PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (CAMELS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan dampak yang luas terhadap sendi- sendi perekonomin dunia

BAB III METODE PENELITIAN dengan nama Bank Central Asia NV. Banyak hal telah dilalui sejak saat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT PT. SUKADYARINDANG TAHUN 2001 SAMPAI DENGAN 2005

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada

Analisis Kinerja Keuangan Bank Untuk Mengetahui tingkat Kesehatan Bank (Studi Kasus PT.BNI (Persero), Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan inti dari sistem keuangan setiap negara. Untuk itu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Capital Adequacy Ratio pada tahun 2009 sebesar 11,10% dinyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiata usahanya. Banyak

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang

Analisis Tingkat Kesehatan Bank Pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Lili Nur Indah Sari

Transkripsi:

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD BPR BKK KANTOR CABANG TIRTOMOYO TAHUN 2010 2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Melengkapi dan Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Strata 1 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh NIKA WIBANGUN B100100116 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014 i

HALAMAN PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini telah membaca naskah publikasi dengan judul: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD BPR BKK KANTOR CABANG TIRTOMOYO TAHUN 2010-2012 Yang dipersiapkan dan disusun oleh: NAMA NIM : NIKA WIBANGUN : B100100116 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Surakarta pada tanggal... maret 2014 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima. ii

ABSTRAKSI Penelitian ini berjudul Analisis Tingkat Kesehatan Bank dengan Metode Camel pada PD BPR BKK Kantor Cabang Tirtomoyo Tahun 2010-2012. Tujuannya mengetahui bagaimana tingkat kesehatan bank pada PD BPR BKK Kantor Cabang Tirtomoyo tahun 2010 2012. Data yang digunakan adalah data kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik (angka). Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dan berbentuk dokumen, data ini terdiri dari Laporan Laba rugi dan Neraca tahun 2010-2012. Metode analisis data yang digunakan adalah Analisis kuantitatif dilaksanakan dengan mencari rasio yang didapat oleh masing-masing faktor, kemudian dilakukan penelitian sesuai dengan bobot komponen sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia. Analisis rasionya terdiri dari analisis permodalan, penilaian didasarkan pada CAR (Capital Adequacy Ratio). Kualitas aktiva produktif penilaian pada Aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap kualitas aktiva produktif (KAP), cadangan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang Wajib dibentuk oleh Bank (PPAWPWB), Manajemen terdiri dari manajemen umum dan resiko, Rentabilitas terdiri dari Return on Asset Ratio/ ROA dan Pendapatan Operasional atau Rasio Efisiensi (BOPO), dan Likuiditas terdiri dari Cash ratio dan Loan Deposit Ratio/LDR. Hasil penelitian ini adalah Pengukuran tingkat kesehatan bank pada PD BPR BKK Kantor cabang Tirtomoyo tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 dengan menggunakan metode CAMEL yang meliputi Permodalan, kualitas asset, manajemen, rentabilitas dan likuiditas secara keseluruhan sehat kecuali faktor likuiditas untuk cash ratio tidak sehat. Kata kunci: Tingkat kesehatan bank, CAMEL, Permodalan, kualitas asset, manajemen, rentabilitas, likuiditas iii

