Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2, No.1 : 75 79, Agustus 2016

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PERMAINAN OLAHRAGA TRADISIONAL MEGANDONG SAMBUK TERHADAP KEMAMPUAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI MAHASISWA PUTRA FPOK SEMESTER V KELAS A TAHUN 2015

PENGARUH PERMAINAN OLAHRAGA TRADISIONAL MEGALA- GALA TERHADAP KEMAMPUAN KELINCAHAN MAHASISWA PUTRA FPOK SEMESTER VI KELAS A TAHUN 2015

PELATIHAN PERMAINAN GAME TIPE A LEBIH MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEBUGARAN FISIK DIBANDINGKAN PERMAINAN GAME TIPE B PEMAIN FUTSAL IKIP PGRI BALI

BAB IV METODE PENELITIAN. Randomized Pre and Post Test Group design (Pocock, 2008). Rancangan ini

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2: , Agustus 2016

BAB IV METODE PENELITIAN. kepada mahasiswa semester II program studi PJKR dengan eksperimental

PELATIHAN LARI AMPLOP MENINGKATKAN KELINCAHAN SISWA PUTRA PESERTA EKSTRA KURIKULER PENCAK SILAT SMA DWIJENDRA DENPASAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Januari 2017

BAB V HASIL PENELITIAN. Penelitian yang telah dilaksanakan di SMP N 11 Denpasar, selama enam

Luh Putu Tuti Ariani. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha

BAB IV METODE PENELITIAN. dilaksanakan di Stadion Diponegoro, Semarang. pre-test and post-test control group design.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengambilan data penelitian telah dilakukan di SMK Kesehatan PGRI

I G P Ngurah Adi Santika*, I P G. Adiatmika**, Susy Purnawati***

Perbandingan Model Pendekatan Taktis Dan Pendekatan Tradisional Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti. Universitas Pendidikan Indonesia

I Pt. Adi Gunawan*, I.A.Kd. Arisanthi Dewi **, Ngurah Adi Santika***

BAB IV METODE PENELITIAN. selama 12 minggu pada bulan Maret - Mei rancangan penelitian pre, middle, and post test control group design.

Bayu Puspayuda*,Made Darmada**, Putu Citra Permana Dewi***

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Randomized Pre and Post Test Control Group Design

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2 : , Agustus 2016

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi ISSN Vol. 3, No.1, Hal , Juni 2017

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. Populasi penelitian merupakan sebuah kumpulan individu atau objek

Ejournal JJPKO Volume 08 Nomor 02 Tahun 2017

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi merupakan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. program pelatihan peningkatan agility pada periode April - Mei 2015.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Waktu penelitian selama 6 minggu, Treatmen atau perlakuanlatihan high

Oleh: I Made Karna Laksana*, I P G Adiatmika**, I W Weta***

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin lama mendapat tempat di dunia kesehatan sebagai salah

Tisna Prasetya*, Made Darmada**, Citra Permana Dewi***

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Januari 2017

PENGARUH LATIHAN PANTULAN KEDINDING TERHADAP KETERAMPILAN PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA SMA NEGERI 1 SURULANGUN RAWAS

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS LATIHAN ZIG-ZAG RUN DENGAN CARIOCA EXERCISE UNTUK MENINGKATKAN AGILITY PADA PEMAIN BULUTANGKIS PEMULA

PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KECEPATAN DAN POWER OTOT TUNGKAI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANAK AGUNG GEDE ANOM NIM:

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONOROJO KECAMATAN DONOROJO

PERBANDINGAN JUMP SHOOT DENGAN AWALAN DAN TANPA AWALAN TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN SHOOTING DALAM PERMAINAN BOLABASKET

Kata Kunci : Pelatihan Plyometric incline bound, knee tuck jump, Kekuatan Tungkai dan Ketepatan Tembakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

Oleh : Ni Luh Gde Widiantari*, I D P. Sutjana**, I P G Adiatmika***

PENGARUH PELATIHAN SIDE HOPE SPRINT TERHADAP KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI

Pengaruh Pelatihan Air Alert Menggunakan Metode Latihan Interval terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

