*Arip Ambulan Panjaitan, *Ria Damayanti, *Hesty Wiarisa, *Kiki Lusrizanuri. *Program Studi Kesehatan Masyarakat, STIKes Kapuas Raya Sintang

dokumen-dokumen yang mirip
Faktor-Faktor yang Berhubungan Terhadap Pernikahan Dini Pada Pasangan Usia Subur di Kecamatan Mapanget Kota Manado

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB.

BAB I PENDAHULUAN. Undang Nomor 1 Tahun 1974 Pasal 7 Ayat 1 tentang Perkawinan menuliskan

PERBEDAAN PENGETAHUAN HIV/AIDS PADA REMAJA SEKOLAH DENGAN METODE PEMUTARAN FILM DAN METODE LEAFLET DI SMK BINA DIRGANTARA KARANGANYAR

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

Nurul Fatimah, Isy Royhanaty, Sawitry Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, STIKES Karya Husada Semarang

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI STIKES X TAHUN 2014

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR

PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI PADA KESEHATAN REPRODUKSI DI TASIKMALAYA

Maria Ulfa dan Ika Agustina STIKes Patria Husada Blitar

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI MENARCHE PADA SISWI SMP X DI KOTA CIMAHI TAHUN 2010

PENGARUH INTERVENSI PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA GURU DI SMP X DI KOTA CIMAHI TAHUN 2010

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU SEKSUAL BERISIKO PADA REMAJA

SibueaSH,Angraini DI, AdnyaniNMD Faculty of Medicine Lampung University

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata kunci : penyuluhan kesehatan, perilaku personal hygiene, menstruasi

PENGARUH PENDIDIKAN SEKS TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DALAM PENCEGAHAN SEKS PRANIKAH DI SMA N I PUNDONG BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan kelompok remaja tidak dapat diabaikan begitu saja. World Health

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

PENGARUH PENDIDIKAN SEKSUAL TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA KELAS X TENTANG KEHAMILAN DI LUAR NIKAH DI SMA NEGERI 1 LUMBUNG KABUPATEN CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Remaja atau young people adalah anak yang berusia tahun (World

BAB I PENDAHULUAN. melalui perubahan fisik dan psikologis, dari masa kanak-kanak ke masa

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI DESA LEMPONG KECAMATAN JENAWI KABUPATEN KARANGANYAR

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMA MUHAMMADIYAH 4 KARTASURA

Tri Viviyawati 1 1 Mahasiswa Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PERAN KELUARGA DAN SUMBER INFORMASI (MEDIA) DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PRANIKAH DI SMP 1 PARANG KABUPATEN MAGETAN

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG ABORSI DI SMPN 1 MULAWARMAN BANJARMASIN ABSTRAK

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PENDIDIKAN GIZI SEIMBANG DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENGETAHUAN SISWA SD NEGERI PAJANG III SURAKARTA

ABSTRAK. Kata Kunci : Pengetahuan, sikap, perilaku, kesehatan seksual remaja, kesehatan reproduksi remaja.

(Submited : 16 April 2017, Accepted : 28 April 2017) Dewi Nurhanifah

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT

Riska Megayanti 1, Sukmawati 2*, Leli Susanti 3 Universitas Respati Yogyakarta *Penulis korespondensi

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PEER GROUP TERHADAP PERILAKU SADARI PADA REMAJA PUTRI DI DUSUN CELUNGAN SUMBERAGUNG MOYUDAN SLEMAN

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN PADA REMAJA PUTRI DI SMA 1 PUNDONG BANTUL YOGYAKARTA

ABSTRAK PERBEDAAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU SISWA-SISWI SMA NEGERI X DENGAN SMA SWASTA X KOTA BANDUNG TERHADAP INFFEKSI MENULAR SEKSUAL

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI USIA DINI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS V SD MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Venny Risca Ardiyantini

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERILAKU SEKSUAL REMAJA PADA SISWA SMA DI KECAMATAN BATURRADEN DAN PURWOKERTO

PENGARUH PENDIDIKAN SEKS TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMA NEGERI RONGKOP GUNUNG KIDUL TAHUN 2012

PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Yogyakarta Jalan Ringroad Barat Daya No 1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 2

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERNIKAHAN DINI DI KELURAHAN PANGLI KECAMATAN SESEAN KABUPATEN TORAJA UTARA

Pengaruh Peer Group Terhadap Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja

RABIATHUL IRFANIAH NIM I

BAB I PENDAHULUAN. jawab dalam kehidupan berumah tangga bagi suami istri (Astuty, 2011).