PENDAHULUAN Lembaga keuangan perbankan mempunyai peran penting dalam menentukan tingkat pertumbuhan perekonomian suatu negara terutama di dalam era perdagangan bebas dewasa ini. Peluang pasar internasional yang terbuka tersebut perlu dimanfaatkan oleh bank-bank domestik yang besar, kompetitif dan sehat untuk menghadapi tantangan dan peluang baru dari unsur internal dan eksternal sehingga mampu bersaing pada tingkat global dengan lembaga keuangan internasional. Bank merupakan industri yang dalam kegiatan usahanya mengandalkan kepercayaan masyarakat sehingga tingkat kesehatan bank perlu dipelihara. Pemeliharaan tingkat kesehatan bank antara lain dilakukan dengan tetap menjaga likuiditasnya sehingga bank dapat memenuhi kewajiban kepada semua pihak yang menarik atau mecairkan simpanannya sewaktu-waktu. Bank Indonesia sebagai Bank Sentral menetapkan bahwa untuk menilai tingkat kesehatan suatu bank harus didasarkan pada tiga kriteria rasio yaitu rasio likuiditas, rentabilitas/profitabilitas, dan solvabilitas. Kredibilitas suatu bank sebagai lembaga intermediasi secara operasional dapat dilihat dari kemampuan bank tersebut untuk tumbuh dengan sehat sekaligus kuat. Pengertian sehat dan kuat menurut acuan teknis perbankan berdasarkan standar internasional dikaji atas indikator-indikator CAMEL (Capital, Asset Quality, Management, Earning Capacity serta Liquidity) meliputi segi permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen bank, rentabilitas dan likuiditas keuangan. Dari uraian diatas terdapat arti penting kesehatan bank untuk mengkaji lebih lanjut tentang kondisi keuangan pada PD BPR BKK Kantor Cabang Tirtomoyo, sehingga penulis mengambil judul penelitian ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD BPR BKK KANTOR CABANG TIRTOMOYO TAHUN 2010 2012. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat kesehatan pada PD BPR BKK Kantor Cabang Tirtomoyo periode tahun 2010 2012. 1

TINJAUAN PUSTAKA Dengan pesatnya perkembangan perbankan di Indonesia yang antara lain ditandai dengan banyaknya bank-bank yang bermunculan, maka sangat diperlukan suatu pengawasan terhadap bank-bank tersebut. Dalam hal ini Bank Indonesia sebagai bank sentral memerlukan suatu kontrol terhadap bank-bank untuk mengetahui bagaimana keadaan keuangan serta kegiatan usaha masing-masing bank. Oleh karena itu secara berkala Bank Indonesia mengadakan suatu standar pengawasan dengan melakukan penilaian terhadap tingkat kesehatan suatu bank berdasarkan informasi antara lain dari laporan-laporan seperti neraca beserta rekening administratif, daftar rincian surat berharga yang dimiliki dan diterbitkan, daftar rincian kredit yang diberikan, daftar rincian penyertaan, daftar rincian laba/rugi dan lain-lain yang secara rutin harus dilaporkan kepada Bank Indonesia. Analisis CAMEL adalah suatu metode analisis keuangan perbankan yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan bank yang bersangkutan. Selain itu juga untuk mengukur apakah manajemen bank telah melaksanakan system perbankan dengan asas-asas yang sehat. Penilaian kesehatan akan berpengaruh terhadap kemampuan bank dan loyalitasnya nasabah terhadap bank yang bersangkutan. Salah satu alat untuk mengukur kesehatan bank dengan analisa CAMEL. Unsur-unsur penilaian CAMEL adalah Capital (Permodalan), Assets (Kualitas Assets), Management (Manajemen), Earning (Rentabilitas), Liquidity (Likuiditas) (Kasmir, 2003: 259). METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi dan kuesioner. Data yang digunakan adalah data kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik (angka). Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah Analisis kuantitatif dilaksanakan dengan mencari rasio yang didapat oleh masingmasing faktor, kemudian dilakukan penelitian sesuai dengan bobot komponen sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia. 2