BAB IV METODE PENELITIAN. eksentric m.quadriceps dan latihan plyometric terhadap peningkatan agilty pada

BAB IV METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Pre and Post

PENGARUH LATIHAN HOLLOW SPRINT TERHADAP HASIL LARI SPRINT 50 METER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KOTA JAMBI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

INDONESIA PERFORMANCE JOURNAL

BAB V HASIL PENELITIAN. perlakuan masing-masing kelompok 1 dengan pelatihan berjalan dengan

BAB IV METODE PENELITIAN. penelitian Randomized Pre and Post Test Control Group Design (Pocock, 2008).

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2, No.1 : 81 85, Agustus 2016

BAB III METODEPENELITIAN

PENGARUH LATIHAN ANKLE WEIGHT TERHADAP PENINGKATAN POWER TENDANGAN LONG PASSING PADA PERMAINAN SEPAKBOLA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TELAGA

PENGARUH KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KETEPATAN SERVICE ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA SMP PGRI 1 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan

Bab IV. Penelitian ini dilakukan pada pemain bola voli putra UNG yang berjumlah 12

PENGARUH LATIHAN VARIASI SPEED LADDER DRILL TERHADAP HASIL LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KOTA JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2016 dan dilaksanakan di

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. permainan beregu, maka kerjasama yang baik dalam melakukan Passing (

BAB III METODE PENELITIAN. mengandung arti bahwa metode penelitian begitu penting dalam pengumpulan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI Deka Angga Irawan, 2015

TAHUN AJARAN 2015/1016 SKRIPSI. Diajukan Kepada Universitas Nusantara PGRI Kediri untuk memenuhi salah

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pekerjaan dan bergerak. Kebugaran jasmani yang dibutuhkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang tepat sehingga dapat memberikan kemudahan untuk memecahkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lapangan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan

pemassalan harus dimulai pada usia dini.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian. No Rencana Kegiatan Tahun 2012

PENGARUH PELATIHAN INCRIMENTAL VERTICAL HOP TERHADAP KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI. I Pt Adi Susanta, I Ketut Sudiana, I Nyoman Sudarmada

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

PERBEDAAN KEKUATAN DAN DAYA TAHAN OTOT TUNGKAI PEMAIN BELAKANG TENGAH DAN DEPAN DALAM SEPAKBOLA

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

SKRIPSI. Oleh: TRI SANDI ADI PANGESTU NPM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

BAB I PENDAHULUAN. serta sebagai sarana untuk meraih prestasi. latihan fisik yang teratur dan sesuai untuk mengembangkan kemampuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. smash, dimana hal yang mempengaruhi kemampuan smash adalah power otot

BAB IV METODE PENELITIAN. dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah randomized pre test and post

PERBEDAAN PENGARUH HASIL BELAJAR SMASH SEPAK TAKRAW DENGAN MENGGUNAKAN METODE BOLA DIGANTUNG DAN BOLA DIUMPAN PADA MAHASISWA PKO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lapangan bola voli mini SD Negeri

BAB III METODE PENELITIAN. artinya penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan kausalita atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI TERHADAP HASIL LOMPAT TINGGI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 GONDANG TAHUN 2014/ 2015 SKRIPSI.

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SIDAYU GRESIK TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN PRESTASI LEMPAR CAKRAM SISWA KELAS XI SMA PGRI PURI KABUPATEN MOJOKERTO SKRIPSI

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS

BAB III METODE PENELITIAN

PELATIHAN MAWASHI GERI JODAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. - Tempat : RW X Kelurahan Padangsari, Banyumanik, Semarang, Jawa

PENGARUH PENDEKATAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR LARI SPRINT PADA PESERTA DIDIK KELAS X

Indrawansyah. Kata kunci: panjang tungkai, kelentukan, keseimbangan, dan kemampuan servis.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. Penelitian ini dilakukan di Poltekkes YRSU Dr.Rusdi. Jl.H Adam Malik

Transkripsi:

PENGARUH PERMAINAN TARIK TAMBANG DALAM PENINGKATAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI MAHASISWA PUTRI FPOK TAHUN 2016 I Gst Ngr Agung Cahya Prananta, S.Pd., M.Fis. Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP PGRI Bali Program Studi Pendidikan, Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi PENDAHULUAN Olahraga sudah sangat erat kaitannya dengan aktivitas masyarakat. Olahraga juga sudah sebagai trend di kalangan masyarakat modern, seperti senam aerobik, futsal, sepakbola, bola voli, joging dan lain-lain. Selain olahraga modern seperti di atas, ada juga olahraga tradisional atau permainan tradisional. Permainan tradisional mampu menjadi salah satu bentuk aktivitas fisik yang seiring di dalam permainan tersebut terdapat bentuk kesenian, membentuk kerjasama, menumbuhkan rasa senang, serta menumbuhkan rasa percaya diri juga mampu untuk meningkatkan kesegaran jasmani. Berbeda dengan permainan modern seperti sepakbola, bolavoli yang mempunyai harapan ke depan yang menjanjikan seperti menjadi pemain klub profesional, pemain timnas, dan lain sebagainya. Bruvand dan Dundes (dalam Endrawarsa, 2009) menyebutkan permainan tradisional atau permainan rakyat (folk game) merupakan jenis folklor adat kebiasaan. Taro (1999) mengatakan bahwa permainan tradisional adalah aktivitas budaya dalam bentuk permainan dengan unsur-unsur gerak, seni, sosial, dan budaya. Sebagai aktivitas budaya, permainan tradisional memperkukuh nilai nilai budaya yang dapat merangsang ke arah pembaharuan yang kreatif. Permainan tradisional adalah permainan yang diciptakan bersama-sama dan juga diwariskan secara bersama-sama. Permainan tradisional juga akan sangat populer ketika akan memasuki bulan agustus karena akan ada perlombaan atau pertandingan pertandingan untuk menyambut hari kemerdekaan Bangsa Indonesia. Dalam perayaan hari kemerdekaan Indonesia, sering diadakan pertandingan pertandingan olahraga tradisional antar warga dalam satu desa. Permainan ini sangat penting karena masing-masing permainan ini mempunyai sejarah dalam perkembangan dan perjalanan Bangsa ini menuju kemerdekaan. Oalahragaolahraga tradisional yang sering dimainkan dalam perayaan tersebut adalah tarik tambang, megala-gala, tajog, lari bakyak dll. Tarik tambang adalah salah satu permainan tradisional yang sangat populer dikalangan masyarakat. Permainan tarik tambang merupakan permainan dengan area persegi panjang dengan panjang 20 meter sampai 40 meter dan lebar 5 meter sampai 8 meter. Pada tengah-tengah area diberi garis kapur yang cukup jelas sebagai pembatas area lawan. Dari garis pembatas tengah, dibuat 75