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP ORANG TUA DALAM MENIKAHKAN ANAKNYA DI USIA REMAJA DI DUSUN JOTAWANG BANGUNHARJO BANTUL

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki jumlah remaja sebesar 43,5 juta jiwa (usia 10-

JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS TENTANG INFEKSI MENULAR SEKSUAL

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PERNIKAHAN DINI PADA SISWA KELAS X DI SMK N 1 SEWON KABUPATEN BANTUL DIY

PENGARUH PEMBERIAN PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS PADA REMAJA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA SMK TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMK MUHAMMADIYAH 3 GEMOLONG KARYA TULIS ILMIAH

Disusun Oleh : Henni Nunung Vitasari

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. dari program kesehatan reproduksi remaja adalah untuk membantu remaja

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG SEX EDUCATION

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : RINI INDARTI PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH

HUBUNGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH DENGAN USIA MENIKAH PADA REMAJA YANG MENIKAH DI TAHUN 2015 DI KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNGKIDULYOGYAKARTA 2015

Penyerapan Pengetahuan Tentang Kanker Serviks Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan. The Knowledge Acceptance Of Cervical Cancer Before And After Counseling

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah bagian yang penting dalam masyarakat, terutama di negara

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NUR ALIEF MAHMUDAH

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA MENGENAI MASTURBASI DI SMP X DI KOTA CIMAHI TAHUN 2010

HUBUNGAN KEINTIMAN KELUARGA DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN POLTEKKES BHAKTI MULIA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Fitatul Islamiyah

BAB I PENDAHULUAN. yang belum menikah cenderung meningkat. Hal ini terbukti dari beberapa

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 3, Oktober 2012

ABSTRAK PERBANDINGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA SWASTA DAN SMA NEGERI DI PONTIANAK TAHUN 2014

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU MENGENAI HIV / AIDS PADA SISWA SISWI KELAS DUA DAN TIGA SALAH SATU SMA SWASTA DI KOTA BANDUNG TAHUN 2006

PENGETAHUAN SISWA TENTANG HIV/AIDS SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI DI SMA NEGERI 1 PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2017

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TERHADAP SIKAP SEKSUAL REMAJA DI SMK PIRI 3 YOGYAKARTA 2012

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN HIV DARI IBU KE ANAK (PPIA)

DINATIA BINTARIA S NIM.

SKRIPSI PENGARUH KAMPANYE AKU BANGGA AKU TAHU TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG HIV/AIDS DI SMA DHARMA PRAJA DENPASAR

Dewi Puspitaningrum 1), Siti Istiana 2)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

PENGARUH BUKU SAKU TERHADAP TINGKAT KECUKUPAN GIZI PADA REMAJA (Studi Di SMA Teuku Umar Semarang Tahun 2016)

PERBEDAAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI SMA BERBASIS AGAMA DAN SMA NEGERI DI BANTUL NASKAH PUBLIKASI

STUDI EFEKTIFITAS BUKU SAKU TERHADAP SKOR PENGETAHUAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL PADA SISWA SMA NEGERI BANYUMAS

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN USIA PERNIKAHAN WANITA DI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNG KIDUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU MENIKAH DINI USIA DI BAWAH21 TAHUN di RT 11 WILAYAH KELURAHAN KELAYAN TIMUR

Pengaruh Metode Time Token Arends 1998 Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X IIS SMA Negeri 1 Waru

Universitas Alma Ata Yogyakarta Jalan Ringroad Barat Daya No 1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA WANITA USIA SUBUR DI KELURAHAN BONGSARI SEMARANG BARAT TAHUN 2011