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini adalah Pengukuran tingkat kesehatan bank pada PD BPR BKK Kantor cabang Tirtomoyo tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 dengan menggunakan metode CAMEL yang meliputi Permodalan, kualitas asset, manajemen, rentabilitas dan likuiditas secara keseluruhan sehat kecuali faktor likuiditas untuk cash ratio tidak sehat. 1. Faktor permodalan = Capital (C) Tabel IV.1 Perhitungan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) BKK Tirtomoyo Wonogiri Per 31 Desember 2010 No Keterangan Nominal Resiko 1 Kas 117.176.700 0,00 0 2 Antar Bank Aktiva 0 20,00 0 3 Kredit yang diberikan 6.201.259.972 100,00 6.201.259.972 4 Aktiva Tetap dan 176.599.628 100,00 176.599.628 Inventaris 5 Rupa-rupa aktiva 3.436.900 100,00 3.436.900 Jumlah ATMR 6.381.296.500 Tabel IV.2 Perhitungan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) BKK Tirtomoyo Wonogiri Per 31 Desember 2011 No Keterangan Nominal Resiko 1 Kas 167.754.800 0,00 0 2 Antar Bank Aktiva 0 20,00 0 3 Kredit yang diberikan 6.934.220.670 100,00 6.934.220.670 4 Aktiva Tetap dan 177.730.213 100,00 177.730.213 Inventaris 5 Rupa-rupa aktiva 3.953.250 100,00 3.953.250 Jumlah ATMR 7.115.904.133 Sumber : Neraca BPR BKK Wonogiri Kantor cabang Tirtomoyo Tahun 2011 3

Tabel IV.3 Perhitungan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) BKK Tirtomoyo Wonogiri Per 31 Desember 2012 No Keterangan Nominal Resiko 1 Kas 199.990.900 0,00 0 2 Antar Bank Aktiva 0 20,00 0 3 Kredit yang diberikan 9.045.193.677 100,00 9.045.193.677 4 Aktiva Tetap dan 222.811.351 100,00 222.811.351 Inventaris 5 Rupa-rupa aktiva 2.512.000 100,00 2.512.000 Jumlah ATMR 9.270.517.028 Sumber : Neraca BPR BKK Wonogiri Kantor cabang Tirtomoyo Tahun 2012 Tabel IV.4 Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum BKK Tirtomoyo Wonogiri Per 31 Desember 2010 No Keterangan Nominal Resiko 1 Modal disetor 379.900.850 100,00 379.900.850 2 Cadangan 236.489.091 100,00 236.489.091 3 Laba (Rugi) Tahun berjalan 1.062.888.463 100,00 1.062.888.463 4 (Kekurangan 0 100,00 0 Pembentukan PPAP) Jumlah Modal Inti 1.679.278.404 5 Penyis. PPAP Bank/ 92.810.102 100,00 92.810.102 Modal pelengkap Jumlah Modal 1.772.088.506 Bank 6 Modal minimum 510.503.720 (8% X ATMR) 7 Ratio Modal (Modal:ATMR) 27,77 % Sumber : Neraca BPR BKK Wonogiri Kantor cabang Tirtomoyo Tahun 2010 4

Tabel IV.5 Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum BKK Tirtomoyo Wonogiri Per 31 Desember 2011 No Keterangan Nominal Resiko 1 Modal disetor 457.044.850 100,00 457.044.850 2 Cadangan 236.489.091 100,00 236.489.091 3 Laba (Rugi) Tahun berjalan 1.127.175.219 100,00 1.127.175.219 4 (Kekurangan 0 100,00 0 Pembentukan PPAP) Jumlah Modal Inti 1.820.709.160 5 Penyis. PPAP Bank/ 82.859.824 100,00 82.859.824 Modal pelengkap Jumlah Modal 1.903.568.984 Bank 6 Modal minimum 569.272.331 (8% X ATMR) 7 Ratio Modal 26,75 % (Modal:ATMR) Sumber : Neraca BPR BKK Wonogiri Kantor cabang Tirtomoyo Tahun 2011 Tabel IV.6 Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum BKK Tirtomoyo Wonogiri Per 31 Desember 2012 No Keterangan Nominal Resiko 1 Modal disetor 457.044.850 100,00 457.044.850 2 Cadangan 236.489.091 10,00 236.489.091 3 Laba (Rugi) Tahun berjalan 1.236.332.649 10,00 1.236.332.649 4 (Kekurangan 0 10,00 0 Pembentukan PPAP) Jumlah Modal Inti 1.929.866.590 5 Penyis. PPAP Bank/ 96.873.895 100,00 96.873.895 Modal pelengkap Jumlah Modal 2.026.740.485 Bank 6 Modal minimum 741.641.362 (8% X ATMR) 7 Ratio Modal (Modal:ATMR) 21,86 % Sumber : Neraca BPR BKK Wonogiri Kantor cabang Tirtomoyo Tahun 2012 5