juga garis pembatas peserta terdepan sepanjang 2,5. Garis ini merupakan pembatas peserta terdepan sebelum permainan ini dimulai. Permainan ini sangat sederhana, hanya menarik tali sampai ikatan tengah tali tambang sampai pada garis pembatas. Peserta dinyatakan sebagai pemenang, apabila salah satu regu dapat mengalahkan regu lain dengan score 2 0 atau 2 1 (kalau terjadi seri). Permainan ini hampir tidak pernah absen dalam perayaan hari Kemerdekaan Indonesia. Permainan ini dapat mempengaruhi kekuatan otot tangan, kekuatan otot tungkai, kekuatan otot bahu dan juga kerja sama kelompok. Selain genggaman dan tarikan tangan kekuatan otot tungkai langsung berperan dalam kesuksesan pertandingan ini. Jadi penulis membuat penelitian yang berjudul pengaruh permainan tarik tambang dalam peningkattan kekuatan otot tungkai mahasiswa putri FPOK tahun 2016. METODA PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian yang digunakan adala Randomized Pre and Post Test Kontrol Group Design. Masingmasing kelompok terdiri dari 11 orang. Semua kelompok diberikan tes awal. Antara Perlakuan dengan Kontrol diberikan pelatihan bersamaan, kemudian masing-masing perlakuan diobservasi. Tempat dan Waktu Penelitian Lama penelitian dalam penelitian ini akan dilakukan selama 6 minggu. Kemajuan yang dicapai akan tampak hasilnya setelah 6 sampai 8 minggu latihan (Nala, 2015). Berdasarkan pendapat tersebut maka penelitian dilakukan selama 6 minggu. Tes awal, tes akhir dan pelatihan dilaksanakan di IKIP PGRI BALI. Dipilihnya tempat ini karena adanya lapangan yang memungkinkan untuk melakukan pelatihan dan tes. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa putri FPOK IKIP PGRI Bali tahun 2016 yang berjumlah 35 orang. Sampel penelitian didapat dari populasi yang memenuhi kriteria sebagai berikut: 1) Jenis kelamin perempuan. 2) Umur 20 22 tahun. 3) Tinggi badan 165 170 cm. 4) Berat badan 53 63 kg. Setelah dilakukan pemilihan sampel secara inklusi dan eksklusi, dari proses tersebut ternyata yang memenuhi syarat untuk pemilihan sampel adalah 22 orang. Sampel dalam penelitian ini dipergunakan seluruh populasi terjangkau yang berjumlah 22 orang. Karena populasi berjumlah 22 orang, maka seluruh populasi dipakai sampel, maka teknik penentuan sampel dalam penelitian ini mempergunakan teknik populasi studi (pupulation study) Amirin, Tatang M. (2011). Setelah ditetapkan sampel sebanyak 22 orang dengan teknik populasi studi maka diadakan teknik random untuk membagi menjadi dua kelompok, 11 dikelompok perlakuan dan 11 di kelompok kontrol. Prosedur Pelatihan Langkah-langkah yang diambil dalam prosedur penelitian ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu: 76

prosedur administrasi, prosedur pemilihan sampel dan Tahap pelaksanaan penelitian. 1) Prosedur administrasi Prosedur administrasi menyangkut: 1) Mempersiapkan surat ijin penelitian 2) Menyiapkan blangkoblangko dan alat-alat tulis untuk keperluan penelitian. 3) Membagikan blangko-blangko penelitian untuk diisi identitas diri dan mengumpulkan kembali. 2) Tahap Pelaksanaan Penelitian Tahap pelaksanaan penelitian menyangkut: 1) Menyiapkan alat-alat ukur. 2) Membuat jadwal pengambilan data. 3) Tes awal menarik leg dinamometer yang dilakukan sehari sebelum pelatihan. Sebelum tes dimulai sampel melakukan pemanasan selama kurang lebih 10 sampai 15 menit dengan dengan tes, dan sesudah tes sampel melaksanakan pendinginan selama 10 menit. 4) Pelatihan dilaksanakan selama 6 minggu pelatihan. Setiap minggunya dilaksanakan 4 kali pelatihan yaitu senin, rabo, jumat, sabtu. Pada kelompok perlakuan diberikan pelatihan berupa permainan tarik tambang selama 1,5jam. sebelum sebelum melakukan permainan tarik tambang diawali dengan pemanasan selama 10 sampai 15 menit dengan dengan permainan tarik tambang. Setelah pemanasan sampel bersiap melaksanakan pelatihan. Setelah pelatihan, diakhiri dengan pendinginan selama 10 sampai 15 menit dengan dengan pelatihan 5) Sedangkan pada kelompok kontrol diberikan pelatihan berbentuk jongkok bangun 15repetisi 5 set. Sebelum jongkok bangun diawali dengan pemanasan selama 10 sampai 15 menit dengan gerakan-gerakan yang berhubungan dengan jongkok bangun. Jongkok bangun dilaksanakan dalam 15 repetisi 5 set. Setelah set pertama diberikan istirahat selama 1 menit dan juga set selanjutnya. Setelah jongkok bangun diakhiri dengan pendinginan selama 10 sampai 15 menit dengan gerakan-gerakan yang berhubungan dengan jongkok bangun. 6) Tes akhir berupa menarik leg dinamometer yang dilakukan sehari sesudah pelatihan. Sebelum tes dimulai sampel melakukan pemanasan selama kurang lebih 10 sampai 15 menit dengan gerakan-gerakan yang berhubungan dengan tes, dan sesudah tes sampel melaksanakan pendinginan selama 10 menit. 4) Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh diolah dan dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Statistik deskriptif untuk menganalisis karakteristik analisis data yang menyangkut suhu lingkungan dan kelembaban relatif serta varian umur, tinggii badan, berat badan yang datanya diambil sebelum pelatihan pada kedua kelompok. 2. Uji Normalitas data dengan Shafiro Wilk untuk mengetahui distribusi kedua kelompok perlakuan yaitu pelatihan permainan tarik tambang dan jongkok bangun. Nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (p> 0,05), maka data terdistribusi normal. 77