GAMBARAN PENGETAHUAN BAHAYA MEROKOK TERHADAP KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA MASYARAKAT DI DUSUN NGEBEL, KASIHAN BANTUL

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Asti Listyani PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. setelah masa kanak-kanak dan sebelum dewasa, yaitu pada umur tahun

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN AUDIOVISUAL TENTANG HIV/AIDS TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA KELAS X SMK N 1 BANTUL NASKAH PUBLIKASI

Transkripsi:

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERNIKAHAN DINI TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DI SMA NEGERI 4 SINTANG The Influence of Education Health Early Marriage at Senior High School 4 Sintang *Arip Ambulan Panjaitan, *Ria Damayanti, *Hesty Wiarisa, *Kiki Lusrizanuri *Program Studi Kesehatan Masyarakat, STIKes Kapuas Raya Sintang Abstrak Pernikahan dini merupakan suatu pernikahan yang dilakukan oleh seseorang pernikahan yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki umur relatif muda. Umur yang relatif muda dimaksud antara 10-19 tahun. Permasalahan pernikahan dini salah satunya diakibatkan oleh perilaku seks berisiko. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang pernikahan dini terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap remaja dalam pencegahan pernikahan dini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi quasy experimental. Desain ini mempunyai variabel kontrol tetapi tidak digunakan sepenuhnya untuk mengontrol variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan intervensi. Untuk mengetahui peningkatan pengetahuan dan sikap dilakukan melalui kegiatan pretest dan posttest. Dalam penelitian ini, kelompok perlakuan diberikan pendidikan kesehatan tentang pernikahan dini. Pengabilan sampel dengan metode simple random sampling sebanyak 80 orang responden serta dipilih belum pernah mendapatkan pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan diberikan selama 120 menit. Intrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner pretest yang dilakukan sebelum diberikan pendidikan kesehatan dan kuesioner posttest yang dilakukan saat setelah diberikan pendidikan kesehatan. Analisis data menggunakan uji paired t-test. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi terdapat peningkatan pengetahuan dan sikap terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap dengan hasil uji statistik diperoleh nilai t-test. Oleh karena itu diharapkan guru dapat meningkatkan dukungan dan kepedulian terhadap generasi muda agar menjadi lebih baik dimasa yang akan datang. Kata Kunci : Pernikahan Dini, Leaflet, Film, Remaja Abstract Early marriage is a marriage performed by a married person performed by someone who has a relatively young age. The relatively young age is between 10-19 years old. The problem of early marriage is one of them caused by risky sexual behavior. The purpose of this study is to determine the effect of health education on early marriage to increase knowledge and adolescent attitudes in the prevention of early marriage. This research uses a quantitative approach with experimental quasy study design. This design has control variables but is not used entirely to control outside variables that influence the implementation of interventions. To know the increase of knowledge and attitude done through activity of pretest and posttest. In this study, treatment groups were given health education on early marriage. Sampling stages using simple random sampling method were 80 respondents and selected had never received health education. Health education is given for 120 minutes. Intrumen in this study is a pretest questionnaire conducted prior to health education and posttest questionnaires conducted after being given a health education. Data analysis using paired t-test. The result of the research shows that there is influence of reproduction health education, there is an increase of knowledge and attitude toward the increase of knowledge and attitude with the result of statistical test obtained by t-test. Therefore, teachers are expected to increase support and care for young generation to be better in the future. Keywords : Early Marriege, Leaflet, Film, Adolescent Wawasan Kesehatan-ISSN 2087-4995 59