Perhitungan rasio dalam permodalan PD BPR BKK Wonogiri cabang Tirtomoyo adalah: Tahun Tabel IV.7 Hasil Perhitungan Capital Adequace Ratio (CAR) PD BKK Wonogiri Cabang Tirtomoyo Tahun 2010-2012 Total Modal Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) CAR (1:2)x100% Nilai Kredit (3:0,1%)+1 2010 1.772.088.506 6.381.296.500 27,77 278,7 25 2011 1.903.568.984 7.115.904.133 26,75 268,5 25 2012 2.026.740.485 9.270.517.028 21,86 219,6 25 Sumber: Hasil Perhitungan Capital Adequace Ratio (CAR) 2. Aktiva = Asset (A) Tabel IV. 8 Kualitas Aktiva Produktif Yang Di Klasifikasikan PD BPR BKK Wonogiri Cabang Tirtomoyo Tahun 2010 Kolektibilitas Pinjaman Nominal PPAP PPAP yang wajib dibentuk Lancar 6.201.259.972 92.810.102 92.810.102 Kurang Lancar 0 0 0 Diragukan 0 0 0 Macet 0 0 0 Sumber: Neraca BPR BKK Wonogiri Kantor cabang Tirtomoyo Tahun 2010 Tabel IV. 9 Kualitas Aktiva Produktif Yang Di Klasifikasikan PD BPR BKK Wonogiri Cabang Tirtomoyo Tahun 2011 Kolektibilitas Pinjaman Nominal PPAP PPAP yang wajib dibentuk Lancar 6.934.220.670 82.859.824 82.859.824 Kurang Lancar 0 0 0 Diragukan 0 0 0 Macet 0 0 0 Sumber: Neraca BPR BKK Wonogiri Kantor cabang Tirtomoyo Tahun 2011 6

Tabel IV. 10 Kualitas Aktiva Produktif Yang Di Klasifikasikan PD BPR BKK Wonogiri Cabang Tirtomoyo Tahun 2012 Kolektibilitas Pinjaman Nominal PPAP PPAP yang wajib dibentuk Lancar 9.045.193.677 96.873.895 96.873.895 Kurang Lancar 0 0 0 Diragukan 0 0 0 Macet 0 0 0 Sumber : Neraca BPR BKK Wonogiri Kantor cabang Tirtomoyo Tahun 2012 3. Perhitungan Rasio Manajemen = Management (M) Tabel IV.13 Faktor Manajemen PD BPR BKK Wonogiri Cabang Tirtomoyo Tahun 2010 No Komponen Penilaian Jumlah Pertanyaan Jumlah Nilai 1 Manajemen Umum a. Strategi 1 4 b. Struktur 2 8 c. Sistem 4 12 d. Kepemimpinan 3 12 Sub Total 10 36 2 Manajemen Resiko a. Resiko Likuiditas 2 8 b. Resiko Kredit 3 11 c. Resiko Operasional 3 12 d. Resiko Umum 3 12 e. Resio Pemilik 4 14 Sub Total 15 57 Jumlah 25 93 Sumber: PD BPR BKK Wonogiri Cabang Tirtomoyo Tabel IV.14 Faktor Manajemen PD BPR BKK Wonogiri Cabang Tirtomoyo Tahun 2011 No Komponen Penilaian Jumlah Pertanyaan Jumlah Nilai 1 Manajemen Umum a. Strategi 1 4 b. Struktur 2 8 c. Sistem 4 16 d. Kepemimpinan 3 11 Sub Total 10 39 7

