OLEH : NURUL HIDAYAH, SE.AK.MSI

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Perencanaan laba diperlukan oleh perusahaan agar perusahaan dapat

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

Manajemen Keuangan. Break-Even Point

HUBUNGAN BIAYA VOLUME & LABA

ABSTRAK. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu PT X dalam. perencanaan dan pencapaian laba melalui pendekatan analisis Break Even pada

DAFTAR ISI 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN IDENTIFIKASI MASALAH MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN KEGUNAAN PENELITIAN 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA BREAK EVENT POINT

BAB VIII Analisis BEP (Break Even Point)

ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) MULTI PRODUK DALAM PERENCANAAN LABA PADA INDUSTRI ROTI CHEZINI BAKERY

ANALISIS BREAK EVEN POINT

Department of Business Adminstration Brawijaya University

Bahan Kuliah. Manajemen Keuangan Bisnis I Pertemuan VII. Analisis Break Even. Dosen : Suryanto, SE., M.Si

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM JANGKA PENDEK. Oleh : Ani Hidayati

METODE PENELITIAN Kerangka Penelitian

Analysis Cost Volume Profit: Alat Perencanaan Manajerial Source: Hansen & Mowen (2007) Chapter 11. Present By: Ayub W.S. Pradana 30 Maret 2016

[Type the document title]

Analisis Cost-Volume- Profit Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek Pada Pabrik Roti Lestari. Ryzmelinda EB10

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts

ANALISIS BREAK EVENT POINT (TITIK IMPAS) DAN BAURAN PEMASARAN

ANALISA BIAYA PRODUKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS BREAK EVEN POINT

BAB 4 BREAK - EVEN POINT DALAM UNIT DAN DOLAR PENJUALAN

Biaya, volume dan laba merupakan tiga elemen pokok dalam menyusun laporan laba-rugi sebuah perusahaan.

PERTEMUAN KE-13 ANALISIS BIAYA DAN VOLUME LABA

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan hidupnya.begitupun pula dengan perusahaan yang dalam

ABSTRAK. Kata kunci: Cost-volume-profit, break even point, laba. Universitas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG AN-NUR

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISA Cost Volume Profit DRS. DEVIE., AK., RFC., CFP., AEPP., CMA., CBA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

COST VOLUME PROVIT (CVP) ANALYSIS

KAPASITAS PRODUKSI JUMLAH DAN JENIS OUTPUT MAKSIMUM YANG DAPAT DIPRODUKSI DALAM SATUAN WAKTU TERTENTU. KAPASITAS PRODUKSI DITENTUKAN OLEH KAPASITAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAPASITAS PRODUKSI JUMLAH DAN JENIS OUTPUT MAKSIMUM YANG DAPAT DIPRODUKSI DALAM SATUAN WAKTU TERTENTU. KAPASITAS PRODUKSI DITENTUKAN OLEH KAPASITAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

perencanaan laba: COST-VOLUME- PROFIT ANALYSIS

ABSTRAK. Kata Kunci: Analisis Cost-Volume-Profit, laba. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. datang, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Agar dapat

How to Build a Good Financial Plan

Analisis Keuangan agar Bisnis Sukses*

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Biaya BIAYA TPPHP. distribusi dan merupakan pengorbanan. produksi-distribusi COST. Contoh:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA BREAK EVEN POINT

MAKALAH AKUNTANSI MANAJEMEN ANALISIS COST-VOLUME-PROFIT. Kelompok IV FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN TAHUN AKADEMIK 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengalami krisis moneter sejak tahun 1997 yang menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya perusahaan, maka akan semakin kompleks

ABSTRACT. Keywords : sales volume, profit, break even point, margin of safety, fixed costs, variabel cost, mixed cost. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi

ABSTRAK. Kata kunci: Cost-volume-profit, break even point. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BREAK EVENT POINT (BEP)

Defined: Break-Even Point (BEP)

Pemicu Biaya(Cost Drivers) Pengertian Tujuan Contoh

04FEB. Akuntansi Manajemen. Analisa Break Event Point (BEP) Diah Iskandar SE., M.Si & Lawe Anasta.,S.E.,M.S.,Ak. Modul ke: Fakultas

Perancangan Laba, Dengan. Kerupuk Hikmah. Ridho Rahmadhan Manajemen Pembimbing : Rofi ah SE., MM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hansen & Mowen (2005:274) Analisis biaya-volume-laba (costvolume-profit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penggunaan Analisis Break Event Point Multi Produk Dalam Perencanaan Laba Pada Pabrik Roti Calista Bakery

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS BIAYA VOLUME - LABA PADA HOME INDUSTRY KONVEKSI JESSLYN TANAH ABANG JAKARTA PUSAT

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Kata Kunci: Analisis Biaya-Volume-Laba, Laba Optimal. Universitas Kristen Maranatha

Andri Helmi M, SE., MM.

ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP)

2.2.2 Penggolongan Biaya Menurut sifatnya, biaya dapat dibedakan menjadi biaya tetap dan biaya

ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI ALAT PERENCAAN LABA DAN PENJUALAN PADA TOKO BAKPIA SUAN. : Stephanie Lauwrentina : 2A214454

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Point telah banyak dilakukan sebelumnya. Berdasarkan penelitian terdahulu yang

III. METODE PENELITIAN. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis

MODUL 6 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA (COST VOLUME PROFIT ANALYSIS)

BAB VI ANALISIS BEP. Setelah mengikuti perkuliahan, diharapkan mahasiswa mampu:

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PENENTU LABA PADA RUMAH TAKOYAKI. Disusun Oleh: Gilang Hardi Maulana EB34

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk mencapai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah spesifikasi (perumusan) dari tujuan perusahaan yang ingin dicapai serta

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersaing dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Setiap perusahaan pasti

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara dapat bertumbuh bila ada kerjasama antara

BREAK EVEN POINT. introduction

BREAK EVEN POINT. Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., M.Si.

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

Break Even Point. Suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PERENCANAAN PENETAPAN LABA MELALUI PENDEKATAN ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) PERUSAHAAN WINGKO UD. TUJUH TUJUH ELOK BABAT LAMONGAN

ANALISIS BIAYA, VOLUME PENJUALAN, DAN LABA SEBAGAI ALAT UNTUK MENYUSUN PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA KEDAI MANG DEDE

Transkripsi:

MODUL AKUNTANSI MANAJEMEN MODUL KE 4 BEP MULTIPLE PRODUK OLEH : NURUL HIDAYAH, SE.AK.MSI PKK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA

KASUS MULTIPRODUK Hampir semua perusahaan, mulai dari perusahaan manufaktur hingga restoran ( bahkan cepat saji ), memiliki beragam penawaran. Setiap penawaran dapat memiliki harga jual dan variabel yang berbeda dengan memanfaatkan analisis titik impas maka persamaan (T7-5) diubah untuk mencerminkan proporsi penjualan untuk setiap produk.hal ini dilakukan dengan memberikan bobot pada kontribusi setiap produk pada [ropors penjualan. Formula sekarang menjadi : F BEPs = Σ[(1-Vi)x(Wi)] di mana V = biaya variabel per unit P = harga per unit F = biaya tetap W = persentase setiap produk dari total penjualan dalam dolar i = masing masing produk

multiproduk. Contoh T4 menunjuhkan bagaimana menentukan titik impas untuk kasus Informasi untuk Le Bistro, sebuah rumah makan prancis, adalah sebagai berikut. Biaya tetap adalah $3.500 per bulan. Produk Harga Biaya Ramalan Penjualan Tahunan (unit ) Roti isi daging $ 2,95 $1,25 7.000 Minuman ringan 0,80 0,30 7.000 Kentang panggang 1,55 0,47 5.000 Teh 0,75 0,25 5.000 Salad 2,85 1,00 3.000 Dengan beragam penawaran ini, analisis titik impas dilakukan seperti pada kasus produk tunggal, kecuali bahwa pada perhitungan multiproduk, diberikan pembobotan produk berdasarkan proporsinya pada total penjualan. Pembobotan untuk mencari titik impas pada multiproduk Misalkan : PT X menjual 2 macam produk A dan B. Estimasi penjualan A 3000 unit dan Penualan B 1000 unit. Dengan demikian bobot untuk A dan B adalah 3 : 1 atau produk A akan dijual 3/4 dan produk B 1/4. Biaya tetap $ 90.000 Regular A Large B Total Sales price $100 $154 Variable expenses 70 100

Contribution margin 30 54 Sales mix (units) 3 1 $ 90 $ 54 144 Rata2 tertimbang Marjin Kontribusi 144 : 4 = 36 BEP sales mix = $ 90.000 / 36 = 2.500 unit BEP untuk A = 3/4 X 2.500 unit = 1.875 unit atau $ 187.500 BEP untuk B = 1/4 X 2.500 unit = 625 unit atau $ 96.250 BREAK IVEN POIN UNTUK MULTIPLE PRODUK CONTOH Sebuah perusahaan mempunyai informasi mengenai 9 jenis produknya sebagai berikut: Jenis produk harga VC unit sales Sandwich $2,95 $1.25 7.000 Soft drink 0.80 0.30 7.000 Homemade chips 0.59 0.18 1.000 Baked potato w/topping 1.55 0.47 5.000 Tea 0.75 0.25 5.000 Breakfast menu 2.95 1.20 2.000 Grape 1.75 0.55 2.500 Milkshake 1.75 0.80 2.000 Salad bar 2.85 1.00 3.000