A. Pendahuluan Pernikahan dini masih banyak terdapat di Indonesia, meskipun menurut Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1974 Pasal 7 Ayat 1 tentang Perkawinan menuliskan Perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria sudah mencapai 19 (sembilanbelas) tahun dan pihak wanita sudah mencapai 16 (enambelas) tahun. Pasal 26 UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, orang tua diwajibkan melindungi anak dari perkawinan dini, tetapi pasal ini, sebagaimana UU Perkawinan, tanpa ketentuan sanksi pidana sehingga ketentuan tersebut nyaris tak ada artinya dalam melindungi anak-anak dari ancaman perkawinan dini. Praktik pernikahan dini banyak dipengaruhi oleh tradisi lokal, sekalipun ada ketetapan undang-undang yang melarang pernikahan dini, ternyata ada juga fasilitas dispensasi. Pengadilan agama dan kantor urusan agama sering memberi dispensasi jika mempelai ternyata masih dibawah umur (Arni, 2009). Di Indonesia masih sering terjadi praktek pernikahan dini dibawah umur. Undang-Undang perkawinan dari tahu 1974 juga tidak tegas melarang praktek tersebut. Menurut UU perkawinan, seorang anak perempuan baru boleh menikah diatas usia 16 tahun, seroang anak laki-laki diatas usia 18 tahun, tapi ada juga dispensasi. Jadi, kantor urusan agama (KUA) masih sering memberi dispensasi untuk anak perempuan dibawah 16 tahun (Arni, 2009). Banyak kasus perceraian dialami oleh pasangan yang menikah pada usia muda. Namun, dalam alasan perceraian tentu saja bukan hanya karena alasan menikah muda, melainkan juga karena alasan ekonomi, ketidakcocokan, selingkuh dan lain sebagainya. Tetapi masalah tersebut tentu saja sebagai salah satu dampak dari perkawinan yang dilakukan tanpa kematangan usia dan psikologi (Chariroj, 2004). Menurut Gunadarma (2006) yang dikutip Naibaho (2012), banyak remaja kurang mempertimbangkan aspek-aspek yang berpengaruh ketika menikah muda, terutama pada remaja putri. Hal tersebut khususnya berkaitan dengan penyesuaian diri, baik yang berhubungan degan perubahan dirinya maupun dalam hubungan dengan lingkungan sekitarnya sesua dengan peran barunya dalam sebuah pernikahan. B. Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi quasy experimental. Desain ini mempunyai variabel kontrol tetapi tidak digunakan sepenuhnya untuk mengontrol variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan intervensi. Untuk mengetahui peningkatan pengetahuan dan sikap dilakukan melalui kegiatan pretest dan posttest. Dalam penelitian ini, kelompok perlakuan diberikan pendidikan kesehatan tentang pernikahan dini. Pengabilan sampel dengan metode simple random sampling sebanyak 80 orang responden serta dipilih belum pernah mendapatkan pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan diberikan selama 120 menit. Intrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner pretest yang dilakukan sebelum diberikan pendidikan kesehatan dan kuesioner posttest yang dilakukan saat setelah diberikan pendidikan kesehatan. Analisis data menggunakan uji paired t-test. C. Hasil 1. Hasil Analisis Univariat Tabel 1. Karakteristik Responden Kelompok Variabel Perlakuan Kontrol n % n % Jenis Kelamin Laki-laki 19 47,5 17 42,5 Perempuan 21 52,5 23 57,5 Umur 15 tahun 20 50,0 25 62,5 16 tahun 14 35,0 9 22,5 17 tahun 6 25,0 6 15,0 Wawasan Kesehatan-ISSN 2087-4995 60