2 Manajemen Resiko a. Resiko Likuiditas 2 8 b. Resiko Kredit 3 11 c. Resiko Operasional 3 12 d. Resiko Umum 3 12 e. Resio Pemilik 4 14 Sub Total 15 57 Jumlah 25 96 Sumber: PD BPR BKK Wonogiri Cabang Tirtomoyo Tabel IV.15 Faktor Manajemen PD BPR BKK Wonogiri Cabang Tirtomoyo Tahun 2012 No Komponen Penilaian Jumlah Pertanyaan Jumlah Nilai 1 Manajemen Umum a. Strategi 1 4 b. Struktur 2 8 c. Sistem 4 12 d. Kepemimpinan 3 16 Sub Total 10 40 2 Manajemen Resiko a. Resiko Likuiditas 2 8 b. Resiko Kredit 3 11 c. Resiko Operasional 3 12 d. Resiko Umum 3 12 e. Resio Pemilik 4 15 Sub Total 15 58 Jumlah 25 98 Sumber: PD BPR BKK Wonogiri Cabang Tirtomoyo Tahun Tabel IV. 16 Hasil Perhitungan Manajemen PD BPR BKK Wonogiri Cabang Tirtomoyo Tahun 2010-2012 Manajemen Umum Manajemen Resiko Manajemen Nilai Kredit (3x 25%) 2010 36 57 93 23,25 25 2011 39 57 96 24 25 2012 40 58 98 24,5 25 Sumber: PD BPR BKK Wonogiri Cabang Tirtomoyo 8

4. Penilaian Rasio Rentabilitas a. Rasio Laba terhadap Rata-Rata Aset Tahun Tabel IV. 17 Hasil Perhitungan ROA PD BPR BKK Wonogiri Cabang Tirtomoyo Tahun 2010-2012 Laba sebelum pajak Total Aktiva ROA (1:2) x100% Nilai Kredit Angka rasio 0,015% 2010 1.062.888.463 12.658.917.818 8,40 560 5 2011 1.127.175.219 14.528.627.959 7,76 517 5 2012 1.236.332.649 18.407.553.296 6,72 448 5 Sumber: Hasil Perhitungan ROA tahun 2010-2012 b. Rasio Biaya terhadap Pendapatan (BOPO) Tabel IV. 18 Hasil Perhitungan BOPO PD BPR BKK Wonogiri Cabang Tirtomoyo Tahun 2010-2012 Tahun Biaya Operasional Pendapatan Operasional BOPO (1:2)x100% Nilai Kredit 100-angka rasio 0,08% 2010 867.490.009 1.930.378.472 44,94 688 5 2011 934.546.101 2.061.721.320 45,33 683 5 2012 980.793.318 2.217125.967 44,24 697 5 Sumber: Hasil Perhitungan BOPO tahun 2010-2012 5. Perhitungan Rasio Likuiditas = Liquidity (L) Tabel IV.19 Perincian Likuiditas dan Loan to Deposit Ratio PD BPR BKK Wonogiri Cabang Tirtomoyo Keterangan 2010 2011 2012 Likuiditas Komponen alat likuid Kas 117.176.700 167.754.800 199.990.900 Antar bank Aktiva 0 0 0 Total 117.176.700 167.754.800 199.990.900 Komponen hutang lancar Kewajiban 7.705.551 16.273.285 12.431.827 Tabungan 6.976.689.223 7.304.661.411 10.075.340.557 Deposito 984.650.000 1.390.645.000 1.266.400.000 9