Selain informasi di atas, diketahui biaya tetap (fixed cost) $b42,000 per tahun Diminta: Tentukan break even poin dalam dolar. Jawab MULTIPLE BREAK EVEN POIN 1 2 3 4 5 6 7 Jenis sales VC VC/S I-VC/S forecasted % of weighted Produk sales sales contributin(5x7) Sandwich 2.95 1.25 0.42 0.58 20.650 0.340 0.197 Soft drink 0.80 0.30 0.38 0.62 5.600 0.092 0.057 Homemade chps 0.59 0.18 0.31 0.69 590 0.010 0.007 Baked potato W/topping 1.55 0.47 0.30 0.70 7.750 0.128 0.090 Tea 0.75 0.25 0.33 0.67 3.750 0.062 0.042 Breakfst menu 2.95 1.20 0.41 0.59 5.900 0.097 0.057 Grape 1.75 0.55 0.31 0.69 4.375 0.072 0.050 Milkshake 1.75 0.80 0.46 0.54 3,500 0.058 0.031 Salad bar 2.85 1.00 0.35 0.65 8,550 0.141 0.091 60,665 1.000 0.622 P (Dollar)= Fixed cost Σ [ ( I VC/S ) x (w) ] = $ 42,000/0.622 = $ 67,524 Kondisi break even poin terjadi pada saat µ=0 atau TR=TC TR = P x Q P = price?unit Q = soled quantities TC = TFC + TVC TVC = AVC ( Q ) Mencari tingkat output break even ( Qb )

TR = TC P x (Qb) = TFC + AVC (Qb) P x (Qb) AVC (Qb) = TFC (P AVC) Qb = TFC Qb TFC = P - AVC P-AVC = Contribution margin perunit TR profit TC 400 200 rugi P = $10 AVC = $5 0 40 Q TVC = $200 Analisis Biaya, Volume dan Laba Salah satu alat analisis biaya, volume dan laba adalah "titik impas" atau break even point, yaitu suatu petunjuk yang memberi informasi bahwa suatu perusahaan tidak mendapat laba dan tidak rugi. Dalam kondisi break even perusahaan mempunyai tingkat penjualan sama besar dengan total biaya. Perhitungan break even point bisa dilakukan dengan tiga cara: Untuk perencanaan laba, break even point, bisa digunakan dengan menambahkan laba yang diinginkan pada biaya tetap dalam rumus break even point: Untuk kepentingan perhitungan break even point, biaya harus bisa dipisahkan ke dalam elemen biaya tetap dan variabel sehingga apabila ada elemen semi variabel harus dipisahkan terlebih dulu. Apabila break even point ingin disajikan dalam jumlah unit maka bisa ditentukan dengan rumus sebagai berikut:

Analisis Biaya, Volume dan Laba (Lanjutan) Analisis biaya, volume dan laba dengan teknik break even point dalam Kegiatan Belajar 2 hanya dibatasi untuk perusahaan yang memproduksi satu jenis produk dan perhitungan break even point-nya secara total baik rupiah maupun unit. Teknik analisis biaya, volume dan laba-laba yang lain adalah: a. Break even mixed (produk lebih dari satu) b. Break even per unit c. Biaya, volume dan laba dalam grafik (cost, profit Volume graph) d. Analisis garis keamanan (margin of safety) 1. Break even mixed adalah cara analisis terhadap hubungan biaya, volume dan laba dimana perusahaan memproduksi lebih dari satu jenis produk, dengan BEP mixed biaya tetap akan ditutup oleh produk yang marjinal (kontribusi rasio paling tinggi dan berturut-turut ke produk yang kontribusi rasionya lebih rendah) 2. Break even per unit, dengan BEP per unit maka tingkah laku biaya tetap maupun variabel bisa diikuti dan perhitungan break even akan diketemukan pada volume produksi di mana biaya tetap ditambah biaya variabel sama dengan harga jual per unitnya. 3. Grafik biaya, volume dan laba menggambarkan hubungan antara biaya, volume dan laba dalam berbagai tingkat volume. Dengan teknik analisis ini bisa dipantau berapa laba/rugi berubah akibat perubahan volume. 4. Margin of safety adalah teknik analisis yang memberi gambaran seberapa jauh anggaran penjualan bisa turun agar perusahaan tidak rugi. Cara mencari Margin of Safety dengan persamaan: Makin tinggi tingkat keamanan (margin of safety) berarti perusahaan mempunyai tingkat penurunan penjualan yang jauh dari kerugian akibat turunnya penjualan. Sementara, BEP (Break Even Point) adalah titik impas, dimana pada sa'at kita menjual barang sejumlah tertentu, maka pengeluaran dan penghasilannya sama dengan nol alias impas.