3. Uji Homogenitas dengan Levene s Test untuk mengetahui homogenitas dari daya tahan tubuh sebelum dan sesudah pelatihan pada masing-masing kelompok perlakuan, yaitu pelatihan permainan tarik tambang dan jongkok bangun. Nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (p> 0,05), maka data bersifat homogen. 4. Data yang berdistribusi normal dan homogen, maka digunakan: a. Uji t-paired (paired-t tes), untuk membandingkan hasil rata-rata menarik leg dinamometer sebelum dan sesudah pelatihan pada masing-masing kelompok, dengan batas kemaknaan 0,05. b. Uji beda rerata menarik leg dinamometer dengan t-tes independent, untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata antar Kelompok Perlakuan dengan Kelompok Kontrol. Pada batas kemaknaan 0,05. HASIL PENELITIAN Uji Beda Rerata Kekuatan Otot Tungkai Kelompok Perlakuan. Uji t-paired (paired-t test), untuk membandingkan nilai rata-rata kekuatan otot tungkai sebelum dan sesudah dilakukan pelatihan pada kelompok perlakuan, dengan batas kemaknaan 0,05. Data dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Hasil Uji Beda Rerata Kekuatan Otot Tungkai Antara Sebelum dan Sesudah Pelatihan Pada Kelompok Perlakuan Sebelum Sesudah Perlakuan Perlakuan perlakuan Beda p Rerata Rerata Klpk Perlakuan 103.264 123.555 20,291 0,000 Tabel 1 menunjukkan bahwa perbedaan rerata kekuatan otot tungkai kelompok perlakuan sebelum dan sesudah pelatihan memiliki nilai p < 0,05. Hal ini berarti pada kelompok perlakuan terjadi peningkatan kekuatan otot tungkai sebelum dan sesudah pelatihan secara bermakna. Dengan demikian permainan tarik tambang meningkattan kekuatan otot tungkai. KESIMPULAN Permainan tarik tambang selain dilaksanakan dalam perayaan hari-hari besar seperti perayaan hari kemerdekaan Indonesia, permainan ini bisa digunakan untuk pelatihan untuk meiningkatkan kekuatan otot tungkai. Dengan melakukan permainan ini secara otomatis bisa membangkitkan dan membudayakan olahraga tradisional. Permainan tarik tambang ini bisa diaplikasikan kepada atlit-atlit 78

prestasi untuk meningkatkan otot tungkai. Saran Untuk pelatih olahraga prestasi bisa menggunakan pelatihan ini sebagai selingan pelatihan meningkatkan kekuatan otot tungkai. Untuk peneliti lain diharapkan meneliti olahraga tradisional yang lain supaya budaya Indonesia tidak pudar DAFTAR PUSTAKA Amirin, Tatang M. (2011). Populasi dan sampel penelitian. tatangmanguny.wordpress.c om. Nala, 2015. Prinsip Pelatihan Fisik Olahraga. Denpasar: Universitas Udayana. Taro, made. 1999. Bungan Rampai Permainan Tradisional Bali. Denpasar: Dinas Dikdas Bali 79