Total 7.969.044.774 8.711.579.696 11.354.172.384 Loan Deposit Ratio Komponen Loan Kredit yang diberikan 6.201.259.972 6.934.220.670 9.045.093.677 Komponen yang diterima Tabungan 6.976.689.223 7.304.661.411 10.075.340.557 Deposito 984.650.000 1.390.645.000 1.266.400.000 Bank Indonesia 0 0 0 Antar Bank Pasiva 0 0 0 Modal Inti 1.679.278.404 1.820.709.160 1.929.866.590 Total 9.640.617.627 10.516.015.571 13.271.607.147 Sumber: PD BPR BKK Wonogiri Cabang Tirtomoyo Keseluruhan hasil penilaian tingkat keesehatan bank pada PD BPR BKK Wonogiri Cabang Tirtomoyo dari tahun 2010 sampai dengan 2012 adalah sebagai berikut : Tabel IV.22 Rekapitulasi Hasil Penilaian Kesehatan Bank Tahun 2010 PD. BPR BKK Wonogiri Cabang Tirtomoyo No Faktor yang dinilai Rasio NK Faktor Nilai akhir Predikat 1 Capital (Permodalan) 27,77 278,7 25 25 Sehat 2 Asset Kualitas Aktifa Produktif 0 150 25 3,750 Sehat PPAP 100 100 5 5 Sehat 3 Manajemen 93 93 25 23,25 Sehat 4 Earning ROA 8,4 560 25 25 Sehat BOPO 44,94 688 5 5 Sehat 5 Likuiditas Cash Ratio 1,47 29,4 5 1,47 Tidak sehat LDR 64,32 5068 5 5 Sehat Total Nilai 93,47 Sehat Sumber: Rekapitulasi Hasil Penilaian Tingkat Kesehatan Bank PD BPR BKK Tirtomoyo tahun 2010 10

Tabel IV.23 Rekapitulasi Hasil Penilaian Kesehatan Bank Tahun 2011 PD. BPR BKK Wonogiri Cabang Tirtomoyo No Faktor yang dinilai Rasio NK Faktor Nilai akhir Predikat 1 Capital (Permodalan) 26,75 268,5 25 25 Sehat 2 Asset Kualitas Aktifa Produktif 0 150 25 3,750 Sehat PPAP 100 100 5 5 Sehat 3 Manajemen 96 96 25 23,24 Sehat 4 Earning ROA 7,76 517 25 25 Sehat BOPO 45,33 683 5 5 Sehat 5 Likuiditas Cash Ratio 1,93 38,6 5 1,93 Tidak sehat LDR 65,94 3406 5 5 Sehat Total Nilai 93,92 Sehat Sumber: Rekapitulasi Hasil Penilaian Tingkat Kesehatan Bank PD BPR BKK Tirtomoyo tahun 2011 Tabel IV.16 Rekapitulasi Hasil Penilaian Kesehatan Bank Tahun 2012 PD. BPR BKK Wonogiri Cabang Tirtomoyo No Faktor yang dinilai Rasio NK Faktor Nilai akhir Predikat 1 Capital (Permodalan) 21,86 219,6 25 25 Sehat 2 Asset Kualitas Aktifa Produktif 0 150 25 3,750 Sehat PPAP 100 100 5 5 Sehat 3 Manajemen 98 98 25 24,5 Sehat 4 Earning ROA 6,72 5448 25 25 Sehat BOPO 44,24 697 5 5 Sehat 5 Likuiditas Cash Ratio 1,76 22 5 1,76 Tidak sehat LDR 68,15 3185 5 5 Sehat Total Nilai 95,01 Sehat Sumber: Rekapitulasi Hasil Penilaian Tingkat Kesehatan Bank PD BPR BKK Tirtomoyo tahun 2012 11