Contohnya, : untuk menjalakan usaha warteg, saya butuh 1 karyawan yang saya gaji Rp 250 ribu/ bulan. Bahan baku yang saya butuhkan perbulan Rp 400 ribu. Biaya sewa tenda perbulan Rp 1 juta. Biaya lain-lain Rp 150 ribu.total biaya perbulan Rp 1,8 juta. Jika saya rata-ratakan satu piring nasi beserta lauk-pauknya bisa dijual Rp 5 ribu/piring, berarti dalam satu bulan saya harus laku 360 piring (Rp 1,8 juta / Rp 5 ribu), atau setiap harinya harus laku 12 piring (asumsi saya buka 30 hari/bulan, jadi 360 piring dibagi 30 hari). Nah, dengan jualan 12 piring saja, saya cuma dapet impas (nol) alias ngga dapet untung, cuma cape doank. Jadi saya harus usaha supaya bisa jual diatas 12 piring/hari atau 360 piring/bulan. Caranya? Macem-macem. sekedar menambahkan, BEP sering dirancukan dengan waktu untuk kembali modal. Dalam ilmu keuangan, ada rumus yang dinamakan Pay-back Period (periode kembali modal) inilah perhitungan yang dipakai untuk menghitung berapa lama sih perlu waktu untuk kembali modal. Tapi saya ngga akan ngebahas disini, karena udah kepanjangan. Kesuksesan suatu perusahaan bisa dilihat dari kinerjanya, sedangkan kinerja sebuah perusahaan dapat dilihat dari segi keuangannya, dimana kita dapat menganalisisnya melalui data yang berupa laporan keuangannya. Laporan keuangan merupakan cerminan dari kondisi perusahaan, baik buruknya kondisi perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan. Financial Accounting Standar Board (FASB) menyatakan bahwa salah satu tujuan dari ikhtisar keuangan adalah untuk memberikan informasi yang berguna dalam penilaian kemampuan manajemen memanfaatkan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran utama perusahaan. Dalam hal ini laba merupakan salah satu tujuan yang hendak dicapai dari keseluruhan perusahaan.laporan Laba/Rugi merupakan salah satu bentuk laporan keuangan yang dijadikan salah satu parameter yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan. Perusahaan yang memiliki kinerja yang baik adalah perusahaan yang mampu menghasilkan laba guna untuk pembiayaan hutanghutang perusahaan maupun pemilik modal.

Namun dalam hal ini untuk mencapai ke arah tersebut banyak hal yang harus diperhatikan oleh pihak manajemen diantaranya adalah meyangkut pengendalian biaya dan penjualan.biaya misalnya adalah biaya variabel dan biaya tetap. Biaya variabel yang diperhitungkan di PT. Pindad (Persero) Divisi Tempa dan Cor Bandung adalah Biaya bahan baku, Energi, Pekakas dan Bantu serta Lembur. Namun elemen-elemen tersebut masih terdapat permasalahan misalnya dalam biaya bahan baku, lembur serta pekakas yang dikeluarkan perusahaan masih dianggap tinggi. Mengenai biaya tetap diantaranya personil kontrak masih terhitung tinggi. Dalam penjualan masih terlihat tidak stabil, itu terlihat dari laporan penjualan yang naik turun. Hal lain yang harus diperhatikan oleh pihak manajemen adalah perhitungan Break Even Point yang menjadi titik dimana perusahaan tidak memperoleh keuntungan dan juga tidak mengalami kerugian. Dalam hal ini Break Even Point merupakan lampu kuning bagi perusahaan, yang memberikan sinyal kepada pihak manajemen untuk menerapkan strategi lebih lanjut agar kelangsungan perusahaan dapat terus berjalan, mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya terutama yang bergerak pada bidang yang serupa serta agar mampu meningkatkan perkembangan perusahaannya. Perhitungan Break Even Point memerlukan data-data seperti biaya tetap, biaya variabel dan penjualan.