Pendidikan Ayah Tidak Tamat SD 2 5,0 3 7,5 SD 19 47,5 18 45,0 SMP 7 17,5 4 10,0 SMA 10 25,0 14 35,0 D3/S1 2 5,0 1 2,5 Pendidikan Ibu Tidak Tamat SD 5 12,5 4 10 SD 19 47,5 18 45,0 SMP 10 25,0 10 25,0 SMA 4 10,0 5 12,5 D3/S1 2 5,0 3 7,5 Berdasarkan tabel 1 hasil penelitian menunjukkan bahwa 47,5% responden lakilaki dan 52,5% responden perempuan dan sebagian besar respnden berumur 15 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden termasuk pada kelompok remaja awal yang berada pada kelas X (sepuluh). Hasil penelitian ini juga menunjukkan mayoritas responden memiliki orangtua dengan pendidikan terakhir SD. Tabel 2 Pengaruh Pendidiakn Kesehatan Tentang Pernikahan Dini Variabel Mean Pretest Posttest SD 95% CI Pengetahuan Kelompok Kontrol 8,75 9,18 2,531 6,12-7,93 Kelompok Perlakuan 9,38 28,58 1,394 28,13-29,02 Sikap Kelompok Kontrol 2,68 8,92 22,198 6,32-7,90 Kelompok Perlakuan 2,34 141,10 6,071 129,54-132,81 P value Berdasarkan tabel 2 di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata pengetahuan responden pada kelompok perlakuan adalah 2,66, dengan standar deviasi 0,997. Selain itu, tabel 2 di atas menunjukkan bahwa terdapat peningkatan rata-rata pengetahuan antara sebelum dan sesudah perlakukan sebesar 19,20 yaitu dari rata-rata awal 9,38 menjadi rata-rata 28,58. D. Pembahasan Berdasarkan tabel 2 di atas menunjukkan bahwa terdapat peningkatan rata-rata pengetahuan antara sebelum dan sesudah perlakuan. Pengetahuan adalah hasil tahu penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya). Pada waktu penginderaan sampai menghasilakan objek, sehingga pengetahuan terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda. Pengetahuan yang diperoleh pada saat pendidikan kesehatan didasarkan pada lima Hasil uji statistik diperoleh nilai p, artinya terdapat perbedaan rata-rata antara sebelum dan sesudah perlakuan atau dengan kata lain peningkatan rata-rata pengetahuan dipengaruhi oleh pemberian perlakuan berupa pendidikan kesehatan tentang pernikahan dini. topik, yaitu anatomi dan fisiologi organ reproduksi, cara memelihara kesehatan organ reproduksi, pubertas, kehamilan dan aborsi serta Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk HIV/AIDS. Dalam hal ini, pendidikan kesehatan yang dilakukan berupa ceramah dengan alat bantu audio visual seperti film dan leaflet disertai tanya jawab. Dalam aplikasinya, kegiatan pendidikan kesehatan ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar di sekolah dan bahkan dapat dikembangakan sehingga bagian dari kurikulum di sekolah. Wawasan Kesehatan-ISSN 2087-4995 61