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Pengukuran tingkat kesehatan bank pada PD BPR BKK Kantor cabang Tirtomoyo tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 dengan menggunakan metode CAMEL yang meliputi Permodalan, kualitas asset, manajemen, rentabilitas dan likuiditas secara keseluruhan sehat kecuali faktor likuiditas untuk cash ratio tidak sehat. Hal ini dibuktikan dari: 1. Permodalan = Capital (C) Rasio CAR selama tiga tahun berturut-turut yaitu tahun 2010 sampai dengan 2012 lebih besar dari criteria penilaian tingkat kesehatan bank yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar 8 %.Sehingga tingkat capital pada PD BPR BKK Wonogiri Cabang Tirtomoyo pada tahun 2010 sampai dengan 2012 termasuk kategori sehat dan mendapat pembobotan 25 2. Aktiva = Asset (A) a. Nilai rasio Kualitas Aktiva Produktif (KAP) PD BPR BKK Wonogiri Cabang Tirtomoyo pada tahun 2010, 2011 dan 2012 sebesar 0 %, Rasio kualitas aktiva produktif tahun 2010, 2011 dan 2012 lebih kecil dari kriteria penilaian dari Bank Indonesia yaitu sebesar 10, 36, maka rasio yang dicapai PD BPR BKK Wonogiri Cabang Tirtomoyo dapat dikategorikan dalam kelompok sehat. b. Rasio Penghapusan Penyisihan Aktiva Produktif (PPAP) pada tahun 2010, 2011 dan 2012 PD BPR BKK Wonogiri cabang Tirtomoyo 100% lebih besar dari kriteria penilaian yang ditetapakan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar 81%, maka Rasio Penghapusan Penyisihan Aktiva Produktif (PPAP) pada tahun 2010, 2011 dan 2012 PD BPR BKK Wonogiri cabang Tirtomoyo digolongkan dalam kelompok sehat 3. Manajemen = Management (M) Faktor manajemen secara keseluruhan tergolong sehat, dengan nilai kredit untuk tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 (93%, 96%, dan 98%) melebihi 12

criteria penilaian tingkat kesehatan bank yang ditetapkan Bank Indonesia 81%. 4. Rentabilitas = Earning (E) a. Rasio Return On Asset (ROA) PD BPR BKK Wonogiri Cabang Tirtomoyo tahun 2010, 2010 dan 2012 (8,40%, 7,76% dan 6,72%) lebih besar dari kriteria penilaian tingkat kesehatan bank yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu sebesar 1,22 %, maka Rasio Return On Asset (ROA) PD BPR BKK Wonogiri Cabang Tirtomoyo tahun 2010 dikategorikan dalam kelompok sehat. b. Berdasarkan hasil perhitungan rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) PD BPR BKK Wonogiri Cabang Tirtomoyo tahun 2010, 2011 dan 2012 (44,94%, 45,33% dan 44,24%) menurut kriteria penilaian tingkat kesehatan bank terletak kurang dari dari 93 % maka termasuk kelompok sehat 5. Likuiditas = Liquidity (L) a. Cash Ratio Berdasarkan perhitungan Cash Ratio pada tahun 2010, 2011 dan 2012 rasio yang didapat PD BRP BKK Wonogiri cabang Tirtomoyo sebesar 1,47%, 1,93% dan 1,76%. Cash rasio tahun 2010, 2011 dan 2012 lebih kecil dari Kriteria penilaian tingkat kesehatan bank yang ditetapkan Bank Indonesia sebesar 5% maka cash rasio untuk tahun 2010, 2011 dan 2012 dikelompokkan tidak sehat. b. Loan Deposit Ratio (LDR) Rasio Loan to Deposito (LDR) pada tahun 2010, 2011 dan 2012 ( 64,32%, 65,94% dan 68,15%) lebih kecil dari kriteria penilaian tingkat kesehatan bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu 94,75 %. Maka Rasio Loan to Deposit (LDR) PD. BPR BKK Wonogiri cabang Tirtomoyo tahun 2012 termasuk kelompok sehat Jadi hipotesis dalam penelitian ini adalah Diduga PD BPR BKK Kantor Cabang Tirtomoyo dalam kondisi sehat bila dinilai dengan metode 13

CAMEL yang terdiri dari permodalan, kualitas asset, manajemen, rentabilitas dan likuiditas, terbukti kebenarannya. Saran Dari analisis tingkat kesehatan bank pada PD. BPR BKK Wonogiri Cabang Tirtomoyo yang telah dilakukan dapat diberikan saran-saran yang diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menjaga tingkat kesehatan bank. 1. Bagi PD BPR BKK Kantor Cabang Tirtomoyo a. Rasio modal harus dipertahankan karena permodalan mempunyai bobot yang besar dalam penilaian tingkat kesehatan bank yaitu 25 %. Disamping itu modal merupakan faktor yang penting dalam usaha mengembangkan usaha dan menampung kerugian. b. Rasio cadangan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang dibentuk bank terhadap cadangan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang wajib dibentuk, hendaknya untuk selalu diperhatikan supaya cadangan tersebut selalu sama, sehingga diperoleh tingkat kesehatan yang maksimal. c. Pelaksanaan faktor manajemen yang terdiri atas manajemen umum dan manajemen resiko perlu ditingkatkan supaya mendapatkan nilai yang maksimal. d. Rentabilitas selama 3 tahun selalu sehat maka ROA maupun BOPO harus dipertahankan. e. Likuiditas untuk cash ratio masih tergolong tidakm sehat maka perlu adanya perbaikan yaitu menambah alat likuid atau mengurangi kewajiban likuid. Untuk LDR selama 3 tahun tergolong sehat maka harus dipertahankan dan ditingkatkan. 2. Bagi para peneliti selanjutnya diharapkan lebih memperluas penelitian dengan melakukan penelitian pada beberapa perusahaan perbankan serta memperpanjang periode penelitian sehingga hasil peneltian akan jauh lebih sempurna. 14

DAFTAR PUSTAKA Ali Masyhud. 2004. Asset Liability Management Menyiasati Risiko Pasar Dan Risiko Operasional Dalam Perbankan, Cetakan Pertama. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Bambang Riyanto. 1999. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: Yayasan Badan Penerbit Gadjah Mada. -------------------, 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi 4.Yogyakarta: Yayasan Badan Penerbit Gadjah Mada Budi Santoso, Triandaru, Sigit, Totok, 2005, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, edisi kedua, Jakarta: Salemba Empat. Dharnaeny Taufik. 2010. Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan BPR Hasa Mitra Dengan Metode Camel (Periode 2006-2010).Skripsi Eka Puji Lestari. 2011. Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Pada PT. Bank Muamalat Syariah, Tbk Cabang Denpasar. Skripsi Hanna Mauriche, 2008, Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Dengan Menggunakan Rasio Camel (Studi Kasus PT. Bank Negara Indonesia 46. Skripsi Herman Darmawi, 2011. Manajemen Perbankan, Jakarta: PT. Bumi Aksara. Hermansyah, 2008. Hukum Perbankan Nasional Indonesia, cetakan. Keempat, Jakarta : Kencana Prenada Media Group Kasmir. 2002. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Kasmir. 2003. Bank Dan Lembaga Keuangan lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Kuncoro dan Suhardjono, 2002, Manajemen Perbankan (Teori dan Aplikasi), Edisi Pertama, Yogyakarta: Penerbit BPFE. M Manullang. 1980. Pengantar Ekonomi Perusahaan. Medan: Ghalia Indonesia Muchamad Fauzy. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Subuah Pengantar. Semarang: Wali Songo Press Mudrajad Kuncoro. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta: Erlangga. 15

Suharsimi Arikunto, 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 30/11/KEP/DIR/1997 dan Nomor 30/227/KEP/DIR/1998 Tentang Kesehatan Bank Sutojo Siswanto.1997. Manajemen Terapan Bank. Jakarta: Pustaka Bhineka Presindo 16