Promosi kesehatan adalah upaya yang dilakukan terhadap remaja sehingga mereka mau dan mampu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri. sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Green (Notoatmodjo, 2010) bahwa promosi kesehatan adalah segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik dan organisasi yangdirancang untuk memudahkan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan. Promosi kesehatan dalam penelitian ini adalah tentang pernikahan dini. Promosi kesehatan diberikan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja tentang pernikahan dini. Penghetahuan yang diberikan meliputi pengertian pernikahan dini, persiapan berkeluarga, bina keluarga berencana, akibat perilaku seks berisiko dan pencegahan perilaku seks berisiko serta akibat dan upaya pencegahan pernikahan dini. Harapan yang ingin dicapai adalah remaja dapat menerapkan pengetahuan yang dimiliki dalam perilaku hidup sehat, diantaranya dengan kesadaran tidak melakukan perilaku seks berisiko serta menghindari pernikahan dini. Promosi kesehatan diberikan dengan media leaflet dan media film disertai dengan tanya jawab. Menurut Laras (2009) media leaflet adalah bentuk penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan melalui lembaran yang dilipat. Isi informasi dapat dalam bentuk kalimat maupun gambar atau kombinasi. Promosi kesehatan dengan media film adalah gambar-hidup, juga serting disebut movie. Film, secara kolektif, sering disebut sinema. Sinema itu sendiri bersumber dari kata kinematik atau gerak. Metode leaflet dan film ini efektif untuk memberikan informasi yang merupakan bagian dari media pendidikan kesehatan yaitu suatu usaha untuk membantu individu atau kelompok atau masyarakat dalam meningkatkan kemampuan (perilaku) untuk mencapai kesehatan optimal. Promosi kesehatan dengan leaflet dan film juga disertai juga disertai dengan tanya jawab dimana peserta mempunyai kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum dipahaminya. Hal ini akan membuat responden lebih memahami materi yang diberikan. Pemberian promosi kesehatan dengan leaflet tentang pernikahan dini dengan metode penyuluhan merupakan suatu proses belajar untuk mengembangkan pengertian yang benar dan sikap yang positif terhadap kesehatan. Promosi kesehatan dengan leaflet dan film tentang pernikahan dini dapat meningkatkan pengetahuan responden tentang pernikahan dini. Pada akhirnya responden yang diberi promosi kesehatan dengan leaflet dan film dapat melakukan apa yang dianjurkan dalam promosi kesehatan tersebut. Meliono (2007) menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang mengetanai kesehatan, semakin menyadarkan seseorang untuk berperilaku hidup sehat termasuk partisipasi wanita dalam program deteksi dini kanker serviks. Tingkatan pengetahuan ketiga yang tercakup dalam domain kognitif yaitu aplikasi (application) yang diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Partisipasi remaja dalam program PIK-R merupakan suatu bentuk dari aplikasi (application) dalam tingkat pengetahuan tentang pernikahan dini. Menurut WHO, salah satu strategi perubahan perilaku adalah pemberian informasi. Dengan memberikan informasi tentang pernikahan dini dan pencegahan perilaku seks berisiko, maka diharapkan pengetahuan yang akan mempengaruhi sikap seseorang. Sikap yang positif menyebabkan remaja berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya, dalam hal ini adalah pencegahan perilaku seks berisiko dalam upaya pencegahan pernikahan dini. Dengan pengetahuan yang tinggi dimiliki seseorang tentang pernikahan dini maka seseorang tersebut akan mengetahui lebih jauh tujuan pentingnya pencegahan pernikahan dini. Sehingga mereka akan melakukannya dan dengan terbatasnya pengetahuan maka seseorang tersebut akan melakukan perilaku seks berisiko sehingga berisiko lebih besar terjadinya pernikahan dini. Pada penelitian ini, menunjukkan bahwa dengan dilakukan intervensi akan menambah tingkat pengetahuan seseorang terhadap suatu obyek tertentu yaitu pernikahan dini dan cara melakukan pencegahan perilaku seks berisiko. Pengetahuan dan sikap seseorang tidak akan dapat bertambah dan berkembang tanpa adanya penambahan baik melalui media leaflet ataupun media film. Wawasan Kesehatan-ISSN 2087-4995 62

E. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendidikan kesehatan tentang pernikahan dini terhadap peningkatan pengatahuan dan sikap remaja. Daftar Pustaka Alfiyah, Sebab-sebab Pernikahan Dini. 2010 Al-Gifari A. Pernikahan Dini Dilema Generasi Ekstracaganza. Bandung: Mujahid Press. 2002. Eko S. Pernikahan Dini Kembali jadi Tren Remaja Perkotaan. 2014 Juspin L, dkk. Studi Kasus Kebiasaan Pernikahan Usia Dini Pada Masyarakat Kecamatan Sanggalangi Kabupaten Tana Toraja. Makassar. Jurnal MKMI. Vol 5 No 4 Oktober 2009. Nad. Beragam Efek Buruk Pernikahan Dini. 2014. Nandang M, Ijun. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Usia Menikah Muda pada Wanita Dewasa Muda di Kelurahan Mekarsari Kota Bandung. Jurnal Kesehatan Kartika STIKes A. Yani. 2007. Notoatmodjo S. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta. 2007 Diharapkan guru dan sekolah meningkatkan dukungan dan motivasi kepada siswa untuk tidak melakukan perilaku seks berisiko sehingga dapat mencegah terjadinya pernikahan dini. Nurhajati L, Wardyaningrum D. Komunikasi Keluarga dalam Pengambilan Keputusan Perkawinan. Jakarta: Universitas Al-Azhar. Indonesia. 2013 Sarwono S. Psikologis Remaja. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Siti Y. 2011. Faktor-Faktor Penyebab terjadinya Pernikahan Usia Muda di Kalangan Remaja di Desa Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Yunita A. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Pernikahan Usia Muda pada Remaja Putri di Desa Pagerejo Kabupaten Wonosobo. STIKes Ngudi Waluyo. 2014. Zai F. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pernikahan Dini pada Remaja di Indonesia. Jakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia. Wawasan Kesehatan-ISSN 2087-4995 63